-->

Minggu, 27 Mei 2018

Sudikerta Sambangi Rumah Pembuat Gitar Terkenal Dunia

Denpasar, Balikini.Net - Calon Wakil Gubernur Bali nomor urut 2 dari Koalisi Rakyat Bali (KRB) I Ketut Sudikerta mengunjungi rumah pembuat gitar bernama I Wayan Tuges, Guwang, Sukawati, Gianyar, Minggu (27/5). Dalam kunjungan tersebut, Sudikerta didampingi oleh

 Ketua DPD Golkar Gianyar, Tim KRB Provinsi Bali dan Kabupaten Gianyar, serta tim relawan. Kunjungan kali ini bertujuan untuk mendengar aspirasi dari salah satu pengerajin gitar di Gianyar dan juga sebagai wujud penghormatann dan penghargaan terhadap para pelaku seni di Bali. "Pak Tuges merupakan salah satu pengerajin yang ada di Desa Sukawati, Gianyar. Meski umur Beliau sudah hampir mencapai 70 tahun, beliau masih tetap berkarya membuat gitar," ujar Sudikerta.


Tuges telah memproduksi setidaknya ratusan gitar. Gitar-gitar buatannya tersebut merupakan hasil tangannya sendiri atau handmade, mulai dari gitar ukulele hingga gitar listrik. Gitar hasil karya Pak Tuges bisa dikatakan dapat bersaing dengan merk-merk manca negara seperti Ibanez, Gibson, Yamaha, dan gitar merk terkenal lainnya. Tidak hanya gitar, Pak Tuges juga memproduksi karya seni lainnya seperti karya seni pahat.


Saat dikonfirmasi Pak Tuges menyampaikan bahwa beliau ingin hasil karyanya dapat diketahui dan diminati oleh warga lokal. Tuges juga berkeluh kesah bahwa karyanya lebih mudah untuk dipasarkan di luar negeri daripada di Bali sendiri. "Hasil karya saya malah lebih dikenal di luar negeri dari pada di Indonesia," ujar Tuges.


Sudikerta menerima dengan baik aspirasi dari Tuges. Kedepannya para pengerajin akan diberikan permodalan untuk menunjang usahanya, dan dibantu dari segi promosinya. Dalam program kerja Nawacandra yang diusung oleh Mantra-Kerta juga terdapat program untuk mensejahterakan para seniman dan akan memberikan insentif agar menunjang kesejahteraan para seniman tersebut. Kunjungan tersebut diakhiri dengan menyanyi bersama Sudikerta bersama membawakan sebuah lagu yang berjudul "Selem-Selem Manis"[*]

Tingkatkan Daya Saing Produk IKM Rumah Tangga Kota Denpasar Terus Dibina

Denpasar,Balikini.Net - Industri Kecil Menengah (IKM) rumah tangga sering kalah bersaing dengan industri-industri lainnya yang memproduksi jenis produk sama yang memanfaat teknologi. Untuk itu Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perdagangan Kota Denpasar terus gencar melakukan pembinaan terhadap IKM yang ada di Kota Denpasar. Salah satunya dilakukan di Br. Biaung, Desa Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur, dimana IKM rumah tangga yang memproduksi berbagai jenis produk olahan pangan diberikan pembinaan untuk menjaga kualitas, meningkatkan, kuantitas, kuntinyuitas dan membuat kemasan yang menarik. Demikian disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Kota Denpasar I Wayan Gatra yang didampingi Kasi Industri Agro, Putu Darcana saat ditemui Minggu (27/5)  di Denpasar.

“Pelatihan peningkatan daya saing IKM rumah tangga di Kota Denpasar sangat penting sekali. Saya berharap melalui pelatihan ini diharapkan mampu memproduksi berbagai olahan pangan berbagai pariasi,” ujarnya. Dengan demikian para pembeli dapat memilih berbagai produk olahan pagan yang diproduksinya. Disamping para IKM rumah tangga harus mampu menjaga kuantitas dan kualitas produk olahannya sehingga masyarakat dapat mudah untuk mendapatkan produknya. Namun yang terpenting kualitas produk harus benar-benar diminati masyarakat ditambah dengan kemasan yang sangat menarik. Menurut Gatra ini harus terjaga terus dengan demikian IKM rumah tangga di Kota Denpasar tetap dapat bersaing dengan produk olahan yang sama.

Selain memberikan dibina program-program bagaimana menjaga produksinya, IKM rumah tangga juga dilatih langsung bagaimana membuat produk olahan pangan sehingga diminati pasar. Dalam pelatihan tersebut menurut Gatra IKM rumah tangga dilatih membuat kue dengan menggunakan bahan dasar produk yang mudah didapat seperti umbi-umbian daging dan ikan. “Kami harapkan para IKM memanfaatkan produk dasar yang mudah di dapat di daerah masing-masing,” harapnya. Dengan memanfaatkan bahan dasar yang ada juga akan membantu perkembangan ekonomi daerah karena bahan dasarnya diproduksi oleh masyarakat di sekitar daerah tersebut.

Seiring dengan keberlanjutan pembinaan program dan pelatihan Gatra juga mengaku memberikan bantuan oven sebanyak 20 buah. Bantuan ini sebagai salah satu untuk pemanfaatan teknologi sehingga kedepan produksi olahan pangan dapat terus terjaga. “Melalui tiga program yang dilakukan yaitu pembinaan, pelatihan dan pemanfaatan teknologi saya yakin IKM rumah tangga yang ada di Kota Denpasar akan dapat bersaing dengan produk olahan sejenis lainnya,” ujar Gatra.

Salah seorang perserta pelatihan Ni Nyoman Suciani mengaku pelatihan yang diberikan Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perindag sangat bermanfaat untuk meningkatkan daya saing hasil produk olahannya. Sebelum mendapatkan pembinaan dan pelatihan serta bantuan oven pihaknya dalam membuat olahan kue sifatnya masih terbatas untuk produksinya. Sehingga hanya mampu melayani warung-warung sekitarnya. Sedangkan permintaan terhadap olahan kue sangat tinggi terlebih lagi saat hari raya seperti sekarang ini.(Gst/r5)

Kondisi Jalan Pucangan Tembus Ke Dusun Palaktiing Rusak Parah

Bangli,Balikini.Net--Kondisi  infrastruktur di Kabupaten Bangli terutama jalan Kabupaten belum semuanya tuntas . Masih banyak jalan Kabupaten  yang berada di Desa yang rusak sehingga memperhambat perekonomian rakyat.Seperti jalan  yang menghubungkan Dusun Pucangan, Desa kayubihi dengan Dusun Palaktiying,Desa landih ,Kecamatan Bangli tepatnya dilingkungan Banjar Puxcangan  sampai saat ini masih sangat memprihatinkan. Kerusakan ini sudah terjadi sepuluh tahun lalu, walaupun sempat dilapen. Pantauan di lokasi Minggu(27/05/2018), jalan sepanjang 3 kilo meter lebih  ini mengalami kerusakan yang cukup parah dijalan menanjak memasuki Dusun Pucangan batu geladag sudah berhamburan. ,”jelasWayan Kardi, salah seorang warga saat ditemui di lokasi.

Kata dia, kerusakan jalan ini sejatinya sudah lama namun tidak pernah dilakukan pengaspalan "Kok sudah puluhan tahun rusak ,belum mendapatkan perbaikan. Untuk itu, dia bersama sejumlah warga lainnya sangat berharap agar pemerintah segera untuk melakukan perbaikan. “Jalan ini bagi kami sangat vital.”katanya.

Menurut warga lainnya,  Wayan Suarma anggota BPD Kayubihi didampingi Kelian Adat Pucangan I Nengah Kandia   mengatakan,  kerusakan jalan ini sudah lama.” Warga disini setiap hari melewati jalan ini terutama anak-anak sekolah.Seringnya anak sekolah yang jatuh sehingga terpaksa orangtuanya yang mengantar ,yang lebih parah lagi istri saya sampai sekarang trauma kjarena sempat jatuh”ujar Suarma.

Hal senada juga disampaikan Kelian Adat Pucangan I Nengah Kandia, pihaknya bersama warga setempat pada Sabtu(26/05/2018) melakukan gotong royong menambal jalan yang berlubang dengan pasir dan semen atas swadaya masyarakat”warga kami yang beriinisiatif melakukan gorong royong dengan swadaya dengan menghabiskan biaya Rp 3 juta hanya bisa diperbaiiki 1 km sisanya yang lagi 2 km ditimbun dengan tanah,untuk menghindari kecelakaan”ucapnya.

Lebih lanjut disampaikan sebenarnya sudah pernah diukur dari Dinas PU dan sudah masuk dalam perencanaan ditahun 2016 dikerjakan tahun 2017 namun tiba-tiba bisa berubah semula Jalan Pucangan-Palaktiing namun realisasinya Palaktiing- Pucangan sehingga jalan yang dihotmik sampai diperbatasan”Entah apa pertimbangan dari pemerintah  hingga bisa berubah”masyarakat kami sudah kritis apalagi menjelang Pileg dan Pilpres kami tidak bisa mebjamin itu hak masyarakat”tegasnya.

Sementara itu Kabidbinamarga Dinas PU Kabupaten Bangli Putu Wida Gunawan saat dikonfirmasi terkait rusaknya  jalan tersebut  mengakui,bahwa tahun depan 2019 rencananya akan diambil” usulan perbaikin jalan rencananya tahun ini 2019 akan dihotmix”pungkasnya [ag/r8]

Bunda Putri ‘Pulang Kampung’, Warga Terharu Doakan Koster-Ace Menangi Pilgub Bali

Denpasar,Balikini.Net - Bagi Calon Gubernur Nomor Urut 1, Wayan Koster simakrama dengan warga Padangsambian Kaja, Denpasar, Minggu (27/5/2018) yang berlangsung di Bale Banjar Robokan, Desa Padangsambian, terasa istimewa. Pasalnya di tempat ini merupakan kampung halaman dari istri Wayan Koster, yakni Ni Putu Putri Suastini. Bersama dengan sang istri, Ni Putu Putri Suastini, Koster pula didampingi Calon Wakil Gubernur Nomor Urut 1, Tjok Oka Arta Ardana Sukawati (Cok Ace) berserta istri. 

Tampak pula hadir mendampingi IGN Jaya Negara (Sekretaris DPD PDIP Bali dan Plt Walikota Denpasar), Ketut Suiasa (Ketua BSPN Provinsi Bali dan Wakil Bupati Badung) I Gusti Ngurah Gede (Ketua DPC PDIP Denpasar), I Gusti Agung Rai Wirajaya (Anggota F-PDIP DPR RI Dapil Bali), Wayan Kariata (DPRD Bali), Bagus Jagra Wibawa (Ketua DPD Taruna Merah Putih Bali), anggota F-PDIP DPRD Denpasar serta tokoh masyarakat Padangsambian Kaja.

Tokoh masyarakat Padangsambian Kaja Jro Mangku Raka yang sejak kecil mengenal Putri Suastini mengatakan bahwa Padangsambian Kaja khususnya Banjar Robokan sebagai kampung halaman kedua Koster. 

"Bu Putu (Putri Suastini) dan Pak Koster adalah keluarga kami. Kami merasa bangga dan terharu, saya sendiri sampai rasanya mau menangis saat melihat Pak Wayan dan Bu Putu. Kami di sini selalu mendoakan agar Pak Koster bersama Cok Ace terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Bali," ungkapnya.

Ketua DPC PDIP Denpasar Gusti Ngurah Gede yang juga Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Denpasar mengatakan bahwa Desa Padangsambian Kaja khususnya Banjar Robokan sangat istimewa bagi Koster-Ace. Mengingat tempat ini merupakan kampung halaman Putri Suastini. 

"Di sini sangat istimewa. Oleh karena itu Pak Koster dan Pak Cok Ace komplit keduanya hadir di sini. Biasanya berbagi tugas. Seperti dikatakan penglingsir tadi, Pak Koster dan Bu Putu ke sini untuk pulang kampung. Maka Padangsambian Kaja harus bersatu memenangkan Koster-Ace. Pak Koster jadi gubernur, otomatis ibu gubernurnya dari Padangsambian," ajaknya.

Sementara Wayan Koster merasa senang karena selain mesimakrama juga dapat bertemu dengan sejumlah keluarga dari Padangsambian Kaja. "Banyak yang hadir di sini adalah keluarga saya," akunya.

Koster menuturkan sangat beruntung bisa menikahi Putri Suastini. "Saya merasa sangat bersyukur. Karena apa? Karena dia cantik tapi mau menikah dengan saya yang ketika itu masih belum punya apa-apa. Saya ini lahir lahir di desa di gunung. Artinya dia mau menikah dengan saya, karena tulus mencitai saya, sehingga saya bisa seperti sekarang ini," tuturnya terharu.

Kemudian, Koster pun mengucapkan terimakasih atas dukungan serta doa restu yang diberikan warga. Usai acara, Koster bersama istri menyempatkan diri berfoto bersama serta menyalami serta memeluk secara hangat satu per satu mereka yang hadir. (*)

Penyair Syahruwardi Abbas Luncurkan Buku Puisi di Komunitas Mahima

Singaraja ,Balikini.Net - Penyair Ketut Swahruwardi Abbas meluncurkan buku antologi puisi pertamanya yang berjudul Antara Kita di Rumah Belajar Komunitas Mahima, Singaraja, Sabtu 26/5) malam.  Selain dimeriahkan pembacaan puisi dari berbagai komunitas seni dari Denpasar dan Singaraja, juga diisi pementasan musikalisasi dari Heri Windi Anggara.

Syahruwardi Abbas mengatakan puisi-puisi dalam buku itu sebagaian besar penciptaannya diilhami oelh hubungan-hubungan antarmanusia atau interaksi manusia, baik ia lihat di desanya di Pegayaman, di tempat kerja, dan dalam pergaulannya di sejumlah tempat. “Maka itulah judulnya bukunya “Antara Kita”, artinya cerita dan hal-hal apa pun yang terjadi antara kita sebagai manusian,” kata Abbas.

Sejumlah puisinya juga diciptakan ketika ia mengalami sakit dan dirawat di rumah sakit. Antara lain dalam puisi berjudul “Dari Bangsal RS”. 

“Puisi itu diciptakan setelah saya berada di antara hidup dan mati di rumah sakit. Bayangkan, semua tubuh saya dikurung kabel lalu suara-suara dari alat medis yang terengar begitu mengerikan. Besoknya ketika bangun, ternyata saya masih hidup. Saat itu saya menyatakan syukur yang amat besar pada Tuhan,” katanya.

Puisi lain yang sangat menyentuh adalah puisi yang ditulis kepada sahabatnya, Kadek Suardana, seorang tokoh teater Bali yang meninggal di Cina beberapa tahun lalu. Puisi itu berjudul “Kadek” yang kemudian ia baca dengan sangat mengharukan di Rumah Mahima. 

Buku puisi “Antara Kita” berisi 72 puisi yang ditulisnya dari tahun 1993 hingga 2017. Abbas yang lahir di Desa Pegayaman, Sukasada, Buleleng, mulai mengenal sastra sejak kanak-kanak ketika ia memenangkan lomba baca puisi di Lombok Barat, NTB.  Beberapa kali memenangi lomba penulisan puisi di Bali maupun tingkat nasional.

Kenapa baru menerbitkan buku setelah sekian lama menjadi penyair? Abbas mengatakan, dulu ia tak pernah berpikir menerbitkan buku puisi apalagi di tengah kesibukannya menjadi wartawan di sejumlah media. Namun belakangan atas desakan banyak teman ia akhirnya menerbitkan buku puisi pertamanya. “Apalagi buku adalah bagian dari sejarah kepenyairan kita,” katanya. 

Acara peluncuran buku puisi di Komunitas Mahima dimeriahkan dengan pembacaan puisi dari Frans Jatmiko, Kadek Sonia Piscayanti, Made Adnyana Ole, Desi Nurani, Sumhardika, dan seniman-seniman dari berbagai komunitas di Denpasar, Jembrana, dan Singaraja. Selain itu, pemusikalisasi puisi dari Kelompok Sekali Pentas, Heri Windi Anggara, menggubah puisi-puisi Syahruwardi Abbas untuk dipentaskan menjadi nyanyian.[set/r4]

Koster Evaluasi Transarbagita, Sudikerta Ingin Mengembangkan

Denpasar.Balikini.Net - Debat kandidat calon Gubernur dan wakil Gubernur Bali semakin seru. Salah satu yang mengundang perdebatan adalah soal transportasi publik Transarbagita. Calon Wakil Gubernur Bali nomor urut 2, I Ketut Sudikerta mengedepankan pentingnya optimalisasi Transarbagita. Sementara calon Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster memiliki gagaaan untuk membuat sistem transportasi darat, laut dan udara yang terintegrasi dalam pola satu kesatuan wilayah, satu manajemen dan tata kelola.
Pernyataan Koster sempat ditanggapi oleh Sudikerta. Ia tetap ngotot ingin mengembangkan Transarbagita. Kalau mengembangkan potensi baru, Sudikerta melanjutkan, maka belum tentu hal itu cocok dan tepat untuk Bali.


Menanggapi hal itu, Koster memiliki jawaban telak yang membuat Rai Mantra dan Sudikerta tak berkutik. Menurut Koster, transportasi publik di Bali tak melulu soal Transarbagita. Jawaban telak itu membuat Rai Mantra dan Sudikerta mati kutu. "Saya kira soal transportasi tidak bisa dijawab hanya dengan Sarbagita," ucap Koster.


Bahkan, Koster ingin mengevaluasi transportasi Transarbagita. "Sarbagita harus dievaluasi apakah moda itu tepat atau tidak. Kami akan evaluasi. Yang kami ingin jawab kebutuhan jalan di Bali seluruhnya," kata Koster.


Ia kemudian memaparkan master plan yang telah dibuatnya terkait infrastruktur darat, laut dan udara yang telah dirancangnya. Hal itu berkaitan dengan jalan tol lingkar Bali, kereta api keliling Bali, bandara baru di Buleleng, shortcut, pengembangan pelabuhan di Bali dan lainnya. "Inter-koneksi dari sisi transportasi terintegrasi dalam satu pulau, satu tata kelola untuk mengatasi ketimpangan di Bali dan menghadirkan kesejahteraan," kata Koster. *
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved