Karangasem, Bali Kini - Cuaca panas ekstrim yang terjadi di Kabupaten Karangasem tak hanya menyebabkan beberapa bencana kebakaran hutan, namun juga mempengaruhi daya tahan dan hasil panen tanaman dari perkebunan warga.
Jika kemarin di Desa Bungaya, tanaman cabai banyak yang layu akibat panas extrim, kali ini di wilayah Kecamatan Kubu, tanaman pohon Jambu Mente juga mengalami hal serupa.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah dikonfirmasi pada Rabu, (1/11/2023) menyatakan hal tersebut benar adanya. "Kami sudah melakukan pengamatan di lapangan, untuk perkebunan Jambu Mente di Kubu indikasinya ada penurunan produksi untuk periode panen bulan Agustus sampai September ini. Ini baru perkiraan ya, perkiraannya hampir 25% sampai 50% Jambu Mente mengalami penurunan hasil panen," Katanya.
Dikatakannya, jika biasanya habitat hidup pohon Jambu Mente ini memang tumbuh di habitat yang wilayahnya panas, namun cuaca panas kali ini dianggap terlalu extrim sehingga beberapa pohon mente menjadi layu.
"Berdasarkan pengamatan dari UPTD kami, beberapa pohon Mente itu pucuknya yang memang sudah berbuah itu tangkainya putih dan melepuh sehingga layu kemudian putus. Nah, ini indikasinya ada kemungkinan juga karena hama burung, tapi ini yang sedang kami teliti. Kemudian ada juga tanaman Mente yang daun mudanya layu itu sudah pasti karena pengaruh cuaca El-Nino," Terangnya. (ami)
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram