-->

Minggu, 31 Maret 2024

Saka Yoga Festival di Candi Kedulan Klaten Jawa Tengah

 


Panitia Dharmasantih Nasional Gelar Bakti Sosial Pengobatan Gratis 

Klaten, Bali Kini - Panitia Dharmasanti Nasional bekerja sama dengan Persadha Nusantara Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan kegiatan pemberian bantuan sosial dan Pengobatan Gratis serta Saka Yoga Festival bertempat di pelataran Candi Kedulan Klaten Jawa Tengah, Sabtu (30/03/2024). 


Dalam sambutannya, Ketua Panitia Nasional Dharma Santi Brigjen. TNI. I Ketut Gede Wetan Pastia mengatakan, rangkaian kegiatan difokuskan di wilayah Desa Kedulan.


"Hari ini kita fokus di Desa Kedulan melaksanakan rangkaian kegiatan yang dimulai dari pemberian bantuan sosial, bakti sosial pengobatan gratis kemudian dilanjutkan sore hari dengan saka yoga festival dan pada malam hari akan dilaksanakan piodalan di Candi Kedulan", ungkapnya. 


Kemudian, ia juga berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.


"Mudah-mudahan apa yang kita lakukan hari ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat daerah Kedulan sebagai bentuk implementasi tri hita karana," imbuhnya


Sekretaris Umum PH PHDI Pusat, I Ketut Budiasa yang hadir mewakili Ketua Umum PH PHDI Pusat mengatakan, even Saka Yoga Festival yang dihadiri ratusan orang ini dilaksanakan atas kerja  sama Panitia Nasional Perayaan Hari Suci Nyepi dan berbagai pihak lainnya bagian dari upaya PHDI mempromosikan kegiatan yoga sebagai salah satu sumbangan Hindu untuk peradaban. Sejatinya Yoga bukanlah ajaran sederhana, Ia ajaran istimewa yang disampaikan langsung oleh Tuhan YME sebagaimana sabdanya dalam Gita:

imaṁ vivasvate yogaṁ proktavānahamavyayam, vivasvānmānave prāha manurikṣvākaveʻbravīt. IV-1.

Aku sampaikan ajaran yoga yang kekal ini kepada Vivasvān dan Vivasvān mengajarkannya kepada Manu dan Manu mengajarkannya kepada Ikṣvāku.

Kalau kebanyakan awam mengenal yoga hanya sebatas olah badan dan nafas (asana dan pranayama), kita, umat Hindu, beruntung karena memahami yoga dari yama, nyama, asana, pranayama, pratyahara, dharana, dhyana dan samadhi sebagaimana dirangkum oleh Maharsi Patanjali," tegas dia. 


Kepala Dukuh Kedulan, Aris Paslan menyambut baik kegiatan tersebut dan mengucapkan terimakasih kepada panitia nasional yang telah memilih Desa Tirtomartani, terutama pedukuhan kedulan. Ini merupakan acara pertama yang diadakan, semoga ke depannya dapat bekerja sama kembali.


Perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X, Winarto juga menyambut baik kegiatan bakti sosial, bantuan sosial, Saka Yoga Fest diadakan di Candi Kedulan. 


Winarto menyebutkan, Candi Kedulan merupakan salah satu candi yang sangat lengkap, dimana terdapat lingga yoni, nandi, kundha agni hotra, dan yoni. 

menariknya Candi Kedulan ini juga ada mata airnya yang sangat jernih. 


Sebagai penutup, Nur Kesawa selaku kordinator pelaksana daerah mengatakan, kegiatan ini di sambut antusias oleh umat dan warga sekitar Candi Kedulan. 


"Kegitan hari ini cukup disambut antusias oleh umat dan warga, terbukti bahwa pada baksos dan pengobatan gratis kuota cepat penuh dengan kehadiran umat dan warga berjumlah 200 peserta yang terdiri dari 75 internal umat Hindu dan 125 warga masyarakat. Kemudian untuk Saka Yoga Festival di ikuti kurang lebih 400 peserta," tutupnya


Adapun seluruh rangkaian berjalan dengan sangat baik dan lancar di ikuti dengan tertib oleh seluruh pihak yang terlibat.[rl/1

Senin, 25 Maret 2024

Perayaan Dharma San/ Korps Brimob Polri Bersama Banjar Purna Widya


“Kolaborasi Korps Brimob Polri dan Banjar Purna Widya Dalam Mewujudkan Indonesia Jaya”

JAKARTA , Bali Kini -- Korps Brimob Polri bersama Banjar Purna Widya selaku umat Hindu Pura Dalem Prajapati Purna melaksanakan Dharma Santi, Sabtu (23/3/2024). Acara ini adalah rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946, tahun 2024.

Kolaborasi ini mengusung tema “Implementasi Dharma untuk Mewujudkan Indonesia Jaya.” Acara digelar di Gedung Satya Haprabu Korps Brimob Polri Kelapadua, Cimanggis, Depok.

"Dharma Santi ini dapat terlaksana berkat arahan dari Bapak Dankor (Brimob Polri) saat panitia melakukan audiensi pada 8 Maret 2024," ujar AKBP. Wayan Wayracana Aryawan, SIK. Menurutnya, dalam waktu persiapan yang singkat, sekitar sembilan hari, kegiatan ini dapat terlaksana berkat dukungan Dankor (Brimob Polri) beserta jajaran Pejabat Utama

Korps Brimob Polri dan kesiapan penuh dari ketua Banjar Purna Widya beserta seluruh warga banjar dan anggota Korps Brimob.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Dirjen Bimas Hindu Kemenag RI beserta jajaran Pembimas DKI dan Jawa Barat, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Depok yang hadir dalam acara ini selaku unsur pemerintah. Hadir juga memberikan dukungan dalam kegiatan ini,

Parisada Hindu Dharma Indonesia beserta unsur pimpinan organisasi dan Lembaga Hindu Tingkat nasional beserta ketua Banjar se-Jabodedabek, tokoh lintas agama serta 1.201 tamu undangan.

AKBP Wayan juga melaporkan, tema Dharma Santi Korps Brimob Polri Bersama Banjar Purna Widya merupakan turunan dari tema nasional perayaan Nyepi yaitu “Sat Cit Ananda untuk Indonesia Jaya”. Maknanya adalah bahwa dengan dilandasi kebenaran, kesadaran dan kebahagiaan itulah seluruh komponen bangsa dapat mewujudkan Indonesia Jaya.

Ketua Banjar Purna Widya, I Nyoman Gde Agus Asrama, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Dankor Brimob beserta pimpinan Korps Brimob Polri yang telah memberikan arahan dan memfasilitasi acara Dharma Santi tersebut. “Walapun persiapannya sangat singkat, namun karena Banjar Purna Widya memiliki sumber daya yang memadai karena adanya latihan dengan displin dan konsisten, maka arahan Bapak Dankor (Brimob Polri) dapat kami realisasikan sehingga acara Dharma Santi 

Perayaan Hari Suci Nyepi tahun baru Saka 1946 dapat berjalan dengan baik dan lancar”, ujar Nyoman Agus. “Displin, Jujur, Persisten, Kerja Keras, dan tanggungjawab merupakan implementasi dari nilai-nilai Dharma sebagai sebuah kewajiban, disamping nilai-nilai tersebut sangat relevan dengan nilai-nilai institusi Korps Brimob Polri” demikian Nyoman Agus menambahkan.

Sementara itu, Prof. Dr. Drs. I Nengah Duija, M.Si selaku Direktur Jenderal Bimas Hindu Kementerian Agama R.I. dalam sambutannya menyampaikan bahwa momen pada hari ini adalah sebuah cara "pengukuran" Diri sejati kita, sudah sampai dimanakah sesungguhnya perjalanan

"menjadi" itu, adakah kebaruan semangat memiliki atau semangat menjadi setelah menjalani pelaksanaan Hari Suci Nyepi 1946 kemaren yang digambarkan secara metaforik sebagai upaya mendaki gunung, menentukan langkah demi langkah penjelajahan spritualitas kita, agar ada start awal jika ingin melompat,seberapa jauh kemampuan tubuh untuk melompat, ataukah menapak tangga demi tangga agar ada kesempatan ngunya-bayu (mengolah tenaga). “Atas nama direktorat Bimas Hindu Kementerian Agama RI, saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada ketua Panitia dan jajaranya atas terselenggaranya acara Dharma Santi ini. Di samping itu, saya juga mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Komandan Korp Brimob Polri Komjen Pol. Imam Widodo, M.Han yang telah ikut memberikan ruang umat kami untuk terus belajar menjadi lebih baik untuk agama, masyarakat dan negara” ujar Dirjen Bimas Hindu.

Sebagai tuan rumah, Komjen Pol Drs. Imam Widodo, M.Han., selaku Komandan Korps Brimob Polri dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap umat Hindu yang telah menunjukkan komitmen sebagai komponen bangsa terhadap Pancasila sebagai ideologi bangsa,

UUD 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau juga menyampaikan bahwa perayaan Nyepi yang berbarengan dengan bulan suci Ramadhan telah mengajarkan bahwa sejatinya toleransi dan hidup berdampingan antarumat beragama sudah dipratekkan dari masing-masing agama yang ada di Indonesia. Sehingga beliau berharap agar melalui kegiatan Dharma Santi Nyepi ini mampu menciptakan hubungan yang harmonis antara umat beragama dan juga hubungan yang harmonis dengan alam semesta dan sang pencipta. Di akhir sambutannya, Komjen Pol. Drs. Imam Widodo, M.Han mengajak umat Hindu Korps Brimob Polri dan umat Hindu di seluruh Indonesia agar menjadikan peringatan Nyepi tahun ini sebagai momentum untuk introspeksi (Mulat Sarira), menata kembali sikap dan perilaku kita dalam menjaga keharmonisan dengan alam, dengan sesama, dan dengan Sang Pencipta sehingga hal ini dapat memberikan dampak yang positif menuju INDONESIA YANG JAYA.

Fragmen tari yang memukau Pada kegiatan Dharma Shanti ini, ditampilkan fragmen tari yang berjudul “YADNYA PARIKRAMA.”

Fragmen ini menceritakan rangkaian perayaan hari suci Nyepi, yang dalam pelaksanaannya melalui beberapa tahapan ritual. Tahapan ini diawali dengan upacara Melasti, Tawur Agung dan Pengrupukan dengan mengarak Ogoh-ogoh yang lazim dilaksanakan oleh Umat Hindu Nusantara. Setelah proses tersebut, hari berikutnya dilaksanakan Nyepi dan diakhiri dengan Ngembak Geni. Rangkaian ini dirangkum dan dipadukan dalam harmonisasi gerak tari, kekidungan dan gamelan.

Fragmen tari ini melibatkan 134 orang personil warga banjar Purna Widya. Hal ini merupakan kolaborasi antara anggota Brimob Polri bersama organisasi di bawah naungan Banjar Purna Widya yang terdiri dari Sekeha Gong, Sekeha Santi, Sanggar Tari, dan Pasraman Purna Widya Kelapadua,

Cibubur dan sekitarnya. Fragmen tari ini tampil apik dan memukau serta mendapat tepuk tangan meriah dari penonton.

Sebagai wujud toleransi, kegiatan Dharma Santi diakhiri dengan Buka Puasa Bersama. Hal ini juga sejalan dengan komitmen Brimob sebagai pelopor persatuan, penjaga kebhinekaan dan toleransi antar umat beragama agar tercipta suasana tentram dan kondusif untuk mewujudkan Indonesia Jaya.[*/rl]

Sabtu, 23 Maret 2024

Babinsa Koramil Kuala Kencana Komsos Dengan Petani Jagung di Desa Binaan


Timika , Bali Kini  -
Keakraban kepada warga binaan merupakan tugas pokok Babinsa, salah satunya yaitu dengan melakukan Komunikasi Sosial (Komsos) dalam menciptakan interaksi serta kekompakan antara Babinsa dan warga binaannya yang berprofesi sebagai petani Jagung.


Seperti halnya yang dilakukan oleh Sertu Arsolo Hasibuan Babinsa Koramil 03/Kuala Kencana Kodim 1710/Mimika dalam menjalin keakraban dan melaksanakan Komsos dengan warga binaan yang bertempat di Kampung Limau Asri Barat, Distrik Iwaka, Kab.Mimika. Sabtu (23/03/2024).


Sertu Arsolo dalam kegiatan Komsosnya mengatakan, kegiatan ini untuk mencerminkan rasa kemanunggalan TNI khususnya Babinsa kepada masyarakat wilayah binaannya. Tujuan Komsos ini juga untuk mengetahui perkembangan situasi di wilayah binaan, dengan adanya interaksi komunikasi Babinsa dengan petani Jagung akan dapat mempererat hubungan TNI dan Rakyat.


"Semoga kehadiran kami dapat diterima positif oleh masyarakat, keberadaan Babinsa yang selalu memantau wilayah binaannya, maka Babinsa akan tahu permasalahan di wilayahnya. Sehingga jika ada permasalahan dengan cepat dapat diatasi dan diselesaikan,” kata Babinsa.


Sertu Arsolo menambahkan bahwa "pembinaan komunikasi sosial tersebut memang harus selalu dilaksanakan sebagai bagian dari pembinaan teritorial yang menjadi tugas pokok komando kewilayahan, baik Kodim maupun Koramil,” ujarnya.[tim/lp]

Minggu, 17 Maret 2024

Peringati Hari Raya Nyepi, FIFGROUP Salurkan Bantuan Sosial di Berbagai Daerah di Indonesia


Jakarta, Bali Kini
-  Sebagai wujud kepedulian sosial dan penghormatan terhadap Hari Raya Nyepi, PT Federal International Finance (FIFGROUP), anak perusahaan PT Astra International Tbk dan bagian dari Astra Financial memberikan bantuan sosial di lima titik lokasi kepada panti asuhan, rumah ibadah (pura), dan museum Hindu di beberapa daerah di Indonesia. Acara ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada komunitas yang membutuhkan, serta turut menghormati perayaan keagamaan yang penting bagi masyarakat Hindu di Tanah Air.

Kegiatan tersebut menjadi salah satu bentuk komitmen FIFGROUP untuk turut serta dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tercermin melalui program FIFGROUP Peduli. FIFGROUP Peduli merupakan program yang berupaya memberikan dampak positif dan kontribusi berkelanjutan bagi perkembangan sosial ekonomi masyarakat dengan turut serta dalam memenuhi kebutuhan.

Kali ini FIFGROUP Peduli memberikan bantuan sosial di lima titik lokasi. Yakni tiga panti asuhan di Kabupaten Klungkung (Provinsi Bali), Kabupaten Gianyar (Provinsi Bali) dan Kota Mataram (Provinsi Nusa Tenggara Barat), satu rumah ibadah di Kabupaten Poso (Provinsi Sulawesi Tengah) dan satu meseum Hindu di Kota Denpasar (Provinsi Bali) yang berlangsung pada 16-17 Maret 2024. FIFGROUP berharap dapat meringankan beban dan memberikan sentuhan kasih kepada mereka yang membutuhkan di tengah perayaan Nyepi yang khusyuk

Rabu, 06 Maret 2024

Krisis Beras di Negeri Penikmat Nasi

 

Seorang pedagang beras menunggu pelanggan di kios beras di Jakarta pada 28 Februari 2024, di tengah kenaikan harga dan kekurangan bahan pokok di Indonesia.

VOA / Bali Kini — Meja makan keluarga-keluarga menengah ke bawah di Indonesia mencuri perhatian di tengah penghitungan suara hasil pemilu Februari lalu. Nasi, menu utama mayoritas warga yang biasa tersaji, menjadi masalah utama karena gangguan pasokan beras.

Berkurangnya beras di pasaran, yang berimbas pada naiknya harga komoditas ini, bukan sesuatu yang tiba-tiba. Pakar pertanian dari Universitas Gadjah Mada, Prof Dwidjono Hadi Darmanto ingat betul, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah memperingatkan dampak cuaca ekstrem el nino, sejak pertengahan 2023 atau delapan bulan yang lalu.

“El Nino ini kan kering, air enggak ada. Harusnya Desember awal itu sudah mulai ada yang tanam. Tapi ini karena Desember belum hujan, jadi enggak ada yang bisa tanam, tanamnya baru mulai Januari. Sehingga sekarang di petani tidak ada gabah,” kata dia mengupas penyebab naiknya harga beras dari pangkalnya.

Karena tidak ada panen, harga gabah naik hingga Rp7 ribu perkilo, yang memicu naiknya harga beras. Jika tidak ada hambatan besar, panen baru akan dimulai akhir Maret, dan memungkinkan suplai beras ke pasar.

Data menunjukkan, 98,35 persen rumah tangga di Indonesia mengonsumsi beras, yang menjadikan Indonesia di posisi keempat sebagai negara penikmat nasi terbesar di dunia.

Dwidjono menyebut, kondisi ini seharusnya diantisipasi, karena BMKG sudah memberi peringatan. Impor beras hingga 2 juta ton yang dilakukan saat ini tidak akan mencukupi, sehingga harga cenderung naik. Dia menyebut, ada kesalahan perencanaan dari pemerintah.

“Karena perencanaannya mungkin dasarnya masih memperkirakan Desember masih bisa tanam. Tapi kan ternyata tidak bisa. Tanamnya mundur, sehingga panennya mundur. Itu kesalahan dari perencanaan,” tegas dia.

BMKG berkali-kali memperingatkan tentang dampak el nino sejak pertengahan 2023 lalu. Analisis lembaga ini menyebut, pada 2023 fenomena el nino akan mengakibatkan kemarau di 63 persen wilayah Indonesia, termasuk Sumatra,

Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dan Papua Selatan. “Diperkirakan musim kemarau ini akan lebih kering dibandingkan tiga tahun sebelumnya,” ucap Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, A Fachri Radjab, dalam penjelasannya pada Juli 2023 lalu, seperti dikutip VOA.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang diharapkan bisa mengantisipasi kejadian seperti ini, tambah Dwijono, ternyata tidak efektif.

Defisit Beras Dalam Negeri

Krisis beras terjadi karena pasokan yang kurang. Badan Pangan Nasional dalam penjelasannya menyebut, el nino menurunkan produksi beras yang dampaknya terasa dua hingga tiga bulan setelahnya. Penurunan produksi, mengakibatkan defisit bulanan neraca beras pada Januari dan Februari di 2024 ini. Impor merupakan jalan keluar satu-satunya.

“Importasi ini merupakan alternatif pahit, tapi harus kita lakukan. Kita sama-sama ketahui kondisi produksi padi nasional menurun akibat dampak climate change dan el nino. Dampaknya kita rasakan beberapa bulan setelahnya, sehingga awal 2024 ini terjadi defisit bulanan neraca beras,” kata Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya yang termuat di laman resmi lembaga tersebut.

Stok Cadangan Beras Pemerintah(CBP) di Perum Bulog minimal harus aman di angka 1 juta ton. Sepanjang 2023, stok CBP terjaga selalu di atas 1 juta. Namun, Badan Pusat Statistik (BPS) sudah mencatat, Indonesia mengalami defisit beras pada Januari-Februari 2024. Minus Januari 2024 adalah 1,61 juta ton dan Februari 1,22 juta ton, sehingga total defisit beras 2,83 juta ton.

Dalam rilis bulanan BPS pada 1 Maret, Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah juga mengupas harga beras.

“Kenaikan harga beras terjadi di semua rantai distribusi,” ujar dia.

Harga beras eceran pada Februari 2024, naik sebesar 5,28 dibanding bulan Januari, dan baik sebesar 19,28 persen jika dibandingkan dengan harga pada Februari 2023.

“Secara umum, kenaikan harga beras terjadi di 37 provinsi,” tambah Habibullah, yang artinya hanya satu provinsi mampu menekan harga beras.

BPS menyebut, pada Februari 2024, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp14.525,00 per kg, naik sebesar 6,31 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp14.162,00 per kg atau naik sebesar 7,39 persen. Sedangkan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp13.664,00 per kg atau naik sebesar 4,65 persen.

Dengan harga tersebut di tingkat penggilingan, harga beras di tingkat konsumen bisa mencapai Rp 17 ribu hingga Rp 20 ribu tergantung wilayah dan jenis berasnya.

Sepanjang 2023, Indonesia menghasilkan 31,10 juta ton beras, turun sebesar 439,24 ribu ton dibandingkan 2022 yang sebesar 31,54 juta ton. Data global menempatkan Indonesia sebagai konsumen beras dengan kebutuhan sekitar 35,3 juta ton pertahun.

Periode Januari−April 2023 produksi beras Indonesia sebesar 12,98 juta ton. BPS memperkirakan, periode yang sama tahun ini angka produksi hanya mencapai 10,71 juta ton beras, turun 2,28 juta ton atau 17,52 persen.

Semata El Nino?

Pada 1 Februari 2024 lalu, ketika menyerahkan bantuan pangan kepada masyarakat miskin di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jokowi menyinggung kemarau panjang yang membuat stok beras menipis.

“Bantuan itu diberikan karena ada yang namanya musim kering yang panjang, sehingga harga beras menjadi naik, itu di seluruh dunia. Dulu, waktu keadaan normal, kita beli beras di semua negara bisa. Sekarang ini beras mereka pegang semua untuk rakyatnya sendiri-sendiri. Sehingga apa? Harga beras karena suplainya berkurang, harga beras menjadi naik,” kata dia di depan warga.

Ucapan senada, dia ulang kembali di gudang Bulog Batangase, Maros, Sulawesi Selatan, pada 22 Februari 2024. Saat memberikan bantuan pangan, Jokowi menyebut langkah ini sebagai salah satu upaya pemerintah menghadapi kenaikan harga beras.

“Karena ada perubahan musim, ada el nino, dan itu dialami bukan hanya negara kita, tapi negara lain juga mengalami hal yang sama harga beras naik,” ujarnya.

Namun, tidak semua setuju penekanan Jokowi tergadap el nino, sebagai faktor dominan dalam krisis beras ini. Anggota Komisi IV DPR, Johan Rosihan misalnya, menyebut ini sebagai kegagalan pemerintah dalam produksi beras dan buruknya tata kelola beras mulai dari hulu sampai ke hilir.

“Kita menyayangkan pernyataan Presiden Jokowi yang tidak bisa memberi solusi atas kenaikan harga beras bahkan hanya menyalahkan perubahan cuaca, sehingga produksi berkurang dan harga beras menjadi naik. Saya tegaskan persoalan beras tidak sesederhana itu,” kata Johan dalam pernyataan untuk media di Jakarta, Rabu (28/2).

Johan juga menilai, impor beras yang selama ini merugikan petani dan masyarakat menjadi penyebab rusaknya kemandirian pangan nasional.

Salah satu penyebab turunnya produksi padi yang berimbas pada anjloknya produksi beras, adalah menyusutnya lahan untuk menanam tanaman ini.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, BPS, serta Badan Informasi dan Geospasial sejak 2018 telah bekerja sama dalam penghitungan luas panen dengan menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA) dengan memanfaatkan teknologi citra satelit.

Survei KSA mencatat, realisasi luas panen padi Januari-Desember 2023 mencapai sekitar 10,21 juta hektare. Angka itu turun 238,97 ribu hektare dibanding 2022 yang sebesar 10,45 juta hektar. Luas panen padi pada Maret 2023, yang merupakan masa puncak, sebesar 1,65 juta hektare, padahal Maret 2022 luasnya masih mencapai 1,76 juta hektar.

Perkiraan total luas panen padi pada Januari−April 2024 adalah 3,52 juta hektar, turun 693,90 ribu hektare atau 16,48 persen dibandingkan luas panen padi pada Januari−April 2023 yang sebesar 4,21 juta hektar.

Salah satu faktor penurunan luas panen, adalah karena petani saat ini belum tentu mau menanam padi. Choirul Anam, petani sekaligus aktivis pertanian di Blitar, Jawa Timur kepada VOA menyebut, menanam padi kadang justru membuat petani rugi.

“Kalau kita menanam padi dengan luas lahan 2 ribu-3 ribu meter, ya enggak cukup untuk mengembalikan modal saja. Untuk biaya panen saja sudah 10 persen dari hasil produksi. Belum biasa budidayanya. Kalau dihitung-hitung, tidak ada untungya menanam padi,” kata dia.

Sampai saat ini, mayoritas petani masih mau menanam padi di musim hujan, karena hanya itu yang bisa ditanam dan menjadi keahlian mereka sejak lama. Dia menyebut itu sebagai langkah untuk petani sekadar bertahan hidup.

Salah satu faktornya, menurut Choirul, adalah karena kebijakan pemerintah yang tidak pernah membela petani padi. Dia menyebut, pemerintah selalu berat sebelah. Ketika harga tinggi, pemerintah mengimpor beras hingga harga turun. Namun ketika harga rendah, pemerintah tidak memberikan subsidi bagi petani.

“Permasalahan petani di seluruh daerah hampir sama,” tegas Choirul.

Dia memberi contoh, saat panen raya tiba, harga gabah bisa tertekan hingga Rp3000-Rp3500 perkilo. “Padahal, biaya produksi empat ribu limaratus sampai empat ribu tujuh ratus perkilo,” ujarnya.

“Kalau kebijakan pemerintah selalu seperti itu, bisa juga petani kapok untuk nanam padi, kalau harus terus begitu,” tambah Choirul.

Pembenahan Berbagai Sisi

Keluhan Choirul diamini Prof Dwidjono Hadi Darmanto, yang menekankan pentingnya subsidi langsung bagi sektor ini.

“Yang kita khawatirkan, petani tidak mau menanam padi. Seperti sekarang, jarang petani yang mau menanam kedelai, kareka kedelai impor itu jauh lebih murah harganya, daripada biaya produksinya di Indonesia. Ini dikhawatirkan juga terjadi pada padi,” tegasnya.

Dwidjono menyebut, harga beras ideal ada di kisaran Rp15 ribu-Rp17 ribu perkilo, dengan harga gabah antara Rp 6 ribu- Rp7 ribu perkilonya. Negara semestinya memberikan bantuan pangan, kepada rakyat yang tidak mampu membeli besar dalam kisaran harga ini.

Dia melihat ada perbedaan kondisi di tiga sektor pertanian, yaitu hulu, tengah dan hilir, yang mempengaruhi pilihan tanam petani.

“Petani itu sudah susah. Di sektor hulu seperti pabrik pupuk atau pabrik benih, perusahannya kaya. Di sektor pengolahan hasil pertanian, itu juga perusahaannya kaya-kaya. Tapi petaninya kok miskin terus. Ini pasti ada yang salah,” ujar dia.

Sejumlah langkah perlu diambil, kata Dwidjono.

“Perbaiki irigasi, karena irigasi Indonesia itu jaringannya hampir 60 persen rusak. Otomatis kalau ada kekeringan pasti kena sekali,” katanya.

Irigasi memegang kontribusi sekitar 20-25 persen terhadap produkivitas. Penekanan perlu diberikan pada irigasi tersier dan kuarter, atau bagian jaringan irigasi yang langsung bersentuhan dengan sawah petani. Sayangnya, sejak tahun 1980-an, pemerintah justru melimpahkan tanggung jawab pengelolaan irigasi tersier-kuarter kepada petani.

Persoalan pupuk juga harus diselesaikan. Dwidjono sejak lama mengingatkan, pupuk bersubsidi tidak efektif sampai ke petani, karena pemerintah justru mengarahkan subsidi ke pabrik pupuk.

“Di China, subsidi pupuk langsung diberikan kepada petani. Petani membeli pupuk sesuai harga pasar, tetapi menerima pengembalian dana pembelian dari pemerintah melalui bank-bank, diganti 50 persen,” ujar Dwidjono.

Dampaknya, Indonesia kini justru mengimpor sejumlah komoditas dari China.

Tambah Subsidi dan Pompanisasi

Bukannya memperbaiki skema pemberian subsidi, pemerintah justru sekadar menambah besaran anggaran terkait persoalan ini. Usai bertemu presiden pada 26 Februari lalu, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memastikan ada penambahan pupuk subsidi pada 2024.

“Tadi dalam rapat, atas arahan dan keputusan bapak Presiden, jumlah kuantum pupuk dari anggaran 2024 sebesar 4,7 juta ton dinaikkan menjadi 9,55 juta ton,” ujar Mentan.

Sehari kemudian, terkait kebutuhan air, yang dilakukan adalah memompa air sungai, dan bukannya memperbaiki saluran irigasi. Keputusan ini merupakan hasil koordinasi Menteri Pertanian, Universitas Pertahanan, BNPB, dan kementerian PUPR.


“Untuk mengantisipasi dampak El Nino yang terjadi saat ini ada beberapa hal yang perlu kita lakukan. Pertama, kita akan lakukan pompanisasi sungai-sungai terbesar di Pulau Jawa,” kata Amran.


Pompanisasi sungai ini diharapkan mengaliri lahan 1 juta hektar, masing-masing separuh di Jawa dan separuh di luar Jawa. Saat ini, pompanisasi telah dilakukan di Sungai Bengawan Solo dan Cimanuk. Selain sungai, yang akan dipompa adalah sumur dangkal dan sumur dalam di tengah lahan-lahan pertanian yang kering. [ns/uh]

Selasa, 05 Maret 2024

Soliditas Jajaran Penerangan TNI Siap Mewujudkan TNI Prima Menuju Indonesia Maju”


Cilandak , Bali Kini
- Irjen TNI Letjen TNI (Mar) Suhartono, M.Tr.(Han)., mewakili Kepala Staf Umum TNI (Kasum TNI) membuka Rapat Koordinasi Teknis Penerangan (Rakornispen) TNI Tahun 2024 yang mengusung tema “Soliditas Jajaran Penerangan TNI Siap Mewujudkan TNI Prima Menuju Indonesia Maju”, diikuti 60 peserta offline dan 100 peserta online melalui Vicon/Daring yang berlangsung di Gedung Balai Wartawan Puspen TNI, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur. Selasa (05/03/2024).


Dalam sambutannya, Letjen TNI (Mar) Suhartono, M.Tr.(Han)., menekankan pentingnya peran penerangan TNI dalam mempublikasikan prestasi dan kinerja Prajurit TNI untuk memenangkan persepsi serta memperoleh kepercayaan publik. "Penerangan TNI adalah penjuru terdepan dalam mempublikasikan kegiatan dan kinerja TNI. Sebagai corong dalam transformasi, penerangan TNI dituntut untuk bekerja profesional serta bersinergi sesama komunitas penerangan TNI," ungkapnya.


Rakornispen TNI dilanjutkan dengan paparan yang disampaikan oleh Kapuspen TNI, Mayor Jenderal TNI Dr. R. Nugraha Gumilar, M.Sc., yang menegaskan  penerangan TNI adalah etalase TNI yang menampilkan jati diri TNI seutuhnya dimanapun berada dan bertugas. Selain itu, tetap senantiasa menyiapkan diri dan kemampuannya dalam melaksanakan peperangan informasi.


Diakhir paparannya,  Kapuspen TNI menyampaikan beberapa penekanannya terkait peneranag TNI kedepan, “Kurangi publikasi yang bersifat naratif dan tingkatkan visualisasi serta substansi konten untuk memperkuat komunikasi TNI dengan masyarakat, perlu adanya respon cepat untuk menekan berita negatif, dan perluas upaya  membangun komunikasi intensif dengan publik dan media, serta adakan  penyusunan rencana publikasi yang tepat sasaran guna menjaga kendali informasi,” pungkasnya.


Acara Rakornispen TNI dilanjutkan dengan pembekalan dari Narasumber Dr. Dian Agustine Nuriman, M.Ikom., IAPR., Founder NAGARU COMM, tentang Strategi Komunikasi dalam Media Handling, dan Dr. Dede Farhan Aulawi tentang Narasi Komunikasi di Era Transformasi Informasi. Turut hadir dalam kegiatan tersebut,  Dansatintel Geospasika Bais TNI, Dansatinteltek Bais, para Kadispen Angkatan dan diikuti 60 peserta offline dan 100 peserta online lainnya  melalui Vicon/Daring.[rls/r5]

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved