-->

Senin, 27 September 2021

Unwar Diminta Untuk Membantu Pengembangan Desa Baru, Kecamatan Marga, Tabanan


Tabanan, Bali kini
- Fakultas Pertanian (FP) Universitas Warmadewa (Unwar) diminta untuk membantu pengembangan Desa Baru, Kecamatan Marga, Tabanan sebagai Kampung Ikan Nila. Termasuk pengembangan Desa Marga, Tabanan sebagai pusat pembenihan ikan nila di Bali.   


“Kami berharap kedepannya Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa, bisa menjadi bapak angkat kami untuk mengembangkan potensi perikanan yang ada” kata Kepala Desa Baru, I Made Suarjana saat ditemui disela-sela pembukaan International Community Service kerjasama Prodi Manajemen Sumber Daya perairan (MSDP) FP Unwar dengan Institute Penyelidikan Marine Borneo Universitas Malaysia Sabah, yang digelar secara hybrid dan dipusatkan di Desa Baru, Marga-Tabanan pada Senin (27/9).


Menurut Suarjana, dengan adanya pendampingan dari FP-Unwar, khususnya Prodi MSDP para pembudidaya ikan mendapatkan solusi dari permasalahan yang dihadapi di lapangan. Beberapa permasalahan yang dihadapi para pembudidaya ikan nila selama ini diantaranya permasalahan penyakit pada ikan, ketersediaan indukan dan pemasaran.


“Dalam proses pemasaran mudah-mudahan kita punya pangsa pasar selain Batur lagi, yang diharapkan biar bisa keluar Bali. Kalau pemasaran itu belum jelas akan menjadi bumerang bagi petani ikan” ujar Suarjana.



Sejak tahun 2000 pembudidaya  ikan di Desa Baru yang tergabung dalam kelompok Mina Ayu telah menjadi pemasok kebutuhan ikan di Kawasan Batur, Kintamani. Dalam satu bulan rata-rata permintaan benih ikan mencapai 5 juta ekor, tapi yang mampu terpenuhi hanya 2 juta ekor.


Kabid Pemberdayaan Pembudidaya Ikan, Dinas Perikanan, Kabupaten Tabanan, Ir. I Kade Artina, M.Si menyatakan permintaan pasokan atau penyediaan benih ikan di Kabupaten Tabanan mencapai 34.500.000 ekor benih per tahun. Kenyataannya Balai Benih Ikan yang ada hanya mampu menghasilkan 4 sampai 6 juta benih per tahun dan pembudidaya hanya mampu berproduksi 12 juta benih per tahun.


“Kita baru bisa menyediakan sekitar 15 jutaan. Sedangkan kita masih kekurangan ke sekitar setengahnya atau 50%. Itu pun banyak kita juga mengimpor dari luar Bali” jelas Artina.

 

Dalam upaya memenuhi kebutuhan benih ikan, terutama ikan nila, Dinas Perikanan Tabanan menargetkan pengembangan kampung nila. Terdapat 3 desa yang ditetapkan sebagai wilayah kampung nila, diantaranya Desa Babahan, Desa Tajen dan Desa Baru. Ketiga desa tersebut dipilih karena sudah terkenal sebagai lokasi pembenihan nila.


Ia berharap FP Warmadewa dapat turut berperan dalam pengembangan kampong nila. Perannya dapat dalam bentuk adaptasi teknologi sehingga mampu meningkatkan kemampuan produksi para pembudidaya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 


Rektor Unwar, Prof.dr. I Dewa Putu Widjana.DAP&E.Sp.Park dalam sambutannya  mengatakan bahwa pengabdian, khususnya pengabdian kepada masyarakat berskala internasional saat ini menjadi kebutuhan. Bagi dosen di Indonesia, pengabdian masyarakat merupakan bagian integral yang harus dilakukan sebagai bagian integral dari Tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.


“Bahkan sekarang ini pengabdian masyarakat wajib diintegrasikan ke sektor pendidikan yaitu makin hari kegiatan pengabdian kepada masyarakat di samping penelitian itu menjadi sangat penting sekali khususnya pengabdian yang bersifat internasional” papar Widjana.


Sedangkan Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali Dr. Drs. A.A Gede Oka Wisnumurti, M.Si menyampaikan bahwa kehadiran Fakultas pertanian, khususnya Prodi Perikanan dalam rangka mendampingi para petani ini adalah tugas mulia. Tugas ini adalah hal yang sangat penting dan bagian dari yadnya yang dipersembahkan kepada anak bangsa yaitu para petani.


Wisnumurti menegaskan pengabdian kepada masyarakat tidak semata-mata melakukan pendampingan tetapi juga menggali nilai-nilai kearifan lokal. Dimana  nilai-nilai lokal yang selama ini digunakan oleh para petani dapat dijadikan sebagai sebuah pengetahuan yang perlu disistematisasi.


“Para petani adalah orang yang cerdas, orang yang bisa memanfaatkan. Tinggal bagaimana pendidikan tinggi memberikan sentuhan-sentuhan sehingga, sesuatu yang tadinya sulit menjadi mudah. Sesuatu yang tadinya tidak berkembang bisa kita sentuhan dengan teknologi” ungkap Wisnumurti.


Sementara Dekan Institute Penyelidikan Marine Borneo Universitas Malaysia Sabah-Prof Madya Ts Dr. Sitti Raehanah Muhd Shaleh mengungkapkan ide Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa untuk menggagas kegiatan pengabdian kepada masyarakat berskala internasional merupakan ide  yang brilian. Mengingat selain dapat membangun kerjasama pendidikan dan penelitian juga menjadi bagian dalam mempererat persaudaraan dua negara antara Indonesia dan Malaysia.


Sitti Raehanah berharap kerjasama dalam bidang perikanan kedepan tidak hanya sebatas untuk pengelolaan air tawar, khususnya ikan nila. Kerjasama kedepan juga diharapkan dapat terkait dengan bidang kelautan, karena kedua negara baik Indonesia dan Malaysia dikelilingi oleh laut.[r5]


 


 


 

Selasa, 18 Mei 2021

Perempuan, Tantangan dan Kolaborasi




Penulis : Ni Komang Pebriyanti) 


Bali Kini , Denpasar - Sejarah bangsa kita telah mencatat berbagai kisah perjuangan kaum perempuan untuk mendapatkan kesetaraan gender. Sebuah kisah yang sangat menginspirasi bagi kaum muda bangsa Indonesia adalah kisah Raden Ajeng Kartini. Beliau terlahir sebagai putri dari seorang bupati Jepara yang hidup dalam pakemnya tatanan adat yang membelenggu dan membenarkan pembatasan ruang gerak bagi kaum perempuan. Berada dalam lingkungan yang memandang perempuan berpendidikan dan berwawasan luas sebagai gadis berpikiran liar, tidak menyurutkan semangat R. A. Kartini untuk mendapatkan haknya sebagai seorang individu yang merdeka. Buku-buku yang dibaca selama masa pingitan menjadikan beliau memiliki pemikiran modern dan terbuka. Keberanian beliau untuk mengekspresikan diri melalui pemikiran-pemikiran berdasar menjadi kekuatan besar yang mampu memengaruhi dan menggugah semangat kaum perempuan pada masa itu untuk mendapatkan keadilan. Ditengah tuntutan adat yang begitu mengikat dan tidak memberikan ruang untuk perempuan berekspresi dan berelasi, ibu kita Kartini mampu mengekspresikan diri dan membangun relasi dengan beberapa teman di negara lain. Hingga akhirnya perjuangan beliau berbuah manis dan dapat dirasakan oleh perempuan masa kini

Perempuan dan Kesetaraan Gender Masa Kini

Perempuan saat ini sudah disuguhi berbagai ruang kebebasan untuk dapat mengekpresikan diri setara dengan laki-laki. Tujuannya tidak bukan dan tidak lain adalah untuk meningkatkan kapasitas, kapabilitas dan kualitas kaum perempuan. Tentunya hal tersebut dapat terwujud dengan adanya kemauan dan tindakan dari kaum perempuan untuk menjadikan dirinya dapat didengarkan, dihargai dan diposisikan setara dengan laki-laki. Kapasitas, kapabilitas dan kualitas yang telah dimiliki kaum perempuan akan menjadi modal dalam bermimpi dan mengambil keputusan untuk mewujudkannya. Perempuan yang berani menantang diri untuk mewujudkan impian akan menjadi perempuan yang mandiri, tegar dan cerdas. Sepanjang perjalanan mewujudkan mimpi, akan banyak dengungan stigma-stigma kelemahan dan kekuatan antar gender yang didengarkan oleh kaum perempuan. Khususnya dalam konteks kekuatan fisik. Masih banyak perempuan merasa berada dibawah rata-rata kaum laki-laki, namun jika diyakini sejatinya semangat dan ketelatenan dari kaum perempuan dapat menyetarainya. 

Cara pandang dan kebiasaan yang terbangun dari lingkungan terdekat tentang kesetaraan gender akan memberikan pengaruh terhadap cara perempuan memandang dan memposisikan dirinya. Lingkungan terdekat seperti pasangan dan keluarga seyogianya memandang perempuan dan laki-laki setara dalam berbagai aspek baik itu pendidikan, sosial dan lain-lain. Pendidikan bagaikan pintu gerbang menuju sebuah destinasi yang disebut keberhasilan berkualitas. Stigma yang memandang pendidikan bukan hal yang penting bagi kaum perempuan harus dihilangkan dari masyarakat karena apapun pekerjaan yang dipilih oleh perempuan tetaplah memerlukan cara pandang yang dimatangkan oleh pendidikan. Perempuan yang memutuskan berkarir di rumah dan/atau diluar rumah sangat memerlukan pendidikan untuk menopang kualitas karirnya sebagai ibu rumah tangga dan/atau pekerja. Dari aspek sosial perempuan masih sering dipandang sebagai individu yang memilki kodrat untuk mengerjakan pekerjaan domestik, padahal sejatinya kodrat perempuan itu hanya 4 (empat) yaitu menstruasi, hamil, melahirkan dan menyusui. Sehingga pekerjaan rumah adalah tugas dan tanggung jawab bersama dari perempuan dan laki-laki yang diselesaikan dengan cara berkolaborasi.


Perspektif yang menganggap perempuan sebagai the second sex harus dihapuskan dalam lingkungan kerja, organisasi dan masyarakat. Berbekal pendidikan yang setara dengan laki-laki sudah menjadi hak perempuan untuk memperoleh kesempatan bekerja, dipromosi secara jabatan dan memimpin sama dengan laki-laki ketika berada dalam lingkungan kerja. Sebagai individu yang memiliki kodrat seperti yang telah disebutkan di atas, perempuan memiliki tantangan tersendiri dalam menjalaninya. Hal yang paling dibutuhkan perempuan dalam menghadapi tantangan tersebut saat bekerja adalah permakluman bagi perempuan yang sedang mengalami dismenore ketika mentruasi dan disediakannya ruangan laktasi bagi ibu muda di tempat kerja. Gender equality vibe tidak hanya harus dibangun di tempat kerja tetapi juga di lingkungan organisasi guna memudahkan perempuan dan laki-laki berkolaborasi untuk mencapai tujuan organisasi. Begitu pula kesempatan memimpin dalam suatu organisasi adalah hak semua anggota yang tidak boleh didominasi oleh salah satu gender baik laki-laki ataupun perempuan. 


Mewujudkan Keadilan Gender Melalui Produk Hukum

Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi keadilan dan kemanusiaan, namun hingga saat ini tidak kunjung mengesahkan Undang-Undang yang melidungi hak-hak kaum perempuan. Dalam UUD 1945 Bab 10A disebutkan bahwa setiap orang (perempuan dan laki-laki) berhak atas kehidupan dan kemerdekaan dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu. Prinsip persamaan substantif  dari Convention on the Elemination of all Form Discrimination Againt Women( Konvensi CEDAW) juga mengakui adanya perbedaan situasi hidup perempuan dan laki-laki, dimana perempuan dapat dan lebih rentan mengalami diskriminasi yang sering dijustifikasi melalui perbedaan kebutuhan dibandingkan laki-laki, dengan menggunakan tolak ukur kaum laki-laki. Berdasarkan data dari Komisi Nasional Perempuan (Komnas Perempuan), jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan (Ktp) sepanjang tahun 2020 sebanyak 299.911 kasus. Dari kasus yang ditangani oleh mitra Komnas Perempuan jenis kekerasan terhadap perempuan 79% berada di ranah personal atau KDRT/RP (Kasus Dalam Rumah Tangga/Ranah Personal). Kemudian disusul kekerasan terhadap perempuan diranah publik atau komunitas sebesar 21% seperti pemerkosaan, pencabulan, pelecehan seksual, persetubuhan dan percobaan pemerkosaan. Kaum perempuan dan seluruh korban kekerasan seksual sangat mengharapkan tatapan dan tindakan serius dari pemerintah dalam memberikan kesetaraan dan keadilan dengan mengesahkan RUU Kesetaraan dan Keadilan Gender, RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Sebagai ujung tonggak peradaban, kaum perempuan membutuhkan jaminan kesetaraan, keadilan dan perlindungan dari Negara untuk dapat bersama-sama mewujudkan Indonesia emas 2045.


Sabtu, 28 November 2020

Dinas Pertanian Denpasar Kembangkan Nanas Madu Subang, Sekali produksi Capai 31,6 Ton/Ha

foto : Panen Nanas Madu Subang di Subak Sembung 
Denpasar,BaliKini.Net - Komoditas Hortikultura  seperti buah dan sayur ternyata memliki prospek yang baik untuk dikembangkan di Kota Denpasar. Salah satunya buah Nanas Madu Subang yang berhasil dikembangkan di beberapa wilayah pertanian Subak Kota Denpasar.

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, Ir I Gede Ambara Putera M,Agb  saat dikonfirmasi Sabtu (28/11) menjelaskan bahwa dalam sekali panen, tingkat produksi mencapai mencapai 31,6 ton /ha. Produksi tersebut menggambarkan bahwasannya Nanas Madu Subang dapat tumbuh dengan baik di Denpasar.

]


“Dengan  bobot per buah mencapai rata rata 2,5 kg kualitas yang dihasilkan  petani Nanas Madu Subang di Subak Sembung  memenuhi kriteria  pasar supermarket,” jelasnya


Menurut Ambara  percontohan Nanas Madu Subang ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada para petani untuk berani melakukan diversifikasi komoditas  dengan nilai tambah yang  lebih tinggi. Namun tentunya kelemahannya adalah karena  masa panen Nanas Madu yang terlalu panjang mencapai satu tahun lebih. Sehingga dalam penanamannnya diperlukan model penanaman  tumpang sari dengan tanaman sayuran.


Jadi sambil menunggu panen nanas petani bisa mendapat hasil yang lainnya dari menanam  sayuran yang umur panennya lebih pendek,” kata Ambara


Nanas Madu Subang yang ditanam di Subak Sembung seluas 10 are dengan lokasi di dua tempat yaitu Munduk Palak dan Umapuan  dengan  bibit yang digunakan berasal dari tunas. Pemupukan tidak dilakukan dengan  menabur melainkan dengan  pupuk NPK tablet  dengan cara di tanam disamping tanaman sehingga pemupukannya menjadi lebih efektif dan efisen dan diberikan sebanyak 3 kali.


“Disamping pupuk tablet juga diberikan pupuk cair  yang diberikan setiap 3 bulan  sekali agar tanamam nanas dapat tumbuh dengan optimal. Rasa buah nenas yang dihasilkan manis dengan banyak air,” jelasnya


Ambara mengharapkan kedepannya Nanas Madu Subang dapat  berkembang di Subak Sembung sebagai salah satu daya tarik agrowisata.  Sambil berolahraga pengunjung dapat membeli buah nanas. Selain itu, kehadiran komoditi Nanas Madu Subang juga diharapkan dapat menjadi pilihan bagi petani. Serta diharapkan mampu mendukung produktifitas petani lantaran pasar yang kian diminati.


“Harapan kami Komoditi Nanas Madu Subang ini dapat menjadi pilihan bagi petani dalam bercocok tanam dan menjadi komoditi dengan permintaan yang cukup baik untuk mendukung produktifitas petani, dan secara jangka panjang dapat menjadi Agrowisita dan obyek penelitian pertanian perkotaan,” pungkasnya. (Ags/r2).

Selasa, 24 November 2020

Wujudkan Lingkungan Permukiman Di Perkotaan Layak Huni

Pemkot Denpasar Adakan Lokakarya Perencanan Evaluasi Kota Tanpa Kumuh

 Denpasar, BaliKini.Net - Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) merupakan program pemerintah pusat yang berupaya memberdayakan masyarakat dan pelaku pembangunan lainya, termasuk pemerintah daerah dan kelompok peduli.

Dimana melalui Program Kotaku adanya upaya untuk membangun sistem yang terpadu untuk penanganan kumuh, yang nantinya pemerintah daerah mengkoordinasi dan berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam perencanaan maupun implementasinya, serta mengedepankan partisipasi masyarakat, demikian disampaikan Pj. Sekda Kota Denpasar I Made Toya saat membacakan sambutan Walikota Denpasar secara tertulis pada kegiatan Lokakarya Perencanaan dan Evaluasi Program Kotaku, Selasa (24/11) di Ruang Praja Madya Kantor Walikota Denpasar.

Lebih lanjut Made Toya mengatakan, cepatnya laju urbanisasi di Kota Denpasar yang tidak di barengi dengan ketersediaan ruang, menyebabkan suatu kawasan permukiman menjadi padat serta cenderung kumuh. Untuk itu pelaksanaan program KOTAKU merupakan upaya mewujudkan lingkungan permukiman di Perkotaan yang layak huni dan berkelanjutan melalui prakasa 100-0-100 (seratus-nol-seratus), yaitu dengan mencapai 100% akses air minum, mengurangi kawasan kumuh hingga 0% dan 100% akses sanitasi untuk masyarakat Indonesia yang sesuai dengan target RPJMN 2020-2024.

Kegiatan Lokakarya Perencanaan dan Evaluasi Program KOTAKU Kota Denpasar memberikan ruang belajar guna memicu terjadinya perubahan pola pikir dalam pencegahan kawasan kumuh dengan semangat saling berdiskusi dan berbagi solusi baik dalam hal penataan lingkungan walaupun di tengah situasi pandemi covid, sehingga lokakarya dilaksanakan melalui media daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan).

“Dengan kerja keras kita bersama, terbukti kita sudah banyak melakukan pengurangan luasan kumuh, dilihat dari data tahun 2016 seluas 184,4 Ha berkurang di tahun 2020 menjadi 50,52 Ha yang terbagi menjadi kewenangan pusat di 2 lokasi dengan luasan total 42,8 Ha dan kewenangan Kota Denpasar berada di 8 lokasi dengan total luasan 7,4 Ha,” ungkap Made Toya.

Dan diharapkan kepada semua pihak, jadikanlah kegiatan ini sebagai media untuk mencari solusi terbaik terhadap pembangunan partisipasif yaitu pembangunan yang berpihak pada rakyat untuk menuju masyarakat yang sejahtera dan pemerintahan yang baik. (ays’/r2).

Senin, 26 Oktober 2020

PKM Pengrajin Limbah Alam di Desa Dajan Peken Tabanan

Oleh ; L.P.I. Harini , W.N. Septiadi , dan Irdhawati 

Tabanan, Balikini.net - Produk kerajinan yang sering dijumpai pada kehidupan masyarakat Bali dikenal unik dan memiliki prospek yang menjanjikan. Hal ini pula yang kini dilakukan oleh Kelompok UMKM Sraya Bali Craft.


Sebagai mitra, UMKM ini memiliki keunikan dalam membuat kerajinan yaitu dari bahan baku limbah alam. Namun masih banyak kendala yang dihadapi kelompok ini dalam proses produksinya diantaranya adalah cara produksi masih tradisional dan sederhana, kurang tersedianya bahan baku alternatif, kurangnya pengetahuan terkait pengawetan limbah alam, manajemen pengelolaan  usaha belum optimal dan kesulitan pemasaran produk. 

Berdasarkan permasalah yang dihadapi mitra, terdapat tiga aspek permasalahan yang harus ditangani meliputi aspek produksi, manajemen usaha dan pemasaran. Adapun solusi yang ditawarkan melalui program ini diantaranya adalah peningkatan fasilitas produksi, diversifikasi desain produk yang telah ada dengan ide product bundling melaui pelatihan keterampilan suspeso transferent dan tata cara pengawetan limbah alam.

Serta pelatihan digital marketing untuk penjualan dan promosi produk. Dengan mengikuti kegiatan PKM ini mitra dapat meningkatkan kuantitas dan kwalitas produksinya. Mitra juga dapat memperbanyak ragam produk yang dihasilkan setelah diberikan pelatihan. 

"Peningkatan omzet pada mitra masih belum tercapai, akan tetapi mitra sudah merasa terbantu, karena dengan adanya kegiatan ini mitra dapat memproduksi kerajinan lain yang laku terjual walaupun di masa pandemi," ungkapnya.

Kata kunci : craft, limbah alam, pengrajin, suspeso transferent, UMKM.

Produk kerajinan sangat sering dijumpai pada kehidupan masyarakat di Pulau Bali. Produk kerajinan dari Bali sebenarnya memiliki prospek yang menjanjikan. Pemanfaatan bahan baku lokal dan motif yang khas menambah keunikan produk kerajinan Bali. 

Sayangnya, keunggulan tersebut juga menghadapi beberapa kendala. Melonjaknya jumlah pelaku industri kerajinan dan persaingan yang datang dari luar negeri tentunya mengakibatkan persaingan pasar semakin ketat. 

Untuk mengatasi hal tersebut pengrajin harus terus berupaya untuk melakukan inovasi demi menjaga keunikan dan kualitas kerajinan yang mereka produksi. Diperlukan ide kreatif yang lain dari pada yang lain sehingga dapat dihasilkan produk kerajinan yang unik, menarik dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. 

Sraya Bali Craft yang nerupakan mitra dari kegiatan PKM ini adalah salah satu kelompok pengrajin yang dapat dibilang agak unik di Bali. Kelompok pengrajin ini memanfaatkan limbah batok kelapa yang banyak disekitar mereka menjadi barang yang bernilai ekonomi. 

Kemudian dibuatlah batok kelapa tersebut menjadi produk mangkok, gelas, dan hiasan meja. Karena direspon baik di masyarakat akhirnya kelompok ini berusaha terus mencari alternatif lain dalam berkreatifitas dengan memutuskan memilih ide kreatif dengan membuat kerajinan dari bahan baku limbah alam atau sampah. 

Alasannya selain menguntungkan juga dapat ikut mendukung program pemerintah provinsi Bali yaitu mengatasi masalah lingkungan dengan memberdayakan bahan limbah dan sampah. 

Adapun bahan baku yang digunakan dalam berproduksi diantaranya limbah kayu, limbah pohon kelapa (meliputi kulit pohon, akar, tempurung, sabut kelapa, dan pelepah), bulu ayam, batuan, biji-bijian yang bisa diawetkan, bubuk sisa las dan masih banyak yang lain. Bahan-bahan ini diolah dan diproduksi menjadi lampu tidur dan lampu hias dari batok kelapa dan kayu. Karena berupa hasil kerajinan tangan, setiap produksi yang dihasilkan bersifat unik, dengan kata lain sulit membuat produk yang persis sama. Walaupun telah menghasilkan dan menjual berbagai macam produk.


Akan tetapi masih banyak kendala yang dihadapi oleh Kelompok Sraya Bali Craft diantaranya adalah: 

1. Cara produksi yang kelompok ini lakukan masih sangat tradisional dan sederhana sehingga rata-rata diperlukan waktu yang relatif lama dalam proses pembuatan produk.

2. Walaupun permintaan produksi untuk patung, bonsai dan lampu hias ada akan tetapi sulit diterima mengingat keterbatasan bahan baku berupa bulu, batuan, biji-bijian dan bubuk las yang sulit di dapat. Oleh karena itu diperlukan suatu alternatif bahan baku baru yang bisa menggantikan fungsi bahan baku sebelumnya.

3. Kurangnya pengetahuan terkait pengawetan limbah alam agar bisa digunakan sebagai bahan baku, 4. Belum adanya manajemen pengelolaan usaha kelompok yang rapi, 5. Kesulitan pemasaran produk. Kelompok ini memasarkan produknya dari mulut ke mulut serta rutin mengikuti pameran akan tetapi hasilnya belum maksimal. 

Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa terdapat tiga aspek permasalahan yang dihadapi mitra yaitu aspek produksi, manajemen usaha dan aspek pemasaran. Secara umum kegiatan PKM  ini bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM Sraya Bali Craft dalam menjalankan dan mengelola usaha mereka dengan memberikan edukasi kepada mitra. 

Adapun sasaran dari kegiatan PKM ini adalah modernisasi alat produksi, diversifikasi design produk, serta peningkatan keterampilan kelompok Sraya Bali Craft sebagai UMKM kerajinan limbah alam menggunakan teknik sosspeso transferent yang didukung dengan digital marketing. 

"Dengan kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat menjadikan Sraya Bli Craft sebagai UMKM yang lebih madiri dalam mengelola usaha kerajinannya, lebih modern dalam melakukan produksi dan lebih produktif secara ekonomi," ulasnya.

Mengenai metode pelaksanaan, secara garis besar ada tiga aspek permasalahan yang akan ditangani dalam kegiatan PKM yang diusulkan ini yaitu aspek produksi, aspek manajemen usaha dan aspek pemasaran. 

Metode pelaksanaan yang dilaksanakan dalam kegiatan program kegiatan masyarakat ini dirancang berdasarkan prioritas kebutuhan yang telah disepakati dengan mitra. 

Sebelum diulas tentang metode pelaksanaan yang telah dilakukan sampai di buatnya laporan kemajuan ini terlebih dahulu akan diberikan terlebih dahulu solusi yang ditawarkan melalui program kemitraan masyarakat ini berdasarkan prioritas kebutuhan adalah sebagai berikut: 

1. Fasilitas Produksi. Peningkatan fasilitas produksi diperlukan oleh mitra meliputi pengadaan alat produksi berupa mesin produksi dan rak kaca untuk menyimpan dan penataan hasil produksi. Selain itu dilakukan pelatihan dalam penggunaan fasilitas produksi

2. Diversifikasi Desain Produk. Penambahan jenis produk dan diversifikasi desain produk yang telah ada dengan ide product bundling akan menambah keragaman produk dan kualitas produk sehingga diharapkan menambah daya saing produk. Untuk mendukung ide ini akan diberikan keterampilan suspeso transferent dan tata cara pengawetan limbah alam kepada mitra 

3. Manajemen Usaha. Pembenahan pembukuan meliputi aspek daftar inventaris, neraca awal, buku harian, buku pembelian, buku penjualan, buku persediaan barang, menghitung laba rugi, membuat neraca akhir serta mampu menghitung harga pokok produksi per unit produk untuk tiap-tiap jenis produk yang diproduksi baik berdasarkan pesanan maupun produk lainnya.

4. Pemasaran Perluasan jaringan pemasaran baik lokal, nasional, maupun ekspor dengan penggunaan teknologi IT dalam bentuk web dan pelatihan digital marketing.

Mengacu pada solusi dan penanganan permasalahan PKM yang telah disepakati oleh tim pengabdi dan mitra maka metode pelaksanaan dan tahapan-tahapan pelaksanaan dan penerapan Iptek yang akan ditempuh dalam kegiatan PKM ini dilakukan dengan metode ceramah/penyuluhan, metode demonstrasi dan pelatihan. 

Kesepakatan awal pengabdian akan dilakukan dengan metode in house training akan tetapi dengan merebaknya pandemi Covid-19, terjadi beberapa perubahan dalam pelaksanaan pengabdian ini dan tentunya mengikuti aturan pemerintah terkait protokol kesehatan. 

Selain itu pada kegiatan PKM ini metode yang dilaksanakan oleh tim pelaksana adalah pemberdayaan masyarakat dengan pola pendekatan bottom up yang artinya di awal diberi contoh, dan jika dinilai sudah cukup terampil, maka mitra dapat dilepas sehingga dapat mandiri.

Mengenai hasil dan pembahasan,  

Tahapan yang telah dilaksanakan pada program pengabdian Program Kemitraan Masyarakat ini disesuaikan dengan apa yang telah disepakati bersama dengan mitra. 

Pada awal kegiatan tim pengabdi sudah sempat mengunjungi mitra dan membicarakan kembali kegiatan apa yang akan dilakukan. Akan tetapi karena Covid 19 merebak komunikasi antara pengabdi dan mitra dilanjutkan secara daring. 

Adapun kegiatan PKM yang telah dikakukan dengan mitra adalah sebagai berikut: 

1. Mendampingi mitra dalam pemilihan dan pembelian alat produksi yang lebih modern dan tepat guna yang akan dihibahkan sehingga mitra dapat membuat barang kerajinan yang lebih beragam dan lebih cepat. Pengabdi dan mitra bersama-sama merencanakan dan membeli alat produksi agar sesuai dengan kebutuhan mitra.

2. Diskusi, pendampingan dan introduksi tentang pentingnya pengembangan/inovasi desain untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas suatu produk di tengah pandemi. Beberapa langkah yang dilakukan adalah merubah strategi produksi yaitu dengan merubah jenis produksi dari karya seni antik ke kerajinan bahan alam yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang terkait dengan keperluan upacara dan kebutuhan sehari-hari. 

Hal ini dilakukan agar hasil produksi laku di pasaran di masa pandemi. Selain pendampingan terkait produk yang dihasilkan, pengabdi juga mengadakan pendampingan tentang perlunya memikirkan perluasan bahan baku dan membangun jaringan suplier bahan baku yang lebih luas. Pada kegiatan awal ini mitra benar-benar aktif dalam program PKM yang dilaksanakan walaupun terkendala pandemi. 

Dampak Ekonomi dan Sosial yang dapat dilihat dari mitra setelah mengikuti kegiatan PKM ini diantaranya berupa peningkatan pada mitra terkait peningkatan kuantitas dan kwalitas produksi yang terjadi akibat dampak penggunaan alat produksi yang dihibahkan ke mitra. 

Beberapa alat dapat mempercepat proses produksi sehingga kuantitas produksi meningkat. Selain itu dari segi kwalitas akibat dari beraneka ragam alat produksi yang dimiliki, mitra dapat membuat kerajinan dengan lebih rapi.

Peningkatan omzet pada mitra masih belum tercapai. Hal ini terjadi akibat dampak pandemi Covid 19. Akan tetapi mitra sudah merasa terbantu, karena dengan kegiatan PKM dan pendampingan yang telah dilakukan oleh pengabdi, mitra dapat memproduksi kerajinan lain yang laku terjual walaupun di masa pandemi. 

Setelah mengikuti pelatihan dapat dilihat peningkatan mitra terkait modifkasi dan pengembangan produk. Selama kegiatan pengabdian yang sudah dilaksanakan mitra sangat aktif dalam kegiatan yang sudah di jadwalkan. 

Bahkan untuk beberapa kegiatan yang dilaksanakan di Denpasar mitra sangat antusias. Koordinasi selama ini berjalan dengan baik walau hanya dengan daring. Kedepannya akan terus dilaksanakan evaluasi dan akan dilakukan pendampingan terkait produksi dan pemasaran sehingga bisa dilakukan evaluasi secara berkala terhadap kondisi UMKM Sraya Bali Craft. 

Melalui program ini diharapkan akan terbentuk kelompok UMKM yang unggul dari segi sumber daya manusia, mandiri dari segi manajerial serta pemasaran dan produknya dapat bersaing dan bersanding dengan produk sejenis yang sudah ada baik di dalam dan di luar negeri.

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan dapat meningkatkan kuantitas dan kwalitas produksi mitra. 

Dari pelatihan yang mitra peroleh, dapat memperbanyak ragam kerajinan atau produk yang dihasilkan. Peningkatan omzet pada mitra masih belum tercapai, akan tetapi mitra sudah merasa terbantu, karena dengan adanya kegiatan ini mitra dapat memproduksi kerajinan lain yang laku terjual walaupun di masa pandemi. 

Melalui kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan kelompok UMKM Sraya Bli Craft agar menjadi UMKM yang lebih madiri dalam mengelola usaha kerajinannya, lebih modern dalam melakukan produksi dan lebih produktif secara ekonomi.[r5]

Sabtu, 17 Oktober 2020

Kemenag Gelar Lomba Film Pendek Pemuda Hindu Berhadiah Total Rp50 Juta


Jakarta ,BaliKini.Net - 
Kementerian Agama melalui Ditjen Bimbingan Masyarakat Hindu menggelar Lomba Film Pendek  dengan tema Pemuda Hindu Bersatu Bangkit dan Berkarya. Lomba yang digelar dalam rangka Hari Sumpah Pemuda ini akan merebutkan hadiah total senilai 50 juta rupiah. 

Kita ketahui bersama, saat ini Pandemi Covid-19 tengah melanda dunia dan juga Indonesia. Ini tentu membawa dampak bagi banyak sektor kehidupan. Momen Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2020 ini tentunya menjadi momen untuk bangkit dari segala keterpurukan akibat pandemi, tutur Dirjen Bimas Hindu Tri Handoko, Senin (1210). 

Pemuda Hindu harus mengambil peran untuk turut bersama-sama dengan Pemerintah agar dapat membangkitkan semangat menghadapi era norma baru saat ini,imbuhnya. 

Film, lanjut Tri Handoko, menjadi media komunikasi yang dipilih Ditjen Bimas Hindu untuk menyebarkan semangat kebangkitan ini. Kami berharap dengan film yang dibuat, pemuda-pemuda Hindu dapat menyebarkan dan menyerukan semangat yang dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan produktif masyarakat saat ini, harap Tri Handoko.  

Ia menambahkan, untuk lomba ini, masing-masing pemenang akan memperoleh hadiah sebagai  Juara Pertama  Rp 20 Juta , Juara Kedua  Rp 12 Juta , Juara Ke Tiga  Rp 10 Juta , Harapan Satu Rp 5 juta ,Harapan Dua Rp 3 juta .

 Info penting adapun syarat dan ketentuan lomba film pendek Bimas Hindu, sebagai berikut: 

1. Lomba Terbuka Untuk Pemuda Hindu Warga Negara Indonesia

2. Film Pendek dalam rangka sumpah pemuda dengan tema Pemuda Hindu Bersatu Bangkit dan Berkarya

3. Konten Film tidak mengandung unsur kekerasan, hal-hal negatif dan tidak melanggar hukumaturan yang berlaku

4. Peserta hanya mengirimkan 1 Vidio dengan sinopsis penjelasan film

5. Film yang dikirimkan merupakan karya asli pribadikelompok dan peserta wajib bertanggungjawab penuh terhadap karya yang dikirimkan

6. Film yang dikirim tidak pernah dipublikasikan sebelumnya

7. Film pendek menggunakan Bahasa Indonesia

8. Film yang dikirimkan menjadi milik panitia dan dapat secara bebas dalam rangka kegiatan dilingkungan Kementerian Agama dengan tetap mencantumkan nama kreatorpencipta

9. Peserta wajib memfollow  akun IG @bimashinduri dan merepost flyer lomba dengan menyertakan hastag #pemudahindubersatubangkitdanberkarya

10. Unggah Video melalui google drive dan kirim linktautan ke bimashindu@kemenag.go.id cc ditjenhindu@gmail.com dengan subjek Lomba Video Sumpah Pemuda Bimas Hindu

11. Video dikirim paling lambat 21 Oktober 2020 dengan menyertakan nama lengkap, asal, No. HP yang dapat dihubungi dan jenis serta judul video

12. Pihak Penyelenggara dan Dewan Juri tidak bertanggung jawab atas hal apapun mengenai film pendek yang dikirimkan apabila terjadi penuntutan kepemilikan cipta atas sebagianseluruh bagian film yang dikirimkan dan hal-hal lainnya yang membuat kerugian dengan nilai ataupun tanpa nilai bagi peserta maupun pihak lain

13. Penyelenggara berhak mendiskualifikasi film peserta sebelum dan sesudah penjurian apabila dianggap tidak memenuhi ketentuan, serta mencabut status juara peserta apabila film yang dilombakan menjadi pemenang dilomba film pendek bimas hindu

14. Peserta dianggap telah menyetujui semua persyaratan yang ditetapkan atas karya film pendek yang dikirim

15. Kreteria Penilaian bersifat tertutup dengan metode penilaian Profesional dari pakar dan penyelenggara

16. Pemenang lomba video ditentukan oleh juri dan akan diumumkan pada saat hari sumpah pemuda 28 Oktober 2020 di medsos bimashinduri serta keputusan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. [ men/r4]

Senin, 23 Desember 2019

Pemkab Karangasem Mengucapkan Selamat Hari Natal dan Tahun Baru 2020

Bali Kini - Seluruh masyarakat Karangasem melalui Bupati IGA Mas Sumatri didampingi Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa mengucapkan Selamat Hari Raya Natal bagi seluruh umat Nasrani baik di Karangasem dan Bali pada umumnya, sekaligus selamat merayakan Tahun Baru 2020.

Melalui momentum Natal 2019 ini, Bupati mengajak masyarakat semakin memperkokoh toleransi melalui landasan Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai NKRI. Apalagi, semangat toleransi di Kabupaten berjuluk Gumi Lahar tersebut sudah terjalin sejak zaman kerajaan.

Ia juga meminta, umat Nasrani turut berkontribusi terhadap pembangunan di Karangasem. "Kami mengharapkan peran serta seluruh umat beragama. Karena kita adalah saudara. Selamat merayakan Hari Raya Natal bagi saudara penganut Nasrani," ucap Bupati Mas Sumatri di Karangasem, Senin (23/12).

Visi Karangasem "The Spirit of Bali", menurut Mas Sumatri tidak saja diperuntukkan bagi umat Hindu, melainkan seluruh umat beragama. Sebab pada dasarnya Tuhan hanya satu yang membedakan adalah cara menyembahnya. 

Landasan Tri Hita Karana, lanjut Bupati perempuan pertama ini, juga bisa diimplementasikan oleh seluruh umat beragama karena sifatnya universal. "Tri Hita Karana yang menjadi fondasi pembangunan Karangasem sangat universal, apapun agamanya mesti menyeimbangkan hubungan yang harmonis dengan Tuhan (sesuai kepercayaan), alam dan sesama manusia," tegasnya.

Terkait tahun baru 2020, Bupati Mas Sumatri mengimbau warganya untuk introspeksi diri atas pencapaian tahun sebelumnya. Ia berharap, pergantian tahun mampu membawa perubahan positif bagi masing-masing individu, keluarga, bangsa dan negara.

Sebagai kepala daerah, Ia juga mengaku bakal melakukan evaluasi di tahun baru ini. Pihaknya mengharap kritik yang membangun dari Krama Karangasem demi mewujudkan Karangasem Bermartabat dan Sejahtera. "Sudah empat tahun lebih kami memimpin Karangasem. Tiap tahun kami lakukan evaluasi, karena tentu kami tidak sempurna," kata Mas Sumatri. (hms)

Minggu, 18 Agustus 2019

STRATEGIS PENYULUH UNTUK NDONESIA

Oleh : I K. Satria

BaliKini.Net - Visi Indonesia Maju merupakan salah satu yang menarik dalam upaya pemajuan keberadaban Bangsa Indonesia. Maju dalam hal ini adalah maju disegala bidang. Sebagai bangsa yang besar Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi yang terdepan, alam dan hasil bumi yang sangat melimpah mampu menyokong keberadaan Indonesia sebagai Negara maju. Beberapa indicator kemajuan mesti melalui pentahapan, seperti misalnya Pembangunan infrastruktur yang sudah dilakukan dilanjutkan terus, prioritas SDM sejak dalam kandungan sehingga lahir anak-anak yang cerdas dan kuat dalma melakukan pembangunan kedepan, selain itu dalam rangka percepatan pembnagunan  pemerintah mesti bekerjasama dengan berbagai pihak salah satunya adalah investor sehingga mempermudah Investasi untuk lapangan kerja menjadi poin selanjutnya dalam pentahapan ini, etos kerja yang lemah mesti diperbaiki dengan cara reformasi birokrasi sebagai salah satu upaya penggerak roda pembangunan nasional dan APBN harus tetap sasaran, dalam hal ini APBN diharapkan mengarah pada program-program kemajuan bangsa. Kelima pentahapan ini mampu memberikan nuansa kemajuan bangsa karena akan mampu membangun iklim yang lebih sehat dan pembangunan akan berjalan dengan lancar.
Penyuluh Agama dan Penyuluh Informasi Publik (PIP) adalah salah satu elemen penting dalam penguatan Sumber daya manusia. Penyuluh adalah mereka yang memberikan penerangan dengan bahasa agama kepada masyarakat, sebagai manusia Pancasila maka informasi dan pengembangan manusia dengan pendekatan agama menjadi penting. Penyuluh yang mampu menterjemahkan program-program pemerintah dan menyampaikannya dengan sederhana kepada masyarakat pedesaan akan mampu memberikan penguatan baru terhadap berjlannya program pemerintah di akar rumput. Hal lainnya adalah bahwa penyuluh mampu dengan pendekatan agama diharapkan program pemerintah berjalan dengan baik. Masyarakat dicerahkan, dituntun dan diarahkan dalam ikut serta dalam pembangunan bangsa.
Sebagai salah satu upaya yang dilakukan oleh penyuluh agama adalah menguatkan betapa pentingnya dasar negara pancasila dan NKRI dalam kehidupan global ini. Persaingan antar bangsa, kriminalisasi negara, disintegrasi dan radikalisme sebagai salah satu yang akan mengganggu keutuhan bangsa merupakan musuh yang memerlukan formulasi baru untuk mencegahnya. Penyuluh agama diharapkan mampu menterjemahkan nilai-nilai yang terkandung dalam kitab suci dalam rangka mengajak, mencerahkan dan menuntun masyarakat agar ikut dalam rangka membangun bangsa. Masyarakat yang memiliki nilai nasionalisme goyah memang sangat memerlukan penguatan nilai-nilai persatuan demi ajegnya negara pancasila Indonesia.
Empat pilar nilai kebangsaan merupakan keharusan yang mesti dipahami dan dituangkan dalam prilaku warga Negara. Apa yang dimaksud dengan empat Pilar Kebangsaan? Pengertian 4 Pilar Kebangsaan adalah tiang penyangga yang kokoh (soko guru) agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tentram, dan sejahtera, serta terhindar dari berbagai macam gangguan. Jika bisa kita andaikan bahwa empat pilar itu sebagai suatu pengikat persatuan dan keutuhan bangsa. Ini merupakan sistem keyakinan (belief system) atau filosofi (philosophische grondslag) yang isinya berupa konsep, prinsip, serta nilai yang dianut oleh masyarakat suatu negara. Filosofi dan prinsip keyakinan yang dianut oleh suatu negara digunakan sebagai landasan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, demi kemajuan bangsanya.
Penyuluh berperan strategis sebagai penerang dan penyampai pesan pembangunan dari pemerintah kepada masyarakat di kalangan bawah. Penyuluh sebagai elemen strategis sesungguhnya mampu menjadi kekuatan handal pemerintah untuk menerangkan program kerja itu dan disampaikan dengan pendekatan agama kepada masyarakat, hal ini diyakini mampu menjadi jembatan penghubung antara pemerintah dengan lapisan masyarakat yang paling bawah. Penyuluh juga diharapkan mampu merubah pola pikir masyarakat dari yang biasa dan sederhana menuju pemikiran yang maju, membangun dan handal dalam menyokong pembangunan bangsa.

Indonesia maju adalah sebuah bangsa yang memiliki daya saing kuat, sumber daya manusia yang unggul disegala bidang, nilai persatuan dan cinta tanah air yang kokoh, serta masyarakat yang bangga menjadi bagian dari bangsanya yang diperjuangkan oleh para pahlawan dengan tumpahan darah dan air mata. Warga Negara yang maju adalah yang mampu memahami perbedaan yang ada sebagai penghias peradaban bangsa. Penyuluh agama dan penyuluh informasi publik sangat berperan untuk menjadi tauladan, menjadi contoh di masyarakat dan menjadi penerang dalam kehidupan beragama di akar rumput. Dengan berbagai keterampilan penyuluh untuk mengkemas muatan ceramah untuk mengajak masyarakat ikut serta dalam membangun peradaban bangsa merupakan nilai lebih dari penyuluh, dan dengan penyuluh akan mampu mewujudkan Indonesia maju, utamanya dalam penguatan keagamaan sebagai pondasi kesuksesan manusia Pancasila.

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved