-->

Kamis, 17 Juli 2025

45 Kasus Ditangani Tahun 2025, Korban Akui Rasa Aman atas Perlindungan PPA Karangasem




Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini  - Kepala UPTD  Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Karangasem, Ni Nyoman Budiartini, memimpin rapat evaluasi penanganan kasus perempuan dan anak tahun 2025 yang digelar sebagai bagian dari upaya penguatan perlindungan korban kekerasan di wilayah Karangasem, Rabu (16/7/2025). Satu hal penting ditegaskan, yakni korban merasa puas dan terlindungi atas layanan yang diberikan.

Dalam pemaparannya, Budiartini menyampaikan bahwa dari bulan Januari hingga pertengahan Juli 2025, pihaknya telah menangani sebanyak 45 kasus, yang terdiri atas kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kekerasan seksual, psikis, penelantaran, hingga kasus anak berhadapan dengan hukum (ABH). Angka ini tergolong tinggi mengingat tahun 2024 lalu selama Januari-Desember UPTD PPA telah menangani sebanyak 55 kasus. 

“Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak masih tinggi, terutama kekerasan seksual dan KDRT. Meski pelaporan meningkat—ini menunjukkan kesadaran masyarakat makin baik—tetapi juga menandakan akar persoalan masih belum tuntas,” tegasnya.

Rapat tersebut juga menyoroti pentingnya peran Perbekel dan Lurah sebagai garda terdepan deteksi dini serta perlunya sinergi dengan UPTD PPA untuk mempercepat penanganan. Di sisi lain, penanganan psikososial terhadap korban masih menghadapi hambatan karena keterbatasan sumber daya manusia dan akses layanan lanjutan.

Koordinasi lintas sektor juga dievaluasi. Ditemukan masih adanya keterlambatan tindak lanjut dan pelibatan lembaga adat yang belum optimal. Untuk itu, Budiartini merekomendasikan pelatihan rutin untuk perangkat desa terkait SOP penanganan kasus, penguatan peran Posyandu Remaja dan Forum Anak, serta pembentukan Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak di tiap desa/kelurahan.

Meski dihadapkan pada tantangan, layanan yang diberikan UPTD PPA mendapat apresiasi dari masyarakat. Terutama dari para korban yang telah mendapat pendampingan mengaku merasa terlindungi dan puas terhadap layanan yang diberikan.

“Ini bukan sekadar evaluasi data, tapi momentum memperkuat komitmen kita bersama. Kabupaten Karangasem harus menjadi tempat yang ramah dan aman bagi perempuan dan anak,” tutup Budiartini. (Ami)

Tercatat Sudah 14 Anjing Positif Rabies di Denpasar


Laporan Reporter: Jero Ari 

Denpasar , Bali Kini - Kasus positif rabies pada anjing di Denpasar terus meningkat. Hingga 14 Juli 2025, jumlah kasus positif rabies sebanyak 14 ekor sejak Januari 2025. Untuk menekan penyebaran tersebut, Dainas Pertaaanian Kota Denpasar pun terus mengejat cakupan vaksin rabies pada hewan penular rabies atau HPR khususnya anjing. 

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Denpasar, drh. Ni Made Suparmi, bahwa pihaknya telah memvaksin 54.351 ekor anjing di Denpasar. "Capaian vaksinasi rabies sampai 14 Juli kemarin sudah 54.351 ekor atau setara dengan 65,84 persen dari populasi," paparnya. 

Adapun populasi anjing yang terdata tahun 2025 ini sebanyak 82.545 ekor. Kami targetkan hingga akhir tahun 2025, vaksinasi rabies menjangkau 91,2 persen dari jumpah populasi," imbuhnya. 

Dengan begitu kasus positif rabies bisa ditekan dan Denpasar bisa kembali zero rabies. Selain vaksin secara door to door Dinas Pertanian Kota Denpasar juga melibatkan desa dan kelurahan dengan membentuk Tim Siaga Rabies (Tisara). Lewat tim ini dilakukan pendataan populasi anjing dan HPR lainya.

Tak hanya itu, masyarakat banjar sebagai garda terdepan juga akan turut dilibatkan untuk memberikan informasi terkait adanya HPR dan kasus gigitan anjing. Sehingga secara berkelanjutan dapat dilaksanakan pemantauan secara intensif. 

"Dari pendataan ini akan memperoleh data populasi dari kepemilikan masyarakat hingga keberadaan anjing liar, sehingga penyebaran rabies dapat ditekan," kata Kadis Pertanian Kota Denpasar, AA Gde Bayu Brahmasta.

Gung Bayu juga mengharapkan masyarakat juga dapat memperhatikan cara merawat anjing yang benar. Hal ini lantaran penanganan rabies akan lebih optimal dengan melibatkan peran serta dan sinergi bersama masyarakat, termasuk banjar-banjar dan lingkungan yang ada di Kota Denpasar.

Jaga Kebersihan Wajah Kota, Satpol PP Kota Denpasar Tertibkan Sejumlah Baliho

 


foto : Jajaran Satpol PP Kota Denpasar saat melakukan penertiban baliho, spanduk, banner dan lainnya di beberapa titik lokasi di Kota Denpasar, Selasa (15/7).

Laporan Reporter : Win 

Denpasar, Bali Kini - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar kembali menertibkan sejumlah baliho, spanduk, dan lainnya di beberapa titik lokasi, Selasa (15/7). Penertiban ini tak lain adalah untuk tetap menjaga wajah kota bersih dan rapi.

Saat dikonfirmasi, Kepala Satpol PP Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Bawa Nendra mengatakan, tim penertiban dalam kegiatan ini menyisir Jalan Dewi Sartika, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Surapati, Simpang Dewi Sartika, kawasan Simpang Enam hingga Jalan Teuku Umar, dan Jalan Pulau Kawe sampai Jalan Pulau Belitung serta Jalan Pulau Moyo.

"Tim kami terjunkan untuk melakukan penertiban di beberapa titik lokasi ini. Kami akan terus mengupayakan agar kegiatan ini dapat berjalan optimal dan kontinyu," ungkap Bawa Nendra.

Selain baliho dan spanduk, tim juga ikut menertibkan baliho, pamflet, banner dan papan nama. Adapun perinciannya kata Bawa Nendra adalah pamflet sebanyak 102 buah, banner sebanyak 51 buah, spanduk berjumlah 12 buah, baliho 10 buah, serta papan nama berjumlah 8 buah.

Bawa Nendra kemudian menambahkan, penertiban ini akan berlangsung berkesinambungan untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan wajah Kota Denpasar. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk ikut serta menjaga keindahan kota dengan tidak memasang baliho, spanduk, atau materi iklan lainnya di tempat yang tidak semestinya.

"Penertiban ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga keindahan dan kenyamanan kota serta menjadikan Denpasar sebagai kota yang tertata dan enak dipandang," ujarnya.

Sinergi Pangan Nusantara - Perusda Dharma Santhika Tabanan dan Perusda Halmahera Timur Teken MoU Sektor Pangan -


Laporan Reporter : Dearna / tim Lpt 

Tabanan , Bali Kini – Komitmen untuk memperkuat ketahanan pangan nasional kembali ditunjukkan melalui kerja sama antardaerah. Kali ini, Pemerintah Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Halmahera Timur resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) antara Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Dharma Santhika Tabanan dan Perusahaan Daerah Perdana Cipta Mandiri Halmahera Timur, Rabu (16/7), di ruang kerja Bupati Tabanan.

Penandatanganan MoU ini turut disaksikan langsung oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., beserta Sekda dan jajaran Perangkat Daerah terkait. Dari pihak Halmahera Timur, hadir langsung Bupati Drs. Ubaid Yakub, MPA, Ketua DPRD, dan Direktur Utama Perusda Perdana Cipta Mandiri beserta jajaran. Kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam membangun kolaborasi lintas daerah guna memperkuat distribusi pangan nasional.

Bupati Sanjaya menjelaskan, bahwa kerja sama ini merupakan bentuk kolaborasi antarpemerintah daerah (G2G) dalam sektor pangan. “Kabupaten Tabanan sebagai lumbung pangan, sebagai sentra penghasil produksi pangan seperti beras, telur, ayam, dan daging, sangat siap menjawab kebutuhan pangan nasional. Apalagi saat ini Halmahera Timur tengah membangun industri besar yang akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, tentu kebutuhan pangannya sangat tinggi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Sanjaya menyebut Perumda Dharma Santhika telah memiliki pengalaman luas dalam menyuplai hasil pertanian ke berbagai wilayah Indonesia dan diharapkan hal ini dapat ditingkatkan kedepannya. “Astungkara, Perumda kami sudah berpengalaman menjalin kerja sama dengan DKI Jakarta, Malang, Lombok, seluruh kabupaten di Bali, serta sejumlah hotel. Jadi, kami sangat siap. Terima kasih kepada Bupati Halmahera Timur atas kepercayaan ini,” ucapnya.

Pihaknya juga berharap, Penandatanganan MoU ini menjadi pintu masuk bagi hubungan yang lebih erat antara dua daerah dari belahan timur dan tengah Indonesia. Dengan kolaborasi ini, kedua belah pihak optimis dapat saling menguatkan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional, khususnya melalui sektor pangan dan industri strategis.

Sementara itu, Bupati Halmahera Timur, Drs. Ubaid Yakub, MPA, menjelaskan kunjungan mereka tidak hanya bertujuan menandatangani MoU, tapi juga sebagai forum belajar dari keberhasilan BUMD Tabanan. “Kami datang untuk dua hal, pertama ingin belajar dari BUMD Tabanan yang sudah sangat berpengalaman di sektor pangan. Kedua, menjalin kerja sama konkret melalui MoU ini, karena dari sisi demografi dan kondisi daerah. Kami memang butuh dukungan logistik pangan dari luar,” lanjutnya.

Dirinya menambahkan, bahwa pembangunan pabrik hilirisasi nikel di Halmahera Timur akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan tentu membutuhkan dukungan logistik yang besar. “Persawahan kami hanya sekitar 5.000 hektar, dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan logistik industri tersebut. Bandingkan dengan Tabanan yang memiliki 19.000 hektar sawah. Karena itu, kerja sama ini sangat penting bagi kami,” tegasnya

Bupati Ubaid juga menekankan bahwa komitmen pemerintah daerah dalam mendorong BUMD harus diikuti dengan sinergi lintas sektor. Untuk itu pihaknya sangat serius dan komitmen dengan kerjasama ini. “Kami ingin menjadikan kerjasama ini sebagai awal untuk membangun hubungan yang lebih luas dan bermanfaat. Ke depan, semoga sinergi ini dapat ditingkatkan dalam berbagai sektor,” harapnya

Buka Rapat Koordinasi Posyandu 2025, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya Dorong Optimalisasi Kesehatan Program 6 SPM


Laporan Reporter : Dearna / Tim Lpt 

Tabanan , Bali Kini –
Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, secara resmi membuka Rapat Koordinasi Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan yang berlangsung di Pondok Indi, Kecamatan Penebel, Tabanan, Rabu (16/7). Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Tim Pembina Posyandu Kabupaten Tabanan, narasumber, dan Camat se-Kabupaten Tabanan.

Dalam sambutannya, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya menegaskan pentingnya rapat koordinasi ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan posyandu sebagai wadah partisipasi masyarakat. “Pada kesempatan ini, saya ingin menekankan kembali betapa pentingnya rapat koordinasi pos pelayanan terpadu, karena posyandu merupakan salah satu lembaga kemasyarakatan desa yang merupakan wadah partisipasi masyarakat,” ujarnya.

Pihaknya menjelaskan, posyandu memiliki fungsi strategis sebagai penyalur aspirasi masyarakat, serta berperan dalam pelaksanaan pemerintahan desa, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat. Untuk itu, menurut Bunda Rai diperlukan komitmen dan konsistensi dari seluruh pihak, termasuk pembentukan institusi Tim Pembina Posyandu.

Rapat koordinasi kali ini difokuskan pada peningkatan kinerja posyandu dalam enam bidang SPM Kesehatan, yakni pengukuran status gizi, skrining kesehatan, pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan), serta penyuluhan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). “Tujuan dari rakor ini adalah untuk meningkatkan pembinaan, evaluasi, dan pelaksanaan kegiatan enam bidang SPM pembina posyandu,” ungkap Ny. Rai Wahyuni.

Srikandi Tabanan itu juga berharap rapat koordinasi ini mampu memunculkan berbagai inovasi baru, khususnya dalam bidang kesehatan. Melalui rakornas ini diharapkan ada sesuatu yang baru, misalnya inovasi yang baru khususnya di bidang kesehatan agar nanti pelayanan di masyarakat lebih mudah dan optimal. Selain itu, Ny. Rai Wahyuni juga menyampaikan rasa bangganya atas perkembangan Posyandu 6 SPM di Kabupaten Tabanan.

Saat ini, tercatat sebanyak 832 posyandu telah mendapatkan SK SPM. Bunda Rai juga menjelaskan, bahwa keberadaan posyandu 6 SPM menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan permasalahannya. “Tujuan kita, posyandu dengan 6 SPM ini betul-betul memberikan ruang aspirasi untuk masyarakat lebih luas lagi. Ini semacam program jemput bola, sama seperti berkantor di desa,” jelasnya.

Ia pun mengapresiasi keterlibatan OPD terkait yang terlibat langsung dalam proses ini. Menurutnya, keberhasilan pelaksanaan Posyandu 6 SPM sangat bergantung pada konsistensi dan sinergi lintas sektor. Ny. Rai Wahyuni menutup sambutannya dengan harapan agar seluruh pihak terus memperkuat koordinasi dan meningkatkan pemahaman terhadap tugas masing-masing. “Saya apresiasi rakornas posyandu bidang kesehatan ini, agar nantinya bisa saling berkoordinasi untuk saling menguatkan, harus paham dulu tugasnya apa, dan yang paling penting terus sosialisasi terutama kepada masyarakat,” tutup Bunda Rai

Sabtu, 12 Juli 2025

Walikota Jaya Negara Teken MoU Dengan CityNet Asia Pacific,

 


Ket. Foto:  Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, dalam kesempatan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan pihak CityNet Asia Pacific. Penandatanganan ini dilakukan secara virtual, dari Kantor Walikota Denpasar, Jumat (11/7). Sementara itu, pihak CityNet Asia Pacific sendiri diwakili oleh Secretary General, Vijay Jagannathan, langsung dari Washington DC, Amerika Serikat.
 

Kota Denpasar Siap Jadi Tuan Rumah Excom Meeting Ke-45

Laporan Reporter : Win

Denpasar, Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan  CityNet Asia Pacific, terkait dengan penyelenggaraan Executive Committee Meeting (Excom Meeting) CityNet Asia Pacific ke-45 Tahun 2025, yang akan berlangsung pada 26 - 28 Oktober mendatang di Kota Denpasar. Penandatanganan ini dilakukan secara virtual, dari Kantor Walikota Denpasar, Jumat (11/7). Sementara itu, pihak CityNet Asia Pacific sendiri diwakili oleh Secretary General, Vijay Jagannathan, langsung dari Washington DC, Amerika Serikat. 

Dalam sambutannya, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara yang hadir bersama Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, menyampaikan komitmen bahwa Kota Denpasar memiliki kesiapan penuh sebagai tuan rumah pertemuan yang melibatkan lebih dari 50 perwakilan anggota dalam jaringan CityNet di wilayah Regional Asia Pasifik tersebut. 

“Tentu ini menjadi sebuah kebanggan dan kehomartan bagi Kota Denpasar telah didaulat menjadi tuan rumah kegiatan bertaraf regional ini. Dalam pelaksanaannya nanti, Pemerintah Kota Denpasar sekaligus juga akan memperkenalkan kepada seluruh peserta tentang kekayaan budaya, alam, inovasi dan juga transformasi di Kota Denpasar,” ungkap Walikota Jaya Negara.

Selebihnya, Walikota Jaya Negara juga mengungkapkan, adapun tema yang diusung pada gelaran Excom Meeting CityNet Asia Pacific ke-45 tahun ini, adalah “Membangun Harmoni yang Berakar pada Kearifan Lokal”.  Tema ini mencerminkan komitmen kuat Pemerintah Kota Denpasar, terhadap pembangunan kota berkelanjutan yang berakar pada filosofi Tri Hita Karana, yakni 

harmoni antara Tuhan, manusia, dan alam. Tri Hita Karana sendiri, tambah Walikota Jaya Negara, adalah landasan spiritual sekaligus strategis dari seluruh kebijakan pembangunan daerah, khususnya dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Implementasi Tri Hita Karana tersebut, diterapkan pada tiga konsep yang sekaligus menjadi pilar utama pada pembangunan kota, yang juga menjadi sumber harmoni dan kesejahteraan di Kota Denpasar.  Yakni, konsep Parahyangan, yang meliputi  pelestarian pura, pelaksanaan ritual keagamaan, serta integrasi nilai moral dan spiritual dalam kebijakan publik. 

Kemudian, konsep Pawongan, yakni harmoni antar sesama manusia, yang  diwujudkan melalui pembangunan inklusif, program berbasis masyarakat, dan pemberdayaan UMKM untuk memperkuat ikatan sosial dan ketahanan ekonomi. Selanjutnya, konsep Palemahan, yakni harmoni dengan alam, yang direfleksikan dalam upaya  mendorong sektor pertanian berkelanjutan, pengelolaan sampah berbasis masyarakat, dan inisiatif energi terbarukan. 

“Kami berharap, melalui penyelenggaraan Excom Meeting CityNet Asia Pacific ke-45 ini, Kota Denpasar akan dapat menjadi bagian penting untuk memberikan kontribusi pada jaringan regional, bahkan internasional. Untuk itu, Kota Denpasar siap menyambut Anda, bukan hanya untuk menghadiri pertemuan, tetapi juga untuk menyelami budaya kami, terhubung dengan komunitas kami, dan menyaksikan bagaimana Denpasar membentuk masa depan sambil menghormati akar sejarahnya,” kata Walikota Jaya Negara. 

Pada kesempatan yang sama, Secretary General CityNet Asia Pacific, Vijay Jagannathan, dalam sambutan virtual mengungkapkan pihaknya berterima kasih atas kesanggupan dan juga antusiasme tinggi dari jajaran Pemerintah Kota Denpasar dalam mempersiapkan acara Excom Meeting Asia Pacific ke-45. Acara ini merupakan kegiatan penting yang akan mempertemukan banyak peserta yang merupakan perwakilan kota-kota di jaringan CityNet. 

“Terima kasih atas persiapan Bapak Walikota Denpasar beserta seluruh jajaran Pemerintah Kota Denpasar. Penandatangan MoU ini juga sekaligus akan memperkuat kolaborasi dan sinergi pihak CityNet Asia Pacific dengan Pemerintah Kota Denpasar,” ujar Vijay Jagannathan. 

Vijay Jagannathan juga mengatakan, pihak CityNet menaruh harapan besar agar pertemuan ini bisa dijadikan sebagai langkah bermakna untuk dapat saling berdiskusi antar peserta, guna  membentuk kota-kota yang lebih kuat, tangguh, dan inklusif di seluruh kawasan Asia Pasifik

Wawali Arya Wibawa Buka REI Bali Expo 2025

 


Upaya Kolaborasi Wujudkan Akses Hunian Layak Bagi Seluruh Masyarakat

Laporan Reporter : Esa Wah

Denpasar, Bali Kini - Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri sekaligus membuka gelaran Real Estate Indonesia (REI) Bali Expo 2025 di Level 21 Mall, Denpasar, Sabtu (12/7) sore.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir pula Ketua DPD REI Bali Anak Agung Made Darma Setiawan, beserta jajarannya, Kadis Perkim Denpasar, I Gede Cipta Sudewa Atmaja, dan para anggota Asosiasi Real Estate Indonesia Wilayah Kota Denpasar maupun Provinsi Bali dan organisasi terkait lainnya. 

Gelaran REI Bali Expo tahun ini, mengangkat tema "Inovasi Properti untuk Bali Berkelanjutan", dan akan berlangsung mulai tanggal 12 hingga 20 Juli 2025 mendatang. 

Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dalam sambutannya mengatakan, pelaksanaan REI Bali Expo memiliki nilai strategis melalui tema yang diangkat. Adanya Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, dimana program 3 Juta rumah merupakan kebijakan strategis nasional, dan peran REI sendiri sangat strategis dalam mewujudkan rumah layak huni bagi masyarakat. 

"Saya berharap seluruh komponen yang hadir dalam REI Bali Expo ini dapat memberikan kontribusi maksimal dan menyediakan akses pelayanan dasar, pemanfaatan ruang publik, perumahan dan pemukiman yang layak dan perencanaan pembangunan kolaboratif termasuk pemberian CSR bagi masyarakat kurang mampu di Kota Denpasar," ungkap Wawali Arya Wibawa.

Lebih jauh, ia juga berharap kegiatan ini dapat dijadikan momentum untuk menghadirkan produk properti yang dapat diakses seluruh masyarakat serta solusi bagi penyediaan  rumah bagi masyarakat yang menjadi hasil kerja kolaboratif dan sinergi harmonis seluruh pihak.

"Semoga kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk menghadirkan produk properti bagi masyarakat," imbuh Wawali Arya Wibawa.

Sementara Ketua DPD REI Bali, Anak Agung Made Darma Setiawan yang didampingi Ketua Panitia, Wayan Sukarsana menerangkan REI Bali Expo 2025 ditujukan guna  mendorong pertumbuhan industri properti yang sehat di Bali serta menyediakan hunian layak serta menjadi wadah edukasi dan promosi kepada masyarakat terkait teknologi properti.

"REI Expo 2025 adalah momentum penting bagi kita sebagai ajang mendorong pertumbuhan industri properti yang sehat di Bali, serta menyediakan hunian layak serta menjadi wadah edukasi dan promosi kepada masyarakat terkait teknologi properti dan berbagai pendukungnya. Hal ini sejalan dengan program pembangunan pemerintah di Bali yang selaras dengan budaya dan lingkungan," ungkapnya.

Kolaborasi semacam ini, kata Agung Made Darma, akan mempercepat terwujudnya Industri properti sehat dan berkelanjutan di Bali. Pihaknya juga memberikan apresiasi atas edikasi para pengembang peserta Expo yang telah menghadirkan produk produk unggulannya.

"Selain itu juga kami pastikan pengunjung REI Expo mendapatkan akses terhadap berbagai produk hunian berkualitas dengan promo menarik," lanjutnya.

Ditambahkan Agung Made Darma, REI Bali Expo 2025 menghadirkan total sebanyak 17 developer (pengembang) anggota REI Bali yang menawarkan varian produk berupa hunian subsidi sebanyak 665 unit dan hunian komersial dan mewah sebanyak 1810 unit

Kompak dan Solid, Pemkab Tabanan Laksanakan Sembah Bhakti Penganyar di Pura Semeru Agung Jawa Timur


Laporan Reporter : Dearna / Tim Lpt 

Tabanan , Bali Kini  – Kekompakan dan solidaritas yang tinggi kembali ditunjukkan oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam kegiatan spiritual di luar daerah. Dipimpin langsung oleh Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., bersama Ibu Bupati, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, didampingi Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga, beserta istri, Ny. Budiasih Dirga, dan seluruh jajaran Pemkab Tabanan kompak ngaturang sembah Bhakti Penganyar dalam rangkaian Karya Pujawali Krama Satunggil Warsa di Pura Mandhara Giri Semeru Agung, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (12/7), Saniscara Kliwon Wuku Uye. Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Para Sulinggih, Ketua PHDI Kabupaten Lumajang beserta tokoh masyarakat setempat.

Dengan diikuti oleh kurang lebih 300 orang penganyar dari Pemerintah Kabupaten Tabanan, termasuk Sekretaris Daerah, para Asisten Setda, pimpinan perangkat daerah, hingga unsur masyarakat. Hal ini mencerminkan kekompakan Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam menjaga nilai-nilai spiritual serta melestarikan warisan leluhur. Tidak hanya menghaturkan sembah bahkti, kehadiran penganyar Pemkab Tabanan turut ngayah dengan menghadirkan Sekaa Gong Lanang, Sekaa Santhi hingga Sekaa rejang Tri Datu Sanjayaning Singasana yang dipimpin langsung oleh Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, yang menambah suasana khidmat persembahyangan di Pura Kahyangan jagat tersebut.

Dalam sambrama wacananya usai sembahyang, Bupati Sanjaya menyampaikan rasa syukurnya atas keselamatan dan kelancaran perjalanan rombongan. Ia mengungkapkan, meski menempuh perjalanan jauh dengan kendala infrastruktur, namun perjalanan berjalan dengan lancar, bahkan kehadirannya disambut dengan cuaca yang cerah dan sejuk. “Ini membuktikan masyarakat Tabanan beda. Kita jengah, jangankan di sini, dimanapun semasih bisa kita lalui, kita lewati. Karena kita tidak pernah lupa pada leluhur, karena leluhur kita berasal dari sini, dari tanah Jawa,” tegasnya.

Lebih lanjut Sanjaya menilai, kegiatan ngayarin merupakan implementasi dari nilai-nilai yadnya yang mengandung makna penyucian lahir dan batin, serta menjaga harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan, sesuai filosofi Tri Hita Karana. “Maka dari itu, titiang sareng Pak wakil dan jajaran mengucapkan banyak terimakasih kepada khususnya semeton Tabanan, penari rejang tridatu, seka gong, PSN, semua yang datang tiang ucapkan terimakasih. Jadi, suksma pisan. tiang bangga kita kompak bersatu, apalagi kebanggaan kita, hanya kekompakan, kebersamaan, persatuan dan Sradha Bhakti ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Ida betara kawitan, leluhur dan juga sesama,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua PHDI Kabupaten Lumajang, Teguh Widodo, turut menyampaikan apresiasi dan banyak-banyak terima kasihnya atas kehadiran rombongan penganyar dari Kabupaten Tabanan yang begitu kompak dan antusias. Ia bahkan menyebut, bahwa rombongan dari Tabanan merupakan yang terbanyak hadir dari Bali hingga saat ini. Ia juga menyampaikan terimakasih kepada Bupati Sanjaya beserta jajaran, serta berharap jalinan spiritual dan kebersamaan ini terus terjaga di masa yang akan datang

Upacara Baligia 2025: Sakral, Kolosal, dan Sarat Makna Leluhur


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih 

KARANGASEM, Bali Kini – Puri Agung Karangasem kembali menggelar Upacara Baligia Utama atau Atma Wedana, sebuah upacara sakral dalam rangkaian Pitra Yadnya, yang akan mencapai puncaknya pada 20 hingga 23 Juli 2025 di kawasan Taman Sukasada Ujung, Karangasem.

Ritual penyucian roh leluhur ini diikuti 104 puspa/sekeh, termasuk 17 dari kalangan Puri seperti Pengelingsir Prof. A.A. Agung Gede Putra Agung dan Anak Agung Istri Agung Raka Padmi. Prosesi ini akan melibatkan lebih dari 100 Sulinggih Siwa-Buda dalam acara Resi Bojana pada 21 Juli mendatang.

Upacara Baligia bertujuan menyucikan roh (Atma) agar mencapai alam Siwa Loka dan bersatu dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai Dewa Pitara. Berdasarkan lontar suci Baligia, prosesi ini menyucikan unsur tubuh halus manusia (Suksma Sarira), melengkapi tahapan setelah Ngaben yang menyucikan badan kasar.

Rangkaian upacara telah dimulai sejak Desember 2024 dengan Ngaku Ngagem, dilanjutkan Bumi Sudha dan Nangiang Piadnyan pada Maret 2025. Puncaknya berlangsung pada 20 Juli 2025 dengan prosesi Utpeti, yaitu kebangkitan roh menuju Siwa Loka.

Prosesi akan dilanjutkan dengan Resi Bojana (21 Juli), Upakara Setiti dan Ngeliwet (22 Juli), serta Nganyut atau Ngasti pada 23 Juli di Pantai Ujung. Dalam prosesi terakhir ini, simbol-simbol roh dan perlengkapan upacara seperti Padma, Naga, hingga Angsa dilepaskan ke laut sebagai bentuk penghormatan terakhir.

Manggala Karya, Anak Agung Bagus Parta Wijaya, menyebut upacara ini tak hanya sebagai ritual spiritual, namun juga pendidikan budaya dan pelestarian warisan leluhur. “Ini adalah proses pendidikan sosial dan spiritual yang tak tergantikan,” ujarnya.

Baligia tahun ini juga memperlihatkan kolaborasi lintas umat, dengan keterlibatan aktif Braya Muslim Karangasem dalam kebersihan, keamanan, hingga penjualan minuman di area Nista Mandala. Ini dinilai sebagai wujud nyata toleransi dan integrasi antarumat beragama di Karangasem.

Taman Sukasada Ujung dipilih sebagai lokasi upacara karena merupakan situs peninggalan Raja Karangasem terakhir yang penuh nilai historis dan spiritual. Dalam upacara kali ini, sang raja diadegkan sebagai Lingga Puri – penuntun para Pitara menuju alam Siwa Loka.

Puncak acara akan dimulai pada 20 Juli 2025 pukul 15.00 WITA di Taman Sukasada Ujung, Banjar Ujung, Desa Tumbu, Karangasem 

Nyepi Adat Kesimpar: Pecalang Jaga Ketat Perbatasan Jalan, Lalin Lancar Meski Terdapat Peralihan Jalan


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

KARANGASEM, Bali Kini– Rangkaian upacara Usaba Dodol di Desa Adat Kesimpar yang digelar pada 10 Juli 2025, ditutup dengan pelaksanaan Nyepi Adat wewidangan pada Sabtu (12/7/2025). Tradisi tahunan ini digelar khusus di wilayah Desa Adat Kesimpar dan berlangsung khidmat serta tertib.

Penjagaan dilakukan ketat oleh pecalang di sejumlah titik perbatasan desa, seperti di perempatan Abang, Tista, Bias, Rurung Lantang (Kesimpar), dan batas Desa Datah. Khusus di simpang Abang, pecalang juga mengatur lalu lintas yang melintasi jalan raya provinsi.

Wakil Ketua Pecalang Desa Adat Kesimpar, I Nyoman Arya, menjelaskan bahwa pelaksanaan Nyepi Adat tahun ini tidak berbeda dengan sebelumnya. Seluruh aktivitas masyarakat dihentikan mulai pukul 07.00 hingga 16.00 WITA dalam rangka menjalankan Catur Brata Penyepian. “Kantor, toko, dan segala bentuk kegiatan usaha tutup sementara,” ujarnya.

Untuk mencegah kendaraan masuk ke wilayah desa, akses jalan ditutup menggunakan palang bambu. Hanya kendaraan dengan kepentingan khusus, seperti darurat medis, yang diperbolehkan lewat. Sementara untuk kepentingan lain, harus disertai surat izin resmi. “Tidak ada sanksi bagi pelanggaran, hanya ditegur secara persuasif. Tapi sejauh ini semua warga taat,” tegas Arya.

Menariknya, meski jalur lalu lintas Singaraja–Amlapura sedang mengalami peningkatan volume kendaraan akibat peralihan arus pasca-jalan jebol di wilayah Bajra, Tabanan, pelaksanaan Nyepi Adat tidak terdampak. Lalu lintas tetap lancar, dan pelaksanaan Nyepi berjalan tanpa hambatan

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved