-->

Bali Kini

Ads

Kabar Denpasar

Kabar Tabanan

Kabar Klungkung

Kabar Jembrana

Senin, 20 Oktober 2025

Wawali Arya Wibawa Lepas Jalan Santai Peguyangan Festival 2025Wujudkan Semangat Kebersamaan dan Geliat Ekonomi Kreatif Warga


Ket. Foto:
Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, lepas burung merpati sebagai tanda dimulainya Jalan Santai Peguyangan Festival (Yang Fest) 2025, Minggu (19/10) di Lapangan Antasura, Banjar Benaya, Kelurahan Peguyangan.

Laporan Reporter : Pur 
Denpasar, Bali Kini - Suasana ceria dan penuh semangat mewarnai pelaksanaan Jalan Santai dalam rangkaian Peguyangan Festival (Yang Fest) 2025, yang berlangsung di Lapangan Jalan Antasura, Banjar Benaya, Kelurahan Peguyangan, Minggu (19/10).
Kegiatan ini secara resmi dilepas oleh Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, dengan pelepasan burung merpati yang disambut antusias oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan masyarakat.

Usai melepas peserta, Wawali Arya Wibawa tampak ikut berjalan santai bersama Ketua Komisi II DPRD Denpasar, I Wayan Sutama, Camat Denpasar Utara, I Wayan Ariyanta, serta para tokoh masyarakat Kelurahan Peguyangan. Sepanjang rute, suasana keakraban dan semangat kebersamaan begitu terasa di antara warga yang turut meramaikan kegiatan ini.

Peguyangan Festival atau yang akrab disebut Yang Fest menjadi salah satu ajang kreatif warga untuk mempererat tali kebersamaan serta menggeliatkan potensi seni, budaya, dan ekonomi lokal. Tidak hanya warga Peguyangan, peserta juga datang dari berbagai wilayah di Kota Denpasar untuk menikmati suasana penuh keceriaan di akhir pekan tersebut.

Di sela kegiatan, Wawali Arya Wibawa menyampaikan apresiasi atas semangat masyarakat Kelurahan Peguyangan yang terus menjaga kekompakan dan kebersamaan melalui kegiatan positif seperti Yang Fest.

“Festival seperti ini bukan sekadar hiburan, tapi juga wadah untuk memperkuat rasa menyama braya, menggeliatkan ekonomi lokal, serta menjadi ruang ekspresi bagi generasi muda Peguyangan,” ujar Arya Wibawa.

Selebihnya Arya Wibawa menambahkan bahwa Pemerintah Kota Denpasar terus mendorong pelaksanaan kegiatan berbasis masyarakat yang selaras dengan visi Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju.

“Kita ingin agar setiap kelurahan di Denpasar memiliki ruang kreasi dan ekspresi seperti ini, karena dari sinilah semangat gotong royong dan kreativitas tumbuh,” imbuhnya.

Sementara itu, Lurah Peguyangan, I Gede Sudi Arcana, menjelaskan bahwa Peguyangan Festival 2025 berlangsung selama dua hari, 18–19 Oktober 2025, dengan berbagai kegiatan menarik seperti Lomba Tari Sekar Jempiring, Lomba Gebogan Buah, Lomba Lamak Surya, Lomba Cerdas Cermat, hingga penampilan band lokal.

“Selain menjadi hiburan bagi masyarakat, kegiatan ini juga kami harapkan dapat menjadi ajang promosi potensi wilayah serta memperkuat rasa bangga warga terhadap identitas daerahnya,” ujarnya.

Tahun ini, festival semakin meriah dengan penampilan Lolot Band, Yong Sagita, serta sederet band lokal yang membawa nuansa nostalgia dan semangat kebersamaan khas Peguyangan.

“Kami berharap kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat mampu melahirkan ruang-ruang kreatif yang sehat, inklusif, dan penuh semangat positif,” tutupnya.

Ny. Antari Jaya Negara Pimpin Rapat Evaluasi Pelaksanaan Gebyar Literasi 2025


Ket. Foto :

Ny. Antari Jaya Negara didampingi Ketua Harian Bunda Literasi Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa usai memimpin rapat evaluasi pelaksanaan Gebyar Literasi Tahun 2025 yang diselenggarakan di area Muntig Siokan, Minggu (19/10).


Sampaikan Apresiasi, Harapkan Gebyar Literasi Tahun Mendatang Semakin Lebih Baik
Laporan Reporter : Win 

Denpasar, Bali Kini - Bunda Literasi Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara memimpin rapat evaluasi pelaksanaan Gebyar Literasi Tahun 2025 yang diselenggarakan di area Muntig Siokan, Minggu (19/10).

Turut hadir mendampingi pada kesempatan itu Ketua Harian Bunda Literasi Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa serta Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar, Cokorda Gede Partha Sudarsana, perwakilan pihak BPD Bali, dan pihak terkait lainnya.

Dalam arahannya, Bunda Literasi Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara mengatakan, pihaknya mengapresiasi segala bentuk kerja keras dan upaya panitia dan juga Kelompok Kerja Bunda Literasi Kota Denpasar yang terlibat dalam acara itu. 

"Saya mengucapkan terima kasih atas kerja keras dalam mempersiapkan program Gebyar Literasi 2025. Saya berharap kegiatan ini dapat berdampak kepada pengembangan dan pembudayaan gerakan literasi di masyarakat Kota Denpasar," katanya.

Sagung Antari juga berharap agar pada pelaksanaan Gebyar Literasi mendatang, program ini dapat digagas dan dirancang dengan lebih baik, dengan tetap mengedepankan visi menggalakkan budaya Literasi di masyarakat, sehingga misi Literasi Untuk Kesejahteraan dapat terwujud. 

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar, Cokorda Gede Partha Sudarsana, pada kesempatan yang sama juga menyampaikan, beberapa hal yang menjadi catatan akan menjadi perhatian untuk perbaikan di masa yang akan datang.

"Rapat evaluasi ini akan menjadi landasan kami dalam merancang program Gebyar Literasi mendatang. Sehingga kegiatan 
Gebyar Literasi akan semakin baik kedepannya," 

Wawali Arya Wibawa Buka Parade Baleganjur se-Kota Denpasar Tahun 2025,Jadi Wahana Kreativitas dan Aktivitas Seni Inovatif Generasi Muda.


Ket foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Made Oka Cahyadi Wiguna saat menyerahkan Piagam Penghargaan serangkaian Pembukaan Parade Baleganjur se-Kota Denpasar di Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar, Sabtu (18/10). 


Laporan Reporter : Agus 

Denpasar. Bali Kini - Gelaran tahunan Parade Baleganjur se-Kota Denpasar secara resmi dibuka Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa di Lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar, Sabtu (18/10) dan akan berlangsung hingga Minggu (19/10).  Pembukaan ditandai dengan penyerahan piagam penghargaan kepada perwakilan 12 peserta yang akan unjuk kebolehan dalam memainkan gambelan baleganjur. Kegiatan yang merupakan rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kota Denpasar ini diharapkan dapat mengembangkan kreativitas dan aktivitas seni inovatif di kalangan generasi muda Denpasar. 

Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Made Oka Cahyadi Wiguna, Ketua Komisi III DPRD Kota Denpasar, I Wayan Suadi Putra, Ketua Sabha  Upadesa Kota Denpasar, I Wayan Butuantara, Pimpinan OPD serta undangan lainya. 

Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa usai membuka kegiatan mengatakan, Parade Baleganjur se-Kota Denpasar yang dilaksanakan hari ini merupakan wahana kreatifitas dan aktivitas inovatif generasi muda dalam melestarikan seni dan budaya Bali, khususnya Gambelan Baleganjur. Kegiatan ini tidak hanya menampilkan keindahan dan kekuatan seni baleganjur, tetapi juga sebagai ajang pembinaan bagi para peserta untuk meningkatkan kemampuan dan kreativitas mereka. 

"Melalui kegiatan ini, kita dapat melestarikan seni baleganjur dan meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda akan pentingnya melestarikan budaya kita," ujar Arya Wibawa.

Lebih lanjut dijelaskan, Parade Baleganjur ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan bakat generasi muda dalam penciptaan, memainkan dan kreativitas seni dan budaya. Parade Baleganjur ini juga menjadi ajang penting bagi para peserta untuk mempersiapkan diri menghadapi event yang lebih tinggi, seperti Pesta Kesenian Bali. 

"Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum bagi generasi muda untuk terus berkarya dan meningkatkan kemampuan generasi dalam seni dan budaya, khususnya Gambelan Baleganjur yang sejalan dengan sepirit Hari Sumpah Pemuda," ujar Arya Wibawa. 

Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara didampingi Kabid Kesenian, I Wayan Narta menjelaskan, Parade Baleganjur se-Kota Denpasar ini dilaksanakan serangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kota Denpasar Tahun 2025. Adapun kegiatan ini mengusung tema Wira Sinom Samskara yang bermakna bangkit bersama pemuda melestarikan seni dan budaya menuju Denpasar Maju. 

“Kegiatan Parade ini diharapkan dapat mengembangkan kreativitas dan aktivitas seni inovatif di kalangan generasi muda, sebagai penerus atau pewaris seni budaya yang tumbuh dan berkembang di jaman Globalisasi ini,” ujarnya 

Lebih lanjut dijelaskan, disamping sebagai ajang pembinaan dan pelestarian kesenian trasidional dalam rangka mewujudkan Kota Kreatif menuju Denpasar maju, kegiatan ini juga  menjadi sarana evaluasi dari semua pembinaan sekaa baleganjur yang ada di Kota Denpasar.

“Peserta parada ini nantinya menampilkan Seni Baleganjur dengan Tema Kepahlawanan/Heroik (Ajeg Yowana Sebagai Tulang Punggung Pemajuan Budaya) dengan Durasi waktu 8 - 10 menit, adapun pesertanya adalah sekaa baleganjur sebunan tingkat desa dinas/adat dan atau/banjar se- Kota Denpasar dengan ketentuan umur peserta antara 14 – 30 Tahun pada saat Parade berlangsung,” jelasnya 

Secara teknis Kabid Kesenian, Wayan Narta menambahkan, jumlah sekaa peserta parade tahun 2025 ini yakni sebanyak 12 sekaa. Beberapa unsur menjadi dasar pengamatan meliputi pada kegiatan tahun ini. Yakni Teknik (gegedig dan tetekep), Ide dan Gagasan, Struktur meliputi komposisi (pangawit, pangawak, pangecet), Kreativitas (pengembangan musikalitas dan originalitas garapan) serta Penampilan (ekspresi, gerak dan tabuh).

“Garapan Baleganjur tetap mempertahankan struktur tabuh Baleganjur tradisi yang dikembangkan (dikreasikan) dan atraksi yang disesuaikan dengan tema dan judul garapan. Sentuhan inovasi menjadi tolak ukur kreativitas, pola struktur lagu dikemas dalam satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan,” jelasnya 

Nantinya, seluruh peserta diberikan Piagam dan Jasa sebesar Rp. 15 juta dipotong pajak dan empat peserta terbaik akan diberikan uang tambahan sebesar Rp. 10 Juta dipotong pajak. 

Minggu, 19 Oktober 2025

Pesamuhan Agung PHDI Ditutup, Hasilkan Rekomendasi Strategis Jelang Mahasabha XIII Tahun 2026


Laporan Reporter : Asrini Devy

jakarta , Bali Kini - Pesamuhan Agung Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) 2025 resmi ditutup di Jakarta, Minggu (19/10/2025). Acara ditutup oleh Wakil Menteri Pariwisata (wamenpar) Ni Luh Enik Ermawati atau yang lebih dikenal sebagai Ni Luh Puspa.

Turut hadir dalam acara tersebut, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, Prof. Dr. I Nengah Duija, M.Si, Walikota Jakarta Pusat, Arifin, Ketua Pengurus Harian PHDI Pusat, Wisnu Bawa Tenaya.

Sebagai informasi, Pesamuhan Agung akan berlangsung pada Jumat–Minggu, 17–19 Oktober 2025, di The Sultan Hotel & Residence Jakarta (Jl. Gatot Subroto, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat). Forum ini menjadi ajang penting bagi Parisada dalam menyusun arah kebijakan dan program strategis menjelang Mahasabha XIII Parisada Hindu Dharma Indonesia tahun 2026.

Ni Luh Puspa menyampaikan bahwa kegiatan Pesamuhan Agung ini memiliki makna yang mendalam bagi seluruh umat Hindu di Indonesia. Ia berharap seluruh hasil pembahasan selama tiga hari pelaksanaan dapat memberikan manfaat nyata bagi umat dan bangsa.

“Pesamuhan Agung ini untuk kebaikan umat, kebaikan kita bersama dan mudah-mudahan apa yang sudah didiskusikan, dirumuskan dalam 3 hari ini bisa benar-benar merekatkan hubungan kita sebagai sesama umat Hindu,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa melalui forum ini, umat Hindu diharapkan semakin memperkuat rasa persaudaraan dan mampu menjaga solidaritas dalam keberagaman. Menurutnya, nilai-nilai kebersamaan menjadi kunci utama dalam membangun keharmonisan sosial yang berlandaskan dharma.

Dalam sambutannya, ia juga menekankan pentingnya kesadaran kolektif umat Hindu untuk terus berkontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Bisa menguatkan kembali dan bisa juga semakin meningkatkan kesadaran kita dan kepentingan umat kita yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.

Lebih lanjut, Ni Luh Puspa menyinggung tentang visi Indonesia Emas 2045 sebagai cita-cita nasional yang harus diwujudkan bersama oleh seluruh elemen bangsa. Ia menegaskan bahwa umat Hindu memiliki peran penting dalam mengintegrasikan nilai-nilai dharma ke dalam pembangunan nasional.

“Dan hari ini saya ingin berbagi terkait dengan visi Indonesia Emas 2045, bagaimana kita meneguhkan Dharma Agama dan Dharma Negara untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang adil, beradab, dan inklusif,” ujarnya.

Dirjen Bimas Hindu, Prof. Duija turut menyampaikan apresiasi terhadap topik pembahasan dalam acara Pesamuhan Agung ini. Prof Duija kemudian memastikan akan mendukung hasil pembahasan ini masuk ke dalam Mahasabha XIII PHDI di tahun depan dengan memastikan plot anggaran.

“Kami mengapresiasi acara Pesamuhan ini, khususnya terkait berbagai topik strategis yang sangat bermanfaat untu umat. Tentu kami akan bersama-sama turut mengawal hasil Pesamuhan ini untuk dibahas nanti pada Mahasabha XIII tahun depan,” ujarnya.

“Kami dengan pak direktur kemarin sudah memasukan acara Mahasabha ke dalam pengajuan anggaran. Jadi Mohon doanya para Pandita agar anggaran tersebut bisa terwujud sepenuhnya,” sambungnya.

Ketua Panitia Pesamuhan Agung, Ir. Wayan Gigin Samudera menjelaskan bahwa kegiatan selama 3 hari itu membahas 14 topik strategis yang dibagi dalam lima komisi. Gigin menyebut acara tersebut menjadi hal yang krusial untuk PHDI.

“Acara Pesamuhan Agung yang pada saat pembukaan dihadiri Menteri Agama saya sampaikan bahwa ini momen yang sangat krusial dan sangat penting di era akhir dari pengurusan Bapak Wisnu Bawa Tenaya yang akan berakhir di tahun depan,” ujarnya.

Gigin menegaskan bahwa tahun ini, acara Pesamuhan Agung ini menambahkan dua komisi karena banyaknya topik yang dibahas. Diapun mengapresiai semangat dan antusias peserta dalam mebahas topik strategis terkait persoalan umat.

“Pesamuan ini sangat penting buat kita semua apalagi di tahun 2025 ini ditambah dua komisi yakni komisi D dan komisi E yang mana sebelumnya tiga komisi, dan hasilnya akan dibahas pada Mahasabha tahun depan,” tambahnya.

Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat, Wisnu Bawa Tenaya, menyampaikan bahwa kegiatan Pesamuhan Agung menjadi forum penting dalam merancang arah dan kebijakan pembinaan umat Hindu di Indonesia. Ia menegaskan bahwa dalam forum ini telah dibahas berbagai persoalan yang menyangkut kehidupan umat Hindu secara menyeluruh.

“Pesamuhan Agung ini telah membuat rancang bangun dengan membahas 14 topik permasalahan,” ujar Wisnu Bawa Tenaya yang akrab disapa WBT itu.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa forum tersebut juga menjadi ajang refleksi bagi seluruh peserta untuk menata kembali kehidupan umat agar semakin kompak dan harmonis. Menurutnya, semangat kebersamaan perlu terus dijaga agar umat Hindu semakin kuat menghadapi berbagai tantangan zaman.

“Coba kita lihat lagi kembali untuk kita tata agar ke depan umat kita makin guyub, raket tekek sekadi sampah lidi (kuat bersatu seperti sapu lidi untuk nyapu bawah dan nyapu atas bersih atasnya, bersih bawahnya yang juga berarti bersih pemimpinnya, bersih juga rakyatnya),” jelas WBT.

Wamenpar Apresiasi Pesamuhan Agung PHDI, Dorong Penguatan Dharma dan Harmoni Menuju Indonesia Emas 2045⁰



Laporan Reporter : Asrini Devy

Jakarta, Bali Kini — Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Enik Ermawati atau yang lebih dikenal sebagai Ni Luh Puspa menutup rangkaian acara Pesamuhan agung Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) di Jakarta, Minggu (19/10/2025). Dalam pidatonya, ia memberikan apresiasi atas terselenggaranya forum kebangsaan umat Hindu tersebut yang dinilai berperan penting dalam memperkuat nilai spiritual sekaligus semangat kebangsaan menuju Indonesia Emas 2045.

Ni Luh Puspa menyampaikan bahwa kegiatan Pesamuhan Agung ini memiliki makna mendalam bagi seluruh umat Hindu di Indonesia. Ia berharap hasil pembahasan selama tiga hari pelaksanaan dapat memberikan manfaat nyata bagi umat dan bangsa.

“Pesamuhan Agung ini untuk kebaikan umat, kebaikan kita bersama dan mudah-mudahan apa yang sudah didiskusikan, dirumuskan dalam 3 hari ini bisa benar-benar merekatkan hubungan kita sebagai sesama umat Hindu,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa melalui forum ini, umat Hindu diharapkan semakin memperkuat rasa persaudaraan dan mampu menjaga solidaritas dalam keberagaman. Menurutnya, nilai-nilai kebersamaan menjadi kunci utama dalam membangun keharmonisan sosial yang berlandaskan dharma.

Dalam sambutannya, ia juga menekankan pentingnya kesadaran kolektif umat Hindu untuk terus berkontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Bisa menguatkan kembali dan bisa juga semakin meningkatkan kesadaran kita dan kepentingan umat kita yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.

Menurutnya, semangat kebersamaan dan kesadaran akan tanggung jawab sosial umat Hindu menjadi modal penting dalam menjaga keutuhan bangsa di tengah dinamika modernisasi dan globalisasi.

Lebih lanjut, Luh Puspa menyinggung tentang visi Indonesia Emas 2045 sebagai cita-cita nasional yang harus diwujudkan bersama oleh seluruh elemen bangsa. Ia menegaskan bahwa umat Hindu memiliki peran penting dalam mengintegrasikan nilai-nilai dharma ke dalam pembangunan nasional.

“Dan hari ini saya ingin berbagi terkait dengan visi Indonesia Emas 2045, bagaimana kita meneguhkan Dharma Agama dan Dharma Negara untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang adil, beradab, dan inklusif,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa semangat Dharma Agama dan Dharma Negara harus berjalan beriringan agar pembangunan Indonesia tidak hanya berfokus pada aspek material, tetapi juga menegakkan nilai moral dan spiritual sebagai fondasi bangsa.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menekankan bahwa Kementerian Pariwisata memiliki pandangan luas terhadap peran sektor pariwisata dalam pembangunan nasional.
“Jadi kalau bagi kami di Kementerian Pariwisata, ini bukan hanya momen untuk berbicara tentang sektor ekonomi, tetapi ini juga adalah kesempatan bagi kami untuk berbicara tentang pembangunan peradaban,” ucapnya.

Menurutnya, pariwisata tidak semata-mata berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, melainkan juga merupakan sarana memperkuat karakter bangsa, melestarikan budaya, dan membangun kesadaran kolektif untuk menjaga keharmonisan sosial.
Menutup pidatonya, Wakil Menteri menegaskan pandangannya tentang makna pariwisata dalam konteks pembangunan nasional.

“Jadi Bapak Ibu, kalau kita bicara tentang pariwisata, pariwisata itu bukan soal jalan-jalan saja tapi pariwisata itu kita kembangkan dan bukan hanya tentang mendatangkan wisatawan tetapi juga menumbuhkan nilai luhur, memperkuat harmoni sosial, dan juga memastikan keadilan bagi semua seperti yang tertulis dalam astacita Bapak Presiden Prabowo Subianto dan Bapak Wakil Presiden Gibran Raka Buming Raka,” tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa arah kebijakan pariwisata nasional saat ini berlandaskan pada nilai Astacita—delapan cita-cita besar pemerintahan—yang menempatkan keadilan, keberadaban, dan kesejahteraan bersama sebagai tujuan utama pembangunan bangsa.
Sebagai penutup, Ni Luh Puspa menegaskan kembali pandangannya mengenai pentingnya harmoni dan keadilan sosial dalam pembangunan sektor pariwisata yang berkeadaban.

“Bangsa kita punya cita-cita yang sangat besar yaitu mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan visi menjadikan Indonesia sebagai negara kesatuan yang bersatu, berdaulat, maju, dan juga berkelanjutan. Dalam perjalanan menuju cita-cita itu pariwisata memiliki peran yang strategis. Sebagai bangsa yang majemuk dan juga berkeadaban pembangunan pariwisata Indonesia tidak cukup hanya mengejar soal angka kunjungan saja. Tetapi lebih daripada itu pariwisata itu harus mampu menumbuhkan keadilan sosial, nilai kemanusiaan, dan juga tentu saja adalah harmoni antarumat,” paparnya.

“Pak Presiden dalam beberapa kali di sidang kabinet selalu mengatakan bahwa pariwisata itu tidak akan tumbuh kalau tidak ada kerukunan antarumat beragama. Kalau tidak ada rasa aman yang tercipta antara masyarakat kita di dalam. Jadi penting sekali soal harmoni antarumat ini,” pungkas Ni Luh.

Beh, Lahan Sawah di Denpasar Tersisa Hanya 1.871 ha



Laporan Reporter : Jero Ari 

Denpasar , Bali Kini  - Kendati Lahan persawahan di Kota Denpasar terus berkurang setiap tahun, dalam kurun waktu empat tahun, 2021–2024, tersisa sawah produktif hanya 1.658 hektare. Hal itu menjadi kekhawatiran ketahanan pangan Kota Denpasar akibat alih fungsi lahan ini, Minggu (19/10). 
Asisten II Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Adhi Merta mengatakan, bahwa kondisi ketahanan pangan selama ini di Denpasar masih aman. Salah satunya Denpasar sebagai pusat distribusi terutama untuk bahan pokok. "Walau demikian di Dinas pertanian yang terutama yang mensupport untuk ketahanan pangan terus bergerak untuk membantu menjaga ketahanan pangan di Denpasar," ujarnya.
Selain itu juga melakukan kegiatan Urban Farming dilahan sempit perkotaan, kegiatan pertanian atau peternakan yang dilakukan di dalam atau di sekitar wilayah perkotaan untuk menghasilkan pangan dan menambah pendapatan.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar Anak Agung Gde Bayu Brahmasta, mengemukakan lahan di Kota Denpasar menyusut setiap tahun. Dalam empat tahun terakhir, penyusutan cukup signifikan terjadi akibat alih fungsi lahan khususnya digunakan untuk pembangunan.
Pada 2020, luas lahan di Kota Denpasar masih seluas 1.958 hektare, namun di tahun 2021 menyusut seluas 43 ha, hingga tersisa hanya 1.915 ha. Di tahun 2022 lahan persawahan kembali berkurang 44 ha dari tahun sebelumnya sehingga tersisa seluas 1.871 ha. 
Paling parah di tahun 2023, lahan sawah berkurang hingga 191 ha dalam setahun hingga menyisakan 1.680 ha. Sementara di tahun 2024 lahan sawah kembali berkurang 22 ha. “Tahun 2024 ini hanya tersisa 1.658 hektare. Kami belum hitung untuk tahun 2025, kebanyakan itu untuk bangunan yang kami lihat,” ungkap Gung Bayu.
Dimana lahan persawahan produktif di empat kecamatan di Kota Denpasar ada di kawasan Kecamatan Denpasar Barat yang hanya tersisa 137 ha. Sementara di Denpasar Selatan masih tersisa seluas 447 ha, Denpasar Timur 548 ha, dan Denpasar Utara seluas 526 ha.
Dikatakannya, kendati Perda Nomor 8 Tahun 2021 tentang RTRW sudah ada mengatur itu, tetapi alih fungsi lahan tidak terbendung karena lahan yang tidak dilindungi, diantaranya lahan milik pribadi.

Penutupan AKSIKU 2025 Meriah, SMPN 4 Nusa Penida Juara 1 Lomba Balaganjur Ngarap


Laporan Reporter : Tim Lpt 

Klungkung , Bali Kini -Rangkaian kegiatan Apresiasi Kreativitas Seni dan Inovasi Klungkung (AKSIKU) tahun 2025 ditutup dengan meriah oleh gelaran Lomba Balaganjur Ngarap Tingkat Remaja di Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe, Klungkung, Sabtu (18/10). Kegiatan ini secara resmi ditutup oleh Bupati Klungkung, I Made Satria, yang sekaligus menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba.

Juara 1 dimenangkan oleh sekaha SMPN 4 Nusa Penida, Juara II dimenangkan SMPN 2 Semarapura dan Juara III dimenangkan SMP 1 Semarapura. 

Dalam sambutannya, Bupati I Made Satria menekankan pentingnya peran generasi muda dalam pelestarian seni dan budaya.
"Melalui event AKSIKU, khususnya Lomba Balaganjur Ngarap ini, saya berharap kita dapat memotivasi generasi muda untuk terus menumbuhkan kecintaan terhadap kesenian daerah. Kegiatan ini adalah wahana aktualisasi dan unjuk kreativitas bagi seniman-seniman muda kita, mereka adalah bibit-bibit seniman muda berbakat yang kelak akan menjadi penerus utama dan pelestari budaya Bali," ujar Bupati Made Satria.

Sembilan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten Klungkung berpartisipasi dalam kompetisi ini, di mana masing-masing kelompok penabuh (seka) beranggotakan 19 hingga 21 orang menampilkan garapan balaganjur terbaik mereka.

Lomba Balaganjur Ngarap ini memperebutkan total hadiah sebesar Rp80.000.000,00. Dewan juri yang bertugas yaitu I Ketut Suandita, S.Sn., I Wayan Darya, dan I Nyoman Sutama.
Kriteria penilaian meliputi Ide/Gagasan, Bentuk/Komposisi Garapan, Teknik Gegebug dan Tetekep, Ornamentasi/Pepayasan Gending, serta Ekspresi Penampilan.

Acara penutupan menjadi semakin semarak dengan penampilan spesial dari grup Bondres, Celekontong Mas. Turut hadir menyaksikan Ny. Eva Satria,  Sekertaris Daerah Anak Agung Gede Lesmana,  Dandim 1610 Klungkung serta para kepala OPD lainnya.

Sabtu, 18 Oktober 2025

Pembangunan Koperasi Merah Putih Desa Jumpai Dimulai

Laporan Reporter : Tim Lpt 

Klunglung , Bali Kini - Bupati Klungkung I Made Satria bersama Komandan Kodim 1610 Klungkung Letkol Kav Sidik Pramono melakukan peletakan batu pertama pembanguan fisik Koperasi Merah Putih Desa Jumpai Kabupaten Klungkung, Jumat (17/10). Kegiatan yang dilakukan serentak seluruh Indonesia ini dipusatkan di Desa Wanajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dan dipimpin langsung oleh Menteri Koperasi RI, Bapak Ferry Joko Juliantono, bersama Wakil Panglima TNI, Jenderal TNI Tandyo Budi Revita serta disiarkan secara langsung melalui video conference. 

Dalam sambutannya Bupati Satria mengatakan bahwa pembangunan Koperasi Merah Putih di Desa Jumpai tidak hanya sekedar pembangunan fisik saja, namun kita harapkan pembangunan ini menjadi salah satu pusat ekonomi dan harapan baru. Karena pembangunan ini sesuai amanat dari Presiden RI Prabowo Subianto bahwa  semangat gotong royong dan kebersamaan harus ditumbuhkan selalu, karena dengan semangat baru pertumbuhan ekonomi baru dan harapan baru.

"Dengan Koperasi merah putih, masyarakat tidak hanya menjadi objek dan penerima manfaat, namun juga menjadi pelaku utama pergerakan ekonomi di desa. Semoga perjalanan pembangunan koperasi ini berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan kita semua, mohon dukungan dan kebersamaan seluruh masyarakat," Ujar Bupati asal Dusun Sental Kangin Nusa Penida ini. 

Pembangunan Koperasi Merah Putih Desa Jumpai dibangun diatas lahan milik Provinsi Bali seluas 10 are. Pembangunannya dilaksanakan hingga akhir Januari 2026.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kapolres Klungkung AKBP Alfons W.P.Letsoin,  Wakil Ketua DPRD Klungkung, Kepala OPD terkait Camat Klungkung serta para tokoh warga Desa Jumpai. 


Wakapolri Pimpin Upacara Purna Tugas 139 Personel Kontingen Garuda



Bhayangkara, Tegaskan Komitmen Indonesia Dukung Perdamaian Dunia

Laporan Reporter : Tim Lpt 

Jakarta, Bali Kini – Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M., memimpin Upacara Purna Tugas dan Penganugerahan Tanda Jasa bagi 139 personel Polri Kontingen Garuda Bhayangkara Satuan Tugas Formed Police Unit (FPU) 6 MINUSCA. Upacara ini digelar dalam rangka menyambut kepulangan mereka setelah menyelesaikan pengabdian selama satu tahun dalam misi pemeliharaan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Bangui, Republik Afrika Tengah.

Wakapolri mengedepankan dan menegaskan komitmen Indonesia sebagaimana disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Umum PBB tanggal 23 September 2025, bahwa Indonesia akan terus aktif dan berkomitmen penuh untuk mengirimkan pasukan terbaiknya dalam berbagai misi perdamaian dunia. Keterlibatan Polri dalam misi PBB merupakan wujud nyata dari komitmen bangsa Indonesia bagi kemanusiaan serta upaya aktif dalam menciptakan keamanan dan ketenangan di wilayah konflik.

Wakapolri menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas profesionalisme, disiplin, dan dedikasi tinggi yang ditunjukkan seluruh anggota Satgas FPU 6 MINUSCA. Atas nama pimpinan Polri, beliau mengucapkan terima kasih karena kinerja yang luar biasa tersebut telah mengharumkan nama Polri, bangsa, dan negara di kancah internasional.

Upacara yang dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi ini turut dihadiri oleh tamu kehormatan dari kalangan eksternal, antara lain:

· Dirbinlat PMPP TNI, Kolonel Adm Janadi, ST., M.Avn., Mgt.;
· Diplomat Ahli Pertama Dit. Keamanan dan Perdamaian Internasional, DJ Kerja Sama Multilateral, Kemlu RI, Salma Husna;
· Wantimpus LVRI, Irjen Pol (Purn) Drs. Satriya Hari Prasetya, S.H.

Pada kesempatan yang penuh khidmat ini, Wakapolri juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya Briptu Anumerta Sri Widodo dalam pelaksanaan tugas. Seluruh keluarga besar Polri mendoakan agar almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan.

Wakapolri menekankan bahwa kepulangan Satgas bukanlah akhir pengabdian, melainkan awal dari tanggung jawab baru. Pengalaman berharga di daerah misi harus menjadi inspirasi untuk terus berkontribusi dan menjadi teladan dalam pelayanan kepada bangsa dan negara.

Sebagai puncak acara, dilakukan penyematan tanda jasa kepada personel terpilih berdasarkan:

· Keputusan Presiden kepada Kasatgas FPU 6 Minusca, Kombes Pol Muhammad Ikhwan Lazuardi, S.H., S.I.K., M.H. dan Duty Officer Satgas FPU 6 Minusca, Iptu Bunga Herlin Dwitiya, S.Tr.K.
· Keputusan Menteri Pertahanan kepada Kompol Omizon Eka Putra, S.H., S.I.K., M.Tr.Sou.

Wakapolri menyampaikan penghargaan dan rasa bangga bahwa Polri dan Indonesia memiliki para anggota Satgas Garuda Bhayangkara yang tangguh. Beliau mengucapkan selamat datang kembali ke tanah air dan berkumpul dengan keluarga tercinta, serta terima kasih atas dedikasi dan pengabdian yang telah diberikan untuk bangsa, negara, dan kemanusiaan.

WHDI Denpasar Bekali PKK Banjar Minggir Pelatihan Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu.


Denpasar, Bali Kini - Pemerintah Kota Denpasar melalui Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar kembali menggelar pelatihan pembuatan Banten dengan materi Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu di Wantilan Pura Dalem Danu Taman Suci, Banjar Minggir, Kelurahan Padangsambian, Sabtu (18/10). Pelatihan yang diikuti para ibu-ibu PKK dan didampingi narasumber dari WHDI Kota Denpasar ini bertujuan agar pembuatan banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu ini dapat dilaksanakan secara mandiri. 

Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa didampingi Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana bersama Ketua TP PKK Kecamatan Denpasar Barat, Ny. Prima Yusswara,

Wakil Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa mengatakan bahwa pelatihan pembuatan Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu yang difasilitasi Pemkot Denpasar untuk masyarakat ini dilaksanakan berkelanjutan. Hal ini lantaran jenis Banten Otonan ini sangat dibutuhkan disetiap enam bulan sekali dalam memperingati hari kelahiran secara agama Hindu. 

"Pelatihan pembuatan Banten ini dikhususkan  pada pembuatan Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu. Hal ini agar para peserta yang mayoritas kaum ibu ini paham tidak saja cara membuat banten, tapi juga pengaplikasiannya serta filosofi dari banten tersebut sesuai dengan Sastra Agama Hindu. Tentu saja dengan bimbingan narasumber berpengalaman dari WHDI," ujar Ayu Kristi Arya Wibawa 

Sementara Narasumber Pelatihan Banten dari WHDI Denpasar, Ni Wayan Sukerti  menjelaskan materi yang diajarkan dalam pelatihan membuat Banten kali ini adalah Banten Otonan Ayaban Tumpeng Pitu. Banten ini sendiri terdiri dari "Ulun Banten" yakni Pejati, Gebogan, Pengambean, Peras Soda, dapetan Pokok, dan  juga terdiri dari Sesayut (Sesayut Pebersihan, Sesayut Sida Purna, Sesayut Pageh Urip) dan Tebasan Pemiak Kala, juga Segehan  Manca Warna, Bayakaonan dan Prayascita. 

"Pelatihan ini juga sekaligus akan menjelaskan filosofi dari masing-masing komponen Banten tersebut serta tata cara pengaplikasian dalam upacara otonan itu sendiri," jelasnya. 

Ditambahkan Sukerti, pelatihan banten kepada masyarakat ini merupakan program rutin tahunan sekaligus menjadi media saling bertukar pikiran dan pengetahuan tentang pembuatan banten. 

"Pelatihan pembuatan Banten ini juga sebagai media saling bertukar pikiran dan berbagi pengetahuan tentang pembuatan Banten," ucap Sukerti. 

Salah satu peserta pelatihan, Luh Andini, menyambut baik dilaksanakannya pelatihan membuat Banten di lingkungannya. 

"Kegiatan ini sangat membantu kami para ibu-ibu untuk semakin memahami tata cara pembuatan Banten dan pengaplikasiannya dalam upacara. Karena kita di Bali tidak pernah terlepas dari kegiatan keagamaan," ungkapnya. 

Breaking News

WARMADEWA

WARMADEWA

Kabar Internasional

Kabar Karangasem

Kabar Tabanan

Kabar Nasional

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved