-->

Senin, 28 Februari 2022

Kisruh Tapal Batas Antara Desa Adat Jasri dengan Desa Adat Perasi Akhirnya Di Mediasi

 Kisruh Tapal Batas Antara Desa Adat Jasri dengan Desa Adat Perasi Akhirnya Di Mediasi


Karangasem, Bali Kini -
Memanasnya kisruh antara dua desa terkait tapal batas pada Minggu, (27/2/2022) malam kemarin akhirnya dimediasi oleh Kapolres Karangasem bersama dengan Porkopimda pada Senin (28/2/2022) di Wantilan Kantor Bupati Karangasem. 


Kegiatan mediasi perseteruan antara Desa Adat Jasri dengan Desa Adat Perasi terkait dengan adanya pengerusakan ambu oleh oknum yang belum diketahui dilokasi lahan sengketa tapal batas Jasri dan Perasi tersebut dibuka oleh Sekda Kabupaten Karangasem serta dihadiri oleh Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, SH., MH., Kapolres Karangasem  S.H., S.IK., M.H., M.M. bersama dengan Pejabat Utama Polres Karangasem., Dandim 1623 Karangasem Letkol Inf. Sutikno Dody Trityo Hadi, Sekda Kabupaten Karangasem I Ketut Sedana Merta, S.T., M.T., Para Asisten Pemkab Karangasem., Kapolsek Karangasem AKP Dr. Putu Sunarcaya, S.H.,M.M.,  Camat Karangasem Ida Nyoman Astawa , S.STP., Plt Ketua MDA Kabupaten Karangasem I Made Putu Arianta, bersama petengan., Ketua MDA Alitan Kecamatan Karangasem I Nyoman Wijaya, S.Pd bersama 2 anggota. 


Adapun Perwakilan Desa Adat Jasri Bendesa Adat I Nyoman Mawi Yudistira,I Made Putra Ayusta, I Nyoman Putra Adnyana, I nyoman Sutirta Yasa dan I Ketut Kertia. Sementara Perwakilan Desa Adat Perasi Bendesa I Nengah Suastika, SH., Klian Tinggi Kangin I Made Mujana, Penyarikan I Made Suartana, MKes, Pengrajeg Jro Wayan Pasek Gelgel, Palemahan I Wayan Suarta. 


Dalam kesempatan tersebut, Plt. MDA Kabupaten Karangasem menyampaikan permohonan maaf surat rekomendasi yang salah tanggal. Karena menurut penjelasan Kapolres Karangasem AKBP Ricko A.A. Taruna jika kesepakatan di Polres tertanggal 19 Maret 2020 bukan kesepakatan soal tapal batas.


"Terkait keputusan soal tapal batas, MDA diharapkan secepatnya memutuskan sengketa tersebut sehingga tidak berlarut-larut, " Ujar Kapolres. 


"Intinya menyampaikan bahwa dalam rangka menindaklanjuti kondisi yang terjadi tadi malam, semoga mendapatkan titik temu yg terbaik selaku warga Karangasem," Sambung Kapolres Karangasem, AKBP Ricko A.A. Taruna. 


"Diharapkan jangan ada gesekan, jalin komunikasi apabila akan melaksanakan upacara adat. Bedakan tapal batas dengan upacara adat, "lanjutnya.

Sementara Wakil Bupati Karangasem pada kesempatan tersebut menyampaikan pesan kepada kedua belah pihak agar saling mengintrospeksi diri. "Menjelang hari raya Nyepi ini sangat baik digunakan untuk saling instrospeksi diri, " Tandasnya. 


Lanjut, Dandim 1623 Karangasem, Letkol Inf. Sutikno Dody Trityo Hadi mengatakan, "Tolong nanti disampaikan sesuai dengan fakta. Tidak ada lagi pengerahan massa untuk saling bermusyawarah, Hargai dan pedomani kesepakatan," Ujarnya. 


Selanjutnya Kapolres Karangasem memberi arahan pada kedua belah pihak: "Harapan saya kita satu tujuan membuat Karangasem, aman, tertib, nyaman dan sehat,  tidak ada ego kedua belah pihak. Pemasangan ambu bukan berarti klaim tapal batas. Pemasangan dan pencabutan nantinya agar berkoordinasi dengan MDA. Jangan melibatkan pecalang di lokasi saat hari raya nyepi. Nanti biar MDA segera putuskan sengketa adat. Kita sepakat tidak melihat lagi kebelakang, mari kita lihat masa depan. Mari kita sepakati ulang, apa keinginan kedua belah pihak, "kata Kapolres Karangasem. (Ami)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved