-->

Rabu, 29 Oktober 2025

Lahan 6 Hektar Milik Pelindo Disiapkan Untuk Proyek PSEL


 Laporan Reporter : Jero Ari 
Denpasar , Bali Kini - Kota Denpasar dan Kabupaten Badung akan menjadi pasokan proyek tempat Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL). Pembangunan proyek ini rencananya dilakukan di lahan milik Pelindo seluas enam hektar.
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan Pemkot Denpasar dan Pemkab Badung sudah melengkapi persyaratan sesuai arahan pusat melalui Danantara. Terutama mengenai persyaratan kesanggupan suplai sampah. 
Untuk kesanggupan tersebut, dikatakan bahwa Badung dan Denpasar sudah tanda tangan komitmen. Pihaknya juga mengaku telah siapkan armada pengangkutan sampah di masyarakat dan dikirim ke lokasi PSEL, sekarang tinggal proses dari Danantara untuk tahap selanjutnya. 
Pemkot juga akan segera melakukan sosialisasi ke masyarakat sekitar pembangunan PSEL. "Mengenai lokasinya kita pakai lahan sebelah barat Pelindo dan akan segera dilakukan sosialisasi masyarakat di sekitar lokasi, luas lahannya enam hektar," ungkapnya, Rabu  (29/10).
Sementara itu, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara juga telah menghadiri rapat koordinasi PSEL yang digelar di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Jumat 24 Oktober 2025 lalu.  Kegiatan tersebut dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, dihadiri kepala daerah dari berbagai kota yang menjadi lokasi pengembangan proyek PSEL.
Saat ini telah disiapkan lahan seluas enam hektare untuk pembangunan PSEL, lahan tersebut telah melalui proses penandatanganan kesepakatan kerja sama antara Pemkot Denpasar, Pemkab Badung, Pemprov Bali, dan Pelindo.
Selain itu, dalam kesepakatan bersama telah disanggupi Badung untuk kesiapan membawa sampah minimal 1.000 ton, serta menyiapkan kesepakatan untuk menyuplai sampah ke pihak pengelola. "Untuk Denpasar akan menyuplai sekitar 700 ton sampah per hari yang akan diolah,” singkatnya.

SEORANG WISATAWAN TERJATUH SAAT MENURUNI TANGGA DI PANTAI ATUH


Laporan Reporter : Ayu 
NUSA PENIDA , BALI KINI -  Tim SAR gabungan mengevakuasi seorang wisatawan asing asal USA/ Amerika Serikat yang terjatuh saat menuruni tangga di Pantai Atuh, Desa Pejukuta, Kecamatan Nusa Penida, Selasa (28/10/2025). Annette Watson (58) mengalami cedera pada lengan kiri, dicurigai terjadi fraktur. Saat itu korban sempat ditangani oleh dokter dari Klinik Nusa Medika, namun dikarenakan akses menuju atas tebing medannya cukup sulit, maka diperlukan bantuantim SAR untuk membawanya dengan tandu. 

Kamtor Pencarian dan Pertolongan Denpasar menerima informasi pada pukul 16.20 Wita dari Kadek Parwati (Klinik Nusa Medika). Dikatakan bahwa perkiraan waktu kejadian kurang lebih pukul 14.10 Wita. "Dia jatuh kurang lebih posisi lima meter dari posisi dia jatuh, kemudian korban merasa kesakitan atau nyeri pada lengan bagian kiri," terang Koordinator Unit Siaga SAR Nusa Penida, Cakra Negara. Dengan kondisi itu, ia tetap melanjutkan turun namun sesampainya di Pantai ia tidak bisa berdiri. 

Setelah menerima laporan, diberangkatkan 6 personel Unit Siaga SAR Nusa Penida  ke Pantai Atuh dan mereka tiba pada pukul 17.15 Wita. Sekitar 15 menit tim sudah sampai pantai dan bertemu dengan korban. Akhirnya pada pukul 18.05 Wita Korban telah berhasil dievakuasi ke parkiran atas Pantai Atuh oleh tim SAR gabungan. Upaya pemindahan hingga ke atas dilakukan melalui jalur darat. Menurut Cakra, kondisi jalur yang cukup lebar dapat mempermudah pengangkatan dengan tandu, bisa dilakukan oleh 6 orang. Selanjutnya Annette dibawa menuju ke Klinik Nusa Medika dengan menggunakan ambulance.

Selama berlangsungnya proses evakuasi turut melibatkan unsur SAR dari Unit Siaga SAR Nusa Penida, Klinik Nusa Medika, Pos TNI AL Nusa Penida, Polsek Nusa Penida, Babinsa Pejukutan dan kerabat korban.  

Selasa, 28 Oktober 2025

Kasus Gigitan Hewan Pembawa Rabies di Karangasem Capai 6.612 Kasus, Tiga Warga Meninggal Dunia


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih
KARANGASEM, Bali Kini - Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mencatat sebanyak 6.612 kasus gigitan hewan pembawa rabies (GHPR) sepanjang Januari hingga 28 Oktober 2025. Kasus tertinggi terjadi pada bulan Juli dengan 850 kasus, disusul Juni 808 kasus, dan April 734 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, menjelaskan bahwa tingginya angka kasus GHPR menunjukkan perlunya kewaspadaan bersama, terutama di wilayah yang masih memiliki populasi anjing liar cukup tinggi.

Dari total kasus tersebut, tiga warga dilaporkan meninggal dunia akibat rabies. Mereka masing-masing berasal dari Tianyar, Kecamatan Kubu (laki-laki), Manggis (perempuan), dan Seraya, Kecamatan Karangasem (perempuan).

Dinas Kesehatan Karangasem terus melakukan upaya pencegahan dengan menggencarkan vaksinasi hewan penular rabies, sosialisasi penanganan pasca gigitan, serta edukasi kepada masyarakat agar segera melapor dan mendapatkan vaksinasi anti rabies (VAR) di fasilitas kesehatan terdekat. (Ami)

Kasus DBD di Karangasem Menurun, Januari–Oktober 2025 Tercatat 1.449 Kasus


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih
KARANGASEM, Bali Kini – Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem mencatat 1.449 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang Januari hingga 28 Oktober 2025. Angka tersebut menunjukkan tren penurunan dibandingkan paruh awal tahun.

Kasus tertinggi terjadi pada bulan Maret dengan 313 kasus, diikuti Februari sebanyak 278 kasus, dan Januari 168 kasus. Setelah bulan Juni, jumlah kasus terus menurun, dengan angka terendah tercatat pada bulan September sebanyak 29 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, menyampaikan bahwa penurunan ini tak lepas dari gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan kegiatan fogging fokus di daerah rawan.

Meski terjadi penurunan, Dinas Kesehatan tetap mengimbau masyarakat agar waspada menghadapi perubahan cuaca dan menjaga kebersihan lingkungan. “Perlu terus memastikan tidak ada genangan air di sekitar rumah karena bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti,” tegasnya. (Ami)

Rabu, 22 Oktober 2025

BASARNAS SELENGGARAKAN DISEMINASI NAP DI BALI

Laporan Reporter : Ayu 

JIMBARAN , BALI KINI --- Basarnas menyelenggarakan Diseminasi National Accreditation Process (NAP), Senin (20/10/2025) bertempat di Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Jimbaran - Kuta Selatan. Rencananya kegiatan ini akan berlangsung selama 4 hari, hingga hari Kamis ( 24/10/2025). Bali menjadi daerah ke 3  di tahun ini terselenggaranya kegiatan serupa, setelah Balikpapan dan Bandung. Kegiatan ini juga dihadiri observer dari Basarnas Pusat, Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Surabaya, Manado, Bandung, Cilacap dan Yogyakarta. 

Pembukaan Diseminasi NAP dilaksanakan di Gedung Werkudara lantai 3.Dalam sambutannya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyomam Sidakarya menekankan bahwa Diseminasi ini bukan sekedar agenda formal atau rutinitas belaka, namun menjadi cerminan dari komitmen Basarnas untuk senantiasa mengevaluasi secara objektif, membangun budaya kerja yang berbasis standar nasional dan internasional demi menjaga kepercayaan publik. "Melalui proses akreditasi ini, kita akan melakukan penilaian menyeluruh terhadap kapasitas operasional, manajemen sumber daya, kepatuhan SOP, serta kualitas SAR bagi satuan kerja," jelas Sidakarya.

Hal serupa diungkapkan oleh Kasubdit RPDO Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) Basarnas saat membuka Diseminasi NAP. Emi Frizer menjelaskan tujuan secara garis besar adalah memastikan seluruh komponen memiliki pemahaman menyeluruh terhadap prinsip, struktur, dan SOP USAR dalam kerangka NAP, termasuk penguatan dokumen kebijakan internal, kesiapsiagaan tim, pengelolaan peralatan, dukungan logistik serta interoperabilitas lintas sektor. "Kami memastikan bahwa setiap misi pencarian dan pertolongan yang dilakukan memenuhi standar tertinggi dalam hal keselamatan, evektivitas dan akuntanilitas," terangnya.

Dalam akhir sambutannya, Emi Frizer mengajak seluruh peserta mengikuti kegiatan secara aktif, terbuka dan penuh komitmen. Di ujung serangkaian kegiatan, akan diaplikasikan langsung metode-metode yang sudah dijelaskan selama workshop. 

Ribuan Orang Partisipasi Donor Darah Serentak Hut Humas Polri Ke-74

Laporan Reporter : Tim Lpt Hms Polda Bali 

Denpasar , Bali Kini - Kabid Humas Kombes Pol Ariasandy S.I.K. menyampaikan dalam rangka Hut Humas Polri Ke-74 Tahun 2025, Polda Bali dan jajaran laksanakan Donor Darah serentak mulai Pukul 07.30 Wita s/d selesai, rabu 22/10/2025.

Donor di Polda Bali dihadiri para PJU Polda, Para Kasubbid Bidhumas, perwakilan dari masing-masing Satker, undangan dari media cetak maupun oline di gedung Presisi.

Untuk pelaksanaan donor di Polres/Ta jajaran dihadiri para Kapolres dan PJU Polres, Kasi Humas  dan perwakilan anggota  Satker Polres/Ta masing-masing, serta undangan wartawan baik media cetak maupun online. 

Donor Darah kali ini Polda Bali bekerjasama dengan PMI dan PDDI, tentunya kegiatan ini sangat positif sekaligus menjadi wadah partisipasi Polri berbagi melalui donor darah untuk saudara kita yang membutuhkan.

Pelaksanaan donor darah serentak hari ini Polda Bali dan jajaran dihadiri 1.225 orang peserta,  selanjutnya hasil donor darah diserahkan kepada Palang Merah Indonesia (PMI).

KBP Ariasandy juga menyampaikan terimakasih atas kerjasama dan partisipasi kepada seluruh peserta donor darah serentak baik di Polda Bali maupun Polres/Ta jajaran sehingga kegiatan berjalan lancar, semoga apa yang kita berikan pada Hut Humas Polri Ke-74 Tahun 2025 bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan, ungkapnya.

Serda Kadek Budiasta, Prajurit Kodam IX/Udayana Persembahkan Emas untuk Bali di PON Beladiri 2025


Laporan Reporter : Tim Pendam IX Udayana

Denpasar, Bali Kini - Selasa 21 Oktober 2025 — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan prajurit Kodam IX/Udayana. Serda I Kadek Adi Budiasta, yang sehari-hari berdinas sebagai Bintara Urusan Sijasa Bekangdam IX/Udayana, berhasil meraih medali emas pada cabang olahraga Pencak Silat pada Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2025 yang digelar di Kudus, Jawa Tengah, pada 17–21 Oktober 2025.

Emas yang diraih Serda Kadek Budiasta menjadi satu-satunya medali emas untuk kontingen Bali dalam cabang bela diri tersebut. Keberhasilan ini sekaligus menjadi bukti ketangguhan atlet Bali, khususnya prajurit Kodam IX/Udayana, dalam menjaga semangat juang dan sportivitas di kancah nasional.

Dalam perjalanan menuju podium tertinggi, Serda Kadek Budiasta tampil gemilang di kelas 80 kilogram, dengan melalui empat laga sengit: Babak penyisihan pertama mengalahkan tuan rumah Jawa Tengah, Babak kedua menundukkan Jawa Timur, Semifinal menaklukkan Kepulauan Riau (Kepri) dan di partai final berhasil mengatasi lawannya dari Nusa Tenggara Barat (NTB).

Usai pertandingan, Serda Kadek Budiasta menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya.  “Saya sangat bersyukur dan bangga bisa mempersembahkan medali emas ini untuk Bali dan Kodam IX/Udayana. Ini adalah hasil dari kerja keras, doa keluarga, dukungan pimpinan satuan, para pelatih, dan rekan-rekan atlet pencak silat Bali yang selalu memberi semangat,” ungkapnya penuh haru.

Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana, Kolonel Inf Widi Rahman, S.H., M.Si., menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas prestasi yang diraih oleh prajurit Kodam IX/Udayana tersebut.

 “Keberhasilan Serda Kadek Budiasta ini merupakan wujud nyata dari semangat juang dan kedisiplinan prajurit TNI AD yang tidak hanya unggul dalam tugas, tetapi juga mampu berprestasi di bidang olahraga. Kodam IX/Udayana sangat bangga atas capaian ini, karena selain mengharumkan nama Kodam, prestasi tersebut juga membawa nama Bali berkibar di tingkat nasional,” ujar Kapendam.

Kolonel Widi Rahman menambahkan bahwa pencapaian tersebut diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh prajurit Kodam IX/Udayana untuk terus berlatih, berkompetisi secara sehat, dan berprestasi di berbagai bidang, baik militer maupun nonmiliter.

Prestasi Serda Kadek Budiasta ini menjadi cerminan nyata bahwa semangat pantang menyerah dan disiplin tinggi yang ditanamkan dalam lingkungan TNI AD mampu melahirkan atlet berprestasi di tingkat nasional. Keberhasilan ini juga menjadi motivasi bagi para prajurit muda Kodam IX/Udayana untuk terus berkarya dan berkontribusi mengharumkan nama daerah serta satuannya dan negara di arena olahraga nasional. 

Senin, 20 Oktober 2025

Mau Pamitan, Kejati Bali "Obok-obok" Kasus SHM di Tahura




Laporan Reporter : Jero Ari 

Denpasar , Bali Kini -  Munculnya kasus penerbitan 106 sertifikat hak milik (SHM) di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah Rai, menjadi fokus perhatian Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali. Selain itu menyebut sejumlah kasus korupsi ditemukan tidak hanya di tingkat Provinsi tetapi juga di Kabupaten wilayah Bali.
Kepala Kejati Bali Ketut Sumedana, Senin (20/10) menegaskan bahwa status penanganan perkara Tahura, menurut penyidik ada indikasi tindak pidana korupsi. "Sehingga hari ini tim penyidik Kejati Bali meningkatkan status perkara dari penyelidikan ke penyidikan," sentilnya. 
Dirinya yang kini akan menjabat Kajati Sumatera Selatan menegaskan, Tahura merupakan tanah negara yang tidak bisa diganggu gugat peruntukannya. Area tersebut memiliki andil yang sangat penting bagi lingkungan, seperti mencegah abrasi pinggiran pantai.
Mantan Kapuspenkum Kejaksaan Agung itu setelah akan melepas jabatannya di Bali baru menyebut soal kasus tersebut seharusnya dilindungi dan dijaga oleh kehutanan dan negara. "Namun yang terjadi, sejak sekitar tahun 90-an, dilakukan alih fungsi sebagian lahan hutan yang terdiri dari tumbuhan mangrove tersebut. Hingga sampai saat ini, ada ratusan sertifikat yang terbit atas lahan itu," akunya.
Kini, pihaknya perlu mengusut masalah yang dapat menimbulkan kerugian, tak hanya bagi negara, tetapi juga bagi masyarakat terutama di kawasan pesisir. "Nah ini yang kami kejar, bagaimana perolehannya, bagaimana pengalihan fungsinya, dan bagaimana terjadi pengalihan haknya, ini lagi kami kejar semua," akunya, serambi diakhir pertemuan dengan media berucap pamit.
Pria kelahiran Buleleng itu menyatakan sejauh ini sudah ada 20 orang saksi yang dimintai keterangan dan ada sejumlah dokumen yang diperiksa dalam proses penyelidikan sebelumnya. Para saksi itu masih dalam lingkup pemerintahan, seperti Dinas Kehutanan dan BPN. Tetapi, proses tersebut masih sebatas klarifikasi semata.
"Karena masih proses penyelidikan sebelumnya, kami tidak banyak bergerak, dengan  status penyidikan, penyidik mudah-mudahan bisa mengakses dan melakukan tindakan tindakan upaya paksa," tuturnya. Upaya paksa yang dimaksud berupa pemanggilan paksa, penggeledahan guna mencari alat bukti, maupun penyitaan. 
Jika dalam penyelidikan oknum-oknum nakal masih bisa menutupi-nutupi, maka upaya paksa dalam penyidikan diyakini dapat menjadi jawaban yang menyingkap tabir penyimpangan tersebut.
Dirinya juga menyebut bahwa Kejaksaan Negeri dibawah Kejati Bali juga sedang aktif melakukan penyelidikan tambahan terhadap sejumlah perkara kasus korupsi.
Lalu ia membeberkan ada 49 kasus tindak korupsi masuk tahap penyelidikan dan 26 kasus tahap penyidikan. Dimana kasus itu berada di wilayah Bali, dan diyakininya  angka itu menunjukkan komitmen kuat dalam penegakkan kasus gratifikasi di Pulau Dewata.
Angka itu juga untuk menepis rumor yang menyebut dirinya gagal memberantas kasus korupsi sehingga ia dicopot dan pindah ke Kejati Sumatera Selatan. Namun ia pastikan, itu bukan pencopotan melainkan bentuk promosi jabatan.
Untuk diketahui pindahnya pria 51 tahun itu sebagai Kajati Sumatera Selatan juga untuk meningkatkan kariernya. Ia menyebut jika Kejati Sumatera Selatan masuk kategori Pemantapan tipe A, sedangkan Kejati Bali masih tipe B. Sumedana pun mengaku untuk bisa duduk di jabatan lebih tinggi tidak gampang, karena harus memenuhi persyaratan.
"Pernah menjabat Eselon IIA di Kejaksaan Agung, seperti Kepala Pusat Penerangan Hukum atau Kepala Biro, punya pengalaman sebagai Kajati Tipe B, lolos tes pemantapan jabatan dan berusia dibawah 55 tahun," terang Sumedana.
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved