-->

Minggu, 07 November 2021

Bupati Karangasem I Gede Dana dan Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa mengajak seluruh umat Hindu senantiasa mulat sarira


Karangasem, Bali Kini-
Memaknai perayaan Hari Raya Galungan yang jatuh pada tanggal 10 November 2021 ditengah suasana pandemi Covid-19, Bupati Karangasem I Gede Dana dan Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa mengajak seluruh umat Hindu senantiasa mulat sarira dalam perayaan Galungan. 


Mengingat pandemi global yang sudah berjalan menuju endemi, pihaknya berharap  agar masyarakat dapat merayakan Hari Raya Galungan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Serta menerapkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya. Guna mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, secara Sakala-Niskala menuju kehidupan krama dan gumi Bali sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno, yakni Berdaulat secara Politik, Berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian  alam kebudayaan melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi. 


Bupati Gede Dana juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Karangasem agar tetap mengimplementasikan nilai adiluhung leluhur kita yaitu "segilik seguluk salunglung sabayantaka".


Terkait dengan kondisi dan situasi yang sudah membaik menuju endemi, dimana pariwisata sudah akan mulai bangkit kembali, Bupati Gede Dana juga sudah meresmikan beberapa ikon khas Karangasem diantaranya Buah Salak Sibetan dan juga Bunga Kasna. Kedepan diharapkan masyarakat mampu menjaga produk asli Karangasem ini agar dikenal dunia. 


"Perayaan Hari Raya Galungan menjadi kesempatan untuk kita memakai produk khas Karangasem seperti Salak Sibetan serta Bunga Kasna sebagai sarana, agar dapat diperkenalkan serta dilestarikan, " Tandas Gede Dana. [rls]

Sabtu, 06 November 2021

Kompak, Bupati Gede Dana dan Wabup Artha Dipa Dukung Program KBS


Karangasem, Bali Kini -
Pemerintah Kabupaten Karangasem sangat antusias mendukung Program Desa Kerthi Bali Sejahtera (KBS), dimana salah satu kegiatan prioritasnya adalah kegiatan Pengelolaan sampah. Hal tersebut nampak jelas dikala Bupati Gede Dana dan Wabup Artha Dipa memimpin Kegiatan Gerakan Pengurangan Timbulan Sampah Plastik di Wisata Budaya Bali Amed dan Wisata Desa Tabola, Sabtu (6/11/2021).


Meskipun memimpin kegiatan ditempat berbeda tidak menyurutkan semangat Para Pemimpin Karangasem untuk bersatu padu melaksanakan kegiatan yang merujuk pada PerGub Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbunan Sampah Plastik Sekali Pakai dan Pergub Nomor 24 Tahun 2020 Tentang perlindungan terhadap Danau, Mata Air,Sungai dan Laut. Dimana Kegiatan yang dipelopori Kabupaten Karangasem ini tidak hanya melakukan pembersihan sampah di darat saja, namun juga hingga di dasar laut.



Bupati Gede Dana yang dalam kesempatan ini memimpin Kegiatan gerakan pengurangan timbulan sampah plastik di Pantai Amed, Ds. Purwa Kerthi Kec. Abang, sangat antusias. Dimana, Usai kegiatan Dirinya menyampaikan bahwa program KBS ini bertujuan tidak hanya bersih-bersih sampah melainkan untuk membangun desa, membangun adat dengan gotong royong. 


"Saya berharap para koordinator jangan hanya datang secara seremonial saja melainkan dikerjakan secara bersungguh sungguh, ini harus di kawal dengan ketat, kordinator kabupaten harus mengawal program yang tujuannya sangat mulia ini," Tegas Bupati Gede Dana yang didampingi oleh Kordinator KBS Kabupaten Gede Darmawa dan Sekda Sedana Merta.


Bupati Gede Dana juga menuturkan Program Gubernur Bali ini juga memiliki tujuan yang sangat bagus yaitu mendekatkan masyarakat yang walaupun merantau sejauh apapun untuk ikut kembali membangun kampung halaman. Selain hal tersebut, program ini juga bertujuan untuk memperkuat agama,tradisi budaya yang dimana juga ingin mewujudkan Bali yang bersih dari sampah plastik.


Dalam hal ini Bupati Gede Dana juga berterimakasih kepada para penyelam profesional yang sudah turut serta dalam kegiatan KBS ini,"Kegiatan bersih sampah plastik ini tidak akan sempurna kalau hanya dilaksanakan di darat, oleh karena itu di dasar laut juga harus dibersihkan, saya sangat berterimakasih kepada para penyelam atas semangat dan kinerjanya dalam membersihkan sampah di dasar laut, begitupula dengan seluruh komponen yang turut hadir dan mengikuti kegiatan ini,"Ucap Bupati Gede Dana .


Bupati karangasem selain mendukung juga mengapresiasi program Gubernur bali ini. Dimana dalam kegiatan ini menurunkan seluruh komponen masyarakat, termasuk kalangan pelajar, mahasiswa hingga TNI/Polri. "Ini adalah momentum yang sangat bagus untuk membangkitkan semangat Bali untuk bersih sampah plastik, dan untuk kegiatan ini di Kabupaten Karangasem akan dilaksanakan secara berkelanjutan yaitu setiap 2 minggu sekali dengan lokasi yang berbeda-beda," Ujar Bupati Gede Dana.


Senada dengan hal tersebut Wabup Artha Dipa juga memimpin kegiatan gerakan pengurangan timbulan sampah plastik di Desa Wisata Tebola, Ds. Tebola Kecamatan Sidemen. "Ini merupakan kegiatan yang sangat bagus, pasti akan terus didukung karna membawa dampak yang sangat positif bila terus dilaksanakan secara berkesinambungan,"Ucap Wabup Artha Dipa seraya memegang capit untuk mengangkat sampah di area saluran air. (Rls)

Jelang Hari Raya Galungan, Bupati Gede Dana Pantau Pasar Cegah Lonjakan Harga


Karangasem, Bali Kini -
Pantau Harga kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Galungan, Bupati Karangasem I Gede Dana didampingi Sekda Sedana Merta dan Kepala OPD terkait blusukan ke sejumlah pasar daerah, diantaranya Pasar Karangsokong Subagan, Pasar Barat dan Timur Amlapura, Sabtu (6/11/2021)  


Dari hasil pantauan Bupati, H-4 jelang Hari Raya Galungan ini, harga kebutuhan pokok di pasar memang mengalami kenaikan. Namun, kenaikan harga itu jelasnya masih dalam batas kewajaran. Dalam kesempatan itu, Ia juga meminta kepada para pedagang agar tidak mengambil keuntungan terlalu besar untuk menjaga kestabilan harga pasar. 


“Dari sidak hari ini, semua masih normal-normal saja. Harga masih stabil, khsusunya untuk harga kebutuhan-kebutuhan pokok juga masih aman,” tutur Bupati Gede Dana dalam sesi wawancara bersama Tim Prokopim di Pasar Timur Amlapura.


Namun, untuk daging babi, buah buahan dan keperluan sarana persembahyangan keseluruhannya juga diakui memang mengalami kenaikan yang signifikan. Sebelum hari raya, untuk daging babi harga pokoknya hanya Rp 65 Ribu/kg kini bisa naik hingga Rp 85 Ribu/kg.


“Kita akan coba stabilkan harganya dengan mendatangi tukang potong hewan babi, sehingga harga bisa diturunkan. Tapi pada umumnya , Galungan harga daging babi memang naik dan kenaikan hari ini masih wajar,” imbuh Bupati Gede Dana sembari menghimbau masyarakat agar berbelanja seperlunya serta berusaha menggunakan produk buah dan jajan lokal untuk mendukung peningkatkan kesejahteraan petani lokal.


Selain meninjau harga kebutuhan pokok, Bupati Gede Dana bersama rombongan juga memastikan ketersediaan bahan pangan. Stok kebutuhan pokok penting seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang Galungan. Termasuk mengecak tata kelola pasar dan parkir. 


“Tata kelola pasar kami perhatikan sudah semakin baik. Pedagang termasuk parkir, sudah rapi. Kalau plastik jatuh saat berjualan, itu juga sudah biasa. Yang terpenting kebersihan usai berjualan tetap dijaga dan jangan abaikan prokes, agar pembeli atau pengunjung pasar merasa nyaman. Jangan sampai, karena terlena dengan hiforia hari raya, kasus Covid-19 malah meningkat,” ujar Bupati Gede Dana yang terkenal sederhana ini. 


Dalam kesempatan tersebut, kesederhanaan Bupati pun dirasakan para pedagang. Utamanya pedangang jajan, serombotan dan pekakas arit yang jualannya sempat dibeli oleh orang nomor satu di Karangasem ini. 


“Saya senang Pak Bupati mau turun langsung memantau pasar, apalagi sampai membeli dagangan saya. Semoga Pak Bupati selalu diberi kesehatan dalam menjalankan tugasnya,” ucap Komang Oka , pedagang Pekakas di Pasar Timur Amlapura.[rls]

Bupati Gede Dana Serahkan Dana Punia Kepada 268 Ida Sulinggih


Karangasem, Bali Kini -
Sebanyak 286 Ida Sulinggih mendapat Punia sebesar Rp 1.500.000,- dari Pemerintah Kabupaten Karangasem. Punia diserahkan langsung Bupati Gede Dana secara simbolis kepada 20 Sulinggih se Kabupaten Karangasem melalui acara Paruman Sulinggih Pemkab Karangasem tahun 2021  di Wantilan Kantor Bupati Karangasem, (5/11/202). Punia ini telah sesuai dengan SK Bupati Karangasm no 294/HK/2021.


“Ini adalah simbol rasa saling memiliki dan perhatian pemerintah daerah kepada Ida Sulinggih sareng sami.  Semoga berkenan untuk diterima,” ucap Bupati.


Dalam kesempatan itu, Bupati Gede Dana menyampaikan perjuangannya membangun Karangasem. Dirinya tidak ingin hanya membangun fisik saja, namun juga membangun di berbagai bidang Agama dan mental spiritual masyarakat agar nemu kerahayuan jagat.


Ia juga mengingatkan, Pemerintah juga telah berjuang mengusahakan langkag sekala niskala agar masyarakat tetap sehta dan terhindar dari badai Pandemi Covid-19. Peran para Sulinggih juga dianggap penting dalam mensosialisasikan Prokes kepada masyarakat utamanya saat menggelar berbagai bentuk upacara yadnya. 


“Saya harap dan mohonkan agar Ida Sulinggih tidak bosan dan lelah dalam menuntun umat agar tidak bingung mencari kebenaran isi isi satra Agama yang sesuai dengan kehidupan kita saat ini,” imbuhnya.

Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Karangasem, I Wayan Witrawan mengatakan , tujuan digelarnya Paruman Sulinggih tahun ini adalah memfasilitasi keinginan para Sulinggih dalam pelaksanaan Upacara Agama Pamilayu Bhumi dan Nangluk Merana saat ditimpa bencana Pandemi Covid-19. Menindaklanjuti hasil kesepakatan tentang Yadnya Pamilayu Bhumi dan Nangluk Merana yang dilaksanakan oleh peserta rapat yang akan disampaikan kepada semua umat, kemudian bisa dijadikan pedoman oleh umat saat melaksanakan karya/yadnya. Serta meningkatkan pelaksanaan inti sari sastra, Agama dan Sradha Bhakti yang menjadi sarana menuju kerahayuan Alam Semesta. (Ami)

Kamis, 04 November 2021

Pimpin HLM TPID Bupati Gede Dana Tegaskan OPD Terkait Agar Bersungguh - Sungguh


Karangasem, Bali Kini -
Dalam rangka memperkuat strategy Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Kabupaten Karangasem, Bupati Karangasem I Gede Dana yang juga  selaku Ketua TPID Kabupaten Karangasem pimpin  kegiatan rapat High Level Meeting (HLM) TPID yang ke 2 di tahun 2021, Kamis (4/11/2021) bertempat di Wantilan Kontor Bupati Karangasem. 


Kegiatan yang bertujuan untuk mecapai keberhasilan pada pelaksanaan pengendalian inflasi daerah tersebut dihadiri Ahli Ekonomi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Donny H. Heatubun, Sekda Karangasem I Ketut Sedana Merta,Kabag Ops Kompol I Ketut Suartika Adnyana serta seluruh kepala OPD terkait Se- Kabupaten Karangasem.


Dalam acara High Level Meeting (HLM) TPID Bupati Karangasem I Gede Dana mengemukakan bahwa pemerintah melalui  Dinas Perindag Dalam mengantisipasi kelonjakan harga dan menjaga Inflasi di Kabupaten Karangasem menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan telah melaksanakan Pasar Murah di 8 Kecamatan dan mendapat respon positif dari masyarakat.Dirinya juga menerangkan bahwa Untuk mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional melalui peningkatan Peran Digitalisasi UMKM,pemerintah telah membuat Aplikasi “PEKENAN” ( Pemasaran Karangasem Era Baru Prakerti Nadi) sebagai sarana pemasaran secara Online bagi para pelaku UMKM dan IKM di Kabupaten Karangasem sehingga dapat memperluas jaringan pemasaran. 


Bupati lanjut mengatakan bahwa terkait dengan pelaksanaan TPID AWARD kepada Bapak Kepala Bank Indonesia dapat membantu agar TPID Kabupaten Karangasem bisa ikut berpartisifasi dalan pelaksanaan TPID AWARD dengan harapan bisa meraih juara. ,"Maka dari itu OPD terkait agar mendukung kegiatan ini, dengan menyiapkan data program unggulan yang dapat membantu mewujudkan keterjangkauan harga, ketersediaan stok, kelancaran distribusi dan menjalin komunikasi yang efektif,"Tegasnya. (Rls/adv)

Minggu, 31 Oktober 2021

Salak Sibetan Peroleh Sertifikat Indikasi Geografis, Bupati Gede Dana Pacu Nilai Ekonomis Salak Sibetan


Karangasem, Bali Kini -
Karangasem memiliki berbagai potensi alam yang bisa dikembangkan untuk memberikan nilai ekonomis yang cukup tinggi bagi masyarakat, termasuk ke khasan produk hasil karya masyarakat dan jenis komoditas pertanian yang khas yang ada dan hanya bisa ditemui di Kabupaten Karangasem, salah satunya Salak Nangka dan Salak Gula Pasir dimana jenis salak ini hanya bisa ditemui di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem. 


Dan saat ini Salak hasil panen dari agro wisata di Desa Sibetan, Karangasem yang kemudian lebih dikenal sebagai Salak Sibetan ini sudah menjadi salah satu Produk Indikasi Geografis, yang secara hukum sudah dipatenkan dan mendapatkan Sertifikat Indikasi Geografis (SIG) dari Kementrian Hukum dan Ham. Artinya secara geografis salak atau agrowisata/perkebunan salak di Desa Sibetan sudah menjadi salah satu ikon Karangasem. 


Dengan tersertifikasinya Salak Sibetan sebagai indikasi geografis Karangasem, warga di Desa Sibetan juga telah membentuk Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) yang ikut menjaga kelestarian varietas salak Nangka, Salak Porong dan Salak Gula Pasir yang sudah sangat terkenal di dalam negeri maupun di manca negara. Termasuk menjaga agar lahan perkebunan salak tidak beralih fungsi menjadi lahan persawahan atau perkebunan lain. 


Sertifikat Indikasi Geografis Salak Sibetan Karangasem ini mendapat apresiasi dan atensi dari Bupati Karangasem, dimana Bupati Gede Dana, Sabtu (30/10/2021) menyerahkan langsung SIG tersebut kepada Kelompok MPIG Salak Sibetan, Karangasem, Bali. Penyerahan SIG tersebut berlangsung di Wantilan Pura Bale Agung, Desa Sibetan.


Dalam kesempatan tersebut  Bupati Gede Dana menyampaikan, berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2016 bahwa indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi kualitas dan karakteristik tertentu pada barang dan atau produk yang dihasilkan. 


“Sehingga untuk memperoleh Sertifikat IG ini perlu dukungan waktu, administrasi, anggaran dan dukungan dari semua pihak baik Desa Adat, Tokoh masyarakat dan Kelompok-kelompok petani lainnya, untuk ikut bersama-sama mensukseskan perolehan Sertifikat Indikasi Geografis ini,” ujar Gede Dana.


Selaku pemerintah daerah, pihaknya sangat mengapresiasi dan bangga  dengan masyrakat di Desa Sibetan, utamanya Ketua MPIG nya Bapak Ida Bagus Putu Adnyana yang telah membantu baik dari segi administrasi dan anggaran, sehingga tahapan demi tahapan dapat dilalui dan akhirnya pada tanggal 13 Mei Tahun 2020 sudah didaftarkan di Kemenkumham RI, namun sertifikat tersebut baru diserahkan tahun ini karena situasi pandemi. 


“Dengan diterimanya Sertifikat IG, maka sudah mendapat perlindungan secara hukum oleh Negara sehingga dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat, disamping itu juga dapat melestarikan keindahan alam, pengetahuan tradisional, serta sumber daya hayati yang tentunya berdampak pada pengembangan Agro Wisata di Desa Sibetan ini. Semoga hal ini akan menjadi peluang untuk pengembangan desa Sibetan disegala bidang,” tegasnya. 


Dikatakannya, dalam menghadapi situasi seperti sekarang ini, dimana pariwisata baru akan dibuka dan adanya pasar bebas dan persaingan global, maka perlu pemahaman terhadap ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan mekanisme perdagangan global tersebut. “Ini sangat perlu kita pahami dan para Industri Kecil Menengah (UKM) dituntut untuk menerapkan ketentuan yang berkaitan dengan Hak Kekayaan Intelektual berupa Merk, logo, dan Indikasi Geografis,” ulas Gede Dana, didampingi Plt Kadisperindag Karangasem, I Gede Loka Santika. 


Disamping itu yang tidak kalah penting menurutnya adalah kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat, melakukan inovasi produk dan tehnologi, membuka jaringan pasar dalam negeri ataupun luar negeri. Salah satu bentuk mekanisme yang harus dipahami dalam menghadapi globalisasi adalah pemahaman tentang Indikasi Geografis (IG). 


“Untuk kita ketahui bersama bahwa Indikasi Geografis Salak Sibetan merupakan tanda berbentuk label dan logo yang merupakan jaminan kualitas produk khas yang dihasilkan oleh wilayah tertentu, serta sistem sosial budaya dan kearifan lokal masyarakat dalam memperoleh produk khas,” ulasnya. Karena kekhasan tersebut kata Gede Dana tidak dapat diperoleh didaerah lain muncul dari pengaruh tanah, air, iklim, sistem budaya, sistem pengolahan dan lain-lain. Manfaat daripada Indikasi Geografis adalah merupakan jaminan kualitas dari produsen untuk konsumen sehingga kepuasan konsumen tinggi, permintaan bertambah, harga meningkat, pendapatan produsen meningkat dan kesejahteraan produsen meningkat. Hadir dalam penyerahan SIG tersebut, Kakanwil Kemenkumham Bali, seluruh OPD di lingungan Pemkab Karangasem, Perbekel Sibetan dan anggota MPIG Desa Sibetan. (Adv/ami)

Rabu, 27 Oktober 2021

Rapala Kabupaten Karangasem Resmi Dibentuk


BALI KINI ■ Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI atau Bakamla) adalah badan paramiliter negara yang bertugas melaksanakan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi maritim Indonesia. Bakamla merupakan lembaga pemerintah nonkementerian yang bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.

Untuk membantu pengamanan di wilayah laut, khususnya di wilayah kelautan Daerah di Kabupaten Karangasem Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI membentuk Relawan Penjaga Laut Nusantara (Rapala) yang berjumlah 30 orang personil diresmikan oleh Direktur kerjasama Bakamla, Laksamana Pertama Sandy Muchjidin Latief, Rabu (27/10/2021) bertempat di Vila Taman Surgawi Ujung. Peresmian yang di tandai dengan pemukulan gong tersebut dihadiri pula Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa

Dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa menjelaskan bahwa Kabupaten Karangasem memiliki panjang pantai sejauh 87 km yang membentang dari kecamatan Manggis,Kecamatan Karangasem, Kecamatan Abang sampai dengan Kecamatan Kubu dengan berbagai potensi pariwisata bahari dan perikanan tangkap.Dirinya juga mengungkapkan bahwa selain potensi yang ada juga terdapat celah negatif seperti kemungkinan masuknya orang dan barang secara ilegal, Kejahatan keimigrasian dan kejahan lainnya.

Wakil Bupati juga mengatakan bahwa peran masyarakat pesisir sangatlah diperlukan dalam menjamin keamanan dan kedaulatan wilayah pantai,"untuk mewujudkan hal tersebut, masyarakat pesisir harus dilembagakan dan didukung dengan pengetahuan keterampilan serta sarana dan prasarana yang memadai,"ucapnya

Dirinya berharap bahwa dengan pembentukan Relawan Penjaga Laut (Rapala) Nusantara ini bisa menciptakan keamanan dan kenyamanan dalam berbagai aktivitas di pesisir pantai seperti aktivitas pariwisata dan yang lainnya khususnya di Kabupaten Karangasem.,"untuk para calon anggota Rapala yang akan di didik dan dilatih agar mengikuti dengan serius sehingga menghasilkan rapala yang berkomitmen dan berintegritas yang nantinya bisa menginplemantasikan saat bertugas di lapangan,"imbuhnya

Sandy Muchjidin Latief mengatakan bahwa Kabupaten Karangasem terletak di ujung timur pulau Bali, pintu masuk dan keluar alur laut kepulauan Indonesia atau Alki 2 pada Selat Lombak dan menghadap kangsung ke Samudra Indonesia, dengan luas wilayah mencapai 839,54 Km persegi dan mempunyai pantai dengan panjang 87 Km serta potensi kawasan wisata maka dapat dikatakan bahwa Kabupaten Karangasem memiliki karakteristik kabupatem maritim.

Dirinya juga mengatakan bahwa beberapa potensi yang ada di perairan Karangasem yakni maraknya pelanggaran hukum dan musibah diantaranya, penangkapan ikan secara ilegal, kecelakaan musibah kapal tenggelam dan banyak lagi yang membutuhkan perhatian serius dari Pemerintah.berdasarkan potensi ancaman tersebut dan keselamatan di perairan Kabupaten Karangasem, maka Bakamla RI memandang perlunya membentuk Relawan Penjaga Laut Nusantara (Rapala).

"oleh sebab itu besar harapan kami Rapala yang terbentuk bisa memberikan manfaat yang sebesar besarnya dalam menjaga keamanan dan keselamatan laut di Karangasem ini,"imbuhnya

dirinya lanjut mengatakan bahwa para calon Rapala terlebih dahulu akan diperiksa kondisi kesehatan dan swab antigen oleh tenaga kesehatan Bakamla RI dan selanjutnya para calon Rapala akan mendapatkan pembekalan klasikal dan lapangan selama dua hari. Adapun relawan yang ditunjuk pada hari ini selanjutnya akan ditetapkan dan disahkan dengan keputusan Bakamla RI serta akan diberikan atribut serta kartu anggota rapala Dirinya berharap rapala yang terbentuk bisa bermanfaat bagi masyarakat dan bisa menginplementasikan ilmunya dengan sebaik baiknya, tidak menyalahgunakan atribut yang di berikan serta selalu berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Karangasem. (Rls)

Jelang Kukuhkan Rapala, Dirkerma Bakamla RI Temui Bupati Karangasem


BALI KINI ■ Direktorat Kerja sama Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Karangasem, Jl. Ngurah Rai No.31, Karangasem, Kec. Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali, Selasa (26/10/2021).

Kedatangan rombongan Bakamla RI yang dipimpin oleh Direktur Kerjasama Bakamla Laksma Bakamla Sandy M. Latief bersama Kepala Kantor Kamla Zona Maritim Tengah Bakamla Laksma Bakamla Hanarko Djodi Pamungkas disambut hangat oleh Bupati Karangasem I Gede Dana dan Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa di ruang pertemuan Kantor Bupati Karangasem.

Laksma Bakamla Sandy M. Latief menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya. Dikatakannya bahwa pertemuan ini sebagai silaturahmi memperkenalkan Bakamla RI dan koordinasi perihal rencana pengukuhan Relawan Penjaga Laut Nusantara (Rapala) Karangasem pada Rabu (27/102021).

Laksma Bakamla Sandy M. Latief membeberkan bahwa saat ini dalam menjamin keamanan dan kedaulatan di wilayah pesisir dan perbatasan sebagai aktor utama dan garda terdepan, dibutuhkan partisipasi masyarakat pesisir dan perbatasan dalam mengantisipasi ancaman dan gangguan keamanan dan keselamatan laut. Oleh sebab itu, pembentukan Rapala di Karangasem sangat membantu pelaksanaan tugas dan fungsi Bakamla dalam mengamankan perairan Indonesia.

Anggota Rapala adalah masyarakat pesisir yang dengan sukarela memiliki jiwa untuk bersama-sama ikut menjaga keamanan dan keselamatan laut khususnya di perairan Karangasem. “Dan wilayah Karangasem dipilih karena dekat dengan kantor SPKKL Bali Bakamla  dengan maksud mempermudah dalam pembinaan selanjutnya,” kata Laksma Bakamla Sandy M. Latief. 

Bupati Karangasem I Gede Dana mendukung penuh apa yang sudah direncanakan Bakamla dan turut bangga karena wilayahnya dipilih menjadi bagian dari Bakamla melalui Rapala.

Sehari sebelumnya, Laksma Bakamla Sandy M. Latief juga melaksanakan kunjungan kerja ke Lanal Denpasar dan diterima langsung oleh Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut(P) I Komang Teguh Ardana,S.T.,M.A.P.

Turut hadir mendampingi Direktur Kerja sama dalam pertemuan tersebut yaitu Kasubbdit pengembangan Potensi Keamanan dan Keselamatan laut Kolonel Bakamla Jarwadi dan Kepala Kantor SPKKL Karangasem Mayor Bakamla Kadeklis (red).

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved