-->

Selasa, 19 Juli 2016

ARYA CANDRA ANAK PUTUS SEKOLAH AKHIRNYA DI TERIMA DI SMK BALI MANDARA

Balikini.Net -Masih ingat remaja bernama I Putu Arya Candra Utama ? Remaja lima belas tahun terancam putus sekolah asal Banjar Dauh Pura, Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar, Buleleng dan harus hidup mandiri dengan bekerja sambilan sebagai pembuat anyaman bambu karena ditinggal ibunya yang memutuskan menikah lagi sepeninggalan ayahnya yang meninggal. Keadaannya kini sudah berubah berkat bantuan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Arya Candra  bisa tersenyum lebar karena ia bisa melanjutkan pendidikannya   di SMK Bali Mandara. Demikian terlihat ketika Tim dari Humas Pemprov Bali mengunjungi nya di sekolah besutan Pemprov Bali tersebut di Kubutambahan , Buleleng,  pada Selasa (12/4). Arya Candra yang ditemui disela-sela jam belajarnya mengaku sangat senang dan bangga bisa memperoleh kesempatan bersekolah gratis di SMK Bali Mandara yang secara kualitas sudah tidak diragukan lagi. Ia pun mengaku tidak menyangka  dan seperti mimpi bisa bersekolah disana dan ia berniat mendalami pengetahuannya di bidang otomotif sehingga selanjutnya bisa mandiri jika sudah menyelesaikan pendidikannya. “Disini saya bisa belajar komponen-komponen kendaraan lebih banyak dan mendalam,” imbuh Arya yang bercita cita membuka bengkel di desanya. “Sekolah disini pokoknya seru, walaupun disiplinnya tinggi namun tetap kekeluargaan, gurunya ramah-ramah, teman-teman juga baik-baik semua,” pungkas Arya. Wakil Kepala Sekolah SMK Bali Mandara Bidang Kesiswaan, Ketut Susila Widi Arsana, yang menemani di lokasi menjelaskan tim Sekolah Bali Mandara sempat mengunjungi  Arya untuk menyerahkan form pendaftaran siswa baru, sehingga bisa ikut mendaftar bersekolah disana. Dan setelah melalui beberapa tahapan seleksi termasuk  home visit, yang bersangkutan dianggap memenuhi kriteria diterima bersekolah disana. Yang bersangkutan pun menurutnya berhasil lolos jurusan Teknik Kendaraan Ringan sesuai minatnya. Susila menilai  perkembangan Arya Candra positf walaupun baru beberapa minggu mendapatkan pendidikan di sekolah tersebut.

Tidak saja Arya Candra yang beruntung, remaja  miskin lainnya I Gede Angga Purna Wicayana, akhirnya bisa mengenyam pendidikan di SMK Bali Mandara. Ia sebelumnya sempat dinyatakan tidak lolos seleksi penerimaan siswa baru di SMA Bali Mandara yang persaingannya memang sangat ketat, baik dilihat dari kriteria miskin maupun prestasi. Selain juga terjadi karena kurangnya pemahaman, Ia tidak mencantumkan pilihan kedua untuk bersekolah di SMK Bali Mandara. Namun nasib baik masih berpihak kepadanya karena tanpa disengaja, Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang sedang mengadakan kunjungan kerja dekat lokasi rumahnya beberapa waktu yang lalu  di daerah Desa Pangkuk Paruk, Seririt, melihat kondisi Gede Angga dan keluarganya yang memprihatinkan. Pastika  kemudian memutuskan untuk memfasilitasi Gede Angga untuk bisa bersekolah di SMK Bali Mandara.

Karo Humas Setda Provinsi Bali , Dewa Gede Mahendra Putra, dalam kesempatan terpisah menyampaikan bahwa tujuan dari berdirinya sekolahBali Mandara adalah untuk memutus rantai kemiskinan dari keluarga para siswa miskin.(pro/r7)

Minggu, 17 Juli 2016

ALUMNI SMA BALI MANDARA KAWAL PROGRAM BALI MANDARA

Balikini.Net -Sebagai wujud sumbangsih terhadap Pemprov dan masyarakat Bali yang telah mendukung selama mengenyam pendidikan di SMA Bali Mandara secara gratis, para alumni  sekolah menengah bentukan Pemprov Bali tersebut diminta untuk turut mengawal program Bali Mandara. Hal itu disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat mengumpulkan para alumni di kediamannya di Teras Ayung, Denpasar, Minggu (17/7). Untuk itu, ia meminta kepada sekitar 89 alumni yang hadir agar  memulai mempelajari apa itu Program Bali Mandara untuk kemudian memahaminya lebih dalam. "Berkat program Bali Mandara, SMA kalian ada, itu adalah implementasi mensejahterakan rakyat di bidang pendidikan. Jadi sudah seharusnya kalian pahami dengan baik dan sebarkan ke orang sekitar kalian terutama di lingkungan kampus," pintanya.

Untuk mengimplementasikan rencana tersebut, Pastika berniat mengundang sekali lagi para alumni yang terdiri dari lulusan 2014, 2015 dan 2016 mengunjungi Bagian Perencanaan dan Pembangunan Daerah Bali, agar bisa memahami dasar perencanaan pembangunan di Bali. "Kalian bisa belajar disana alur perencanaan pembangunan provinsi Bali, hingga rencana budgetingnya, sehingga kelak kalian bisa memberikan sumbangsih untuk rakyat Bali," imbuhnya.

Dalam pertemuan sore itu, orang nomor satu di Bali ini juga menyampaikan tujuan mengumpulkan para alumni adalah ingin tetap menjalin komunikasi. Pastika tidak menginginkan apa yang sudah didapat di sekolah dilupakan begitu saja, karena terpengaruh lingkungan baru. "Tiap butir nasi yang kalian makan di asrama dulu adalah dari uang rakyat Bali yang belum tentu makan, jadi jangan lupakan apa yang kalian dapat di sana, dan juga gemblengan guru selama ini. Jangan sampai terpengaruh hal negatif dari luar," tegasnya. Bahkan terbersit keinginan Pastika untuk membangun sebuah asrama di dekat beberapa kampus rujukan para alumni, agar bisa memantau mereka dan juga meringankan biaya hidup. Sehingga dia berharap, meskipun sudah tidak bersekolah di SMA besutannya, para alumni diharapkan masih mempunyai spirit yang telah ditanamkan oleh para guru di sana. "Sesuai moto, kalian harus selalu menjadi Leader bukan Follower," pungkasnya.

Pastika yang didampingan Kepala Sekoah SMA Bali Mandara I Nyoman Darta juga memberikan kesempatan bagi para wakil alumni untuk mengutarakan pendapat dan sarannya. Rata-rata mereka menyampaikan terima kasih sudah diberikan kesempatan mengenyam pendidikan secara gratis, karena kemungkinan besar mereka tidak bisa melanjutkan pendidikan jika tidak ada program ini. Mereka juga berharap, fasilitas beasisiswa hingga bisa menyelesaikan pendidikan sarjana. Terakhir, mereka juga berharap program Bali Mandara bisa berjalan dengan sukses, dan semakin banyak anak-anak Bali yang kurang mampu bisa melanjutkan pendidikannya di SMA/SMK Bali Mandara.(pro/r7)

Sabtu, 16 Juli 2016

Budidaya Buah Naga Organik di Desa Bulian Buleleng

buah naga buleleng  (balikini.net )
Balikini.Net -Kesuksesan budidaya  buah naga  organik I Wayan kantra mencuri perhatian Gubernur Bali Made Mangku Pastika  yang  mengunjungi kebun  petani asal di Dusun Lodguwuh Desa Bulian Kubutambahan Buleleng Sabtu (16/7). Pastika yang berkesempatan memetik langsung  buah naga di kebun seluas 15 hektar tersebut menyampaikan apresiasinya atas usaha yang dilakukan oleh Wayan Kantra. Menurutnya selain berhasil dalam mengelola lahan yang ia miliki, Kantra juga telah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Pastika berharap jejak Kantra ini  akan ditiru para  petani lainnya sehingga peluang di sektor pertanian semakin terbuka sebagai suatu pekerjaan yang menjanjikan. Namun orang nomor satu di Bali ini juga mengingatkan agar para petani selalu melihat selera pasar sehingga hasil pertanian tidak mubazir dan tidak sesuai pangsa pasar." Saya harap kebun ini kedepannya akan semakin berkembang dan bisa menjadi contoh bagi petani lainnya, namun saya minta juga agar kondisi pasar menjadi perhatian,dinas pertanian saya minta untuk mengatur sentra sentra pertanian sehingga hasil pertanian akan benar benar dapat didistribusikan dengan baik," imbuhnya. Sementara itu pemilik kebun buah naga organik Wayan Kantra menyampaikan bahwa kebun buah naga miliknya yang ia kelola sejak 10 tahun yang lalu menggunakan pupuk organik yang dihasilkan dari kotoran ternak babi serta sapi miliknya.Tidak itu saja hasil kotoran dari ternak sapi dan babi tersebut juga diproses untuk menghasilkan bio gas yang digunakan untuk penerangan lampu sekitar kebun dan untuk memasak di kandang." Kebun buah naga ini total menggunakan bahan organik dan saat musim panen bisa menghasilkan sampai 50 ton," tuturnya. Kantra menambahkan hasil kebunnya saat ini sudah merambah beberapa pasar swalayan di kota Denpasar. Kedepannya ia berharap kebun miliknya akan dapat terus berkembang dan bisa memenuhi kebutuhan pasar.(pro/r7)

Pastika serahkan Rumah Dua Warga Desa Les Tejakula

bedah rumah (balikini.net )
Balikini.Net -Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyerahkan langsung dua bedah rumah yang merupakan bantuan CSR dari Media Pos Bali dan dari Indo Pajero Community ( IPC ) di Desa Les Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng Sabtu (16/7). Orang nomor satu di Bali ini menyampaikan apresiasinya atas partisipasi dari dua komponen masyarakat tersebut dalam upaya mempercepat uapaya penyediaan rumah layak huni bagi warga miskin di Bali. Pastika yang  pada kunjungan kali ini didampingi oleh Inspektur Provinsi Bali Ketut Teneng, Kepala Dinas Sosial provinsi Bali Nyoman Wenten serta Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Dewa Mahendra putra menyampaikan bahwasannya pemerintah telah berupaya dan akan terus berupaya untuk membangun lebih banyak rumah lagi  dan dengan adanya bantuan dari CSR ini maka diharapkan  upaya pengentasan kemiskinan akan lebih cepat." Hari ini adalah hari yang penuh kebahagiaan karena kita bisa berbagi, kebahagian akan berlipat ganda ketika kita berbagi , " ujarnya. Pastika juga berharap kedepannya akan semakin banyak komunitas yang ikut berpartisipasi dalam program bedah rumah ini." Saya menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuannya, kedepannya saya harap akan semakin ditingkatkan dan dapat menggugah komunitas lainnya untuk ikut membantu, dalam rejeki kita ada bagian rejeki orang lain, untuk itu mari berbagi,berbagi itu sangat indah dan mulia,"imbuhnya. Sementara itu Ketua IPC Bali Alit Anom menyampaikan bahwasannya komunitas yang ia pimpin akan terus berupaya melakukan aksi sosial yang salah satunya dengan melakukan bedah rumah. Bedah rumah yang diserahkan kali ini merupakan bedah rumah ketiga yang telah disumbangkan komunitas pemilik mobil Pajero ini, dan kedepannya ia bersama anggota komunitasnya akan terus berupaya meningkatkan bantuan bedah rumah.Tak lupa pula ia menyampaikan ucapan terima kasihnya atas jalan yang telah dibuka oleh Pemprov Bali untuk dapat turut serta membantu dan menyisihkan sedikit rejeki mereka untuk kemanusiaan. Sementara itu bantuan bedah rumah dari CSR Media Pos Bali yang diserahkan langsung oleh Komisaris Pos Bali Gusti Ngurah Oka". Bantuan bedah rumah ini merupakan bedah rumah ke 30 yang telah disumbangkan ,kedepannya kami akan terus berupaya meningkatkan partisipasi kami dalam pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat miskin," imbuhnya. Kedua penerima bedah rumah yang tengah bahagia tersebut adalah pasangan suami istri Gede Gunawan (26) dan Made Ari Kusumadewi (22) serta pasangan suami istri Komang Widiartama (32) dan Luh Sinar (30) yang sehari harinya bekerja sebagai buruh bangunan ini . Kedua pasang suami istri tersebut menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnua atas bantuan yang telah diterima sehingga keluarganya dapat tinggal di rumah yang layak huni. Dalam kesempatan ini juga diserahkan bantuan dari Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial ( BK3S ) Provinsi Bali berupa sembako yang diserahkan oleh Kepala Dinas Sosial mewakili Ketua BK3S Provinis Bali  Ny.Ayu Pastika.(PRO/R7)

Rabu, 22 Juni 2016

SMA - SMK Bali Mandara Tidak Terima Siswa Kaya

SMA-SMK Balimanadara / Balikini.net
Balikini.Net -Melihat banyaknya anak-anak Bali yang tergolong kurang mampu melamar bersekolah di SMA dan SMK Bali Mandara, namun belum bisa lolos dalam penerimaan siswa baru tahun ini karena kendala prestasi akademik dan non akademiknya mengundang keprihatinan Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingat  pendirian SMA dan SMK Bali Mandara memenag bertujuan mengentaskan kemiskinan di Bali melalui dunia pendidikan, dengan jalan menyekolahkan anak-anak yang tergolong miskin sehingga memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang nantinya bisa berguna bagi dirinya sendiri untuk meningkatkan taraf hidupnya, bisa kembali kesasaran awal agar lebih banyak lagi anak-anak kurang mampu yang bisa diterima bersekolah di sekolah tersebut. Demikian disampaikan Pastika saat menerima Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru SMA/SMK Bali Mandara yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah SMA Bali Mandara I Nyoman Darta di ruang rapat Gubernur Bali, Selasa (21/6). “Dari sekian pelamar, yang tidak diterima begitu banyak, saya merasa sangat sedih. Yang penting yang diterima itu dengan kriteria miskin, jadi harus dipilih yang paling miskin setelah itu baru mengarah ke prestasi,” beber Pastika. Kriteria prestasi bukan dianggap tidak penting oleh Pastika, namun terkadang kondisi tidak mampu yang menghimpit sebagian besar pelamar tersebut terkadang menjadi penyebab kebodohan. Sehingga penambahan kuota siswa baru pun dianggap perlu dilaksanakan. “Jika banyak kondisinya tidak mampu seperti itu bagaimana bisa pintar, bisa baca saja sudah syukur, tapi kalau pintar itu merupakan anugerah dan tetap kita dukung. Jika kita bisa mendidik orang miskin dan bodoh menjadi pinter itu baru luar biasa, itu baru prestasi. Jadi kalau bisa kita harus pikirkan ini, kalau masih ada kemungkinan agar mereka bisa ditampung lebih banyak, jika memang tidak bisa jangan dipaksakan,” imbuh Pastika lugas.

 Sejumlah kendala yang timbul dalam penambahan kuota penerimaan siswa baru tersebut pun diharapkan Gubernur Pastika bisa ditanggulangi, seperti kurangnya wisma sebagai tempat tinggal para siswa, selain masih cukupnya anggaran logistik jika kuota ditambah. “Jika kuota ditambah, apa saja kira-kira kendalanya. Jika untuk logistik saya rasa cukup, anggaran pendidikan itu 20% dari keseluruhan anggaran, anggaran yang sangat besar, apa lagi yang kita kasih makan itu orang kurang mampu, harus kita prioritaskan. Mungkin untuk wismanya kita alihkan ke beberapa ruangan yang belum terpakai, dan kalau sudah pasti bisa ditambah nanti tahun 2017 kita rencanakan lagi pembangunan wisma yang baru,” cetus Pastika. Tidak hanya dalam bentuk pendidikan, sebagian anak-anak yang dinyatakan diterima disekolah itu dengan predikat tidak mampu itu pun akan mendapatkan bantuan bedah rumah. Untuk diketahui pendataan para siswa sebelumnya sudah melalui peninjauan langsung ke lokasi berupa program home visit oleh panitia, sehingga kebenaran data yang ada sangat valid serta didukung bukti foto kondisi rumah dan keluarga mereka. “Saya rasa data ini bisa ikut membantu pendataan kk miskin di Bali, untuk selanjutnya bisa diusulkan mendapatkan bantuan bedah rumah. Tolong datanya nanti dikumpulkan, bantuan bedah rumah segera akan dikerjakan,” imbuhnya lagi.

SMA/SMK Bali Mandara yang mengutamakan pembentukan karakter para siswa melalui pendidikan tersentralisasi dalam wisma, terbukti sangat bagus dalam pembentukan watak sehingga para siswa bisa menata dirinya agar berprilaku lebih disiplin, jujur, dan sebagainya. Namun di era kemajuan teknologi saat ini, Pastika pun menyampaikan Bali tetap perlu mengadopsi sistem sekolah berbasis teknologi. Seperti diuraikan orang nomor satu di Bali yang memiliki segudang ide-ide kreatif tersebut, sekolah-sekolah kedepannya bisa menerapkan peralatan elektronik dalam interaksi antara guru dengan siswanya dalam membahas pelajaran, sehingga tidak terpaku ruang kelas. “Belajar tidak hanya diruang kelas, kedepan bisa diadopsi cara belajar dengan teknologi, asalkan masing-masing siswa bisa punya laptop dan bisa beli paket data internet bisa belajar dimana saja, ujian pun mereka bisa ikuti dimana pun mereka berada, asalkan ada password, dan ditetapkan batas waktu, sehingga jika melewati batas waktu yang ditentukan mereka tidak bisa buka lagi. Mungkin ini perlu perlu dipikirkan metode penerapannya,” pungkas Pastika. Tak lupa, Gubernur Pastika pun mengapresiasi kerja keras panitia tersebut selama proses penerimaan siswa baru tersebut berlangsung.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Bali Mandara, I Nyoman Darta, dalam laporannya menyampaikan total pelamar SMA dan SMK Bali Mandara mencapai 745 orang. Dari pelamar sebanyak itu, yang bisa lulus Tes Kemampuan Dasar (TKD) total 413 orang, yang terbagi pada SMA bali Mandara sebanyak 202 orang dan SMK Bali Mandara sebanyak 211 orang. Setelah melalui proses program bootcamp, akhirnya dinyatakan lolos penerimaan siswa baru sebanyak 224 orang anak, yakni untuk SMA Bali Mandara sebanyak 96 orang dan SMK Bali Mandara sebanyak 128 orang. Ia pun menyampaikan dari keseluruhan siswa yang diterima, ditentukan berdasarkan ketentuan komposisi 80% dari jalur miskin potensi akademik, dan 20% jalur miskin non akademik. Tidak hanya menerima siswa dengan fisik normal, salah seorang murid yang diterima pun diakuinya mengalami kelainan fisik berupa gangguan penglihatan. Dari data yang ada, siswa yang diterima mayoritas berasal dari Kabupaten Buleleng sebanyak 32,3 % dan paling sedikit berasal dari Kabupaten Klungkung sebanyak 5,2 %. 

Presentasi yang dilaksanakan oleh masing-masing Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru di SMA-SMK Bali Mandara tersebut, turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga TIA Kusumawardhani, serta Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali, I Dewa Gede Mahendra Putra, SH.,MH.(pro/r5)


Selasa, 24 Mei 2016

Nengah Menuh Warga Miskin Asal Pangkung Paruk Buleleng Dapat Perhatian Gubernnur Bali

Balikini.Net -Pemberitaan di media tentang Nengah Menuh (80th), warga miskin yang hidup sebatang kara di gubug reot yang terletak di Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng, direspon cepat oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang secara khusus mengutus tim Humas Pemprov untuk menyerahkan bantuan sementara kerumahnya, pada Selasa (24/05).

Nengah menuh merupakan seorang nenek (80th), yang hidup sebatang kara disebuah rumah yang berdinding anyaman bambu, beralaskan tanah dan sering mengalami sakit ketika hujan mengguyur gubuknya. Nenek menuh, sebenarnya memiliki seorang anak namun anak tersebut sudah menikah ke lain desa. Sedangkan saat ini dirinya hanya dipelihara oleh anak tirinya bernama Made Mustari (63th). Ketika ditemui oleh Tim Biro Humas, Nengah Menuh menceritakan bahwa dirinya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya mengandalkan bantuan dari warga sekitar, mengingat kondisi fisiknya yang sudah renta serta anak tirinya Made Mustari juga tidak sanggup untuk bekerja lebih berat dalam membantu memenuhi kebutuhan nengah menuh sehari-hari. Untuk itu, Ia sangat mengharapkan bantuan dari Pemerintah, khususnya dalam memperbaiki rumahnya yang sudah reot, sehingga dirinya tidak kedinganan lagi disaat malam hari dan tidak kepanasan disaat siang hari.

Sementara itu Perbekel Pangkung Paruk Ketut Sudiarsa, mengungkapkan bahwa Nengah Menuh tidak termasuk dalam Rumah Tangga Sasaran (RTS), namun sudah diusulkan untuk mendapatkan bantuan bedah rumah. Ia menjelaskan bahwa, di Desa tersebut dari 2.123 kk yang ada, masih terdapat 709 kk miskin. Sementara itu, dari 709 kk miskin tersebut, yang benar-benar serupa kondisinya dengan Nengah Menuh hanya 200 kk yang tersebar di tujuh banjar dinas (dusun) di Desa Pangkung Paruk. Selanjutnya, Ia mengatakan bahwa untuk mempercepat pengentasan kemiskinan di desa Pangkung Paruk, pihaknya telah secara intens berkoordinasi dengan Dinas Sosial yang ada di Provinsi dan sampai saat ini masih dalam proses realisasi.

Tim pada kesempatan itu menyalurkan bantuan sementara berupa uang tunai dan beras 50kg guna meringankan beban kehidupannya sehari-hari. Sedangkan untuk bantuan selanjutnya akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan instansi terkait. Gerakan responsif Pemprov Bali ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat mampu terhadap sesama yang membutuhkan.(Pro/r7)

Rabu, 04 Mei 2016

Ayu Pastika Dorong Kreatifitas PKK Dongkrak Penghasilan Keluarga

Balikini.Net -keluarga yang semakin hari semakin meningkat harus dibarengi pula oleh meningkatnya kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk itu para keluarga diharapkan dapat mencari peluang agar bisa menambah penghasilannya dan memenuhi kebutuhannya. Para keluarga khususnya para ibu sudah saatnya mengembangkan kreativitasnya dalam bidang usaha ekonomi produktif, dengan cara memanfaatkan potensi-potensi yang ada dilingkungan sekitar baik secara perorangan maupun  berkelompok . Demikian disampaikan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK)  Provinsi Bali,  Ny. Ayu Pastika , seusai membuka pameran UP2K serangkaian Upacara pembukaan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa di Bendungan Gerokgak, Buleleng, Selasa (03/5). “Sebagai salah satu dari 10 Program PKK, Usaha Pengingkatan Pemdapatan Keluarga (UP2K) memegang peran penting untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga. Perlu kreatifitas dan inovasi dari kader PKK untuk mengembangkan potensi di daerahnya masing masing,” ujarnya. Ayu Pastika yakin bahwa Bali menyimpan banyak potensi yang dapat digali dan sangat menjanjikan secara ekonomi.

Ia juga menambahkan  dengan perkembangan teknologi infomasi saat ini yang semakin pesat sangat memungkinkan bagi para keluarga  untuk mencari informasi dan pengetahuan yang diperlukan untuk menunjang usaha yang digelutinya. Tidak hanya itu pemasaran produk pun tidak lagi dengan cara konvensional karena bisa dilakukan secara online.

“Keluarga sebagai sebagai ujung tombak harus mampu berupaya meningkatkan kesejahteraannya masing-masing, terutama para ibu-ibu rumah tangga harus bisa membantu menambah penghasilan keluarga dengan cara memanfaatkan potensi-potensi yang ada disekitar kita. Misalnya di Klungkung bisa mengambangkan potensi kain endeknya, di Bangli, mereka memanfaatkan daun cem-cem sebagai loloh dan saat ini sangat laku dipasaran. Dan saat ini dalam memasarkan produk akan semakin mudah jika kita bisa memanfaatkan media sosial facebook, instagram dan sebagainya, sehingga kita tidak lagi perlu menjajakan keliling, namun tetap banyak orang bisa tahu produk kita ” cetus Ayu Pastika.

Para kader PKK pun dihimbau berperan aktif untuk memberikan pembinaan-pembinaan secara langsung ke lapangan, baik tentang pengembangan potensi yang ada, pengelolaan mutu produk, kemasan, maupun cara pemasaran, sehingga mampu memberikan pemahaman kepada para ibu rumah tangga dalam menciptakan usaha maupun meningkatkan usaha yang sudah ada. “Peningkatan kretifitas para ibu rumah tangga tidak bisa dilaksanakan sendiri, oleh karena itu saya juga menghimbau para kader yang tersebar di setiap Kabupaten/Kota untuk memberikan pembinaan-pembinaan, sehingga para para ibu rumah tangga bisa bisa menciptakan usahanya sendiri bagi yang belum mempunyai usaha, dan bagi yang sudah mempunyai usaha dapat meningkatkan usahanya baik dari segi produk yang dihasilkan, mutu maupun penjualannya,” pungkas Ayu Pastika. Pameran yang dilaksanakan saat itu pun mendapatkan apresiasi oleh Ayu Pastika, karena sudah mampu mengembangkan beberapa potensi daerahnya.

“Jika pendapatan keluraga yang semakin baik artinya kita telah berupaya mengentaskan kemiskinan, seperti visi pembangunan Pemprov Bali yang bertujuan mewujudkan masyrakat Bali Mandara, Bali yang Maju, Aman , damai dan Sejahtera” pungkasnya.

Pameran UP2K tersebut diikuti oleh TP PKK Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota se-Bali. Beberapa produk yang ditampilkan dalam pameran tersebut, diantaranya hasil pertanian berupa buah-buahan organik, kerajinan anyaman bambu berupa keben, kain tenun berupa songket dan endek, makanan ringan hasil industri rumah tangga dan sebagainya. (pro/r5)


Selasa, 12 April 2016

Ratusan Keluarga Miskin Tertebar di Buleleng dan Karangasem

 
Balikini.Net -Menindak lanjuti pemberitaan beberapa keluarga tidak mampu di media cetak dan online, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mengutus Tim untuk terjun langsung meninjau dan menyerahkan bantuan kepada para keluarga tersebut, Selasa (12/4).

Tim langsung terjun ke dua lokasi berbeda yakni di Kabupaten Buleleng dan Karangasem. Untuk Buleleng, Gubernur Pastika memberikan perhatian kepada I Putu Arya Candra Utama (15) yang tinggal di Banjar Dauh Pura, Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar, Buleleng. Arya tinggal seorang diri di rumahnya yang berukuran 4x6 meter berdinding anyaman bambu dengan beratap seng.

Ayahnya, I Komang Arta Wijaya telah meninggal dunia bersama kakeknya, Made Suweda setelah mengalami kecelakaan saat ia berusia empat tahun. Dua tahun kemudian, ibunya Ni Kadek Mariani memutuskan untuk menikah lagi dan tinggal bersama suami barunya. Untuk menyambung hidup, Arya membantu sepupunya membuat anyaman dari Bambu yang dikerjakan usai pulang dari sekolah. Untuk kelanjutan pendidikannya, Arya sudah dikunjungi oleh Tim dari SMA BALI MANDARA pada Senin (11/4) kemarin dan sudah diberikan form pendaftaran peserta siswa baru.

Kedatangan Tim Biro Humas Setda Provinsi Bali diterima Sekretaris Desa (Sekdes) I Made Swadarmayasa. Swadarma mengatakan sebanyak 707 KK terdata sebagai keluarga miskin di Desa Tigawasa. Di  tahun 2015 pihaknya  sudah mengusulkan agar mendapat bantuan bedah rumah sebanyak 50 unit  namun baru terealisasi 2 unit di tahun 2016 dari BKK  dan di tahun 2017 akan kembali mendapatkan bantuan sebanyak 50 unit.

Sementara untuk Kabupaten Karangasem, Tim memberikan bantuan kepada Ni Luh Srianti (75) dan I Nengah Rupit (80) yang beralamat di Banjar Gula, Desa Wanagiri, Bebandem, Karangasem. Srianti sendiri mengalami kelumpuhan akibat tumor di pangkal pahanya sejak 6 bulan lalu dan sudah sempat dibawa ke RS Sanglah menggunakan JKBM. Namun karena biaya yang cukup tinggi mencapai 15 juta, akhirnya Srianti kembali dibawa pulang dan hingga saat ini dirawat di rumahnya. Srianti memiliki 6 anak dan baru 1 yang menikah, 1 diantaranya mengalami kebutaan. Sedangkan I Nengah Rupit mengalami kelumpuhan akibat jatuh 4 tahun lalu dan saat ini dirawat oleh keponakannya, I Nengah Sudira Arianta.

Tak hanya itu, Tim juga membawa bantuan untuk Made Sloka (65) beralamat di Banjar Pande, Desa Basangalas, Kecamatan Abang, Karangasem yang saat ini tengah menderita penyakit katarak. Pihak Desa setempat telah memberikan bantuan kamar mandi dan sudah diusulkan untuk menerima bedah rumah namun hingga kini hal tersebut belum terealisasi.

Untuk meringankan beban hidup mereka, Gubernur Pastika menyerahkan bantuan kepada masing-masing keluarga berupa Uang dan Sembako.(pro/r7)

Sabtu, 20 Februari 2016

PDIP Usung Calon Petahana di Pilkada Buleleng

 
Balikini.Net -Ketua DPD PDIP Provinsi Bali Wayan Koster, mengatakan, pihaknya akan memberikan prioritas kepada calon petahana pada Pilkada Buleleng 2017 mendatang. Keputusan untuk mengusung incumbent ini, bahkan sudah menjadi amanat DPP PDIP.

"Sudah menjadi keputusan dan menjadi kebijakan umum partai untuk (mengusung) incumbent,” kata Wayan Koster, usai rapat di Sekretariat DPD PDIP Provinsi Bali di Denpasar, Kamis (18/2).

Walau memutuskan memprioritaskan incumbent, PDIP tetap saja melakukan penjaringan bakal calon di internal partai. Menurut Koster, hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada tokoh masyarakat yang ingin ambil bagian dalam perhelatan Pilkada Buleleng.

Apalagi sejak pendaftaran calon dibuka, sudah ada masyarakat yang mengambil formulir pendaftaran. Salah satunya adalah Marawati, yang berprofesi sebagai pedagang Koran. "Keinginan masyarakat itu sangat bagus dalam berdemokrasi dan PDIP juga membuka pintu lebar kepada semua bakal calon lainnya untuk mengikuti penjaringan," tegas Koster.

Disinggung alasan PDIP mempertahankan incumbent pada Pilkada Buleleng, Koster mengatakan, hal tersebut merupakan kebijakan partai. Di samping itu, calon incumbent di Buleleng selama lima tahun terakhir, tidak ada tersangkut proses hukum.

Bukan itu saja, dalam pengamatan Koster, pembangunan di Kabupaten Buleleng selama kepemimpinan duet Putu Agus Suradnyana - Sutjidra, juga tidak ditemukan ada permasalahan. "Bagi saya, selama ini tidak ada yang bermasalah. Kepemimpinan bupati sekarang tidak jelek-jelek amatlah. Tidak ada tersangkut masalah hukum juga. Jadi kami akan memberikan prioritas lebih kepada incumbent,” tandas Koster.

Kebijakan PDIP untuk mengusung calon petahana di Pilkada Buleleng 2015 ini, tak mengejutkan. Sebab pada Pilkada serentak di enam kabupaten dan kota di Bali 9 Desember lalu, PDIP juga mengusung pasangan calon incumbent untuk empat kabupaten dan kota. Khusus untuk dua kabupaten lain, PDIP mengusung figur baru karena tak ada incumbent di dua daerah itu.

Dari kebijakan ini, PDIP meraih hasil manis. Sebab empat pasangan calon petahana yang diusung PDIP semuanya tampil sebagai pemenang, masing-masing di Pilkada Kota Denpasar, Pilkada Tabanan, Pilkada Bangli, dan Pilkada Jembrana. Bahkan, PDIP juga sukses memenangkan Pilkada Badung, walau gagal memenangkan Pilkada Karangasem. (MSE/r07)




Selasa, 16 Februari 2016

Maknai Upacara Ngeteg Linggih Mulai Dari Diri Masing – Masing

                                    
Balikini.net - Ngenteg Linggih merupakan sebuah upacara yang dilaksanakan oleh umat Hindu dalam untuk mensakralkan pelinggih ida bhatara yang baru selesai dibangun ataupun direnovasi. Namun sesungguhnya upacara Ngenteg Linggih tersebut hendaknya dimaknai mulai dari diri sendiri sehingga teteg dalam menjalankan swadharma sebagai umat beragama dan bermasyarakat. Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam dharma wacananya yang disampaikan di hadapan pemedek Pasek Gelgel saat melaksanakan Upacara Melaspas, Ngenteg Linggih dan Piodalan di Pura Dadya Pasek Gelgel, Desa Busungbiu, Buleleng, Selasa(16/2).
“Semua upacara ini tidak akan ada artinya jika kita tidak mampu memaknainya mulai dari dalam diri kita sendiri, jangan sampai setelah upacara ini selesai Pura ini jarang di manfaatkan” jelas Pastika. Ia mengharapkan para pemedek agar tidak hanya memanfaatkan pura tersebut hanya pada piodalan saja melainkan memanfaatkan Pura tersebut sesering mungkin untuk tangkil dan berkumpul serta bertukar pikiran bersama pemedek pasek Gelgel yang ada di wilayah tersebut. “Kalau tidak begitu, Pura ini jadi sepi dan tidak ada artinya, minimal ada yang tangkil setiap harinya atau tidak setiap Purnama Tilem, bagus lagi kalau ada sulinggih yang nangkil tidap harinya, jadi tolong kita jaga bersama Pura ini,” tegas Pastika.
Dalam upacara yang telah dilaksanakan sejak tanggal 26 Januari dan akan berakhir pada 21 Pebruari mendatang, Gubernur Pastika juga menyinggung tentang banyaknya jumlah warga Pasek yang berada dalam kemiskinan. Oleh karena itu ia mengajak seluruh warga Pasek untuk Jengah dan mulai bangkit sehingga tidak ada lagi warga Pasek yang masih dalam kemiskinan. “Saya juga warga Pasek, dan saya merasa malu dengan kondisi tersebut, oleh karena itu Jengahang deweke,  mari kita belajar, berjuang dan berlatih guna meningkatkan kualitas diri kita sehingga kita mampu memberikan kontribusi positif bagi sesama dan juga pemerintah,” tegas Pastika yang juga mengharapkan agar momen upacara tersebut dijadikan sebagai ajang introspeksi diri dan Pura Dadya Pasek Gelgel ini diharapkan dijadikan tempat untuk berkumpul, berdiskusi dan juga mengasah diri dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya warga Pasek tersebut. “Kita warga Pasek paling banyak dan kita harus mampu berupaya untuk menjadi lebih hebat jangan merasa cukup dengan kondisi yang ada saat ini,” imbuh Pastika di akhir dharma wacananya.( pro / R07 )

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved