-->

Kamis, 07 Agustus 2025

Puncak Karya Pelebon Ni Jero Samiarsa, Ibunda Walikota Denpasar Berlangsung Khidmat.


Ket foto : Suasana Puncak Karya Pelebon Ni Jero Samiarsa, ibunda dari Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Menteri PPPA Periode Tahun 2019-2024, I Gusti Ayu Bintang Darmawati pada Soma Pon Ugu, Senin (4/8).


Diiringi Tiga Baleganjur, Bade Batur Sari, Lembu Hitam Hingga Ogoh-Ogoh Cupak. 

Laporan Reporter : Agus

Denpasar, Bali Kini - Puncak Karya Pelebon Ni Jero Samiarsa, ibunda dari Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Menteri PPPA Periode Tahun 2019-2024, I Gusti Ayu Bintang Darmawati berlangsung khidmat pada Soma Pon Ugu, Senin (4/8). Bahkan, puncak karya tersebut turut dihadiri Presiden RI ke-5 sekaligus Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. 


Tampak sejak pagi hari masyarakat hiruk pikuk mempersiapan puncak upacara. Diawali dengan Melaspas Pemereman, Bade, Lembu dan Ogoh-ogoh pada pagi hari. Dilanjutkan dengan Tedun Layon (menurunkan jenazah) dari Bale Semaanggen menuju ke Bade Batur Sari pada Pukul 12.05 Wita. 

Iring-iringan pelebon diawali dengan uperengga, dilanjutkan dengan Tirta dan Saji di bagian depan. Sedangkan pada rangkaian akhir tampak Ogoh-Ogoh Cupak, Lembu Alit, Lembu Istri Hitam, Gayod, Baris Ketekok Jago dan terkahir yakni Bade Batur Sari. Pelaksanaan pelebon ini turut diiringi Tiga Baleganjur Ngarap dan Angklung. 

Dalam balutan cuaca cerah disepanjang Jalan Padma Penatih, rangkaian bergerak menuju pusat upacara di Setra Desa Adat Peninjoan. Dimana, setelah rangkaian pelebon, upacara dilanjutkan dengan Nganyut ke Segara Padanggalak. 

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat disela upakara mengatakan bahwa segala persiapan yang dilaksanakan bermuara pada hari ini.  Dan tentunya dengan penuh rasa syukur rangkaian upacara berjalan dengan lancar. 

"Pertama kami bersyukur upakara ibunda kami ini bisa berjalan lancar, dan yang kedua kami mengucapkan terima kasih atas doa dan bantuan semua pihak dalam mensukseskan pakara ini, terima kasih kepada semua pihak," ujar Jaya Negara.

Jaya Negara mengenang sosok sang ibu sebagai sosok perempuan tangguh yang membesarkan anak-anaknya setelah sang suami wafat tahun 1986. Untuk menghidupi keluarga, beliau aktif sebagai serati banten, pekerjaan yang ditekuninya selama bertahun-tahun dan turut memberdayakan delapan orang pekerja banten.

"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan, doa dan ucapan duka cita semua pihak, semoga ibunda kami mendapatkan tempat terbaik, rahayu," ujar Jaya Negara. 

Jero Samiarsa berpulang di usia 90 tahun. Almarhum menikah dengan Gusti Ngurah Gde Sutedja dan memiliki 9 orang anak. Dari 9 anak, tiga di antaranya terjun ke dunia politik dan sukses. IGN Jaya Negara menjadi Wali Kota Denpasar, I Gusti Ayu Bintang Darmawati menjadi Menteri PPPA Periode Tahun 2019-2024, dan I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya menjadi anggota DPRD Provinsi Bali. 

Minggu, 03 Agustus 2025

Bentuk Rasa Syukur Atas Limpahan Hasil Laut, Banjar Air Kuning Gelar Tradisi Petik Laut.


Laporan Reporter : Ajb / Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini  - Banjar Air Kuning, Desa Air Kuning menggelar Perayaan Petik Laut sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil laut yang melimpah. Tradisi tahunan ini berlangsung meriah pada Sabtu, 2 Agustus 2025.

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat). Dalam sambutannya ia menyampaikan apresiasi terhadap pelestarian tradisi lokal yang telah menjadi bagian dari identitas masyarakat pesisir.

“Petik Laut ini bukan hanya ritual simbolis, tetapi juga cerminan kearifan lokal yang telah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat pesisir. Tradisi ini memperkuat semangat gotong royong, serta menjadi momentum bagi kita semua untuk menjaga kelestarian laut sebagai sumber kehidupan,” ucapnya.

Lanjut Wabup Ipat mengatakan kegiatan ini juga menjadi daya tarik wisata budaya yang memperkuat sektor pariwisata lokal serta menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

"Kita berharap kegiatan ini terus dijaga dan dikembangkan agar tetap relevan dengan zaman tanpa kehilangan makna spiritual dan sosialnya," tandasnya.

Sementara itu Ketua Panitia Bapak Jainuri menyampaikan perayaan Petik Laut di Banjar Air Kuning, Desa Air Kuning diisi dengan berbagai rangkaian acara, seperti Lomba Balap jukung, istighosah atau Do'a bersama, Hadrah/qasidah dan hiburan lainnya.

"Tasyukuran Petik Laut Desa Air Kuning ini kita gelar selama dua hari dengan berbagai kegiatan yang pertama ada penampilan hadrah dan qasidah, balap jukung, hiburan malam dan besok kita gelar Istighosah atau do'a bersama," pungkas Jainuri.

Semarak Hut Kota Negara ke 130,


Ratusan  Kicau Mania Adu Kualitas Burung Andalannya

Laporan Reporter : Ajb / Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini  -  Lomba Seni Suara Burung Berkicau Bupati Jembrana Cup ke-19 Tahun 2025 mengundang animo ratusan kicau mania untuk unjuk gigi, Minggu (3/7).

Bertempat di Taman Pecangakan, Jembrana, panitia mencatat ada ratusan peserta lomba yang berasal dari wilayah Bali, Lombok, dan Jawa.

Ketua Panitia, I Komang Suastra mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan kabupaten Jembrana dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-130 Kabupaten Jembrana dan HUT Republik Indonesia ke-80.

“Ada sekitar 500-san perserta yang ikut perlombaaan burung berkicau ini yang terbagi dalam beberapa kelas. Mulai dari kelas bergengsi Bupati dan Wakil Bupati, hingga kelas Makepung dan lokal Kabupaten Jembrana. Untuk Kelas Bupati, yang diperlombakan jenis burung Murai Batu, itu terbuka untuk umum. Untuk yang lokal Jembrana, peserta hanya dari lokal Jembrana saja,” ucapnya.

Suastra menambahkan selain event-even tahunan, seperti Bupati Jembrana Cup juga sering diselenggarakan event perlombaan dan latihan sebagai ajang silaturahmi dan saling mengenal para penggemar burung berkicau di Jembrana.

Sementara itu, Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan yang hadir langsung membuka lomba ini berharap tidak hanya berhenti pada lomba saja, namun bagaimana upaya bersama pelestarian alam khususnya satwa burung.

“Selamat datang di Jembrana bagi peserta yang berasal dari luar daerah dan selamat berlomba, semoga hasilnya memuaskan. Yang jelas dalam setiap perlombaan itu ada jurinya. Juri harus berlaku baik dan objektif,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Bupati Kembang yang didampingi Wabup Patriana Krisna (Ipat) ingin melalui event tahunan ini juga menjadi ajang event mengenalkan kabupaten yang berada di Bali Barat dengan keragaman budaya dan daya tarik wisata. 

“Sekali lagi selamat bertanding, semoga nantinya membuahkan hasil yang baik untuk memperebutkan piala bupati cup bergilir event tahunan ke-19 ini,” tutupnya. 

Turut hadir, Kapolres Jembrana, AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, Wakil Ketua DPRD Jembrana, I Wayan Wardana, Sekda I Made Budiasa, Perwakilan Forkopimda Jembrana dan Kepala OPD terkait

Sabtu, 02 Agustus 2025

Bali Kibarkan 10 Juta Bendera Merah Putih Sambut HUT ke-80 RI dan Hari Jadi ke-67 Provinsi


Laporan Reporter : Tim Lpt Denpasar 

Bali Kini – Pemerintah Provinsi Bali mencanangkan Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-67 Provinsi Bali. Kegiatan ini digelar di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Denpasar, Jumat (1/8), sebagai bagian dari Gerakan Nasional yang diinisiasi Kementerian Dalam Negeri RI.

Mewakili Gubernur Bali, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali, Gede Suralaga, menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata cinta tanah air.

“Bendera Merah Putih bukan sekadar kain yang berkibar, tapi lambang keberanian, persatuan, dan pengabdian. Di Bali, semangat gotong royong telah lama hidup dalam budaya ngayah,” ujarnya.

Ia juga mengaitkan kegiatan ini dengan visi pembangunan Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang berlandaskan nilai-nilai Sad Kerthi, sebagai fondasi harmoni dan keberlanjutan pembangunan Bali.

Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar Baharuddin, yang hadir langsung, mengingatkan pentingnya merawat semangat kebangsaan sebagai warisan perjuangan bangsa.

“Bendera Merah Putih bukanlah sesuatu yang gratis. Ia hasil perjuangan panjang, dan tidak ada jaminan negara ini akan selalu ada. Indonesia memang baru 80 tahun, tapi semangat kita harus seribu tahun,” tegasnya.

Ia menambahkan, peringatan kemerdekaan harus menjadi ajang refleksi, bukan sekadar perayaan, mengingat sejarah bangsa-bangsa besar yang pernah runtuh.

Rangkaian kegiatan juga diisi dengan pembagian sembako, pemeriksaan kesehatan gratis, senam bersama, lomba panjat pinang, dan pemberian bantuan kepada pelajar, lansia penyandang disabilitas, serta veteran.

Melalui gerakan ini, Pemerintah Provinsi Bali menegaskan komitmennya untuk terus menumbuhkan semangat nasionalisme dan gotong royong di tengah masyarakat, sekaligus menjaga warisan kebangsaan bagi generasi mendatang.

Selasa, 01 Juli 2025

Gong Kebyar Semara Budaya Duta Denpasar Sukses Pukau Penonton PKB XLVII,

 


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua Komisi II DPRD Kota Denpasar, I Wayan Sutama, dan Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana saat menyaksikan penampilan Sekehe Gong Kebyar Wanita Semara Budaya, Banjar Badak Sari, Desa Sumerta Kelod sebagai Duta Kota Denpasar pada Utsawa Gong Kebyar Wanita PKB XLVII di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center, Senin (30/6) malam.


Sajikan Tabuh Semara Muni, Tari Wiranjaya Hingga Sandya Gita Suwak Warak.

Laporan Reporter : Agus / Tim Lpt

Denpasar, Bali Kini - Persiapan matang yang terus dilaksanakan Duta Kesenian Kota Denpasar yang akan berlaga di Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 ini akhirnya berbuah manis. Sekehe Gong Kebyar Wanita Semara Budaya, Banjar Badak Sari, Desa Sumerta Kelod sebagai Duta Kota Denpasar sukses memukau penonton dengan membawakan seluruh materi pementasan dengan baik pada Utsawa Gong Kebyar Wanita PKB XLVI di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center, Senin (30/6) malam. 

Tampil mebarung dengan Duta Kabupaten Klungkung, Sekehe Gong Kebyar Wanita Semara Budaya sukses memukau ribuan pasang mata yang hadir. Sebanyak tiga materi turut dibawakan, yakni Tabuh Telu Pepanggulan Semara Muni, Tari Wiranjaya dan Sandya Gita Suwak Warak yang berhasil mengundang sorak sorai dan tepuk tangan penonton. 

Hadir langsung untuk memberikan dukungan ditengah-tengah penoton, Gubernur Bali, Wayan Koster, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua Komisi II DPRD Kota Denpasar, I Wayan Sutama dan Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana. Tampak hadir pula Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, serta Pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar. 

Kordinator Sekehe Gong Kebyar Wanita Semara Budaya, Banjar Badak Sari, Desa Sumerta Kelod, I Wayan Ledra mengaku bersyukur pementasan hari ini berjalan dengan lancar dan sesuai harapan. Dimana, pihaknya mengaku telah melaksanakan persiapan panjang sejak awal tahun guna memberikan yang terbaik sebagai Duta Kota Denpasar untuk Gong Kebyar Wanita. 

Lebih lanjut dijelaskan, pada pementasan kali ini, Sekehe Gong Kebyar Wanita Semara Budaya, Banjar Badak Sari, Desa Sumerta Kelod sebagai Duta Kota Denpasar membawakan tiga materi. Yakni Tabuh Semara Muni, Tari Wiranjaya dan Sandya Gita Suwak Warak. 

Dikatakan Ledra, Tabuh Telu Pepanggulan Semara Muni mengambarkan kebahagian sejati yang mampu melampaui semua rasa. Dimana, karya ini sarat akan pijakan tradisi dalam sentuhan kekinian dengan pola-pola gegedig, ritme dan kotekan yang sederhana, sehingga mudah dipahami bersama, dan sangat asik untuk dapat dimainkan serta enak didengar melalui keindahan khas Jajar Pageh nya.

Selanjutnya untuk Tari Wiranjaya merupakan salah satu Tari Kekebyaran yang mengekspresikan Keperkasaan dan Keberanian Ksatria Pandawa (Nakula dan Sahadewa). Tari ini diciptakan oleh Ketut Merdana dan Putu Sumiasa dari Desa Kedis, Busungbiu, Buleleng pada Tahun 1958.

Dan sebagai persembahan pamungkas turut ditampilkan Sandya Gita Suwak Warak. Garapan ini menggambarkan kuatnya sistem tata kelola air yang mampu mengairi sawah di daerah pemukiman Badak Sari. Sehingga menghasilkan panen yang berlimpah dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Dan terwujudnya tujuan utama Agama Hindu, yaitu Moksartam Jagatditha ya ca iti Dharma.

“Kita bersyukur mampu memberikan penampilan maksimal pada hari ini, sehingga latihan dan pembinaan yang kami laksanakan dapat memberikan hasil yang maksimal, kita bersyukur dapat memberikan yang terbaik untuk Kota Denpasar,” ujar Ledra. 

Dalam kesempatan tersebut, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi atas berbagai persiapan yang dilaksanakan duta kesenian Kota Denpasar, khususnya Sekehe Gong Kebyar Wanita Semara Budaya, Banjar Badak Sari, Desa Sumerta Kelod sebagai Duta Kota Denpasar yang hari ini sukses memberikan penampilan terbaik dan luar biasa.  

Jaya Negara mengaku bangga dengan penabuh wanita yang juga tak kalah hebat dengan penabuh laki-laki dalam memainkan gambelan gong kebyar. Tak hanya itu, pihaknya juga mengaku kagum dengan ide dan konsep berkesenian seniman Denpasar. Hal tersebut dapat dilihat dari konsep, pola tabuh dan tari serta penggunaan properti yang disesuaikan dengan tema. Sehingga garapan yang dibawakan dapat dinikmati penonton dengan baik.

“Tadi kita saksikan penampilanya sudah maksimal dan luar biasa, penggunaan garapan yang ditampilkan juga sangat apik, selain makna yang mendalam sesuai dengan tema, pementasan juga memberikan semangat sebagai pembuktian bahwa penabuh wanita Denpasar juga sangat luar biasa,” jelasnya.

Minggu, 29 Juni 2025

Gong Kebyar Legendaris Hipnotis Gubernur Koster hingga Detik Akhir


Minta Dukungan Krama Bali agar Seni Hidup Selamanya

Laporan Reporter : Arn /Tim Lpt 

Denpasar , Bali Kini  — Suasana penuh semangat membalut Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Centre, Denpasar, Sabtu malam (28/6). Ribuan pasang mata tertuju ke panggung utama, tribun penonton penuh sesak sejak sore hari, bahkan beberapa di antaranya rela berdiri, hanya demi menyaksikan Utsawa (Parade) Gong Kebyar Legendaris yang menjadi salah satu pementasan paling ditunggu dalam rangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025.

Di tengah dentingan gamelan yang menggema, hadir Gubernur Bali, Wayan Koster, yang tampak duduk khusyuk menyaksikan pertunjukan hingga akhir acara. Ia tak sendiri. Tampak pula mendampingi sejumlah tokoh penting, seperti Bupati Badung Wayan Adi Arnawa, Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra, Ketua DPRD Gianyar Ketut Sudarsana, serta Danrem 163/Wirasatya Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra.

“Satu kata 'Luar biasa'... para penarinya begitu energik, para penabuhnya sangat luwes walaupun sudah berumur. Membuat kami menjadi termotivasi!” ujar Gubernur Koster penuh semangat ketika diwawancarai seusai acara.

Tak hanya memuji penampilan, Gubernur Koster juga menyinggung sisi perjuangan di balik panggung yang mungkin tak semua penonton sadari. Ia mengungkapkan, proses persiapan para seniman ini memakan waktu panjang — minimal tiga bulan latihan intensif, empat jam setiap hari, untuk menciptakan harmoni sempurna antara tabuh dan gerak tari.

“Kerja keras para seniman ini sungguh patut diapresiasi. Inilah alasan saya memilih bertahan menonton dari awal sampai akhir. Ini bentuk penghormatan saya kepada mereka. Saya ingin mereka merasakan kepuasan bahwa karya seni yang mereka tampilkan benar-benar dihargai,” imbuhnya.

Pernyataan ini menggambarkan sisi empatik dari seorang pemimpin yang tak hanya hadir secara seremonial, melainkan juga terlibat secara emosional, menghayati setiap detik pementasan sebagai bentuk penghargaan nyata kepada para seniman Bali.

Gubernur Koster juga mengajak seluruh masyarakat Bali untuk terus memberi dukungan nyata kepada dunia seni.

“Masyarakat Bali patut mendukungnya, agar seni kita tetap hidup, tetap terjaga dengan baik, dan kualitasnya semakin baik,” pungkasnya.

Rangkaian Penampilan Gong Kebyar Legendaris diisi oleh tiga duta seni dari tiga kabupaten, yang tampil secara bergantian, yakni : 1. Duta Kabupaten Badung diwakili Sekaa Gong Taruna Jaya, Banjar Lambing, Desa Mekar Bhuana, Kecamatan Abiansemal tampil pertama dengan mementaskan beberapa karya diantaranya Tabuh Pupuh Kaduhung, Tabuh Kreasi Kumbang Atarung serta Legong Kreasi Widya Lalita sebagai penutup; berikutnya 2. Duta Kabupaten Buleleng diwakili Sekaa Gong Kebyar Giri Kusuma, Banjar Dinas Kawanan Bontihing, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan membawakan karya Tabuh Telu (ciptaan almarhum I Nyoman Durpa, 1984), Tabuh Kreasi Pudak Sumekar, dan Tabuh Bebarisan Sura Murti; 3. Penampil ketiga yakni, Duta Kabupaten Gianyar yang diwakili Sekaa Gong Kusumatirta, Banjar Kawan, Kecamatan Tampaksiring tampil memukau dengan Tabuh Telu Dharma Raksata Raksita, Tari Bebarisan karya kolektif Tampaksiring, Tabuh Kreasi Pepanggulan Jagra Kasturi, serta Tabuh Mayura Kencana sebagai penutup

Tak hanya menjadi pertunjukan seni, Utsawa Gong Kebyar Legendaris ini juga menjadi ajang pengikat rasa antar generasi, antar daerah, dan antar pemimpin serta rakyatnya. Semangat kolaborasi, cinta budaya, dan bangga akan jati diri Bali terasa begitu nyata malam itu.

Sabtu, 21 Juni 2025

Duta Denpasar Tampilkan Garapan Bertajuk Ngerebong Pada Peed Aya PKB XLVII,


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa saat menyaksikan penampilan Peed Aya Duta Kota Denpasar serangkaian Pesta Kesenian Bali XLVII Tahun 2025 di Depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Bajra Sandi, Denpasar, Sabtu (21/6).

Walikota Jaya Negara Berikan Apresiasi Atas Penampilan Yang Luar Biasa dan Memukau.

 Laporan Reporter : Way /Tim Lpt 

Denpasar, Bali Kini - Peed Aya (Pawai) Pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 yang bertemakan Jagat Kerthi: Lokahita Samudaya yang bermakna "Harmoni Semesta Raya" dibuka secara resmi oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon didampingi Gubernur Bali, Wayan Koster dengan menyuarakan Kulkul di Depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandi, Denpasar, Sabtu (21/6). Duta Kota Denpasar pun turut andil dalam pelaksanaan pawai tersebut. Dimana, penampilan garapan bertajuk Ngerebong menjadi konsep penampilan yang dibawakan oleh gabungan seniman Kota Denpasar lintas generasi. 

Rangkaian pawai disaksikan langsung  dan tentunya Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa.  Tampak pula Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa serta undangan lainya. Tak jarang, riuh tepuk tangan undangan serta penonton yang hadir silih berganti mengiringi pelaksanaan pementasan Peed Aya Duta Kota Denpasar. 

Diawali dengan papan nama Kota Denpasar, rangkaian Peed Aya Duta Kota Denpasar menampilkan peragaan busana khas Kota Denpasar, dilanjutkan dengan peragaan Jegeg Bagus Denpasar, rangkaian Gebogan, Anak-Anak Menyanyikan Lagu Cening Putri Ayu, Pependetan, Topeng Panca, Rerejangan dan diakhiri dengan garapan tematik khas Desa Adat Kesiman yang bertajuk Ngerebong serta ogoh-ogoh. Sebagai pengiring, turut disajikan Gambelan Ancag-Ancagan Cerancam, Gong Suling dan Baleganjur Ngarap. 

Koordinator Pawai Duta Kota Denpasar, Ida Bagus Eka Harista mengatakan Pembukaan Pawai PKB 2025 akan membawakan tema yang merupakan salah satu tradisi di Desa Adat Kesiman yakni Ngerebong. Dimana, Ngerebong merupakan pengejawantahan nyata dari Jagat Kerthi yang dikenal sebagai ajaran luhur Bali yang bermakna pemuliaan dan penyucian jagat raya. Melalui upacara ini, masyarakat Kesiman menunjukkan bahwa menjaga semesta tak hanya soal fisik, tetapi juga spiritual, membersihkan batin, menata hubungan dengan sesama, dan menghormati kekuatan alam serta para leluhur.

“Melalui prosesi Ngerebong, kita diingatkan untuk kembali menyadari, bahwa dalam dunia yang terus bergerak cepat menjadi sebuah motivasi peran generasi kota denpasar dalam menjaga keberlangsungan Budaya, Tradisi, dengan spirit “vasudhaiva kutumbakam” keharmonisan sejati hanya bisa dicapai ketika manusia bisa menjaga antar sesama, menyatu kembali dengan alam dan menjaga spiritualitasnya,” ujarnya. 

Dikatakannya, Peed Aya ini melibatkan ratusan talenta seniman muda yang berasal dari sanggar, sekolah, sekaa teruna, serta komunitas seni lain di Kota Denpasar. Pertunjukan dalam pawai akan dilakukan dengan berjalan yang melambangkan bentuk dari keharmonisan hidup beragam etnis dan budaya di Kota Denpasar. 

“Dari konsep inilah penggarap memadukan karya seni tari yang dikemas dalam sajian tematik pawai atau Peed Aya PKB XLVII yang bertajuk Ngerebong, yang tentunya disesuaikan dengan tema Jagat Kerthi: Lokahita Samudaya yang bermakna Harmoni Semesta Raya,” ujarnya

Sementara, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa ditemui usai pelaksanaan Peed Aya PKB XLVII mengatakan bahwa Pemkot Denpasar mendukung penuh pelaksanaan PKB setiap tahunya. Ajang PKB ini dapat menjadi wahana bagi seniman Kota Denpasar untuk mengembangkan seni dan kebudayaan serta kearifan lokal Bali khususnya Kota Denpasar sebagai ajang pelestarian dan penguatan dalam berkesenian. 

Pihaknya mengaku bangga dengan penampilan Duta Peed Aya Kota Denpasar. Dimana menurutnya seluruh seniman telah sukses menampilkan yang terbaik dalam kemasan judul garapan tematik Ngerebong sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang berada di Kota Denpasar. 

"PKB ini merupakan ajang apresiasi seni bagi seluruh seniman di Kota Denpasar sebagai upaya pelestarian dan pengembangan seni di Kota Denpasar, dan tadi Duta Peed Aya Denpasar sudah tampil luar biasa, memberikan gambaran dan edukasi tentang warisan budaya Denpasar yakni Tradisi Ngerebong Kesiman," jelas Jaya Negara.

Usai pelaksanaan pembukaan Peed Aya di Kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandi, pelaksanaan PKB XLVI dilanjutkan dengan Pagelaran Perdana di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center. Untuk diketahui, Pemkot Denpasar mengikuti seluruh materi PKB dengan mengirimkan 21 Tim Duta Kesenian yang akan berlaga di PKB XLVII. Ribuan seniman turut dilibatkan, jumlah tersebut terdiri atas seniman anak-anak, seniman muda, seniman tua, hingga seniman legendaris.  (WAY/HumasDps).

Senin, 12 Mei 2025

Lomba ngelawar banjar meriahkan festival ke-2 Desa Batuagung


Peringati HUT Ke-65, Banjar Batuagung gelar Batuagung Festival 

Laporan Reporter : Ajr : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini - Peringati 65 Tahun, Banjar Batuagung gelar Batuagung Festival #2 bertempat di Bale Banjar Batuagung.

Mengusung tema "Jaga Braya" (Raket Rumaket Ngawekas) Banjar Batuagung Festival #2 berlangsung selama dua hari yakni Sabtu (10/5) dan Minggu (11/5) dengan diisi berbagai kegiatan seperti pementasan pertunjukan tradisional dan moderen, lomba ngelawar antar arahan banjar Batuagung dan stand kuliner UMKM dari warga Batuagung.

Puncak peringatan 65 Tahun Banjar Batuagung ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Minggu (11/5).

Sebelumnya acara tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna ditandai dengan pemukulan gong, Sabtu (10/5).

Dalam sambutanya Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan menyampaikan apresiasi kepada panitia serta masyarakat Banjar Batuagung yang telah dapat menyelenggarakan acara yang penuh kreatifitas.

"Saya menyambut baik penyelenggaraan acara ini karena dengan kegiatan seperti ini genersi muda dapat mengembangkan kreatifitas dengan seluas-luasnya, khususnya bagi generasi muda yang terbiasa dengan pergaulan yang kurang bermanfaat maka disinilah tempat merubah kebiasaan buruk menjadi bermanfaat," ungkapnya.

Ia berharap kepada generasi muda agar sellu mawas diri terhadap tekanan globalisasi khususnya budaya yang tidak sesuai dengan etika dan moral serta hindari pergaulan bebas. Sebagai anak bangsa sudah seharusnya ikut andil dalam membangun bangsa baik dengan berkreatifitas dibidang seni dan budaya.

"Saya berharap kepada seluruh lapisan generasi muda untuk bersama - sama memajukan kabupaten jembrana.Mari  kita tuangkan segala kreatifitas, mari berstu menuju jembrana yang maju, harmoni dan bermartabat," harapnya.

Sementara itu ketua panitia I Gusti Agung Komang Gde Adnyana mengatakan Festival Batuagung #2 ini sebagai bentuk pelestarian seni budaya bali dan juga sebagai bentuk pembuktian untuk memudarkan isu yang mengatakan wilayah Batuagung sebagai wilayah zona merah narkoba.

"wilayah batuagung yang dulu dicap sebagai wilayah zona merah narkoba maka dari itu kami panitia dan pengelingsir banjar batuagung akan mengembalikan nama baik batuagung seperti dulu . Kami ingin  batuagung terkenal sebagai desa seni budaya melalui  kegiatan kegiatan seperti ini," ungkapnya.

Lebih lanjut Gde Adnyana menjelaskan Banjar Batuagung Festival #2 berlangsung selama dua hari yakni Sabtu (10/5) dan Minggu (11/5) dengan diisi berbagai kegiatan seperti pementasan pertunjukan tradisional dan moderen hingga lomba-lomba.

"Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dengan diisi berbagai kegiatan seperti pembukaan stand kuliner UMKM yang diisi oleh warga batuagung, pementasan baleganjur kolaborasi, pemeriksaan kesehatan gratis, serta lomba ngelawar yang diikuti krama banjar batuagung, bondres, penyerahan piagam penghargaan kepada para tokoh seni di banjar batuagung dan terakhir diisi pementasan hiburan oleh musisi bali A.A Raka Sidan,"tandasnya. 

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved