-->

Rabu, 28 Mei 2025

Sarjana Pertanian Mesti Mampu Ciptakan Inovasi yang Adaptif di Era Digital

 Sarjana Pertanian Mesti Mampu Ciptakan Inovasi yang Adaptif di Era Digital


Laporan Reporter : De M 

Denpasar, Bali Kini - Sarjana pertanian mesti mampu menciptakan inovasi yang adaptif di era digital. Inovasi ini harus mampu menjawab kebutuhan petani, industri makanan, nelayan dan pembudidaya ikan. Inovasi juga mampu menjawab tantangan perubahan iklim, dan berbasis pada pengembangan sains dan teknologi.

Penegasan tersebut disampaikan Ketua Panitia Pelepasan Sarjana, Gede Agus Surya Pratama, S.St.Pi, MP di sela-sela pelepasan sarjana ke-77 periode II, Fakultas Pertanian Sains dan Teknologi Universitas Warmadewa pada Rabu (28/5/2025) di Denpasar. Menurut Agus, sarjana pertanian memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian. 

Mereka harus mampu menciptakan inovasi yang berkelanjutan untuk menjawab kebutuhan pangan yang terus meningkat. "Sarjana pertanian harus menjadi agen perubahan yang mampu menciptakan inovasi pertanian yang adaptif dengan kebutuhan petani dan tantangan perubahan iklim," kata Agus Surya.

Agus menambahkan bahwa inovasi pertanian yang adaptif dengan era digital dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Contohnya, penggunaan drone untuk memantau kondisi tanaman, penggunaan sensor untuk memantau kondisi tanah, dan penggunaan aplikasi mobile untuk memantau harga pasar. "Dengan memanfaatkan teknologi, kita dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian," ujarnya.

Namun, Agus juga menekankan bahwa inovasi pertanian tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang memahami kebutuhan petani dan tantangan yang mereka hadapi. Sarjana pertanian harus mampu bekerja sama dengan petani untuk memahami kebutuhan mereka dan menciptakan inovasi yang relevan. "Kita harus memahami bahwa petani adalah mitra kita dalam menciptakan inovasi pertanian," papar Agus Surya.

Agus juga menekankan pentingnya pengembangan sains dan teknologi dalam menciptakan inovasi pertanian. Sarjana pertanian harus mampu memanfaatkan pengetahuan ilmiah untuk menciptakan inovasi yang berkelanjutan. "Pengembangan sains dan teknologi adalah kunci untuk menciptakan inovasi pertanian yang adaptif dengan tantangan perubahan iklim," tegasnya.

Dalam acara pelepasan sarjana ke-77 periode II, Fakultas Pertanian Sains dan Teknologi Universitas Warmadewa melepas sebanyak 19 orang sarjana yang telah menyelesaikan studinya. Mereka diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu menciptakan inovasi pertanian yang adaptif dengan kebutuhan petani dan tantangan perubahan iklim.

Dengan demikian, sarjana pertanian dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian, serta menjawab kebutuhan pangan yang terus meningkat. Inovasi pertanian yang adaptif dengan era digital dan berbasis pada pengembangan sains dan teknologi dapat menjadi kunci untuk menciptakan pertanian yang berkelanjutan dan produktif.

Sementara salah seorang perwakilan orang tua wisudawan, Anak agung Ayu Sutresni Djelantik berharap para sarjana yang dilepas hari ini mampu memanfaatkan ilmu yang telah dapatkan sehingga bisa mencapai kesuksesan dan kebahagiaan di masa depan. “Kami juga berharap mereka menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat” ucapnya

Ia juga berharap mahasiswa yang telah berhasil menyelesaikan studinya, siap melangkah ke dunia yang lebih luas. Selain itu, Fakultas Pertanian, Sains dan Teknologi Universitas Warmadewa semoga terus maju dan berkembang dan kedepannya dapat mencetak sarjana yang lebih bermutu dan bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved