-->

Rabu, 07 September 2022

Dampak Kenaikan BBM, Sopir Keluhkan Ketidakstabilan Pemasukan

 Dampak Kenaikan BBM, Sopir Keluhkan Ketidakstabilan Pemasukan


Karangasem, Bali Kini -
Aktivitas operasi jasa angkutan umum di Kabupaten Karangasem tiap tahunnya alami penurunan. Apalagi ditambah dengan adanya kenaikan harga BBM, dampaknya perekonomian para sopir angkot ini juga menurun. 


Seperti I Komang Ardana, salah seorang sopir angkutan umum di Pasar Amlapura, pada Rabu (7/9/2022) mengatakan jika rata-rata penghasilan sopir angkot tidak sesuai dengan biaya operasi kendarannya. Ia mengaku tengah pontang-panting menghadapi situasi seperti sekarang. 


"Walaupun BBM naik tapi tarif penumpang sejauh ini ongkosnya masih biasa, hanya Rp. 5000,- antar kota. Mau bagaimana walaupun tidak cukup, tetap kami jalani, " Ujarnya. Ditanya terkait harapan, dirinya hanya mau kesadaran dari para penumpang. "Saya harap ada kesadaran dari penumpang ya, utamanya jika muatannya banyak. Sementara kita jalani saja, karena memang ini satu-satunya sumber penghasilan kita sebagai sopir, "ujarnya pasrah. 


Hal tersebut juga diiyakan Kepala Organda Karangasem, I Made Darba. "Sejauh ini tingkat beroprasinya kendaraan jauh menurun karena banyak fasilitas yang lain seperti sepeda motor jadi volume penumpang angkot sekarang sedikit.,"pungkasnya. Untuk diketahui, kendaraan yang masuk Organda ada 3400 terdiri dari angkutan desa (Angdes) yang beroprasi di 8 jurusan. 


Kendati demikian dengan adanya kenaikan BBM ini, pihaknya tidak akan tinggal diam.  "Walaupun tingkat penumpang menurun, tapi mau tidak mau akan kita sikapi hal ini, dalam artian akan menaikkan ongkos walaupun nanti ada sedikit keberatan. Kita akan buat kesepakatan antar sopir dan penumpang," Katanya. (Ami)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved