-->

Senin, 03 Agustus 2020

Keresahan Seputar Reorganisasi Pasukan AS di Eropa

Pemerintah AS menarik belasan ribu personel militer dari Jerman, menyusul permintaan Presiden Donald Trump untuk mengurangi kehadiran pasukan AS di luar negeri. Menurut Pentagon langkah reorganisasi ini akan menguatkan keamanan AS, tapi ada yang khawatir langkah ini justru melemahkannya.


Minggu, 30 Desember 2018

Aksi Baksos Praja IPDN dengan IKAPTK

Bulengleng,balikini.net - Praja (Mahasiswa) Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Utusan Provinsi Bali bersinergi dengan Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Provinsi Bali, melaksanakan kegiatan Trakorps (Tradisi Korps) secara rutin di saat cuti/libur akhir tahun. 

Berbagai kegiatan sosial mengisi agenda Trakorps tahun 2018 ini, diantaranya : Hari Minggu (23/12) dilakukan penyerahan bantuan 50 (lima puluh) paket sembako kepada Para Sulinggih, Keluarga Kurang Mampu dan Kelompok Disabilitas, dengan mengambil lokasi di Desa Bubunan, Kecamatan Seririt, Buleleng. 

Salah seorang Sulinggih penerima bantuan, Ida Pedanda Udiana Sandi Kemenuh, dari Griya Paneraga, Desa Patemon, Seririt - Buleleng, menyampaikan rasa terima kasih kepada para mahasiswa (Praja) IPDN yang sudah peduli terhadap para Rohaniwan. 

Disisi lain, Camat Seririt I Nyoman Riang Pustaka yang juga merupakan purna (sebutan bagi lulusan APDN/STPDN/IPDN) angkatan 05 tamat tahun 1997 di Jatinangor, Sumedang - Jawa Barat mengatakan, "atas nama pemerintah daerah kami menyampaikan apresiasi kepada Praja IPDN yang telah melakukan kegiatan bhakti sosial di wilayah kami, dengan menyasar beberapa kelompok masyarakat, semoga kegiatan seperti ini dapat berlanjut pada tahun-tahun berikutnya," harap Nyoman Riang. 

Selanjutnya pada hari Sabtu (29/12) dilaksanakan aksi DONOR DARAH bertempat di Lapangan Bajra Sandi, dengan menyasar Praja IPDN, Purna Praja dan masyarakat umum. 

Ketua IKAPTK Provinsi Bali Drs. Dewa Made Indra, M.Si. didampingi oleh Wakil Ketua Nyoman Sunarya  dan Sekretaris IKAPTK Made Rentin, berkesempatan hadir dan menyaksikan secara langsung kegiatan Donor Darah tersebut. 

Ketua IKAPTK yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali menjelaskan bahwa kegiatan Bhakti Sosial Praja IPDN bersinergi dengan IKAPTK Provinsi Bali bertujuan untuk mengimplementasikan semangat pengabdian masyarakat sebagai salah satu tujuan pendidikan tinggi kepamong prajaan. 

"Kami diarahkan, dilatih, dididik dan dibina untuk mendedikasikan diri sebaik-baiknya untuk pemerintah dan masyarakat, Induk Kampus kami yaitu Kementerian Dalam Negeri berharap Purna Praja harus menjadi bibit-bibit yang terbaik dalam pemerintahan, harus menjadi inovator, motivator dan insan-insan yang terbaik yang bisa memberikan contoh dan teladan bagi penyelenggaraan pemerintahan," tegas Dewa Indra. 

Lebih lanjut Dewa Indra memberi apresiasi kepada masyarakat umum yang turut serta dalam melakukan donor darah, karena sumbangan mereka sangat berharga, "seperti pepatah mengatakan setetes darah untuk kehidupan dan kemanusiaan," pungkas Dewa Indra.

Ketua Panitia I Gede Angga Praba Utama, Nindya Praja (Mahasiswa Tingkat III IPDN) saat temui ditengah-tengah kesibukan memimpin kegiatan Donor Darah Sabtu pagi (29/12) di sisi selatan lapangan Bajra Sandi memaparkan bahwa kegiatan Trakorps ini merupakan yang ke - 14 bagi Praja Utusan Bali, secara rutin dilaksanakan 2 (dua) tahun sekali. "Tahun 2018 ini merupakan Trakorps yang ke-14 dengan berbagai agenda kegiatan sosial yaitu penyerahan bantuan sembako, gerakan kebersihan lingkungan di Pura Lempuyang, aksi Donor Darah, dan malam hari akan ditutup dengan acara keakraban/hiburan," terang Angga, sapaan akrab Madya Praja itu. (rtn/*)

Selasa, 04 Desember 2018

ANJANGSANA TAMAN NUSA

Gianyar,Balikini.Net -  Seni, budaya dan tradisi sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia yang dilestarikan dan dikemas dalam bentuk seni musik, seni tari, seni rupa maupun seni pertunjukan 
Dalam rangka mendorong milenial pengunjung Taman Nusa untuk tetap mengaktifasi dan melestarikan seni, budaya dan tradisi maka penguatan pegelolaan obyek wisata budaya dalam pemajuan kebudayaan menyasar komunitas musik ethnic, indie band dan penggiat kuliner tradisional untuk diangkat, dikenal dan diketahui masyarakat luas. Kegiatan ini “Anjangsana” dibuka pada Minggu 2 /12/ 18 yang merupakan kegiatan rutin setiap Weekend pada jam 5 sore – 7 malam. 

Menampilkan 10 band musik ethnic dan Indie yang akan melantunkan lagu karya terbaik mereka serta lagu lagu Nusantara sambil menikmati keindahan alam, teras sering di atas sungai melangit. Pengunjung diberikan gratis masuk area Anjangsana. Kegiatan “Anjangsana” ini bertujuan sebagai sarana untuk mengangkat sekaligus meningkatkan potensi seni dari komunitas seni serta sekolah sekolah di Bali Setiap daerah di Indonesia menyimpan keunikan tersendiri, seperti bahasa daerah, pakaian adat, makanan khas, maupun tradisi. 
Dan saat ini masih tentang Papua, Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa Papua memiliki salah satu bentuk cara masak, sebuah tradisi masak yang sangat unik yaitu Bakar Batu. Ini merupakan cara masak tradisional yang sangat papuler di kehidupan sehari-hari masyarakat Papua. Tujuannya ialah untuk menunjukkan rasa syukur, menyambut kebahagiaan atas kelahiran, kematian, serta sebagai bentuk kebersamaan. Dan tentunya pengunjung anjangsana akan berdiskusi langsung sama teman-teman kita dari Papua. Sebuah pengalaman yang sangat menarik dan mengesankan bisa menyaksikan proses Bakar Batu langsung di Anjangsana Taman Nusa Pada panggung Anjangsa selain musik ethnic dan Band Indie akan ditampilkan Tari Tubuh Papua Papua Body. 

Alam adalah tubuhku dan jiwa adalah alamku. Sungai, sampan dan sagu merupakan satu kesatuan yang tidak bisa lepas dari kehidupanku, kemana arah kaki berpijak Dunia terasa sempit dengan tidak merasakannya, aku membutuhkannya sebagai lambang Kemakmuran dan Kesuksesaan. Tubuhku masih bergetar dengan sendirinya. Simbol dari Keperacayaan ku adalah Kekuatan Kehidupan, kekuatan Tubuh dan Kekuatan Jiwa. Tulang dan Darah adalah satu dalam tubuh yang melekat pada Dunia ini. Diinginkan atau tidak aku akan tetap sampaikan kepada mereka di Negeri ini, bahwa aku memiliki harapan untuk bangkit. Tulang dan darah menembus pilu untuk keluar mengatakan sesuatu kepada Dia, kepada Mereka dan kepada Semua orang bahwa tubuhku adalah tubuh suku Kamoro yang tidak akan pernah habis dan selalu akan ada untuk menyinari cakrawalah ini. 

Sambil menyaksikan seni musik dan pertunjukkan serta tradisi bakar batu, tidaklah lengkap kalau belum mencoba kuliner tradisional yang disajikan pada pondokan pondokan kuliner dengan harga yang sangat terjangkau mulai dari penganan, jajan pasar, aneka gorengan, bakso, sate ayam, aneka kerupuk, keripik, rujak, nasi jingo serta minuman segar dan minuman tradisional yang menyertai pengunjung untuk beranjangsana. Kedepannya akan dilakukan kerjasama kemitraan dengan penggiat kuliner khas nusantara serta kerajinan tradisional di Bali Kami sangat berterimakasih kepada Prog World, Komunitas Seni dan Fans, Media, Praktisi Pariwisata dan Budaya, Pemerintah, Pihak Keamanan serta rekanan sales Taman Nusa seperti travel agent, freelance, tourist information, hotel dan villa atas dukungannya sehingga event Ajangsana Taman Nusa lancar dan sukses Selain terkenal dengan objek wisata alamnya, Bali juga terkenal dengan wisata budayanya. Seni musik, seni tari dan tradisi menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke pulau Bali. [rls/r6]


Senin, 19 Maret 2018

Gangguan Jiwa dan Kasus Bunuh Diri Tinggi, Ini Langkah Koster

Denpasar, Balikini.Net - Tingginya angka pengidap gangguan jiwa di Bali, mendapat perhatian serius dari Calon Gubernur Bali nomor urut 1 Wayan Koster. Data dari Suryani Institut for Mental Health (SIMH), angka gangguan jiwa sudah mencapai 900 orang dari 2,3 per seribu penduduk di Bali, dan diperkirakan angka tersebut terus meningkat hingga saat ini. Pasangan dari Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) ini, menilai gangguan jiwa adalah masalah serius yang harus ditangani, tidak ada pada upaya pengobatan akan tetapi pencegahaannya sedini mungkin.

Keseriusan Koster mencari formula mengatasi masalah gangguan jiwa di Bali dengan meminta masukan Direktur SIMH Prof. Dr Luh Ketut Suryani, yang selama ini memang sangat konsen dengan permasalahan dan penanganan gangguan jiwa di Bali. Tak segan-segan, Koster datang langsung ke kediaman Guru Besar Universitas Udayana untuk meminta gambaran kondisi pengidap gangguan jiwa di Bali, yang akan diformulasikan menjadi sebuah kebijakan pemerintah jika dirinya dipercaya memimpin Bali kedepan. “Masalah gangguan jiwa di Bali adalah sangat serius, terlebih dari data jumlahnya mengalami peningkatan setiap tahunnya,”ujar Koster di Denpasar, Minggu (18/3). 

Koster membenarkan telah berdiskusi dan meminta masukan dari LK Suryani mengenai penanganan pengidam gangguan jiwa, serta kasus bunuh diri di Bali. Menurutnya, pemerintah selain memaksimalkan perangkat daerah terkait, juga memberdayakan lembaga swadaya masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah tersebut. Dari hasil dialog singkat diketahui, peranan masyarakat sekitar, termasuk keluarga sangat besar dalam menentukan kesembuhan pengidap gangguan jiwa, jadi tidak semata-mata hanya melalui pengobatan di Rumah Sakit Jiwa. Artinya, pengidap gangguan jiwa bisa sembuh tanpa obat.

Gangguan jiwa lanjut dia, diketahui juga sebagai salah satu penyebab bunuh diri, selain akibat deprese, hubungan yang tak baik, penyakit fisik serta permasalahan ekonomi. Koster juga sangat miris dengan tinggi angka bunuh diri di Bali. Penanganan permasalahan-permasalahan Ini harus dilaksanakan sedini mungkin, salah satunya melalui dunia pendidikan, agar SDM Bali  berkarakter, beretika dan memiliki moral yang baik, sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama Hindu. 

Pendidikan ini bisa dilaksanakan melalui kegiatan non formal dengan menggunakan fasilitas balai banjar, dimana anak-anak akan diajarkan kegiatan-kegiatan kesenian, seperti menari, menabuh, membaca sloka, dan kegiatan yang bernafaskan keadaamnya. Sehingga akan terbentuk SDM berkulitas, memiliki intergitas moral, etika, kesantunan, karakter dan jiwa yang dibangun berdasalkan nilai-nilai Agama Hindu, seni, adat, dan kearifan lokal masyarakat Bali.[ALT/R4]

Sabtu, 20 Januari 2018

Saksikan, Pertujukan Kolosal 'Smile Bali Smile' di Bajra Sandi, Renon

Denpasar, Balikini.Net - Grup band legendaris Crazy Horse mempromosikan pariwisata Bali terkait erupsi Gunung Agung dengan menyelenggarakan "Smile Bali Smile (SBS)" pada 21 Januari 2018.

Vokalis Crazy Horse, Benny di Denpasar, Jumat, mengatakan keprihatian tersebut akibat dampak erupsi Gunung Agung, karena itu pihaknya ingin menyelenggarakan konser musik sebagai bukti bahwa Bali masih layak dikunjungi wisatawan.

"Dalam kegiatan SBS tersebut selain musik juga diselenggarakan kesenian Bali, antara lain tari Panyembrahma kolosal, tari Barong, marching band, tari Kecak, dan beragam pertunjukkan lain," katanya.

Ia mengatakan melalui kegiatan ini berharap kunjungan wisatawan ke Bali tidak merasa khawatir dan takut mengunjungi objek-objek wisata di Pulau Dewata.
"Keberadaan Gunung Agung sangat jauh dari objek wisata vital di Pulau Dewata. Oleh karena itu saya berharap wisatawan tetap datang ke Bali. Apalagi pemerintah telah memberi jaminan jika terjadi meletus gunung tetinggi di Pulau Dewata itu," ucapnya.

Ketua Panitia SBS Ida Bagus Alit Widiantara mengatakan kegiatan ini murni sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan di tengah terjadinya erupsi Gunung Agung, sehingga berdampak pada sektor pariwisata.

"Kegiatan pada 21 Januari itu baru awal saja. Dari acara tersebut sebuah kegiatan yang menunjukkan kepada dunia mengenai kondisi Bali. Karena di luar negeri pemberitaannya seolah-olah Bali ditenggelamkan lahar. Padahal kita tetap bisa senyum dan beraktivitas masing-masing," ujarnya.

Seorang panitia SBS Bagus Mantra menambahkan acara tersebut diselenggarakan di Lapangan Niti Mandala Renon, Kota Denpasar serta di dukung sedikitnya 40 band lintas genre dan generasi.

"Kegiatan ini murni persembahan untuk Pulau Dewata tidak ada kaitannya dengan hajatan politik. Semua gotong-royong, dan saling menyumbang. Acara tersebut dengan spirit serta modal semangat bergotong-royong," katanya. [AN/r5]


Sabtu, 04 November 2017

Kedux Garage, Kreator Denpasar Yang Menginspirasi Banyak Generasi Muda

Denpasar, Balikini.Net - Kedux yang memiliki nama asli Nyoman Gede Sentana Putra merupakan pemilik dari rumah modifikasi motor Kedux Garage. Dimana Motor hasil garapannya beberapa kali menjadi juara di sejumlah even kontes motor nasional maupun mancanegara. Tidak terlepas dari nama NK13, yang begitu lekat dengan Pulau Dewata, Kedux merupakan salah satu creator muda asal Denpasar yang kini banyak menginspirasi generasi muda Bali untuk bisa menjadi mandiri dan berkreasi tanpa harus takut dengan namanya sebuah kegagalan.

Saat Tim Humas Kota Denpasar menemui sang creator Kedux di rumah modifikasinya yang beralamat di Jalan Nangka Selatan, Gang. 2 No. 7, Denpasar, Sabtu (4/11). Tim Humas berbincang-bincang sejenak dengan Kedux mengenai bagaimana awal mula dia merintis usaha sebagai seorang creator modifikasi motor.

“Saya mengawali aktivitas di dunia motor sebagai builder dan melukis pinstripe di sebuah bengkel Harley dekat rumah pada tahun 2006. Sedikit demi sedikit saya belajar mendesain motor, sampai kemudian seseorang disana meminta saya untuk belajar pinstripe. Segala macam majalah mengenai modifikasi motor saya lihat, sambil belajar menggambar pinstripe”, ungkap Kedux. Berawal dari sana, Kedux mulai menguasai keahlian mengenai pinstripe dan pada 2008 ia memulai usaha kecilnyanya sendiri dirumahnya dengan membuka sebuah bengkel cat motor dengan pinstripe custom seadanya. Dengan bermodal uang 600 ribu rupiah, Kedux memulai usahanya dan menghasilkan uang dari usaha yang dibuatnya sendiri dengan mendesain helm seorang customer, dan dibayar 700 ribu yang pengerjaan semuanya masih serba manual dengan menggunakan kuas. Dari hasil uang itulah ia mulai membeli perlengkapan bengkelnya sedikit demi sedikit seperti oven, airbrush, dan lain-lain. Dari sanalah awal berdirinya Kedux Garage sampai saat ini.

“Awalnya hanya bermodal nekat saya meminjam uang di bank dan mulai mencoba sebuah membangun motor, karena di cat dan painstrip saja sudah kurang menantang bagi saya. Saya terus belajar dan mencoba hal-hal yang baru dengan tingkat tantangan yang meningkat, saya mencoba hal baru dan sampai akhirnya membuat sebuah motor custom. Dimana motor-motor yang saya buat dengan tangan saya sendiri mulai disukai oleh teman-teman saya yang ada di komunitas kreatif NK13, dan mulai memesan untuk membuat sebuah motor custom. Dan saya juga rajin mengikuti event-event acara custom bike dari awal even di Bali, Indonesia sampai sekarang di Jepang. Dan hasil karya motor-motor custom bike sudah banyak disukai para pecinta motor custom”, ungkap Kedux. Selain motor, Kedux juga memproduksi sebuah merchandise dengan nama Clothing NK13 yang sudah menyasar pasaran internasional di luar Negeri sana, seperti di Amerika, Calivornia, dan Jepang. Ini merupakan salah satu usaha kerasnya yang ia rintis dari bawah dan berani mencoba sesuatu hal yang baru. Dengan awal merintis dengan modal 600 ribu rupiah, kini Kedux memiliki omset mencapai ratusan juta.

Dan Kedux berharap para generasi muda yang ada di Bali, khususnya generasi muda Denpasar untuk berani mencoba sesuatu yang baru dan sesuai dengan minat serta keahlian yang kalian punya. Jangan takut mencoba sesuatu yang menurut kalian bagus dan berguna untuk kalian, walaupun kalian di cemooh pada awalnya, karena ukuran kesuksesan itu tidak akan didapat secara instan, perlu banyak proses yang dilalui walaupun itu menyakitkan dan berat. Asalkan jangan lupa akan jati diri kalian sebagai orang Bali yang memiliki budaya. “Dan kepada Pemerintah Kota Denpasar, saya berharap Pemerintah terus mendukung para generasi muda didalam bidang kreatifnya serta pemerintah bisa memberikan akses dan peluang seperti bagaimana mempromosikan kreasi yang sudah dihasilkan. Selain itu juga, Pemerintah tidak monoton didalam membuka ruang kreatif bagi para generasi muda dan lebih bisa memberi ruang gerak yang luas selain yang sudah disediakan saat ini, karena pemerintah merupakan orang tua bagi kami generasi muda untuk bisa maju dan terus berkreasi”, ujar Kedux. (ays’/r7)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved