-->

Senin, 17 Oktober 2022

Rumah Dihantam Air Bah, 2 Orang Kakak Beradik Meninggal Dunia

 Rumah Dihantam Air Bah, 2 Orang Kakak Beradik Meninggal Dunia

Karangasem, Bali Kini - Hujan deras yang mengguyur wilayah Karangasem semalaman Minggu (16/10/2022) sampai dengan Senin (17/10/2022) pagi mengakibatkan berbagai macam bencana timbul di hampir seluruh wilayah Kabupaten Karangasem, dimana tak hanya memakan korban material namun juga korban jiwa. 



Di Kecamatan Selat misalnya, rangkaian dari bencana yang menimpa Kabupaten Karangasem pada Minggu (17/10/2022) yang paling menyedihkan dialami oleh keluarga I Gusti Ngurah Suparta. Ia dan seluruh keluarganya tersapu air bah, hingga mengakibatkan dua orang anggota keluarganya meninggal dunia. 


Informasi yang didapat media ini menyebutkan jika rumah berukuran 6×10 yang dihuni 5 orang ini jebol dan terendam material pasir setinggi dua meter. Bangunan berdinding batako tersebut jebol dan berada di bantaran sungai Ketapang. Hal ini diperkirakan terjadi di jam 04.00 Wita, Dini hari. Akibatnya, barang-barang korbanpun sebagian hanyut terbawa banjir dan sejumlah barang lainnya terendam pasir. Tak hanya itu, anak korban yakni I Gusti Ayu Pradnya, (19) ditemukan meninggal dunia, dimana jenazah korban ditemukan tertutup pasir, sekitar satu kilo meter dari rumah oleh warga dan Tim Sar yang melakukan pencarian. 


Sementara adik korban, yakni I Gustu Ngurah Wedana  yang baru berumur 9 tahun hanyut terbawa arus sungai dan sudah ditemukan Tim SAR setelah sempat 4 jam menghilang. Ternyata korban yang masih duduk di bangku kelas 1 SD ini tertimbun material setinggi 2 meter. 


Sementara, korban selamat lain yakni I Gusti Ngurah Suparta (43) yang merupakan ayah korban, I Gusti Ayu kartini (38) ibu kandung korban dan I Gusti Ayu Trisna (17). Dimana, Gusti Ayu Trisna yang ditemukan selamat namun dengan kondisi luka-luka lecet. 


Koordinator Pos SAR Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana.  mengatakan jika korban meninggal dan seluruh korban yang selamat dilarikan ke Puskesmas Selat. "Korban selamat sudah mendapat perawatan di Puskesmas Selat," Tandasnya. 


Sementara, Bupati Gede Dana juga sempat mengunjungi korban. "Yang pertama kami ikut berempati, berbelasungkawa terhadap korban, bagaimanapun korban ini adalah warga Karangasem yang patut kita jaga, kita amankan dan nyamankan tapi karena alam, tidak bisa diprediksi dan tidak bisa kita impasi sehingga terjadilah bencana sampai memakan korban jiwa," Tandas Gede Dana. 


"Kami daridulu sudah mengingatkan kepada BPBD, agar bisa cegah dini, agar bisa mengimbau kepada masyarakat  yang tinggal di daerah-daerah yang rawan banjir ataupun longsor. Tapi sebenarnya, warga penghuni yang tinggal di sana sudah pernah diperingatkan oleh Jro Bendesa, namun pihaknya berkeyakinan karena sudah 30 tahun tinggal di sini bahkan saat erupsi gunung agung tahun 2018 tidak ada aliran lahar ke sini, sehingga beliaunya merasa jika tempat ini aman. Tapi Tuhan berkehendak lain. Bagaimanapun kami Pemerintah Kabupaten Karangasem harus memperhatikan keluarga yang masih hidup, "sambung Bupati Gede Dana. (Ami)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved