-->

Kamis, 07 Agustus 2025

Puncak Karya Pelebon Ni Jero Samiarsa, Ibunda Walikota Denpasar Berlangsung Khidmat.


Ket foto : Suasana Puncak Karya Pelebon Ni Jero Samiarsa, ibunda dari Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Menteri PPPA Periode Tahun 2019-2024, I Gusti Ayu Bintang Darmawati pada Soma Pon Ugu, Senin (4/8).


Diiringi Tiga Baleganjur, Bade Batur Sari, Lembu Hitam Hingga Ogoh-Ogoh Cupak. 

Laporan Reporter : Agus

Denpasar, Bali Kini - Puncak Karya Pelebon Ni Jero Samiarsa, ibunda dari Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Menteri PPPA Periode Tahun 2019-2024, I Gusti Ayu Bintang Darmawati berlangsung khidmat pada Soma Pon Ugu, Senin (4/8). Bahkan, puncak karya tersebut turut dihadiri Presiden RI ke-5 sekaligus Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. 


Tampak sejak pagi hari masyarakat hiruk pikuk mempersiapan puncak upacara. Diawali dengan Melaspas Pemereman, Bade, Lembu dan Ogoh-ogoh pada pagi hari. Dilanjutkan dengan Tedun Layon (menurunkan jenazah) dari Bale Semaanggen menuju ke Bade Batur Sari pada Pukul 12.05 Wita. 

Iring-iringan pelebon diawali dengan uperengga, dilanjutkan dengan Tirta dan Saji di bagian depan. Sedangkan pada rangkaian akhir tampak Ogoh-Ogoh Cupak, Lembu Alit, Lembu Istri Hitam, Gayod, Baris Ketekok Jago dan terkahir yakni Bade Batur Sari. Pelaksanaan pelebon ini turut diiringi Tiga Baleganjur Ngarap dan Angklung. 

Dalam balutan cuaca cerah disepanjang Jalan Padma Penatih, rangkaian bergerak menuju pusat upacara di Setra Desa Adat Peninjoan. Dimana, setelah rangkaian pelebon, upacara dilanjutkan dengan Nganyut ke Segara Padanggalak. 

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara saat disela upakara mengatakan bahwa segala persiapan yang dilaksanakan bermuara pada hari ini.  Dan tentunya dengan penuh rasa syukur rangkaian upacara berjalan dengan lancar. 

"Pertama kami bersyukur upakara ibunda kami ini bisa berjalan lancar, dan yang kedua kami mengucapkan terima kasih atas doa dan bantuan semua pihak dalam mensukseskan pakara ini, terima kasih kepada semua pihak," ujar Jaya Negara.

Jaya Negara mengenang sosok sang ibu sebagai sosok perempuan tangguh yang membesarkan anak-anaknya setelah sang suami wafat tahun 1986. Untuk menghidupi keluarga, beliau aktif sebagai serati banten, pekerjaan yang ditekuninya selama bertahun-tahun dan turut memberdayakan delapan orang pekerja banten.

"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan, doa dan ucapan duka cita semua pihak, semoga ibunda kami mendapatkan tempat terbaik, rahayu," ujar Jaya Negara. 

Jero Samiarsa berpulang di usia 90 tahun. Almarhum menikah dengan Gusti Ngurah Gde Sutedja dan memiliki 9 orang anak. Dari 9 anak, tiga di antaranya terjun ke dunia politik dan sukses. IGN Jaya Negara menjadi Wali Kota Denpasar, I Gusti Ayu Bintang Darmawati menjadi Menteri PPPA Periode Tahun 2019-2024, dan I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya menjadi anggota DPRD Provinsi Bali. 

Minggu, 03 Agustus 2025

Bentuk Rasa Syukur Atas Limpahan Hasil Laut, Banjar Air Kuning Gelar Tradisi Petik Laut.


Laporan Reporter : Ajb / Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini  - Banjar Air Kuning, Desa Air Kuning menggelar Perayaan Petik Laut sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil laut yang melimpah. Tradisi tahunan ini berlangsung meriah pada Sabtu, 2 Agustus 2025.

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat). Dalam sambutannya ia menyampaikan apresiasi terhadap pelestarian tradisi lokal yang telah menjadi bagian dari identitas masyarakat pesisir.

“Petik Laut ini bukan hanya ritual simbolis, tetapi juga cerminan kearifan lokal yang telah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat pesisir. Tradisi ini memperkuat semangat gotong royong, serta menjadi momentum bagi kita semua untuk menjaga kelestarian laut sebagai sumber kehidupan,” ucapnya.

Lanjut Wabup Ipat mengatakan kegiatan ini juga menjadi daya tarik wisata budaya yang memperkuat sektor pariwisata lokal serta menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

"Kita berharap kegiatan ini terus dijaga dan dikembangkan agar tetap relevan dengan zaman tanpa kehilangan makna spiritual dan sosialnya," tandasnya.

Sementara itu Ketua Panitia Bapak Jainuri menyampaikan perayaan Petik Laut di Banjar Air Kuning, Desa Air Kuning diisi dengan berbagai rangkaian acara, seperti Lomba Balap jukung, istighosah atau Do'a bersama, Hadrah/qasidah dan hiburan lainnya.

"Tasyukuran Petik Laut Desa Air Kuning ini kita gelar selama dua hari dengan berbagai kegiatan yang pertama ada penampilan hadrah dan qasidah, balap jukung, hiburan malam dan besok kita gelar Istighosah atau do'a bersama," pungkas Jainuri.

Semarak Hut Kota Negara ke 130,


Ratusan  Kicau Mania Adu Kualitas Burung Andalannya

Laporan Reporter : Ajb / Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini  -  Lomba Seni Suara Burung Berkicau Bupati Jembrana Cup ke-19 Tahun 2025 mengundang animo ratusan kicau mania untuk unjuk gigi, Minggu (3/7).

Bertempat di Taman Pecangakan, Jembrana, panitia mencatat ada ratusan peserta lomba yang berasal dari wilayah Bali, Lombok, dan Jawa.

Ketua Panitia, I Komang Suastra mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan kabupaten Jembrana dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-130 Kabupaten Jembrana dan HUT Republik Indonesia ke-80.

“Ada sekitar 500-san perserta yang ikut perlombaaan burung berkicau ini yang terbagi dalam beberapa kelas. Mulai dari kelas bergengsi Bupati dan Wakil Bupati, hingga kelas Makepung dan lokal Kabupaten Jembrana. Untuk Kelas Bupati, yang diperlombakan jenis burung Murai Batu, itu terbuka untuk umum. Untuk yang lokal Jembrana, peserta hanya dari lokal Jembrana saja,” ucapnya.

Suastra menambahkan selain event-even tahunan, seperti Bupati Jembrana Cup juga sering diselenggarakan event perlombaan dan latihan sebagai ajang silaturahmi dan saling mengenal para penggemar burung berkicau di Jembrana.

Sementara itu, Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan yang hadir langsung membuka lomba ini berharap tidak hanya berhenti pada lomba saja, namun bagaimana upaya bersama pelestarian alam khususnya satwa burung.

“Selamat datang di Jembrana bagi peserta yang berasal dari luar daerah dan selamat berlomba, semoga hasilnya memuaskan. Yang jelas dalam setiap perlombaan itu ada jurinya. Juri harus berlaku baik dan objektif,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Bupati Kembang yang didampingi Wabup Patriana Krisna (Ipat) ingin melalui event tahunan ini juga menjadi ajang event mengenalkan kabupaten yang berada di Bali Barat dengan keragaman budaya dan daya tarik wisata. 

“Sekali lagi selamat bertanding, semoga nantinya membuahkan hasil yang baik untuk memperebutkan piala bupati cup bergilir event tahunan ke-19 ini,” tutupnya. 

Turut hadir, Kapolres Jembrana, AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, Wakil Ketua DPRD Jembrana, I Wayan Wardana, Sekda I Made Budiasa, Perwakilan Forkopimda Jembrana dan Kepala OPD terkait

Sabtu, 02 Agustus 2025

Bali Kibarkan 10 Juta Bendera Merah Putih Sambut HUT ke-80 RI dan Hari Jadi ke-67 Provinsi


Laporan Reporter : Tim Lpt Denpasar 

Bali Kini – Pemerintah Provinsi Bali mencanangkan Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dan Hari Jadi ke-67 Provinsi Bali. Kegiatan ini digelar di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala, Denpasar, Jumat (1/8), sebagai bagian dari Gerakan Nasional yang diinisiasi Kementerian Dalam Negeri RI.

Mewakili Gubernur Bali, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali, Gede Suralaga, menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata cinta tanah air.

“Bendera Merah Putih bukan sekadar kain yang berkibar, tapi lambang keberanian, persatuan, dan pengabdian. Di Bali, semangat gotong royong telah lama hidup dalam budaya ngayah,” ujarnya.

Ia juga mengaitkan kegiatan ini dengan visi pembangunan Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang berlandaskan nilai-nilai Sad Kerthi, sebagai fondasi harmoni dan keberlanjutan pembangunan Bali.

Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar Baharuddin, yang hadir langsung, mengingatkan pentingnya merawat semangat kebangsaan sebagai warisan perjuangan bangsa.

“Bendera Merah Putih bukanlah sesuatu yang gratis. Ia hasil perjuangan panjang, dan tidak ada jaminan negara ini akan selalu ada. Indonesia memang baru 80 tahun, tapi semangat kita harus seribu tahun,” tegasnya.

Ia menambahkan, peringatan kemerdekaan harus menjadi ajang refleksi, bukan sekadar perayaan, mengingat sejarah bangsa-bangsa besar yang pernah runtuh.

Rangkaian kegiatan juga diisi dengan pembagian sembako, pemeriksaan kesehatan gratis, senam bersama, lomba panjat pinang, dan pemberian bantuan kepada pelajar, lansia penyandang disabilitas, serta veteran.

Melalui gerakan ini, Pemerintah Provinsi Bali menegaskan komitmennya untuk terus menumbuhkan semangat nasionalisme dan gotong royong di tengah masyarakat, sekaligus menjaga warisan kebangsaan bagi generasi mendatang.

Selasa, 01 Juli 2025

Gong Kebyar Semara Budaya Duta Denpasar Sukses Pukau Penonton PKB XLVII,

 


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua Komisi II DPRD Kota Denpasar, I Wayan Sutama, dan Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana saat menyaksikan penampilan Sekehe Gong Kebyar Wanita Semara Budaya, Banjar Badak Sari, Desa Sumerta Kelod sebagai Duta Kota Denpasar pada Utsawa Gong Kebyar Wanita PKB XLVII di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center, Senin (30/6) malam.


Sajikan Tabuh Semara Muni, Tari Wiranjaya Hingga Sandya Gita Suwak Warak.

Laporan Reporter : Agus / Tim Lpt

Denpasar, Bali Kini - Persiapan matang yang terus dilaksanakan Duta Kesenian Kota Denpasar yang akan berlaga di Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 ini akhirnya berbuah manis. Sekehe Gong Kebyar Wanita Semara Budaya, Banjar Badak Sari, Desa Sumerta Kelod sebagai Duta Kota Denpasar sukses memukau penonton dengan membawakan seluruh materi pementasan dengan baik pada Utsawa Gong Kebyar Wanita PKB XLVI di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center, Senin (30/6) malam. 

Tampil mebarung dengan Duta Kabupaten Klungkung, Sekehe Gong Kebyar Wanita Semara Budaya sukses memukau ribuan pasang mata yang hadir. Sebanyak tiga materi turut dibawakan, yakni Tabuh Telu Pepanggulan Semara Muni, Tari Wiranjaya dan Sandya Gita Suwak Warak yang berhasil mengundang sorak sorai dan tepuk tangan penonton. 

Hadir langsung untuk memberikan dukungan ditengah-tengah penoton, Gubernur Bali, Wayan Koster, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua Komisi II DPRD Kota Denpasar, I Wayan Sutama dan Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana. Tampak hadir pula Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, serta Pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar. 

Kordinator Sekehe Gong Kebyar Wanita Semara Budaya, Banjar Badak Sari, Desa Sumerta Kelod, I Wayan Ledra mengaku bersyukur pementasan hari ini berjalan dengan lancar dan sesuai harapan. Dimana, pihaknya mengaku telah melaksanakan persiapan panjang sejak awal tahun guna memberikan yang terbaik sebagai Duta Kota Denpasar untuk Gong Kebyar Wanita. 

Lebih lanjut dijelaskan, pada pementasan kali ini, Sekehe Gong Kebyar Wanita Semara Budaya, Banjar Badak Sari, Desa Sumerta Kelod sebagai Duta Kota Denpasar membawakan tiga materi. Yakni Tabuh Semara Muni, Tari Wiranjaya dan Sandya Gita Suwak Warak. 

Dikatakan Ledra, Tabuh Telu Pepanggulan Semara Muni mengambarkan kebahagian sejati yang mampu melampaui semua rasa. Dimana, karya ini sarat akan pijakan tradisi dalam sentuhan kekinian dengan pola-pola gegedig, ritme dan kotekan yang sederhana, sehingga mudah dipahami bersama, dan sangat asik untuk dapat dimainkan serta enak didengar melalui keindahan khas Jajar Pageh nya.

Selanjutnya untuk Tari Wiranjaya merupakan salah satu Tari Kekebyaran yang mengekspresikan Keperkasaan dan Keberanian Ksatria Pandawa (Nakula dan Sahadewa). Tari ini diciptakan oleh Ketut Merdana dan Putu Sumiasa dari Desa Kedis, Busungbiu, Buleleng pada Tahun 1958.

Dan sebagai persembahan pamungkas turut ditampilkan Sandya Gita Suwak Warak. Garapan ini menggambarkan kuatnya sistem tata kelola air yang mampu mengairi sawah di daerah pemukiman Badak Sari. Sehingga menghasilkan panen yang berlimpah dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Dan terwujudnya tujuan utama Agama Hindu, yaitu Moksartam Jagatditha ya ca iti Dharma.

“Kita bersyukur mampu memberikan penampilan maksimal pada hari ini, sehingga latihan dan pembinaan yang kami laksanakan dapat memberikan hasil yang maksimal, kita bersyukur dapat memberikan yang terbaik untuk Kota Denpasar,” ujar Ledra. 

Dalam kesempatan tersebut, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi atas berbagai persiapan yang dilaksanakan duta kesenian Kota Denpasar, khususnya Sekehe Gong Kebyar Wanita Semara Budaya, Banjar Badak Sari, Desa Sumerta Kelod sebagai Duta Kota Denpasar yang hari ini sukses memberikan penampilan terbaik dan luar biasa.  

Jaya Negara mengaku bangga dengan penabuh wanita yang juga tak kalah hebat dengan penabuh laki-laki dalam memainkan gambelan gong kebyar. Tak hanya itu, pihaknya juga mengaku kagum dengan ide dan konsep berkesenian seniman Denpasar. Hal tersebut dapat dilihat dari konsep, pola tabuh dan tari serta penggunaan properti yang disesuaikan dengan tema. Sehingga garapan yang dibawakan dapat dinikmati penonton dengan baik.

“Tadi kita saksikan penampilanya sudah maksimal dan luar biasa, penggunaan garapan yang ditampilkan juga sangat apik, selain makna yang mendalam sesuai dengan tema, pementasan juga memberikan semangat sebagai pembuktian bahwa penabuh wanita Denpasar juga sangat luar biasa,” jelasnya.

Minggu, 29 Juni 2025

Gong Kebyar Legendaris Hipnotis Gubernur Koster hingga Detik Akhir


Minta Dukungan Krama Bali agar Seni Hidup Selamanya

Laporan Reporter : Arn /Tim Lpt 

Denpasar , Bali Kini  — Suasana penuh semangat membalut Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Centre, Denpasar, Sabtu malam (28/6). Ribuan pasang mata tertuju ke panggung utama, tribun penonton penuh sesak sejak sore hari, bahkan beberapa di antaranya rela berdiri, hanya demi menyaksikan Utsawa (Parade) Gong Kebyar Legendaris yang menjadi salah satu pementasan paling ditunggu dalam rangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025.

Di tengah dentingan gamelan yang menggema, hadir Gubernur Bali, Wayan Koster, yang tampak duduk khusyuk menyaksikan pertunjukan hingga akhir acara. Ia tak sendiri. Tampak pula mendampingi sejumlah tokoh penting, seperti Bupati Badung Wayan Adi Arnawa, Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra, Ketua DPRD Gianyar Ketut Sudarsana, serta Danrem 163/Wirasatya Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra.

“Satu kata 'Luar biasa'... para penarinya begitu energik, para penabuhnya sangat luwes walaupun sudah berumur. Membuat kami menjadi termotivasi!” ujar Gubernur Koster penuh semangat ketika diwawancarai seusai acara.

Tak hanya memuji penampilan, Gubernur Koster juga menyinggung sisi perjuangan di balik panggung yang mungkin tak semua penonton sadari. Ia mengungkapkan, proses persiapan para seniman ini memakan waktu panjang — minimal tiga bulan latihan intensif, empat jam setiap hari, untuk menciptakan harmoni sempurna antara tabuh dan gerak tari.

“Kerja keras para seniman ini sungguh patut diapresiasi. Inilah alasan saya memilih bertahan menonton dari awal sampai akhir. Ini bentuk penghormatan saya kepada mereka. Saya ingin mereka merasakan kepuasan bahwa karya seni yang mereka tampilkan benar-benar dihargai,” imbuhnya.

Pernyataan ini menggambarkan sisi empatik dari seorang pemimpin yang tak hanya hadir secara seremonial, melainkan juga terlibat secara emosional, menghayati setiap detik pementasan sebagai bentuk penghargaan nyata kepada para seniman Bali.

Gubernur Koster juga mengajak seluruh masyarakat Bali untuk terus memberi dukungan nyata kepada dunia seni.

“Masyarakat Bali patut mendukungnya, agar seni kita tetap hidup, tetap terjaga dengan baik, dan kualitasnya semakin baik,” pungkasnya.

Rangkaian Penampilan Gong Kebyar Legendaris diisi oleh tiga duta seni dari tiga kabupaten, yang tampil secara bergantian, yakni : 1. Duta Kabupaten Badung diwakili Sekaa Gong Taruna Jaya, Banjar Lambing, Desa Mekar Bhuana, Kecamatan Abiansemal tampil pertama dengan mementaskan beberapa karya diantaranya Tabuh Pupuh Kaduhung, Tabuh Kreasi Kumbang Atarung serta Legong Kreasi Widya Lalita sebagai penutup; berikutnya 2. Duta Kabupaten Buleleng diwakili Sekaa Gong Kebyar Giri Kusuma, Banjar Dinas Kawanan Bontihing, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan membawakan karya Tabuh Telu (ciptaan almarhum I Nyoman Durpa, 1984), Tabuh Kreasi Pudak Sumekar, dan Tabuh Bebarisan Sura Murti; 3. Penampil ketiga yakni, Duta Kabupaten Gianyar yang diwakili Sekaa Gong Kusumatirta, Banjar Kawan, Kecamatan Tampaksiring tampil memukau dengan Tabuh Telu Dharma Raksata Raksita, Tari Bebarisan karya kolektif Tampaksiring, Tabuh Kreasi Pepanggulan Jagra Kasturi, serta Tabuh Mayura Kencana sebagai penutup

Tak hanya menjadi pertunjukan seni, Utsawa Gong Kebyar Legendaris ini juga menjadi ajang pengikat rasa antar generasi, antar daerah, dan antar pemimpin serta rakyatnya. Semangat kolaborasi, cinta budaya, dan bangga akan jati diri Bali terasa begitu nyata malam itu.

Sabtu, 21 Juni 2025

Duta Denpasar Tampilkan Garapan Bertajuk Ngerebong Pada Peed Aya PKB XLVII,


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa saat menyaksikan penampilan Peed Aya Duta Kota Denpasar serangkaian Pesta Kesenian Bali XLVII Tahun 2025 di Depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Bajra Sandi, Denpasar, Sabtu (21/6).

Walikota Jaya Negara Berikan Apresiasi Atas Penampilan Yang Luar Biasa dan Memukau.

 Laporan Reporter : Way /Tim Lpt 

Denpasar, Bali Kini - Peed Aya (Pawai) Pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 yang bertemakan Jagat Kerthi: Lokahita Samudaya yang bermakna "Harmoni Semesta Raya" dibuka secara resmi oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon didampingi Gubernur Bali, Wayan Koster dengan menyuarakan Kulkul di Depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandi, Denpasar, Sabtu (21/6). Duta Kota Denpasar pun turut andil dalam pelaksanaan pawai tersebut. Dimana, penampilan garapan bertajuk Ngerebong menjadi konsep penampilan yang dibawakan oleh gabungan seniman Kota Denpasar lintas generasi. 

Rangkaian pawai disaksikan langsung  dan tentunya Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa.  Tampak pula Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa serta undangan lainya. Tak jarang, riuh tepuk tangan undangan serta penonton yang hadir silih berganti mengiringi pelaksanaan pementasan Peed Aya Duta Kota Denpasar. 

Diawali dengan papan nama Kota Denpasar, rangkaian Peed Aya Duta Kota Denpasar menampilkan peragaan busana khas Kota Denpasar, dilanjutkan dengan peragaan Jegeg Bagus Denpasar, rangkaian Gebogan, Anak-Anak Menyanyikan Lagu Cening Putri Ayu, Pependetan, Topeng Panca, Rerejangan dan diakhiri dengan garapan tematik khas Desa Adat Kesiman yang bertajuk Ngerebong serta ogoh-ogoh. Sebagai pengiring, turut disajikan Gambelan Ancag-Ancagan Cerancam, Gong Suling dan Baleganjur Ngarap. 

Koordinator Pawai Duta Kota Denpasar, Ida Bagus Eka Harista mengatakan Pembukaan Pawai PKB 2025 akan membawakan tema yang merupakan salah satu tradisi di Desa Adat Kesiman yakni Ngerebong. Dimana, Ngerebong merupakan pengejawantahan nyata dari Jagat Kerthi yang dikenal sebagai ajaran luhur Bali yang bermakna pemuliaan dan penyucian jagat raya. Melalui upacara ini, masyarakat Kesiman menunjukkan bahwa menjaga semesta tak hanya soal fisik, tetapi juga spiritual, membersihkan batin, menata hubungan dengan sesama, dan menghormati kekuatan alam serta para leluhur.

“Melalui prosesi Ngerebong, kita diingatkan untuk kembali menyadari, bahwa dalam dunia yang terus bergerak cepat menjadi sebuah motivasi peran generasi kota denpasar dalam menjaga keberlangsungan Budaya, Tradisi, dengan spirit “vasudhaiva kutumbakam” keharmonisan sejati hanya bisa dicapai ketika manusia bisa menjaga antar sesama, menyatu kembali dengan alam dan menjaga spiritualitasnya,” ujarnya. 

Dikatakannya, Peed Aya ini melibatkan ratusan talenta seniman muda yang berasal dari sanggar, sekolah, sekaa teruna, serta komunitas seni lain di Kota Denpasar. Pertunjukan dalam pawai akan dilakukan dengan berjalan yang melambangkan bentuk dari keharmonisan hidup beragam etnis dan budaya di Kota Denpasar. 

“Dari konsep inilah penggarap memadukan karya seni tari yang dikemas dalam sajian tematik pawai atau Peed Aya PKB XLVII yang bertajuk Ngerebong, yang tentunya disesuaikan dengan tema Jagat Kerthi: Lokahita Samudaya yang bermakna Harmoni Semesta Raya,” ujarnya

Sementara, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa ditemui usai pelaksanaan Peed Aya PKB XLVII mengatakan bahwa Pemkot Denpasar mendukung penuh pelaksanaan PKB setiap tahunya. Ajang PKB ini dapat menjadi wahana bagi seniman Kota Denpasar untuk mengembangkan seni dan kebudayaan serta kearifan lokal Bali khususnya Kota Denpasar sebagai ajang pelestarian dan penguatan dalam berkesenian. 

Pihaknya mengaku bangga dengan penampilan Duta Peed Aya Kota Denpasar. Dimana menurutnya seluruh seniman telah sukses menampilkan yang terbaik dalam kemasan judul garapan tematik Ngerebong sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang berada di Kota Denpasar. 

"PKB ini merupakan ajang apresiasi seni bagi seluruh seniman di Kota Denpasar sebagai upaya pelestarian dan pengembangan seni di Kota Denpasar, dan tadi Duta Peed Aya Denpasar sudah tampil luar biasa, memberikan gambaran dan edukasi tentang warisan budaya Denpasar yakni Tradisi Ngerebong Kesiman," jelas Jaya Negara.

Usai pelaksanaan pembukaan Peed Aya di Kawasan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandi, pelaksanaan PKB XLVI dilanjutkan dengan Pagelaran Perdana di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center. Untuk diketahui, Pemkot Denpasar mengikuti seluruh materi PKB dengan mengirimkan 21 Tim Duta Kesenian yang akan berlaga di PKB XLVII. Ribuan seniman turut dilibatkan, jumlah tersebut terdiri atas seniman anak-anak, seniman muda, seniman tua, hingga seniman legendaris.  (WAY/HumasDps).

Senin, 12 Mei 2025

Lomba ngelawar banjar meriahkan festival ke-2 Desa Batuagung


Peringati HUT Ke-65, Banjar Batuagung gelar Batuagung Festival 

Laporan Reporter : Ajr : Tim Lpt Jembrana 

Bali Kini - Peringati 65 Tahun, Banjar Batuagung gelar Batuagung Festival #2 bertempat di Bale Banjar Batuagung.

Mengusung tema "Jaga Braya" (Raket Rumaket Ngawekas) Banjar Batuagung Festival #2 berlangsung selama dua hari yakni Sabtu (10/5) dan Minggu (11/5) dengan diisi berbagai kegiatan seperti pementasan pertunjukan tradisional dan moderen, lomba ngelawar antar arahan banjar Batuagung dan stand kuliner UMKM dari warga Batuagung.

Puncak peringatan 65 Tahun Banjar Batuagung ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Minggu (11/5).

Sebelumnya acara tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna ditandai dengan pemukulan gong, Sabtu (10/5).

Dalam sambutanya Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan menyampaikan apresiasi kepada panitia serta masyarakat Banjar Batuagung yang telah dapat menyelenggarakan acara yang penuh kreatifitas.

"Saya menyambut baik penyelenggaraan acara ini karena dengan kegiatan seperti ini genersi muda dapat mengembangkan kreatifitas dengan seluas-luasnya, khususnya bagi generasi muda yang terbiasa dengan pergaulan yang kurang bermanfaat maka disinilah tempat merubah kebiasaan buruk menjadi bermanfaat," ungkapnya.

Ia berharap kepada generasi muda agar sellu mawas diri terhadap tekanan globalisasi khususnya budaya yang tidak sesuai dengan etika dan moral serta hindari pergaulan bebas. Sebagai anak bangsa sudah seharusnya ikut andil dalam membangun bangsa baik dengan berkreatifitas dibidang seni dan budaya.

"Saya berharap kepada seluruh lapisan generasi muda untuk bersama - sama memajukan kabupaten jembrana.Mari  kita tuangkan segala kreatifitas, mari berstu menuju jembrana yang maju, harmoni dan bermartabat," harapnya.

Sementara itu ketua panitia I Gusti Agung Komang Gde Adnyana mengatakan Festival Batuagung #2 ini sebagai bentuk pelestarian seni budaya bali dan juga sebagai bentuk pembuktian untuk memudarkan isu yang mengatakan wilayah Batuagung sebagai wilayah zona merah narkoba.

"wilayah batuagung yang dulu dicap sebagai wilayah zona merah narkoba maka dari itu kami panitia dan pengelingsir banjar batuagung akan mengembalikan nama baik batuagung seperti dulu . Kami ingin  batuagung terkenal sebagai desa seni budaya melalui  kegiatan kegiatan seperti ini," ungkapnya.

Lebih lanjut Gde Adnyana menjelaskan Banjar Batuagung Festival #2 berlangsung selama dua hari yakni Sabtu (10/5) dan Minggu (11/5) dengan diisi berbagai kegiatan seperti pementasan pertunjukan tradisional dan moderen hingga lomba-lomba.

"Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dengan diisi berbagai kegiatan seperti pembukaan stand kuliner UMKM yang diisi oleh warga batuagung, pementasan baleganjur kolaborasi, pemeriksaan kesehatan gratis, serta lomba ngelawar yang diikuti krama banjar batuagung, bondres, penyerahan piagam penghargaan kepada para tokoh seni di banjar batuagung dan terakhir diisi pementasan hiburan oleh musisi bali A.A Raka Sidan,"tandasnya. 

Rabu, 30 April 2025

Parade Nyurat Aksara Bali Meriahkan Hari Ketiga Festival Semarapura

 


Laporan Reporter : Tim Lpt Klungkung 

Bali Kini - Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra menghadiri Parade Nyurat Aksara Bali ring Lontar tingkat SMP di depan Monumen Ida Dewa Agung Jambe, Kabupaten Klungkung, Rabu (30/4). Kegiatan ini digelar serangkain memperingati HUT Puputan Klungkung ke-117, HUT Kota Semarapura ke-33 dan Festival Semarapura ke-7 Tahun 2025.


Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung, I Ketut Suadnyana mengatakan bahwa Festival Semarapura tahun ini mengusung sebuah tema “Nayaka Maetala Udaya”. Sementara Parade Nyurat Aksara Bali ring Lontar tingkat SMP ini diikuti sebanyak 107 peserta. “Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan kita untuk melestarikan adat dan budaya luhur Baline,” ujarnya.


Wabup Tjok Surya sangat mengapresiasi kegiatan Nyurat Aksara Bali ring Lontar, ini merupakan upaya untuk melestarikan adat budaya Bali, dimana dari usia sedini mungkin kita mengenalkan dan mengajarkan Nyurat Aksara Bali kepada adik-adik siswa. Upaya ini dilakukan agar kedepan mereka semakin mencintai dan ikut melestarian warisan budaya leluhur.


“Sungguh luar biasa Parade Nyurat Aksara Bali ring Lontar ini. Kegiatan ini tentu sebagai upaya kita untuk melestarikan adat budaya, dimana dari usia sedini mungkin kita mengenalkan Aksara Bali kepada adik-adik. Jadi mari bersama-sama terus cintai dan lestarikan warisan budaya leluhur ini,” harap Wabup Tjok Surya.

Rabu, 02 April 2025

Bupati Sanjaya Bersama Wagub Giri Prasta Hadiri Pemelaspasan Kantor Desa Kesiut


Laporan Reporter : Tim Lpt Tabanan 

Bali Kini – Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., bersama Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prastas, menghadiri Uleman Upacara Pemelaspasan Kantor Desa Kesiut, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Uleman Ngupasaksi dalam rangkaian Karya Agung Mamungkah, Ngenteg Linggih, Ngusaba Desa, dan Tawur Balik Sumpah Agung di Pura Desa, Desa Adat Wanasari, Tabanan, Rabu (2/4). Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting lainnya, termasuk anggota DPRD Bali, Wakil Bupati Tabanan dan anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda Tabanan serta para perangkat daerah terkait di lingkungan Pemkab Tabanan. 


Prosesi Pemelaspasan Kantor Desa dan rangkaian Upacara Dewa Yadnya ini mendapat apresiasi tinggi dari Wakil Gubernur Giri Prasta dan Bupati Sanjaya. Keduanya menyoroti semangat gotong-royong masyarakat dalam mewujudkan pembangunan. Kehadiran Wagub dan Bupati beserta jajaran dalam upacara ini menunjukkan dukungan pemerintah daerah terhadap pelestarian tradisi, adat dan budaya yang ada, sekaligus mempererat hubungan dengan masyarakat setempat.


Wagub Giri Prasta menyampaikan kebanggaannya kepada masyarakat dan juga mengapresiasi kepemimpinan Bupati Tabanan selama ini. "Apa yang membuat saya bangga kepada masyarakat Tabanan apalagi dengan Bupati selaku murdaning jagat Tabanan? Karena tiang mengetahui, sebelum Bapak Komang Gede Sanjaya jadi Bupati dan dikala beliau menjadi Bupati, pendapatan asli daerah Kabupaten Tabanan naik 100 persen. Artinya, pemimpin itu berhasil. Patut napi ten (benar apa tidak)," pungkasnya yang juga diamini oleh masyarakat. 


Lebih lanjut, Giri Prasta menyampaikan kepada seluruh masyarakat agar selalu berupaya menjaga agar adat dan budaya yang ada tetap lestari. "Daerah kita boleh maju, namun dengan kemajuan daerah kita ini agar jangan sampai menggerus akar adat dan budaya kita. Itu yang titiang harapkan," imbuhnya. Ia juga juga berharap Pemerintah di Desa baik itu jajaran Perangkat Desa dan Desa Adat agar selalu tertib administrasi dalam berbagai kegiatan yang menyangkut masyarakat, sehingga program pembangunan bisa berjalan dengan baik dan program-program pemerintah dan desa berkesinambungan. 


Senada dengan Wagub Giri Prasta, Bupati Sanjaya juga menyampaikan kebanggaannya bisa tetap hadir dalam pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat. Pun dengan kehadiran Wagub Giri Prasta dan jajaran sangat diapresiasi oleh Sanjaya yang selalu memberikan manfaat yang positif bagi perkembangan pembangunan di Kabupaten Tabanan. "Bapak Wakil Gubernur, di Kecamatan Kerambitan ada 29 Desa Adat, semua hadir, kompak hadir. Ada 15 Perbekel, semuanya juga hadir, luar biasa," ucap Sanjaya. Seraya berharap kekuatan hirarki tetap dijaga, yakni pemerintah desa dan desa adat selalu kompak bersatu membangun wilayah secara sekala dan niskala. 


Selain itu, Sanjaya juga berharap kedepannya Bapak Giri selaku wakil Pemerintah Provinsi Bali agar terus bisa memberikan dukungan dan bantuan khususnya kepada seluruh Desa dan Desa Adat yang ada di Tabanan. Untuk itu, besar harapannya agar sinergi dan komitmen ini terus berjalan dan terus meningkat di tahun-tahun kedepan, sehingga mampu memberikan manfaat positif bagi kesejahteraan masyarakat. "Dalam mewujudkan pembangunan Tabanan menuju Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani, kita tidak bisa sendiri. Maka dari itu, kita sangat perlu sinergi dan bantuan dari saudara-saudara kita," imbuhnya. 


Di kesempatan yang sama, Ida Bagus Komang Wiraguna selaku Ketua Panitia Pelaksana pembangunan Gedung Kantor Desa Kesiut, mewakili seluruh masyarakat menyampaikan terima kasihnya kepada Bupati Sanjaya dan Wagub Giri Prasta, dan jajaran terkait lainnya atas bantuan dan dukungannya. "Pada esok hari dan kedepannya, mudah-mudahan bangunan Kantor Desa ini dapat dimanfaatkan seluas-luasnya untuk melayani masyarakat desa Kesiut yang membutuhkan. Selanjutnya, besar harapan kami kepada Bapak Bupati meresmikan gedung ini dan kami mohon kepada Bapak Wakil Gubernur menyertai," pintanya.

Minggu, 16 Februari 2025

Bupati Tabanan Hadiri Serangkaian Upacara Adat sebagai Wujud Komitmen Pelestarian Budaya dan Tradisi Luhur


Tabanan , Bali Kini 
- Wujud nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan terhadap pelestarian adat, seni dan budaya di Kabupaten Tabanan, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., menghadiri serangkaian upacara adat di beberapa lokasi di Kabupaten Tabanan, Selasa (11/2). Sanjaya bersama rombongan yang terdiri dari Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Plt. Asisten Umum Setda, serta pimpinan OPD terkait, memulai rangkaian kegiatan dengan ngupasaksi upacara pemelaspasan di Merajan Gede Pasek Gelgel, Banjar Abianlalang, Desa Wanasari, Kecamatan Tabanan.



Upacara pemelaspasan yang puncaknya akan dilaksanakan pada Buda Kliwon Wuku Sinta, Rabu, 12 Februari 2025 tersebut dipuput oleh Pemangku dari Banjar Adat Abianlalang. Selain upacara pemelaspasan, rangkaian acara ini juga mencakup prosesi Ngelungsur Pawintenan Sari, serta Mepandes atau Metatah yang diikuti oleh sembilan orang. Tak ketinggalan, tiga bayi turut menjalani upacara Tiga Bulanan sebagai bagian dari tradisi penyucian diri dalam ajaran Hindu. Upacara ini juga menjadi momentum spiritual bagi semeton pengempon Merajan Gede Pasek Gelgel yang terdiri dari 40 Kepala Keluarga (KK). Setiap keluarga turut berkontribusi sebesar Rp. 1.000.000,- untuk mendukung kelancaran pelaksanaan upacara sebagai wujud kebersamaan dalam menjaga warisan leluhur.



Selanjutnya, Bupati Sanjaya dan rombongan ngupasaksi Karya Ngenteg Linggih di Dadia Pande Munduk Bengkel, Br. Sandan Dauh Yeh Baleran, Desa Sesandan. Kehadiran Bupati Sanjaya dalam rangkaian upacara Ngemejiang lan Ngelinggihan Pengadeg Ida Betara tersebut disambut hangat oleh keluarga besar Dadia Pande Munduk yang terdiri dari 17 KK. Dengan khidmat Sanjaya beserta rombongan dan semeton Dadia Pande mengikuti persembahyangan yang dipimpin oleh Mangku Pande dan Mangku Khayangan Dalem. Dilanjutkan menghadiri Undangan Upacara Pujawali Nadi, Nyurud Ayu (Mewinten), Manusa Yadnya Potong gigi (Metatah), lan Nyambutin Bersama ring di Pura Dadia Pasek Gelgel Banjar Dinas Cekik, Desa Brembeng, Kecamatan Selemadeg, Tabanan



Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap semangat gotong royong dan pasemetonan yang kuat dalam pelaksanaan upacara adat. “Membangun yadnya tentang bagaimana kita bersama-sama menjaga dan memperkuat tradisi. Tanpa kekompakan, segala upaya akan terasa berat. Saya percaya, jika kita semua bersatu, baik pemerintah maupun masyarakat, hasilnya akan maksimal. Ini adalah bentuk nyata sinergi yang harus terus dijaga” jelasnya.



Lebih lanjut, melalui upacara yang sakral ini, Sanjaya berharap rangkaian acara yang puncaknya digelar pada 12 Februari mendatang dapat berjalan dengan lancar dan senantiasa diberkahi dengan kerahayuan, kedamaian, dan kesejahteraan. "Astungkara puniki labdha karya lan memargi antar,” tambahnya sekaligus menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan untuk terus mendukung pelestarian nilai-nilai adat dan budaya, yang merupakan bagian penting dari identitas daerah yang harus dijaga bersama oleh masyarakat. 



Selaku Panitia Karya, Jero Mangku Putu Adi Swidnya melalui laporannya menyebutkan, rangkaian karya Ngenteg Linggih ini menghabiskan biaya, Sekitar Rp. 350.000.000. yang melibatkan gotong-royong para pengempon sebesar Rp. 8.000.000 per KK. Di kesempatan tersebut, pihaknya sekaligus sampaikan ucapan terima kasihnya atas kehadiran Bupati Sanjaya beserta jajaran yang telah menyaksikan rangkaian upacara ini, serta dukungan yang turut diberikan dalam upaya pelestarian adat dan budaya. [lrs]

Selasa, 04 Februari 2025

Bupati Tabanan Hadiri Upacara Ngaben Bersama Banjar Adat Bakisan, Denbantas, Tabanan


Tabanan , Bali Kini 
– Tegaskan komitmen pelestarian adat, agama, tradisi dan budaya, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., konsisten hadiri Upacara Yadnya di masyarakat. Kali ini hadir dalam upacara Ngaben Bersama Banjar Adat Bakisan, Desa Denbantas, Selasa (4/2) yang digelar di Balai Banjar Adat Bakisan, Desa Denbantas, Tabanan. Sambutan hangat perangkat adat, krama adat dan Jero Mangku setempat menyambut baik kehadiran Bupati Sanjaya yang turut didampingi oleh Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda dan para Pimpinan Perangkat Daerah terkait.


Di kesempatan itu, Bupati Sanjaya sampaikan apresiasinya terhadap masyarakat Banjar Adat Bakisan yang telah mengamalkan swadharma agama melalui pelaksanaan yadnya yang sakral dan penuh makna. Dimana puncaknya jatuh pada hari Rabu, 5 Februari 2025 mendatang. "Titiang atas nama pemerintah memberikan apresiasi terhadap masyarakat titiang diriki. Banjar Adat Bakisan ngemargiang yang namanya swadharma agama, becik pisan. Titiang juga di pemerintah daerah Kabupaten Tabanan, baik Provinsi, sering menyampaikan, bahwa hidup kita di Bali ini beda dengan provinsi lainnya. Hanya di bali ini ada 2 pemerintahan, pemerintahan dinas dan pemerintahan adat,” ujar Sanjaya.


Untuk itu, Ia menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Tabanan dalam menjaga keharmonisan antara pemerintahan daerah dan pemerintahan adat. Yang mana hal ini selaras dengan visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana di Kabupaten Tabanan menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani. “Bagaimana membangun keharmonisan jagat Bali niki secara sekala dan Niskala. Apanya yang dibangun, kramanya, adatnya dan alam lingkungannya. Ini harus dijaga agar jagat Bali Labdha karya antar," tegas Sanjaya. 


Dalam kesempatan itu, Sanjaya juga berpesan pentingnya melaksanakan yadnya yang satwika, yaitu yadnya yang dilakukan dengan penuh ketulusan dari krama masyarakat, dipuput oleh sulinggih, dan dihadiri oleh murdaning jagat. "Tiga elemen utama dalam yadnya sudah hadir di sini, sehingga upacara ini dapat disebut sebagai yadnya yang satwika. Saya hadir di sini untuk memberikan motivasi dan mendorong masyarakat agar terus melaksanakan yadnya dengan semangat gotong royong, penuh kebersamaan, serta pakedek pakenyem,” tutupnya. 


Di kesempatan yang sama, Gusti Putu Kariana selaku Ketua Panitia Acara, sampaikan ucapan terima kasihnya atas kehadiran Bupati Sanjaya beserta jajaran. Melalui laporannya, Ia memaparkan upacara Ngaben diikuti oleh 8 Sawa dengan biaya Rp. 3.500.000 per sawa, 4 sawa neglangkir dengan biaya Rp. 750.000 per sawa, 12 orang metatah dengan biaya Rp.500.000 per orang, dan upacara telu bulanan diikuti oleh 14 orang dengan biaya 750.000 per orang.[TB]

Minggu, 20 Oktober 2024

Seraya Culture Festival 2024 Tahun Ketiga Segera Dimulai, Libatkan Ratusan Seniman


Karangasem, Bali  Kini 
- Seraya Culture Festival 2024 memasuki era ke 3  yang telah menjadi agenda kalender tahunan. Kegiatan akan digelar pada 24-26 Oktober 2024 di Lapangan Ki Kopang, Seraya, Kabupaten Karangasem. Festival akan melibatkan lebih dari 300 seniman dari Desa Adat Seraya. 


Ketua Panitia, I Wayan R Supertama, dalam konferensi pers bersama awak Media Karangasem di Warung Chic pada 20 Oktober 2024 menyampaikan bahwa festival kali ini mengusung tema "Jenggama," yang berarti kehidupan dalam bahasa Sansekerta. Tema ini selaras dengan tujuan desa untuk menghidupkan ekonomi lokal melalui seni dan budaya.


Supertama juga menekankan bahwa festival tahun ini akan menampilkan beragam seni dan tradisi, melibatkan lebih dari 300 seniman. "Kami ingin menunjukkan keberagaman budaya yang ada di Desa Adat Seraya dan mendukung sektor pariwisata berbasis budaya," tuturnya.


Dalam acara ini, tradisi Gebug Ende akan menjadi sorotan utama, diiringi dengan pertunjukan Joged Bungbung, lomba tari untuk anak-anak, lomba foto, serta kegiatan sosial seperti donor darah. Selain itu, lomba mencing juga tetap diadakan untuk mendukung mata pencaharian masyarakat setempat.


Pembukaan festival akan dimeriahkan oleh 100 penari pendet yang berasal dari SMPN 3 Amlapura dan SMAN 3 Amlapura. Supertama menambahkan, hiburan malam akan menampilkan artis-artis lokal dan grup musik, dengan nuansa yang lebih lembut menjelang Pilkada 2024.


Bendesa Adat Seraya, I Made Salin, menjelaskan bahwa festival ini bertujuan untuk melestarikan tradisi dengan Gebuk Ende sebagai ikon Desa Adat Seraya. "Tradisi ini unik dan menjadi satu-satunya yang ada di desa kami," katanya, berharap festival ini dapat memberikan manfaat ekonomi dan meningkatkan kunjungan wisata ke Karangasem. (Ami)

Selasa, 24 September 2024

Walikota Jaya Negara dan Wawali Arya Wibawa Ucapkan Selamat Hari Suci Galungan Dan Kuningan.


 Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa.


Denpasar, Bali Kini - Hari Suci Galungan yang dimaknai sebagai kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan), jatuh setiap Budha Kliwon Wuku Dunggulan. Kini hari Suci Galungan jatuh pada Rabu, 25 September 2024. Sementara Hari Suci Kuningan jatuh pada Saniscara Kliwon Wuku Kuningan yang jatuh pada Sabtu 5 Oktober 2024.  


Serangkaian menyambut Hari Suci Galungan dan Kuningan, Pemerintah Kota Denpasar juga menggelar beberapa kegiatan. Diantaranya pasar murah, bazar pangan dan pemantauan harga bahan pokok. Tampak pula umat Hindu di Kota Denpasar melaksanakan beragam persiapan. Utamanya berkaitan dengan sarana dan prasarana upakara yang berkaitan dengan Hari Suci Galungan dan Kuningan.


Walikota Denpasar I  Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa disela-sela kegiatan kemasyarakatan dan kepemerintahan, Minggu (22/9) mengatakan bahwa momentum Hari Suci Galungan dan Kuningan ini hendaknya dimanfaatkan masyarakat khususnya umat Hindu untuk senantiasa selalu meningkatkan srada bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa.


Lebih lanjut dikatakan, kemenangan dharma melawan adharma pada masa kini haruslah diterjemahkan sebagai upaya dan tekad untuk terus berkarya meningkatkan kualitas kehidupan yang seimbang antara material dan spiritual. Sehingga sebagai umat beragama mampu mencapai kebahagiaan dengan selalu berpijak kepada ajaran Agama Hindu, yakni dharma, artha, kama, dan moksah.


"Semoga di hari suci Galungan dan Kuningan ini, Dharma senantiasa menuntun umat manusia terbebas dari kegelapan dan tantangan hidupnya," ujar Jaya Negara


Jaya Negara juga mengajak masyarakat untuk selalu mulat sarira, mempererat tali persaudaraan dan silaturahmi. Mulat sarira menjadi pesan dalam catatan perjalanan untuk mengevaluasi langkah dalam mengamalkan ajaran dharma. Hal ini utamanya dharmaning agama dan dharmaning negara. Sehingga kehidupan mampu memberikan manfaat dimasa depan yang lebih baik, sejahtera, makmur dan damai.


Jaya Negara juga  mengajak masyarakat Denpasar dalam perayaan hari suci Galungan dan Kuningan selalu  berpikir, berkata dan berbuat yang baik sebagai cerminan dharma. Selain itu, perayaan upakara juga diharapkan sederhana dengan mengedepankan makna dalam pelaksanaanya.


“Jadikanlah spirit Hari Suci Galungan dan Kuningan ini menjadi ajang mulat sarira dalam menyikapi tantangan saat ini, dan jadi momentum untuk meningkatkam sradha dan bhakti, serta dapat menjadi momentum kebangkitan dan kemenangan, serta bersatu dalam perbedaan,” kata Jaya Negara


Senada dengan hal tersebut, Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa menambahkan, momentum perayaan Hari Suci Galungan dan Kuningan ini hendaknya dijadikan satu titik tolak untuk menjadikan masa depan yang lebih baik, lebih berkualitas dan mampu mewujudkan kesejahteraan. Pelaksanaan upakara juga diharapkan dapat dikemas sederhana dengan tetap berpedoman pada makna, nilai dan filsafat agama Hindu.


Dalam kesempatan tesebut Walikota Jaya Negara dan Wakil Walikota Arya Wibawa menyampaikan ucapan Selamat Hari Suci Galungan dan Kuningan kepada seluruh Umat se-Dharma dimanapun berada.


"Kepada seluruh umat se-dharma, atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Denpasar, selamat hari suci Galungan dan Kuningan, dumogi kenak rahayu sareng sami,  serta semoga di hari suci Galungan dan Kuningan, Dharma senantiasa menuntun umat manusia terbebas dari kegelapan menuju keutamaan hidup, serta mari bersinergi bersama mendukung pembangunan dengan sepirit Vasudhaiva Kutumbakam untuk mewujudkan Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Makmur, Aman, Jujur dan Unggul (MAJU)," ujar Jaya Negara dan Arya Wibawa. (Ags/H).

Rabu, 18 September 2024

Ribuan Anak PAUD-SD Ikuti Gebyar Anak Usia Dini di Jembrana


Jembrana , Bali Kini 
- Sebanyak 1.800 anak usia dini yang terdiri dari anak-anak PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan Sekolah Dasar fase awal mengikuti kegiatan Gebyar Anak Usia Dini yang diselenggarakan oleh oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana di GOR Kresna Jvara, Jembrana, Rabu (18/9).


Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Bunda PAUD Jembrana, Ny. Candrawati Tamba yang juga hadir, mengajak seluruh peserta untuk bernyanyi dan bergembira bersama. Seluruh anak-anak senang mengikuti acara yang diisi dengan bernyanyi bersama, senam sehat yang dipimpin guru dan anak PAUD-SD serta pertunjukan Drumband dari anak-anak PAUD.


Kemudian, acara juga dilanjutkan dengan penyerahan tali asih kepada anak-anak usia dini oleh Bupati Tamba didampingi Bunda PAUD Jembrana, Ny. Candrawati Tamba.


Gebyar Anak Usia Dini diselenggarakan untuk membudayakan sekolah sehat, baik sehat fisik, sehat bergizi, sehat imunisasi, sehat jiwa dan sehat lingkungan. Selain itu, juga memberikan dukungan terhadap gerakan transisi PAUD-SD yang menyenangkan serta mampu bersinergi dengan berbagai pihak untuk mendukung pendidikan berkualitas di kabupaten Jembrana.


Bupati I Nengah Tamba menyampaikan terima kasih dan harapannya agar anak-anak ini bisa menjadi kebanggaan dan memberikan prestasi bagi kabupaten Jembrana.


"Saya ucapnya terima kasih kepada Bapak/Ibu guru serta orang tua yang telah mendidik anak-anak usia dini. Kita harapkan kedepan anak-anak ini semua menjadi generasi-generasi emas kabupaten Jembrana," ucapnya.


Hal senada juga disampaikan Bunda PAUD kabupaten Jembrana, Ny. Candrawati Tamba yang memberikan apresiasi terhadap kegiatan Gebyar Anak Usia Dini karena relevan untuk mendukung pembelajaran yang berkarakter Profil Pelajar Pancasila.


"Terima kasih karena kalian telah menjadi anak-anak PAUD dan anak SD yang sehat, cerdas dan ceria sebagai generasi Emas Jembrana yang pastinya akan mendukung masa depan yang lebih bahagia," kata Ny. Candrawati.


Bunda PAUD juga mengucapkan terima kasih kepada para orang tua yang mendukung program pemerintah terutama membudayakan sekolah sehat dan transisi PAUD-SD yang menyenangkan.


Sementara Kepala Dinas Dikpora Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra mengatakan Gebyar Anak Usia Dini tahun 2024 di kabupaten Jembrana melibatkan 4.150 orang peserta dari anak-anak, orang tua, guru dan undangan.


"Jumlah peserta sebanyak 4.150 orang yang terdiri dari 1.800 anak usia dini, 1.800 orang tua murid, 400 guru dan Kepala sekolah serta 150 undangan," ujarnya. (Ngr )

Senin, 16 September 2024

HUT Tirta Gangga Ke-76, Agung Kosalya Harap Gagasan Pariwisata Di Karangasem Semakin Berkembang


Karangasem, Bali Kini -
  Hari Puncak Perayaan HUT Taman Tirtagangga yang ke 76 dikemas dengan Tirta Gangga Fest 2024 pada Senin (16/9/2024) digebrak dengan penampilan Anak Agung Raka Sidan, dan Kiss Band serta Yessy Diana. 


Suksesnya gelaran Tirta Gangga Fest 2024 diharapkan dapat menjadi acara tahunan, sehingga ODTW Tirtagangga yang telah menjadi icon dari pariwisata di Kabupaten Karangasem ini dapat mendatangkan lebih banyak lagi wisawatan ke wilayah Bali Timur. 


Pada momen perayaan Ulang Tahun Tirtagangga seluruh keluarga besar Puri Agung Karangasem merayakan diatas panggung. Dalam kesempatan tersebut para Pengelingsir Puri, keluarga besar Puri Agung serta Pengelola dan para staff bergembira di atas panggung sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun sembari melaksanakan pemotongan tumpeng. Pemotongan tumpeng sendiri diwakili oleh Ketua Badan Pengelola Taman Tirtagangga, Anak Agung Made Kosalya yang lanjut diberikan kepada salah satu perwakilan Pengelingsir Puri Agung Karangasem. 


Dalam kesempatan tersebut, Ketua Bali Tourism dan Pengelingsir Puri Agung Mengwi juga ikut datang menyaksikan puncak acara perayaan HUT Tirtagangga yang berjalan dengan suasana meriah tersebut. 


"Besar harapan kami pariwisata di Karangasem semakin meningkat semakin berkembang semakin mempunyai inisiatif atau ide-ide baru terkait dengan bagaimana cara kita untuk memajukan pariwisata di Karangasem," Harap Anak Agung Made Kosalya. 


Kosalya juga mengaku akan terus mengembangkan Taman Wisata Tirtagangga ini agar semakin menambah daya tarik para wisatawan, baik mancanegara maupun domestik. "Tentunya usai Ulang Tahun Taman Tirtagangga yang ke 76 ini, kami berupaya untuk meningkatkan fasilitas, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Untuk terus menambah daya tarik sebuah objek pariwisata itu memang kita harus selalu berbenah. Dan dalam pembangunan yang kita laksanakan atau kerjakan itu dalam praktik pariwisata dan budaya tentu kita harus perhatikan sesuai dengan etika sesuai dengan dresta, agar tidak menyimpang dari aturan-aturan budaya" Tandas Kosalya. (Ami)

Penampilan Tika Pagraky Meriahkan Tirtagangga Fest 2024


Karangasem, Bali Kini -
Hari kedua acara Tirtagangga Fest 2024 berlangsung, menampilkan acara musik. Dimulai dari perlombaan antar band yang memperebutkan hadiah jutaan rupiah hingga dihibur oleh artis Bali yang cukup fenomenal Tika Pagraky serta Dj. Ajun Perwira, Minggu (15/9/2024).


Usai penampilan panggungnya menghibur baik wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang dalam festival tersebut, Tika Pagraky menyempatkan diri menyapa wartawan. "Saya senang sekali diundang dalam acara Tirtagangga Fest ini berasa pulang kampung. Banyak sekali kenangan yang saya rasakan di Taman Tirtagangga ini. Dulu waktu kecil saya sering berenang disini, " Katanya bernostalgia. 


Tika Pagraky juga mengatakan kesibukan yang sedang dijalani saat ini. "Saya saat ini sedang menggarap lagu untuk salah satu cabup di Kota Klungkung," Katanya. 


Selanjutnya, Tika atau panggilan kecilnya Ika ini mengajak masyarakat untuk turut antusias merayakan HUT Taman Tirtagangga. "Tidak perlu takut untuk datang karena tiketnya masih sangat terjangkau,"tutupnya. (Ami) 

Jumat, 13 September 2024

Tiga hari pelaksanaan , Transaksi Pameran UMKM Jembrana tembus ratusan juta rupiah


Jembrana , Bali Kini 
- Pameran UMKM dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Kota Negara ke 129 dan Soft Opening Pasar Negara Bahagia berhasil menjadi magnet bagi ribuan masyarakat yang hadir setiap harinya. 


Pameran yang diselenggarakan mulai tanggal 10 - 14 September 2024 ini diikuti oleh lebih dari 106 peserta baik dari pengerajin, kuliner serta berbagai instansi juga ikut meramaikan pameran ini. Untuk pertamakalinya pameran digelar di pasar umum negara sekaligus menandai soft launching pasar terbesar di Jembrana itu usai direvitalisasi.


Masyarakat pun sangat menikmati berbagai barang serta kuliner yang ditawarkan. Bahkan dari data Dinas koperasi ,UKM dan Perdagangan Jembrana  hingga kemarin pelaksanaannya ( tiga hari ) , para pedagang di pameran ini berhasil mengumpulkan total omzet penjualan hingga 128 juta.


Tak hanya pameran UMKM, kegiatan yang dirangkaikan dengan soft opening Pasar Negara Bahagia juga menggelar hiburan musik dari artis-artis ternama Bali seperti Budiarsa, Made Gimbal, KIS Band dan Semaya Koplo sehingga masyarakat bisa menikmati paket lengkap dengan berburu kuliner sekaligus menyaksikan konser musik.


Pameran ini mendapat sambutan hangat dari pelaku UMKM. Salahsatunya Rizky, pengusaha muda yang memproduksi berbagai produk olahan coklat khas Jembrana. Menurutnya, pameran kali ini terasa berbeda karena sangat ramai dikunjungi masyarakat apalagi ini pertama kalinya diadakan di Pasar Negara yang kini tampil megah seperti sebuah mall.


"Pameran HUT Kota Negara kali ini sangat luar biasa karena antusias masyarakat untuk datang kesini sangat ramai," ujarnya.


Dirinya berharap Pemerintah Kabupaten Jembrana secara berkesinambungan bisa menggelar berbagai event pameran terutama untuk bisa mempromosikan produk-produk pengusaha kecil sehingga lebih dikenal masyarakat.


"Harapan saya pameran seperti akan terus dilaksanakan dalam rangka memperkenalkan UMKM lokal khas Jembrana," harapnya.


Dilain sisi, Ari Sanjaya salah satu pengunjung pameran mengaku kagum dengan bangunan pasar Negara saat ini yang dirasa jauh lebih nyaman dan modern. "Pasar ini cukup bagus, mudah-mudahan kedepannya bisa tambah ramai dan berkembang," ujarnya. (Ngr)

Minggu, 01 September 2024

Walikota Jaya Negara Buka Gelaran Denpasar Kite Festival VIII,


 Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Ketua Pelangi Kota Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira saat membuka secara resmi Lomba Layang-Layang Denpasar Kite Festival VIII Tahun 2024 dengan menarik layangan di Kawasan Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar, Minggu (1/9).


Komitmen Lestarikan Tradisi Melayangan, Jadi Wahana Ekepsreasi dan Kreatifitas Budaya Bagi Rare Angon


Denpasar,  Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara membuka secara resmi Lomba Layang-Layang Denpasar Kite Festival VIII Tahun 2024 yang digelar Persatuan Pelayang Indonesia (Pelangi) Kota Denpasar di Kawasan Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar, Minggu (1/9). Pembukaan kegiatan rutin tahunan guna mewadahi kreatifitas budaya bagi para pelayang atau rare angon ini ditandai dengan penarikan layang-layang Maskot Pelangi Kota Denpasar. 


Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Pelangi Kota Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira yang juga selaku Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Anggota DPRD Kota Denpasar, I Wayan Sutama, Kadis Kebudayaan Kota Denapsar, Raka Purwantara, Kadis Pariwisata Kota Denpasar, Luh Putu Ryastiti serta undangan lainya.  


Tampak seluruh peserta lomba hiruk pikuk mempersiapkan layangannya yang akan mengudara. Usai membuka acara secara resmi, Walikota Jaya Negara tampak menyaksikan pelaksanaan lomba yang diawali dengan seri Layangan Tradisional Pecukan Plastik dan dilanjutkan dengan seri Layangan Tradisional Bebean Plastik serta Layanhan Tradisional Janggan Buntut Plastik. Meski angin belum berhembus dengan optimal, tampak seluruh pelayang beradu strategi untuk mempertahankan layangannya di udara. 


Ketua Pelangi Kota Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira saat diwawancarai menjelaskan, lomba layang-layang Denpasar Kite Festival VIII Tahun 2024 ini mengambil tema "Bayu Abimantrana", yang bermakna bahwa tuhan sebagai angin memberikan kekuatan. Dimana,  tema ini dipilih dalam upaya memaknai sebagai permohonan agar Ida Hyang Widhi menganugrahi kesehatan, kedamaian, kebahagiaan serta semangat menyama beraya bagi para pelayang khususnya dan masyarakat pada umumnya menjalankan segala aktivitas.


“Pelaksanaan kegiatan ini merupakan wahana untuk memberi ruang gerak kepada para pelayang agar dalam bermain layangan penuh dengan rasa tanggungjawab, dan meningkatkan rasa kebersamaan diantara para generasi muda dan masyarakat pelayang khususnya,” ujarnya 


Lomba kali ini, kata Wandhira menghadirkan kategori remaja dan dewasa dengan beragam jenis layangan tradisional dan kreasi baru. Yakni Layangan Tradisional Bebean, Bebean Big Size, Janggan, Janggan Buntut, Janggan Buntut Big Size dan Pecukan. Dimana, khusus untuk layangan tradisional diwajibkan menggunakan kain dengan corak warna Bali, yakni merah, kuning, hitam dan putih. Selain lomba layang-layang, turut juga dilaksanakan Lomba Pindekan. 


“Peserta tahun ini berasal dari sekaa/club dan pribadi yang jumlahnya sebanyak 1.115 layangan dari jenis tradisional dan kreasi, dan untuk peserta lomba pindekan sebanyak 40 pindekan. Semoga kegiatan ini berjalan lancar sebagai upaya melestarikan tradisi melayangan dan memberikan ruang ekspresi bagi rare angon,” ujarnya 


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi atas pelaksanaan Lomba Layang-Layang bertajuk Denpasar Kite Festival VIII Tahun 2024. Dimana, kegiatan rutin tahunan Pelangi Kota Denpasar ini diharapkan mampu mendukung pelestarian kesenian tradisi melayangan. Dimana, kegiatan ini diharapkan mampu melestarikan keberadaan layang-layang Bali, khususnya di wilayah Kota Denpasar. 


Jaya Negara menegaskan bahwa pihaknya selaku pribadi dan Walikota Denpasar terus berkomitmen untuk melestarikan tradisi melayangan. Hal tersebut selain menjadi sebuah kreativitas, juga menjadi wahan hiburan serta atraksi budaya yang mendukung keberlangsungan pariwisata di Bali, khususnya Kota Denpasar. 


“Tentu kami sangat mendukung dan memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini sebagai wahana ekspreasi dan kreatifitas budaya bagi pelayang yang dikenal dengan rere angon, hal ini lantaran ayang-layang tradisional merupakan salah satu potensi budaya masyarakat yang memiliki ciri dan keunikan tersendiri, dan mendorong munculnya kreativitas serta inovasi baru yang muaranya adalah kelestarian budaya serta mendukung kemajuan pariwisata berbasis budaya,” ujar Jaya Negara. [dp]

Kamis, 29 Agustus 2024

Terinspirasi dari Harimau Bali, Gong Kebyar Wanita Kecamatan Melaya Tampilkan Tabuh Kreasi "Shardula"


Jembrana , Bali Kini
– Semarak HUT kota Negara ke-129 menyuguhkan berbagai kegiatan seni dan budaya, salah satunya pementasan gong kebyar wanita duta dari masing-masing kecamatan se-Jembrana. Pada Rabu (28/8/2024)  lomba gong kebyar wanita menampilkan Sekaa Gong Kebyar "Kusumasari" Banjar Moding Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya. Ratusan penonton yang mayoritas merupakan pendukung dari kontestan nampak sudah memenuhi Balai Banjar Moding, Desa Candikusuma.  Penampilan gong kebyar wanita tersebut juga disaksikan langsung Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Istri Ny. Candrawati Tamba. Serta segenap Pejabat di lingkungan Pemkab Jembrana


Penampilan ibu-ibu PKK dari kecamatan Melaya ini tidak kalah menariknya walau kesehariannya selalu bergelut dengan urusan dapur dan kesibukan rumah tangga, tapi kali ini dengan kepiawaian ibu-ibu ini memukul bilah-bilah simbal dan gamelan tidak kalah dengan para seniman lainnya.

Tabuh dengan memadukan dan meracik sebuah tembang pagelaran yang penuh dengan keserasian dan keharmonisan tembang bunyi-bunyian hasil olah gamelan yang begitu manis untuk didengar.


Dalam penampilannya Sekaa Gong Wanita "Kusumasari"  Duta Kecamatan Melaya membawakan tabuh kreasi "Shardula" , tari kreasi Rerejangan "Mas Sari" dan tari Sekar Ibing. 


Lomba tersebut dinilai langsung oleh tiga juri yang merupakan professional dalam seni tabuh, yakni I Komang Adi Ptanata, Yan Priya Kumara Janardhana, dan I Wayan Situ Banda. 


Dengan menampilkan tabuh kreasi pepanggulan dengan judul "Shardula". Tabuh tersebut menceritakan raungan menggelegar ke seluruh penjuru hutan,  tiada lain itu adalah suara raungan Sang Mong, suara Sang Harimau Bali yang sedang menunjukkan keperkasaan dan gaungannya sebagai pemangsa yang amat buas. 


Terinspirasi dari suara itu, Komposer mencoba mengimplementasikan kedalam sebuah garapan komposisi musikal tabuh kreasi yang disajikan melalui gamelan gong kebyar dengan pola-pola dinamis dan ritmis untuk mengisyaratkan keagungan Shardula, raungan Sang Harimau Bali. 


Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang hadir saat lomba berlangsung mengungkapkan rasa terkesan dengan pertunjukan gong kebyar wanita. Selain merasa terkesan, dirinya juga menilai semangat dari para peserta lomba gong kebyar sangat luar biasa. 

“Saya sangat terkesan dengan pertunjukan gong kebyar wanita ini, semangatnya sangar luar biasa. Semoga bisa raih hasil yang maksimal, ” ucapnya. 


Menurutnya, kegiatan ini juga merupakan hiburan untuk masyarakat di seluruh pelosok yang ada di kabupaten Jembrana. 

“Ini merupakan bagian dari memperingati HUT Kota Negara ke-129. Astungkara semua bisa merasakan kebahagiaan, ” tandasnya. (Adi)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved