-->

Senin, 27 Oktober 2025

Walikota Jaya Negara Hadiri Karya Padudusan Pengeratep di Banjar Bukit Buwung Kesiman.


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menghadiri Puncak Karya Padudusan Pengeratep dan Melaspas Gelungan di Banjar Bukit Buwung, Kesiman bertepatan dengan Saniscara Kliwon Wuku Wariga, Sabtu (25/10).


Laporan Reporter : Agus 

Denpasar, Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Puncak Karya Padudusan Pengeratep dan Melaspas Gelungan di Banjar Bukit Buwung, Kesiman bertepatan dengan Saniscara Kliwon Wuku Wariga, Sabtu (25/10). Upacara tersebut dilaksanakan sebagai wujud bhakti serta melengkapi rangkaian upacara setelah proses perbaikan dilaksanakan. 

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Kabag Kesra Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara, Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati, Bendesa Adat Kesiman, I Ketut Wisna, Panglingsit Puri Pemayun Kesiman, Prajuru Panca Naya, serta undangan lainya. Diiringi lantunan gambelan dan kidung, rangkaian upacara berlangsung khidmat. Tampak sesolahan rerejangan, topeng wali dan diakhiri dengan Topeng Sidakarya. 

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi atas kerja keras dan gotong royong seluruh lapisan masyarakat Banjar Bukit Buwung, Kesiman dalam mendukung pelaksanaan aci di parahyangan suci. Hal ini tentu sejalan dengan visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju berlandaskan sepirit Vasudhaiva Kutumbakam yang bermakna menyama braya bahwa kita semua bersaudara. 

Dikatakannya, Karya Padudusan Pengeratep dan Melaspas Gelungan di Banjar Bukit Buwung, Kesiman ini merupakan tahapan yang harus dilaksanakan. Sehingga bangunan suci dapat digunakan untuk kegiatan upacara dan pemujaan. Hal ini juga merupakan wujud sradha bhakti krama pengempon kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Hal ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana. 

"Dengan pelaksanaan Karya Padudusan Pengeratep dan Melaspas Gelungan di Banjar Bukit Buwung, Kesiman ini mari kita tingkatkan  sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana," ujar Jaya Negara.

Kordinator Karya, Jro Mangku Nyoman Wira mengatakan bahwa rangkaian upacara telah dimulai sejak 18 Oktober lalu yang diawali dengan matur piuning karya. Sedangkan Puncak Karya dilaksanakan bertepatan dengan Saniscara Kliwon Wuku Wariga pada Sabtu (25/10). Rangkaian karya diawali dengan ngiyas Ida Bhatara, Melasti, Mebawa Pengingkupan dan Melaspas Gelungan, Mejaya-Jaya serta Karya Peneratep. Untuk upacara penyineban akan dilaksanakan pada Selasa (28/10). 

"Astungkara, semoga seluruh rangkaian upacara berjalan sesuai harapan, dan seluruh krama banjar mendapat kerahayuan dan kesejahteraan," ujarnya. 

Sekda Alit Wiradana Sambut Walikota Surakarta Jelang CityNet Executive Committee Meeting Asia Pasifik 2025



Laporan Reporter : Arm 
Denpasar , Bali Kini - Sekretaris Daerah Kota Denpasar, IB Alit Wiradana menyambut hangat kedatangan Walikota Surakarta, Respati Achmad Ardianto didampingi ketua TP PKK Kota Surakarta, Venessa Winastesia yang tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai, pada Sabtu (25/10). Kedatangan Walikota Respati Achmad Ardianto tersebut untuk menghadiri pelaksanaan CityNet Executive Committe Meeting Asia Pasific 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 26 hingga 28 Oktober 2025 di Bali Beach Convention Denpasar.

Sekda IB Alit Wiradana mengatakan bahwa Pemkot Denpasar menyambut kedatangan para peserta dengan penuh antusias. "CityNet Executive Committe Meeting Asia Pasific 2025 ini merupakan momentum luar biasa untuk memperkuat jejaring serta memperkenalkan seni dan tradisi yang ada di Kota Denpasar maupun Bali kepada kota lain," ujarnya.

Lebih lanjut Sekda Alit Wiradana mengatakan tak hanya pengenalan budaya, namun pada pegelaran CityNet Executive Committe Meeting Asia Pasific 2025 ini juga berkolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi yang ada di Kota Denpasar untuk berpartisipasi dengan harapan mampu mendorong pembangunan Smart City (Kota Pintar) di Kota Denpasar, ungkapnya.

"Berharap para delegasi CityNet Executive Committe Meeting Asia Pasific 2025 ini tak hanya aktif pada sesi seremonial, namun diharapkan juga aktif untuk mengulik kebudayaan, tradisi, wisata alam, maupun kuliner lokal yang ada ibu kota Provinsi Bali ini," pungkas Alit Wiradana.

Bupati Satria Serahkan Bantuan Sosial Kepada Dua Anak Yatim Piatu


Laporan Reporter Ums.

Klungkung , Bali Kini - Usai mengikuti kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana Bersih-Bersih Sungai di Jembatan Merah, Bupati Klungkung, I Made Satria bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Klungkung, Ny. Eva Satria dan Yayasan Peduli Yatim Piatu (PYP) Group lanjut menyerahkan bantuan santunan sosial kepada dua anak Yatim Piatu, Minggu (26/10). Masing-masing anak yatim piatu yakni I Komang Restu Merta Yasa asal Banjar Lekok, Desa Sampalan Klod dan Kadek Sintya Lestari asal Dusun Selat, Desa Banjarangkan. 

Selain memberikan bantuan uang sekolah sebesar Rp. 1,6 juta kepada anak yatim piatu, Bupati Satria juga menyerahkan bantuan paket sembako. “Jadi hari ini kami turun bersama Peduli Yatim Piatu (PYP) Group untuk berbagi terutama untuk anak yatim piatu. Melalui bantuan ini nantinya bisa dipergunakan membeli peralatan sekolah dan biaya sekolah lainnya sehingga mereka tidak ada yang putus sekolah, karena pendidikan merupakan salah satu modal dasar untuk meniti karir kedepannya,” ujar Bupati Satria. 

Bupati Satria juga menugaskan Perbekel untuk mendata warganya, terutama agar dapur milik I Komang Restu Merta Yasa segera mendapat bantuan rehab melihat kondisi dapurnya sudah tidak layak huni. “Kedepan saya bersama PYP Group akan terus turun memberikan bantuan ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat yang membutuhkan. Semoga dengan upaya ini nantinya dapat bermanfaat dan memberikan rasa nyaman kepada warga,” harapnya.


Bupati Satria Serahkan Traktor Roda Dua Tipe Rotary




Laporan Reporter : Tim Lpt 
Klungkung , Bali Kini - Bupati Klungkung, I Made Satria didampingi Kadis Pertanian Klungkung, Ida Bagus Juanida menyerahkan Bantuan Alat dan Mesin Pertanian dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Acara penyerahan secara simbolis di Halaman Kantor Desa Selisihan, Kecamatan Klungkung, Sabtu (25/10/2025). 

Bantuan berupa Traktor Roda Dua Tipe Rotary diserahkan kepada Kelompok Tani Arta Sedana Swadiri, Desa Selisihan, Kecamatan Klungkung, Subak Selat, Desa Selat, Kecamatan Klungkung, Subak Tegehan, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Subak Delod Banjarangkan, Desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangkan, dan Subak Semaagung, Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan. 

Bupati Satria mengatakan, bantuan alat pertanian ini sebagai wujud dukungan pemerintah dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Klungkung. “Adanya bantuan ini diharapkan produktivitas pertanian di Kecamatan Banjarangkan dan Klungkung terus mengalami peningkatan dan meningkatkan kesejahteraan petani,” harap Bupati Satria.

Dirinya juga berharap bantuan ini bisa mempercepat proses pengolahan lahan dan meningkatkan produktivitas hasil panen. “Jaga dan rawat bantuan berupa traktor ini, semoga produksi pertanian mengalami peningkatan,” harapnya. 

Sementara Kadis Pertanian Klungkung, Ida Bagus Juanida mengatakan, Bantuan Alat dan Mesin Pertanian dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang diterima langsung oleh beberapa subak di kecamatan Klungkung dan Banjarangkan.  



Minggu, 26 Oktober 2025

Wabup Diar Tinjau Pasar Tani: Upaya Jaga Stabilitas Harga Pangan Lokal.


Laporan Reporter: Tim Lpt 

Bangli , Bali Kini  – Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar didampingi Ketua GOW Kab.Bangli Ny. Suciati Diar, hadir dan meninjau langsung pelaksanaan Gerakan Pasar Tani yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli pada Jumat (24/10/2025) bertempat di halaman Gedung PLUT Kabupaten Bangli. 

Tampak hadir dalam acara tersebut Ketua DWP Kab.Bangli, Ny.Pusparini Riana Putra, Sekretaris TP.PKK.Kab.Bangli, Perwakilan Anggota Forkompimda Kabupaten, Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab.Bangli, Camat Bangli.Organisasi Wanita di Kabupaten Bangli

Kegiatan ini merupakan langkah strategis Pemerintah Kabupaten Bangli untuk memastikan ketersediaan, keterjangkauan harga pangan, dan memperpendek rantai distribusi dari petani ke konsumen. Dan gerakan Pasar Tani ini secara rutin dilaksanakan sebagai upaya nyata pemerintah daerah dalam menekan laju inflasi, terutama yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan pangan pokok menjelang hari raya keagamaan atau periode tertentu.

Kepala Dinas PKP Bangli, I Wayan Sarma, menyampaikan bahwa Pasar Tani bertujuan untuk Meningkatkan Keterjangkauan Harga, Dengan mempertemukan langsung produsen (petani) dengan konsumen, harga komoditas yang dijual adalah harga di tingkat petani, sehingga relatif lebih murah dibandingkan harga pasar. 

Sarma berharap kegiatan ini membantu menjaga harga pangan tetap stabil dan ketersediaan pasokan di tengah masyarakat. Dan petani mendapatkan wadah langsung untuk memasarkan hasil panennya, yang juga menguntungkan konsumen. Pada kesempatan yang sama juga dijelaskan kegiatan pasar tani ini akan terus berlanjut di seluruh  kecamatan yang ada di kabupaten  Bangli. 

Dalam kunjungannya, Wakil Bupati I Wayan Diar menyampaikan apresiasi atas inisiatif Dinas PKP Bangli. Beliau berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan dirasakan manfaatnya secara maksimal oleh masyarakat dan para petani. "Gerakan Pasar Tani ini adalah bentuk kehadiran pemerintah dalam menjamin kebutuhan pokok masyarakat bisa terpenuhi dengan harga yang terjangkau," ujar Wabup Diar. Beliau juga menambahkan bahwa Pemkab Bangli berupaya keras menjembatani agar konsumen lebih dekat dengan petani, sehingga masyarakat mendapatkan harga yang relatif murah, sementara petani juga terbantu dalam pemasaran.

Gerakan Pasar Tani ini menjual beragam komoditas pertanian dan pangan pokok berkualitas, seperti beras, bawang, cabai, sayuran, dan hasil perikanan, yang dijual dengan harga khusus. Antusiasme masyarakat terlihat tinggi dalam memanfaatkan momen ini untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.

BUPATI KARANGASEM TINJAU SEJUMLAH LOKASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI WILAYAH KECAMATAN KUBU


Laporan tim: Gusti Ayu Purnamiasih 

Karangasem, Bali Kini – Bupati Karangasem melaksanakan peninjauan ke sejumlah lokasi kegiatan pembangunan infrastruktur di wilayah Kecamatan Kubu. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Karangasem dalam memastikan pelaksanaan pembangunan berjalan sesuai rencana serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Peninjauan pertama dilakukan di Balai Banjar Mekar Sari, Desa Sukadana, Kecamatan Kubu. Di lokasi ini, Bupati meninjau pekerjaan rekonstruksi jalan ruas  Munduksari yang dilaksanakan oleh CV. Dharma Santhi Karya dengan nilai kontrak sebesar Rp1.980.185.000,00 dan jangka waktu pelaksanaan selama 75 hari kalender. Proyek dengan panjang rencana 1.800 meter dan lebar 3 meter ini bersumber dari Dana APBDP Tahun Anggaran 2025.
Dalam peninjauan tersebut, Bupati didampingi oleh anggota DPRD Dapil Kubu Jero Musna, perwakilan Dinas PUPRKim, Bagian Ekbang, Kabag Umum, Dirut PDAM, Bappeda, Kepala Dusun Mekar Sari, serta Kepala Desa Sukadana.

Selanjutnya, Bupati Karangasem melanjutkan peninjauan ke Desa Tianyar, Dusun Paleg Kaja, Subak Samuh, Kecamatan Kubu, untuk meninjau lokasi pipanisasi bantuan CSR PDAM sepanjang 9 kilometer. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Yayasan Yasera dan Yayasan Karsa dengan Pemerintah Kabupaten Karangasem. Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh jajaran Ekbang, PUPRKim, dan Bappeda.
Bupati mengapresiasi sinergi antara pemerintah daerah, BUMD, dan lembaga sosial yang telah bersama-sama berupaya meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat di wilayah yang membutuhkan.

Peninjauan terakhir dilakukan di Rumah Pintar Munti Gunung, di mana Bupati meninjau kondisi sumur bor yang masih mengalami kendala teknis akibat adanya batu besar di dalam sumur. Pemerintah Kabupaten melalui Bidang Ekonomi Pembangunan (Ekbang), Dinas PUPRKim, dan Bappeda akan segera menindaklanjuti kendala tersebut agar fasilitas air bersih di kawasan tersebut dapat segera berfungsi optimal.

Melalui kegiatan peninjauan ini, Bupati Karangasem menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus hadir di lapangan, memastikan setiap program pembangunan berjalan dengan baik, tepat sasaran, dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. (Rls/Ami)

Gubernur Koster Ajak Krama Bali Lestarikan Kearifan Lokal Lewat Perayaan Tumpek Wariga di Pura Pengubengan Besakih



Laporan Reporter : Tim Lpt 
Karangasem, Bali Kini - Gubernur Bali Wayan Koster mengajak seluruh masyarakat Bali untuk terus menjaga dan menghidupkan kearifan lokal melalui perayaan Tumpek Wariga,  yang kali ini dipusatkan di Pura Pengubengan, Besakih, Desa Besakih , Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem Sabtu (26/10/2025). 

 Upacara yang disertai dengan ritual Wana Kerthi ini menjadi simbol penghormatan kepada tumbuh-tumbuhan sebagai sumber kehidupan dan bagian penting dari filosofi Sad Kerthi.

Dalam suasana penuh khidmat dan khusuk, Gubernur Koster bersama masyarakat memanjatkan doa dan puji syukur ke hadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa, Ida Bhatara serta para leluhur, sebagai ungkapan terima kasih atas limpahan anugerah alam semesta.

“Kita memuliakan Sarwa Tumbuh, atau tumbuh-tumbuhan, yang dalam kepercayaan Bali adalah saudara tua yang lebih dahulu ada di dunia ini,” ujar Gubernur Koster dalam sambrama wacana-nya

Gubernur Koster menjelaskan, berdasarkan ajaran Siwa Nata Raja, Dewa Siwa memutar dunia dalam gerakan menari (tandava) untuk menghadirkan kehidupan. Dalam penciptaan itu, yang pertama kali hadir adalah tumbuh-tumbuhan sebagai penopang kehidupan makhluk lain.

“Dalam kepercayaan kita, tumbuhan adalah 'kakek' yang wajib dihormati. Mereka selalu memberi tanpa pamrih—memberi makanan, udara, dan kehidupan bagi manusia,” kata Koster.

Ia menambahkan, tumbuhan tidak pernah berbohong pada manusia: bila dirawat dengan kasih, pasti akan berbuah, berbunga, dan berdaun lebat sebagai tanda kesuburan dan kesejahteraan.

Upacara Tumpek Wariga yang jatuh setiap 210 hari sekali (berdasar perhitungan kalender Bali), dikenal juga sebagai Tumpek Pengarah, Tumpek Bubuh, atau Tumpek Pengantar. Hari suci ini memiliki makna khusus karena jatuh 24 hari sebelum Hari Raya Galungan, saat manusia memohon kepada Sang Hyang Sangkara agar tumbuhan berbuah dan memberi hasil pada saat Galungan tiba.

“Manusia melakukan komunikasi dengan tumbuhan secara spiritual—dengan penuh rasa hormat dan mantra penghargaan. Ini menunjukkan kesadaran ekologis yang sangat tinggi dari leluhur kita,” ujar Gubernur Koster.

*Dari Tradisi Kearifan Lokal jadi Kebijakan Pemerintah*

Koster menceritakan, ia telah mengenal filosofi luhur ini sejak tahun 2016 sebelum menjadi Gubernur Bali. Setelah menjabat, ia kemudian mengangkat nilai-nilai tersebut menjadi kebijakan resmi pemerintah dalam upaya menghidupkan kembali kearifan lokal Sad Kerthi, yaitu enam bentuk penyucian kehidupan: Atma Kerthi, Segara Kerthi, Wana Kerthi, Danu Kerthi, Jagat Kerthi, dan Jana Kerthi.

“Prosesi atau perayaan Tumpek ini sejak dahulu terus dijalankan masyarakat, namun belum menjadi kebijakan pemerintah. Karena itu saya tetapkan dalam kebijakan resmi melalui Surat Edaran Gubernur Bali di tahun 2022,” jelasnya.

Ia menegaskan, pemerintah wajib mengingatkan masyarakat agar terus melestarikan kearifan adiluhung ini, supaya tidak punah di tengah arus modernisasi.

Menurut Koster, konsep Sad Kerthi dan pelaksanaan Tumpek Wariga sejatinya melampaui konsep lingkungan modern karena menyatukan nilai spiritual, ekologis, dan sosial secara utuh.

“Kalau boleh saya katakan, leluhur kita mestinya mendapat penghargaan sekelas Nobel, karena sudah sejak ribuan tahun lalu mengajarkan keseimbangan antara manusia dan alam,” ujarnya.

Ia menutup sambutannya dengan pesan bahwa manusia harus selalu mendekat dengan alam, bukan menjauhinya. Sebab bila manusia merusak atau mengabaikan alam, maka alam akan marah dan memberi peringatan melalui bencana.

“Mari bergotong royong menjaga dan memuliakan alam. Dengan disiplin, tanggung jawab, dan kesadaran spiritual, kita wujudkan Bali yang ajeg, sejahtera, dan lestari,” pungkasnya. 

Prosesi persembahyangan Tumpek Wariga tersebut dilanjutkan pula dengan penanaman pohon Cendana secara simbolis oleh Gubernur Bali Wayan Koster di Halaman Pura Pengubengan. Dalam kesempatan tersebut didampingi pula oleh Bupati Karangasem  bersama Wakil Bupati I Wayan Pandu Prapanca Lagosa, Komandan Korem 163/Wirasatya,  Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra dan sejumlah Kepala Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.

Selanjutnya masih dalam rangkain Tumpek Wariga, pemerintah provinsi dan semua pemerintah kota/kabupaten se Bali bersama semua elemen masyarakat Bali serentak  menanam pohon dan bersih sungai 
pada Minggu 26 Oktober 2025 pukil 08.00 wita. 


Pemerintah Bali akan bergotong royong di Tukad Badung yang berlokasi di Desa Bongkasa Pertiwi, Abiansemal,Badung. Sementara Kota/kabupaten di lokasi yang telah ditentukan masing-masing kepala daerah. (*)

800 Jenis Tanaman Upakara dan Usadha akan Ditata untuk Edukasi Spritual


Tinjau Taman Gumi Banten dan Usadha Besakih, Gubernur Koster: Pelestarian Tanaman Upakara dan Usadha Bali untuk Keberlanjutan Alam dan Budaya


Laporan Reporter : Tim Lpt 

Karangasem , Bali Kini — Gubernur Bali Wayan Koster meninjau langsung Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) milik Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, yakni Taman Gumi Banten dan Usadha yang berlokasi di Banjar Kedungdung, Desa Besakih, Karangasem, Sabtu (26/10) pagi.

Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Koster meninjau berbagai jenis tanaman lokal Bali yang berfungsi sebagai tanaman upakara dan tanaman obat tradisional (usadha). Taman seluas 4,2 hektar ini ditanami lebih dari 800 jenis tanaman, antara lain cempaka, Kenanga,  majegau, kelapa mulung, kelapa daksina, kelapa gading, tanaman puspa dewata, dan beragam tanaman lain yang digunakan dalam prosesi upacara keagamaan di Pura Agung Besakih. 

“Tanaman-tanaman yang tumbuh di sini menjadi sumber utama bahan upakara di kompleks Pura Besakih sepanjang tahun. Di kawasan suci ini ada 118 jenis upacara yang rutin dilaksanakan, sehingga keberadaan taman ini sangat penting,” ujar Gubernur Koster.

Menurutnya, penataan taman ke depan akan dilakukan secara lebih tertata dan komunikatif, dengan pengelompokan tanaman berdasarkan jenis dan tema agar lebih mudah dipahami pengunjung. Ia juga mengarahkan agar dibuatkan blok-blok khusus, termasuk aturan pengambilan tanaman tertentu dengan prosesi upacara agar tidak dilakukan secara sembarangan.

"Saya ingin taman ini menjadi kebun edukatif yang hidup. Pengunjung tidak hanya melihat tanaman, tapi juga memahami maknanya dalam upacara dan kehidupan spiritual masyarakat Bali,” tegas Koster.

Langkah pembangunan Taman Gumi Banten dan Usadha ini merupakan implementasi dari Peraturan Gubernur Bali Nomor 29 Tahun 2020 tentang Pelestarian Tanaman Lokal Bali untuk Taman Gumi Banten, Usadha, dan Penghijauan. Melalui kebijakan ini, Pemerintah Provinsi Bali berupaya melestarikan tanaman lokal Bali yang memiliki fungsi penting dalam kehidupan masyarakat adat dan keagamaan.

Gubernur Koster menegaskan, keberadaan taman ini sekaligus menjadi solusi bagi masyarakat yang selama ini kesulitan memperoleh tanaman langka untuk keperluan upacara keagamaan maupun pengobatan tradisional.

"Tanaman lokal Bali semakin sulit ditemukan. Dengan adanya kebun ini, kita jaga agar warisan hayati dan budaya Bali tetap lestari dan bisa diwariskan kepada generasi berikutnya,” ujarnya.

Selain di Besakih, Gubernur juga membuka peluang untuk mengembangkan taman serupa di wilayah lain di Bali. Saat ini, pihaknya sedang melakukan identifikasi terhadap tanah aset Pemerintah Provinsi Bali yang memiliki ekosistem geografis yang mendukung untuk pengembangan tanaman upakara dan usada.

“Kita akan lihat di mana tanah aset Pemprov yang cocok. Kalau memungkinkan, taman seperti ini akan kita tambah di lokasi lain agar pelestarian tanaman lokal semakin meluas,” kata Koster.

Melalui inisiatif ini, Pemerintah Provinsi Bali menegaskan komitmennya untuk menjadikan Kelestarian alam dan budaya sebagai satu kesatuan pembangunan berkelanjutan, selaras dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali menuju kehidupan krama Bali yang sejahtera dan harmonis dengan alam.(*)

Gubernur Bali Jawab Pandangan Fraksi DPRD Soal APBD 2026 dan Penyertaan Modal Pusat Kebudayaan



Laporan reporter: I Made Arnawa

DENPASAR, Bali Kini – Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan jawaban resmi atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD Provinsi Bali dalam Rapat Paripurna ke-8 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025–2026, Rabu (22/10). Jawaban ini menitikberatkan pada dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), yakni APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran 2026 dan Raperda tentang Penyertaan Modal Daerah pada Perseroan Daerah Pusat Kebudayaan Bali. 

“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap materi dan substansi pandangan umum seluruh Fraksi atas dua raperda ini,” ujar Gubernur Koster dalam sambutannya. 


Menanggapi sorotan fraksi terkait penurunan target Pendapatan Asli Daerah (PAD), Koster menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak mencerminkan pesimisme pemerintah daerah terhadap ekonomi Bali.

“Penurunan target PAD Tahun 2026… bukan disebabkan oleh sikap pesimistis Pemerintah Provinsi terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Bali, melainkan merupakan langkah rasional dan realistis atas tren realisasi, serta kebijakan akuntansi pendapatan yang lebih hati-hati,” jelasnya. 

Ia juga menyebutkan target pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah meningkat dari Rp193 miliar lebih pada induk 2025 menjadi Rp196 miliar lebih pada 2026. Sementara target Pungutan Wisatawan Asing (PWA) 2026 ditetapkan sebesar Rp500 miliar. 


Terkait belanja daerah, belanja pegawai dalam RAPBD 2026 dialokasikan lebih dari Rp2,5 triliun, tidak termasuk gaji PPPK paruh waktu. “Saya sependapat dan masih terus diupayakan untuk memperjuangkan pegawai honorer dan non-ASN yang masih tercecer agar dapat diangkat menjadi PPPK Paruh Waktu,” kata Koster. 

Ia menambahkan bahwa Pemprov Bali akan menyesuaikan kembali postur RAPBD 2026 berdasarkan Permendagri Nomor 14 Tahun 2025, surat Dirjen Perimbangan Keuangan, serta surat bupati/wali kota terkait transfer dan belanja bantuan keuangan. 


Menanggapi raperda kedua, Gubernur menjelaskan bahwa landasan hukum dan rencana bisnis Perseroda Pusat Kebudayaan Bali telah siap. “Anggaran Dasar Perseroan sudah ditetapkan dengan akta notaris. Demikian juga rencana bisnis Perseroan sudah ditetapkan,” ujarnya. 

Namun, penyertaan modal belum dimasukkan dalam RAPBD 2026. “Karena sesuai ketentuan penganggaran dalam RAPBD baru bisa dilakukan setelah ditetapkan Peraturan Daerah penyertaan modal daerah,” tegasnya. 

Dana penyertaan modal akan digunakan untuk perubahan status lahan dari SHP menjadi HPL, pembangunan zona inti non-komersial, serta operasional perseroan. “Tujuan utama rencana penyertaan modal ini adalah meningkatkan valuasi aset,” kata Koster. 

Di akhir penyampaiannya, Koster memastikan seluruh masukan fraksi akan dikaji dan ditindaklanjuti dalam pembahasan berikutnya. “Hal-hal yang masih memerlukan pembahasan lebih detail akan kita bahas bersama… sehingga dua raperda dapat segera disetujui dan ditetapkan menjadi Peraturan Daerah,” pungkasnya.  (Ami)

DPRD Bali Gelar Rapat Paripurna ke-8, Bahas Jawaban Gubernur Soal APBD 2026 dan Penyertaan Modal Pusat Kebudayaan



Denpasar, Bali Kini — DPRD Provinsi Bali resmi mengundang Gubernur, Wakil Gubernur, anggota DPRD, serta jajaran Pemerintah Provinsi Bali untuk menghadiri Rapat Paripurna ke-8 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025–2026. Rapat dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 22 Oktober 2025 pukul 10.00 Wita di Ruang Rapat Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali. 

Agenda utama rapat adalah Jawaban Gubernur atas Pandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD terhadap dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), yaitu: 1. Raperda APBD Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun Anggaran 2026, dan 2. Raperda tentang Penyertaan Modal Daerah pada Perseroan Daerah Pusat Kebudayaan Bali. 


Ketua DPRD Provinsi Bali Dewa Made Mahayadnya, S.H. tercantum sebagai penandatangan undangan resmi tersebut. Peserta rapat diminta hadir dengan mengenakan pakaian PSH (Endek). 

Sebagai bentuk komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, peserta rapat juga diimbau untuk membawa tumbler sendiri, sesuai implementasi Pergub Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. 

Undangan ini ditujukan kepada berbagai pihak penting, mulai dari Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, pimpinan dan anggota DPRD, Sekretaris Daerah, jajaran staf ahli gubernur, hingga seluruh kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. (Arn)
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved