-->

Selasa, 23 Juli 2024

Jajaran Pemkab Tabanan Laksanakan Bhakti Penganyar di Pura Luhur Giri Salaka Alas Purwo


Tabanan , Bali Kini  -
Jajaran Pemerintah Kabupaten Tabanan melaksanakan persembahyangan Bhakti Penganyar sekaligus tingkatkan sradha bhakti sebagai umat beragama di Pura Luhur Giri Salaka Alas Purwo, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, Jawa Timur pada Minggu, (21/7) dan Pura Mandara Giri, Semeru Agung, Lumajang, Jawa Timur pada Senin, (22/7). Yang mana rombongan Nganyarin tersebut dipimpin langsung Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE., MM., bersama Istri, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya.



Turut hadir, Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan beserta Istri, beberapa anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda, para Asisten beserta Istri dan Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemkab Tabanan beserta staf, Jajaran TP PKK Tabanan, Instansi Vertikal dan BUMD di Tabanan, Forum Perbekel se-Kabupaten Tabanan serta undangan terkait lainnya. Rangkaian persembahyangan saat itu berlangsung dengan khidmat dan lancar.



Perjalanan Sanjaya beserta rombongan diawali dengan mengikuti pujawali di Pura Luhur Giri Salaka yang terletak di tengah areal Taman Nasional Alas Purwo, dimana Pujawali ini dilaksanakan setiap 210 hari sekali dan puncaknya jatuh pada Rabu 17 Juli 2024 sebelumnya yang bertepatan dengan rahina Pagerwesi. Bupati Sanjaya menyambut baik pelaksanaan pujawali tersebut sebagai wujud syukur dan penghormatan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa serta ajang meningkatkan spiritualitas diri sebagai umat beragama.



Di hari berikutnya, rombongan kemudian melanjutkan menghaturkan bhakti penganyar dalam rangkaian karya Panca Wali Krama di Pura Mandara Giri Semeru Agung, dimana Karya Panca Wali Krama di pura yang menjadi salah satu Pura penting di Kabupaten Lumajang tersebut mencapai puncaknya pada, Sabtu, 20 Juli 2024 sebelumnya, yang bertepatan dengan Purnama Kasa, dan akan diakhiri dengan upacara nyineb pada 4 Agustus 2024. Persembahyangan di pura tersebut juga berlangsung dengan penuh khidmat dengan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat umat sedharma dari berbagai daerah.



Melalui momentum tersebut, Bupati Sanjaya menyampaikan rasa syukurnya karena bisa bersama-sama jajaran Pemkab Tabanan melaksanakan bakti di dua Pura suci tersebut.  Bahkan di Pura Alas Purwo, Bunda Rai beserta Jajaran TP PKK Tabanan sempatkan Ngayah Nari Rejang, begitu juga di Pura Mandhara Giri Semeru Agung. Uniknya juga, Pimpinan nomor satu di Kabupaten Tabanan dan Bunda Rai juga sempatkan ngayah megambel bersama sekaa gong wanita Pemkab Tabanan dalam rangkaian upacara persembahyangan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung.  



"Jadi kami sangat bersyukur sekali kembali bisa hadir menghaturkan bakti, juga ngaturang ayah di Pura Luhur Giri Salaka Alas Purwo dan Pura Mandara Giri Semeru Agung Lumajang. Ini adalah bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam upaya pelestarian tradisi, adat, agama dan budaya sekaligus menjaga hubungan spiritual dan mempererat tali persaudaraan antar umat sedharma. Semoga kegiatan ini membawa berkah dan manfaat positif serta kedamaian bagi kita semua," harap Sanjaya. 



Bunda Rai juga menambahkan, bahwa kegiatan ini tidak hanya memperkuat nilai-nilai spiritual, tetapi juga mampu mempererat ikatan kebersamaan. "Saya merasa sangat senang dapat ikut serta menghaturkan bakti dan ngayah Nari Rejang bersama jajaran TP PKK Tabanan di Pura Luhur Giri Salaka Alas Purwo dan Pura Mandara Giri Semeru Agung Lumajang. Ini adalah momen yang sangat berarti bagi kita semua untuk bersama-sama memanjatkan doa dan memohon asung kerta wara nugraha dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa," imbuhnya. 



Terkait kehadiran Bupati Tabanan beserta rombongan dalam Bhakti Penganyar ini, Ketua PHDI Kabupaten Lumajang dalam kesempatan tersebut menyambut baik Bupati beserta rombongan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung. Pihaknya sampaikan ucapan terima kasihnya kepada Bupati Sanjaya beserta rombongan yang telah hadir menghaturkan Bhakti Penganyar dan terus memberikan dukungan pada umat sedharma khususnya di Lumajang. "Sekali lagi saya haturkan terima kasih yang tinggi atas dukungan yang telah diberikan dalam persiapan Upakara Panca Wali Krama di Pura Mandara Giri, Semeru Agung dan dukungannya pada umat disini," pungkasnya. [jem]

Senin, 22 Juli 2024

Nyepi Desa Adat Kesimpar, Dijaga Ketat Pecalang


Karangasem, Bali Kini -
Desa Adat Kesimpar, Abang menyelenggarakan Nyepi Adat rangkaian upacara Usaba Dodol Pura Desa, Senin (22/7/2024). Penjagaan ketat dilaksanakan pecalang Desa Adat Kesimpar, didampingi oleh Bhabinkamtibmas setempat. 


Penjagaan diadakan di setiap perempatan jalan yang ada di 4 wilayah yakni; Desa Abang, Desa Pidpid,Desa Kesimpar dan Desa Nawakerti yang berada dalam naungan Desa Adat Kesimpar.  Tiap-tiap jalan menuju desa ditutup, kecuali jalan nasional. Setiap pengendara yang ingin memasuki atau melewati jalan di Desa tersebut tidak diperbolehkan untuk masuk atau berhenti di wilayah Nyepi. Mereka langsung dialihkan ke jalan lain, atau diharuskan putar balik. 


Penjagaan Nyepi Adat di Desa Abang, sama ketatnya dengan penjagaan Nyepi Nasional. Menurut Pengurus Pecalang Desa Adat Kesimpar, Nyoman Arya mengatakan jika belum ada aturan tertulis terkait sanksi oleh pelanggar, namun dipastikan akan mendapat hukum adat. 


"Selama ini sih belum ada yang melanggar, kami antisipasi dengan melakukan peringatan terlebih dahulu, tapi sanksi adat bagi para pelanggar itu ada," Katanya. 


Nyepi adat ini dilaksanakan start dari pukul 07.00 Wita hingga pukul 16.00 Wita. Dimana catur brata penyepian tetap dilaksanakan seperti pada umumnya, hingga batas waktu yang ditentukan. Seluruh fasilitas umum seperti Kantor pos, kantor Camat, Kantor Desa atau instansi, sekolah, pasar dan para pedagang tutup dan diliburkan. Sementara, pengamanan oleh polisi tetap berjalan. (Ami)

Bupati Tamba Sebut TPI Pengambengan Bakal Menjadi Destinasi Wisata Perikanan


Jembrana, Bali Kini
- Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan dengan potensi yang tinggi serta telah masuknya investasi, Pelabuhan Perikanan  Pengambengan ( PPI ) dikecamatan Negara bakal menjadi destinasi wisata perikanan di Jembrana. Keberadaan pelabuhan perikanan juga akan mendukung pengembangan wisata bahari di Kabupaten Jembrana . Dengan masuknya investasi , diyakini akan dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

 Optimisme itu Ia sampaikan saat menghadiri tasyukuran Petik Laut, Sabtu (20 /7) dipadati Ribuan masyarakat di TPI Pengambengan.

"Selamat kepada masyarakat pengambengan,  ada investasi disini masuk. Mudah-mudahan ditahun ini bisa groundbreaking . Nilainya sangat besar Rp 1,7 Triliun. Tentunya  masuknya investasi dan dibangunnya pelabuhan ikan pengambengan , kita ingin masyarakat mendapat manfaat ,"  ungkap Bupati Tamba dalam sambutannya. 

Sebelumnya ,  Menparekraf Sandiaga Uno juga sempat berkunjung ke Jembrana untuk  meninjau Pelabuhan Pengambangan Jembrana yang Direncanakan Jadi Destinasi Wisata Bahari

Menparekraf Sandiaga mengatakan, rencana PPN Pengambengan ini diharapkan menjadi suatu tujuan destinasi wisata baru di Kabupaten Jembrana dan diharapkan dapat memeratakan wisatawan ke kawasan Bali Barat, mengingat sampai saat ini wisatawan memusat di Bali Selatan.

Mendukung kesiapan itu, Bupati Tamba juga menghimbau dan mengajak  warga yang secara langsung memanfaatkan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan di Selat Bali dan sepanjang pantai Kabupaten Jembrana untuk ikut menjaga.

Dengan turut melindungi dan melestarikan alam itu  membantu terpeliharanya daya dukung dan kualitas lingkungan secara seimbang dan berkelanjutan. 

"Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Jembrana akan selalu berupaya meningkatkan kesejahteraan serta kapasitas para nelayan dengan berbagai program / kegiatan pemberdayaan masyarakat nelayan, " tandasnya. 

Dukungan itu salah satunya melalui acara Petik Laut, Bupati Tamba memaknai sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil tangkap yang melimpah.

Rasa syukur nelayan atas hasil yang  didapat dari laut. 

"Saya juga berdoa setelah sleesainya acara ini, semoga tuhan yang maha kuasa melimpahkan rejekinya dan melimpah limpah kepada nelayan di pengambengan dan seluruh nelayan yang ada di kabupaten jembrana, " ucapnya. 

Kegiatan petik laut ini diisi dengan berbagai kegiatan, salah satunya Larung Sesaji yang dilakukan di tengah laut, sekitar 13 Perahu dan 80 viber sudah di hias untuk ikut serta dalam acara tersebut. Kegiatan ini menjadi tradisi masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup dari hasil laut  tiap memasuki bulan muharam

Sementara itu, Kepala Desa Pengambengan Kamaruzzaman menjelaskan, Kegiatan Petik Laut ini dilaksanakan dari tanggal 14 sampai 20 Juli puncaknya. 

"Dapat kami laporkan kepada bapak bupati dari 13 perahu yang berjejer disini di sebelah selatan juga ada 80 viber yang sudah di hias untuk ikut serta melarung ke laut, " jelasnya.

Kamaruzzaman juga menegaskan kegiatan ini diadakan Pemerintah Desa bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Jembrana dibawah naungan bupati Jembrana yang turut memberikan  bantuan. 

"Hari ini saya ucapkan terimakasih kepada bapak bupati telah hadir ditengah-tengah masyarakat kami disini, kami merasa bangga, dan kami merasa disayangi, " pungkasnya. ( Hum)

Hadiri Lomba Jukung Memeriahkan Petik Laut Desa Air Kuning, Bupati Tamba Dukung penguatan tradisi


Jembrana , Bali Kini
- Puluhan Peserta ikuti Lomba Jukung Layar Bupati CUP I dalam acara Petik Laut, Pada Minggu, 21 Juli 2024 di Desa Air Kuning, yang sudah menjadi tradisi turun temurun masyarakat pesisir. 

Tasyakuran petik laut ini serangkaian Peringatan Tahun Baru Islam / Asyura Tahun 1446 H, yang juga dilaksanakan setiap memasuki bulan Muharram. 

Dibuka secara langsung oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Petik Laut sebagai upaya melestarikan tradisi masyarakat pesisir, dan ungkapan rasa syukur atas hasil tangkap yang melimpah. 

"Terimakasih kepada seluruh nelayan yang telah ikut berperan aktif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat jembrana, khususnya dalam penyediaan ikan, " ungkap Bupati Tamba dalam sambutannya. 

Bupati Tamba mengatakan dari tahun ke tahun Pemerintah Kabupaten Jembrana juga selalu berupaya meningkatkan kesejahteraan serta kapasitas para nelayan dengan berbagai program/kegiatan pemberdayaan masyarakat nelayan, maupun dari anggaran. 

" Untuk penguatan  tradisi senantiasa kita dukung . Petik laut dari tahun ketahun sudah kita bantu .

Hari ini anggarannya kita gunakan dari kecamatan  dan desa senilai 100 juta mudah-mudahan bisa dipergunakan dengan baik, " ujarnya. 


Saat itu, Bupati juga menjelaskan terkait Irigasi yang rencananya akan menjadi program prioritas di tahun 2025. 

"Masalah irigasi bapak bupati ditahun 2025 akan fokus ke masalah irigasi kita untuk memperbaiki bendungan-bendungan, memperbaiki juga saluran-saluran irigasi, parit-parit atau dam-dam kecil sebagai salah satu yang menopang untuk kesejahteraan petani kita, " ucap Bupati Tamba. 


Lebih lanjut, program Irigasi ini nantinya sebagai salah satu sarana pendukung bagi para Petani Kabupaten Jembrana untuk menyambut Jembrana Emas 2026.

"Jadi kita menyambut jembrana emas ini semua kita siapkan, pertaniannya juga kita siapkan, karena pada saat  Jembrana menjadi kunjungan wisata nanti jangan sampai kita tidak punya sayur, tidak punya buah. Sayur buah harus dari kita untuk dimakan oleh wisatawan yang datang ke Jembrana, " tandasnya. 


Sementara Perbekel Desa Air Kuning Samsudin mengatakan terkait Lomba Jukung Layar diikuti oleh 50 peserta perwakilan dari 5 Banjar yang masing-masing Banjar 10 peserta. 

"Untuk Juara I nantinya akan mendapat hadiah 1,5 juta, juara II 1juta, juara III 750 ribu, dan juara IV 500 ribu, peserta yang belum beruntung juga akan kita berikan hadiah apresiasi 200 ribu kepada masing-masing peserta, " jelasnya. 


Samsudin juga mengucapkan trimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Jembrana yang telah mendukung anggaran dalam acara Petik Laut sebagai bentuk melestarikan tradisi. 

"Trimakasih kepada pemerintah kabupaten jembrana khsusnya bapak bupati yang selalu mendukung acara kami, " pungkasnya.( Ari bisma )


Jumat, 19 Juli 2024

Kerja Sama Kolaboratif PHDI Pusat dengan Kemenag RI


Jakarta , Bali Kini
- Kementerian Agama RI melalui Badan Litbang dan Diklat melakukan kunjungan ke Sekretariat Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, Jakarta pada Jumat, (19/7/2024). Kunjungan tersebut dalam rangka inisiasi dan membahas rancangan Nota Kesepahaman tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Pengelolaan Rumah Ibadat, Pengelolaan Lembaga Artha, Pengelolaan Pitra Yadnya, dan Manusia Yadnya.  


Rombongan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dipimpin oleh Efa Ainul Falah, Pejabat Fungsional Kemenag RI, yang didampingi Siti Mukzizatin, Widyaiswara Litbang, serta Dhanu S. Sementara itu Pengurus Harian PHDI Pusat yang menerima rombongan Kemenag RI adalah Ketua Bidang Hukum dan HAM Yanto Jaya, Ketua Bidang Keagamaan Astono Chandra Dana, Ketua Bidang Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan I Wayan Kantun Mandara. Juga turut mendampingi Sekretaris Bidang Pendidikan dan SDM, Ketut Budiawan, Sekretaris Bidang Kebudayaan dan Kearifan Lokal Budiana Setiawan, Bendahara Umum Made Sumadi Arta, dan Kepala Sekretariat PHDI Pusat Wayan Suyasa.


Efa Ainul Falah selaku Ketua Tim menyampaikan bahwa tujuan kunjungan tersebut adalah untuk menjalin kolaborasi Kementerian Agama RI dan PHDI selaku Majelis Tertinggi Agama Hindu dalam program pengembangan SDM demi kemajuan umat Hindu sebagai warga bangsa.  


Pada kesempatan tersebut, Yanto Jaya menyampaikan apresiasi atas kunjungan rombongan Tim Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI. Hal itu dinilai sebagai bentuk langkah nyata Kementarian Agama dalam memberi pelayanan kepada organisaasi dan lembaga keagamaan, khususnya yang bernafaskan Hindu.


"Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kehadiran Bapak dan Ibu semua mewakili Kementerian Agama RI," ujarnya.


Dalam pertemuan itu tim Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dan tim PHDI Pusat berhasil merumuskan rancangan Nota Kesepahaman, yang selanjutnya akan ditandatangani Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Amin Suyitno, dan Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat, Wisnu Bawa Tenaya. 


Pada kesempatan yang sama, Astono mengatakan PHDI berkomitmen dan memastikan kesepakatan kerja sama kolaboratif PHDI Pusat dengan Libang Kemenag RI dapat dilaksanakan dengan baik. 


 "Dengan keberadaan PHDI di seluruh provinsi di Indonesia, bahkan ada yang sampai tingkat desa, kami siap bekerja sama, berkolaborasi, dan menyukseskan isi Nota Kesepahaman ini," terangnya mewakili Pengurus PHDI Pusat.


Sebagai informasi, sebelumnya PHDI Pusat juga telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dalam mengelorakan Revolusi Mental. Kemudian kerja sama kolaboratif antara  Kementerian Agama RI dan PHDI Pusat dalam pengembangan SDM ini dinilai sebagai kejelasan sikap dan pengakuan pemerintah terhadap lembaga keagamaan Hindu khususnya PHDI Pusat.[tim/r2]

Ny. Antari Jaya Negara Buka Pelatihan Banten Pulegembal Desa Dangin Puri Kangin


Denpasar, Bali Kini -
Pelatihan membuat banten Pulegembal di Desa Dangin Puri Kangin, secara resmi dibuka Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara bersama Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, di Pura Swagina Taman Sari, Jalan Angsoka, Desa Dangin Puri Kangin, pada Jumat (19/7). 


Pada kesempatan sore itu, nampak antusiasme warga setempat sangat tinggi, utamanya para kalangan wanita Hindu, yang ingin mengetahui makna dan cara membuat banten sesuai dengan sastra agama. 


Di sela kegiatan berlangsung, Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara mengatakan, pelatihan membuat banten ini merupakan program yang dilaksanakan secara berkelanjutan dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman wanita Hindu mengenai makna dan filosofi upakara yang terkandung dalam sarana upakara. 


"Salah satunya pelatihan membuat banten Pulegembal selain untuk meningkatkan pemahaman krama agar bisa membuat sesuai dengan sastra, juga untuk memperkenalkan bahwa membuat banten tidak rumit, terutama bagi pemula," ujarnya.



Salah satu narasumber pelatihan, Ni Wayan Sukerti menjelaskan, Banten Pulegembal yakni adalah Banten yang terdiri dari jajan/jaje suci yang dibuat/dibentuk menyerupai simbol-simbol Alam Semesta/Bhuana Agung.


 "Jenis banten ini merupakan perlengkapan upakara panca yadnya seperti Manusa Yadnya, Bhuta Yadnya, Pitra Yadnya, Resi Yadnya dan Dewa Yadnya yang mempunyai tujuan yang sama untuk permohonan kepada Sang Hyang Ganapati yang merupakan dewa kemakmuran. Banten ini di pakai untuk melengkapi Dapetan/Ayaban Tumpeng 21," jelas Nyoman Sukerti.(esa)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved