-->

Selasa, 25 Mei 2021

Dorong Peningkatan Sektor Pertanian, Bupati Suwirta Kunjungi Dinas Petanian


Bali Kini , Klungkung -
Pertanian menjadi sektor yang dapat diandalkan untuk menjaga stabilitas ekonomi serta menjadi program unggulan harus digarap lebih serius. Hal itu disampaikan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta saat mengunjungi Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung, Selasa (25/5).


Bupati Suwirta dalam kunjungannya juga meminta kepada semua bidang untuk mengawasi program yang sedang berjalan dan anggaran yang dikeluarkan harus ada outputnya."Pertanian menjadi sektor yang sangat vital dan menjadi unggulan, kita harus benar serius menggarapnya dengan berbasis hasil dan harus jalan,"  ujar Bupati Suwirta didampingi Kepala Dinas Pertnian Kabupaten Klungkung, Ida Bagus Juanida.


Lebih lanjut Bupati Suwirta berkomitmen dengan segala kebijakan dan program pertanian akan turun kelapangan melihat langsung semua bantuan yang diberikan dan melihat langsung kendala yang dihadapi para subak. "Kita harus mampu menunjukkan kinerja yang bagus. Masing masing bidang harus mempunyai inovasi," imbuhnya.*

Ditetapkan sebagai Kampung Kerapu , Bupati Tamba Dorong Sentra Perikanan di Jembrana


Bali Kini , Jemnrana -
Bupati Jembrana I Nengah Tamba , menargetkan Kabupaten Jembrana sebagai daerah pemasok kerapu. Terlebih dengan ditetapkannya Desa Candikusuma , salah satu dari sembilan kampung kerapu di Indonesia yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Dengan pencanangan ini , sekaligus diharapkan mendorong perekonomian masyarakat , khususnya bergerak disektor perikanan . Hal itu disampaikan Bupati I Nengah Tamba usai menandatangani SK pencanangan mendukung Desa Candikusuma menjadi  kampung kerapu , serta acara penebaran bibit ikan dikawasan pembudidayaan ikan kerapu berkelanjutan di Desa Candikusuma , Kecamatan Melaya ( 25/5).


Bupati mengatakan, salah bentuk berkomitmen mendukung kampung kerapu itu dengan membuat restoran kerapu terbesar sehingga bisa membangkitkan perekonomian di sektor perikanan di Jembrana.  Bupati berharap, kedepan kampung kerapu mampu menjadi pemasok permintaan pasar kerapu nasional dan internasional. "Kita akan menjadi satu satunya kampung kerapu di Indonesia, manakala pariwisata dan ekonomi kita sudah pulih, kita sudah siap menjadi pemasok ikan kerapu yang tentunya kualitasnya juga harus dijaga," ujarnya.


Tidak hanya kerapu, akan dibudidaya kerang dan lobster. Tidak hanya di Candikusuma, daerah-daerah di Kabupaten Jembrana sebagai pusat budidaya kerang dan lobster. "Tidak hanya kerapu, nanti kita kembangkan lagi menjadi budidaya kerang dan lobster, tujuannya tentu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di samping menggenjot PAD kita," ungkapnya.


Ditambahkan Bupati asal Desa Kaliakah ini  , kampung kerapu salah satu pemecah persoalan pengangguran di tengah situasi pandemi.  Jadi, dengan adanya kampung kerapu maka sektor perikanan akan ikut menggeliat . Keberadaan Kampung kerapu tersebut salah satu upaya yang diperjuangkan pemerintah kabupaten Jembrana kepada kementerian kelautan dan perikanan dan akhirnya disetujui.


Karena itu, kedepan akan di dibuat restoran kerapu, restoran kerang dan restoran lobster terbesar sehingga saat pariwisata Bali kembali bangkit, akan menjadi destinasi wisata kuliner. Tentunya, harus didukung dengan infrastruktur jalan yang memadai untuk aksesibilitas wisatawan, sehingga memudahkan wisatawan datang ke Jembrana.


Sementara Agus, ketua kelompok keramba jaring apung Manik Segara mengatakan, produksi ikan kerapu dari keramba jaring apung di laut selatan Desa Candikusuma, memiliki kualitas ekspor ke sejumlah negara di Asia dan Amerika. Namun sejak pandemi Covid-19, permintaan ekspor menurun drastis. Sehingga, pembudidaya ikan kerapu mengandalkan pasar lokal dengan harga yang lebih murah untuk bisa bertahan.


Menurutnya, sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, hasil budidaya kelompok jaring apung Desa Candikusuma salah satu produk ekspor ke Tiongkok, Singapura, Jepang dan Amerika. “Sejak pandemi ini sedikit permintaan, khususnya dari Tiongkok yang biasanya paling banyak permintaan,” ungkapnya.


Karena permintaan ekspor yang sudah menurun, hasil budidaya hanya untuk mencukupi kebutuhan pasar lokal. Namun harganya, jauh lebih murah dibandingkan dengan hara jual ekspor. Dengan adanya pencanangan kampung kerapu di Desa Candikusuma, pihaknya berharap bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya nelayan. Karena potensi perikanan di Jembrana bisa dikenal hingga tingkat nasional. 


Di Kampung Kerapu Desa Candikusuma, terdapat 100 unit keramba budidaya ikan kerapu menggunakan keramba jaring apung.  Dari hasil survey kondisi alam dan lokasi, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya akan menetapkan kawasan budidaya ikan kerapu keramba jaring apung di Desa Candikusuma ditetapkan sebagai kawasan pengembangan budidaya ikan kerapu berkelanjutan atau lebih dikenal dengan kampung kerapu. ( *{)  

Gandeng BPS, Jembrana Launching Desa Bagus


Bali Kini ,Jembrana -
Literasi data memegang peranan penting dalam menjalankan segala kebijakan dan program pembangunan. Perangkat desa tidak saja hanya mampu membuat data begitu saja tanpa makna, melainkan data itu harus mampu dibunyikan. Untuk itu, perangkat desa khususnya kepala dusun/lingkungan agar dalam melakukan pendataan agar kongkrit dan ilmiah.


Hal itu diungkapkan Bupati I Nengah Tamba saat melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jembrana Rocky Gunung Hasudungan yang didampingi kepala BPS Propinsi Bali Hanif Yahya dan ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi betempat di aula pertemuan desa Warnasari kecamatan Melaya,Selasa(25/5). Kegiatan juga disertai launcHing program desa bagus ( membangun desa dengan statistik).


“MoU ini sangat kita harapkan dari dulu. Big data sangat penting dalam menjalankan setiap kebijakan dan program pembangunan. Untuk itu saya minta kepada perbekel dan para kelian dinas harus fair,kongkrit dan ilmiah" ujar bupati tamba.


Dengan data yang akurat dan jelas, kata Bupati Tamba, akan sangat memudahkan dalam pengolahannya ”semua sektor harus ada data. Baik di kependudukan termasuk di sub sektor ekonomi seperti pertanian, perikanan juga peternakan dan sub-sub sektor lainnya. Kita contohkan, untuk sektor pertanian misalnya, berapa produksinya pasca panen tiba begitu juga sub-sub sektor ekonomi lainnya. Dengan demikian, kita akan mudah memanfaatkan data itu.  Hari ini kita punya apa, kebutuhan berapa dan sisanya kita bawanya kemana. Untuk itulah, saya minta perangkat desa jangan main-main dengan data,”tegasnya.


Sementara Kepala BPS Kabupaten Jembrana, Rocky Gunung Hasudungan mengatakan, MoU ini merupakan payung hukum bagi pemerintah kabupaten Jembrana untuk melakukan kegiatan bersama. Spesifik lagi Lounching Desa Bagus(membangun desa dengan statistik).”Ini merupakan kolaborasi BPS dengan pemerintah daerah dimana BPS memberikan pembekalan kepada perangkat desa dimana data itu mampu dibunyikan. Data bukan semata angka-angka saja melainkan tetapi data itu mempunyai makna,”ujarnya.


Kata Rocky, perangkat desa saat  melakukan pendataan jangan memandang sebelah mata,”saya harapkan masyarakat mempunyai literasi yang baik. Untuk itu saya harapkan perangkat desa saat mendata agar dilakukan sebaik mungkin dan masyarakat juga memberikan jawaban yang sebenar-benarnya. Ingat, ketidak validannya sumber data akan berdampak buruk terhadap kebijakan dan program,”pungkasnya(eka/janu). 

Bupati Tamba Tinjau Pasar Tradisional lelateng yang terbakar


Bali Kini ,Jembrana -
Kebakaran yang terjadi di Pasar Pagi Desa Adat Lelateng, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara pada Jumat (21/5) lalu, mendapat perhatian langsung dari Bupati Jembrana I Nengah Tamba. Bersama Tim BPBD Jembrana, Selasa (25/5), Bupati Tamba meninjau langsung lokasi kebakaran yang menyebabkan14 los pedagang hangus terbakar. Kehadiran Bupati untuk memberikan support sekaligus menyerahkan bantuan sembako kepada para korban.


Usai melaksanakan peninjauan , Bupati menyampaikan keprihatinan akan musibah kebakaran . Dia menyebut kedatangannya ke Pasar Lelateng  untuk mencari solusi tercepat penanganan pasca kebakaran . Ia ingin  para pedagang yang terdampak  segera mendapat solusi, mengingat mayoritas korban sangat bergantung dari pendapatannya berdagang di pasar. "Setelah ini akan kita cari solusi terbaik dan tercepat. Langkah jangka pendek , Saya sudah perintahkan LPD untuk bisa memberikan kebijakan pinjaman modal dengan bunga rendah kepada pedagang yang terdampak musibah. Selain  itu, saya juga akan berkoordinasi dengan Bank BPD Cab. Jembrana untuk ikut serta membantu, “ terang Tamba .Terkait bangunan beserta los-los juga sudah dikoordinasikan dengan pihak pasar dan OPD terkait untuk segera ditindaklanjuti perbaikannya.


Belajar dari musibah itu , Bupati Tamba wanti-wanti mengingatkan  pengelola pasar maupun para pedagang untuk lebih waspadai terhadap berbagai kemungkinan penyebab musibah . Hal itu , agar musibah serupa tidak terulang kembali . Diantaranya masalah instalasi kelistrikan dilingkungan pasar serta api dupa yang kerap kali menjadi penyebab kebakaran .  " Seperti halnya saat mebanten sebisanya menggunakan dupa cukup di Pura Melanting saja, karena kalau di los berdagang rentan akan kebakaran. Terlebih dipasar  banyak hewan liar seperti tikus atau kucing. Selain itu saat perbaikan nanti instalasi listrik diharapkan dilakukan oleh petugas yang profesional agar konsleting listrik bisa dihindari . Harus benar –benar kita tata dengan baik . Kita kan tidak pernah tahu musibah kapan saja bisa terjadi, kita hanya bisa waspada dan berdoa, "ujarnya.


Kepada para pedagang, Bupati Tamba turut menyatakan prihatinnya. Ia minta para pedagang untuk tabah dan bersabar. "Kita tidak pernah tahu kapan terjadi musibah. Tetap sabar semua musibah pasti ada hikmah yang bisa kita petik. Musibah ini mengajarkan kita untuk lebih waspada agar tidak sampai terulang kejadian yang sama,"imbuhnya.


Sementara Bendesa Adat Lelateng Putu Dharma Wisesa menyampaikan, upaya sudah dilakukan desa adat untuk membantu meringankan para pedagang yang terdampak musibah tersebut. "Seperti memberikan tempat berdagang sementara di kios milik desa adat kepada para pedagang yang terdampak.,"ujarnya. ( yogi / r2)

Cegah Penyebaran Covid 19, Tim Yustisi Kota Denpasar Berikan Layanan Rapid Test Antigen


Bali Kini ,Denpasar - 
Tim Yustisi Kota Denpasar   melakukan  rapid test kepada 28 orang masyarakat saat melakukan penertiban protokol kesehatan PPKM skala mikro di Jalan Vokroaminoto - Jalan Uma Anyar Desa Ubung Kaja Kecamatan Denpasar Utara Senin (24/5).


Kasatpol PP Kota Denpasar Dewa Gede Anom Sayoga mengatakan, penertiban kali ini menjaring 2  orang pelanggar protokol kesehatan. Karena pelanggar salah menggunakan masker sehingga dalam penertiban kali ini pihaknya memberikan pembinaan dan sanksi push up.


Demi kenyaman dan menekan penularan covid 19  pihaknya  melakukan rapid test  antigen kepada masyarakat pengguna jalan. Tidak hanya pelanggar, Sayoga mengaku kegiatan rapid test antigen kali ini juga diikuti oleh masyarakat umum. 


Menurutnya masyarakat yang mengikuti rapid test antigen adalah untuk persyaratan melakukan perjalanan dalam daerah. "Sebagai pelayan masyarakat kami dengan senang hati tetap melayani mereka yang ingin rapid test, " ungkap Sayoga.


Dalam rapid test antigen secara keseluruhan diikuti sebanyak 28 orang. Hasil rapid test antigen yang dilakukan semuanya hasilnya non reaktif atau negatif. Menurut Sayoga jika dalam rapid test di temukan hasil reaktif maka pihaknya akan merujuk ke puskesmas sesuai KTP tempat tinggalnya. 



Seperti penertiban sebelumnya kali ini Sayoga mengaku, dalam penertiban itu pihaknya juga melakukan sosialisasi protokol kesehatan pelaksanaan pemantuan protokol kesehatan (PPKM) mikro kecil kepada masyarakat. Salah salah satunya dengan mensosilisasikan protokol kesehatan 6 M yakni memakai masker standar dengan benar, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi bepergian, meningkatkan imun, dan mentaati aturan. (Ayu/humas)


Gagahi Murid Les, Pensiunan Guru SD ini Dignajar 9 Tahun


Bali Kini ,Denpasar -
Oknum pensiunan guru Sekolah Dasar (SD) yang mengajar Tikmatik (Matematika) berinisial I Nyoman S tertunduk lesu begitu mendengar ketok palu hakim yang menjatuhkan hukuman selama 9 tahun penjara.


Kakek 67 tahun ini dinyatakan bersalah telah melakukan tindak pidana pelecehan seksual terhadap korban anak di bawah umur. Dimana perbuatan itu dilakukan terdakwa saat korban anak sedang menerima les pelajaran di rumah terdakwa.


Dalam sidang online yang dipimpin Hakim Putu Gde Novyartha,SH.,MH di PN Denpasar, terdakwa diputus bersalah Sebagaimana tertuang dalam Pasal 82 Ayat (1) UU RI No. 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Perpu No. 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-undang Jo. Pasal 76 E Undang-undang No. 35 Tahun 2014 tentang Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.


"Menghukum terdakwa pidana penjara selama 9 tahun dan pidana denda sebesar Rp 100 juta yang bilamana tidak dapat dibayarkan maka dapat digantikan dengan penjara selama dua bulan," putus hakim. 


Untuk diketahui perbuatan cabul dilakukan terdakwa ini terjadi ketika mengajar les matematika kepada korban di rumah korban di seputaran Jalan Tukad Musi, Denpasar Selatan pada 6 November 2020 lalu. 


Lansia asal Desa Dangin Puri, Denpasar Timur ini, saat itu meraba bagian dada korban yang berumur 11 tahun. Lantaran mendapat perlakuan yang tak senonoh, korban langsung pergi sambil menangis.nKorban kemudian menceritakan kejadian itu ke ibunya. 


Dari hasil Visum Et Repertum Psikiatrikum, menunjukkan korban mengalami depresi berat setelah menjadi korban pencabulan dari guru lesnya itu. 


Korban alami gangguan mental berupa Episode Depresi Berat Dengan Gejala Psikotik (F32.3) dan Gangguan Stres Pasca Trauma (F43.1) yang menggangu fungsi sosial dan interpersonal serta aktivitas kesehariannya. Sifat itu muncul sejak peristiwa pencabulan yang dialami.


Atas perbuatannya, sebelumnya oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Widyanigsing,SH., Menuntutnya agar terdakwa dihukum pidana penjara selama 12 tahun.[ar/r5]

Rapat Kerja DPRD Bali Terkait Sampah Peisisir


Bali Kini ,Denpasar -
Ketua Komisi III DPRD Bali Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana, ST mempin langsung Rapat Kerja terkait masalah penangan sampah di Bali,  Selasa (25/5) di Denpasar.


Disampaikannya usai rapat kerja bahwa, hal terpenting yang jadi pembahasan adalah membentuk tim dalam bekerja fokus menangani penangan sampah di Bali yang kini sudah sangat krisis sampah.


"Rapat Kerjan kali ini membahas terkait masalah sampah pesisir. Kami di DPRD Prov.Bali, sangat konsen karena masalah ini adalah sudah berulang ulang kali yang justru tidak semakin berkurang tapi semakin bertambah," terang Adhi Ardhana.


Oleh karenanya, kata dia, Dewan ingin membuat suatu tim dari Kementerian dari Kementerian LH, Kementerian lingkungan hidup Prov.Bali, untuk melangkah satu persatu fokus dan terukur sehingga terlihat hasilnya. 


"Jadi kita tidak melihat anggaran, tapi kita lihat kinerjanya. Dan mudah-mudahan dari hasil rapat tadi, mereka sudah sepakat untuk membuat tim yang nantinya kita lihat kinerjanya, kita lihat ukurannya. Sehingga kita bisa efaluasi dari bulan ke bulan," jelasnya.


Jika bicara untuk menyelesaikan sampah dari sumber, lanjutnya tentu akan melihat anggaran. Menurutnya hal ini juga sudah disampaikan ke kementrian keuangan. 


"Ternyata dari ibu Menteri keuangan sebenarnya sudah mendesain hal tersebut sehingga urusan lingkungan ini bisa digunakan dana desa. hanya saja dalam pandangan saya adalah mengenai persentase jadi prioritas. Kalau dia menjadi urusan prioritas maka wajib dianggarakan. Ini penying sehingga Jadi pemahamannya terkait dengan anggaran ini tidak serta merta hanya niat" jelasnya.


Diontohkannua, hal yang wajib atau prioritas seperti untuk Pendidikan 20% infrastruktur 15 %.  

Dirinya berharap, Sampah juga menjadi hal yang penting untuk di Bali yang memang sudah krisis sampah.


"Jika biacara anggaran. Untuk hal ini harus bicara kajian menyeluruh. Tapi semisalnya diambil dari APBD hanya 5 persen saja dari Rp 1 miliar, itu sudah tinggi dan dipergunakan oleh bank sampah di desa tersebut, mungkin sudah besar," tutupnya.[ar/r5]

Unhan RI Buka Politeknik Pertahanan di NTT


Bali kini , Jakarta -
Universitas Pertahanan (Unhan) RI akan membuka Politeknik Pertahanan di Atambua, Nusa Tenggara Timur pada bulan Agustus 2021. Saat ini sedang disiapkan pembangunan fisik untuk kelengkapan sarana-prasarana dan berbagai fasilitas pendidikan di lahan seluas 100 ha. 

Politeknik Pertahanan akan membuka 7 Program Studi (Prodi) D3 yaitu, Teknik Penangkapan Ikan, Teknik Pengolahan Produk Perikanan, Teknik Permesinan Kapal, Budidaya Tanaman Perkebunan, Budidaya Lahan Kering, Peternakan, serta Agribisnis Perikanan dan Kelautan. Tujuan utama pembukaan 7 Prodi D3 Politeknik

Pertahanan adalah memberdayakan wilayah pertahanan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan. Tujuan ini juga selaras dengan program pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, utamanya di wilayah-wilayah yang terisolasi. Meskipun saat ini kita masih harus menghadapi Pandemi Covid-19 tetapi upaya mencetak kader intelektual Bela Negara harus tetap berjalan

Kerjasama pendidikan juga sudah ditandatangani pada senin 24 /5 / 20 dengan berbagai Dunia Industri dan Dunia Usaha (DIDU) agar lulusan Politeknik Pertahanan dapat segera bekerja. Lebih jauh para alumni Politeknik Pertahanan nantinya dapat diarahkan sebagai sumber potensial rekrutmen prajurit 

Komponen Cadangan sebagai bentuk nyata Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Sebagai kampus satelit, maka kampus politeknik pertahanan akan dijabat oleh seorang dekan yang setara dengan perwira tinggi TNI bintang dua.

Pendaftaran mulai bulan Mei 2021 dan proses seleksi mulai bulan Juni 2021 untuk masing-masing Prodi sebanyak 25 mahasiswa sehingga total akan diterima 175 mahasiswa. Pada saat yang bersamaan juga dilaksanakan rekrutmen dan seleksi dosen untuk memenuhi ketentuan Pembukaan Prodi sesuai standar Ditjen Dikti Kemendikbud Ristek RI. 

Baik para mahasiswa maupun para dosen juga akan mengikuti pelatihan dasar militer selama satu bulan sebagai bagian program Kampus Bela Negara. (App)

Senin, 24 Mei 2021

Peretas Akun FB "Penista Nyepi" Dibekuk Polda Bali


Bali Kini , Denpasar   
- Retas akun Facebook milik orang lain dan dipakai menghina agama Hindu terkait pelaksanaan Hari Raya Nyepi beberapa waktu lalu, pria berinisial FR (23) diringkus tim siber crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Bali.


"Kasus ini mendapat perhatian khusus dari bapak Kapolda Bali yang kemudian memerintahkan Tim Siber Crime bergerak baik secara konvensional maupun melalui dunia maya untuk segera mencari pelaku," tutur Kasubdit V Siber Crime Ditreskrimsus Polda Bali AKBP I Gusti Ayu Putu Suinaci, Senin (24/5/2021) di Mapolda Bali.


Dijelaskan AKBP Suinaci, sebelumnya muncul capture tulisan di akun Facebook bernama Abdillah Pulukan Bali pada tanggal 12 Maret 2021.


Di mana saat itu akun Facebook tersebut menulis "Hanya orang bodoh yang ikut merayakan Nyepi. Saya sebagai orang taat beribadah di agama Islam menentang keras adanya Hari Raya Nyepi, dan semoga semua umat Hindu yang ada di Bali sadar dan berhenti menyembah batu atau patung".


Polisi yang melakukan penyelidikan akhirnya menemukan pemilik akun. Saat diperiksa, pemilik akun mengatakan akun miliknya diambil orang lain dan dirinya sudah tidak bisa mengakses sejak 29 Januari 2021.


Berbekal keterangan pemilik akun, polisi yang melakukan penyelidikan akhirnya menangkap pria berinisial FR (23) di daerah Pekutatan, Jembrana, Kamis (6/4/2021).


Kepada polisi, pelaku mengaku sengaja meretas akun Facebook Abdillah Pulukan Bali. Ini dilakukan karena ia sakit hati kepada korban.


"Pelaku ini masih ada hubungan keluarga dengan pemilik akun. Dia mengaku sakit hati sehingga memiliki niat untuk menjatuhkan korban dengan membuat postingan seperti itu," tuturnya.


Selain meretas akun Facebook Abdillah Pulukan Bali, pelaku juga membobol ratusan akun Facebook. Ia lalu mencari data para korban. Setelah dapat, ia sebar ke sosial media dengan tujuan untuk memeras korban.


Dalam kasus ini kata Kasubdit, polisi telah menerima 4 laporan dari para pemilik akun yang merasa dirugikan akibat perbuatan pelaku.


"Pelaku kita jerat pasal berlapis termasuk ada pasal tentang penistaan agama dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun," jelas AKBP Suinaci.[ar/r5]

Gugah Kepedulian Masyarakat, Tiga Banjar Gelar Aksi Kebersihan Sungai

 


Ket foto : Tiga Banjar yang berada di Kota Denpasar, yakni Banjar Ceramcam, Kesiman, Banjar Pekandelan Kauh dan Banjar Abiankapas Kaja menggelar aksi kebersihan di Tukad Lobong dan Tukad Junggut, Minggu (23/5).


 Bali Kini ,Denpasar - Tiga Banjar yang berada di Kota Denpasar, yakni Banjar Ceramcam, Kesiman, Banjar  Pekandelan Kauh dan Banjar Abiankapas Kaja Sumerta turut menggelar aksi kebersihan di Tukad Lobong dan Tukad Junggut, Minggu (23/5). Hal ini dilaksanakan guna menggugah kepedulian masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai.


Ketua Komunitas Peduli Sungai (KSP) Kota Denpasar, IB Anom Parwatha didampingi I Gusti Agung Ari Rai Temaja mengatakan, pelaksanaan giat kebersihan sungai ini dilaksanakan dengan menggandeng berbagai pihak. Mulai dari Kelurahan Kesiman, Kelurahan Sumerta, KPS Denpasar, DPUPR, DLHK, Dinas Perkim, BWS Bali Penida serta masyarakat.


“Ini merupakan gerakan inisiatif masyarakat yang peduli lingkungan sungai dan berkolaborasi dengan pemerintah,  dengan harapan kedepan semua sungai-sungai di Denpasar nantinya bersih lestari terjaga bebas dari sampah dan pencemaran,” jelasnya


Lebih lanjut dijelaskan, selain melaksanakan aksi keberihan, KPS Denpasar bersama Kepala Lingkungan setempat turut melaksanakan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Sehingga pola pikir dan mental masyarakat dapat dirubah, bahwa sungai bukanlah tempat membuang sampah dan membuang limbah.


“Semoga dengan ini mindset masyarakat bisa berubah, dimana sungai bukanlah tempat sampah, sehingga harus kita jaga dan lestarikan ekosistem sungai itu,” ujarnya


Pihaknya juga berharap semua masyarakat tergugah kepedulianya. Selain itu, masyarakat juga diharapkan bijak serta bertanggung jawab terhadap lingkungan, termasuk sungai. Sehingga kedepanya keberadaan sungai yang bersih dan lestari dapat kita ciptakan,


“Kita menjaga alam dan alam juga menjaga kita, untuk itu mari kita jaga mata air agar nanti kita tidak mengeluarkan air mata untuk penerus kita,” ujarnya


“Ayo masyarakat semua kita harus peduli dengan lingkungan dan sumber daya air yang bebas dari sampah dan pencemaran,  dari kita untuk kita semua demi Denpasar maju dan Bali shanti,” imbuhnya. (Ags/HumasDps).


© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved