BALIKINI.NET | DENPASAR — Sampai saat ini keterwakilan perempuan dalam legeslatif masih sangat rendah. Meski telah diberlakukan kebijakan afirmatif dimana keterwakilan perempuan minimal 30 persen di parlemen. Seiring perjalan sudah dirasakan ada perubahan peran perempuan di legeslatif. Namun hal tersebut belum maksimal. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Sumber Daya Manusia I Nyoman Artayasa saat membuka workshop penguatan calon legeslatif perempuan dalam mengambil keputusan, Selasa (4/4) di Hotel Aston Denpasar. Workshop yang berlangsung selama dua hari diikuti 30 peserta dari calon legeslatif Kota Denpasar juga dihadiri Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kota Denpasar, I Gusti Agung Sri Wetrawati.
Lebih lanjut Jaya Negara dalam sambutan tertulisnya menyampaikan sejumlah pihak mendorong penguatan kepemimpinan perempuan untuk memberi ruang yang lebih besar bagi perempuan dalam pengambilan kebijakan dapat mencegah lahirnya kebijakan-kebijakan yang memarginalisasi perempuan.
Dengan begitu diharapkan perempuan yang duduk di legeslatif tidak hanya kuantitas saja melainkan juga harus mampu menunjukkan kualitas dan kompetensinya. Utamanya dalam pengambilan keputusan jangan sampai nantinya hanya bersifat pasif. Karena peran perempuan dalam mengambil keputusan di setiap pembangunan menjadi sebuah keharusan. Untuk itu Jaya Negara berharap melalui workshop ini dapat menguatkan kapasitas bakal calon legeslatif dalam mengambil keputusan. Disamping juga membawa dampak positif dalam peningkatan kealitas perempuan dalam legeslatif nantinya.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kota Denpasar, I Gusti Agung Sri Wetrawati menambahkan marginalisasi perempuan dalam berbagai kegiatan sosial dan politik dinilai masih terjadi hingga kini karena perempuan dianggap lemah dan tidak memiliki kekuatan untuk memimpin. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas P3AP2KB berupaya meningkatkan peran perempuan melalui pendidikan politik, khususnya bagi kepemimpinan perempuan.
Selain itu, workshop ini diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan para pihak berkepentingan yang akan menjadi pemimpin di ranah struktural atau kultural. Para pemimpin diharapkan dapat memiliki perspektif gender serta keberpihakan pada perempuan dan kelompok yang rentan diskriminasi.
"Kepemimpinan perempuan sangat penting. Bagaimana mereka dapat menciptakan program-program yang tidak meminggirkan perempuan. Di sisi lain, kami berupaya melakukan gerakan ke arah pendidikan untuk mendorong perempuan memimpin di politik," ujarnya
Panitia penyelenggara workshop Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan, Kualitas Keluarga Data Dan Informasi Dinas P3AP2KB Putu Etik Sumartini menyampaikan tujuan worskshop ini meningkatkan kualitas dan kapasitas perempuan calon legeslatif dalam mengambil keputusan. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan dan menguatkan partisipasi perempuan.
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram