-->

Jumat, 09 September 2022

Bupati Gede Dana Apresiasi Kontingen Utsawa Dharma Gita Duta Kabupaten Karangasem

 Bupati Gede Dana Apresiasi Kontingen Utsawa Dharma Gita Duta Kabupaten Karangasem




Karangasem, Bali Kini - Pelepasan Kontingen Utsawa Dharma Gita Kabupaten Karangasem, dilaksanakan pada hari Jumat (9/9/2022) di ruang rapat Rumah Dinas Jabatan Bupati Karangasem yang beralamat di Jalan Kartini Amlapura.


Bupati Gede Dana didampingi Kadis Kebudayaan dan Pariwisata  Kabupaten Karangasem I Wayan Astika dan Ketua Widiasabha Kabupaten Karangasem Ida Nyoman Sugata, melepas kontingen Utsawa Dharma Gita Kabupaten Karangasem, ke event Utsawa Dharma Gita Tingkat Provinsi Bali ke-XXX tahun 2022 di Taman Budaya Denpasar.


Kegiatan Utsawa Dharma Gita atau Lomba Pembacaan Kitab Suci Agama Hindu, merupakan ajang dimana umat diajak memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya, melalui senandung bait-bait suci yang merdu dan syahdu.


Sementara Dharma Gita merupakan salah satu dari enam metode pembinaan umat Hindu, yang dikenal dengan Sad Dharma, yang terdiri dari Dharma Gula, Dharma Wacana, Dharma Gita, Dharma Yatra, Dharma Sadhana dan Dharma Santi.


Dalam arahannya Bupati Gede Dana menyampaikan pujian dan apresiasi yang tinggi kepada Lembaga  Widiasabha Kabupaten Karangasem. “Saya menyampaikan apresiasi kepada lembaga ini, yang sudah menyiapkan  dan melaksanakan pelatihan dalam menyiapkan peserta duta Kabupaten Karangasem dalam Utsawa Dharma Gita tingkat provinsi Bali, yang diwakili oleh putra putri asli dari Kabupaten Karangasem” ujarnya.


Menurutnya, nilai-nilai agama Hindu yang tersimpan dalam kitab-kitab susastra agama Hindu, yang perlu digali dan diaktualisasikan melalui seni keagamaan, agar memudahkan pemahaman dan penghayatannya. seni yang dimaksud di sini adalah Dharma Gita. Dharma Gita sebagai nyanyian suci keagamaan Hindu, disebut Bupati, memiliki peran yang sangat penting dalam pembinaan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama Hindu, yang bersumber dari ajaran suci Weda.


“Ajaran suci yang mengandung nilai-nilai spiritual, etika dan estetika yang sangat tinggi, sehingga memberi tuntunan pemahaman ajaran agama Hindu, yang dimulai dari aspek Tattwa atau filosofis, Susila atau tingkah laku, maupun Ritual atau upacara,” imbuhnya.


Nyanyian suci keagamaan dengan irama lagu yang melankolis, disebut Bupati, sangat membantu menciptakan suasana hening, khidmat dan suci. Bait-bait mantra suci Weda, yang dirangkai dalam bentuk puisi menjadi Dharma Gita, terasa lebih indah untuk dinikmati. 


“Keberadaan Dharma Gita di kalangan umat Hindu, memiliki keragaman dalam bahasa, irama lagu, maupun cara melantunkannya,” tutur Bupati asal Desa Datah ini. Selain itu, juga telah mengantarkan umat Hindu pada kekayaan budaya di bidang seni, yang tidak terbatas dalam membangkitkan rasa keagamaan sesuai budaya daerah masing-masing, maupun dalam meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama Hindu.


Selanjutnya, pihaknya berharap, melalui Utsawa Dharma Gita Tingkat Provinsi Bali ke-XXX, yang dilaksanakan akan menjadi ajang pembuktian kemampuan olah seni suara dan pemahaman ajaran agama Hindu kepada para peserta atau utusan dari Kabupaten Karangasem.


Pihaknya juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mendukung, serta turut mendoakan kontingen Utsawa Dharma Gita Kabupaten Karangasem, agar mereka mampu tampil maksimal memberikan yang terbaik, untuk memuliakan Tuhan, dan menjadi kebanggaan Kabupaten Karangasem tercinta. (ami)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved