-->

Selasa, 30 Agustus 2022

Adi Wiryatama ; Ke Depan Bali Rimbu, Hijau dan Berbuah

 Adi Wiryatama ; Ke Depan Bali Rimbu, Hijau dan Berbuah


BALIKINI.NET | DENPASAR – Dukungan baik anggaran dan bentuk lainnya di sektor Pertanian sangat diperlukan agar pengelolaan cadangan pangan Pemerintah Provinsi dapat diselenggarakan secara optimal.

Selain beras, jenis pangan pokok tertentu lainnya seperti ubi kayu, ubi jalar, jagung, kedelai, dan sebagainya dapat digunakan sebagai cadangan pangan dan akan diakomodir dalam Raperda.

Jumlah Cadangan Beras Provinsi Bali sesuai perhitungan Permentan Nomor 11 Tahun 2018 sebanyak 429 ton. Hal itu yang disampaikan Gubernur Koster dalam penyampaiannya dihadapan seluruh Fraksi di Gedung DPRD Bali. 

Dirinya mengapresiasi atas dukungan dan segala masukan seluruh Fraksi atas pengajuan Raperda Penyelenggaraan Cadangan Pangan Provinsi Bali. 

"Untuk meningkatkan kualitas beras dilaksanakan penerapan usaha tani yang baik dan benar sesuai dengan anjuran Good Agricultural Practies (GAP) sehingga akan dapat meningkatkan produktivitas padi," demikian Gubernur Koster. 

Dalam menekan terjadinya alih fungsi lahan dilakukan melalui penerapan lahan pertanian pangan berkelanjutan dan mengacu pada RTRWP. Terkait Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), Pemerintah Provinsi telah melakukan sosialisasi dan penyuluhan agar petani bersedia mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang merupakan program Pemerintah Pusat. 

Menurutnya dalam hal terjadi ketidakstabilan harga pangan pokok, penetapan jenis pangan pokok lainnya adalah termasuk pangan pokok selain beras sesuai dengan potensi daerah.

Pihaknya juga sependapat untuk tetap melibatkan Desa Adat dalam pengelolaan kawasan Pura Besakih. Hal ini sesuai dengan kewenangan lokal berskala Desa Adat sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali.

Sebegaiamana terurai di atas, Ketua DPRD Bali Adi Wiryatama menegaskan bahwa perlunya menjaga keseimbangan alam Bali. Karenanya dalam hal pangan, tergantung pada sistem penanaman. 

Seperti halnya jika menebang Bambu untuk mengambil rembung yang biasa dibuat sayur. Maka harus kembali juga untuk menanam bambu dilokasi lain. Hal ini sangat penting agar tetap tumbuh. 

"Ke depannya Bali ini harus rimbun, hijau dan berbuah. Seperti yang kita lihat di areal lahan DPRD Bali penuh dengan berbagai tanaman, juga banyak pohon nangka yang kini sedang berbuah," ungkap Mantan Bupati Tabanan.

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved