-->

Kamis, 13 Februari 2025

PERAYAAN HUT WHDI BANGLI, HARAPKAN PERAN SERTA WANITA DALAM MEMBANGUN BANGLI.


Bangli , Bali Kini -
Organisasi Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) adalah organisasi yang dibentuk dengan tujuan mewadahi dan menampung aspirasi serta kreatifitas para wanita Hindu, dalam menjalankan perannya sebagai motor penggerak, baik di keluarga maupun di masyarakat. Untuk itu, WHDI Kabupaten Bangli menyelenggarakan acara Ulang Tahun WHDI yang ke-37 dengan tema “ Membangun Wanita Cerdas, berdaya dalam memperkuat ekonomi keluarga untuk menuju Indonesia maju” pada Kamis, (13/2/24) bertempat di Ruang Rapat Krisna Setda Kabupaten Bangli.


Dalam kesempatannya, Ketua WHDI Kabupaten Bangli Ny. Suciati Diar menyatakan Sebagai wanita Hindu, penting bagi kita semua untuk memiliki karakter yang kuat, berani, cerdas, dan memiliki strategi serta berpengetahuan. Hal inilah yang nantinya akan mendasari kita untuk dapat melakukan pembinaan untuk mencerdaskan kehidupan anak-anak generasi muda Hindu sebagai penerus Bangsa Indonesia. “saya berharap sebagai organisasi pemberdayaan WHDI akan dapat memediasi para wanita agar dapat memberdayakan dan meningkatkan kualitas diri serta kemampuan manajemen para wanita, memperluas wawasan dan mengembangkan jaringan sebagai bentuk darma bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, ujarnya”.


Ia juga mengajak ibu-ibu Wanita Hindu Indonesia untuk bersama-sama dengan semangat persaudaraan meningkatkan peran wanita Hindu agar dapat mempersiapkan generasi-generasi muda Hindu yang memiliki kualitas baik dari segi agama, adat istiadat dan kemampuan intelektual.

 “Saya berharap pada perjalanan WHDI kedepannya akan dapat memotivasi masyarakat luas didalam mengaplikasikan ajaran agama dan dharma secara konkret". 


Pada Kesempatan tersebut Ny. Sariasih Sedana Arta selaku Pembina WHDI Kab. Bangli mengucapkan selamat ulang tahun serta mohon dukungan kerjasama WHDI dalam membangun Bangli 5 tahun kedepan. 

"saya mohon dukungan ibu-ibu WHDI Bangli dalam upaya memajukan dan mensejahterakan masyarakat di kabupaten Bangli", ujarnya.

Ditambahkannya, Kita tidak akan bisa bekerja sendiri tentu kita harus bekerja dengan tim sehingga semua program baik PKK, Dekranasda maupun di posyandu bisa bersinergi, karena hal tersebut berkaitan erat dengan WHDI agar bisa sukses dan bisa mencapai target yang memang sudah ditentukan.

Harapannya pembangunan di Kabupaten Bangli bisa seperti sebelumnya atau kita harapkan lebih, akan tetapi karena saat ini efisiensi penganggaran di semua unit itu menjadi kendala kita semua di daerah.  "Mudah-mudahan dengan bersinerginya Bangli dengan Provinsi Bali serta kabupaten Kota Lainya di Bali, sehingga bisa membantu Kabupaten Bangli dalam mewujudkan pemerataan pembangunan", harapnya.

Sekali lagi tyang ucapkan selamat ulang tahun WHDI Kabupaten Bangli, semoga dalam usianya yang ke-37 tahun, WHDI Kabupaten Bangli akan semakin jaya dan semakin sukses dalam mengemban amanah menciptakan keluarga yang berbahagia, tutupnya.[rls]

Pj. SEKDA BANGLI PIMPIN RAKOR UNTUK KESEDIAAN GAS ELPIJI 3KG DI WILAYAH BANGLI.


Bangli, Bali Kini
- Penjabat Sementara Sekda Bangli I Made Ari Pulasari Memimpin Rapat Kordinasi (rakor) prihal ketersediaan Gas Elpiji 3Kg bersubsidi di wilayah Kabupaten Bangli Selasa, 11/02/2025 bertempat di Ruang Rapat Kantor Bupati Bangli. Rakor ini dihadiri oleh Perwakilan Forkopimda, Plt. Kadis PerindagNi Luh Ketut Wardani dan Saler Branch Manager Bali IV Pertamina Patra Niaga Zico Aldillah Syahtian, Agen Gasindo Utama Perkasa Pande Ketut Edi, serta perwakilan dari Disperindag serta para Agen dan Pengepul gas Elpiji di Kabupaten Bangli.  

Dalam pertemuan tersebut, dibahas pola distribusi LPG 3 Kg yang lebih ketat untuk memastikan distribusi tepat sasaran kepada masyarakat kurang mampu. Rapat koordinasi ini merupakan langkah konkret Pemerintah Kabupaten Bangli dalam mengupayakan ketersediaan Gas LPG 3 Kg sehingga tepat sasaran. 

Pj. Sekda mengharapkan Pertamina dapat memastikan ketersediaan stok serta melakukan sosialisasi kebijakan baru terkait distribusi gas bersubsidi ini. Lebih jauh dari itu, pihaknya menekankan agar Pertamina dapat memastikan serta memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan Gas LPG 3 Kg. "Kita ingin memastikan masyarakat Bangli dapat dengan mudah memperoleh LPG 3 Kg dengan ketersediaan stok yang mencukupi, sehingga kebutuhan sehari-hari mereka tetap terpenuhi", harapnya.

Ini kelemahan kita, karena belum adanya sosialisasi yang masiv terkait dengan keberadaan pangkalan, titik pangkalan dan dimana sub agen. Hal ini belum masyarakat ketahui secara luas sehingga masyarakat kesulitan menemukan Gas.  Tugas kita ke depan yang dalam waktu singkat kita akan melakukan sosialisasi melalui media online dan media-media yang kita miliki termasuk juga melalui video tron yang ada di alun-alun Bangli terkait dengan kepastian pendistribusian gas elpiji yg tepat sasaran. 


Pihak Pertamina Zico Aldillah Syahtian Branch Manager Pertamina Bali IV,  mengatakan, saat ini Pertamina menindaklanjuti kebijakan baru dari Kementerian ESDM, yang hanya mendistribusikan gas LPG 3 Kg bersubsidi melalui pangkalan serta sub pangkalan resmi yang telah terdata. "Untuk saat ini, pasca kebijakan baru dari Kementerian ESDM, Pertamina saat ini mendistribusikan kepada pangkalan dan sub pangkalan yang terdata. Nantinya para pengecer akan didorong untuk dijadikan sebagai sub pangkalan." jelas Zico.

 Ia menambahkan, kebijakan ini bertujuan agar penyaluran LPG 3 Kg tepat sasaran bagi masyarakat kurang mampu serta memperpendek jalur distribusi guna mencegah penyalahgunaan gas bersubsidi tersebut.

Sementara itu salah satu pihak Agen Pande Ketut Edi dari Gasindo Utama Perkasa  menekankan Untuk isu kelangkaan Gas Elpiji saat ini sebenarnya tidak ada, cuman dari proses  sistem baru ini kami dari agen harus melakukan pemecahan pangkalan. Dimana pangkalan yang sebelumnya mendapatkan alokasi 70 kita kurangi untuk istilahnya menyamarkan, kita bawa ke Pangkalan Baru. Karena sekarang tugas kita untuk meredam Gejolak ini kita bertindak cepat untuk membuka pangkalan-pangkalan baru biar konsumen atau masyarakat Bangli bisa lebih efisien dan lebih cepat mendapatkan gas Elpiji, ungkapnya.[rl]

DPRD Bali Bersikap Tegas Panggil Manajemen Finns Beach Club Terkait Insiden Kembang Api


Denpasar , Bali Kini –
Ketua Komisi I DPRD Bali, I Nyoman Budiutama, memimpin rapat kerja dengan manajemen Finns Beach Club pada Kamis, 13 Februari 2025, di Ruang Rapat Gabungan DPRD Provinsi Bali. Rapat ini digelar sebagai tindak lanjut atas insiden pesta kembang api pada 14 Oktober 2024, yang bertepatan dengan upacara suci umat Hindu Bali di Pantai Berawa. “Kasus yang terjadi sudah bulan Oktober 2024, kenapa baru dipanggil? Karena kita melaksanakan fungsi pengawasan,” tegas I Nyoman Budiutama. Ia menambahkan bahwa DPRD Bali tetap bertanggung jawab dalam menanggapi keresahan masyarakat meskipun peristiwa telah berlalu beberapa bulan.


Insiden ini menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya. Ia menyesalkan tindakan Finns Beach Club yang dinilai tidak menghormati tradisi lokal. “Pesta kembang api yang digelar bersamaan dengan ritual suci umat Hindu sangat tidak pantas. Ini adalah bentuk ketidakpekaan terhadap adat dan budaya Bali,” ujar Sang Made Mahendra Jaya. Ia pun mengisyaratkan kemungkinan pemanggilan manajemen Finns Beach Club untuk memberikan klarifikasi atas insiden tersebut.


Ketua Fraksi Gerindra DPRD Badung, I Wayan Puspa Negara, turut mengecam tindakan Finns Beach Club dan mendesak pemerintah daerah untuk memberikan sanksi tegas. “Kami dari Fraksi Gerindra menilai ini adalah bentuk arogansi dan egoisme dari Finns Beach Club. Ini bukan sekadar masalah komersial, tetapi ini menyangkut etika dan tata krama yang harus dijunjung tinggi, terutama di Bali yang kental dengan tradisi dan budaya religiusnya,” tegasnya. Ia juga mendorong agar izin operasional Finns Beach Club ditinjau ulang dan bahkan dicabut jika terbukti melakukan pelanggaran.



Menurutnya, pelanggaran ini tidak hanya berdampak secara lokal, tetapi juga bisa merusak citra pariwisata Bali secara keseluruhan. “Bali selama ini dikenal sebagai destinasi wisata yang menggabungkan keindahan alam dengan kekayaan budaya dan spiritualitas. Ketika sebuah tempat wisata seperti Finns Beach Club tidak menghormati nilai-nilai ini, maka tidak hanya merusak hubungan antara pelaku wisata dan masyarakat lokal, tetapi juga bisa mengurangi daya tarik Bali sebagai tujuan wisata,” paparnya.


Saat ini, rapat kerja dengan manajemen Finns Beach Club masih berlangsung di DPRD Bali. Pihak DPRD akan mendengar penjelasan dari berbagai pihak sebelum menentukan langkah lanjutan. Masyarakat Bali pun menunggu keputusan tegas dari pemerintah daerah agar insiden serupa tidak kembali terjadi di masa depan. [r2]

KPU Karangasem Tuntaskan Kajian Publik Prilaku Pemilih Pilkada, Sasar 512 Responden


Karangasem, Bali Kini -
KPU Karangasem bersiap menuntaskan kajian publik yang difokuskan mengenai perilaku pemilih pada Pilkada serentak 27 November 2024 lalu. Kajian publik ini masuk pada tahap finalisasi sehingga bisa segera dipublish dalam waktu dekat ini. Dalam melakukan kajian publik dengan melibatkan responden 512 orang pemilih yang tersebar di 75 desa dan 3 kelurahan yang ada di Kabupaten Karangasem. 


Kepala Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih (Sosdiklih) Partisipasi Masyarakat (Parmas) dan SDM KPU Karangasem, I Kadek Sukara Kamis (13/2) mengatakan Kajian Publik ini merupakan kerjasama KPU Karangasem dengan tim peneliti UHN Sugriwa Denpasar sejak awal tahun 2025 lalu. "Berbagai tahapan sudah kita lakukan, dan sekarang masuk finalisasi, semoga segera bisa dilakukan finalisasi hasil akhir," tegas Sukara. Sukara yang juga mantan Humas Perseden Denpasar menyebutkan kajian publik ini bertujuan menggambarkan respon pemilih terhadap kualitas penyelenggara yang dilaksanakan oleh KPU Karangasem. 


Kata Sukara mantan BPD Nawa Kerti, manfaat lain yang ingin didapat yakni mengidentifikasi pendapat dan masukan atas penyelenggaraan Pilkada, mengukur tingkat kepuasan pemilih, meningkatkan kualitas dan performa penyelenggara, dan ingin mendapatkan umpan balik secara berkala tentang pencapaian kinerja penyelenggara. "Hasil keseluruhan nanti kami berikan kesempatan kepada tim peneliti UHN Sugriwa Denpasar yang akan menyampaikan dalam forum FGD yang akan diadakan KPU Karangasem nantinya," beber Sukara. 


Mantan Humas PSSI Bali itu menambahkan karena banyak item yang dilakukan kajian diantaranya efektivitas pelaksanaan debat, dan ternyata mendapat tanggapan luar biasa dari masyarakat yang banyak menyaksikan proses debat secara langsung melalui TV maupun YouTube. Selanjutnya pengecekan DPT, pemberitahuan C6, kepuasan terhadap pelayanan badan Adhoc yang responnya cukup tinggi. "Semoga apa yang kami lakukan dapat meningkatkan kualitas demokrasi di Karangasem semakin bagus kedepannya, sehingga pendewasaan berdemokrasi terus kita lakukan, terutama dalam konteks KPU sebagai penyelenggara dapat meningkatkan kualitas dalam melayani peserta dan pemilih," tandas Sukara. 


Kata dia, mengenai responden sebanyak 512 orang itu merupakan terdaftar dalam DPT Pilkada Karangasem yang mencapai 392.702 pemilih. 512 responden itu, rata 6 orang di tiap desa. Dengan rincian mereka berasal dari berbagai segmen pemilih. Ada dari kalangan Generasi Z (1997) batasannya sampai usia 28 tahun, dari kalangan Milenial (1981-1996) 44-29 tahun, dari Generasi X (1965-1980) 60 - 45 tahun, Baby Boomer (1946-1964) 79 - 61 tahun, Pre-Boomer (<1945) 80 tahun ke atas dan juga satu orang berasal dari tokoh masyarakat[ rl]

Rabu, 12 Februari 2025

Sudah 3 Hari Fastboat di Pelabuhan Padangbai Ditutup Akibat Cuaca Extrim


Karangasem, Bali Kini -
Akibat cuaca buruk, angin kencang disertai hujan, Pelabuhan Kapal Cepat (Fasboat) di Dermaga Rakyat Padangbai, Manggis, Kabupaten Karangasem Bali ditutup. Penutupan ini telah berlangsung sejak Senin (10/2/2025) hingga kini, Rabu (12/2/2025). 


Menurut Muhamad Mustajib, Kepala KSOP Padangbai, mengatakan untuk sementara waktu penyebrangan Padangbai menuju Gili Trawangan ini ditutup mengingat cuaca masih tidak memungkinkan untuk kapal-kapal kecil  berlayar. "Kita utamakan keselamatan karena informasi dari BMKG angin kencang disertai hujan ini masih akan berlangsung hingga besok, (Kamis, 13/2/2025). Setelah itu kita lihat situasional di lapangan,"katanya.


Penutupan dermaga fasboat ini telah terjadi sejak 3 hari lalu. Dikatakan jika bagian cuaca di bagian selatan Lombok masih tinggi cukup tinggi. Ketinggian ombak mencapai 2,3 mete sementara tiupan angin mencapai 46km/jam. Selain itu hujan deras juga membuat jarak pandang nahkoda tidak maksimal. 


Sementara, alternatif bagi para wisatawan mancanegara yang biasanya menggunakan kapal cepat untuk menyebrang ke Lombok, dialihkan ke Kapal besar/ Kapal Feri yang masih beroperasional seperti biasa. (Ami)

Senin, 10 Februari 2025

Kapolres Karangasem Pimpin Apel Operasi Keselamatan Agung 2025

 


Karangasem, Bali Kini - Polres Karangasem menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Agung 2025 pada Senin (10/2/2025). Kegiatan yang berlangsung di Aula Kanya Badra Paramartha Polres Karangasem ini dipimpin langsung oleh Kapolres Karangasem AKBP I Nengah Sadiarta, S.I.K., S.H., M.K.P.


Apel dihadiri oleh Dandim 1623 Karangasem Letkol CZI Ryan Yustian, S.E., M.Han., para PJU Polres Karangasem, seluruh Kapolsek jajaran, personel Polres Karangasem yang ditunjuk, serta satu pleton dari Dinas Perhubungan Kabupaten Karangasem.


Dalam amanatnya yang membacakan pesan Kapolda Bali, Kapolres menekankan beberapa poin penting terkait kondisi lalu lintas di Bali. Beliau menyampaikan bahwa keberadaan lalu lintas dan sarana yang memadai merupakan indikator kemajuan suatu daerah dan memegang peranan vital dalam kehidupan masyarakat.


"Peningkatan volume kendaraan yang belum berbanding lurus dengan infrastruktur jalan menjadi salah satu penyebab kemacetan," ujar Kapolres. Berdasarkan data Dit Lantas Polda Bali, sepanjang tahun 2024 tercatat 192 kejadian kecelakaan lalu lintas dan 12.858 pelanggaran, dengan kontribusi dari warga lokal maupun wisatawan asing.


Operasi Keselamatan Agung 2025 akan dilaksanakan selama 14 hari, terhitung dari tanggal 10-23 Februari 2025. Dalam pelaksanaannya, operasi ini akan mengedepankan pendekatan preemtif dan preventif secara humanis.


Apel ditandai dengan prosesi penyematan pita sebagai tanda dimulainya operasi. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Polres Karangasem dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban lalu lintas di wilayah Karangasem. (Rls)

Minggu, 09 Februari 2025

Cuaca Extrim Sejumlah Pohon Tumbang di Wilayah Denpasar


 Ket foto : Suasana penanganan musibah Pohon Tumbang akibat angin kencang di beberapa titik wilayah Kota Denpasar pada Minggu (9/2). 



Denpasar  , Bali Kini - Cuaca ekstrim nampaknya masih melanda Kota Denpasar diawal tahun 2025 ini. Meski intensitas hujan tidak terlalu tinggi, angin kencang membuat belasan pohon tumbang pada Minggu (9/2). Sehingga, guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, BPBD Kota Denpasar mengimbau masyarakat untuk hati-hati dan waspasa, serta menunda untuk bepergian jika tidak mendesak. 


Berdasarkan data sementara BPBD Kota Denpasar, diketahui sebanyak 18 pohon di sejumlah titik dilaporkan tumbang maupun dahan yang patah. Selain itu, sebanyak 3 atap rumah dilaporkan mengalami kerusakan. Semuanya merupakan pohon tumbang akibat angin kencang. Dimana, saat ini sedang dilaksanakan penanganan secara sigap oleh petugas BPD, DLHK dan aparat Desa/Kelurahan. Hal ini lantaran pohon tumbang terjadi hampir bersamaan. 


Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa saat dikonfirmasi mengakui bahwa akhir-akhir ini cuaca masih ekstrim. Terlebih lagi angin kencang disertai hujan. 


"Sesuai dengan prediksi BMKG, bahwa memang awal tahun cuaca ekstrim, dapat kami sampaikan angin kencang membuat sejumlah pohon tumbang, saat ini sedang ditangani," ujarnya


Lebih lanjut Gus Joni mengimbau masyarakat untuk hati-hati dan waspada. Hal ini lantaran dalam situasi cuaca ekstrim, bencana bisa datang kapan saja. 


"Kami imbau kepada masyarakat, agar selalu hati-hati dan waspada, jika tidak begitu penting diimbau agar tidak bepergian," ajak Gus Joni.


Pihaknya juga mengajak semua pihak dan seluruh masyarakat mematuhi imbauan BMKG. Hal ini mengingat Forecaster on Duty BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrim wilayah Bali. 


"Mari kita patuhi bersama himbauan BMKG, disertai dengan sikap waspada dan hati-hati, dan untuk langkah antisipasi kami telah tugaskan BPBD dan DLHK untuk terus memantau dan merompes pohon perindang agar tidak membahayakan saat cuaca ekstrim, dan Satgas Biru DPUPR terus gencar membersihkan gorong-gorong dan saluran air untuk mengantisipasi banjir," ujarnya. (Hu).

Kabupaten Bangli Gelar Bulan Bahasa Bali Ke VII Tahun 2025


Bangli , Bali Kini - 
Kabupaten Bangli menggelar acara pembukaan Bulan Bahasa Bali VII Tahun 2025 pada hari Rabu, 5 Februari 2025, di Balai Banjar Adat Tanggahan Peken, Desa Sulahan, Kecamatan Susut. Bulan bahasa Bali keVII tahun 2025 ini mengangkat tema "Jagat Kerthi Jagra Hita Samasta".


Bulan baha Bali ke VII kali ini di buka oleh Asisten II Setda Kab. Bangli, I Ketut Riang dan di hadiri oleh Forkopimda Kabupaten Bangli, para Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Bangli, Camat se Kabupaten Bangli, Bendesa Madya MDA Kabupaten Bangli, perwakilan PHDI Kabupaten Bangli, Perbekel Desa Sulahan, Kelian Banjar Adat Tanggahan peken, Kelian Banjar Dinas Tanggahan Peken dan berbagai tokoh masyarakat lainnya.


Dalam membacakan sambutan Bupati, Asisten II, Ketut Riang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Bulan Bahasa Bali ini. Ia menekankan bahwa kegiatan Bulan Bahasa Bali merupakan wujud implementasi Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2018 tentang Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali.


Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya bahasa Bali di era modern. Dengan dilaksanakan Bulan Bahasa Bali, diharapkan warisan budaya ini tetap lestari dan semakin banyak masyarakat Bali yang tergerak untuk menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk memeriahkan Bulan Bahasa Bali ke-VII, diadakan berbagai lomba atau "wimbakara" yang terdiri dari 6 kategori, antara lain lomba Nyurat Aksara Bali (SD), lomba Nyurat Lontar (SMP), lomba Sambrama Wacana (Prajuru Adat), lomba Debat (Wiwada) mabasa Bali (SMA/SMK), lomba Ngwacen Lontar (SMA/SMK), dan lomba masatua Bali (Krama Istri, Pakis Bali). 


Diketahui bahwa kegiatan Bulan Bahasa Bali ini akan berlangsung dari tanggal 5 hingga 7 Februari 2025 di Balai Banjar Tanggahan Peken, Desa Sulahan, Susut Bangli. Kegiatan Bulan Bahasa Bali VII tahun 2025 di Kabupaten Bangli merupakan program pemerintah Provinsi Bali yang rutin dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Diharapkan melalui kegiatan ini, masyarakat Bali semakin mencintai dan melestarikan bahasa, aksara, dan sastra Bali sebagai warisan budaya yang tak ternilai harganya.[blg]

"Banyupinaruh" Warga Banjiri Pantai Sanur


Denpasar , Bali Kini -
Setelah merayakan hari Saraswati, umat Hindu melanjutkannya dengan melaksanakan prosesi Banyupinaruh (pembersihan), dimana umat tertuju kepada sumber air. Itu dilakukan sehari setelah perayaan Saraswati,  umat menuju ke muara, pantai atau tempat sumber mata air lainnya.

Kebanyakan warga memilih melakukannya di Pantai. Selain melaksanakan Banyupinaruh juga refreshing bersama keluarga, seperti halnya di Pantai Sanur, Minggu (9/2). Di pantai wilayah Denpasar Selatan ini, selalu padat disaat hari setelah Saraswati ataupun hari biasanya. 

Salah satu warga Denpasar,  Ni Luh Sri Budiarti mengatakan setiap Banyu Pinaruh pasti kami kemari (Pantai Sanur) bersama keluarga selain berlibur bersama kedua anaknya. Walau sempat hujan,  tak menyurutkan warga Denpasar ke pantai yang cukup ramai ini. 

Banyu Pinaruh sendiri berasal kata dari Banyu yang berarti air, dan Pinaruh atau Pengeruwuh berarti pengetahuan. Prosesi ini bermakna untuk membersihkan kegelapan pikiran yang melekat pada tubuh manusia,  yang biasa dilaksanakan pada pagi hari. 

Menariknya suasana Banyupinaruh tidak hanya dipadati warga yang melaksanakan prosesi pembersihan diri. Tetapi juga sesak oleh warga umat lain yang turut menikmati suasana keramain di Pantai Sanur sejak pagi hari saat matahari terbit.[jr]

Menakjubkan "Drama Bali Modern" Tingkat Pelajar SMA


Denpasar ,Bali Kini
- Wimbakara (Lomba) Drama Bali Modern dalam ajang Bulan Bahasa Bali (BBB) VII tampil dengan topik yang sangat beragam. Anak-anak setingkat SMA yang menjadi peserta lomba itu, lebih banyak mengangkat kisah sesuai dengan situasi di jaman sekarang ini. Kreatif dan tampil dengan berbagai pesan moral. Meski sedikit penonton, tetapi dengan akting dan tata seni pentas mereka mampu membuat panggung Gedung Kesisrarnawa, Taman Budaya Bali menjadi beda.

Digelar selama dua hari, pada Kamis-Jumat  6- 7 Februari 2025, lomba pertama dijadwalkan 5 peserta, namun teater modern SMA Negeri 1 Tembuku Bangli berhalangan hadir, sehingga hanya 4 peserta yang menyajikan garapan seninya. Pementasan diawali dengan drama modern berjudul Kuang Lebih Muah Ane Lenan, Rwa Bhineda dari Teater Taksu Smadara, lalu drama “TUUH” (Kehendak Sanga Waktu) oleh Samanta dan diakhiri dengan drama modern berjudul Jagal Babarakan.


Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Provinsi Bali Prof I Gede Arya Sugiartha yang hadir menyaksikan pementasan itu mengatakan, anak-anak yang tampil ini tergolong cerdas. Walau mereka masih sebagai siswa setingkat SMA, namun mereka sangat jeli dalam memilih topik, sehingga kena dengan situasi di jaman sekarang dan sifatnya kekinian. “Maka cocoklah ini sebagai penampilan drama modern, karena cerita yang diangkat itu kekinian, tetapi dikemas dalam bahasa Bali,” katanya. 


Lomba Drama Bali Modern ini mengangkat cerita di Bali. Salah satu tema yang diangkat adalah pelestarian lingkungan. Adanya perkembangan pembangunan perumahan, investor mulai masuk dan merayu masyarakat agar mau menjual tanahnya. Lalu, seorang kakek bersikukuh tidak mau menjual tanahnya, karena berkomitmen melestarikan warisan leluhurnya. Meskipun kepala desa yang ikut mengompor-ngopori agar mau menjualnya.


Menurut Kadisbud Arya Sugiartha, kisah yang diangkat ini semacam sindirian, karena kondisi seperti itulah yang memang banyak terjadi di Bali saat ini. “Kalau saja penonton itu bisa membaca cerita, dan  itu bisa menghayati, maka artinya jangan sembarang menjual tanah yang ingin disampaikan lewat pementasan mereka itu,” ungkapnya.[jr]

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved