-->

Selasa, 16 April 2024

Pemprov Bali Hadir, Bantu Tiga Krama Bangli Miliki Rumah Layak Huni


Bangli , Bali Kini
- Setelah sebelumnya turun ke Kabupaten Buleleng dan Karangasem, program ‘Pemprov Bali Hadir’ melanjutkan kegiatan penyerahan bantuan bagi keluarga kurang mampu di wilayah Kabupaten Bangli, Senin (15/4/2024).


Rombongan pimpinan Perangkat Daerah Pemprov Bali yang dikoordinir langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menyalurkan bantuan kepada tiga keluarga kurang mampu di wilayah Kabupaten Bangli. Bantuan yang disalurkan merupakan aksi "Ngrombo" pegawai Pemerintah Provinsi Bali. Bantuan yang disalurkan oleh Dinas Kesehatan, RS Bali Mandara, RS Mata Bali Mandara, RS Jiwa dan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali ini dialokasikan untuk bedah dan rehab rumah, bantuan pendidikan serta paket sembako.


Penyerahan bantuan diawali di kediaman Pekak Nyoman Sayang yang berlokasi di Banjar Sukawana, Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Untuk sampai di rumah Pekak Sayang, rombongan harus melewati jalan kecil berkelok-kelok terjal, dilanjutkan dengan jalan setapak yang tak bisa dilalui kendaraan. Bersama sang istri dan dua putranya, Pekak Sayang menempati rumah tak layak huni berlantai tanah dengan tiang penyangga miring. Untuk melindungi dari hujan, atap yang sudah bolong sana sini ditutup dengan terpal. Dengan penerangan seadanya, keluarga Pekak Sayang tidur menyatu dengan dapur.


Prihatin dengan kondisi Pekak Sayang, Sekda Dewa Indra menyerahkan bantuan uang tunai untuk membangun rumah dan membeli kelengkapan seperti tempat tidur dan lainnya. Ia berharap, dana itu bisa sepenuhnya dimanfaatkan untuk membangun rumah beserta kelengkapan yang dibutuhkan sehingga nantinya keluarga Pekak Nyoman Sayang bisa menempati kediaman layak huni. Agar tidak habis untuk ongkos pengerjaan, Sekda Dewa Indra menyarankan pola 'ngrombo' atau gotong royong dengan dikoordinir aparat desa beserta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Selain biaya bedah rumah beserta  kelengkapannya, pekak yang memiliki sembilan anak ini juga menerima bantuan sembako berupa beras, minyak goreng dan telur. 


Selanjutnya, di Banjar Kuum, Desa Sukawana, ‘Pemprov Bali Hadir’ menyerahkan bantuan perbaikan rumah kepada keluarga Kadek Ginawan. Kadek Ginawan beserta istri dan dua anaknya menempati rumah tidak layak huni berbahan anyaman bambu beratapkan asbes yang telah berlubang di beberapa bagian. Selain itu, diberikan pula bantuan biaya pendidikan kepada kedua anak Kadek Ginawan serta bantuan sembako.


Program ‘Pemprov Bali Hadir’ mengakhiri kegiatan di kediaman Ni Made Kayun yang berlokasi di Banjar Penaga, Desa Landih. Made Kayun yang telah ditinggal suami menerima bantuan rehab rumah serta bantuan sembako berupa beras dan dana pendidikan untuk putrinya yang masih bersekolah.


Sekda Dewa Made Indra menyampaikan bahwa penyaluran bantuan disesuaikan dengan kondisi riil di lapangan. Mengingat pondasi rumah Nyoman Kayun dinilai masih kokoh, maka bantuan diarahkan untuk merehab bagian atas bangunan. 


Pada bagian lain, Sekda Dewa Indra kembali menggugah rasa kepedulian seluruh komponen terhadap krama kurang mampu yang membutuhkan uluran tangan. Ia berharap, semua pihak bergandengan tangan untuk menuntaskan persoalan sosial yang masih dihadapi sebagian krama Bali. Aparat desa yang paling tahu kondisi riil di lapangan diharapkan proaktif sehingga seluruh warganya yang kurang mampu masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). “Kalau sudah masuk DTKS, mereka akan rutin menerima bantuan,” sebutnya. Ia juga berharap agar semua pihak mengedepankan semangat bahu-membahu dan mengabaikan ego dalam membantu warga. 


Perbekel Desa Landih I Wayan Suarta menyampaikan terima kasih atas perhatian Pemprov Bali kepada warga di wilayahnya. Ucapan terima kasih juga diutarakan Sekdes Sukawana I Wayan Selamat.[rls]

Selasa, 09 April 2024

Bangga, TR Audio Kids Singing Competition 2024 Munculkan Anak-anak Karangasem Berbakat


Karangasem, Bali Kini
- Event bergengsi anak Karangasem dalam dunia tarik suara TR Audio Kids Singing Competition 2024 telah sukses dilaksanakan, Rabu (7/4/2024) di Warung Mina Carik, Jasri, Karangasem. 


Diikuti oleh 21 orang peserta berumur 6 hingga 12 tahun, seluruhnya merupakan anak-anak yang berbakat. Di Hari pertama yakni Sabtu (6/4/2024) kompetisi ini menjaring 10 besar peserta lomba terbaik. Sementara di hari kedua, yakni Minggu (7/4/2024) babak final dilaksanakan. Menghadirkan 3 orang juri yang kompeten dan berpengalaman dalam dunia tarik suara, lomba ini menjadi ajang bergengsi untuk anak-anak di Kabupaten Karangasem. 


I Gusti Lanang Astawa, Ketua Panitia TR Audio Kids Singing Competition 2024 mengatakan jika lomba ini merupakan wadah bagi anak-anak Karangasem yang berprestasi untuk menunjukkan bakat mereka. "Semoga ini bisa menjadi awal kebangkitan seni anak-anak Karangasem dan semoga tahun depan makin banyak lagi anak-anak Karangasem yang menorehkan prestasinya," Tandasnya. 


Di babak Final, 3 juara mendapat penghargaan berupa Piala, Piagam dan uang tunai. 3 pemenang lomba yakni I Gusti Ayu Rania Mandacetta berhasil menggaet juara I, di posisi kedua merupakan Ni Putu Anandhita Kinanti. Sementara juara 3 disandang oleh Ni Kadek Kariani yang berasal dari Amed, Karangasem. 


"Wah, semua peserta bagus-bagus semua suaranya, saya sebagai juri kaget dan bingung juga menentukan. Tapi kami melihat beberapa aspek yang menjadi poin dalam penilaian kami," Kata salah satu Juri, I Kadek Budiarta atau yang akrab di sapa Dek Udi. Sementara itu, para wali peserta lomba juga telah mempersiapkan Anak-anak mereka dengan baik. 


"Saya harap, lomba seperti ini diadakan lagi di tahun-tahun selanjutnya," Tandas salah satu wali peserta lomba, Yunda Ariesta. (Ami) 

Sabtu, 03 Februari 2024

Ratusan Pelajar dan Konten Kreator Ikuti Workshop Film International Jembrana Bali Chocolate Festival 2024


Jembrana , Bali Kini
- Ratusan  konten kreator yang berqsal dari unsur pelajar,mahasiswa hingga pegawai berpartisipasi pada workshop film dalam rangkaian Launching Jembrana Kota Cokelat dan International Jembrana Bali Chocholate Festival 2024 yang dilaksanakan di Wantilan Kebun Raya Jagatnatha, Jumat (2/2).

Tidak hanya itu , kegiatan juga diikuti  masyarakat umum baik secara daring maupun yang datang secara langsung.

Hadir langsung sebagai narasumber, Reza B. Surianegara seorang Produser dan Sutradara Film Nasional yang telah memproduksi sejumlah film salah satunya serial yang berjudul "Garuda Di Dadaku".

Para peserta dibekali pemahaman dalam penguasaan dasar video, baik dari segi konsep, bahan, alur, talent dan produksi yang dapat diterapkan dalam membuat konten-konten media sosial.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan Launching Jembrana Kota Cokelat dan International Jembrana Bali Chocholate Festival 2024 sebagai hilirisasi produk petani kakao Jembrana.

"Bagian daripada hilirisasi yang kita miliki, hari ini di hulu kita punya sumber daya cokelat yang sudah mumpuni yang merupakan kebutuhan dunia hasil daripada perkebunan cokelat Jembrana," ucapnya.

Kata Bupati Tamba, guna mendapat nilai tambah yang lebih tinggi, kakao Jembrana perlu diolah menjadi sebuah produk cokelat.  Gayung bersambut, Pemerintah Pusat memberikan bantuan rumah produksi bersama cokelat yang dapat memproduksi olahan cokelat yang bernilai ekonomis lebih tinggi.

"Kita berpikir bahwa apakah cukup itu saja yang kita lakukan, otomatis kita tidak mau, karena value added daripada cokelat yang kita olah ini akan memiliki nilai yang sangat tinggi. Maka kita hari ini sudah punya pabrik cokelat atau factory sharing bantuan Kementerian oleh-oleh Pak Presiden Jokowi, itu kita manfaatkan," ujarnya.

Tak hanya itu, Jembrana kini memiliki tantangan baru bagaimana untuk dapat memasarkan produk olahan cokelat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggelar International Jembrana Bali Chocholate Festival. 

"Pekerjaan kita tidak hanya sampai disitu lagi, sekarang marketing ini bagaimana caranya, salah satunya itu International Jembrana Bali Chocholate Festival," ungkap Bupati Tamba.

Sementara itu, produser sekaligus sutradara Reza B. Surianegara mengatakan ratusan konten kreator Jembrana sangat antusias untuk mengikuti workshop baik secara daring maupun secara langsung.

"Hari ini ada konten kreator Jembrana Bahagia sebanyak 500 orang, ada 200 lebih yang datang, dan secara online 200 lebih hampir 300 orang yang semuanya akan membuat konten tentang Jembrana," ucap Reza.

Dirinya menyampaikan, bila setiap konten kreator dapat membuat 1 konten saja tentang Jembrana setiap bulannya, tentu hal tersebut dapat membantu Jembrana untuk dikenal secara luas.

"Kita anggap 500 orang membuat film pendek, 1 orang setiap bulan bikin 1, maka setiap bulan ada 500 video. Jika setiap bulan ada 500 video maka Jembrana akan viral," ujarnya.

Lanjutnya, jika setiap orang membuat 4 video dalam sebulan, Ia yakin Jembrana akan mudah dikenal dan menarik minat masyarakat untuk datang ke Jembrana.

"Kalau satu orang membuat 4 video dalam sebulan, atau seminggu sekali jadi ada 2000 video dalam sebulan. Harusnya orang-orang di luar Bali tau Jembrana dengan 2000 video," tutupnya.

Dilain sisi, Fadian Paham dari Pondok Indah Super Connection yang turut hadir dalam workshop film tersebut mengungkap memiliki jaringan duta besar Indonesia hampir di 70 negara. Ia mengatakan akan membantu Jembrana untuk turut mempromosikan potensi cokelat yang dimiliki kabupaten Jembrana.

"Kita kenal hampir 70 duta besar Indonesia. Kalau kita jadi duta besar, salah satu tugasnya mengembangkan ekspor dan impor. Insyaallah, kita akan mengumumkan bahwa disini ada mutiara cokelat. Australia sudah menghubungi saya dan Timur Tengah juga luar biasa, jadi kita promosikan dan viralkan," tandasnya.[ngr]


Senin, 18 Desember 2023

Pentas Seni Anak Rahdatul Athfal (RA) digelar untuk tumbuhkan potensi anak


Jembrana , Bali Kini -
Mengusung tema "Pesona Warna Warni Budaya Nusantara" Kegiatan Pentas Seni Anak Rahdatul Athfal (RA) se- Kabupaten Jembrana resmi dibuka Bupati Jembrana yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga I Gusti Putu Anom Saputra, Senin (18/12) di Panggung Gedung Kesenian Ir. Soekarno. 


Kegiatan tersebut di gelar serangkaian dengan Peringatan Hari Ibu sebagai momentum untuk mengenang dan menghormati peran serta jasa perempuan Indonesia.


Bupati Jembrana dalam sambutannya, yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga I Gusti Putu Anom Saputra mengatakan Pentas Seni Anak merupakan wadah untuk menampilkan potensi bakat seni, yang nantinya akan digali dan dikembangkan oleh guru agar menghasilkan output yang berkualitas, khususnya pada para murid Raudathul Athfal (RA) . 

“Kegiatan Pentas seni seperti ini penting sekali karena kegiatan itu dapat menggali potensi-potensi yang ada pada anak didik dan mengajari anak didik untuk berani berkreasi ”, katanya. 


Pihaknya juga sangat mengapresiasi kegiatan tersebut dalam membesarkan dunia pendidikan, dan berharap dapat berkelanjutan setiap tahunnya. 

"Semoga kedepannya kegiatan pentas seni anak RA se- Kabupaten Jembrana dapat terus terlaksana setiap tahunnya", ucapnya. 


Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jembrana I Gede Sumarawan mengungkapkan Kegiatan Pentas Seni Anak RA bertujuan untuk memberikan pengalaman dan menumbuhkan kreativitas anak sebagai sarana untuk menunjukkan dan mengembangkan bakat. 

"Tujuan dari pada kegiatan ini adalah tentu untuk menumbuhkan kreativitas, kemudian bakat, Kemandirian, kebersamaan dan keberanian anak didik", ungkapnya. 


Lebih lanjut, dirinya menjelaskan Pentas Seni Anak ini diikuti 37 RA se- Kabupaten Jembrana yang melibatkan ratusan peserta anak didik RA ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. 

"Saya juga mengapresiasi kepada IGRA Ikatan Guru Rahdatul Athfal yang sudah melaksanakan kegiatan ini yang sangat luar biasa, ini adalah salah satu ajang yang memberikan ruang kepada anak-anak didik kita untuk brani tampil didepan umum dan menunjukan kreativitasnya", pungkasnya.[r4]

Minggu, 10 Desember 2023

Pentas Seni Pasraman Dharma Sidhi Karya Ciledug 2023


Jakarta , Bali Kini,
Puluhan anak dan remaja Hindu dari Pasraman Dharma Sidhi Karya di Ciledug, Tangerang menggelar Pentas Seni di Pura Dharma Sidhi pada Minggu, 10 Desember 2023. Pentas seni diisi pertunjukan seni dan budaya bernuansakan Hindu dan Bali oleh para siswa, seperti tari, lagu, gamelan, kidung suci, pembacaan sloka dan dharma wacana.


Pentas Seni diawali dengan parade peserta  berkeliling di lingkungan sekitar Pura Dharma Sidhi. Anak dan remaja ini adalah para peserta didik yang selama ini belajar di Pasraman Dharma Sidhi Karya. Pasraman ini merupakan sekolah non formal, tempat para siswa beragama Hindu dari berbagai sekolah di sekitar Ciledug dan Tengerang belajar agama Hindu dan menggeluti  berbagai seni dan budaya bernafaskan Hindu.


Para siswa belajar setiap hari Minggu, tiga kali dalam satu bulan. Proses belajar mengajar berlangsung di ruang-ruang kelas  di Gedung berlantai dua di halaman belakang Pura Dharma Sidhi, Ciledug. Selain pengetahuan agama Hindu, mereka juga mengikuti kegiatan ekstra kurikuler berupa gamelan, tari, dharma wacana dll.  Pada setiap akhir tahun ajaran dilaksanakan kegiatan pentas seni seperti pada hari ini.


Pentas seni kali ini sekaligus untuk merayakan peringatan Hari Ibu 22 Desember mendatang. Oleh karena itu temanya adalah Prestasiku untukmu Ibu, Semangat dan Inspirasiku. 


Selain penampilan meriah dari para siswa dari masing-masing kelas, ada juga pergelaran tari dan komposisi musik gamelan dan tari dari para peserta ekstra kurikuler. Di pasraman ini para siswa juga bebas untuk memilih dan mengikuti kegiatan ekstra kurikuler sesuai minat mereka masing-masing. 


Pasraman Dharma Sidhi Karya terletak di areal yang sama dengan lokasi Pura Dharma Sidhi di  Jalan Pasraman nomor 28-29, Komplek Kavling P & K, Kelurahan Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Kota Madya  Tangerang, Provinsi Banten. Pasraman dan Pura  ini mulai  dibangun sekitar tahun 1990an. 


Sedikitnya ada 230 kepala keluarga atau sekitar 850 umat Hindu berdomisili  di Ciledug dan sekitarnya. Sejak 35 tahun silam umat Hindu ini bergabung dalam satu ikatan kerukunan warga yang disebut Suka Duka Hindu Dharma (SDHD) Banjar Ciledug.

Ketua SDHD Banjar Ciledug, I Made Sumartana mengatakan, kegiatan Pentas Seni seperti ini dilaksanakan secara rutin setiap tahun untuk menjadi wadah bagi generasi muda Hindu di lingkungan ini untuk menunjukkan bakat dan kemampuan, sekaligus juga berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan sesama warga dari berbagai latar belakang berbeda di sekitar Pasraman dalam rangka menjaga kerukunan. Berkaitan dengan tema perayaan Hari Ibu, Sumartana berpesan kepada anak dan remaja Hindu di pasraman ini untuk selalu menghormati dan mematuhi orang tua terutama Ibu.[ray /r4]

Senin, 27 November 2023

Tari Gandrung Banjar Ketapian Kelod Kini Rutin Setahun Selali Mesolah


Denpasar,Bali Kini -
 Sesolahan Tari Gandrung Due di Banjar Ketapian Kelod, Kelurahan Sumerta, Denpasar Timur, Rahina Saniscara Kliwon Tumpek Wayang, Minggu (26/11). Penyolahan dedari gandrung kali ini rutin dilaksanakan setahun sekali bertepatan dengan piodalan ageng di Bale Banjar Ketapian Kelod. 


Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Camat Denpasar Timur, Ni Ketut Srikaryawati, serta tokoh masyarakat serta krama Banjar Ketapian Kelod. 


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengaku terkesima dengan penampilan Pementasan Tari Gandrung, Banjar Ketapian Kelod. Tentunya ini merupakan wahana berkelanjutan guna melestarikan seni, budaya dan tradisi sebagai warisan budaya yang adiluhung. 


“Pemkot Denpasar melalui Dinas Kebudayaan telah memiliki program revitalisasai warisan-warisan budaya, guna mendukung visi pemerintah Kota Denpasar menjadikan kota berbasis budaya," ujarnya


"Untuk itu kita harapkan pelestarian seni budaya termasuk pelestarian Tari Gandrung di Banjar Ketapian Klod ini dapat disenergikan dengan program yang ada di dinas kebudayaan sebagai bentuk upaya pelestarian warisan budaya yang ada di kota denpasar," imbuh Jaya Negara.


Sementara Kelian Banjar Ketapian Kelod, I Made Jendra mengatakan, Tari Gandrung di Banjar Ketapian Kelod ini telah ada sejak 1928, awal mulanya penari dilakukan oleh lima orang pria, namun pada jaman penjajahan Jepang penari diganti menjadi penari wanita.


Selanjutnya, pada tahun 1960 karena situasi politik, Tari Gandrung di Banjar Ketapian Kelod ini sempat tidak dipentaskan, namun pada tahun 1972 kembali di pentaskan. 


"Saat ini penari sudah generasi ke 8, dalam pementasan Gandrung Ketapian ini terdiri dari tiga tari pementasan yakni  tari surya kanta, tari telek dan tari gandrangan. Pihaknya berharap dengan dukungan Pemerintah Kota Denpasar, tari Gandrung Ketapian ini dapat terus lestari," ujar Made Jendra[rl/r5]

Bantuan Perlengkapan Tari Rejang Dewa Didistribusikan di Desa Adat Karang Sari Lampung


Lampung , Bali Kini
– Kegiatan sosial berbasis kebudayaan kembali digelar dengan mendistribusikan bantuan perlengkapan Tari Rejang Dewa kepada Sanggar Tari Mekar Sari Desa Adat Karang Sari, Lampung. 


Tari Rejang adalah tarian tradisional masyarakat Hindu Bali dalam menyambut kedatangan serta menghibur para dewa yang datang dari Khayangan dan turun ke Bumi.


Tarian rejang ini secara khusus ditampilkan pada waktu berlangsungnya suatu upacara adat atau keagamaan masyarakat Hindu Bali. 


Pendistribusian bantuan ini disampaikan Stakeholder Management PT Bank Mandiri (Persero), I Kadek Andre Nuaba sebagai bentuk dukungan pada kelestarian adat dan budaya Indonesia.


“Tari Rejang Dewa biasanya ditarikan oleh anak-anak, sehingga ketika mereka difasilitasi pakaian tari yang bagus pasti akan memupuk semangat mereka dalam melestarikan budaya bangsa” tuturnya pada Senin (27/11/2023).


Perlengkapan tari dikirim langsung dari Bali untuk sejumlah 10 penari Tari Rejang Dewa, terdiri dari gelungan dan perlengkapan lainnya.


“Tentu kita ingin menghadirkan autentisitas dan kualitas yang sama dengan di Bali, untuk itu kita kirimkan langsung dari Bali” sambungnya.


Pendistribusian perlengkapan Tari Rejang Dewa dilakukan bertepatan dengan Purnama Kanem dalam perhitungan kalender Bali.[rl/r4]

Sabtu, 25 November 2023

Bupati Menyapa Warga di Kecamatan Mendoyo, fokus penanganan kemiskinan ekstrem ,stunting dan pertumbuhan investasi


Jembrana , Bali Kini 
- Setelah sukses terselenggara di dua kecamatan, safari Bupati menyapa kembali digelar kali ini diselenggarakan di Kecamatan Mendoyo.


Bertempat di Wantilan Pura Dang Kahyangan Rambut Siwi, Jumat (24/11) malam,  pelaksanaan Bupati menyapa disambut ratusan  tokoh masyarakat dari 5 desa di kecamatan Mendoyo yakni Desa Penyaringan, Yehembang kauh, Yehembang, Yehembang Kangin, dan Yehsumbul.


Program bupati menyapa yang digagas Bupati I Nengah Tamba untuk berdialog langsung dengan warga akan sejumlah kendala serta aspirasi yang ingin disampaikan , baik oleh pihak desa dinas maupun adat. 


Berbagai aspirasi akan segera ditindaklanjuti bupati dalam bentuk solusi maupun perencanaan program ditahun mendatang. Melalui program bupati menyapa ini sekaligus sebagai ruang bertegur sapa langsung antara bupati dengan masyarakatnya secara langsung .



"!Sekali lagi ini menjadi ruang yang luar biasa untuk bapak/ ibu menyampaikan hal-hal yang menjadi permasalahn di desa. Dengan bertatap muka langsung dan mencarikan solusi bersama, " ungkap Bupati Jembrana, I Nengah Tamba yang didampingi sejumlah Kepala OPD dilingkungan Pemkab Jembrana.


Bupati Tamba kembali menyampaikan apa saja program-program prioritas yang telah, sedang, dan akan dilakukan dalam menyongsong Jembrana Emas Tahun 2026. Ia juga menekankan fokus kerjanya dalam memimpin Jembrana. Diantaranya fokus pada pengentasan kemiskinan ekstrem, penanganan stunting serta perbaikan infrastruktur dan menggenjot pendapatan Jembrana melalui pertumbuhan investasi maupun pemberdayaan ekonomi kecil.


Ia memaparkan,  di Kecamatan Mendoyo sendiri saat ini segera diresmikan bangunan RMU ( rice miling unit) di subak tibu beleng Desa Penyaringan bersumber dari CSR BUMN . Bantuan CSR itu diharapkan akan memperkuat program kewirausahaan petani di Kabupaten Jembrana.


"Berbicara tentang itu, tentu banyak hal, baik itu penciptaan SDM Jembrana yang unggul, infrastruktur yang baik, UMKM, pertanian, dan kesehatan kesemuanya itu telah kita siapkan sejak dini sehingga betul-betul siap nantinya dalam menyongsong Jembrana Emas 2026," ucapnya.


Lebih lanjut, Bupati asal desa Kaliakah itu juga menyoroti  masalah Stunting yang menjadi masalah serius yang harus ditangani sesuai dengan arahan Presiden RI.


"Belum lama ini, Bapak Pj. Gubernur Bali telah mengukuhkan jajaran kepala OPD dan pimpinan swasta sebagai Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS). Astungkara  lewat program BAAS ini, dengan pendampingan yang masif dan dukungan pemberian asupan tambahan nantinya Jembrana bisa zero kasus stunting," harapnya.


Selain itu, pihaknya juga memaparkan program pengentasan kemiskinan lewat beasiswa bagi anak dari keluarga kurang mampu dan penyaluran tenaga kerja keluar negeri. 


"Berbicara masalah kemiskinan, tentu tidak cukup dengan pemberian BLT saja, Jembrana saat ini memiliki program memberangkatkan tenaga kerja keluar negeri. Anak muda Jembrana silahkan mendaftarkan diri di BLK (Balai Latihan Kerja), disana berbagai jenis vokasi bisa kalian ikuti dan keahlian itu banyak diperlukan di luar negeri. Juga beasiswa bagi anak keluarga kurang mampu, manfaatkan itu karena kuota masih banyak," bebernya.


Terakhir, Bupati Tamba juga menegaskan untuk mewujudkan cita-cita besar ini tentu butuh suport dan dukungan dari semua pihak. "Semeton bisa lihat sendiri kita dijajaran pemda sudah menjadi satu kekuatan team yang luar biasa, termasuk didesa baik itu dinas maupun adat. Kita sudah "Jengah" bersatu membangun Kabupaten Jembrana, modal utama ini tolong dijaga baik," pungkasnya. (Gus Adi/r2)

Rabu, 22 November 2023

Bupati Tamba Hadiri Karya Agung Mupuk Pedagingan di Pura Dalem Desa Manistutu


Jembrana, Bali Kini 
-  Bupati Jembrana I Nengah Tamba didampingi istri Ny Chandrawati Tamba Menghadiri Undangan Yadnya Karya Agung Mupuk Pedagingan, Padudusan Agung di Pura Dalem Desa Adat Manistutu, Rabu (21/11)


Dalam kesempatan tersebut Bupati Tamba menyerahkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Pemerintah Kabupaten Jembrana  sebesar 200 Juta secara simbolis Kepada Bendesa Adat Manistutu.


Bupati Tamba mengajak Desa Dinas dan Desa Adat agar satu komitmen dalam membangun desa, diibaratkan bagaikan pasangan suami istri. Karena itu sekaligus  bisa menjadi pedoman untuk desa lainnya. 


“Kepada Bendesa dan Kepala Desa selalulah sebagai suami istri dalam pemerintahan desa. Harmonis dan senantiasa bekerja sama, " ucapnya


Bupati Tamba merasa bahagia dan bangga atas terlaksananya Karya tersebut, dimana dengan terlaksananya Karya ini jagat Jembrana agar mendapatkan kerahayuan.   


“Sehingga apa yang kita cita-citakan bersama bisa kita wujudkan, yang salah satunya adalah mewujudkan masyarakat Jembrana Bahagia, Sejahtera dan Aman,” ujarnya. 


Selain itu, kehadirannya pun ikut mendoakan agar pujawali dapat terlaksana dengan lancar (labda karya, sida sidaning don) dan masyarakat mendapatkan keselamatan. 


“Kita tidak henti-hentinya mengajak umat sedharma berdoa, memohon keselamatan untuk alam semesta ini. Semoga Karya di pura Dalem Desa Adat Manistutu ini dapat terlaksana dengan lancar, ” ungkapnya. 


Sementara itu Bendesa Adat Manistutu I Wayan Reden mengatakan rangkaian karya selama 7 hari.


"Rangkaian Karya diawali dari tanggal 20 sampai tanggal 27 Nopember 2023, dan Pucak karya pada Sukra Wage, Wuku Wayang Tanggal 24 Nopember 2023, "Jelasnya 


Selain melakukan persembahyangan, Bupati Tamba juga menandatangani  Prasasti bersama Bendesa adat dan Perbekel Desa Manistutu.( Gusadi)

Selasa, 21 November 2023

PAWINTENAN DAN METATAH MASSAL PHDI KOTA DENPASAR DISERBU UMAT


Denpasar, Bali Kini -
Ratusan umat Hindu di Kota Denpasar dan sekitarnya memenuhi Aula Kantor Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Denpasar pada Minggu (19/11) kemarin. Mereka hadir untuk mengikuti teknikal meeting acara Menek Kelih, Pawintenan Saraswati, Sapu Leger, dan Metatah Masal Tahun 2023 yang digelar PHDI Kota Denpasar pada Sabtu (25/11) depan. “Sebanyak 416 umat telah mendaftar dan menjadi peserta pada upacara yang digelar sebagai wujud pelayanan PHDI Kota Denpasar bagi umat Hindu di Kota Denpasar dan sekitarnya,” jelas Ketua PHDI Kota Denpasar I Made Arka S.Pd M.Pd didampingi Sekretaris PHDI Putu Aditama kepada awak media di Denpasar Selasa (21/11). 

Ketua PHDI I Made Arka menyatakan bahwa upacara acara Menek Kelih, Pawintenan Saraswati, Sapu Leger, dan Metatah merupakan yadnya yang menjadi kewajiban para orangtua sebagai bentuk kasih sayang kepada anak-anaknya. “Dalam hal ini PHDI Kota Denpasar memfasilitasi upacara ini agar umat Hindu diringankan,” jelasnya. Pelaksanaan secara bersama-sama ini juga sebagai upaya menghapus stigma bahwa upacara dan yadnya di Bali menelan biaya besar dan cenderung dinilai menjadi beban bagi sebagian masyarakat yang belum paham makna yadnya, tegasnya. “Sekaligus untuk memupuk rasa kebersamaan dan gotong royong sebagai wujud spirit vasudhaiva kutubhakam, yang menjadi nilai luhur bagi keharmonisan dan perekat masyarakat Bali selama ini,”jelasnya lagi.

Dalam kesempatan tersebut Ketua I Made Arka menjelaskan bahwa acara akan diselenggarakan di Pura Lokananta Denpasar pada Sabtu tanggal 25 November 2023. “Para peserta diharapkan mengenakan busana sembahyang berupa pakaian putih kuning madya, sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat,” ujar penekun bela diri ini. Dalam kesempatan tersebut dijelaskan pula rangkaian acara serta tata tertib yang wajib diikuti para peserta dan pendampingnya. “Kepatuhan para peserta mengikuti arahan acara dan tata tertib selama pelaksanaan akan memperlancar jalannya acara,”ujar dosen pariwisata ini. Hal tersebut perlu ditegaskan mengingat padatnya rangkaian acara dan banyaknya peserta yang mengikuti yadnya yang rencananya digelar rutin ini. 

Sementara itu Sekretaris PHDI I Putu Aditama menjelaskan bahwa acara ini akan dipuput oleh tujuh pinandita yang berasal dari berbagai soroh dan pasemetonan di Bali. “Keberadaan para pinadita dari berbagai soroh ini diharapkan akan memberikan nilai sakral dan keberagaman pada acara ini,” jelas aktivis mahasiswa Hindu ini. Putu Aditama menjelaskan dalam rangkaian acara juga akan diisi beragam pagelaran seni budaya yang terkait upacara. “Seperti wayang sapu leger, bondres dan tari-tarian lainnya,” jelasnya.

Putu Aditama menjelaskan bahwa dana pelaksanaan acara berasal dari punia peserta dan sumbangan dari para donatur yang peduli pada kegiatan keumatan yang digelar PHDI Kota Denpasar ini. “Para peserta berpunia seikhlasnya yang menjadi yadnya bagi anak yang diupacarai dan besarannya tidak ditentukan,” ujarnya. Selebihnya, pendanaan acara berasal dari para donatur dan punia para Pengurus PHDI Kota Denpasar. Pihaknya telah membentuk panitia dan mempersiapkan berbagai sarana prasarana yang diperlukan. “Semoga acara berjalan lancar dan kegiatan ini dapat menjadi bentuk pelayanan PHDI Kota Denpasar bagi umat,” pungkasnya.[wr/r5]

Senin, 20 November 2023

Sempat vakum , Mekepung Gubernur Cup digelar kembali


Jembrana , Bali Kini -
Setelah vakum selama 3 tahun, event Mekepung Gubernur Cup kembali digelar, Minggu (19/11) di Sirkuit All In One, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara.

Kembalinya digelar event ini ,terakhir digelar pada tahun 2019, mendapat sambutan positif dari masyarakat Jembrana. 

 

Mekepung Gubernur Cup 2023  disaksikan langsung Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya didampingi Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Wabup IGN Patriana Krisna, serta unsur Forkopinda Jembrana.   Makepung Gubernur Cup diikuti 171 peserta terdiri dari Ijogading Timur menerjunkan 73 pasang kerbau, sedangkan  Tim  Ijogading barat 98 pasang kerbau. Perlombaan tersebut berlangsung seru, joki masing-masing tim saling berupaya keras mengalahkan lawan-lawannya. 


Dari pantauan, ribuan penonton termasuk sejumlah wisatawan asing nampak hadir memenuhi sirkuit All In One. 


 Pj Gubernur Bali S. M Mahendra Jaya memberikan apresiasi kepada Pemkab Jembrana atas perannya  mengangkat tradisi masyarakat menjadi suatu event yang sangat luar biasa dan menarik.  Dirinya mengakui bahwa mekepung ini merupakan kearifan lokal yang ada di Jembrana dapat disaksikan oleh masyarakat luas. 


“Saya juga pertama kali menyaksikan mekepung ini. Ini merupakan suatu langkah yang strategis, ini merupakan kearifan lokal yang ada dijembrana dapat disaksikan bukan hanya oleh orang Jembrana saja namun juga masyarakat luas. Tadi juga saya ada orang asing, ini tinggal kedepannya bagaimana agar event ini menjadi event yang rutin untuk dilaksanakan, ” ujarnya. 


Mahendra Jaya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang sudah berpartisipasi.  Selain itu, Ia juga melihat antusias  masyarakat Jembrana sangat besar dan penuh semangat, selalu jaga kekompakannya dan sportivitas. 


“Saya sangat salut dengan masyarakat Jembrana, Salut dengan Bupati dan semua pihak, ini sangat luar biasa, ” jelasnya.


Lebih lanjut, pihaknya berharap kegiatan-kegiatan seperti makepung harus tetap dijaga kearifannya, karena Makepung merupakan aset Kabupaten Jembrana


“Ini merupakan salah satu komitmennya untuk mendukung kegiatan-kegiatan seperti mekepung, karena mengangkat kearifan lokal yang ada di masyarakat, biar tetap lestari, bisa diketahui oleh generasi muda supaya tidak hanya mendengar cerita saja soal mekepung tapi saya melihat disini,” ucapnya.



Apresiasi juga disampaikan Bupati Jembrana I Nengah Tamba atas terselenggaranya kembali event Makepung memperebutkan Piala Gubernur Bali tersebut. 


Menurut Tamba, wujud perhatian Gubernur Bali itu mampu menambah semangat serta gairah sekehe makepung dalam pelestarian seni budaya asli Jembrana.



Sementara itu, Koordinator Mekepung, I Made Mara ucapkan terimakasih atas kembali terselenggaranya Gubernur Cup.   Dirinya berharap Gubernur Cup di tahun 2024 kembali bisa diselenggarakan. 


“Kami sangat berharap di tahun 2024 bagaimana caranya agar Gubernur cup tetap diselenggarakan. Kami mohon siapapun Gubernur nya supaya tetap diselenggarakan, ” tandasnya. (Adi/J)

Minggu, 19 November 2023

Ajang Bartender Muda Adu Bakat Dalam Barak Harmony Festival 2023


Karangasem, Bali Kini -
Festival bartending competition di yang di balut dengan judul Masterclass with Ngurah Udayana dan Mixology & Flair Competition selenggarakan dalam Barak Harmony Festival, perdana di Amed, Karangasem pada 17 September 2023 dan 18 November 2023.


Festival ini diikuti 10 peserta dan 12 peserta flair competition yang datang dari seluruh bali, seperti Tabanan, Bangli, Badung, Gianyar dan Karangasem. 


I Wayan Kawayasa B.A., B.IB selaku Brand Ambassador Balimoon menerangkan, pelaksanaan Barak Harmony Festival 2023 merupakan perlombaan bertujuan memberikan tempat atau wadah untuk bartender muda Bali menunjukkan kemampuannya. Tak hanya itu, lomba mixology ini juga diharapkan mampu memberikan edukasi tentang Cocktail kepada khalayak umum, dan mengajak peserta yang memiliki bakat di bidang tersebut untuk berkompetisi sekaligus melatih bakat para mixologist. 


"Adapun yang terlibat pada acara tentunya ada Balimoon sebagai sponsor utama Barak Harmony Festival 2023. Kemudoan ada dewan juri, mulai dari Ngurah Udayana, Gung Lanang, dan Ekha Jaggler. Lalu ada juga peserta dari berbagai kampus dan instansi yang ikut meramaikan," Katanya. 


"Untuk Masterclass with Ngurah Udayana diadakan di area Amed Cafe & Hotel Kebun Wayan, lalu untuk Mixology & Flair Competition diadakan di BARAK Rooftop & Lounge, " Lanjutnya. 


Untuk acara Masterclass with Ngurah Udayana, acara dimulai dari pendaftaran secara online, dibuka untuk masyarakat umum, mahasiswa dan juga pelajar. Sementara, kegiatan Mixology & Flair Competition dimulai dari pendaftaran secara online juga. 


Kemudian diikuti dengan acara utama pada tanggal 17 November 2023 dengan pemberian materi oleh Ngurah Udayana sebagai Brand Ambassador dari Balimoon, tentang Cocktail & Liquer, dan praktek langsung membuat Cocktail dengan Product Balimoon. 


"Kami telah melakukan technical meeting pada tanggal 13 November dan kegiatan perlombaan ditanggal 18 November. Di tanggal tersebut, dimulai dari briefing dan pengundian nomor peserta. Lalu dilanjutkan dengan perlombaan mixology, dan selanjutnya lomba flair. Setelah itu pengumuman juara dan dilanjutkan oleh penyerahan sertifikat dan plakat. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan bar take over oleh juara 1 lomba Mixology, dan Flair Performance oleh juara 1 lomba flair. Selain itu dimeriahkan juga oleh Penampilan Dj dan Akustik, " bebernya lagi. 


Pihaknya pun berharap kegiatan ini untuk menjadi ajang berkreasi di dunia bartending. Dimulai dari seminar Masterclass with Ngurah Udayana, lalu Mixology & Flair Competition. "Kita berharap agar kedepannya peserta yang mengikuti Seminar dan Kompetisi dapat terus meningkatkan bakat dan pengetahuan mereka di bidang ini, "pungkasnya.


Kawayasa yang juga owner dari BARAK Rooftop & Lounge ini juga mengatakan akan melaksanakan kegiatan seperti ini secara kontinu. (Ami)

Minggu, 12 November 2023

Pemkab Jembrana Laksanakan Upacara Penyucian Abhiseka Candi Prambanan ke 1.167


PRAMBANAN , Bali Kini -
Pemkab Jembrana turut serta dalam prosesi upacara penyucian Abhiseka Candi Prambanan ke 1.167 di halaman I Candi Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Minggu (12/11). 


Abhiseka Candi Prambanan sendiri adalah upacara penyucian dan peringatan  diresmikannya Candi Prambanan oleh Rakai Pikatan Diah Seladu pada Wualung Gunung Sang Wiku / 856 M. Peringatan kali ini jatuh pada Minggu 12 Nopember 2023. Peringatan ini sekaligus menandai puncak kejayaan kerajaan Mataram Kuno diabad ke IX Masehi.


Upacara Abhiseka diawali prosesi mengarak iring-iringan pralingga Siwa dan prasarana upacara dari Candi Wisnu Sakti, melewati Candi Sewu, Wulung Bubrah,  sebelum menuju komplek Candi utama Brahma, Wisnu, Siwa. 


Pada prosesi ini, Bupati I Nengah Tamba mengikuti seluruh rangkaian prosesi dari awal hingga akhir. Turut hadir juga Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi bersama pimpinan dan anggota DPRD serta PHDI kabupaten Jembrana. Selain itu, tim kesenian Jembrana juga menghaturkan tari dan tabuh mengiringi prosesi tersebut.


Sesaji yang dihaturkan berupa sesajen dari  hasil bumi (palabungkah palagantung umbi umbian) serta hasil laut, dimana persiapan sesaji melalui ritual khusus. Kemudian  iringan lingga diadakan pradaksina beserta piranti upacara mengelilingi seluruh areal  candi yang sudah termasuk heritage cagar dunia.


Setelah prosesi pradaksina dan penurunan  lingga dari seluruh seluruh candi dilanjutkan prosesi pensucian memandikan lingga dengan air suci dari 11 sumber mata air dari candi yang ada di Jawa Tengah. Prosesi abhiseka ini dipuput 10 Sulinggih,  pinandita pemangku yang memang ditugaskan dari panitia Abhiseka Candi Prambanan. 


Diprosesi pemandian lingga Siwa, Bupati Nengah Tamba, Ketua PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya, ketua DPRD Jembrana Sri Sutharmi beserta sulingih pibandita panitia abhiseka dan sejumlah pejabat Pemkab Jembrana turut melakukan ritual tersebut. Setelah penyucian dilanjutkan pembagian tirta amerta kepada seluruh pemedek di plataran candi.


Bupati I Nengah Tamba  merasa sangat  bersyukur dapat mengikuti prosesi abhiseka di Candi Prambanan ini. 

"Kita mengajak seluruh pejabat  dilingkungan Pemkab Jembrana, ikut  berbaur bersama masyarakat di Klaten, mengikuti prosesi abhiseka ini. Tadi sudah dari mengarak lingga Siwa pesucian serta nunas amerta sudah diikuti. Astungkara berjalan khidmad dan lancar," paparnya.


Makna dari kegiatan abhiseka ini sendiri menurutnya untuk menunjukan kebersamaan umat Hindu sedarma di tanah air.

"Spirit kebersamaan ini akan kita bawa ke Jembrana, agar umat Hindu selalu bersatu. Spirit ini juga pertanda kejayaan kebahagian Indonesia, termasuk sebagai spirit menuju Jembrana bahagia, Jembrana Emas 2026," pungkasnya.[r3/hum]


 


Selasa, 06 Juni 2023

Digitalisasi Pasar Tradisional: Pasar Seni Ubud S.I.A.P QRIS


BALIKINI.NET | BALI — Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo secara langsung meresmikan S.I.A.P QRIS (Sehat, Inovatif, Aman, Pakai QRIS) Pasar Seni Ubud Go Digital pada Sabtu (03/06). Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi Bank Indonesia, dengan Pemerintah Kabupaten Gianyar dan BPD Bali dalam mendorong digitalisasi transaksi pembayaran di pasar
tradisional di wilayah Ubud. Kegiatan S.I.A.P QRIS Pasar Seni Ubud Go Digital turut dihadiri oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, Asisten Gubernur Bank Indonesia, Dicky Kartikoyono, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Bupati Gianyar, I Made Mahayastra, Penglingsir Puri Agung
Ubud, Tjokorda Gde Putra Sukawati, Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudharma, serta jajaran OPD dan perbankan di wilayah Ubud dan Kabupaten Gianyar.

Dalam sambutannya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengapresiasi kegiatan peresmian S.I.A.P QRIS Pasar Seni Ubud Go Digital. Pasar Seni Ubud yang baru saja direvitalisasi akan semakin lengkap dengan adanya implementasi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS). Implementasi QRIS diharapkan dapat terus memajukan kesejahteraan masyarakat dan mendorong penerimaan daerah. Lebih lanjut, diharapkan pula ekonomi dan pariwisata Kabupaten Gianyar dapat terus tumbuh positif disertai dengan penggiatan pelestarian budaya dan alam yang selama ini menjadi salah satu keunggulan Gianyar khususnya wilayah Ubud.

Capaian digitalisasi dan implementasi QRIS di Provinsi Bali sudah diakui secara nasional. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyampaikan bahwa Provinsi Bali mendapatkan penghargaan sebagai provinsi dengan implementasi digitalisasi tercepat secara nasional. Kegiatan peresmian S.I.A.P QRIS Pasar Seni Ubud
Go Digital menjadi salah satu agenda Bank Indonesia untuk terus meluaskan akseptansi digitalisasi pada sektor pembayaran. Dengan adanya QRIS, diharapkan bisa mempermudah transaksi masyarakat dan berdampak pada peningkatan penerimaan daerah Kabupaten Gianyar.

Sementara itu, Bupati Gianyar, I Made Mahayastra juga menyambut hangat kegiatan peresmian S.I.A.P QRIS Pasar Seni Ubud Go Digital. Pasca terkendalinya COVID-19 dan kembalinya kunjungan wisatawan ke Ubud, Pasar Seni Ubud menjadi salah satu destinasi belanja yang dikunjungi baik wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Pasar Seni Ubud yang saat ini telah direvitalisasi, telah menjadi sebuah pasar modern dengan penataan lokasi yang layak dan bersih. Dengan keberadaan QRIS sebagai media pembayaran transaksi, diharapkan akan semakin memberi nilai tambah kepada Pasar Seni Ubud di mata para wisatawan. Transaksi dapat dilakukan lebih mudah, cepat dan juga bisa memudahkan para pedagang dalam hal pencatatannya.

Dalam kunjungan ke Ubud, Gubernur Bank Indonesia juga menyempatkan berdialog dengan Penglisir Ubud di Puri Agung Ubud. Saat peninjauan Pasar Seni Ubud, juga disertai dengan kegiatan live experience transaksi QRISCross Border Thailand dan Malaysia menggunakan m-banking BPD Bali. Penyelenggaraan peresmian S.I.A.P QRIS Pasar Seni Ubud Go Digital diharapkan dapat menjadi akselerator digitalisasi pasar tradisional dan membantu meningkatkan produktivitas sektor riil yang pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali yang hijau, tangguh, dan sejahtera. (*)

Minggu, 16 April 2023

Gotong-Royong Menjadi Kunci, Bupati Tabanan Kembali Apresiasi Karya Ngaben Bersama Desa Tegalmengkeb


Tabanan ,Bali Kini  –
Penghujung minggu, tak menyurutkan konsistensi Pemerintah Kabupaten Tabanan, khususnya Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya.,S.E.,M.M untuk senantiasa berada di tengah-tengah masyarakat, dalam mendukung beragam kegiatan pembangunan baik yang bersifat sekala maupun niskala. Minggu (16/4), Sanjaya kembali menghadiri dan menyaksi Uleman Upacara Pitra Yadnya, Atma Wedana lan Metatah yang bertema “Ngaben dan Metatah Bersama Ke-2” dan berlangsung di Banjar Bongan, Desa Tegalmengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur. 

Bersama dengan Anggota DPRD, Asisten I, para Kepala OPD di lingkungan Pemkab Tabanan dan Kepala Bagian di lingkungan Setda, Camat Seltim, Perbekel Tegalmengkeb dan Tokoh Masyarakat, kehadiran Bupati Sanjaya pagi itu disambut dengan hangat oleh krama setempat. Karya yang puncak acaranya dilangsungkan pada (17/4) ini, dipuput oleh Ida Rsi Saking Griya Tegalmengkeb. 

Karya diperuntukkan bagi 49 Sawa dengan 1 tambahan sawa tanpa identitas yang akan diaben, dengan 38 peserta ngelangkir dan ngelungah dan tercatat sebanyak 15 peserta metatah di desa Tegalmengkeb. Dengan sumber dana yang dihibahkan dari Pemkab Tabanan dan dana punia suka rela. Fokus kegiatan pada hari ini, yakni ngulapin dan ngeringkes. Upacara Ngaben dan Metatah Bersama di desa Tegalmengkeb ini merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap 5 tahun sekali, dan kali ini berlangsung di periode yang ke dua. 

Bupati Tabanan, dalam hal ini memberikan apresiasi dan penghargaan setingginya, kepada Desa Tegalmengkeb yang telah mampu membuat upacara Panca Yadnya, khususnya Pitra lan Manusa Yadnya, atiwa-tiwa pengabenan bersama dan metatah yang dilakukan dengan swadaya gotong-royong, dengan biaya yang minim dan terjangkau oleh masyarakat. 


 


“Saya apresiasi sekali kepada Pak Perbekel, telah mampu melaksanakan kegiatan. Bagi saya di Pemerintah Kabupaten Tabanan, tinggal dinas kita nanti bagaimana mengatur posisi penganggaran ini sehingga tidak ada masalah di kemudian hari. Baik desa adat maupun desa dinas sama saja, artinya di sini pak Perbekel tidak mengambil pekerjaan milik desa adat, tapi gotong-royong bersama, jangkep pisan” Ujar Sanjaya. 

Orang nomor satu di Tabanan itu juga mengedepankan program ngaben bersama yang difokuskan untuk meringankan beban masyarakat dan berlandaskan atas sebuah kebutuhan. “inisiatif ini dilaksanakan oleh Pak Kepala Desa untuk membangun koordinasi dan komunikasi yang baik dengan pemerintah dan difasilitasi oleh wakil rakyat juga tokoh-tokoh kita. sehingga ketika ada sebuah kebutuhan di masyarakat Desa Tegalmengkeb tentang yadnya, amanah ini bisa dilangsungkan, tentunya saling berkoordinasi dan kontribusi dalam menyukseskan visi misi Kabupaten Tabanan dalam membangun sebuah keseimbangan baik krama, alam lingkungan dan budaya secara sekala dan niskala” paparnya lebih lanjut. 

Bagi Sanjaya, Pemkab Tabanan selalu mendukung program-program apapun, asalkan memberikan dampak positif terhadap masyarakat khususnya meringankan beban masyarakat. Kuncinya adalah gotong royong. Pemerintah Desa, Adat, Dinas dan tokoh-tokoh ikut berkontribusi sehingga meringankan beban, itu bagian daripada sebuah konsep. 

“Apalagi tadi disampaikan bahwa ngaben ini bukan saja hanya dari pesemetonan Tegalmengkeb, tapi juga membersihkan alam lingkungannya, membersihkan juga manusianya, kramanya, itu namanya jana kerthi. Bahkan alamnya, termasuk ada krama di Meganti yang meninggal tanpa identitas dan saat ini juga dibersihkan, ikut pengabenan di sini. Ini hal yang sangat luar biasa, pemerintah patut berterima kasih atas kegiatan ini” tandasnya. Pihaknya sekaligus berharap agar seluruh Desa Adat dan Desa Dinas di Tabanan nantinya bisa melakukan kegiatan yang serupa. 

Disampaikan oleh Perbekel Desa Tegalmengkeb, tujuan dari pelaksanaan Karya ini adalah untuk membantu warga dan meringankan beban warga. “Sehingga pemerintah desa dan kabupaten ikut turun tangan terkait pelaksanaan ngaben ini, biaya yang semestinya digunakan untuk ngaben, bisa digunakan untuk melanjutkan pendidikan anak-anak sampai sarjana. Atau ada juga yang bisa digunakan untuk usaha dagang dan kebutuhan lainnya” pungkas Dewa Made Widarma. Sasaran karya ngaben ini yang pertama ialah masyarakat yang meninggal secara wajar dan yang meninggal secara tidak wajar, seperti waktu G30S PKI dan terhadap jenazah tanpa identitas yang dibuang di desa Megati, akan diaben dan dibersihkan bersama.

Sabtu, 08 April 2023

Gubernur Bali Wayan Koster Serahkan Hadiah Lomba Ogoh Ogoh Kabupaten Kota Se-Bali


BALIKINI.NET | BALI — Kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster ‘diapplause’ tepuk tangan
oleh ratusan Yowana Desa Adat se-Kabupaten/Kota di Bali, karena
komitmennya memperhatikan kreatifitas para pemuda di Bali dengan
memberikan wadah berkesenian dan berkebudayaan melalui kegiatan
Lomba Ogoh – Ogoh se-Bali Tahun 2023, serangkaian Hari Suci Nyepi,
Tahun Caka 1945.

Apresiasi dan ‘applause’ tepuk tangan tersebut disampaikan, saat
Gubernur Bali, Wayan Koster yang juga menjabat sebagai Ketua DPD
PDI Perjuangan Provinsi Bali ini menyerahkan hadiah Lomba Ogoh –
Ogoh se-Bali Tahun 2023 ditingkat Kabupaten/Kota se-Bali pada, Kamis
(Wraspati Paing, Prangbakat) 6 April 2023 di Jayasabha, Denpasar,
didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya
Sugiartha, Kepala Dinas PMA Provinsi Bali, I Gusti Agung Ketut Kartika
Jaya Seputra, Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Prof. Dr.
Wayan ''Kun '' Adnyana, Majelis Desa Adat Provinsi Bali, dan PHDI
Provinsi Bali.

Masing – masing pemenang Lomba Ogoh – Ogoh se-Bali Tahun 2023
ditingkat Kabupaten/Kota untuk Juara I meraih Piagam dan Uang
sebesar Rp. 50 Juta, Juara II meraih Piagam dan Uang sebesar Rp. 35
Juta, dan Juara III meraih Piagam dan Uang sebesar Rp. 25 Juta.

Penyerahan hadiah tersebut diberikan dari : 1) Kabupaten Badung
kepada ST. Dharma Pertiwi dari Banjar Kauh Pecatu, Desa Adat Pecatu,
Kecamatan Kuta Selatan sebagai Juara I, ST. Widya Dharma dari Banjar
Tengah Pecatu, Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan sebagai
Juara II, dan ST. Eka Bhuana Tunggal Budi Kangin dari Banjar Seminyak
Kangin, Desa Adat Seminyak, Kecamatan Kuta sebagai Juara III; 2)
Kabupaten Bangli kepada ST. Wisnu Sedana dari Banjar Malet Gusti,
Desa Adat Penglumbaran, Kecamatan Susut sebagai Juara I, ST. Murdha
Citta dari Banjar Demulih, Desa Adat Demulih, Kecamatan Susut sebagai
Juara II, dan ST. Mekar Sari dari Banjar Kalanganyar, Desa Adat Merta,
Kecamatan Tembuku sebagai Juara III; 3) Kabupaten Buleleng kepada
ST. Tunas Teratai Tanjung Mekar dari Banjar Kajakangin-Ceblong, Desa
Adat Sudaji, Kecamatan Sawan sebagai Juara I, ST. Giri Kusuma dari
Banjar Giriloka, Desa Adat Pancasari, Kecamatan Sukasada sebagai
Juara II, ST. Eka Stana dari Banjar Kubuanyar, Desa Adat Pacung,
Kecamatan Tejakula sebagai Juara III; 4) Kota Denpasar kepada ST.
Dwi Putra dari Banjar Tegal Agung, Desa Adat Denpasar, Kecamatan
Denpasar Timur sebagai Juara I, ST. Yowana Werdhi dari Banjar Batan
Buah, Desa Adat Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur sebagai Juara II,
dan ST. Dharma Subhiksa dari Banjar Sasih, Desa Adat Panjer,
Kecamatan Denpasar Selatan sebagai Juara III.

Selanjutnya, 5) Kabupaten Gianyar kepada ST. Eka Budi Kusuma Giri
dari Banjar Pengembungan, Desa Adat Tri Eka Citta, Kecamatan Tampak
Siring sebagai Juara I, ST. Widya Dhri Sedana dari Banjar Payangan,
Desa Adat Payangan Desa, Kecamatan Payangan sebagai Juara II, dan
ST. Dharma Kencana dari Banjar Punusuan, Desa Adat Tegalalang,
Kecamatan Tegalalang sebagai Juara III; 6) Kabupaten Jembrana
kepada ST. Kembang Sari dari Banjar Banyubiru, Desa Adat Banyubiru,
Kecamatan Negara sebagai Juara I, ST. Guna Widya dari Banjar Kertha
Budaya Pancardawa, Desa Adat Kerta Jaya Pendem, Kecamatan
Jembrana sebagai Juara II, dan ST. Swastika Karya dari Banjar
Swastika, Desa Adat Pangyangan, Kecamatan Jembrana sebagai Juara
III; 7) Karangasem kepada ST. Yowana Panji Saraswati dari Banjar
Sangkan Aji, Desa Adat Sukahat, Kecamatan Sidemen sebagai Juara I,
ST. Yowana Santhi dari Banjar Adat Belong, Desa Adat Karangasem,
Kecamatan Karangasem sebagai Juara II, dan ST. Yowana Darma Kriya
dari Banjar Tengah, Desa Adat Bebandem, Kecamatan Bebandem
sebagai Juara III.

Kemudian, 8) Kabupaten Klungkung kepada ST. Satya Dharma dari
Banjar Tengah, Desa Adat Dawan Klod, Kecamatan Dawan sebagai
Juara I, ST. Dharma Yowana dari Banjar Adat Tusan, Desa Adat
Tangkas, Kecamatan Klungkung sebagai Juara II, dan ST. Panji
Saraswati dari Banjar Budaga, Desa Adat Budaga, Kecamatan Klungkung
sebagai Juara III; dan 9) Kabupaten Tabanan kepada ST. Putra Para
Jana Jaya dari Banjar Wani, Desa Adat Bale Agung Kerambitan,
Kecamatan Kerambitan sebagai Juara I, ST. Eka Dharma Panca Kerti
dari Banjar Subamia Bale Agung, Desa Adat Subamia, Kecamatan
Tabanan sebagai Juara II, dan ST. Tunas Mekar dari Banjar Meliling
Kangin, Desa Adat Meliling, Kecamatan Kerambitan sebagai Juara III.

Gubernur Bali, Wayan Koster dalam sambutannya menyampaikan
setiap tahun Saya mengamati kreasi dan inovasi para Yowana di Desa
Adat se-Bali dalam membuat kesenian Ogoh – Ogoh dengan kualitas
yang semakin maju dan baik. Cara berkesenian dan berkebudayaan
yang dilakoni Yowana Desa Adat di Bali berupa pembuatan Ogoh –
Ogoh merupakan bagian dari upaya kita bersama untuk memperkuat
dan memajukan berbagai karya serta produk budaya Bali yang memiliki
keunikan dan kekayaan budaya yang sesuai dengan visi Nangun Sat
Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju
Bali Era Baru dengan Prinsip Trisakti Bung Karno, Berdaulat secara
Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam
Kebudayaan.

Dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, salah satu yang menjadi
program prioritas pembangunan Bali adalah Bidang Adat, Tradisi, Seni
Budaya, dan Kearifan Lokal Bali. “Adik – adik Saya perlu pertegas,
bahwa Bali ini tidak memiliki sumber daya alam seperti di daerah Bali.
Bali tidak mempunyai tambang emas, batubara, minyak, gas, dan
pertambangan umum lainnya yang menjadi sumber pendapatan untuk
membangun perekonomian daerah. Tetapi Bali, dengan penduduk 4,3
juta lebih yang tersebar di 8 Kabupaten/1 Kota, 57 Kecamatan, 636
Desa, 80 Kelurahan, dan 1.493 Desa Adat ini ternyata diberikan
anugerah luar biasa oleh Hyang Pencipta yakni berupa kekayaan,
keunikan, dan keunggulan Adat, Tradisi, Seni Budaya, dan Kearifan
Lokal Bali,” tegas Gubernur Koster.

Gubernur Wayan Koster yang berasal dari Desa Tua di Desa
Sembiran, Buleleng dengan tegas menyatakan melalui Adat, Tradisi,
Seni Budaya, dan Kearifan Lokal Bali menjadikan Bali bisa berdiri tegak,survive, eksis, dan terkenal di dunia seperti sekarang, hingga
menjadikan Bali sebagai destinasi wisata utama di dunia. “Jadi adik –
adik Yowana sekalian, Pariwisata Bali itu lahir bukan karena desain
pariwisata, rancang bangun dari pariwisata, tetapi muncul karena
ketertarikan masyarakat dunia terhadap keunikan budaya Bali, yang dari
dulu budaya dijadikan hulu oleh masyarakat Bali,” jelas mantan Anggota
DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Itulah sebabnya, Gubernur Bali mengajak para Yowana di Desa
Adat untuk menjaga budaya Bali dengan sebaik-baiknya, penuh rasa
tanggungjawab, secara turun temurun, oleh generasi ke generasi
sepanjang jaman. “Kita bersyukur, leluhur Kita mewarisi budaya Bali
yang adi luhung, sehingga sampai saat ini kita diwarisi Desa Adat
sebagai lembaga yang selalu melestarikan kebudayaan Bali. Itulah
sebabnya, Saya sebagai Gubernur Bali menjadikan kebudayaan sebagai
hulunya pembangunan Bali, menjadikan budaya sebagai sumber nilai
kehidupan, kesantunan, kesopanan, etika, dan sumber nilai yang
membuat kehidupan masyarakat Bali itu memiliki integritas serta
profesionalisme,” jelasnya.

Budaya juga dikatakan Gubernur Wayan Koster sebagai karya
produk seni yang meliputi seni tari, seni gambelan, seni ukir, seni
patung, dan belakangan menjadi karya seni Ogoh – Ogoh. Kemudian
budaya sebagai basis pengembangan perekonomian Bali. Karena itulah,
hulu dari tiga unsur kebudayaan yakni nilai kehidupan, produk seni, dan
ekonomi kita jaga dan rawat dengan sebaik-baiknya. “Kalau budaya Bali
rusak tidak terawat, maka Bali ini tidak lagi memiliki keunikan dan
keunggulan apa – apa atau kita akan kehilangan kekayaan identitas,”
tegas Gubernur Bali jebolan ITB ini.

Secara khusus, Ogoh – Ogoh adalah salah satu dari produk
budaya yang dihasilkan oleh Yowana Desa Adat di Bali, dengan memiliki
nilai seni dan budaya yang sangat luar biasa. Setiap tahun perayaan
Hari Suci Nyepi, Saya mengikuti perkembangan Ogoh – Ogoh ini sangat
luar biasa kreasi dan inovasinya. Lebih membanggakan lagi, penggiat
dan penekunnya didominasi oleh anak – anak muda. “Dengan adanya
ketekunan dari kalangan pemuda membuat Ogoh – Ogoh, itu buat Saya
adalah peralihan generasi untuk menjaga budaya Bali yang berlangsung
secara alamiah. Adakah Pemerintah yang sebelumnya menggerakan ini?
Tidak ada. Tetapi pemuda di Bali muncul secara alamiah dan otodidak
dalam berkreasi membuat kesenian Ogoh – Ogoh. Itulah yang
membanggakan Saya,” ungkap Wayan Koster yang disambut tepuk
tangan seraya menegaskan segala hasil kreatifitas seni dan budaya yang
dilahirkan oleh anak – anak muda harus dihargai.

Bali juga memiliki fungsi strategis di dalam menggerakan nilai –
nilai kebudayaannya, ketika pemuda di Bali tidak saja menggeluti dunia
seni Ogoh – Ogoh, namun juga menggeluti karya seni dan budaya Bali
lainnya. Adik – adik Yowana boleh ceck, ceck di luar Bali adakah anak –
anak mudanya yang mau bergerak secara alamiah, bergotong royong
penuh semangat, dimana ada begitu? Hanya ada di Bali. Jadi bersyukur
dengan bahagia generasi muda Bali memiliki peran. Itulah yang
mendorong dan menggetuk hati nurani Saya untuk mengapresiasi karya
adik – adik semua menggeluti kesenian Ogoh – Ogoh ini. “Sehingga
mulai tahun 2019, Saya menugaskan Kadis Kebudayaan untuk
mengadakan Lomba Ogoh – Ogoh dan dibuatkan skema Juara I, II, III
untuk Kabupaten/Kota se-Bali, serta 3 terbaik di tingkat Kecamatan se-
Bali. Maksud Saya membuat skema juara yang lebih banyak, agar
apresiasi penghargaan serta juara ini menyebar lebih banyak dengan
kekuatan yang sama ke semua Kabupaten/Kota se-Bali, bahkan sampai
ke tingkat Kecamatan,” tambah orang nomor satu di Pemprov Bali ini
sembari menyatakan adik – adik Yowana Desa Adat di Bali adalah
benteng dari penjaga budaya kita di Bali

Mengakhiri sambutannya, ratusan Yowana Desa Adat di Bali yang
hadir di Jayasabha secara kompak memberikan apresiasi tepuk tangan
kepada Gubernur Bali, Wayan Koster, ketika mendengar Ketua DPD PDI
Perjuangan Provinsi Bali ini sukses memperjuangkan RUU tentang
Provinsi Bali menjadi Undang – Undang Provinsi Bali yang didalamnya
memiliki kekuatan untuk mengayomi Desa Adat di Bali.
15. Tepuk tangan kepada Wayan Koster semakin terus disuarakan,
ketika Gubernur Koster menegaskan di periode kedua pemerintahannya
telah memasang ancang – ancang untuk semakin memberdayakan
peran generasi muda dibidang seni dan budaya Bali. “Selamat kepada
adik – adik Yowana yang telah mendapatkan juara, kepada yang belum
dapat juara jangan berkecil hati, tahun depan masih ada dan siapkan
dari sekarang dengan membuat desain Ogoh – Ogoh seindah mungkin,”
tutup Murdaning Jagat Bali. (*)

Senin, 13 Februari 2023

Arunika Hotel & Spa Bali Opening Pada 14 Februari 2023


BALIKINI.NET | TUBAN — Februari 2023-Arunika Hotel & Spa, Bali dengan bangga mengumumkan pembukaan pada tanggal 14 Februari 2023. Arunika Hotel & Spa Bali adalah Hotel Bintang 4 dengan hotel butik yang menunjukkan keanggunan kontemporer ke tingkat berikutnya. Ini adalah konsep desain yang segar dan edgy yang memberikan sentuhan ceria pada tradisi arsitektur tropis. Hotel ditujukan untuk bisnis dan liburan dengan fasilitas yang jelas untuk kedua sektor pasar tersebut.

Pembukaan Arunika Hotel & Spa menjadi bagian dari kebangkitan industri pariwisata di Bali. Terletak strategis dekat dengan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Arunika Hotel & Spa siap mengakomodasi wisatawan bisnis dan liburan. Menyambut wisatawan yang cerdas ke lokasi yang diberkati dengan pemandangan Bandara yang luar biasa.

“Arunika Hotel & Spa telah menjadi salah satu solusi untuk segala kebutuhan tamu. Apakah akomodasi, makan, Rapat atau merayakan acara sosial. Kami siap menyambut para tamu dan menjamin pelayanan yang istimewa dan pengalaman tak terlupakan dengan konsep desain yang fresh, tradisi yang alami dan edgy” ujar Astari Utami, General Manager Arunika Hotel & Spa.

198 akomodasi elegan dan luas, termasuk kamar dan suite yang ditata sesuai dengan kebutuhan wisatawan modern dan eksekutif bisnis. Furniture khusus dan fasilitas kelas atas memberikan setiap kategori kamar tampilan kecanggihan yang halus. Dekorasi utamanya alami tetapi menjadi hidup dengan nada warna yang elegan dan pencahayaan yang meningkatkan suasana hati.
 
Dalam fasilitas serbaguna yang bergaya di sekitarnya untuk delegasi bisnis meliputi Ballroom & 6 ruang pertemuan dengan peralatan audio visual pendukung yang terletak di lantai dasar dekat lobi. Setiap ruang pertemuan sepenuhnya ber-AC untuk kenyamanan dan dapat diatur dalam konfigurasi yang berbeda untuk mengakomodasi presentasi, seminar pelatihan, dan table top diskusi. 

Untuk informasi detail tentang Arunika Hotel & Spa, dapat dihubungi di 0361-2090740 atau Official WA +62 81 252866252 e-mail info@arunikahotel.com follow us @arunikahotelandspa di Social Media atau kunjungi website hotel www.arunikahotel.com untuk informasi lebih lanjut & penawaran menarik.

Sabtu, 24 Desember 2022

Bissu, pendeta “multi-gender” di Indonesia di ambang kepunahan

 


Bissu, pendeta “multi-gender” di Indonesia di ambang kepunahan


Usai subuh di sebuah daerah di Sulawesi Selatan, seorang pendeta non-biner yang dikenal sebagai Bissu, berjalan tanpa alas kaki untuk melakukan ritual tahunan Mappalili. Ini menandai dimulainya musim tanam di Sulawesi, dimana komunitas Bissu -yang tidak jelas apakah ia bergender perempuan atau laki itu- kini berjuang melawan kepunahan. Jumlah Bissu yang ada sekarang tinggal kurang dari 40 di sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan itu, menurut para antropolog, aktif mengambil peran adat seperti sebagai dukun untuk mencegah tradisi ini hilang.

Jumat, 14 Oktober 2022

Tradisi Gebug Ende Seraya Merupakan Sebuah Pertunjukan Rakyat


Karangasem, Bali Kini - Bupati Karangasem I Gede Dana megebug bersama Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali yang menghadiri acara pembukaan Seraya Culture Festival 2022, pada Jumat (14/10/2022) sore. Giat Megebug ini dilaksanakan sebagai tanda jika Seraya Culture Festival 2022 telah resmi dibuka, dilanjutkan dengan pelaksanaan Gebug Ende yang bersifat hiburan oleh para warga setempat. 

Sebelum pelaksanaan Gebug Ende yang bersifat seremonial yang diadakan di Lapangan Ki Kopang, Desa Seraya, Kabupaten Karangasem ini dilaksanakan, telah dilaksanakan terlebih dahulu Gebug Ende yang bersifat sakral di Pura Bale Agung, Desa Adat Seraya. 


Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha mengatakan jika pelaksanaan tradisi Gebug Ende Seraya merupakan sebuah pertunjukan rakyat yang telah memiliki nilai-nilai kearifan lokal. "Dalam upaya pelestarian kebudayaan Bali, tradisi Gebug seraya yang dirangkaikan Seraya Culture Festival 2022 sebagai upaya menempatkan fungsi kebudayaan Bali yang dijiwai agama Hindu sebagai modal budaya masyarakat Hindu Bali dalam menghadapi berbagai peluang dan tantangan globalisasi seeta membangun landasan yang kokoh bagi semua generasi untuk selalu mencintai seni dan budaya yang dimilikinya, " Ujarnya. 


Sementara itu, Kliang Adat Desa Seraya, I Made Salin mengatakan untuk menjaga kesakralan Tradisi Gebug Seraya dan menjaga pakem asli dari Gebug Ende, baik gerakan maupun tatanan gong pengiringnya, kami dari warga seraya baik pelaku, pecinta, maupun pengamat Tradisi Gebug Seraya ingin melaksanakan tradisi ini dengan pakem dan sesuai waktu yang sebenarnya. (Ami)


Kamis, 13 Oktober 2022

Tradisi Nyeret Desa Ababi

Karangasem, Bali Kini - Mengulas tradisi di Karangasem, Bali Bagian timur seakan tidak ada habisnya. Seperti pada hari ini, Rabu (12/10/2022) terlaksana tradisi unik di Desa Adat Ababi, Kecamatan Abang bernama Tradisu Nyeret. 


Tradisi Nyeret merupakan rangkaian upacara Aci Pengayu-ayu Purnama Kapat, Desa Adat Ababi. Tradisi ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali, tepatnya 2 hari setelah Purnama Sasih Kapat. 



Tradisi ini khusus dilaksanakan oleh para pemuda Desa Adat Ababi, mereka mengenakan saput poleng serta udeng merah dan bertelanjang dada, serta membawa properti sebilah keris sambil berteriak-teriak di sepanjang jalan. Tradisi Nyeret sendiri merupakan ekspresi pengabdian kepada Ida Sang Hyang Widhi sebagai manifestasinya yakni Ida Bhatara Mendak Sakti yang telah memberikan keselamatan. 


Sebelum diadakan prosesi Nyeret ini, warga Desa Ababi melaksanakan prosesi melasti, yakni berjalan kali dari Desa Adat Ababi menuju pantai Segara Jasri dimana jaraknya lumayan jauh. 


Kelian Desa Ababi, I Gede Pasek Ariana menuturka jika para pemuda setempat yang melaksanakan tradisi ini, mereka berjalan kaki sepanjang 6 km. "Nyeret ini merupakan prosesi mendak Ida Bhatara Ngurah Sakti dari Pura Laga menuju Pura Puseh dengan cara berjalan kaki sambil menghunuskan atau keris ke atas," Katanya. Sembari mengatakan peserta yang Nyeret kali ini mencapai ratusan pemuda. 


Sebelum Nyeret, para pemuda melaksanakan persembahyangan terlebih dahulu di Pura Puseh Desa Adat Ababi. Setelah itu barulah prosesi nyeret dilakukan. Mereka berlarian sambil menghunuskan keris ke atas dan berteriak-teriak sepanjang jalan. 


Sepanjang prosesi berjalan, para pemuda harus tetap menghunuskan kerisnya ke atas dan tidak boleh menurunkannya. Karena, diyakini jika keris tersebut bersifat sakral. 


"Keris ini sakral, makanya harus dipegang ahak tinggi. Keris ini juga digunakan secara turun temurun sejak zaman dahulu. Meskipun tidak ada sanksi jika keris diturunkan, namun kami percaya ada pertanggungjawabannya kepada Ida Bhatara," Tandasnya. (Ami).

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved