-->

Rabu, 13 Maret 2024

Lembaga Internasional IFAD Bantu Gapokwatan Lumbung Rasa Pondok Indi Kembangkan Sumber Pangan

 Lembaga Internasional IFAD Bantu Gapokwatan Lumbung Rasa Pondok Indi Kembangkan Sumber Pangan


Tabanan, Bali Kini -
Keberadaan Lembaga Pendanaan Pangan Dunia atau Yang sering di sebut Dana Internasional PBB untuk Pembangunan Pertanian (IFAD) adalah badan khusus PBB dan lembaga keuangan internasional yang mulai beroperasi pada tahun 1978.


Lembaga ini Khusus untuk membiayai proyek pembangunan pertanian yang merupakan hasil kemitraan awal antara donor tradisional, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan negara-negara berkembang. Organisasi ini sebagai tanggapan terhadap resolusi yang diadopsi pada Konferensi Pangan Dunia tahun 1974 yang menyerukan pembentukan badan internasional.

Salah satu Misi IFAD adalah berkontribusi pada pemberantasan kemiskinan dan kelaparan di daerah pedesaan di negara berkembang. Maka dari itu, IFAD memiliki tujuan strategis yakni untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat miskin pedesaan, meningkatkan pendapatan mereka, dan membangun ketahanan mereka terhadap guncangan. 


Fokusnya adalah mendukung pertanian skala kecil dan keluarga, dengan perhatian khusus pada perempuan (yang mewakili 50% penerima manfaat proyek), peluang kerja bagi generasi muda, konservasi lingkungan dan adaptasi perubahan iklim, serta nutrisi.


Untuk mencapai tujuan ini, mereka memberikan pembiayaan (sekitar US$1 miliar per tahun) dalam bentuk pinjaman lunak atau hibah kepada pemerintah , yang kemudian dipinjamkan kepada penerima manfaat langsung. Kegiatannya mencakup akses bagi petani kecil terhadap pasar, pembiayaan, pengetahuan dan teknologi, pembangunan infrastruktur skala kecil (irigasi, pasar, pabrik pengolahan, fasilitas penyimpanan, layanan pedesaan, dll.), promosi hak-hak perempuan dan masyarakat adat. , dukungan terhadap pembentukan koperasi atau perkumpulan masyarakat, pelatihan pengembangan usaha kecil dan menengah, dan adaptasi terhadap perubahan iklim.


Dalam kunjungannya di Bali pada Rabu (6/3/2024) IFAD mengunjungi sejumlah tempat pengolahan pangan. Salah satunya mereka tertarik dengan Gapokwatan (Gabungan Kelompok Wanita Tani) Lumbung Rasa Pondok Indi di Desa Penebel, Kabupaten Tabanan. Di Lokasi ini rombongan IFAD West Java Bali juga ikut serta diantaranya Country Hani Elsadani, Value Chain Rahmad Syakib, FM Ricad Ardana, Targeting Specialist Yolan Arban dan Programme Support Bayu Rahmawan. 

Rombongan IFAD di dampingi oleh Badan Pangan Nasional ,Kementerian Keuangan ,Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Propinsi Bali Bidang Ketahanan Pangan  , UPTD Balai Sertifikasi Mutu dan Keamanan Pangan Propinsi Bali serta Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabanan diterima Ketua Gapokwatan Lumbung Rasa Pondok Indi, Ni Kade Ayu Darma Putri. Pihaknya mengaku senang dengan adanya lembaga Internasional yang begitu tertarik dan memberikan dorongan dalam ketahanan pangan di Kabupaten Tabanan sebagai salah satu lumbung beras bali di Bali.


"Kami sebagai ketua Gabungan Kelompok Wanita Tani di Desa Penebel ini sangat beryukur bisa bertemu sekaligus bisa memdapat bimbingan terkait pangan. Selain itu kami juga bersuka ada keinginan dari , IFAD akan memberikan pendaaan serta cara pengolahan pangan dalam lingkup internasional,"Ujarnya.


Sebagai Lembaga Pangan dunia di bawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa, IFAD telah aktif lebih dari 90 negara dengan lebih dari 1.000 proyek dan program sejak tahun 1978. IFAD membantu puluhan juta masyarakat pedesaan sebagai bagian dari program kerjanya, yang bernilai lebih dari 20 miliar dolar, dengan menggabungkan pembiayaannya sendiri dengan pembiayaan bersama. Lebih dari 50% kegiatan IFAD dilakukan di Afrika. Hingga saat ini, proyek-proyek IFAD telah memberikan manfaat kepada 459 juta orang, dan IFAD bertujuan untuk melipatgandakan dampaknya pada tahun 2030.


IFAD sendiri mempunyai 177 negara anggota. Sementara dalam kunjungan di Kabupaten Tabanan ke Gapokwatan Lumbung Rasa Pondok Indi   dan juga ke Retail di desa Candikuning menurut Tim IFAD banyak hal yang bisa di kembangkan sebagai sumber pangan penganti Beras. (Ami)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved