Bali Kini , Jembrana - Bupati Jembrana I Putu Artha menghadiri penilaian Lomba Desa Tangguh Dewata Polda Bali di Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Rabu (13/01/2021). Hadir dalam kegiatan tersebut sekaligus menjadi ketua tim juri lomba Desa Tangguh Dewata Kepala Sub Direktorat Pembinaan Perpolisian Masyarakat (Kasubdit Bin Polmas) Direktorat Binmas Polda Bali AKBP. I Nengah Danya Pawitra berserta jajarannya, Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa, Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf Hasrifuddin Haruna, Prebekel Desa Penyaringan dan seluruh warga yang terlibat dalam perlombaan tersebut. Dalam perlombaan tersebut juga dilaksanakan Simulasi Penanganan Pasien Covid 19 oleh Tim Satgas Covid-19 Desa Penyaringan disaksikan oleh Tim Juri dan Forkopimda Jembrana.
Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa menyampaikan ditunjuknya desa Penyaringan, kecamatan Mendoyo untuk mewakili Kabupaten Jembrana dalam Lomba Desa Tangguh Dewata setelah sebelumnya, pada setiap Polsek menunjuk satu perwakilan, dan dari hasil penilaian tersebut Desa Penyaringan yang memperoleh nilai tertinggi.
Sementara Ketua Tim Penilaian Lomba Tangguh Dewata Polda Bali AKBP. I Nengah Danya Pawitra menyampaikan program pembentukan Desa Tangguh Dewata merupakan program nasional dalam hal ini Bapak Kapolri dan sudah mendapatkan restu dari Presiden RI. Adapun tujuannya guna mendorong masyarakat untuk bekerja sama dengan semua stakeholder agar dalam menghadapi pandemic covid-19 ini agar kita bisa tangguh.
“Harapan kita, seluruh masyarakat hingga ke tingkat desa dan banjar-banjar ikut berpartisipasi dalam mencegah penularan Covid-19. Kita optimis, jika di tingkat desa sudah tangguh. Maka, Indonesia tangguh,” ujarnya
Disisi lain, Bupati Jembrana I Putu Artha menyambut baik diselenggarakan lomba desa tangguh dewata sebagai bagian dari upaya Polri menciptakan kamtibmas dan sekaligus juga sebagai upaya mangajak masyarakat untuk ikut serta bersama-sama berpartisipasi mencegah penularan virus Covid-19. "Pencegahan penularan virus Covid-19 ini menjadi tanggung jawab kita bersama baik instansi kesehatan, TNI/Polri, pemerintah daerah dan yang paling tidak kalah pentingnya adalah peran desa dinas yang bersinergi dengan desa adat guna bersama-sama menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran serta disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan khususnya 3 M,” imbuhnya.
Lebih lanjut Bupati Artha menyampaikan aparat desa dan desa adat menjadi ujung tombak dalam melakukan pengawasan terhadap masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dalam tatanan kehidupan baru, dengan selalu menggunakan masker, mencuci tangan dengan air mengalir, olahraga rutin, dan menghindari kerumunan. "Untuk itu, Saya kembali mengajak kepada desa dinas dan adat (Prebekel dan Bendesa) untuk segera mengaktifkan kembali pos gotong royong pencegahan covid-19 di desa masing-masing,” tegasnya. (ari/r2)
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram