-->

Senin, 09 Juni 2025

Pemkot Denpasar Usulkan 2 WBTB Untuk Ditetapkan Secara Nasional,

 


Ket foto : Foto Gending Ancag-Ancagan Br. Cerancam Kesiman, dan Baris Gede Telek Br. Belong Sanur.

Gending Ancag-Ancagan Br. Cerancam Kesiman, dan Baris Gede Telek Br. Belong Sanur.

Laporan Reporter : Agus 

Denpasar, Bali Kini - Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kebudayaan, Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman kembali mengusulkan sebanyak 2 Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) untuk ditetapkan secara nasional. Hal tersebut dilaksanakan guna mendukung dan melindungi karya budaya serta warisan budaya tak benda yang berada di Kota Denpasar. 

Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara didampingi Kepala Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Ni Wayan Sri Witari saat dijumpai di Denpasar pada Senin (9/6) menjelaskan bahwa  Tahun 2025 ini, Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kebudayaan resmi mengusulkan untuk dilakukan kajian sebanyak 2 Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang saat ini sedang berproses untuk verifikasi oleh Tim Ahli WBTB pusat. Keduanya yakni yakni Gending Ancag-Ancagan Br. Cerancam Kesiman, dan Baris Gede Telek Br. Belong Sanur.

Dikatakannya, setelah diusulkan  dan dilaksanakan verifikasi, selanjutnya akan dilakukan penetapan oleh Menteri terkait sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia setelah mendapatkan rekomendasi dari Tim Ahli.

"Rencanannya, sidang penetapan akan berlangsung Bulan Agustus mendatang, semoga dua WBTB Denpasar ini bisa lolos menjadi WBTB Indonesia," ujarnya. 

Dikatakannya, usulan penetapan dua tradisi dan kebudayaan asli Denpasar ini sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Tahun 2025 merupakan angin segar bagi inventarisir dan pelestarian seni dan budaya di Kota Denpasar. Sehingga, kedepanya tidak ada lagi klaim sepihak atas seni budaya asli Indonesia khususnya yang berasal dari Bali dan Kota Denpasar. 

“Usulan ini merupakan salah satu upaya melindungi seni, budaya, warisan budaya dan tradisi di Denpasar agar tidak di klaim negara lain dan mengindari hal-hal yang tidak diinginkan dengan mendaftarkan seni dan budaya Denpasar dalam portal inventaris nasional,” paparnya.

Ditambahkannya, langkah yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan Kota Denpasar sejak tahun 2019 dalam proses penetapan WBTB Indonesia ini adalah dimulai dengan kegiatan inventarisasi karya budaya sekaligus penyusunan kajian akademis dan pembuatan video/film dokumenter. Selanjutnya, setelah penentuan karya budaya yang akan diusulkan lengkap sesuai persyaratan, dilanjutkan dengan pengusulan form pencatatan, setelah berhasil tercatat baru mulai disusun form usulan penetapan karya budaya yang dilengkapi dengan kajian akademis dan video/film dokumenter. 

“Semoga langkah-langkah ini tetap bisa terus dilaksanakan sebagai upaya pelestarian byek pemajuan kebudayaan di Kota Denpasar dalam langkah pelindungan dan pengembangan,” jelasnya.

Jumat, 16 Mei 2025

Sekaa Gong Kebyar Duta Bangli 2025 Pentas Di Alun Alun Bangli


Laporan Reporter : Tim Lpt Bangli 

Bali Kini ,  Tiga sekaa gong kebyar yang menjadi duta Kabupaten Bangli pada Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 Tahun 2025 ikut memeriahkan  perayaan HUT Kota Bangli ke-821 , pada Kamis, 15 Mei 2025 bertempat di Alun alun Bangli. Adapun  tiga Sekaa Gong Kebyar yang tampil pada hari ini yaitu Sekaa Gong Kebyar Dewasa dari Sanggar Siman Art, Banjar/Desa Lumbuan, Kecamatan Susut. Sekaa Gong Kebyar Wanita dari Sanggar Nirtya Mandala, Banjar Sukajiwa, Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, dan satu lagi Sekaa Gong Kebyar Anak-anak dari Sanggar Swara Padma Buana, Desa Undisan, Kecamatan Tembuku. Selain untuk memeriahkan HUT Kota Bangli, pentas ini juga sebagai ajang uji coba sebelum tampil di PKB nanti. 


Sekaa Gong Kebyar Wanita dari Sanggar Nirtya Mandala pertama tampil dengan Membawakan Tabuh Lelambatan Tira Kusuma dimana ini Adalah Garapan tabuh lelambatan kreasi baru yang digarap seorang seniman yang ada di Kabupaten Bangli Tabuh lelambatan kreasi ini tetap mengacu dalam pola tradisi yang di kembangkan berdasarkan intuisi estetika penggarap Mengacu kepada Spirit Bangli Jengah. Dengan Penata tabuh Gede lolak, Pembina tabuh Darmo, Mangadi, Delon, Koordinator Luh Ketut Alit Andriyani, SST.Par,Penanggung Jawab Nyoman Gede Nuada, SH


Dan Sekaa Gong Kebyar Anak-anak dari Sanggar Swara Padma Buana, yang menampilkan tabuh Kreasi "Tritaka" dimana ini merupakan Penyatuan parahyangan, palemahan, pawongan dalam menyelaraskan semesta keseimbangan Bhuana Alit dan Bhuana Agung. Bhuana Alit dan Bhuana Agung tiada lain adalah alam semesta raya. Konsep ini menjadi landasan bagi penata untuk menyajikan sebuah karya seni tabuh kreasi Tritaka. Komposisi ini merupakan karya yang memadukan unsur pembentuk musik yang ditata dan diolah mengunakan pola tradisi yang ditonjolkan dan dikembangkan melalui pengolahan melodi, kotekan, hitungan dan ritma, sehingga menjadi keselarasan jalinan sebuah karya seni yang utuh. Dengan Penata Tabuh Dewa Made Merta. Serta tari megoak-goakan dimana tari ini  merupakan refleksi budaya lokal Kabupaten Buleleng yang merepresentasikan warisan luhur etnisitas Bali Utara. Tarian ini terinspirasi dari permainan tradisional megoak-goakan yang dicetuskan oleh Raja Buleleng, Ki Barak Panji Sakti, pada tahun 1660 M di Desa Panji, Kecamatan Sukasada. 


Mengusung tema kepahlawanan, tarian ini sarat nilai kemanusiaan, artistik, dan filosofis, serta memegang peranan penting dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Dengan Penata Tari Prof. Dr. Ni Luh Sustiawati, M.Pd, Anak Agung Mayun Artati, S.ST., M.Sn, Dr. I Nyoman Cerita, S.ST., MFA, Nyoman Arya Suryawan, S.ST


Serta penampilan dari Sekaa Gong Kebyar Dewasa dari Sanggar Siman Art, yang menampilkan  garapan  berjudul Sajining. Sebuah persembahan yang sarat makna dan tradisi, telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya hindu di pulau dewata.Terminologi dari kutipan ini, Sajining yang artinya persembahan yang tulus, ning Nirmala memberikan sebuah ide dasar dalam penggarapan tabuh nem periring sebagai ungkapan rasa syukur persembahan yang tulus terhadap dunia alam semesta dan dunia seni karawitan khususnya. Dengan Komposer Anak Agung Gede Dalem Kardinata, S.Sn. Pembina Sang Komang Martahadi, S.Sn.


Serta menampilkan Tari Kreasi mabuang. Mabuang berasal dari kata Nabuhan yang berarti mempersembahkan, yang bertujuan untuk meminta keselamatan dan menetralisir hal hal negatif. Ritual ini dilaksanakan di desa lumbun dan sulahan yang di lakukan oleh para pemuda di desa tersebut. Penata terinspirasi dan mengambil esensi dari ritual Mabuang tersebut yang kemudian dituangkan kedalam karya tari kreasi kekebyaran yang menonjolkan ritual, semangat dan rasa syukur pemuda dalam melakukan ritual dengan memadukan gerak gerak unik yang berada di dua desa tersebut. Dengan Penata tari Agus jentot, S.Sn.


Di akhir acara PJ Sekda Kabupaten Bangli I Made Ari Pulasari  terlihat membagikan Uang pembinaan kepada ke tiga seka gong kebyar yang tampil pada malam ini di alun-alun kota Bangli. Terlihat juga yang hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangli, Anggota DPRD Bangli Dapil Tembuku serta undangan lain nya.

Kamis, 15 Mei 2025

RUMAH WARGA DI KARANGASEM TERSAMBAR PETIR, BPBD SEGERA LAKUKAN ASESMEN DAN BANTUAN


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini – Sebuah rumah milik warga atas nama I Nengah Danta di Banjar Dinas Bhuana Kusuma, Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem mengalami kerusakan akibat sambaran petir pada Rabu dini hari, 14 Mei 2025 pukul 02.30 WITA. Kejadian ini dipicu oleh hujan deras disertai petir yang melanda wilayah tersebut.


Berdasarkan laporan yang diterima Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops PB) BPBD Kabupaten Karangasem daru Perbekel setempat, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Karangasem langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan asesmen.


Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan, pihaknya telah melaksanakan  asesmen, yang menunjukkan bahwa sambaran petir menyebabkan beberapa kerusakan. Atap bangunan rumah, kasur, dan televisi mengalami kerusakan. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa ini. Rumah yang terdampak dihuni oleh satu keluarga dengan total 3 jiwa.


"Potensi bencana lanjutan yang teridentifikasi adalah kebakaran akibat korsleting listrik, sehingga diperlukan upaya mitigasi dan kewaspadaan dari masyarakat," Katanya, Kamis, (15/5/2025). 


Sebagai bentuk tanggap darurat, BPBD Karangasem memberikan bantuan langsung berupa dua buah matras, dua selimut, dua sarung, satu paket kebersihan, dan satu paket sandang kepada keluarga terdampak. Estimasi kerugian materiil akibat kejadian ini diperkirakan mencapai sekitar Rp10 juta.


Penyerahan bantuan dan pelaksanaan asesmen dilakukan dengan pendampingan langsung oleh Kepala Dusun Bhuana Kusuma. BPBD Karangasem mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi sewaktu-waktu, terutama saat curah hujan tinggi disertai petir. 

Senin, 12 Mei 2025




Laporan Reporter : Jero Ari 

Kuta . Bali kini - Umat Budha melakukan persembahyangan dalam menyambut Hari Trisuci Waisak 2569 BE 2025, Senin (12/5) di Vihara Buddha Dharma Bali, Kuta. Tampak sejumlah umat sudah berdatangan sejak pagi dan melakukan rangkaian upacara salah satunya Pemandian Rupang Buddha kecil.

Memandikan rupang Buddha atau bayi Siddharta menjadi salah satu ritual dalam perayaan Trisuci Waisak di Vihara Buddha Dharma, di Jalan Sunset Road Kuta, Badung, Bali. 

Ritual pemandian rupang Buddha dilakukan setelah kebaktian atau pembacaan paritta oleh Bhikku. Sebagai simbolik, dua buah patung Buddha kecil tampak di pintu masuk aula utama siap untuk menjalani ritual pemandian dengan air bunga. 

Setelah Bhikku membacakan doa, dan memandikan rupang Buddha, kemudian secara bergilir umat di Vihara tersebut melakukan hal serupa.

Wagub Bali dan Walikota Denpasar Hadiri Upacara Pemelaspasan Pura Telaga Waja


 Ket. Foto : Kehadiran Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta bersama Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam pelaksanaan Upacara Pemelaspasan, Mendem Dasar, dan Mendem Pedagingan yang dirangkaikan dengan Mecaru Rsi Gana Majempong Asu di Pura Telaga Waja, Pura Kahyangan Badung, Desa Adat Denpasar, Senin (12/5).

Laporan Reporter : Pur 

Denpasar, Bali Kini - Upacara Pemelaspasan, Mendem Dasar, dan Mendem Pedagingan yang dirangkaikan dengan Mecaru Rsi Gana Majempong Asu dilaksanakan dengan khidmat di Pura Telaga Waja, Pura Kahyangan Badung, Desa Adat Denpasar, bertepatan dengan Hari Purnama Jiyestha, Senin (12/5).

Hadir dalam upacara ini Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, serta Anggota DPRD Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya dan Anak Agung Istri Paramita Dewi. Juga hadir Bendesa Adat Denpasar Anak Agung Ngurah Alit Wirakesuma, pimpinan OPD Pemkot Denpasar, para penglingsir Puri Denpasar dan Pemecutan, serta tokoh masyarakat setempat. 

Sementara Prawantaka Karya, I Wayan Suwitra dalam sambutannya menyampaikan, upacara ini merupakan rangkaian penyucian kembali pasca musibah tumbangnya pohon kepuh pada 28 Desember 2024, yang mengakibatkan kerusakan pada beberapa bangunan pelinggih di areal pura. 

"Renovasi pun dilaksanakan secara gotong royong yang total menghabiskan dana sebesar Rp. 1.506.915.100,-. Pemerintah Kota Denpasar memberikan bantuan sebesar Rp750 juta, serta turut membantu proses pembersihan pohon tumbang dan area pura. Bantuan juga datang dari berbagai tokoh masyarakat dan krama adat," ujarnya

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Wakil Gubernur Bali dan seluruh undangan, serta mengapresiasi semangat kebersamaan dalam pelaksanaan upacara ini. “Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak Wakil Gubernur dan seluruh pihak yang telah mendukung renovasi serta upacara ini. Semoga menjadi momentum untuk memperkuat sradha bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” ujarnya.

Dalam prosesi upacara, Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, melaksanakan mendem dasar di pelinggih Telaga Waja, sementara Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, melaksanakan mendem pedagingan di Palinggih Tajuk.

Sebagai penutup upacara, dilakukan penandatanganan prasasti serta penyerahan dana punia oleh Wagub Bali dan Walikota Denpasar, yang kemudian dilanjutkan dengan persembahyangan bersama seluruh krama dan undangan yang hadir. 

Walikota Jaya Negara Hadiri Upacara Pedudusan, Pura Pererepan Ratu Ayu Dalem Penatih


Laporan Reporter : Ayu 

Denpasar, Bali Kini -  Proses pemugaran seluruh pelinggih Pererepan Ratu Ayu Dalem Penatih, Puseh Kanginan, Desa Adat Pedungan, telah usai dilaksanakan. Kali ini bertepatan dengan Purnama Jiyestha, Senin (12/5) Pengempon Pura 

Pererepan Ratu Ayu Dalem Penatih, Puseh Kanginan, Desa Adat Pedungan, menggelar upacara Pedudusan, Ngenteg Linggih, dan Mecaru Rsi Gana di pura setempat.

Rangkaian acara dihadiri langsung Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, serta berkesempatan meninjau persiapan upacara,  dan menandatangani prasasti Penabeng Pura sebagai tanda peresmian hasil pemugaran.

Dalam kesempatan tersebut, Jaya Negara menyampaikan apresiasinya terhadap hasil pemugaran yang dinilai sangat baik.

“Dengan dilaksanakannya upacara ini, semoga para pengempon dan krama Desa Adat Pedungan selalu diberikan kerahayuan,” ungkapnya.

Sementara Ketua Panitia Karya, I Nyoman Kertajaya, menjelaskan bahwa seluruh pelinggih telah diperbaiki secara menyeluruh. Beberapa pelinggih yang dipugar antara lain, pelinggih Taman, Pertiwi, Tajuk, Taksu, Menjangan Sliwah, Gunung Agung, Gunung Rata, Ratu Mayun Kembar, Batu Selem, Kuri Agung, Pemayun Bagus, Gedong Batu, Gedong Pratima, Pengadang-ngadang, dan Bale Gong.

Seluruh pembiayaan pemugaran, yang mencapai kurang lebih Rp 400 juta, berasal dari dana swadaya keluarga besar Arya Wang Bang Pinatih Banjar Puseh, Desa Adat Pedungan.

"Semoga dengan memperbaiki pura ini dan menggelar upacara dengan tulus, para pengempon dan masyarakat mendapatkan kerahayuan," tambah Kertajaya.

Secara historis, Pura Pererepan Ratu Ayu Dalem Penatih memiliki nilai spiritual tinggi. Berdasarkan babad, pura ini didirikan dari kisah leluhur keluarga Arya Wang Bang Pinatih yang menikah ke Dalem Kepala dan memiliki keturunan yang kemudian menikah ke Pura Puseh Kawan, Desa Pakraman Pedungan. Dalam perjalanan hidupnya, leluhur tersebut sempat hendak kembali pulang setelah diminta berbagi pasangan (dimadu), namun dilarang oleh anak beliau. Akhirnya, beliau bersedia tetap tinggal dengan syarat dapat hidup berdampingan dengan keluarganya. Kisah ini menjadi dasar berdirinya pura dan diwariskan secara turun-temurun oleh para pengempon.

"Dengan rampungnya pemugaran dan suksesnya pelaksanaan upacara, Pura Pererepan Ratu Ayu Dalem Penatih diharapkan menjadi pusat spiritual yang semakin kokoh, sekaligus warisan budaya yang tetap lestari bagi generasi mendatang," ujarnya. 

Kamis, 08 Mei 2025

Sekehe Gong Pancer Gita Werdhi Winangun Siap Berikan Yang Terbaik.


 Ket foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat menghadiri Pembinaan Sekehe Gong Pancer Gita Werdhi Winangun, Desa Adat Panjer sebagai Duta Kota Denpasar pada Wimbakara Barong Ket PKB XPVII di Wantilan Pura Dalem Desa Adat Panjer, Rabu (7/5) petang. 

Jadi Duta Denpasar Pada Lomba Barong PKB, 

Laporan Reporter : Agus 

Denpasar , Bali Kini - Duta Kesenian Kota Denpasar yang akan berlaga di Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 terus melaksanakan persiapan. Tak terkecuali Sekeha Sekehe Gong Pancer Gita Werdhi Winangun, Desa Adat Panjer yang akan menjadi Duta Kota Denpasar pada Lomba Barong yang dipastikan siap pentas dan memberikan sajian terbaik pada event seni tahunan Provinsi Bali ini. Hal tersebut terungkap saat pelaksanaan Pembinaan oleh Tim Kesenian Kota Denpasar yang digelar di Wantilan Pura Dalem Desa Adat Panjer, Rabu (7/5) petang. 


Tampak hadir langsung untuk memberikan dukungan dan semangat, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Ida Bagus Yoga Adi Putra, Made Oka Cahyadi Wiguna, Ketua Bapemperda DPRD Kota Denpasar, I Nyoman Darsa, Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara, Tim Pembina Seni dan Konsultan Seni Kota Denpasar. 


Dalam kesempatan tersebut, Wawali Arya Wibawa memberikan apresiasi atas berbagai persiapan yang dilaksanakan duta kesenian Kota Denpasar, khususnya Sekehe Gong Pancer Gita Werdhi Winangun, Desa Adat Panjer yang akan menjadi Duta Kota Denpasar pada Lomba Barong. 


Dikatakannya, secara umum sekehe ini telah menunjukan penampilan yang optimal. Meski demikian, tentunya persiapan harus terus dioptimalkan pada sisa waktu yang tersedia. Sehingga nantinya saat pentas penampilan sekeha Sekehe Gong Pancer Gita Werdhi Winangun, Desa Adat Panjer ini dapat lebih maksimal. 


“Saya berharap seluruh duta kesenian Kota Denpasar yang akan berlaga di PKB terus berlatih untuk memberikan hasil yang terbaik, optimalkan sisa waktu yang tersedia, astungkara memberikan hasil maksimal nantinya dan tetap jaga kesehatan,” ujarnya.


Bendesa Adat Panjer, AA Ketut Oka Adnyana mengatakan, beragam persiapan terus dioptimalkan guna memaksimalkan penampilan Duta Barong Kota Denpasar ini. Dimana, latihan telah dilaksanakan sejak Bulan Januari dan kini memasuki tahapan pematangan materi. 


Dikatakannya, Barong Ket merupakan salah satu kesenian Bali yang erat hubungannya dengan upacara Agama Hindu di Bali. Dalam konsep keagamaan barong diartikan menjadi dua kata yaitu “Bar atau Bor” yang berarti poros dan “Ong” adalah aksara suci yang memiliki simbul Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa). 


“Mohon dukungan semoga Sekehe Gong Pancer Gita Werdhi Winangun, Desa Adat Panjer bisa memberikan yang terbaik untuk Kota Denpasar,” ujarnya.

Selasa, 06 Mei 2025

Pemkab Bangli Laksanakan Persembahyangan Dalam Rangka Hut Kota Bangli


Laporan Reporter : Arn & Tim Lpt Bangli 

Bali Kini – Bupati Bangli SN Sedana Arta beserta Ny. Sariasih Sedana Arta didampingi Wakil Bupati I Wayan Diar memimpin persembahyangan bersama yang dilaksanakan di Pura Kehen pada Selasa, (6/5/2025). Acara ini merupakan salah satu rangkaian penting dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Bangli yang ke-821.


Persembahyangan yang dihadiri oleh Forkompinda, Pj. Sekretaris Daerah, jajaran Kepala Perangkat Daerah, ASN, tokoh masyarakat, pemuka agama, dan masyarakat umum ini bertujuan untuk memohon keselamatan, kedamaian, dan kemajuan bagi Kota Bangli serta seluruh warganya. Suasana penuh kekhusyukan terasa saat lantunan doa dan mantra mengalun diiringi dengan persembahan tulus dari para peserta.


Disela waktu setelah melakukan persembahyangan, Bupati yang baru baru ini mendapatkan penghargaan peringkat tertinggi untuk Prestasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah tersebut menyampaikan rasa syukur atas rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan kepada Kota Bangli selama ini. 

Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk memaknai peringatan HUT kota ini sebagai momentum untuk mempererat persatuan dan kesatuan, serta meningkatkan semangat gotong royong dalam membangun Bangli yang lebih baik.


Rangkaian perayaan HUT Kota Bangli ke-821 sendiri telah dimulai dari tangal 02 mei hingga 17 Mei 2025 dan akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan seperti Lomba Penjor, Parade Kolosal, Pameran, Konser, serta kegiatan lainnya. Puncak acara peringatan akan dilaksanakan pada Tanggal 10 Mei 2025.

Partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat diharapkan dapat semakin memeriahkan dan mensukseskan seluruh rangkaian acara HUT Kota Bangli tahun ini.

Senin, 05 Mei 2025

Duta Denpasar dalam Lomba Baleganjur PKB XLVII Tahun 2025

 


Ket. Foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri pembinaan Sekaa Gong Gita Jaya Semara, Banjar Lumintang, Desa Dauh Puri Kaja, sebagai Duta Kota Denpasar dalam Lomba Baleganjur Remaja serangkaian PKB XLVII Tahun 2025 yang dilaksanakan di Jaba Pura Dalem Manik Penataran Agung Lemintang, Kamis (1/5) petang. 

Walikota Jaya Negara Hadiri Pembinaan Sekaa Gong Gita Jaya Semara, Lumintang

Denpasar , Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri pembinaan Sekaa Gong Gita Jaya Semara, Banjar Lumintang, Desa Dauh Puri Kaja, sebagai Duta Kota Denpasar dalam Lomba Baleganjur Remaja serangkaian PKB XLVII Tahun 2025 yang dilaksanakan di Jaba Pura Dalem Manik Penataran Agung Lemintang, Kamis (1/5) petang. 

Berbagai upaya terus dilaksanakan Duta Kota Denpasar dalam rangka menyongsong perhelatan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025. Sebelum memasuki pelaksanaanya yang direncanakan dibuka pada bulan Juni mendatang, seluruh peserta wajib mengikuti pembinaan oleh Tim Pembina Kota Denpasar. Pada pembinaan tersebut diserahkan bantuan uang pembinaan dari Pemkot Denpasar kepada Sekaa Gong Gita Jaya Semara, Banjar Lumintang yang diserahkan oleh Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara. 


Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, Anggota DPRD Provinsi Bali, AA Istri Paramita Dewi, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Denpasar, Ketut Suteja Kumara, Kapolsek Denpasar Utara, Iptu I Wayan Juwahyudi, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara, Camat Denpasar Utara, I Wayan Yusswara serta seluruh Pembina Kesenian Kota Denpasar.


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara  disela-sela kegiatan menekankan, bahwa pembinaan ini merupakan tahapan untuk memantapkan penampilan pada ajang Pesta Kesenian Bali. Tentunya ajang ini wajib menjadi bahan evaluasi bagi seluruh sekeha. Sehingga penampilan yang ditunjukan nantinya dapat maksimal dan sesuai dengan kriteria yang telah disepakati.

Lebih lanjut Jaya Negara  mengatakan, perhelatan seni secara umum tidak saja menjadi ajang kompetisi semata, namun bagaimana kita mampu melestarikan seni tersebut sebagai sebuah kekayaan kebudayaan Bali. 

"Pada pembinaan ini para seniman muda Kota Denpasar sudah tampil baik dan maksimal, sekarang hanya bagaimana kita menyesuaikan dengan kriteria, dan pembinaan ini merupakan ajang evaluasi untuk penampilan yang lebih baik saat tampil di PKB XLVII Tahun 2025 sebagai Duta Kota Denpasar," ujar Jaya Negara. 


Sementara Koordinator Sekaa Gong Gita Jaya Semara, Kadek Indra Kusuma Jaya mengatakan bahwa latihan ini sudah dilakukan dari bulan Januari lalu dan seluruh persiapan penampilan  hingga saat ini telah dilaksanakan dengan maksimal.


Lebih lanjut, adapun judul yang dibawakan kali ini Daiwi Sampad, yaitu menceritakan sifat manusia yang dipadukan dengan spiritualitas kehidupan. 

"Dan pada pembinaan kali ini apapun yang menjadi catatan dari tim pembina akan kami koreksi dan menjadi bahan evaluasi. Sehingga dapat menampilkan karya seni taman penasar yang terbaik untuk Kota Denpasar pada gelaran PKB XLVII Tahun 2025 nanti," pungkas Indra Kusuma.

Minggu, 04 Mei 2025

Bupati Kembang Hadiri Karya Ngenteg Linggih Pura Amertha Sari Yehembang Kauh


Laporan Reporter : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini - Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan Menghadiri Karya Mamungkah, Mupuk Pedagingan, Nyatur Rebah, Padudusan Alit, Wraspati Kalpa lan Ngusaba di Pura Amertha Sari, Br. Adat Gianyar, Desa Adat Yehbuah, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Minggu (4/5)

Rangkaian acara tersebut juga dilaksanakan penandatanganan prasati oleh Bupati Kembang serta penyerahan

Punia senilai Rp. 5 juta dan Pemberian Jasa Kesenian senilai Rp. 10 juta kepada Prawartaka Karya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Bupati Jembrana periode 2010-2021, I Putu Artha, Anggota Dewan Provinsi Bali, I Gusti Agung Bagus Suryadana, Kapolres Jembrana, AKBP Kadek Dewi Suparwati, dan Kasdim 1617 Jembrana, Mayor Inf Har I Wayan Yudana.

Dalam sambutannya, Bupati Kembang mengungkapkan rasa bahagia selain bisa turut mengikuti persembahyangan juga bisa bertemu langsung dengan masyarakat setempat.

"Pada hari yang baik ini puji syukur kita panjatkan kepada Ida Sanghyang Parama Wisesa, Ida Betara Sesuhunan di Prahyangan ini. Saya merasa bahagia bisa datang pada upacara hari ini dan bisa bertemu dengan semeton Krama Banjar adat Gianyar, desa adat Yeh Buah," ucapnya.

Pihaknya mengajak krama banjar adat untuk tetap bisa melestarikan nilai-nilai adat, budaya dan tradisi yang telah diwariskan sejak dulu sehingga harmonisasi kehidupan selalu terjaga.

"Saya meminta agar kita sebagai umat sedarma bisa melestarikan tatwa, susila dan upacara agama Hindu berdasarkan filsafat Tri Hita Karana yang sudah dijalankan sejak dulu dan melestarikan dresta adat dan budaya Bali," imbuhnya.

Bupati Kembang juga mengapresiasi rasa persaudaraan dan kekeluargaan krama banjar adat Gianyar yang menjalankan Yadnya dengan tulus ikhlas sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat.

"Kekeluargaan seperti ini agar tetap bisa kita jaga sebagai dasar dalam melaksanakan Panca Yadnya," ujarnya.

Sementara itu, Prawartaka Karya Br. Adat Gianyar, I Gusti Made Lasia, menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Jembrana, atas bantuan yang diberikan

“Adapun puncak karya Ngenteg Linggih di Pura Amertha Sari ini, telah dilangsungkan kemarin Sabtu (3/5) dan nyineb sendiri akan dilaksanakan pada Sabtu (10/5),” pungkasnya

Selasa, 29 April 2025

Pemkab Klungkung Gelar Apel Peringati Hari Puputan & HUT Kota Semarapura


Laporan Reporter : Tim Lip Klungkung 

Bali Kini - Pemerintah Kabupaten Klungkung menggelar apel memperingati Hari Puputan Klungkung ke-117 dan HUT Kota Semarapura ke-33, di Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe, Senin (28/4). Peringatan tahun ini mengusung tema “Adera Sewaka Mahottama” Mengabdi untuk Kehormatan Ksatria Mahottama. 


Bupati Klungkung I Made Satria menjadi pemimpin apel ini dan turut dihadiri Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra Ketua DPRD Klungkung, Anak Agung Gde Anom, Forum komunikasi Pimpinan Daerah, DPRD Provinsi Bali Dapil Klungkung, Anggota DPRD Klungkung, kepala OPD dan ASN dilingkungan Pemkab Klungkung, TNI dan Polri, serta Organisasi masyarakat. 


Bupati Satria menyampaikan selamat Hari Puputan ke-117dan HUT Kota Semarapura ke-33. Peringatan ini bukan sekedar seremonial belaka, namun peringatan peristiwa bersejarah yang mengandung berbagai makna yang saling bertautan “Peringatan Puputan hari ini untuk mengenang jasa Pahlawan Ida Dewa Agung Jambe dengan semangat juang yang beliau tanamkan bisa diwarisi kepada generasi muda,” ujar Bupati satria usai memimpin apel


Bupati satria berharap masyarakat Klungkung bersama sama pemerintah tetap ikut bahu membahu membangun Klungkung demi meningkatkan kesejahteraan seluruh warga masyarakat Klungkung, sehingga terwujudnya klungkung mahottama. “Semangat juang puputan itu tiada lain bagaimana kita bekerja keras dengan tulus iklas, mengabdi untuk kehormatan dan berkontribusi untuk memajukan klungkung yang Mahottama” ungkap Bupati Satria 


Sambutan Gubernur Bali yang dibacakan Bupati Satria mengatakan, dengan semangat Puputan mampu berperan aktif meningkatkan dan mendorong pembangunan ekonomi masyarakat sebagai fasilitator, regulator, dinamisator, inovator, dan katalisator. Kesemua peran tersebut harus dapat dijalankan secara optimal agar mampu menciptakan pola hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan mendorong peran serta masyarakat dalam turut menyukseskan program-program yang diperuntukkan bagi masyarakat di Kabupaten Klungkung.


Diakhir Apel Peringatan Hari Puputan Klungkung ke-117dan HUT Kota Semarapura ke-33 diisi dengan pragmentari Puputan Klungkung.

Bhakti Penganyar IBTK Pemerintah Kabupaten Tabanan di Pura Agung Besakih


Laporan Reporter : Tim Lpt Tabanan 

Bali Kini  – Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., bersama istri sekaligus Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya dan jajaran, menghadiri pelaksanaan Bhakti Penganyar Karya Ida Bhatara Turun Kabeh yang berlangsung di Pura Agung Besakih, Desa Adat Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Selasa (29/4). Kehadiran pasangan pemimpin Tabanan ini sebagai wujud sradha bhakti terhadap pelaksanaan yadnya suci tersebut.

Rombongan dari Kabupaten Tabanan yang hadir terdiri dari unsur anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda beserta istri, serta para pimpinan Perangkat Daerah dan pegawai di lingkungan Pemkab Tabanan. Setibanya di lokasi, rombongan langsung menuju dapur suci, yang diawali dengan mesandekan katuran boga alit sebagai simbol persembahan tulus ikhlas dari Pemerintah Kabupaten Tabanan.

Dalam suasana yang penuh kekhidmatan, seluruh peserta rombongan menunjukkan kekompakan dan ketulusan dalam menjalani setiap tahapan upacara. Tak hanya hadir untuk bersembahyang, Bupati Sanjaya dan Bunda Rai dan jajaran juga aktif ngayah sebagai bentuk dukungan spiritual terhadap pelaksanaan karya agung tersebut.

Khususnya Bunda Rai, saat itu tampil bersemangat mewakili srikandi Tabanan. Pihaknya turut ngayah nabuh/megambel dan menari rejang bersama para Ibu-ibu PKK Kabupaten Tabanan, menunjukkan sinergi antara seni budaya dan peran perempuan dalam kehidupan sosial keagamaan di Bali. Kegiatan ini disambut antusias oleh warga yang hadir, menambah semarak suasana persembahyangan.

“Hari ini kami semua bersembahyang, mengikuti Bhakti Penganyar, kami memohon ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan Ida Bhatara Sesuhunan ring Pura Agung Besakih, semoga seluruh masyarakat Bali, khususnya Tabanan, senantiasa diberi kerahayuan, kesejahteraan, dan keselamatan,” ujar Bupati Sanjaya. Ia juga menekankan pentingnya menjaga warisan budaya dan spiritual sebagai pondasi kehidupan masyarakat Bali.

Ny. Rai Wahyuni Sanjaya juga menyampaikan harapannya, agar kegiatan ngayah seperti ini terus dilestarikan dan menjadi ajang penguatan spiritual sekaligus pemberdayaan perempuan di Bali. “Ngayah bukan hanya sekadar kewajiban adat, tetapi juga menjadi wujud cinta kita terhadap budaya dan persatuan masyarakat. Saya bangga bisa menari dan megambel bersama Ibu-ibu PKK Tabanan,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui bersama, Bhakti Penganyar ini merupakan bagian dari rangkaian Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh yang dilaksanakan secara rutin di Pura Agung Besakih. Upacara ini menjadi momentum penting bagi umat Hindu di Bali untuk meningkatkan sradha dan bhakti, serta mempererat tali persaudaraan lintas wilayah dan generasi. Kehadiran para pimpinan daerah, termasuk dari Kabupaten Tabanan, menjadi bukti nyata dukungan pemerintah terhadap pelestarian budaya dan kehidupan spiritual masyarakat Bali. 

Kamis, 24 April 2025

Bupati Sanjaya dan Bunda Rai Sembahyangan Saat Pujawali di Pura Luhur Batukau


Laporan Reporter  : Tim Lpt Tabanan 

Bali Kini – Suasana khidmat menyelimuti Pura Luhur Batukau, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan saat Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., memimpin persembahyangan Pujawali, Kamis (24/4), bertepatan dengan Wraspati Umanis Dunggulan atau Manis Galungan. Bersama istri, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, Bupati Sanjaya turut hadir didampingi Wakil Bupati, I Made Dirga dan istri, Ny. Budiasih Dirga, Ketua DPRD Tabanan dan beberapa anggota, Sekda dan jajaran perangkat daerah Pemkab Tabanan.


 


Persembahyangan berlangsung penuh kekhusyukan, dengan seluruh rombongan memanjatkan doa guna memohon kerahayuan dan kelestarian jagat Bali, khususnya Kabupaten Tabanan. Dalam perjalanan menuju Beji Batukau, Bupati Sanjaya juga melakukan kegiatan simbolis dengan memberi makan ikan dan melepas burung perkutut. Hal ini mencerminkan keselarasan manusia dengan alam dan lingkungan sekitarnya. Karya Pujawali tersebut, puncaknya berlangsung mulai hari ini hingga 27 April 2025 mendatang, nyejer selama tiga hari.


 


“Persembahyangan ini bukan sekadar rutinitas seremonial, tetapi merupakan perwujudan komitmen spiritual dan budaya kita. Ini bagian dari menjaga kearifan lokal, serta memohon keselamatan dan kesejahteraan bagi masyarakat Tabanan,” ujar Bupati Sanjaya di sela kegiatan persembahyangan.


 


Di kesempatan yang sama Ny. Rai Wahyuni Sanjaya yang juga sebagai Bunda PAUD dan Bunda Literasi Kabupaten Tabanan, meninjau Ruang Ramah Anak di areal Pura Luhur Batukau. Ruang tersebut diinisiasi langsung oleh Bunda Rai sebagai bentuk perhatian beliau terhadap kenyamanan anak-anak yang mengikuti orang tua melaksanakan persembahyangan di Pura Luhur Batukau.


 


“Jadi pada kesempatan hari ini bertepatan pujawali di Pura Luhur Batukau, yang jatuh pada Umanis Galungan, saya sekaligus mengunjungi Ruang Ramah Anak. Ini saya bentuk dengan pertimbangan, bahwa di sini ada suatu kearifan lokal, bahwa anak-anak yang belum ketus gigi belum boleh nangkil ikut ke luhur. Jadi berkenaan dengan hal tersebut, saya memiliki ide untuk membuatkan suatu ruang anak-anak,” jelas Bunda Rai.


 


Ia juga menambahkan, sebagai bentuk dukungan, Bunda Rai juga memberikan alat permainan edukatif serta buku-buku bacaan. Sehingga anak-anak tidak bosan menunggu dan para orang tua pun nyaman meninggalkan anaknya sembahyang. “Tujuan saya membuat ruang ramah ini agar orang tua bisa melaksanakan persembahyangan dengan khusyuk, sementara anak-anak merasa nyaman, tidak bosan, tidak rewel. Saya berharap ini akan menjadi role model bagi Pura lain untuk menyediakan ruang seperti ini,” harap Bunda Rai.


 


Lebih lanjut karena telah tersedianya ruang ramah anak di Pura Luhur Batukau, Bunda Rai menghimbau masyarakat tidak perlu khawatir membawa anak-anak saat persembahyangan. “Bagi para orang tua yang belum mengetahui, sekarang sudah ada ruang ramah anak, jadi bisa dititipkan anak-anak untuk bermain. Saya juga mengajak masyarakat yang memiliki buku atau mainan lebih untuk membantu melengkapi fasilitas ini agar lebih variatif,” imbuhnya.


 


Di akhir kunjungan, Bunda Rai berharap ke depan ruang ini dapat diperluas menjadi taman bermain yang lebih lengkap, termasuk ruang baca yang lebih memadai. Begitupun dengan Bupati Sanjaya, Wabup Dirga dan jajaran sangat mengapresiasi adanya ruang ramah anak di Pura Luhur Batukau. “Berkenaan dengan suasana hari raya, saya mengucapkan selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan, dumogi sami rahajeng,” tutup Bunda Rai dengan penuh harapan. 


 


Menyambut kedatangan rombongan, Bendesa Adat Wongaya Gede, I Ketut Sucipto menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam kepada Bunda Paud sekaligus Bunda Literasi Kabupaten Tabanan, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, atas inisiasinya menghadirkan Ruang Ramah Anak di kawasan suci Pura Batukau. “Kami mewakili seluruh masyarakat mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas perhatian Bunda Rai dalam menciptakan ruang ramah anak ini, lengkap dengan fasilitas permainan edukatif dan buku bacaan. Semoga keberadaannya memberi manfaat nyata bagi anak-anak yang tangkil bersama orang tua ke Pura Batukau,” ujarnya siang itu

Senin, 21 April 2025

Pemkot Denpasar Ngaturang Bhakti Penganyar Serangkaian Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur.

 Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede serta jajaran Pemkot Denpasar saat ngaturang Bhakti Penganyar serangkaian Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur, bertepatan dengan Soma Pon Wuku Dungulan/Penyajaan Galungan, Senin (21/4). 


Laporan Reporter : Agus

Denpasar,Bali Kini - Jajaran Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan Bhakti Penganyar serangkaian Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur, bertepatan dengan Soma Pon Wuku Dungulan/Penyajaan Galungan, Senin (21/4).  Pelaksanaan Bhakti Penganyar dipimpin Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, dan Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede beserta Anggota DPRD Kota Denpasar. 


Turut hadir pula Anggota DPRD Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar. 


Silih berganti pemedek datang di kawasan Penataran Pura Ulun Danu Batur untuk ngaturang bhakti sejak Puncak Karya pada Purnama Kedasa, Sabtu (12/4) lalu. Pelaksanaan Bhakti Penganyar Pemkot Denpasar diawali dengan pengilen Tari Rejang oleh Kecamatan Denpasar Barat, Topeng Wali oleh Sekehe Topeng Semara Kanti Padangsambian yang diiringi Sekehe Gong Dharma Laksana, Banjar Balun, Padangsambian. Merdu suara tetabuhan, kekidungan serta denting genta menambah khidmat suasana. Rangkaian prosesi diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput oleh Ida Pedanda Griya Beraban yang dilanjutkan dengan penyerahan punia. 


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, pelaksanaan Bhakti Penganyar Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur tahun ini mulai dilaksanakan secara normal.


"Pelaksanaan persembahyangan Bhakti Penganyar tahun ini sudah kembali normal dengan selalu menjunjung tinggi makna dalam prosesi upacara," ujarnya


Dikatakan Jaya Negara, Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur ini merupakan momentum bagi seluruh umat Hindu untuk meningkatkan sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Selain itu, momen ini juga baik dimanfaatkan sebagai ajang mulatsarira. Sehingga keseimbangan alam semesta beserta isinya terutama sarwaprani, hasil pertanian dan perkebunan yang baik dapat tercipta. 


"Tentu ini merupakan momentum bagi kita bersama untuk meningkatkan sradha dan bhakti umat, serta memohon asung kertha wara nugraha Ida Sang Hyang Widi Wasa," jelasnya


Jaya Negara menambahkan, pelaksanaan Bhakti Penganyar juga bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur Pemerintah Kota Denpasar atas kelancaran dalam menjalankan swadharma membangun daerah.

 

“Rasa persatuan (menyama braya) umat Hindu harus kita pupuk, sehingga yadnya sebagai wujud syukur dapat terus kita laksanakan guna meningkatkan sradha dan bakti umat sesuai dengan swadarma menuju keseimbangan alam semesta," jelasnya


"Serta dapat memancarkan energi Dharma yang dapat memberikan hal positif bagi jagat Bali untuk membersihkan dan menetralisir hal-hal negatif yang tidak diinginkan demi terciptanya keseimbangan jagat beserta isinya," imbuhnya


Pangemong Pura Ulun Danu Batur, Pelinggih Dane Jero Gede Batur Duwuran mengatakan bahwa seperti tahun-tahun sebelumnya, rangkaian akan dimulai selama sebulan penuh, dari Tilem Kasanga, 28 Maret 2025 dan berakhir pada Tilem Kadasa 27 April 2025. Rangkaian upacara dimulai dengan ritual Netegang pada Tilem Kasanga, 28 Maret 2025. Pada Puncak Ngusaba Kadasa bertepatan dengan Purnama Sasih Kedasa pada 12 April 2025 lalu digelar tiga ritual penting yakni Pepada Agung, Puncak Upacara, dan Upacara Tengahing Dalu. 


Pada tanggal 13 April 2025 diadakan Pepada Penek dan Pujawali Wayon Ageng, sedangkan pada 14 April 2025 dilaksanakan Bakti Panganyar, Wayon Alit, Bakti Nebengin, Bakti Ngabuangin, dan Bakti Maider Gita. Setelah Wayon Alit, Ngusaba Kadasa akan dilanjutkan dengan Bakti Panganyar hingga masineb (selesai) pada 24 April 2025. Bakti Panganyar berlangsung selama sembilan hari dari tanggal 15 April 2025 hingga 23 April 2025.


"Kemudian pada 24 April 2025 akan dilaksanakan Panyineban yang terdiri atas Bakti Pepranian, Nuek Bagia Pulakerti, Mralina Sampian, dan Mendem Bagia Pulakerti, serta Bakti Patingkeb. Panyineban tepat pada Umanis Galungan," ujarnya. 

Jumat, 18 April 2025

Karya Ngenteg Linggih di Pura Kawitan Mpu Aji Dukuh Sakti


Laporan Reporter : Wah 

Denpasar, Bali Kini - Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri sekaligus berkesempatan mendem pedagingan di gedong catu serangkaian Karya Ngenteg Linggih, Mamungkah Nubung Pedagingan Wrespati Kalpa Agung di Pura Kawitan Mpu Aji Dukuh Sakti, Desa Adat Kesiman, Denpasar Timur bertepatan dengan Rahina Sugihan Bali pada, Junat (18/4).


Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati, Lurah Kesiman, Nyoman Nuada, Jro Bendesa Adat Kesiman, Penglingsir Puri Kesiman, serta undangan dan warga pengempon Pura Kawitan Mpu Aji Dukuh Sakti.


Wawali Arya Wibawa saat dijumpai usai melaksanakan prosesi mendem pedagingan serta ngaturang punia mengatakan, pelaksanaan upacara keagamaan di Parhyangan Pura Kawitan Mpu Aji Dukuh Sakti ini adalah salah satu bentuk meningkatkan sradha bhakti umat Hindu kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.


Pihaknya juga mengharapkan setelah dilaksanakannya upacara Ngenteg Linggih ini seluruh umat terutama warga pengempon Pura Kawitan Mpu Aji Dukuh Sakti dapat terus meningkatkatkan rasa persaudaraan dan persatuan antara sesama umat.


"Tentu pelaksanaan yadnya ini sebagai sarana peningkatan nilai spiritual sebagai umat beragama. Kami berharap ke depan upacara yadnya ini dapat memberikan energi positif yang dapat memancarkan hal positif bagi umat serta menetralisir hal- hal negatif di lingkungan setempat," katanya.


Sementara Ketua Panitia Karya, I Wayan Sukadana mengatakan pelaksanaan karya ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam semesta beserta isinya. Hal ini juga untuk menetralisir aura negatif yang mengganggu kehidupan manusia, khususnya krama pengempon Pura Kawitan Mpu Aji Dukuh Sakti. Sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang aman damai gemah ripah loh jinawi. Karya ini juga sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta atas anugrah yang diberikan.


"Tujuannya tentu tidak lain adalah untuk menjaga keseimbangan alam semesta beserta isinya serta menghindari seluruh umat manusia dari marabahaya, serta sebagai wujud syukur untuk senantiasa diberikan tuntunan dalam melaksanakan tugas kewajiban," ujarnya.


Adapun rangkaian karya dimulai pada tanggal 3 April 2025 yang diawali dengan upacara matur piuning karya, selanjutnya pada hari ini, tanggal 18 April 2025 dilaksanakan upacara melaspas, pecaruan panca rupa, panca kelud, nubung pedagingan. Sedangkan Puncak Karya akan dilaksanakan pada tanggal 28 April 2025 mendatang. Sedangkan upacara Nyineb akan dilaksanakan pada 3 Mei 2025. 

Senin, 14 April 2025

Puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh Pura Besakih


Laporan Reporter : Tim Lpt Klungkung 

Bali Kini - Bupati Klungkung, I Made Satria bersama Ny. Eva Satria dan Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra bersama Ny. Kusuma Surya Putra, Sekda Klungkung, Anak Agung Gede Lesmana dan jajaran Pemkab Klungkung mengikuti Puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) Pura Agung Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Saniscara Wage Julungwangi, Purnama Sasih Kedasa, Minggu (12/4). 


Prosesi pemuspaan diawali dari Pura Catur Loka Pala Pura Gelap dan dilanjutkan di Penataran Pura Agung Besakih. prosesi ini dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster serta bupati/walikota se-Bali.


Usai melaksanakan persembahyangan, Bupati Satria berharap, seluruh umat biberi kesejahteraan dan diberkati ketenangan hati dan pikiran. ”Saya berharap upacara ini akan memberikan kedamaian dan keselamatan kepada umat sedarma dan masyarakat Klungkung pada khususnya,” harap Bupati Satria.


Ketua panitia karya Jro Mangku Widiartha menjelaskan, Rangkaian acara Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) tahun ini telah berlangsung sejak 19 Maret 2025 dan akan berakhir pada 6 Mei 2025. “Puncak dari acara ini yakni hari iniSabtu, 12 April 2025 Berlangsung selama 21 hari berturut-turut, penganyar dari seluruh kabupaten/kota di Bali akan dimulai dari 13 April hingga 3 Mei 2025,” ujar Mangku Widiartha.

Bupati Satria Hadiri Acara Launching Gerakan Bali Bersih Sampah Bersama Gubernur Bali


Laporan Reporter : Tim Lpt Klungkung 

Bali Kini - Bupati Klungkung I Made Satria bersama Ketua TP PKK Kabupaten Klungkung Ny. Eva Satria menghadiri Acara Launching Gerakan Bali Bersih Sampah bertempat di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Werdhi Budaya Art Centre Denpasar Jl. Nusa Indah Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, Jumat (11/4). 


Gerakan Bali Bersih Sampah dilaunching secara bersama-sama dengan membunyikan kentongan atau kulkul, oleh Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Dr. Hanif Faisol Nurofiq, Gubernur Bali Wayan Koster, Ketua TP PKK Provinsi Bali Bunda Putri Koster, Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta Dan Bupati Walikota Se-Bali, serta undangan terkait lainnya

Tradisi Sarining Taun Nyegara Gunung Warga Desa Bukit

 


Harmoni Umat Hindu dan Muslim Sembahkan Hasil Bumi Sebagai Rasa Syukur

Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih


Karangasem, Bali Kini– Warga Desa Bukit, Karangasem, kembali melaksanakan tradisi turun-temurun Sarining Taun Nyegara Gunung, Senin (14/5/2025), sebuah upacara tahunan sebagai wujud syukur atas hasil bumi. Tradisi ini menjadi simbol kerukunan umat Hindu dan Muslim. Mereka bersama-sama membawa Pajegan / Pajegan Wale ke segara (laut), sebelum berpisah untuk bersembahyang di tempat masing-masing.


Umat Hindu melanjutkan persembahyangan ke Pura Linggayoni, sementara warga Muslim berziarah ke Makam Datuk Mas Pakel atau dikenal juga sebagai Sunan Mumbul, yang merupakan leluhur/ cikal bakal adanya warga Muslim di Desa bukit, Karangasem. Mereka berjalan beriringan menuju laut, membawa pajegan berisi hasil panen desa seperti rambutan dan durian, mengenakan pakaian adat masing-masing.


Perbekel Desa Bukit, I Gusti Ngurah Widnyana, mengatakan bahwa upacara tahun ini menjadi momen membangkitkan kembali tradisi Sarining Taun yang sempat tidak terlaksana. “Kami dari pemerintahan desa memfasilitasi dan mendukung penuh pelaksanaan upacara ini. Dengan menghadirkan Sarining Taun, kami berharap bisa menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan, Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” ujarnya.Pajegan Wale juga dibawa oleh warga Muslim Saren Jawa / Sasak Jawa sebagai bentuk syukur yang ditujukan ke makam leluhur.


Upacara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, di antaranya I Gusti Bagus Subagiarta (Ode) dan I Gusti Ayu Mas Sumantri selaku mantan Bupati yang juga mewakili Bupati Karangasem Gusti Putu Parwata.


Tokoh masyarakat sekaligus anggota DPRD Karangasem, Ode, memberikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan tradisi ini. “Tradisi ini adalah bentuk rasa syukur masyarakat Desa Bukit kepada leluhur, dengan menghaturkan hasil bumi. Mudah-mudahan melalui upacara ini, rasa toleransi antarumat beragama di Desa Bukit menjadi spirit keharmonisan yang bisa disebarkan ke seluruh Bali,” ungkapnya.


Tradisi Sarining Taun Nyegara Gunung merupakan warisan perintah dari Raja Karangasem di masa lalu, sebagai simbol keharmonisan antara umat Hindu dan Muslim di Desa Bukit. Semangat toleransi dan kebersamaan ini terus dijaga hingga kini, menjadi contoh nyata persaudaraan lintas agama di Bali. 

Sabtu, 12 April 2025

Walikota Jaya Negara dan Wawali Arya Wibawa Hadiri Pujawali Pura Agung Lokanatha Denpasar.

 


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, serta Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede saat bersembahyang bersama serangkaian Karya Padudusan Alit di Pura Agung Lokanatha Denpasar nemoning Purnama Sasih Kedasa, Sabtu (12/4). 

Laporan Reporter : Eka

Denpasar , Bali Kini - Pemerintah Kota Denpasar menggelar Karya Padudusan Alit serangkaian Pujawali di Pura Agung Lokanatha Denpasar nemoning Purnama Sasih Kedasa, Sabtu (12/4). Hadir ditengah pemedek dan masyarakat untuk mengikuti rangkaian pujawali, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, serta Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede.  


Tampak hadir pula Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua PHDI Kota Denpasar, I Made Arka dan Pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar. 


Diriingi suara gambelan dan kidung, pelaksanaan Bhakti Pujawali berlangsung khidmat. Diawali dengan pangilen  Tari Rejang, Wayang Lemah dan Topeng Wali, rangkaian pujawali dilanjutkan dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Oka Karang, Griya Tegeh Lumintang. 


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan bahwa pujawali ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat umat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Hal ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari ajaran Tri Hita Karana.


"Dengan pelaksanaan pujawali ini mari kita tingkatkan sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana," ujar Jaya Negara.

 

Sementara Kabag Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara mengatakan, Karya Pedudusan Alit sekaligus pujawali di Pura Agung Lokanatha Denpasar dilaksanakan bertepatan dengan Purnama Sasih Kadasa. Dimana, Ida Bhatara Nyejer selama satu hari untuk selanjutnya dilaksanakan Penganyar dan Penyineban. 


Alit Surya Antara mengaku bersyukur seluruh rangkaian piodalan telah berjalan lancar. Dimana tahapan demi tahapan pujawali sudah terlaksana dengan baik. Sehingga dapat mendukung terciptanya keseimbangan alam semesta beserta isinya. 


"Kami berharap momentum Pujawali ini menjadi wahana untuk meningkatkan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa untuk mendukung keseimbangan alam semesta," ujarnya. 

Jajaran Pemkab Tabanan Laksanakan Persembahyangan Purnama Kedasa di Pura Luhur Batukau


Laporan Reporter : Tim Lpt Tabanan 

Bali Kini  – Sebagai wujud sradha bhakti dan penghormatan terhadap nilai-nilai spiritual, Jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan yang dipimpin Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., melaksanakan persembahyangan bersama dalam rangka rahina Purnama Kedasa yang jatuh pada Sabtu, (12/4). Persembahyangan ini berlangsung khidmat dan turut dihadiri Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga, Sekda, para Asisten serta perangkat daerah di lingkungan Pemkab Tabanan. 


Sebelum memulai persembahyangan bersama, Bupati Sanjaya dan Wakil Bupati beserta jajaran, berkesempatan memberi makan ikan dan melepas burung perkutut dalam rangka pelestarian lingkungan dan wujud keharmonisan manusia dengan lingkungan. Hal tersebut, sebagai perwujudan ajaran Tri Hita Karana, yakni menjaga keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama manusia dan juga manusia dengan alam lingkungan. 


Setelah itu, persembahyangan bersama dimulai di Pura Beji dan kemudian dilanjutkan di luhur Batukau yang dipimpin oleh Jro Mangku Pura setempat. Usai persembahyangan, Sanjaya juga mengumpulkan seluruh jajaran di wantilan Pura Luhur Batukau guna membahas berbagai hal menyangkut program-program pembangunan yang telah dan akan berjalan serta melaksanakan evaluasi kinerja dari seluruh perangkat daerah. 


Dikatakan juga oleh Sanjaya, bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi bagian dari rutinitas keagamaan, namun juga sebagai momentum introspeksi diri dan doa bersama untuk keselamatan serta kesejahteraan dan kerahayuan masyarakat Tabanan. “Melalui persembahyangan di Pura Luhur Batukau yang merupakan salah satu Pura Sad Kahyangan Jagat, kita memohon tuntunan serta kerahayuan untuk seluruh masyarakat Tabanan. Ini adalah bentuk nyata implementasi nilai spiritual dalam kepemimpinan,” ujarnya.


Dengan semangat yang penuh kekhidmatan, pelaksanaan persembahyangan ini diharapkan dapat memperkuat spiritualitas para pemimpin daerah dan jajaran sekaligus menjadi energi positif dalam melanjutkan pembangunan di Tabanan yang harmonis dan berkelanjutan, sesuai dengan visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani, (AUM). 

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved