Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih
Karangasem, Bali Kini - Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Karangasem, Ni Nyoman Budiartini, memimpin rapat evaluasi penanganan kasus perempuan dan anak tahun 2025 yang digelar sebagai bagian dari upaya penguatan perlindungan korban kekerasan di wilayah Karangasem, Rabu (16/7/2025). Satu hal penting ditegaskan, yakni korban merasa puas dan terlindungi atas layanan yang diberikan.
Dalam pemaparannya, Budiartini menyampaikan bahwa dari bulan Januari hingga pertengahan Juli 2025, pihaknya telah menangani sebanyak 45 kasus, yang terdiri atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kekerasan seksual, psikis, penelantaran, hingga kasus anak berhadapan dengan hukum (ABH). Angka ini tergolong tinggi mengingat tahun 2024 lalu selama Januari-Desember UPTD PPA telah menangani sebanyak 55 kasus.
“Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak masih tinggi, terutama kekerasan seksual dan KDRT. Meski pelaporan meningkat—ini menunjukkan kesadaran masyarakat makin baik—tetapi juga menandakan akar persoalan masih belum tuntas,” tegasnya.
Rapat tersebut juga menyoroti pentingnya peran Perbekel dan Lurah sebagai garda terdepan deteksi dini serta perlunya sinergi dengan UPTD PPA untuk mempercepat penanganan. Di sisi lain, penanganan psikososial terhadap korban masih menghadapi hambatan karena keterbatasan sumber daya manusia dan akses layanan lanjutan.
Koordinasi lintas sektor juga dievaluasi. Ditemukan masih adanya keterlambatan tindak lanjut dan pelibatan lembaga adat yang belum optimal. Untuk itu, Budiartini merekomendasikan pelatihan rutin untuk perangkat desa terkait SOP penanganan kasus, penguatan peran Posyandu Remaja dan Forum Anak, serta pembentukan Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak di tiap desa/kelurahan.
Meski dihadapkan pada tantangan, layanan yang diberikan UPTD PPA mendapat apresiasi dari masyarakat. Terutama dari para korban yang telah mendapat pendampingan mengaku merasa terlindungi dan puas terhadap layanan yang diberikan.
“Ini bukan sekadar evaluasi data, tapi momentum memperkuat komitmen kita bersama. Kabupaten Karangasem harus menjadi tempat yang ramah dan aman bagi perempuan dan anak,” tutup Budiartini. (Ami)
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram