-->

Kamis, 13 Agustus 2020

Pendaratan Pesawat Terapung di Batu Ampar Ditanyakan Fraksi Golkar

Pendaratan Pesawat Terapung di Batu Ampar Ditanyakan Fraksi Golkar

Denpasar,BaliKini.Net - Terkait zona pendaratan pesawat di perairan Batu Ampar, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerogak untuk pendaratan pesawat terbang terapung (sea plane), juga dipertanyakan Fraksi Golkar DPRD Bali.

Penetapan zona ini tertuang dalam Ranperda Provinsi Bali tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Provinsi Bali Tahun 2020-2040, yang diajukan Gubernur ke Dewan. "Mohon penjelasan progres dan realisasinya," kata I Ketut Suwandhi saat membacakan Pandangan Umum Fraksi Golkar terhadap Ranperda RZWP3K tersebut.

Fraksi Golkar, lanjut anggota komisi II DPRD Bali ini, juga mempertanyakan kajian akademis dan teknis tentang penetapan zona garam rakyat yang meliputi Pantai Gumbrih dan Pengeragoan Kecamatan Pekutatan Jembrana. 

"Bagaimana kajian akademis dan teknis berkaitan dengan penetapan zona tersebut melihat bahwa Pengeragoan tidak ada potensi garam, mengingat daerah tersebut terdapat banyak alur sungai," kata Suwandhi. 

Lebih lanjut ia mengatakan, Fraksi Gokar pada dasarnya menyambut baik Ranperda RZWP3K. Namun, Fraksi Golkar mengingatkan, setelah Ranperda ini nanti disahkan tidak terjadi tumpang tindih dengan tiga Perda lainnya, yakni Persa Bendega, Perda RTRWP Bali dan Perda tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Provinsi Bali. 

"Kami Fraksi Partai Golkar menyampaikan pandangan bahwa Perda ini sangat baik, namun mengingat adanya Perda Bendega, Perda RTRWP, Perda RUED, maka sangat penting adanya sinkronisasi antarPerda tersebut, sehingga tidak tumpang tindih dalam pelaksanaannya," jelas Suwandhi.

Fraksi Golkar memberikan sejumlah masukan terhadap Ranperda tersebut. Salah satunya pada poin “Menimbang”,  perlu memasukkan tentang kearifan lokal seperti kegiatan upacara adat. "Mengingat bahwa wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Bali secara turun-temurun menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan agama, adat, budaya, tradisi dan kegiatan spiritual yang merupakan perwujudan kearifan lokal Bali," jelas Suwndhi. (Ar/R5)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved