Laporan Reporter Jero Ari
Denpasar , Bali Kini - Peringatan hari Puputan Badung ke-119 dilaksanakan upacara yang dipimpin oleh Penglingsir Puri Pemecutan di Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, Sabtu (20/9). Perwakilan Panglingsir Puri se-Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Ketut Parwa didaulat menjadi pembina upacara yang diikuti sejumlah murid dan SKPD Denpasa.
Dalam kesempatan itu, Ia menceritakan bahwa Puputan Badung bukan hanya pertempuran, melainkan simbol keberanian rakyat Badung saat itu yang tak ternilai. "Itu adalah semangat juang rakyat Bali yang harus senantiasa kita kenang, pelajari, dan wariskan kepada generasi muda," ujar AA Ngurah Parwa.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan peringatan Puputan Badung sebagai cermin refleksi diri. Menurutnya, meski hidup di zaman berbeda, tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini tidak kalah berat.
"Ancaman terhadap budaya, penyalahgunaan teknologi, hingga krisis moral disebut sebagai bentuk penjajahan baru yang harus dihadapi bersama. Karena itu, semangat Puputan harus terus menyala di dada setiap generasi," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para veteran dan tokoh masyarakat yang menjadi saksi perjalanan panjang bangsa ini. "Tanpa perjuangan dan pengabdian mereka, kita tidak akan sampai di titik ini," imbuhnya.
Selain itu juga mengajak seluruh masyarakat menjaga warisan sejarah bukan hanya lewat upacara, tetapi juga melalui tindakan nyata lewat belajar dengan sungguh-sungguh, bekerja jujur, mengabdi dengan sepenuh hati, serta menjaga persatuan dan kerukunan di tengah masyarakat.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan awalnya peringatan ini akan dikolaborasikan dengan event Mahabandana. Namun dikarenakan ada banjir, pelaksanaannya dilakukan dengan apel pada pagi hari. "Di tengah suasana dampak bencana kami dari Pemkot tetap jaga semangat masyarakat di Denpasar," paparnya.
Dengan semangat Puputan Badung pihaknya yakin Denpasar akan bangkit dalam waktu sesingkat-singkatnya. Selain upacara juga ada atraksi seni Mahabandana mengisahkan perjuangan rakyat Badung yang dibawakan sejumlah seniman tari, penampilan berjudul Mageh Ing Keraton yang digarap Naluri Manca.
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram