-->

Kamis, 13 Oktober 2022

Tradisi Nyeret Desa Ababi

 Tradisi Nyeret Desa Ababi

Karangasem, Bali Kini - Mengulas tradisi di Karangasem, Bali Bagian timur seakan tidak ada habisnya. Seperti pada hari ini, Rabu (12/10/2022) terlaksana tradisi unik di Desa Adat Ababi, Kecamatan Abang bernama Tradisu Nyeret. 


Tradisi Nyeret merupakan rangkaian upacara Aci Pengayu-ayu Purnama Kapat, Desa Adat Ababi. Tradisi ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali, tepatnya 2 hari setelah Purnama Sasih Kapat. 



Tradisi ini khusus dilaksanakan oleh para pemuda Desa Adat Ababi, mereka mengenakan saput poleng serta udeng merah dan bertelanjang dada, serta membawa properti sebilah keris sambil berteriak-teriak di sepanjang jalan. Tradisi Nyeret sendiri merupakan ekspresi pengabdian kepada Ida Sang Hyang Widhi sebagai manifestasinya yakni Ida Bhatara Mendak Sakti yang telah memberikan keselamatan. 


Sebelum diadakan prosesi Nyeret ini, warga Desa Ababi melaksanakan prosesi melasti, yakni berjalan kali dari Desa Adat Ababi menuju pantai Segara Jasri dimana jaraknya lumayan jauh. 


Kelian Desa Ababi, I Gede Pasek Ariana menuturka jika para pemuda setempat yang melaksanakan tradisi ini, mereka berjalan kaki sepanjang 6 km. "Nyeret ini merupakan prosesi mendak Ida Bhatara Ngurah Sakti dari Pura Laga menuju Pura Puseh dengan cara berjalan kaki sambil menghunuskan atau keris ke atas," Katanya. Sembari mengatakan peserta yang Nyeret kali ini mencapai ratusan pemuda. 


Sebelum Nyeret, para pemuda melaksanakan persembahyangan terlebih dahulu di Pura Puseh Desa Adat Ababi. Setelah itu barulah prosesi nyeret dilakukan. Mereka berlarian sambil menghunuskan keris ke atas dan berteriak-teriak sepanjang jalan. 


Sepanjang prosesi berjalan, para pemuda harus tetap menghunuskan kerisnya ke atas dan tidak boleh menurunkannya. Karena, diyakini jika keris tersebut bersifat sakral. 


"Keris ini sakral, makanya harus dipegang ahak tinggi. Keris ini juga digunakan secara turun temurun sejak zaman dahulu. Meskipun tidak ada sanksi jika keris diturunkan, namun kami percaya ada pertanggungjawabannya kepada Ida Bhatara," Tandasnya. (Ami).

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved