-->

Minggu, 07 November 2021

Pemkab Tabanan Ucapkan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan


BALI KINI ■ Menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya bersama dengan Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan mewakili seluruh jajaran Pemkab dan Masyarakat Tabanan, mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Suci Galungan dan Kuningan bagi seluruh umat yang merayakan.

Dimaknai sebagai kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan), Hari Raya Galungan jatuh pada Rahina Buda Kliwon Wuku Dungulan, Rabu 10 November 2021 dan Hari Raya Kuningan pada Rahina Saniscara Kliwon wuku Kuningan, Sabtu, 20 November 2021. 

Momen hari raya yang jatuh setiap 210 hari atau 6 bulan sekali ini ditandai oleh umat Hindu untuk melakukan persembahyangan kehadapan Sang Hyang Widhi dan Dewa/Bhatara dengan segala manifestasinya sebagai wujud puji dan syukur atas rahmatNya, serta untuk keselamatan selanjutnya. 

Oleh sebab itu, Bupati Sanjaya, berharap agar di momen suci ini masyarakat semakin memperkuat keyakinan diri dalam melakukan perubahan menuju prilaku yang lebih baik dan positif. Serta meningkatkan animo masyarakat terhadap penerapan hidup sehat dan tertib dengan protokol kesehatan. 

Mengingat pandemi masih melanda, ia juga berharap, khususnya untuk masyarakat Tabanan, semoga selalu diberikan kesehatan, kekuatan, kedamaian dan senantiasa dalam lindungan Ida Sang Hyang Widi Wasa, dan bersama saling bersinergi dalam mewujudkan Visi Tabanan, Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul  dan Madani (AUM). (Tbn)

Kamis, 04 November 2021

Bupati Tabanan Puji Gotong Royong Masyarakat Desa Adat Utu


Tabanan , Bali Kini  –
Mendukung sikap gotong royong masyarakat Desa Adat Utu, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M, mengapresiasi dan menghadiri langsung Karya Uleman Pemelaspasan dan Pujawali Pura Bale Agung / Puseh Desa Adat Utu didampingi oleh Anggota DPR Komisi IV Made Urip, Anggota DPRD Nyoman Arnawa dan Sekda Tabanan, di Desa Adat Utu, Desa Babahan, Kecamatan Penebel Tabanan (Kamis, 4/11). Acara ini juga dihadiri oleh Muspika Kecamatan Penebel, Camat Penebel, OPD terkait, tokoh masyarakat setempat dan warga Desa Adat Utu. 


 


Karya pemelaspasan yang sudah terselenggara sejak tanggal 31 Oktober dan berlangsung selama lima hari tersebut, dilaksanakan dengan semangat gotong royong. 90 persen pendanaan yang digunakan berasal dari swadaya warga Desa Adat Utu, sementara selebihnya sebanyak 36 juta rupiah, menggunakan dana APBD daerah. 


 


Bupati Sanjaya sangat mengapresiasi antusias masyarakat dalam bergotong-royong melaksanakan karya adat ini. Bagi Sanjaya, penataan, pemangku, serta sarana pendukung upacara semuanya nampak “becik pisan” atau sangat baik, sesuai dengan Sastra. “Karya di desa Adat Utu ini, sudah sesuai dengan Shrada Bhakti, yang artinya melaksanakan yadnya dengan penuh keyakinan, membangun karya secara gotong-royong, sesuai dengan kesastraan Sat Wika Yadnya yang becik pisan” Ujarnya. 


 


Pelaksanaan karya yang didukung kontribusi masyarakat ini juga menurutnya sudah Sat Wika Yadnya. Sanjaya menjelaskan Tiga poin penting yang melandasi hal tersebut dan yang utama adalah gotong royong. “Bukan hal sulit melakukan gotong-royong di masyarakat dan di sini sudah terlaksana dengan baik, yang kedua karya ini sampun kepuput oleh sang sulinggiih, dan yang ketiga hadirnya tri upa saksi, tokoh masyarakat yang datang mengikuti dan meyaksikan upacara” Tambahnya. Selain itu, upacara yang ditafsir berlangsung sangat baik tersebut juga tertib dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat, serta mendapat pujian langsung dari Tokoh masyarakat yang hadir. 


 


Dalam momentum tersebut, Sanjaya juga menambahkan bahwa Pemkab Tabanan akan senantiasa hadir dan memberikan bantuan, menjembatani kegiatan keagamaan masyarakat Tabanan sebagai bentuk dukungan langsung. “Asah, Asih, Asuh, di antara pemerintah dan masyarakat harus saling bekerjasama, kami dalam Pemerintahan selalu berdoa dan berharap agar masyarakat semua selalu dalam keadaan berbahagia” tutupnya. [tb/2]

Minggu, 31 Oktober 2021

Desa Baru - Marga Ditarget Jadi Wilayah DPR


BALI KINI ■ Kepala Desa Baru, Kecamatan Marga, Tabanan I Made Suarjana menargetkan Desa Baru sebagai daerah perikanan rakyat (DPR). Target ini sejalan dengan rencana penetapan Desa Baru sebagai Kampung Nila atau pusat budidaya ikan Nila oleh Dinas Perikanan, Kabupaten Tabanan. 

Target untuk menjadikan Desa Baru sebagai DPR juga sejalan dengan semangat masyarakat desa yang kini gandrung untuk melakukan budidaya ikan. 

“Budidaya ikan lebih menjanjikan sehingga peternak ayam sudah beralih. Ini karena air mendukung” kata Suarjana dalam keteranganya saat peresmian papan nama Kelompok Mina Ayu sebagai binaan dari Prodi Manajemen Sumber Daya Perairan (MSDP), Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa. 

Menurut Suarjana, meningkatnya keinginan masyarakat terutama kaula muda untuk budidaya ikan secara tidak langsung juga telah memberi keuntungan bagi Bumdes. Dimana selama ini Bumdes menjadi penyedia pakan ikan.

Suarjaya berharap Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa bersedia terus untuk melakukan pendampingan terhadap masyarakat yang melakukan usaha budidaya ikan. Apalagi Universitas Warmadewa telah sejak lama berperan hingga benih ikan yang berasal dari Desa Baru dikenal sebagai ikan Warmadewa. 

Sejak tahun 2000 pembudidaya ikan di Desa Baru yang tergabung dalam kelompok Mina Ayu telah menjadi pemasok kebutuhan ikan di Kawasan Batur, Kintamani. Dalam satu bulan rata-rata permintaan benih ikan mencapai 5 juta ekor, tapi yang mampu terpenuhi hanya 2 juta ekor.

Wakil Rektor I Universitas Warmadewa, Ir. I Nyoman Kaca, M.Si menanggapi harapan Kades Desa Baru menyampaikan akan mendukung usaha budidaya ikan yang dilakukan masyarakat Desa Baru. Mengingat sudah menjadi tugas lembaga perguruan tinggi untuk membantu masyarakat sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat. 

“Kami tidak ingin menjadi menara gading, Kita ingin  menjadi menara air, memberikan pengetahuan kepada masyarakat guna meningkatkan perekonomian mereka” jelas Kaca.

Sementara Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa Ir. Dewa Nyoman Sadguna, M.Agb menegaskan bahwa Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa akan terus mendampingi masyarakat. Termasuk mendukung upaya untuk mewujudkan Desa Baru sebagai kawasan Mina Wisata. 

Bagi dosen dan mahasiswa, Menurut Sadguna, Desa Baru akan menjadi tempat belajar dan mengimplementasikan keilmuan. 

“Kami punya tempat untuk mengekspresikan keilmuan, dan melakukan penelitian,” jelas Sadguna.

Jumat, 29 Oktober 2021

Bupati Tabanan Serahkan Punia Sembako Kepada Pemangku


Tabanan ,Bali Kini  –
Bantuan Paket Sembako secara berkelanjutan disalurkan oleh Pemkab Tabanan bekerjasama dengan pihak CSR Yayasan Dalem Gedong Ratih, kali ini diserahkan kepada para Pemangku dan Juru Sapuh di Pura Puser Tasik Tabanan dan Pura Luhur Batukau. Paket sembako  diserahkan secara simbolis oleh Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., di Pura Puser Tasik, Tabanan, Jumat, (29/10).


Dalam kesempataan itu, Bupati Sanjaya didampingi oleh Anggota DPRD Provinsi I Made Suparta, Anggota DPRD Tabanan I Gede Purnawan, Sekda, OPD terkait, Camat Tabanan dan unsur Muspika Kecamatan Tabanan, Perbekel serta Bendesa Adat setempat. Turut hadir saat itu, pihak CSR Ketua  Yayasan Dalem Gedong Ratih, perwakilan beberapa pemangku dan tokoh masyarakat setempat. 


Bupati Sanjaya mengatakan, paket sembako yang disalurkan tersebut merupakan bentuk kepedulian Pemkab Tabanan yang bekerjasama dengan pihak Yayasan Dalem Gedong Ratih dengan sasaran para Pemangku dan Juru Sapuh, khususnya di Pura Puser Tasik dan Pura Luhur Batukau, Penebel, Tabanan.


Lebih lanjut Ia juga menyampaikan, bahwa pembagian sembako ini akan tetap berlanjut sesuai dengan situasi yang ada dan tetap menggandeng pihak CSR dengan tujuan bersama-sama untuk bahu-membahu membantu masyarakat yang terdampak pandemi. “Saya harap bantuan ini dapat bermanfaat dan sedikitnya mampu meringankan beban para Pemangku dan Juru sapuh,” ujar Bupati Sanjaya. 


Ia juga tidak lupa berpesan, khususnya kepada seluruh masyarakat Tabanan agar mampu turut bahu-membahu membantu masyarakat yang terdampak pandemi. Disamping itu, diharapkan juga seluruh masyarakat tetap menerapkan prokes dengan ketat. Dengan tujuan agar kasus Covid-19 di Tabanan terus turun bahkan musnah, sehingga aktivitas masyarakat normal kembali yang berujung pada bangkitnya perekonomian dan pembangunan di Kabupaten Tabanan.


Sementara itu, pada kesempatan yang sama I Ketut Dharma Kresna Wijaya selaku Ketua Yayasan Dalem Gedong Ratih mengatakan, motivasi dalam melakukan bhakti sosial ini adalah tentunya kepedulian terhadap masyarakat terdampak, khususnya para Pemangku, juga sesuai misi yayasan yaitu Mekarya dan Meyadnya. Pihaknya menyalurkan setidaknya 108 Paket Sembako yang setiap paket berisi beras 5 kilo, telur 1 krat dan beberapa mie instan tersebut untuk Pemangku di Pura Puser Tasik dan Luhur Batukau, serta di beberapa daerah lainnya. [tb/2]

Sidak Pembangunan Jalan, Cek Kualitas Jalan, Bupati Tabanan Pastikan Program Prioritas Berjalan di Masa Pandemi


Tabanan ,Bali Kini  –
Memenuhi janji politik, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya S.E., M.M kembali melakukan sidak pembangunan jalan dan cek kualitas jalan di desa Pejaten, Kediri, Kabupaten Tabanan, Selasa (28/10). Pada kegiatan ini, Bupati Sanjaya didampingi oleh Asisten 2, Kapala Dinas PU, Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Dinas BPBD, Camat Pejaten, serta OPD terkait yang bertugas. 


Peninjauan Hotmix secara berkala dilakukan guna memenuhi janji politik masa pemerintahan Bupati Sanjaya, yakni pembangunan infrastrutur jalan yang merupakan skala prioritas pembangunan serta perkembangan Ekonomi di Tabanan dan seirama dengan Visi Tabanan, perlahan diwujudkan. Selain sektor pertanian, sektor pembangunan insfrastruktur merupakan sektor yang terus digencar. 


Proyek Pengaspalan di Desa Pejaten, mengambil panjang jalan sejauh 7,302 meter dengan ketebalan jalan setinggi 15cm dan proses pemadatan sesuai ketentuan teknis sebanyak 4cm yang mulai dikerjakan ini, selanjutnya akan diikuti dengan pengerasan dengan beton di bahu jalan. Sementara proyek ini dikerjaan di lebar jalan yang luasnya bervariasi, mulai dari 2,5 meter hingga yang terlebar 3,5 meter. 


Antusiasme masyarakat dalam menyambut perbaikan jalan ini pun mendapat apresiasi yang baik dari Pemkab Tabanan. Proyek ini juga diharapkan mampu mendongkrak stigma masyarakat yang sejak dahulu merasa banyak jalan di Tabanan yang rusak, sehingga impian dan apa yang menjadi harapan masyarakat untuk pembangunan infrastruktur Tabanan yang lebih baik, diupayakan untuk segera terwujud. “Komitmen kita di Pemkab Tabanan dalam mewujudkan Tabanan yang AUM (Aman, Unggul dan Madani) akhirnya kita buktikan, bukan hanya di Pejaten tapi di seluruh Tabanan akan kita lakukan” Ujar Sanjaya saat diwawancara di lokasi. 


Meskipun masa pandemi masih membelenggu, namun tidak menghentikan program prioritas Pemerintah untuk terus terlaksana. “Di Masa Pandemi ini, astungkara, kami pemerintahan Jaya Wira bisa melaksanakan tanggung jawab, khususnya melaksanakan pembangunan di bidang infrastruktur. Ini penting karena bisa mendongkrak sektor ekonomi. Usaha-usaha masyarakat, kalau infrastrukturnya bagus, maka ekonominya pasti mengikuti” sambungnya. 


Lebih lanjut ia juga berharap agar masyarakat bisa saling menjaga perbaikan jalan ini agar bisa kuat dan tahan lama dengan memberlakukan budaya tedun. “Lestarikanlah budaya tedun” ia berpesan pada pemerintah desa untuk membuat Perarem atau Perdes agar masyarakat bisa melaksanakan tedun setiap sebulan sekali. “Masyarakat supaya saling menjaga got-got yang ada di sini, karena aspal itu riskan dengan air hujan, kalau got sudah baik, hotmix bisa jadi kuat, harapan saya minimal di pekarangan masing-masing rumah saja, supaya tidak cepat rusak aspalnya” lanjutnya. Ia kemudian berpesan agar menerapkan sistem Sampah Berbasis Sumber, yang linear dengan program Pemkab Tabanan dan Provinsi [rl/2*]

Selasa, 26 Oktober 2021

Bupati Tabanan Buka Pelatihan Kedaulatan Pangan


BALI KINI ■ Memandang Pelatihan Kedaulatan Pangan mampu kembalikan taksu pertanian di Bali, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya S.E., M.M membuka sekaligus menjadi keynote speaker dalam acara Pelatihan dan Sosialisasi Kedaulatan Pangan Beras Dalam Mewujudkan Nangun Sat Kerthi Loka Bali di Kabupaten Tabanan, yang bertempat di Pesraman Lumajang, Desa Samsam, Tabanan, pada Selasa (26/10). 

Acara ini merupakan Kerjasama antara Yayasan Dharma Naradha dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Tabanan yang bertujuan untuk mensejahterakan petani guna menjaga kedaulatan pangan Tabanan sebagai lumbung pangannya Bali. 

Pelatihan ini juga dihadiri oleh Pemuka Yayasan Dharma Naradha, PLT Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Kadis Pertanian Kabupaten Tabanan, Sekda beserta para asisten Pemkab Tabanan, Camat Sekabupaten Tabanan, OPD terkait dan juga para petani Tabanan. 

Bupati Sanjaya sangat mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Yayasan Dharma Naradha ini, sebab selain mensejahterakan, juga meningkatkan kemampuan pekaseh dan petani yang ada di Tabanan sebagai bentuk pelaksanaan Visi nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani. Konsep pasraman, diakui Sanjaya merupakan konsep yang sangat aktual di era kekinian, sebagai salah satu kearifan lokal para leluhur sejak jaman dahulu. 

“Patut disyukuri bahwa kita hidup di Kabupaten Tabanan yang memperoleh limpahan anugerah berupa lahan pertanian yang subur, air yang berlimpah serta penduduk yang giat bekerja. Sebagai daerah agraris, Kabupaten Tabanan banyak menghasilkan produk unggulan yang tentu masih dapat ditingkatkan kembali secara kualitas dan kuantitas,” kata Sanjaya dalam sambutan pembukaannya. 

Ia juga menyampaikan tentang pentingnya sistem produksi, distribusi dan pemasaran pada sektor pertanian. Ia percaya sektor produksi sudah dikuasai dengan sangat baik oleh masyarakat Tabanan yang memiliki genetika agraris. 

Sementara dalam hal pendistribusian, Pemkab Tabanan sudah sangat berupaya dalam melakukan berbagai perbaikan infrastruktur khususnya jalan, guna memudahkan akses untuk para petani dan pedagang mengangkut hasil tani dan peternakan. 

Ia memandang dengan adanya pelatihan ini, nantinya mampu mengembalikan ketaksuan Bali, sebab sepanjang berlangsungnya pandemi Covid-19, sektor yang mampu bertahan adalah pertanian.

Patut disyukuri dengan adanya 133 desa di Tabanan, hampir 85% bergerak di sektor pertanian, yang artinya kedaulatan pangan sudah terbukti. Meskipun menjanjikan, sektor pemasaran dinilai masih lemah. Pemasaran, atau bagian hilir dinilai masih memerlukan perhatian lebih. Beragam upaya pemerintah untuk mensejahterakan petani utamanya agar harga tidak anjlok sebab dipermainkan oleh tengkulak, termasuk membangun kembali Perusda, Bumdes, dan konsep desa presisi yang saling terintegrasi, dengan hasil jual produksi yang memiliki harga kompetitif. 

Selanjutnya ia menyampaikan, untuk mendapatkan kualitas hasil pertanian yang baik, maka proses pengolahan tanah termasuk pemupukan secara alami atau organik menjadi hal utama yang patut diperhatikan. 

“Saya berharap dengan dilaksanakannya pelatihan dan peningkatan keterampilan pelaksanaan pertanian organik dalam suasana pesraman, maka tujuan acara ini yaitu “menuju kedaulatan pangan beras di kabupaten Tabanan” dapat terwujud,” ujarnya. 

Ia juga mempercayai bahwa pengolahan lahan pertanian bagi masyarakat Bali bukan hanya sekedar mata pencaharian, namun sebagai wujud Bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. 

Lebih lanjut, Bupati Sanjaya lakukan Penandatanganan Prasasti Gerakan KedaulatanPangan Nangun Sat Kerthi Loka Bali, diteruskan dengan penyerahan tanaman kelor dan panca toya kepada masyarakat Desa Samsam serta mengakhiri kunjungan kerja dengan meninjau langsung alat pengering gabah. (Tbn)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved