-->

Senin, 29 Agustus 2022

Gelar Apel Disiplin, Sekda Alit Wiradana Ajak Seluruh ASN Tingkatkan Disiplin


Denpasar - Sekda Denpasar, IB. Alit Wiradana memimpin pelaksanaan apel disiplin Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Sekretariat Daerah Denpasar, pada Senin (29/8).

Apel pagi rutin digelar setiap Senin pasca Kota Denpasar masuk dalam kriteria level 1 kasus Covid-19, serta tindak lanjut dari surat Menpan RB melalui BKPSDM, tanggal 30 Desember 2021 Perihal Himbauan Apel Pagi di Lingkungan Instansi Pemerintah. Apel pagi ini diikuti oleh  seluruh pegawai ASN maupun Non ASN  di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. 

Selain di Sekretariat Daerah pelaksanaan apel juga dilaksanakan di seluruh OPD di lingkungan Pemkot Denpasar.

Sekda Denpasar, IB. Alit Wiradana kembali mengingatkan kepada seluruh ASN untuk terus meningkatkan disiplin dan Kinerja. Selain itu seluruh Bagian yang ada di Sekretariat Daerah agar segera meningkatkan capaian realisasi anggaran saat ini yang masih rendah. 

"Saya ingin mengingatkan, terkait progres realisasi serapan anggaran khususnya di lingkungan Sekretariat Daerah yang sudah menginjak triwulan ketiga saat ini masih rendah, yakni masih dibawah lima puluh persen. Saya menghimbau kepada seluruh Bagian untuk segera mengevaluasi agar dapat mencapai target, sehingga Sekretariat Daerah ini mampu menjadi contoh bagi OPD yang lain, ” ujar Alit Wiradana

Lebih lanjut, Alit Wiradana menyampaikan apresiasi kepada seluruh Bagian yang telah disiplin dalam menjalankan tugasnya serta mengajak seluruh pegawai untuk  senantiasa bersama-sama menjalankan tugas dengan dilandasi spirit Vasudhaiva Kutumbakam dalam bekerja di Kota Denpasar yang sama-sama kita cintai ini. (arya

 

Walikota Denpasar Saksikan Penyerahan Penghargaan Kejar Award Kepada SDN 3 Sesetan



Denpasar - Walikota Denpasar I.G.N. Jaya Negara,  menyaksikan langsung penyerahan penghargaan KEJAR Award 2022 kepada SDN 3 Sesetan sebagai Satuan Pendidikan Implementasi KEJAR Terbaik Mitra Kerjasama Bank BPD Bali. Acara yang berlangsung di Ruang Tamu Walikota Denpasar, Senin (29/8) ini dihadiri oleh Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, SH,MH, Kadis Disdikpora Kota Denpasar AA Gede Wiratama,  Kepala Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar Putu Dharmapatni, dan Kepala SDN 3 Sesetan Ni Luh Purningsih. Penghargaan yang diserahkan berupa Piagam Penghargaan dari OJK Pusat dan Dana Pembinaan sebesar Rp 10 juta rupiah.

Walikota Jaya Negara  menyampaikan bahwa permasalahan sampah paling mudah dicarikan solusinya di tingkat sekolah. “Hal ini secara tidak langsung akan menggerakkan juga para orang tua siswa untuk ikut andil mendukung program memilah sampah dari hulu sehingga nantinya akan mempermudah proses di hilirnya. Di tengah peliknya permasalahan sampah di Kota Denpasar, jika kita menggerakkan 254 SD dan 76 SMP yang ada di Denpasar tentunya bisa dihitung berapa kapasitas sampah yang bisa ditangani per harinya. 
Terlebih Kota Denpasar memiliki aplikasi Sidarling, sehingga perlu sinergi antara Disdikpora dan DLHK Kota Denpasar untuk nantinya berkolaborasi dengan Bank BPD Bali mengingat Bank BPD Bali sudah punya sekolah percontohan yang menang di ajang KEJAR award OJK 2022. Tentunya juga perlu ditambahkan program stimulus yang memotivasi para siswa untuk sadar lingkungan dan berkontribusi aktif dalam penanganan sampah ini,”kata Jaya Negara.  

Penanganan permasalahan sampah menurut Jaya Negara perlu  disosialisasikan  sejak usia sekolah, sehingga kedepanya anak anak dapat menerapkan sejak dini untuk menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu anak anak juga dapat belajar berinvestasi dengan cara menabung di bank sampah.

Ditambahkan menambahkan  sebelum Pandemi sudah ada program stimulus tersebut namun karena situasi pandemi dihentikan sementara. “Kedepan program stimulus agar dihadirkan lagi dengan konsep yang lebih matang salah satunya memilih anak didik SD yang berkontribusi aktif untuk nantinya mendapatkan  reward dan fasilitasi untuk dapat masuk ke SMP Negeri sesuai zonasi.

Sementara Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma, menyampaikan siap berkolaborasi dalam mendukung program stimulus bagi anak didik di Kota Denpasar dalam rangka implementasi bank sampah dimaksud. “Dengan penerapan yang makin merata ke semua sekolah didukung program stimulus tersebut, semoga tahun depan bisa mengantarkan Kota Denpasar sebagai Kota dengan Implementasi KEJAR Terbaik se-Indonesia. Dan harapan kami tentunya upaya ini dapat diikuti oleh seluruh kabupaten di Bali secara masif sehingga Bank BPD Bali yang tahun ini sudah masuk nominasi, di tahun depan bisa keluar sebagai pemenang,” ujar Sudharma.

Kepala SDN 3 Sesetan Luh Purningsih mengatakan bank sampah di sekolahnya sudah dirintis sejak tahun2018. Saat ini pihaknya bekerjasama dengan Bank sampah Bali Wastu Lestari untuk menampung sampaj yang telah dipilah. Berkat ketekunan dan kedisipinan dalam penanganan sampah sehingga mendapatkan penghargaagan Kejar Award. Untuk itu pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Denpasar dan juga Bank BPD Bali maupun pihak lainnya atas kepercayaan ini. 

“Kami merasa dukungan dari Bank BPD Bali mulai dari koordinasi awal, bimbingan teknis saat implementasi di lapangan, sosialisasi ke anak didik termasuk solusi menggunakan gadget-nya untuk hal positif memantau saldo tabungan sampah mereka. Selain itu Bank BPD Bali Cabang Utama Denpasar juga akan memberikan rekening Simpanan Pelajar atau SimPel gratis kepada seluruh anak dengan tujuan agar anak didik yang belum memiliki tabungan SimPel atau BSA untuk menampung hasil penjualan sampahnya. Pola  yang diterapkan kepada anak didik kami benar-benar bermanfaat termasuk antusias dari para orang tua siswa, juga dapat kami rasakan dalam program ini. Dan kami SDN 3 Sesetan akan terus menjaga konsistensi program ini sebagai solusi cerdas menangani sampah anorganik maupun konsisten dalam penanganan sampah organik melalui komposter sederhana yang kami siapkan di sekolah,” kata Purningsih.

Pimpin Rakor Pembangunan dan Pelayanan Kepada Masyarakat, Wawali Arya Wibawa Ingatkan OPD Bangun Teamwork


Denpasar-Rapat Koordinasi Pemantapan Pelaksanaan Tugas Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan Masyarat dipimpin Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Senin (29/8) di ruang Praja Utama Kantor Wali Kota Denpasar. 

Hadir dalam kesempatan tersebut Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana dan seluruh Pimpinan OPD Pemkot Denpasar, serta Direktur Perusahaan Daerah Kota Denpasar. 
Pembahasan dan pemaparan dalam pemantapan pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat dilaksanakan OPD terkait. Hal ini diantaranya laporan penanganan dan perkembangan Covid-19 dan vaksinasi hingga pemaparan progres realisasi fisik dan keuangan Pemkot Denpasar.

Dalam arahannya Wawali Arya Wibawa mengingatkan kepada seluruh aparatur Pemkot Denpasar untuk melaksanakan berbagai program pemerintahan dan pelayanan agar membangun kerja tim atau teamwork. "Dalam situasi kerja saat ini dengan berbagai keterbatasan kita, terlebih situasi pandemi harus terus dibangun teamwork, jangan melaksanakan program kerja secara sektor persektor," ujarnya. 

Lebih lanjut dijelaskan bahwa hal ini juga menjadi dorongan  oleh Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara kepada seluruh ASN Pemkot Denpasar, bekerja dalam melaksanakan seluruh program untuk kepentingan masyarakat Denpasar dapat dilaksanakan dengan membangun teamwork, bekerja sistematis dan berskema. Disamping itu dalam setiap pelaksanaan program dapat terus membangun sinergitas, berhati-hati dan melakukan evaluasi bersama. 

"Adanya pengaduan masyarakat baik melalui aplikasi Pengaduan Rakyat Online Denpasar dan media sosial lainnya terkait infrastruktur, harus menjadi program prioritas Pemkot Denpasar, begitu juga pengaduan lainnya yang telah menjadi evaluasi program," kata Arya Wibawa.

Sementara Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana menyampaikan pelaksanaan Rapat Koordinasi Pemantapan Pelaksanaan Tugas Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan Masyarakat menjadi agenda evaluasi program kerja yang telah dilaksanakan di masing-masing OPD Pemkot Denpasar. 

"Kami mengapresiasi kepada OPD yang telah melaksanakan program pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, serta apa yang menjadi evaluasi dari Bapak Wali Kota dan Wakil Wali Kota dapat menjadi pengungkit untuk peningkatan program kerja kedepan yang berlandaskan Vasudhaiva Kutumbakam, menyama braya," ujarnya.

Integrasikan data desa dan OPD, Bupati Jembrana Soft Launching JSDDD


JEMBRANA, Mendukung tersedianya data yang berkualitas dan terintegrasi dari desa dan kelurahan serta masing masing OPD ,  Pemkab Jembrana melaksanakan soft launching Program Jembrana Satu Data Dari Desa ( JSDDD) bertempat di Wantilan Pura Jagatnatha, Senin (29/8).

Soft launching oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba didampingi jajaran forkopimda , dinas Kominfo Provinsi Bali , BPS Jembrana serta perbekel / lurah sekabupaten Jembrana .

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan program JSDDD merupakan sebuah inovasi, sekaligus program prioritas pemerintah kabupaten Jembrana melalui perencanaan yang cukup panjang sejak tahun 2021. JSDDD juga sebutnya, mendukung  Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia agar data menjadi terpadu untuk kepentingan Negara. 

" Aplikasi JSDDD  sangat memudahkan lembaga untuk mensurvey masyarakat,  memantau tingkat kemiskinan, kebahagiaan dan tempat tinggal. Jadi melalui JSDDD ini banyak manfaatnya mulai dari bantuan CSR sehingga dapat dialokasikan dengan tepat sasarannya,”  ucap Bupati Tamba.

Menurutnya kegiatan ini dilakukan melalui pengintegrasian kebutuhan data pemerintah pusat dan pemerintah daerah termasuk desa.
Sehingga diharapkan, seluruh instansi pemerintah menggunakan satu versi data untuk satu objek.

“Melalui Data yang terpadu dan berkualitas diharapkan dapat kami gunakan sebagai dasar penentuan arah kebijakan pembangunan demi mewujudkan Jembrana Emas 2026 .Kegiatan ini juga telah mendapat dukungan dan apresiasi dari berbagai pihak. Badan Pusat Statistik, Kementerian Desa, Kementerian perencanaan pembangunan Nasional RI/ Badan perencanaan pembangunan Nasional menyatakan mendukung penuh kegiatan ini, ” tandasnya. 

Pihaknya berharap melalui implementasi JSDDD ini dapat bekerja lebih efektif dan efisien dalam merencanakan pembangunan, termasuk untuk menjawab kebutuhan peta potensi sosial ekonomi oleh calon investor. 

Bupati Tamba mencontohkan salah satu manfaat yang bisa diambil dari penerapan JSDD. 

Dengan segera dimulainya groundbreaking jalan tol , maka akan memudahkan pihak investor mengetahui berapa KK miskin yang berada disepanjang jalan tol. Kemudian data itu memudahkan berbagai pihak, apabila ingin menyalurkan CSR bagi masyarakat kurang mampu secara tepat sasaran.

Kemudian dari sisi ekonomi, dari data JSDDD akan diketahui seberapa besar potensi yang dimiliki masing masing desa. Potensi perkebunan misalnya .
" Potensi didesa itu akan kita ketahui, berapa produksinya, kapan panen, dan lainnya. melalui data yang akurat itu,  memudahkan pemerintah untuk  memasarkannya.Jadi melalui JSDDD ini banyak manfaatnya mulai dari potensi desa hingga bantuan CSR sehingga dapat dialokasikan dengan tepat sasarannya ," papar Bupati Tamba. 

Dilain sisi Kepala BPS Jembrana yang juga selaku pembina  tim forum satu data daerah, Rocky Gunung  Hasudungan mengatakan  JSDDD ini hanya satu-satunya yang ada di Jembrana dari seluruh Kabupaten yang ada di Indonesia. 

Pengumpulan data JSDD ini dilakukan secara door to door ke masyarakat melibatkan 800 petugas yang telah dilatih sebelumnya .

“Ini mungkin di kabupaten lain masih satu data sektoral sedangkan kami sudah melakukan pendataan secara teknisnya itu secara sensus seluruh penduduk door to door meliputi data penduduk dan data keluarga .

Termasuk juga produk-produk pertanian yang dihasilkan oleh keluarga serta juga kondisi sosial ekonomi masyarakat,” ujarnya. 

Dijelaskannya,program JSDDD ini dilaksanakan secara bergotong royong. Antar instansi vertikal yang melibatkan BPS, Pemerintah Kabupaten dan juga pemerintah Desa.  Ia berharap JSDDD akan menghasilkan satu data yang lebih presisi. Sekaligus memudahkan tugas  desa  dengan banyaknya permintaan data berupa aplikasi dari pusat kedesa.

" Kendala selama ini desa  dibebankan akan pemenuhan data dari berbagai macam instansi  .Padahal data yang diminta memiliki banyak kemiripan. Dilain sisi tenaga mereka belum dibekali pengetahuan yang cukup dalam teknik pengumpulan dan pengelolaan data itu. Akibatnya data menjadi tidak konsisten. Permasalahan ini yang coba kita jawab dengan adanya JSDDD," terang Rocky .

Menurut Rocky , selain memetakan potensi desa, kehadiran JSDDD nanti juga mampu membantu sektor lainnya .Seperti untuk subsidi  BPJS yang lebih presisisi. Termasuk untuk informasi produk unggulan pertanian Jembrana.

Terkait dengan keamanan JSDDD yang dikelola oleh Dinas Kominfo, Rocky menjelaskan  , server akan berada  kementerian Kominfo yang tentu saja memiliki keamanan data tingkat tinggi. 

“Sementara di sini di jembrana bagaimana memastikan orang yang mempunyai akun tersebut adalah orang-orang yang ditunjuk khusus .Jadi tidak sembarangan ada surat penunjukan. Dan itupun terbatas hanya bisa melihat warga desanya saja jadi tidak bisa melihat warga desa lain . Selain itu, dalam  tampilannya ada hal-hal yang akan dirahasiakan.Seperti NIK,  nomor telepon, nama ibu kandung.Itu akan tertutup bagi publik,” tandasnya. (

Kepala Staf Kepresidenan RI Kunjungi PLTS Nusa Penida


KLUNGKUNG, Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko didampingi Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta meninjau progress pembangunan PLTS NUSA PENIDA di Desa Suana, Kecamatan Nusa Panida, Kabupaten Klungkung, pada (29/8). 

Kunjungan kerja ini dalam rangka monitoring pembangunan PLTS Nusa Penida sebagai showcase G20 energi baru terbarukan.

Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, S.I.P mengapresiasi PT. Indonesia Power dalam menyediakan listrik bagi masyarakat Nusa Penida dalam kurun waktu yang singkat.  

“Listrik bisa membawa perubahan, karena dengan listrik peradaban manusia dapat berkembang dengan cepat,” ujar Moeldoko.

Sementara Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyampaikan terima kasih atas perhatian yang telah diberikan pemerintah untuk pemenuhan kebutuhan listrik seiring perkembangan pariwisata di Nusa Penida. 

Melalui PLTS Nusa Penida diharapkan dapat mendukung pariwisata ramah lingkungan (green tourism) di Kepulauan Nusa Penida.

Direktur Pengembangan dan Niaga PT Indonesia Power, Harlen, menyampaikan latar belakang pembangunan PLTS Hybrid Nusa Penida adalah untuk mendukung pencapaian Target bauran EBT Nasional sebesar 23% ditahun 2025 dan mendukung pencapaian komitmen Nasional Determined Contribution (NDC) Republik Indonesia Tahun 2030. PLTS Hybrid Nusa Penida dibangun diatas lahan seluas 4,5 hektare (ha). 

Harlen menambahkan bahwa PLTS ini Memiliki beberapa manfaat diantaranya, penurunan pemakaian BBM sebesar kurang lebih 1.596.875 Liter/tahun setara Rp. 19.449.937.500,-/tahun, mendukung program Net Zero Emission dengan penurunan emisi CO2 sebesar 3015 ton CO2.eq/tahun (~REC sebesar Rp. 233.562.500,00) dan manfaat lainnya.

Turut hadir, Dandim 1610 Klungkung Letnan Kolonel Inf Suhendar Suryaningrat, Kepala Baperlitbang Kab Klungkung Anak Agung Gede Lesmana, Camat Nusa Penida Komang Widiasa Putra serta undangan terkait lainnya. (**).

Harumkan Nama Klungkung, Dua Atlet Silat PD Raih Medali Prunggu di Open Championship 2022


KLUNGKUNG, Dua orang Atlet Perisai Diri Cabang Klungkung yang mengikuti International Pencak Silat Indonesia Open Championship 2022 di Jakarta, pada 13-17 Agustus 2022 meriah Medali Prunggu. Hal ini disampaikan saat para atlet silat bertemu Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta di Kediaman Pribadi di Desa Akah, Senin (29/8).

2 Medali Prunggu yang di raih oleh I Kadek Dwipa Jaya Kusuma siswa SMA Negeri 1 Banjarangkan dan I Gede Ganes Swara siswa SMA Negeri 1 Banjarangkan. “10 atlet mengikuti International Pencak Silat Indonesia Open Championship 2022 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta dan 2 orang yang meraih medali prunggu” jelas Pelatih Perisai Diri Komang Wardana.

Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta mengucapkan terimaksih atas prestasi yang diraih dan sudah mengharumkan nama baik Kabupaten Klungkung di Tingkat Nasional. "Selamat kepada adik-adik kita yang sudah menorehkan prestasi dan mengharumkan nama Klungkung di International Pencak Silat Indonesia Open Championship 2022," ucap Wabup Kasta

Dengan penuh bangga serta bahagia Wabup Kasta bertemu dengan para atlet atas pencapaian yang didapatkan. Dirinya juga berharap para atlet-atlet muda ini untuk lebih tingkatkan prestasinya tidak berhenti menjadi yang terbaik dan terus berkiprah ke tingkat nasional. "tetap semangat latihan dan belajar pemerintah daerah terus mendukung, " ujar Wabup Kasta.

Akademisi Undhira Temukan Bakteri Lokal Penghasil GABA Pencegah Hipertensi Hingga Diabet


Denpasar, Akademisi Universitas Dhyana Pura (Undhira) Bali I Wayan Nursini menemukan bakteri lokal penghasil GABA. GABA adalah asam amino non-protein yang diproduksi melalui dekarboksilasi glutamat oleh enzim glutamate dekarboksilase. Bakteri lokal penghasil GABA tersebut yaitu Lactobacillus rhamnosus SMM37.

“Lactobacillus rhamnosus merupakan strain yang diisolasi dari susu kuda Sumbawa yang sudah terfermentasi” kata Nursini saat menyampaikan hasil penelitiannya dalam sidang terbuka promosi doktor Prodi Ilmu Pertanian, Universitas Udayana di Denpasar, Senin (29/9). 
Menurut Dosen Prodi Ilmu Gizi, Fakultas Kesehatan, Sains dan Teknologi, Undhira ini, GABA dari sumber daya alam sulit diisolasi dan jumlahnya juga kecil dalam bahan makanan, hal ini mendukung pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan GABA. Tujuan awalnya adalah melakukan skrining lactobacillus untuk mendapatkan strain lokal yang berpotensi menghasilkan GABA dan dapat diaplikasikan pada susu fermentasi.

Wanita kelahiran Kesiman, 28 November 1981 mengungkapkan Lactobcaillus rhamnosus SMM37 strain stater susu fermentasi mampu menghasilkan GABA tertinggi dengan lama fermentasi 48 jam pada suhu 370C dengn pH awal 8 menggunakan 1% sukrosa, 1% yeast, dan 10 mM PLP. GABA memiliki efek fungsional dalam tubuh untuk mengatasi sindrom metabolik seperti jantung koroner, diabetes mellitus, artherosclerosis dan hipertensi. 

Menurutnya GABA secara alami terdapat pada sel otak mamalia, tumbuhan dan dapat diproduksi oleh bakteri. GABA dapat disintesis secara kimiawi, enzimatis dan fermentasi. Produksi GABA secara kimia tidak diinginkan oleh industri pangan karena menghasilkan produk sampingan yang bersifat korosif sehingga perlu mencari sumber GABA yang aman seperti bakteri asam laktat (BAL)

Ia menjelaskan bahwa produksi GABA dari masing-masing BAL bersumber dari berbagai makanan, minuman, sayuran dan saluran cerna manusia sehat. Oleh karena itu perlu melakukan skrining BAL isolat lokal Indonesia yang mampu menghasilkan GABA dan dapat diaplikasikan pada produk fermentasi menjadi pangan fungsional.

“Pengembangan pangan fungsional didasari dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan sehingga mendorong pengembangan pangan fungsional yang dapat memberikan efek kesehatan seperti antikanker, antihipertensi, antiobesitas dan antibakteri” jelas Nursini. 

Sementara Prof. Ir. Nyoman Semadi Antara, M.P., Ph.D selaku promotor menyampaikan hasil penelitian Dr. Nursini sangat bermanfaat bagi perkembangan keilmuan, khususnya di bidang teknologi pangan. Penelitian ini tentunya juga akan berguna bagi para mahasiswa.

"Selanjutnya nanti ini juga akan dibawa untuk pengembangan keilmuan secara individual dirinya sendiri dan juga pengembangan ilmuwan untuk anak didik kita" paparnya. (Red)

Sistem Pengelolaan Sitaan dan Barang Ramapsan Negara


Denpasar -  Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Kelas I Denpasar bersama Kepolisian Daerah (Polda) Bali, melakukan MOU Sinkronisasi Ketatalaksanaan Sistem Pengelolaan Sitaan Negara dan Barang Rampasan Negara, Senin (29/8).

Kepala Rupbasan Kelas I Denpasar, Ni Nyoman Budi Utami menyampaikan tujuan dari Perjanjian Kerja Sama (PKS) ini adalah untuk mamantapkan peran dari masing-masing pihak, baik itu dari Polda Bali, dalam hal ini adalah Direktur Tahanan dan Barang Bukti, dengan Rupbasan Kelas I Denpasar dan Kanwil Kemenkumham Bali.

"Untuk menyamakan persepsi antara Rupbasan Kelas I Denpasar dengan Polda Bali, kemudian melaksanakan sinkronisasi dan harmonisasi, serta menjamin keamanan dan keutuhan Barang Sitaan Negara (Basan) dan Barang Rampasan Negara (Baran)," terang Utami.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Perawatan Tahanan dan Barang Bukti Polda Bali, Sang Ayu Putu Alit Saparini menegaskan PKS ini hal yang pertama ditandatangani antara Polda Bali dengan Rupbasan Denpasar. 

Dirinya berharap dengan adanya PKS ini dapat memudahkan kerjasama antara Polda Bali dengan Kanwil Kemenkumham Bali khususnya Rupbasan Denpasar.

"Mudah-mudahan dengan adanya PKS ini dapat memudahkan kerja sama antara Polda Bali dengan Kanwil Kemenkumham Bali khususnya Rupbasan Kelas I Denpasar dalam hal perawatan dan penitipan barang bukti." ucap Sang Ayu.

Sementara itu Kepala Divisi Pemasyarakatan, Gun Gun Gunawan, menegaskan kegiatan ini salah satu bentuk sinergitas antara Kementerian Hukum dan HAM dengan Kepolisian Republik Indonesia, khususnya Kanwil Kemenkumham Bali dengan Polda Bali.

"Ini merupakan apresiasi bagi kami, karena ini merupakan salah satu bentuk sinergitas antara Kemenkumham dan Polri, khususnya Kanwil Kemenkumham Bali dengan Polda Bali. Saya berharap kedepannya, sinergitas dan kerjasama antar lembaga negara ini dapat ditingkatkan dan terjalin secara harmonis." ujar Gun Gun.

Setelah penandatanganan PKS, langsung melakukan peninjauan Barang Sitaan Polda Bali yang dititipkan di Rupbasan Kelas I Denpasar.

Dewi Klungkung Culinary Sukses, Bupati Suwirta Berharap Kegiata Ini Dilanjutkan


KLUNGKUNG, Pelaksanaan Festival Kuliner Tradisional Desa Wisata atau Dewi Klungkung Culinary berlangsung sukses. Festival yang digelar di Pantai Tegal Besar Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan sejak Jumat (26/8) lalu resmi ditutup Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta Minggu (28/8). Kegiatan yang baru pertama kali digelar ini bertujuan untuk membangkitkan kuliner dan UMKM khas Klungkung. Dalam pelaksanaannya selama tiga hari kegiatan ini juga diisi dengan penampilan musisi yang sebagian berasal dari Klungkung dengan penampilan pamungkas Band asli Klungkung yakni Triple X

Pada kesempatan itu, Bupati Suwirta sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Dewi Klungkung Culinary. Kesuksesan ini juga terlihat ramainya pengunjung dari pagi hingga malam sehingga festival ini terlihat megah, ramai dan meriah. Untuk kedepannya Bupati berharap kegiatan seperti ini agar bisa dilaksanakan secara berkelanjutan. "Festival Dewi Klungkung Culinary ini sangat megah, ramai dan meriah. Sehari sudah tiga kali saya mengunjungi tempat ini, masyarakat sangat antusias datang untuk meramaikan acara ini dan akhirnya acara ini sukses digelar. Untuk kedepan kegiatan seperti ini harus dilaksanakan berkelanjutan," harap Bupati Suwirta.

Bupati Suwirta juga menambahkan acara ini menjadi kolaborasi Desa Wisata yang ada di Kabupaten Klungkung, dimana semua Desa Wisata memiliki kuliner yang khas, ditempat inilah ditunjukan baik dari kualitas maupun kuantitas sehingga bisa membangkitkan dan memajukan semua kuliner yang ada.

Sementara ada 16 Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) dari masing-masing desa wisata di Klungkung yang ikut berpartisipasi dalam festival ini. Adapun sejumlah menu khas Klungkung yang dijual diantaranya, Babi Guling Mek Subur, Babi Kriuk Mek Sunadri, Bebek Goreng Nyalian, Lawar Bebek Tepi Carik, Betutu Bakas, Nila Nyatyat Bakas, Nasi Sela Aan, Laklak Secret Waterfall, Lawar Cumi Akah, Ayam Srobsob, Ikan Bakar, Sop Kepala Ikan, dan Sate Be Pasih, Ledok Nusa Penida dan menu khas klungkung lainnya.

Turut hadir mendampingi Bupati, Kadis Pariwisata Klungkung Anak Agung Putra Wedana, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Klungkung, I Wayan Suteja, Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Kabupaten Klungkung, I Wayan Malendra serta instansi terkait lainnya.


Wanita, Kata, Merdeka



IK Eriadi Ariana*

DIAH Tantri termangu dalam temaram malam yang dingin. Tubuhnya nyaris menggigil, menunggu kedatangan Sri Maharaja Aiswaryadala, pemimpin agung Kerajaan Patali. Malam itu Diah Tantri mendapat giliran untuk melayani hasrat seksual raja yang tidak pernah terpuaskan. Malam itu, pergulatan kata ditakdirkan mengubah dunia.

Sebelum tiba giliran Diah Tantri, ribuan gadis telah “dinikmati” Aiswaryadala. Sebuah perintah yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan telah ditetapkannya, bahwa setiap gadis di negeri itu saban malam secara bergantian harus melayani raja di peraduan. Pada masa itu, perintah raja adalah wahyu Tuhan yang mustahil untuk dilawan. Rakyat pun menyerah tanpa syarat. Tiada kemerdekaan dalam jiwa maupun raga.

Jika ingin hidup enak, Diah Tantri sebenarnya memiliki kuasa yang cukup untuk “lari dari kenyataan”. Ia adalah putri Patih Bandeswara yang merupakan panglima tertinggi Negeri Patali. Pangkat mentereng dengan segudang pengalaman di barak militer, intelejen, hingga reserse adalah modal yang lebih dari cukup bagi Bandeswara untuk sekadar “melindungi” putrinya. Bandeswara bisa dengan mudah menghilangkan bukti keberadaan anaknya, misalnya dengan menghilangkan rekaman setiap CCTV dari kaputren. Namun, ia tidak mau melakukan semua itu.

Tidak disangkal bahwa Bandeswara adalah panglima lurus dan tulus. Ia tidak pernah “aji mumpung” karena berkedudukan tinggi. Alih-alih melakukan nepotisme dan memperkaya diri, baginya jabatan dan pangkat adalah momen untuk membayar hutang pada tanah dan air yang menghidupi. Jabatan yang ia terima tidak lebih wujud dari kepercayaan rakyat, dan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Sang Hyang Titah, kala waktunya tiba.

Sikap lurus Bandeswara menurun pekat ke pribadi Diah Tantri. Ia tidak ingin memanfaatkan semua kemudahan yang didapat dari kelahirannya sebagai seorang putri panglima besar. Lebih dari itu, Diah Tantri justru memiliki rasa welas asih dan solidaritas. Ia prihatin terhadap nasib yang menimpa ribuan perempuan Patali.

Menurut Diah Tantri, perempuan tidak diciptakan untuk beroposisi dengan laki-laki. Perempuan memiliki kemerdekaan penuh atas dirinya untuk menentukan nasibnya sendiri. Oleh karena itu, ia selalu berpikir untuk mengupayakan gerakan perubahan. Setelah pertimbangan yang matang, menurutnya satu-satunya cara untuk melawan tirani yang tengah tumbuh subur di Kerajaan Patali dan merenggut kemerdekaan gadis-gadis negeri itu adalah dengan “menghantam” pusat kuasa. Langkah persuasif dipilih untuk meyakinkan Aiswaryadala bahwa tindakannya salah.

Syahdan, tibalah malam itu. Waktu bagi Diah Tantri untuk melayani sang raja tiba. Ketika sang raja datang, Diah Tantri mulai memainkan lakunya. Ia memuja Sang Hyang Semara, dengan segala kemolekan diri, mulai menarik hati sang raja. Ketika Aiswaryadala terjerat jala asmara, Diah Tantri dengan cepat menyanderanya. Pada sepersekian detik penting itu, Diah Tantri memohon anugerah pada Aiswaryadala agar diizinkan menuturkan kisah dunia antah-berantah dari negeri para binatang.

Diah Tantri bagai dianugerahi Sang Hyang Aji Saraswati. Rencananya berhasil, Aiswaryadala bagai bertekuk lutut. Pada mulanya, Aiswaryadala hanya memberi izin Diah Tantri untuk bercerita. Satu, dua, tiga fragmen cerita dituturkan, menyambung satu per satu seperti aliran sungai. Semakin dikisahkan, raja semakin penasaran mendengar kisah yang lain.

Malam berlalu dengan cepat. Kala cerita Diah Tantri usai, fajar telah menyingsing. Ajaibnya, kisah-kisah binatang itu justru meruwat hati Aiswardayala. Seperti matahari yang menyeka malam, kisah-kisah itu membuat penguasa Patali menyadari bahwa selama ini ia telah membuat kekeliruan besar. Pada akhirnya, Maharaja Aiswaryadala bersetia di hadapan Diah Tantri untuk menyudahi semua tirani yang diperbuat.
***
Kisah Diah Tantri sebagaimana diutarakan pada kisah di atas tersurat dalam teks Tantri Kāmandaka Jawa Kuno (lihat Suarka, 2007). Masyarakat Bali—utamanya bagi mereka yang nyastra—cukup baik mengenal kisah ini. Kepopuleran Tantri Kāmandaka terbukti dari banyaknya saduran lintas batas yang hidup dari masa ke masa. Saduran kisah itu banyak digurat dalam lembar-lembar lontar, ada pula yang ditatah dalam padas-padas sebagai relief penghias bangunan. Pada masa yang lebih belakang, cukilan kisahnya muncul pada buku-buka ajar di sekolah, juga sebagai animasi.

Jika dibaca-baca lagi, kisah itu mengalirkan sejumlah pesan moral yang abadi melintasi dimensi zaman. Kesetiaan, kepercayaan, persahabatan, kejujuran, hingga sikap kritis dan skeptis adalah nilai-nilai abadi yang dikandung. Nilai-nilai itu menunggu untuk diwujudkan dalam laku nyata oleh insan manusia agar bijak di tengah hamparan alam mahaluas.

Figur Diah Tantri dalam susastra itu secara terang benderang merepresentasikan sosok wanita yang berupaya membongkar hierarki gender. Perlawanan Diah Tantri pada kuasa Aiswaryadala telah membalikkan paradigma bahwa perempuan adalah sosok tidak berdaya. Banyak di antara kita sering kali terjebak pada labirin polarisasi hitam-putih, atas-bawah, atau kanan-kiri yang radikal. Perempuan dipertentangkan dengan laki-laki, wanita dipertentangkan dengan pria, hanya karena keduanya memiliki anatomi tubuh, sifat, dan tugas berbeda.

Ada banyak anggapan yang menempatan perempuan sebagai insan tidak berdaya. Persepektif semacam itu mencipta gerakan pemberdayaan yang sering kali muncul dan dipolitisasi hanya untuk kepentingan tertentu. Kita sering kali lupa, bahwa dengan menyematkan narasi “ketidakberdayaan perempuan”, maka pada detik yang sama telah membenarkan perempuan memang tidak berdaya. Bukankah narasi semacam ini justru telah meruntuhkan kemuliaan dan segala kelebihan perempuan?

Kisah Tantri Kāmandaka turut memberi garis tebal pada narasi kuasa kata-kata dalam percaturan sistem politik—dan kehidupan. Diah Tantri mengajak pembacanya mengingat bahwa aliran kata adalah senjata yang paling tajam, cermin paling jernih, sekaligus pelita paling benderang untuk membangun peradaban. Ujaran kebencian si anjing, Sambada, terbukti berhasil meruntuhkan persahabatan sang singa, Pinggala dan sang lembu, Nandaka; kebohongan si bangau, Baka membawanya pada kematian yang tragis; namun kepiawaian si kambing, Mesaba, berhasil membuatnya sebagai satwa berwibawa di belantara.

Laku para binatang dalam kisah itu mengingatkan pembaca untuk menjunjung tinggi kebenaran dan kemuliaan kata-kata, terlebih bagi mereka yang mengemban tugas sebagai pemimpin. Pemimpin jangan menjauh, apalagi takut pada kata-kata—dan śastra. Maksudnya, jangan takut kritik, jangan pula ragu mengkoreksi ucap, sebab kata-kata akan selalu mencari jalan untuk diketahui setiap pemilik telinga. Kata-kata selalu hadir merdeka dan memerdekakan, tanpa hina dan cela.

*Penutur adalah jurnalis, pencinta sastra Jawa Kuno, dan Jero Penyarikan Duuran di Pura Ulun Danu Batur.

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved