-->

Senin, 26 Oktober 2020

Tim Kemenpan RB Evaluasi Pelayanan Di PN Denpasar

Denpasar,BaliKini.Net - Tim Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) mengunjungi Pengadilan Negari Denpasar, Senin (26/10) pagi. Kunjungan ini untuk mengevaluasi pelayanan publik yang ada di PN Denpasar. 


Asisten Deputi Koordinasi Kebijakan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pelayanan Publik Kemenpan RB, Jeffrey Erlan Muller mengatakan evaluasi pelayanan publik saat ini menjadi satu keharusan. Sebab, pelayanan publik harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.  


"Ini sesuai arahan Presiden bahwa keberadaan aparatur itu dirasakan masyarakat. Bentuknya apa? Nah layanan publik," katanya, Senin. 


Ia mengakui stereotype tentang layanan publik di Indonesia saat ini maeih lama dan cendrung terkesan berbelit-belit. Bahkan lanjut dia, untuk mengurusnya saja waktu panjang, hingga berbiaya mahal. 


Karenanya, pada kegiatan ini pula selain mengecek juga mengevaluasinya. Sehingga nantinya diharapkan stereotype semacam itu bisa hilang. Menurutnya, pelayanan publik saat ini di tengah kondisi pandrmi, yang bisa dilakukan drngan memanfaatkan teknologi informasi. 


Ia mengakui, hal tersebut agak sulit dilakukan di pengadilan, seperti proses persidangan. Namun berkaca saat pandemi Covid-19 ternyata hal tersebut bisa dilakukan. 


"Tetapi dalam situasi Covid seperti itu menjadi jawaban yakni menggunakan vidcon, ternyata bisa dilakukan. Ke depan mungkin akan diciptakan lagi sesuatu yang lebih canggih terkait tekhnologi. Semisalkan tekhnologi komunikasi yang tidak hanya mendengar dan melihat tetapi bisa tercipta juga tulisan dari apa yang diucapkan. Ini penting dalam penanganan kasus dimana korban atau terdakwa tunarungu dan tunawicara. Ini juga yang akan jadi tantangan bagi hakim dalam memutuskan," kata dia.


Untuk itu maka diperlukan infrastuktur dan sumber daya manusianya. Yakni dengan melatih aparaturnya untuk bersiap dengan teknologi. "Ini yang terus kita dorong sehingga arahnya masyarakat bukan hanya puas tapi ke depan adalah kebahagiaan," kata dia. 


Di PN Denpasar sendiri dari hasil evaluasi menurutnya pelayanan sudah baik. Meski perlu perbaikan lagi agar pelayanannya prima. "Ada beberapa kekurangan harus dilengkapi. Ini perlu proses bukan instan. Proses ini harus dilibatkan semua. Bukan tanggungjawab PN Saja. Tapi semua masyatakat," katanya. 


Ketua PN Denapasar Sobandi berjanji untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di PN Denpasar. Ia mengatakan PN Denpasar satu-satunya yang ditunjuk Mahkamah Agung untuk dievaluasi. (Ar/R5)

Tim Yustisi Jaring 22 Pelanggar Prokes dan Pulangkan 8 Orang PSK ke Daerah Asalnya


Denpasar,BaliKini.Net - Mencegah terjadinya penularan virus corona (covid-19) Tim Gabungan Yustisi Denpasar yang terdiri dari Satpol PP Kota Denpasar, Dishub, TNI, Polri bersama Tim Penegakan  Peraturan Daerah Kota Denpasar secara rutin menggelar  operasi penertiban disiplin dan penegakan Hukum Protokol Kesehatan. Kegiatan kali ini  Senin (26/10) digelar di Desa Peguyangan Kangin.

 

Kasatpol PP Kota Denpasar Dewa Gede Anom Sayoga mengatakan, kegiatan kali ini sengaja di dilaksanakan di wilayah Desa Peguyangan Kangin. Mengingat di wilayah tersebut kasus positif covid 19 cukup tinggi. "Kami setiap melakukan kegiatan selalu digelar di wilayah zona orange atau penderita covid ,19 yang cukup banyak ."Penegakan perda kami selalu gelar agar masyarakat memahami bahwa sangat penting mematuhui protokol kesehatan," jelas Sayoga.


Dari kegiatan hari ini Sayoga mengaku terjaring 22 orang, dari jumlah itu 21 orang tidak menggunakan masker dan 1 orang menggunakan tapi tidak benar. Sesuai Peraturan Gubenur, maka 21 orang yang tidak menggunakan masker langsung di denda sebesar Rp 100ribu. Dan 1 orang lagi yang menggunakan masker tapi tidak pada tempatnya hanya diberikan pembinaan. Dengan terus diberikan sanksi bagi yang melanggar maka diharapkan masyarakat tidak akan ada yang melanggar lagi, sehingga  penularan virus covid 19 bisa diputus mata rantainya.


Lebih lanjut Sayoga  mengaku pencegahan penularan covid 19 dibutuhkan  partisipasi atau kesadaran masyarakat. Setelah dilakukan penegakan sekian kali menurutnya  masyarakat sudah mulai nampak kesadarannya tentang protokol kesehatan. Meskipun demikian tapi  masih beberapa orang tidak paham sehingga dalam sidak masih diketemukan tidak  memakai masker.


"Dalam hal ini tugas kita semua harus tetap melakukan pembinaan,sosialisasi dan edukatif untuk dapat menggugah atau mendorong percepatan perubahan prilaku masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan dan prilaku hidup bersih dan sehat," tegasnya.


Maka dari itu penertiban ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Sehingga masyarakat sadar, memahami dan mentaati protokol kesehatan itu


Tidak hanya itu dalam pencegahan covid 19 dihari yang sama pihaknya juga melakukan pemulangan 8 orang Pekerja Seks Komesial (PSK) yang di tertibkan di Jl Bung Tomo Pemecutan Kaja pada tanggal Sabtu 24 Oktober lalu.Dari hasil pemeriksaan 8 orang tersebut ternyata tidak memiliki  tempat tinggal dan pekerjaan tetap.  Untuk menciptakan ketentraman dan kenyaman di masa pandemi covid 19 maka 8 orang tersebut di pulangkan ke daerah asalnya. (Ayu/R4)

Cuti Bersama, MPP Kota Denpasar Tutup 3 Hari, Buka Kembali 2 November

Denpasar,BaliKini.Net - Serangkaian peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW yang jatuh pada 29 Oktober 2020, Pelayanan di Mal Pelayanan Publik (MPP) Sewaka Dharma Kota Denpasar Tutup selama 3 hari. Penutupan dilaksanaan pada 28, 29 dan 30 Oktober 2020.


Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Denpasar, yang mengelola Mal Pelayanan Publik, IB Benny Pidada Rurus saat dikonfirmasi, Senin (26/10) menjelaskan bahwa merujuk Keputusan Presiden RI Nomor 17 Tahun 2020 dan SE Gubernur Bali Nomor 003.1/8211/PK/BKD maka pada tanggal 28 dan 30 Oktober ditetapkan sebagai Cuti Bersama. Sehingga menindaklanjuti hal tersebut maka MPP Sewaka Dharma Kota Denpasar libur pelayanan selama 3 hari.


“MPP tidak melayani pelayanan selama 3 hari terhitung mulai 28, 29 dan 30 Oktober sesuai dengan Keputusan Presiden RI dan surat edaran Gubernur Bali, sedangkan untuk Sabtu 31 Oktober dan Minggu 1 November merupakan hari libur,” ujarnya


Gus Benny mengatakan bahwa Pelayanan di MPP Kota Denpasar dibuka kembali secara normal pada Senin 2 November 2020. Sehingga atas penetapan ini kami mohon permakluman masyarakat yang hendak memanfaatkan pelayanan di MPP Sewaka Dharma Kota Denpasar agar dapat lebih awal di tanggal 27 Oktober atau pada Senin 2 November mendatang.


“Pelayanan akan dibuka setelah Cuti Bersama pada 2 November mendatang, bagi masyarakat yang memiliki urgensi dalam mengurus dokmen yang berkaitan dengan MPP Sewaka Dharma Kota Denpasar dapat memanfaatkan lebih awal di tanggal 27 Oktober atau pada 2 November mendatang, atas kondisi ini kami mohon permakluman masyarakat,” pungkasnya. (Ags/R4)

Update Covid-19 Kota Denpasar, Kasus Sembuh Bertambah 6 Orang, Kasus Positif Bertambah 22 Orang

Denpasar,BaliKini.Net - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar kembali mencatat adanya penambahan kasus positif dan kasus sembuh covid-19. Pada senin (26/10) diketahui penambahan kasus sembuh sebanyak 6 orang, sedangkan kasus positif tercatat bertambah sebanyak 22 orang yang tersebar di 10 wilayah desa/kelurahan.


Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, saat menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 Kota Denpasar di ruang Press Room Kantor Walikota Denpasar pada Senin (26/10) menjelaskan bahwa kasus Covid-19 di Kota Denpasar masih terus mengalami pergerakan. Penambahan kasus sembuh dan kasus positif masih ditemukan setiap harinya.


"Hari ini Update Covid-19 Kota Denpasar tercatat  kasus sembuh mengalami penurunan, yakni 6 orang sembuh dan kasus positif tercatat bertambah sebanyak 22 orang," ujarnya


Selain itu, lanjut Dewa Rai merinci persebaran 10 desa/kelurahan yang mencatatkan penambahan kasus positif yakni Desa Padangsambian Kaja dan Kelurahan Sesetan mencatatkan penambahan kasus tertinggi dengan 4 kasus positif baru.


Disusul Desa Peguyangan Kangin yang mencatatkan kasus positif sebanyak 3 kasus. Desa Tegal Kertha, Kelurahan Panjer, Desa Tegal Harum dan Desa Dangin Puri Kaja turut mencatatkan penambahan kasus positif sebanyak 2 orang. Sementara itu Kelurahan Peguyangan, Kelurahan Pedungan dan Kelurahan Padangsambian masing-masing mencatatkan penambahan sebanyak 1 orang. Sedangkan, sebanyak 33 desa/kelurahan tidak mencatatkan penambahan kasus positif baru.  


Dikatakan Dewa Rai, perkembangan kasus positif covid 19 di Kota Denpasar dalam beberapa hari terakhir ini masih fluktuatif, namun demikian masyarakat harus tetap waspada serta disiplin menerapkan protokol kesehatan.


“Mari bersama sama lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah, mengingat dua klaster yakni klaster keluarga dan perjalanan dalam daerah masih  mendominasi, hal ini mengingat arus mobilitas di Denpasar sangat tinggi, disamping juga ada klaster upacara keagamaan dan klaster perkantoran," ujar Dewa Rai.


Dengan demikian, secara kumulatif  perkembangan kasus Covid-19 di Kota Denpasar menunjukan angka sebagai berikut. Yakni kasus positif tercatat sebanyak 3.174 kasus, jumlah pasien sembuh di Kota Denpasar mencapai 2.928 orang  (92,25 persen), meninggal dunia sebanyak 72 orang (2,27 persen), dan yang masih dalam perawatan sebanyak  174 orang (5,48)  


Terkait upaya menekan angka kematian akibat Covid-19, Dewa Rai mengatakan bahwa GTPP mengimbau kepada masyarakat yang memiliki penyakit bawaan atau yang berada pada usia rentan untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.


Melihat perkembangan kasus ini Dewa Rai kembali mengingatkan agar semua pihak ikut berpartisipasi untuk mencegah penularan covid 19 tidak semakin meluas.  "Hindari kerumunan, selalu gunakan masker dan sesering mungkin mencuci tangan setelah melakukan aktivitas, selain itu mari bersama terapkan 3 M (menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan) serta menghindari 3 R (ramai-ramai, rumpi-rumpi dan ruangan sempit)," kata Dewa Rai. (Hms/R4) 

Bupati Eka Hadiri Pelantikan PAW Anggota DPRD Kabupaten Tabanan


Tabanan,BaliKini.Net –
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, hadiri Sidang Paripurna Istemewa Pergantian Antar Waktu Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, An I Gede Oka Winaya, SE, menggantikan I Made Edi Wirawan, Senin, (26/10).


I Gede Oka Winaya dilantik dan diambil sumpah jabatannya di aula rapat Gedung DPRD Kabupaten Tabanan, disertai dengan penandatanganan berita acara sumpah oleh Ketua DPRD Kabupaten Tabanan I Made Dirga.


Turut hadir pada kesempatan tersebut anggota DPR-RI I Made Urip selaku undangan perwakilan keluarga, para anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Forkopimda, Instansi Vertikal dan BUMD serta OPD di lingkungan Pemkab Tabanan.


Dalam sambutannya, Bupati Eka mengucapkan selamat kepada I Gede Oka Winaya. “Saya ucapkan selamat kepada saudara I Gede Oka Winaya, SE, yang akan menggantikan Bapak I Made Edi Wirawan, SE,” ucap Bupati Eka.


Lebih lanjut Bupati Eka berharap I Gede Oka mampu menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai anggota DPRD. “Mudah-mudahan bapak Oka bisa mengemban tugas baru ini dengan sungguh-sungguh. Dan ini mungkin sudah garis tangan menjadi anggota DPRD tingkat II Kabupaten Tabanan, membawa suara rakyat dan aspirasi rakyat,” imbuhnya.


Bupati Eka juga berpesan agar Ia mampu menjalin kerjasama yang baik antar sesame legislative dan eksekutif Tabanan dan selalu berkomitmen dengan suara dan aspirasi masyarakat. “Sekali lagi Saya ucapkan selamat. Jalankan tugas dengan baik dan selalu jaga protap kesehatan. Inget minum vitamin, olahraga, pakai masker dan berdoa,” tambah Bupati Eka.


Pada saat pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan disertai penandatanganan berita acara sumpah yang dilakukan oleh Ketua DPRD I Made Dirga, nampak I Gede Oka Winaya tampak sumringgah dan sedikit gugup sembari tak percaya bisa menjadi anggota Dewan.


Usai pelantikan dilanjutkan dengan pemberian ucapan selamat dan photo bersama dari seluruh hadirin dan undangan kepada anggota dewan yang baru dilantik. (Hms/R3)

Setelah Badung, Giliran Kejari Denpasar Lakukan Tes Urine

Denpasar ,BaliKini.Net  - Untuk pelayanan publik dan menegaskan bahwa kawasan Kejaksaan Negeri Denpasar bersih dari ancaman narkotika. Senin (26/10), kantor yang terletak berdampingan dengan gedung Pengadilan Negeri Denpasar, di Jalan Soedirman, menjalani tes urine.

Pelaksanaan tes urine yang dilakukan BNNP Kota Denpasar, 

Kepala Kejari Denapsar, para Kepala Seksi, Jaksa Fungsional serta Pegawai Tata Usaha yang jumlahnya sebanyak 101 orang.

"Kita seluruhnya di Kejari Denpasar jalani tes urine. Ada 101 orang, dengan hasil keseluruhan negatif," kata Kepala Kejari Denpasar Luhur Istigfar, usai jalani tes urine.

Ia mengatakan tes utirine narkoba ini dilakukan secara berkala di lingkungan Kejari Denpasar. Hal ini untuk mengetahui apakah ada atau tidak pegawai yang berada di bawah pengaruh obat-obatan yang dilarang. 

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengamanan dini terhadap sumber daya organisasi Kejaksaan Negeri Denpasar yang dimulai dari pengamanan pada masing-masing personil pegawai Kejaksaan Negeri Denpasar.

"Tes urine Narkoba yang dilaksanakan kali ini bekerja sama dengan tim Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Denpasar. Meskipun dilaksanakan pada masa Pandemi Covid-19, kegiatan ini dilaksanakan dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan," tutup Luhur di Kejari Denpasar.[ar/r5]

PKM Pengrajin Limbah Alam di Desa Dajan Peken Tabanan

Oleh ; L.P.I. Harini , W.N. Septiadi , dan Irdhawati 

Tabanan, Balikini.net - Produk kerajinan yang sering dijumpai pada kehidupan masyarakat Bali dikenal unik dan memiliki prospek yang menjanjikan. Hal ini pula yang kini dilakukan oleh Kelompok UMKM Sraya Bali Craft.


Sebagai mitra, UMKM ini memiliki keunikan dalam membuat kerajinan yaitu dari bahan baku limbah alam. Namun masih banyak kendala yang dihadapi kelompok ini dalam proses produksinya diantaranya adalah cara produksi masih tradisional dan sederhana, kurang tersedianya bahan baku alternatif, kurangnya pengetahuan terkait pengawetan limbah alam, manajemen pengelolaan  usaha belum optimal dan kesulitan pemasaran produk. 

Berdasarkan permasalah yang dihadapi mitra, terdapat tiga aspek permasalahan yang harus ditangani meliputi aspek produksi, manajemen usaha dan pemasaran. Adapun solusi yang ditawarkan melalui program ini diantaranya adalah peningkatan fasilitas produksi, diversifikasi desain produk yang telah ada dengan ide product bundling melaui pelatihan keterampilan suspeso transferent dan tata cara pengawetan limbah alam.

Serta pelatihan digital marketing untuk penjualan dan promosi produk. Dengan mengikuti kegiatan PKM ini mitra dapat meningkatkan kuantitas dan kwalitas produksinya. Mitra juga dapat memperbanyak ragam produk yang dihasilkan setelah diberikan pelatihan. 

"Peningkatan omzet pada mitra masih belum tercapai, akan tetapi mitra sudah merasa terbantu, karena dengan adanya kegiatan ini mitra dapat memproduksi kerajinan lain yang laku terjual walaupun di masa pandemi," ungkapnya.

Kata kunci : craft, limbah alam, pengrajin, suspeso transferent, UMKM.

Produk kerajinan sangat sering dijumpai pada kehidupan masyarakat di Pulau Bali. Produk kerajinan dari Bali sebenarnya memiliki prospek yang menjanjikan. Pemanfaatan bahan baku lokal dan motif yang khas menambah keunikan produk kerajinan Bali. 

Sayangnya, keunggulan tersebut juga menghadapi beberapa kendala. Melonjaknya jumlah pelaku industri kerajinan dan persaingan yang datang dari luar negeri tentunya mengakibatkan persaingan pasar semakin ketat. 

Untuk mengatasi hal tersebut pengrajin harus terus berupaya untuk melakukan inovasi demi menjaga keunikan dan kualitas kerajinan yang mereka produksi. Diperlukan ide kreatif yang lain dari pada yang lain sehingga dapat dihasilkan produk kerajinan yang unik, menarik dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. 

Sraya Bali Craft yang nerupakan mitra dari kegiatan PKM ini adalah salah satu kelompok pengrajin yang dapat dibilang agak unik di Bali. Kelompok pengrajin ini memanfaatkan limbah batok kelapa yang banyak disekitar mereka menjadi barang yang bernilai ekonomi. 

Kemudian dibuatlah batok kelapa tersebut menjadi produk mangkok, gelas, dan hiasan meja. Karena direspon baik di masyarakat akhirnya kelompok ini berusaha terus mencari alternatif lain dalam berkreatifitas dengan memutuskan memilih ide kreatif dengan membuat kerajinan dari bahan baku limbah alam atau sampah. 

Alasannya selain menguntungkan juga dapat ikut mendukung program pemerintah provinsi Bali yaitu mengatasi masalah lingkungan dengan memberdayakan bahan limbah dan sampah. 

Adapun bahan baku yang digunakan dalam berproduksi diantaranya limbah kayu, limbah pohon kelapa (meliputi kulit pohon, akar, tempurung, sabut kelapa, dan pelepah), bulu ayam, batuan, biji-bijian yang bisa diawetkan, bubuk sisa las dan masih banyak yang lain. Bahan-bahan ini diolah dan diproduksi menjadi lampu tidur dan lampu hias dari batok kelapa dan kayu. Karena berupa hasil kerajinan tangan, setiap produksi yang dihasilkan bersifat unik, dengan kata lain sulit membuat produk yang persis sama. Walaupun telah menghasilkan dan menjual berbagai macam produk.


Akan tetapi masih banyak kendala yang dihadapi oleh Kelompok Sraya Bali Craft diantaranya adalah: 

1. Cara produksi yang kelompok ini lakukan masih sangat tradisional dan sederhana sehingga rata-rata diperlukan waktu yang relatif lama dalam proses pembuatan produk.

2. Walaupun permintaan produksi untuk patung, bonsai dan lampu hias ada akan tetapi sulit diterima mengingat keterbatasan bahan baku berupa bulu, batuan, biji-bijian dan bubuk las yang sulit di dapat. Oleh karena itu diperlukan suatu alternatif bahan baku baru yang bisa menggantikan fungsi bahan baku sebelumnya.

3. Kurangnya pengetahuan terkait pengawetan limbah alam agar bisa digunakan sebagai bahan baku, 4. Belum adanya manajemen pengelolaan usaha kelompok yang rapi, 5. Kesulitan pemasaran produk. Kelompok ini memasarkan produknya dari mulut ke mulut serta rutin mengikuti pameran akan tetapi hasilnya belum maksimal. 

Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa terdapat tiga aspek permasalahan yang dihadapi mitra yaitu aspek produksi, manajemen usaha dan aspek pemasaran. Secara umum kegiatan PKM  ini bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM Sraya Bali Craft dalam menjalankan dan mengelola usaha mereka dengan memberikan edukasi kepada mitra. 

Adapun sasaran dari kegiatan PKM ini adalah modernisasi alat produksi, diversifikasi design produk, serta peningkatan keterampilan kelompok Sraya Bali Craft sebagai UMKM kerajinan limbah alam menggunakan teknik sosspeso transferent yang didukung dengan digital marketing. 

"Dengan kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat menjadikan Sraya Bli Craft sebagai UMKM yang lebih madiri dalam mengelola usaha kerajinannya, lebih modern dalam melakukan produksi dan lebih produktif secara ekonomi," ulasnya.

Mengenai metode pelaksanaan, secara garis besar ada tiga aspek permasalahan yang akan ditangani dalam kegiatan PKM yang diusulkan ini yaitu aspek produksi, aspek manajemen usaha dan aspek pemasaran. 

Metode pelaksanaan yang dilaksanakan dalam kegiatan program kegiatan masyarakat ini dirancang berdasarkan prioritas kebutuhan yang telah disepakati dengan mitra. 

Sebelum diulas tentang metode pelaksanaan yang telah dilakukan sampai di buatnya laporan kemajuan ini terlebih dahulu akan diberikan terlebih dahulu solusi yang ditawarkan melalui program kemitraan masyarakat ini berdasarkan prioritas kebutuhan adalah sebagai berikut: 

1. Fasilitas Produksi. Peningkatan fasilitas produksi diperlukan oleh mitra meliputi pengadaan alat produksi berupa mesin produksi dan rak kaca untuk menyimpan dan penataan hasil produksi. Selain itu dilakukan pelatihan dalam penggunaan fasilitas produksi

2. Diversifikasi Desain Produk. Penambahan jenis produk dan diversifikasi desain produk yang telah ada dengan ide product bundling akan menambah keragaman produk dan kualitas produk sehingga diharapkan menambah daya saing produk. Untuk mendukung ide ini akan diberikan keterampilan suspeso transferent dan tata cara pengawetan limbah alam kepada mitra 

3. Manajemen Usaha. Pembenahan pembukuan meliputi aspek daftar inventaris, neraca awal, buku harian, buku pembelian, buku penjualan, buku persediaan barang, menghitung laba rugi, membuat neraca akhir serta mampu menghitung harga pokok produksi per unit produk untuk tiap-tiap jenis produk yang diproduksi baik berdasarkan pesanan maupun produk lainnya.

4. Pemasaran Perluasan jaringan pemasaran baik lokal, nasional, maupun ekspor dengan penggunaan teknologi IT dalam bentuk web dan pelatihan digital marketing.

Mengacu pada solusi dan penanganan permasalahan PKM yang telah disepakati oleh tim pengabdi dan mitra maka metode pelaksanaan dan tahapan-tahapan pelaksanaan dan penerapan Iptek yang akan ditempuh dalam kegiatan PKM ini dilakukan dengan metode ceramah/penyuluhan, metode demonstrasi dan pelatihan. 

Kesepakatan awal pengabdian akan dilakukan dengan metode in house training akan tetapi dengan merebaknya pandemi Covid-19, terjadi beberapa perubahan dalam pelaksanaan pengabdian ini dan tentunya mengikuti aturan pemerintah terkait protokol kesehatan. 

Selain itu pada kegiatan PKM ini metode yang dilaksanakan oleh tim pelaksana adalah pemberdayaan masyarakat dengan pola pendekatan bottom up yang artinya di awal diberi contoh, dan jika dinilai sudah cukup terampil, maka mitra dapat dilepas sehingga dapat mandiri.

Mengenai hasil dan pembahasan,  

Tahapan yang telah dilaksanakan pada program pengabdian Program Kemitraan Masyarakat ini disesuaikan dengan apa yang telah disepakati bersama dengan mitra. 

Pada awal kegiatan tim pengabdi sudah sempat mengunjungi mitra dan membicarakan kembali kegiatan apa yang akan dilakukan. Akan tetapi karena Covid 19 merebak komunikasi antara pengabdi dan mitra dilanjutkan secara daring. 

Adapun kegiatan PKM yang telah dikakukan dengan mitra adalah sebagai berikut: 

1. Mendampingi mitra dalam pemilihan dan pembelian alat produksi yang lebih modern dan tepat guna yang akan dihibahkan sehingga mitra dapat membuat barang kerajinan yang lebih beragam dan lebih cepat. Pengabdi dan mitra bersama-sama merencanakan dan membeli alat produksi agar sesuai dengan kebutuhan mitra.

2. Diskusi, pendampingan dan introduksi tentang pentingnya pengembangan/inovasi desain untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas suatu produk di tengah pandemi. Beberapa langkah yang dilakukan adalah merubah strategi produksi yaitu dengan merubah jenis produksi dari karya seni antik ke kerajinan bahan alam yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang terkait dengan keperluan upacara dan kebutuhan sehari-hari. 

Hal ini dilakukan agar hasil produksi laku di pasaran di masa pandemi. Selain pendampingan terkait produk yang dihasilkan, pengabdi juga mengadakan pendampingan tentang perlunya memikirkan perluasan bahan baku dan membangun jaringan suplier bahan baku yang lebih luas. Pada kegiatan awal ini mitra benar-benar aktif dalam program PKM yang dilaksanakan walaupun terkendala pandemi. 

Dampak Ekonomi dan Sosial yang dapat dilihat dari mitra setelah mengikuti kegiatan PKM ini diantaranya berupa peningkatan pada mitra terkait peningkatan kuantitas dan kwalitas produksi yang terjadi akibat dampak penggunaan alat produksi yang dihibahkan ke mitra. 

Beberapa alat dapat mempercepat proses produksi sehingga kuantitas produksi meningkat. Selain itu dari segi kwalitas akibat dari beraneka ragam alat produksi yang dimiliki, mitra dapat membuat kerajinan dengan lebih rapi.

Peningkatan omzet pada mitra masih belum tercapai. Hal ini terjadi akibat dampak pandemi Covid 19. Akan tetapi mitra sudah merasa terbantu, karena dengan kegiatan PKM dan pendampingan yang telah dilakukan oleh pengabdi, mitra dapat memproduksi kerajinan lain yang laku terjual walaupun di masa pandemi. 

Setelah mengikuti pelatihan dapat dilihat peningkatan mitra terkait modifkasi dan pengembangan produk. Selama kegiatan pengabdian yang sudah dilaksanakan mitra sangat aktif dalam kegiatan yang sudah di jadwalkan. 

Bahkan untuk beberapa kegiatan yang dilaksanakan di Denpasar mitra sangat antusias. Koordinasi selama ini berjalan dengan baik walau hanya dengan daring. Kedepannya akan terus dilaksanakan evaluasi dan akan dilakukan pendampingan terkait produksi dan pemasaran sehingga bisa dilakukan evaluasi secara berkala terhadap kondisi UMKM Sraya Bali Craft. 

Melalui program ini diharapkan akan terbentuk kelompok UMKM yang unggul dari segi sumber daya manusia, mandiri dari segi manajerial serta pemasaran dan produknya dapat bersaing dan bersanding dengan produk sejenis yang sudah ada baik di dalam dan di luar negeri.

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan dapat meningkatkan kuantitas dan kwalitas produksi mitra. 

Dari pelatihan yang mitra peroleh, dapat memperbanyak ragam kerajinan atau produk yang dihasilkan. Peningkatan omzet pada mitra masih belum tercapai, akan tetapi mitra sudah merasa terbantu, karena dengan adanya kegiatan ini mitra dapat memproduksi kerajinan lain yang laku terjual walaupun di masa pandemi. 

Melalui kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan kelompok UMKM Sraya Bli Craft agar menjadi UMKM yang lebih madiri dalam mengelola usaha kerajinannya, lebih modern dalam melakukan produksi dan lebih produktif secara ekonomi.[r5]

Minggu, 25 Oktober 2020

Tingkatkan Eksistensi Museum Ditengah Pandemi, Disparbud Jembrana Keliling Sasar Pelajar


Jembrana,BaliKini.Net -
Serangkaian peringatan hari museum nasional tahun 2020, Pemkab Jembrana menggelar pengenalan museum dikalangan pelajar.


Kegiatan  menyasar sekolah menengah pertama di 5 kecamatan yang ada di jembrana dimulai dari tanggal 19 oktober sampai 23 oktober 2020.


Acara museum masuk sekolah ini mengusung tema Museum Dihatiku, dilaksanakan oleh dinas pariwisata dan kebudayaan kabupaten jembrana.


Menurut kepala seksi sejarah, purbakala dan museum I Putu Yudi Ary Tendra , minggu (24/10/2020) mengatakan sosialisasi mengenalkan berbagai pengelolaan kekayaan budaya, pelestarian peninggalan sejarah purbakala dan museum kepada generasi muda.


"Kita sasar anak sekolah karena mereka perlu dikenalkan sejak dini tentang museum. Bukan saja berbagai koleksinya , tapi kekayaan budaya yang dimiliki. Khususnya  keberadaan lokasi museum purbakala diGilimanuk.  Apa saja  peninggalan yang tersimpan di Kawasan museum manusia purba gilimanuk, kita kenalkan," paparnya 

Harapannya nanti   generasi muda ini tetap mempunyai rasa cinta dan bangga terhadap daerahnya. 


"Bahwa Jembrana itu kaya akan budaya. Salah satunya menyimpan sejarah peninggalan manusia purba serta peradabannya baik yang sudah dipamerkan maupun yang belum dilakukan penggalian," sambungnya .


Dijelaskan Ary Tendra , perwakilan sekolah yang ditunjuk sebagai peserta sosialisasi museum masuk sekolah kali ini terdiri dari SMP N 1 Pekutatan, SMP N 2 Mendoyo, SMP N 1 Negara, SMP N 2 Negara dan SMP N 4 Melaya.


Pelaksanaan sosialisasi terap mengedepankan protokol kesehatan digelar dengan jumlah peserta terbatas. Diikuti  25 orang siswa/siswi yang rumahnya dekat sekolah serta  hadir pula   5 guru pendamping untuk setiap sekolah.

 

"Kita laksanakan sosialisasi tetap mengikuti standar protokol kesehatan penangannan covid-19. masing-masing sekolah dimulai pada pukul 09.00 wita dan berakhir pukul 12.00 wita.


Ia menambahkan kegiatan diikuti dengan antusias  para siswa/siswi dan guru pendamping. Terlihat  banyaknya interaksi tanya jawab antara siswa/siswi dengan tim narasumber .


"Ini awal yang baik untuk mengenalkan potensi  museum gilimanuk sekaligus bukti kerinduan mereka dengan system belajar mengajar secara langsung. Bahkan  Seluruh kepala sekolah dan guru juga menyampaikan bahwa setiap akhir tahun ajaran berharap dapat mengajak siswa/siswi berkunjung langsung ke museum manusia purba gilimanuk," tandasnya.


Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Jembrana Nengah Alit berharap melalui pengenalan museum kesekolah Dapat  mengitngatkan  kepada generasi muda bahwa jembrana punya museum .


"Kita juga rencanakan, jika situasi memungkinkan, pihak sekolah tetap menjadwalkan untuk kunjungan langsung ke museum," pungkasnya. (Abhi/R1)

DOAKAN KESELAMATAN UMAT, PEMKAB JEMBRANA LAKSANAKAN BHAKTI PENGANYAR DI PURA LUHUR GIRI SALAKA ALAS PURWO.


Jembrana,BaliKini.Net -
Rombongan Pemkab Jembrana melaksanakan bhakti penganyar ke Pura Luhur Giri Salaka Alas Purwo, Sabtu (24/10). Rombongan yang dipimpin Sekda Kabupaten Jembrana, I Made Sudiada serta didampingi para Asisten Setda dan pimpinan OPD di lingkup Pemkab Jembrana disambut oleh Joko Setiyoso yang juga Duta Dharma Provinsi Jawa Timur dan selaku perwakilan umat Alas Purwo. Selain melaksanakan persembahyangan, kedatangan rombongan Pemkab Jembrana juga untuk memonitoring pelaksanaan pembangunan finishing wantilan pura Luhur Giri Salaka Alas Purwo.


Pelaksanaan bhakti penganyar ini Diawali dengan menghaturkan puja Tri Sandia yang dipuput oleh Mangku Marji


Usai melaksanakan persembahyangan, Sekda I Made Sudiada mengatakan, Pura Alas Purwo merupakan Pura yang sangat bersejarah bagi umat Hindu, dimana pura yang berlokasi di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi tersebut merupakan salah satu situs Hindu peninggalan Kerajaan Majapahit. Lantaran,Kehadiran rombongan Pemkab Jembrana ini untuk memohon keselamatan dimana sekarang kita mengalami masa pandemi COVID-19 dan akan ada Pemilukada  serentak.


“Persembahyangan bersama ini guna memohon keselamatan dari wabah virus corona agar cepat pulih dan memohon agar pelaksanaan Pilkada serentak khususnya di Kabupaten Jembrana dapat berjalan dengan baik, aman,damai dan lancar, dan tetap menjaga stabilitas.  Disamping itu Kedatangan kami kesini juga untuk melakukan monitoring dan evaluasi hibah dan bantuan sosial Pemkab Jembrana terhadap pelaksanaan pekerjaan pembangunan finishing wantilan,” ujar Sudiada.


Menurutnya, Pura Luhur Giri Salaka sendiri baru dimulai tahun 1985 silam, pura yang diempon oleh sekitar 1.126 Kepala Keluarga ini selalu dipadati oleh umat Hindu baik dari Pulau Jawa maupun luar Jawa terutama masyarakat Bali, terlebih pada puncak karya yang bertepatan dengan Hari Raya Pagarwesi. Dengan demikian dirinya menghimbau kepada masyarakat Jembrana khususnya yang beragama hindu agar lebih menyadari keberadaan tempat suci yang berada di luar Bali.


"Sebagai renungan buat kita, bahwa banyak saudara kita (umat Hindu) berada di luar Bali," tegasnya usai ngaturang punia.


Sementara itu, Joko Setiyoso mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Jembrana atas bhakti penganyar. Selain itu, katanya selama ini Pemkab Jembrana banyak mensuport dan mendukung pembangunan pura Giri Salaka Alas Purwo.  Salah satunya yakni Finishing Wantilan Pura Luhur Giri Salaka Alas Purwo yang nantinya akan di pelaspas pada tanggal 25 November 2020 mendatang.


“Jadi itu membuat kita makin semangat untuk menghayati Sradha karena pura kahyangan jagad ini makin lama, makin layak,” ujarnya. (Adi/R1)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved