-->

Selasa, 12 Desember 2023

Pemkot Denpasar Gelar Karya Pemahayu Jagat


Denpasar,Bali Kini -
Pemkot Denpasar menggelar Karya Pemahayu Jagat dan Mapakelem Kota Denpasar di Pantai Padang Galak, Denpasar Timur yang bertepatan dengan Tilem Sasih Kaenem, Rabu (12/12). 

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai wujud syukur sekaligus menjaga keseimbangan alam semesta ini dihadiri Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana. Tampak hadir pula Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Panglingsir Puri se-Kota Denpasar, perwakilan Forkopimda Kota Denpasar, OPD serta Bendesa Adat se-Kota Denpasar. 

Diringi suara kekidungan dan gambelan Seka Gong Ganeswara, rangkaian Puncak Karya berlangsung khidmat yang diawali dengan pangilen  Rejang Renteng dari WHDI Kota Denpasar, dilanjutkan dengan Tari Topeng dan Wayang. Sementara itu, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa turut ngayah Tari Rejang Renteng. 

Adapun seluruh rangkaian Puncak Karya dipuput oleh Tri Sadhaka yakni Ida Pedanda Putra Telaga, Griya Telaga Gulingan Sanur, Ida Pedanda Gede Made Jelantik Adnyana, Griya Budha Tegal Celuk Sukawati, Ida Rsi Bhujangga Oka Widnyana, Griya Yadnya Ubung dan Tapini Ida Pedanda Istri Raka, Griya Telaga Tegal Denpasar. Usai pelaksanaan karya, Tirta Pemahayu Jagat turut ditunas oleh Bendesa Adat se-Kota Denpasar untuk dipercikan di seluruh wilayah Desa Adat dan Pekarangan Rumah Masyarakat. 


Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana mengatakan bahwa upacara ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat bersama Pemerintah Kota Denpasar untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Karya ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.

"Dengan pelaksanaan Karya  Pemahayu Jagat dan Mapakelem Kota Denpasar  ini merupakan wujud syukur serta sebuah upaya untuk menjaga keseimbangan alam semesta beserta isinya, untuk itu mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana, serta seluruh masyarakat dan alam semesta beserta isinya terhindar dari penyakit dan marabahaya," ujar Alit Wiradana. 

Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Setda Kota Denpasar, IB Alit Antara menjelaskan, Rangkaian pelaksanaan Karya Pemahayu Jagat Kota Denpasar diawali dengan mapepade di areal karya yang dipuput Ida Pedanda Gede Made Rai, Griya Tegal Jingga Denpasar. 

Lebih lanjut dijelaskan, berdasarkan Lontar Widhi Sastra Roga Sangara Bumi tujuan Pemahayu Jagat adalah untuk menjaga ketentraman dan mensejahterakan umat manusia. Hal ini dilaksanakan dengan memohon anugrah dengan menggelar upakara kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam menifestasinya sebagai Sang Hyang Baruna. 

"Tentunya upacara ini merupakan wujud bhakti dan syukur dalam menetralisir gering atau wabah seperti Covid-19, Gerubug pada hewan dan Sasap Merana pada tumbuhan, sehingga mampu terciptanya hubungan yang harmonis serta keseimbangan alam semesta sesuai dengan Tri Hita Karana," ujarnya. (rls/r5)


Selasa, 28 November 2023

Plt Bupati I Made Kasta Tinjau Bangunan Meru Tumpang Lima Pura Watu Klotok


Klungkung , Bali Kini -
Mendapatkan informasi mengenai adanya salah satu bangunan Meru yang mengalami kemiringan di Pura Watu Klotok Klungkung, Plt. Bupati Klungkung I Made Kasta didampingi Kalak BPBD Klungkung I Putu Widiada dan instansi terkait turun ke lapangan meninjau laporan tersebut, Selasa (28/11). 



Perbekel Desa Tojan Wayan Suastawa menyampaikan kondisi kemiringan saat ini pada bangunan Meru tumpang 5 mengarah ke arah utara. Dan untuk sementara bangunan Meru Tumpang 5 ditopang dengan menggunakan beberapa bambu.

 


Setelah melaksanakan peninjauan di lapangan, Plt. Bupati Klungkung I Made Kasta menugaskan Dinas Kebudayaan untuk sesegera mungkin mengadakan rapat koordinasi terbatas (rakortas) dengan instansi terkait. (Cok).

Senin, 27 November 2023

Bantuan Perlengkapan Tari Rejang Dewa Didistribusikan di Desa Adat Karang Sari Lampung


Lampung , Bali Kini
– Kegiatan sosial berbasis kebudayaan kembali digelar dengan mendistribusikan bantuan perlengkapan Tari Rejang Dewa kepada Sanggar Tari Mekar Sari Desa Adat Karang Sari, Lampung. 


Tari Rejang adalah tarian tradisional masyarakat Hindu Bali dalam menyambut kedatangan serta menghibur para dewa yang datang dari Khayangan dan turun ke Bumi.


Tarian rejang ini secara khusus ditampilkan pada waktu berlangsungnya suatu upacara adat atau keagamaan masyarakat Hindu Bali. 


Pendistribusian bantuan ini disampaikan Stakeholder Management PT Bank Mandiri (Persero), I Kadek Andre Nuaba sebagai bentuk dukungan pada kelestarian adat dan budaya Indonesia.


“Tari Rejang Dewa biasanya ditarikan oleh anak-anak, sehingga ketika mereka difasilitasi pakaian tari yang bagus pasti akan memupuk semangat mereka dalam melestarikan budaya bangsa” tuturnya pada Senin (27/11/2023).


Perlengkapan tari dikirim langsung dari Bali untuk sejumlah 10 penari Tari Rejang Dewa, terdiri dari gelungan dan perlengkapan lainnya.


“Tentu kita ingin menghadirkan autentisitas dan kualitas yang sama dengan di Bali, untuk itu kita kirimkan langsung dari Bali” sambungnya.


Pendistribusian perlengkapan Tari Rejang Dewa dilakukan bertepatan dengan Purnama Kanem dalam perhitungan kalender Bali.[rl/r4]

Kamis, 16 November 2023

Perkuat Bakti kepada Tuhan dan Pererat Toleransi dengan Sesama, Umat Hindu Laksanakan Pujawali ke-58 Pura Dharma Sidhi, Ciledug


Penulis :(Ray Wijaya)


Ciledug Tangerang , Bali Kini - Pura Dharma Sidhi di Parung Serab, Ciledug, Tangerang dipadati umat Hindu yang mengikuti rangkaian prosesi puncak perayaan Pujawali atau peringatan hari jadi dari Pura Dharma Sidhi pada Rabu, 15 November 2023 malam.  Tidak hanya umat Hindu dari sekitar Ciledug, tetapi juga dari Bintaro, Tangerang, Serpong, Serang, dan wilayah lain, datang untuk mengikuti puncak dari seluruh rangkaian acara yang diisi  persembahyangan bersama. Bait-bait doa, alunan kidung suci, aroma wangi dupa yang ditingkahi suara  gamelan mengiringi kekhidmatan umat menjalani puncak Pujawali, yang dipimpin oleh Sulinggih Ida Pedanda Nabe Putera Sidemen. 


Pujawali atau biasa juga disebut Piodalan adalah perayaan untuk memperingati hari saat disucikan dan diresmikannya sebuah pura atau tempat suci lain bagi umat Hindu. Upacara Pujawali atau Piodalan dilangsungkan enam bulan sekali menurut perhitungan kalender Wuku Bali, namun ada juga yang merayakan setahun sekali karena berpedoman pada sistem Sasih (kalender bulan). 


Ketika membangun pura atau tempat suci, umat Hindu menggelar serangkaian upacara khusus untuk menyucikan dan meresmikan tempat suci itu, yaitu upacara melaspas, ngenteg linggih dan mendem padagingan. Rangkaian upacara tersebut dilaksanakan pada hari yang dianggap baik dalam keyakinan agama Hindu. Hari saat dilaksanakannya rangkaian  upacara penyucian pertama itulah yang selanjutnya setiap enam bulan atau setahun sekali dirayakan dalam upacara Pujawali. Inti dari upacara Pujawali adalah perayaan untuk memperingati hari berdirinya pura, dimana umat melakukan rangkaian upacara khusus, persembahyangan lalu menerima anugerah berupa tirtha atau air suci.


Pura Dharma Sidhi terletak di Jalan Pasraman nomor 28-29, Komplek Kavling P & K, Kelurahan Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Kota Madya  Tangerang, Provinsi Banten. Pura ini mulai  dibangun sekitar tahun 1990an, lalu setidaknya ada lima tahapan pembangunan fisik. Bangunan suci utama berupa Padmasana dibangun pada tahun 1997, disusul pembangunan pasraman atau pusat pendidikan agama Hindu dan pembangunan lahan parkir serta beberapa fasilitas pendukung lain.



Rangkaian upacara penyucian yaitu melaspas, ngenteg linggih dan mendem pedagingan di Pura Dharma Sidhi dilaksanakan 33 tahun lalu, persisnya pada hari Rabu, 11 Juli 1990  atau berdasarkan kalender Wuku Bali bertepatan dengan hari Budha, Panca Wara Kliwon dan Wuku Ugu. Hari bersejarah itulah yang kemudian setiap enam bulan dirayakan dalam perayaan Pujawali,   dan kali ini adalah Pujawali ke-58.


Sedikitnya ada 230 kepala keluarga atau sekitar 850 umat Hindu berdomisili  di Ciledug dan sekitarnya. Mereka sudah hidup berdampingan dengan warga dari berbagai latar belakang   yang berbeda-beda sejak lebih dari 35 tahun silam,  dalam suasana rukun, dan toleransi yang baik. Umat Hindu ini bergabung dalam satu ikatan kerukunan warga yang disebut Suka Duka Hindu Dharma (SDHD) Banjar Ciledug yang berdiri sejak 36 tahun silam atau tepatnya sejak 4 Januri 1987.


Ketua SDHD Banjar Ciledug saat ini, I Made Sumartana mengatakan, tema Pujawali ke-58 Pura Dharma Sidhi adalah  “Dengan Pujawali Kita Tingkatkan Ajaran Tat Twam Asi dalam Menjalankan Dharma serta Kehidupan Bermasyarakat.  Tema ini menunjukkan keinginan yang kuat dari umat Hindu di Ciledug untuk selalu hidup berdampingan dengan warga lain,  menjadi bagian dari kebersamaan sebagai warga bangsa dalam kerukunan dan saling pengertian yang baik.  


Umat Hindu khususnya yang bertempat tinggal di Ciledug, Tangerang dan sekitarnya sejak beberapa waktu lalu menggelar berbagai kegiatan untuk menyambut pelaksanaan Pujawali ke-58 dari Pura Dharma Sidhi. Secara rutin umat Ngayah atau bergotongroyong mengerjakan berbagai keperluan acara, ada juga kegiatan  sarasehan dengan melibatkan Sulinggih atau pemuka agama Hindu sebagai nara sumber, dan  seminar  generasi muda. Kegiatan lain adalah bakti sosial berupa pembagian sembako dan  pemeriksaan kesehatan dan pegobatan dengan sasaran warga masyarakat dari lingkungan di  sekitar Pura Dharma Sidhi pada Minggu, 12 November 2023. 

Melalui berbagai kegiatan ini umat Hindu menegaskan tekad untuk memperkuat bakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa dan mempererat tali persaudaraan dan toleransi dengan sesama umat beragama di sekitar. 


Semua ini sesuai dengan ajaran Tri Hita Karana, ajaran tentang tiga sumber utama kebahagian dalam kehidupan, yakni Parahyangan, hubungan harmonis dengan Sang Maha Pencipta; Pawongan, hubungan harmonis dengan sesama manusia; dan Palemahan, hubungan harmonis dengan lingkungan di sekitar.


Selasa, 31 Oktober 2023

Pemkot Denpasar Ngaturang Bhakti Pujawali Padudusan Alit di Pura Agung Jagatnatha, Ida Bhatara Nyejer Selama Tiga Hari.

 


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dan Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede saat Ngaturang Bhakti Pujawali Padudusan Alit di Pura Agung Jagatnatha, Denpasar bertepatan dengan Rahina Purnama Sasih Kalima, Minggu (29/10). 

Denpasar , Bali Kini - Jajaran Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan Bhakti Pujawali Padudusan Alit di Pura Agung Jagatnatha, Denpasar bertepatan dengan Rahina Purnama Sasih Kalima, Minggu (29/10). Pelaksanaan Bhakti Pujawali ini dihadiri langsung Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dan Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede bersama Anggota DPRD Kota Denpasar. 


Tampak hadir Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Widnyani Wiradana, Ketua MDA Kota Denpasar, AA Ketut Sudiana, Ketua PHDI Kota Denpasar, I Made Arka, Pimpinan OPD serta pemdek yang tangkil di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar. 


Diiringi dengan suara kidung, gambelan Gong Kebyar dan Semarepegulingan, rangkaian Pujawali diawali dengan persembahan Tari Rejang Sari, Tari Gambuh, Tari Baris Gede, Tari Rejang Dewa, dan Tari Rejang Renteng. Turut dipentaskan pula Wayang Lemah, Topeng Wali serta Topeng Sidhakarya. Seluruh rangkaian diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Putra Telaga, Griya Telaga Tegal Denpasar. 


Usai persmbahyangan, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, Pujawali di Pura Agung Jagatnatha Kota Denpasar ini dilaksanakan setiap tahun sekali. Hal ini merupakan wujud sradha dan bhakti Pemerintah dan Masyarakat Kota Denpasar kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. 


Dikatakannya, pelaksanaan Pujawali Padudusan Alit di Pura Agung Jagatnatha ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling. Sehingga sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, utamanya jajaran pemerintah dan masyarakat Kota Denpasar menjadikan ini sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana. 


"Dengan pelaksanaan pujawali ini mari kita tingkatkan  sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana, dengan harapan seluruh program dan persoalam yang dihadapi dapat diatasi dengan optimal," ujar Jaya Negara.


Sementara, Kabag Kesejahteraan Setda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Surya Antara selaku Prawartaka Karya menjelaskan, pujawali padudusan alit ini merupakan rangkaian karya melaspas yang sebelumnya telah terlaksana. Dimana, rangkaian karya telah dimulai sejak 25 Oktober lalu dengan melaksanakan Matur Piuning. Dilanjutkan dengan Upacara Melaspas dan Mecaru pada 26 Oktober lalu dan Puncak Pujawali bertepatan dengan Purnama Sasih Kalima, Minggu 26 Oktober 2023. 


Lebih lanjut dijelaskan, setelah Puncak Pujawali, rangkaian dilaksanakan dengan Bhakti Penganyar selama tiga hari hingga penyineban pada 1 November mendatang. Dimana, pemedek atau masyarakat yang hendak tangkil dapat memanfaatkan momentum penganyar untuk tangkil ngaturang bhakti. Sehingga pemedek tidak membludak dalam satu hari saja, melainkan di pecah selama tiga hari. 


"Untuk Pujawali tahun ini, Ida Bhatara Pura Agung Jagatnatha nyejer selama tiga hari, hingga penyineban pada 1 November mendatang, astungkara melalui pelaksanaan pujawali ini semoga Ida Sang Hyang Widi Wasa selalu memberikan tuntunan dan kekuatan dalam menjalankan kewajiban untuk mensejahterakan rakyat," ujarnya. (Ags/H). 

Selasa, 03 Oktober 2023

Kota Denpasar Raih Penghargaan TP2DD Terbaik II Wilayah Jawa-Bali


Jakarta - Pemerintah Kota Denpasar kembali sukses mendulang prestasi skala nasional. Kali ini ibukota Provinsi Bali ini sukses meraih Penghargaan Terbaik II Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) Wilayah Jawa-Bali. Hal tersebut terungkap saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Dan Perluasan Digitalisasi P2DD Tahun 2023 yang dipimpin secara daring oleh Wakil Presiden RI, Prof. Dr. (H.C) K.H Ma'ruf Amindi di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Selasa (3/10). 

Dalam kegiatan yang mengusung tema "Sinergi Nasional Akselerasi Digitalisasi Daerah Untuk Indonesia Maju" ini, Kota Denpasar menjadi peringat II dibawah Kota Bogor, dan diposisi ketiga diraih Kota Cimahi. 

Hadir secara langsung dalam Rakor tersebut Menko Perekonomian RI yang juga sebagai Ketua Tim Satgas P2DD, Dr. Ir. Airlangga Hartarto, MBA., MMT, para menteri, pimpinan lembaga, Satuan Tugas (Satgas) P2DD, serta seluruh kepala daerah se-Indonesia. Hadir pula Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara yang diwakili Sekretaris Daerah Kota Denpasar, IB Alit Wiradana didampingi Kepala Bagian Ekonomi Kota Denpasar, I Wayan Putra Sarjana. 

Menko Perekonomian RI yang juga sebagai Ketua Tim Satgas P2DD, Dr. Ir. Airlangga Hartarto, MBA., MMT, dalam pidatonya mengucapkan terimakasih serta apresiasi kepada seluruh kepala daerah baik Gubernur, Bupati, dan Walikota yang telah hadir dan berpartisipasi dalam pelaksanaan P2DD di wilayah masing-masing.

"Kami berharap dengan dilaksanakannya P2DD ini kedepannya dapat menekan angka inflasi serta dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia," pungkas Airlangga Hartarto.

Sementara Sekretaris Daerah Kota Denpasar yang juga sebagai Ketua Tim P2DD Kota Denpasar, IB Alit Wiradana seusai mengikuti rakornas mengatakan pihaknya sangat mendukung penuh pelaksanaan serta arahan dari pemerintah pusat terkait pelaksanaan Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD).

Lebih lanjut dikatakannya, dalam hasil evaluasi kinerja TP2DD tahun 2022 berdasarkan keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 305 Tahun 2023, Kota Denpasar dinobatkan sebagai kinerja TP2DD terbaik II wilayah Jawa-Bali. 

"Kami sangat bersyukur atas capaian Kota Denpasar sebagai kota kinerja TP2DD terbaik II wilayah Jawa-Bali," ujarnya. 

"Tentu semua capaian ini tidak terlepas dari binaan bapak Walikota, IGN Jaya Negara serta sinergitas dari berbagai pihak serta OPD di lingkungan Pemkot Denpasar. Dan kami berharap kedepan untuk hasil yang lebih baik, kami turut menghimbau kepada seluruh jajaran baik instansi negeri maupun swasta agar bersama-sama untuk melakukan percepatan dan perluasan dalam sistem digitalisasi," imbuh Alit Wiradana.
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved