-->

Rabu, 23 Mei 2018

Program Nawacandra Menggema di Kintamani

Denpasar,Balikini.Net -Setelah melakukan simakrama di Wantilan Ulundanu, Desa Songan, Calon Wakil Gubernur Bali nomor urut 2, I Ketut Suidkerta langsung bergerak ke Balai Banjar Sanda, Desa Satra, Kecamatan Kintamani, Bangli, Rabu (23/5/2018). Rombongan yang menyertai Sudikerta terdiri dari para tim Koalisi Rakyat Bali (KRB) dari Provinsi Bali, KRB dari Kabupaten Bangli dan para relawan Mantra-Kerta lainnya. Di Desa Satra, politisi asal Kuta Selatan itu disambut dengan sangat meriah. Masa yang hadir lebih dari 300 orang. Mereka berasal dari para petani, pengusaha kecil, peternak dan sebagainya. Tampak juga para tokoh bendesa dan kelian adat dari Kintamani Barat
Pada kesempatan tersebut, Sudikerta memberikan penjelasan secara lengkap soal Program Nawacandra. Sudikerta mengatakan, Nawacandra itu artinya 9 bulan dari kata Nawa yang artinya 9, dan candra yang artinya bulan. Secara harafiah, Nawacandra itu artinya 9 bulan. Namun secara filosofinya, 9 itu berarti 9 kabupaten dan kota di Bali, yang harus diterangi oleh bulan. Bulan harus menerangi semua orang, semua kabupaten tanpa memandang apakah orang itu kaya atau miskin, sakit atau sehat dan seterusnya. Sinar bulan itu menyejukan, menyegarkan. Berbeda dengan sinar matahari yang panas. "Selama ini terang bulan itu tidak menyinari semua kabupaten dan kota di Bali. Ada kabupaten dan kota yang masih gelap, yang masih remang-remang. Yang kami maksud adalah pembangunan di Bali itu memang belum merata. Masih ada banyak ketimpangan, antara utara dan selatan, timur dan barat," ujarnya.
Program Nawacandra itu terimplementasi dalam 9 program unggulan. Dalam 9 program unggulan Nawacandra, ada 4 program pro rakyat yakni di bidang Pertanian, Pendidikan, Kesehatan, dan Yadnya. Program pro rakyat tersebut membantu dalam 4 dasar kehidupan masyarakat. "Nanti kedepannya akan dibangun SMA Bali Mandara di Bangli agar dapat pendidikan gratis di Bangli," ujarnya. Untuk masyarakat Bangli yang sebagian besarnya petani maka akan diberika pupuk organik gratis. Petani tinggal membawa kartu tani Nawacandra. Begitu juga dengan pendidikan, kesehatan dan Yadnya.
Sudikerta juga menjelaskan bagaimana tentang bantuan dana untuk desa pekraman. Sudah terbukti dari tahun ke tahun terus meningkat. Nantinya bantuan tersebutlah yang akan menbantu masyarakat dalam melaksanakan Ngaben Nyekah Massal di setiap desa pekraman. 
Sementara Jro Mangku Ketut Suadnya mengharapkan agar program-program yang telah dicanangkan segera terealisasi, terlebih lagi program bantuan dana untuk desa pekraman guna membantu pembangunan di desa-desa. Ia menilai program-program ini sangat realistis dan bisa dilaksanakan dengan baik. "Kami siap mendukung Mantra-Kerta. Dan kami yakin di desa kami Mantra-Kerta pasti menang," ujarnya.(•)

Jumat, 18 Mei 2018

Komponen Masyarakat se-Desa Baru Tabanan Satu Jalur Menangkan Koster-Ace

Bangli,Balikini.Net - Dukungan luas untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) terus menguat. Kali ini giliran seluruh komponen masyarakat Desa Baru, Kecamatan Marga yang terdiri dari Desa Adat Pinge, Desa Adat Raden, Desa Adat Susut, Sekehe Teruna se-Desa Baru, Pekaseh se-Desa Baru dan Semeton Pasek se-Desa Baru yang menyatakan kebulatan tekad mendukung, memenangkan dan memilih Koster-Ace pada Pilkada serentak 27 Juni 2018.


Pada acara kebulatan tekad yang digelar di Wantilan Desa Adat Pinge itu hadir sejumlah tokoh seperti I Made Urip, Nyoman Adi Wiryatama, Ni Putu Eka Wiryastuti, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tabanan, Komang Gde Sanjaya dan Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Tabanan. Bendesa Adat Pinge, I Made Dena Yasa berharap Koster-Ace dapat terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023.


Desa Pinge ini adalah desa desa wisata yang dibangun pada tahun 2004. Atas dorongan dari semua pihak kami bisa terus maju. Mudah-mudahan Bapak Koster jadi gubernur agar harapan kami agar Dsa Pinge ini jadi unggulan dan ada multi player effect dari pariwisata untuk masyarakat. Tanpa sentuhan pemerintah kami tidak mungkin bisa berkembang," kata Dena Yasa.


Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tabanan sekaligus Ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Kabupaten Tabanan, Komang Gde Sanjaya menjelaskan betapa pentingnya konsep satu jalur pembangunan dalam mengembangkan seluruh sektor kehidupan masyarakat di Kabupaten Tabanan, khususnya di bidang pariwisata. "Kita ingin Kabupaten Tabanan terus berkembang. Dalam konsep pembangunan semesta berencana ini pola satu jalur menjadi amat penting. Koster-Ace sudah amat tebukti. Mari kita tetap bersatu," ajak Gde Sanjaya.


Di sisi lain kader senior PDI Perjuangan Kabupaten Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti menjelaskan kiprah PDI Perjuangan dalam membantu kehidupan masyarakat mulai infrastruktur, pendidikan, dan sektor penting lainnya. "Jangan lagi tolah-toleh kiri kanan. Pilihan kita sudah di hati, Wayan Koster dan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati. 27 Juni 2018 coblos nomor 1," ajak Eka. Mendapat dukungan luas, Wayan Koster mengucapkan terima kasih kepada warga. "Mari kita menangkan bersama-sama, tidak hanya kemenangan untuk Koster-Ace, tapi ini adalah kemenangan untuk kita semua," ujar Koster.

Kamis, 17 Mei 2018

Beranggotakan 9600 KK, PADB Bali dan Puri Agung Bunutin Bulat Dukung Koster-Ace

BANGLI,Balikini.Net - Pasemeton Ageng Dalem Blambangan (PADB) Provinsi Bali yang beranggotakan sekitar 9600 Kepala Keluarga (KK) beserta Keluarga Besar Puri Agung Bunutin, Bangli, menyatakan kebulatan tekad mendukung, memilih serta memenangkan Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Arta Ardana Sukawati (Koster-Ace), pada Selasa (16/5/2018) di Puri Agung Bunutin, Bangli.

Pernyataan kebulatan tekad dukungan itu dihadiri langsung Wayan Koster selaku Calon Gubernur didampingi Sang Nyoman Sedana Artha (Ketua DPC PDIP Bangli dan Wakil Bupati Bangli), Budu Utama (Anggota F-PDIP DPRD Bali), Nyoman Adnyana (Anggota F-PDIP DPRD Bali), sejumlah tokoh masyarakat dan penglingsir Puri Agung Bunutin.

Di hadapan ratusan para tokoh perwakilan dari 60 dadia PADB se-Bali, Penglingsir Puri Agung Bunitin sekaligus PADB Dewa Putu Wijaya menyebutkan bahwa Pesemeton Ageng Dalam Blambangan yang berdiri tahun 2009 telah beranggotakan 9600 KK dengan 60 dadia  yang tersebar di sembilan wilayah kabupaten/kota di Bali.

"Kami semua berasal dari satu garis keturunan yakni dari Kerajaan Blambangan di Banyuwangi. Kami adalah kelompok soroh (klan) dari Jawa yang terakhir datang ke Bali. Dulunya kami tersebar di seluruh Bali, dan baru sejak tahun 2000 mulai pelan-pelan menyatukan diri. Kemudian tahun 2009, Pesemetonan Dalem Blambangan terbentuk," tuturnya.

Selanjutnya ia mengungkapkan alasan mengapa PADB dan Puri Agung Bunutin mendukung Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur yang diusung PDIP, Hanura, PKB, PPP, PAN dan PKPI tersebut. Menurutnya, visi misi Koster-Ace yang tertuang dalam konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali sangat senafas dengan tujuan serta cita-cita PADB. 

"Yakni menjaga kelestarian seni, adat dan budaya Bali. Terus bagaimana menjaga Keharmonisan hidup antara manusia, alam dan budaya Bali sebagai satu kesatuan yang utuh untuk menciptakan terwujudnya kesejahteraan masyarakat Bali secara sekala lan niskala," jelasnya.

Di samping itu, lanjut dia, Koster-Ace merupakan sosok pemimpin yang cerdas juga sudah teruji dalam terbukti kiprahnya secara tulus dalam mewujudkan pembangunan Bali demi kesejahteraan masyarakat. 

"Soal kecerdasaan sudah tak perlu ditanyakan lagi. Keduanya sama-sama bergelar doktor (S3), sudah pasti cerdas. Kiprah sudah terbukti bukan cuma janji, misalnya Pak Koster sudah membangun ratusan wantilan sebagai salah satu simbol peradaban budaya Bali. Pak Cok Ace selain mantan bupati juga tokoh puri merupakan seniman multitalenta yang ber-taksu. Jadi beliau berdua, bagi kami yang paling tepat dan mampu untuk memimpin Bali ke depan yang penuh dengan berbagai tantangan dan persoalan akibat globalisasi," paparnya.

Ditegaskannya lagi, dengan berbagai tantangan Bali ke depan tadi, agar Bali tidak kehilangan jati dirinya namun tetap mempertahankan keunikan budayanya sebagaimana suddah dikenal dunia, maka Koster-Ace dengan konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali sebagai pilihannya. 

"Selain dukungan dan pilihan, kami semua juga mendoakan agar Pak Koster dan Cok Ace selalu sehat dan terpilih sebagai gubernur serta wakil gubernur Bali pada 27 Juni 2018 nanti. Karena kami berharap, Bali selain sebagai cahaya penerangnya Indonesia, juga cahaya penerang peradaban dunia," imbuhnya.

Calon Gubernur Wayan Koster merasa sangat gembira menerima sambutan dan dukungan luar biasa dari PADB dan Puri Agung Bunutin. "Suksma ping manah sampun nyarengin titiyang. Sampun mendiakan titiyang. Astungkara tiyang lascarya ngayah sekala lan niskala untuk membangun Bali dan mensejahterakan masyarakatnya," ujarnya.

Usai itu acara ditutup dengan simbolisasi pencoblosan pasangan calon nomor 1 dan penegasan pernyataan kebulatan tekad mendukung, memilih serta memenangkan Koster-Ace pada pencoblosan Pilgub Bali yang dilaksanakan tanggal 27 Juni 2018 nanti (*)

Rabu, 16 Mei 2018

Koster Siapkan Solusi Kebutuhan Air Bersih di Kintamani

Bangli,Balikini.Net - Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster menggelar simakrama dengan ratusan warga Desa Abangsongan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Hadir pada kesempatan itu Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, Dewan Pertimbangan PDI Perjuangan Kabupaten Bangli, Made Gianyar, jajaran Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Bangli dan sejumlah tokoh maayarakat. 


Ada beberapa hal yang disampaikan warga kepada kandidat yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace). Tokoh masyarakat Desa Abangsongan, Komang Rai Sujaka menjelaskan, sudah sejak lama desanya selalu kesulitan air bersih. "Air di sini itu sulit. Pemasaran hasil pertanian dan peternakan juga sepertinya perlu mendapatkan bimbingan. Tolong Pak Koster carikan jalan ke luar," pinta Sujaka di Balai Banjar Abangsongan, Rabu 16 Mei 2018.


Koster memahami hal itu. Ia brrjanji akan menuntaskan persoalan air bersih yang dialami oleh warga Kecamatan Kintamani, khususnya Desa Abangsongan. "Saya sudah dengar kalau air di sini katanya susah, karena harus diangkat dari danau. Dana hang diperlukan Rp15 miliar. Masalah ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak selesai. Saya berkomitmen ini harus diselesaikan," tegas Koster.


Jika pun harus merogoh kocek Rp15 miliar untuk mengangkat bersih dari danau, Koster tak mempersoalkan hal itu. Tujuannya hanya satu, persoalan klasik air bersih di Kintamani bisa tuntas. Hanya saja, di sisi lain ia akan mengerahkan tenaga ahli untuk mencari sumber air baru selain dari danau. "Kita cari juga sumber baru. Kalau dari bawah ngangkutnya terlalu berat biayanya. Coba kita carikan sumber baru, tapi prinsipnya soal air harus selesai," ujarnya.


Sementara soal pertanian dan peternakan, Koster juga menyatakan komitmennya untuk mengurus hal itu dari hulu hingga hilir. Untuk pemasarannya, ia akan mensinergikan pertanian dan peternakan dengan sektor pariwisata. Saban tahun, Koster melanjutkan, jumlah turis yang datang ke Bali mencapai 6 juta orang. Jumlah itu harus dimanfaatkan dengan baik agar industri pariwisata bisa memberikan kontribusi bagi sektor pertanian dan peternakan.


"Maka harus ada sinergi melalui peratran supaya hotel dan restoran, terutama di Badung, Denpasar dan Gianyar wajib memakai produk lokal, buah lokal seperti jeruk dan kopi serta bawang, cabai, tomat, harus dari Kintamani. Begitu jga dengan hasil peternakannya. Nanti kita buatkan standar kualitas yang baik bagi pertanian dan peternakan kita agar bisa bersinergi dengan industri pariwisata," demikian Koster.*

Kamis, 26 April 2018

Koster Komitmen Kembangkan Industri Herbal Bali

Bangli,Balikini.Net - Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster menyatakan komitmennya terhadap pengembangan industri obat herbal di Pulau Dewata. Menurutnya, Bali memiliki banyak sekali obat herbal yang bisa dikembangkan menjadi industri yang maju.


Tanam-tanaman obat herbal, kata Koster, banyak tersebar di Bali. Sejak dahulu juga orang Bali memanfaatkan tanam-tanaman sebagai obat-obatan. Di Bangli saya kira cocok dikembangkan tanaman untuk pendukung industri herbal," kata Koster pada kesempatan kampanyenya di Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli beberapa waktu lalu.


Menurut kandidat yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati itu, industri herbal bisa dikembangkan dengan baik dan menjadi salah satu pemasukan bagi Bali. "Sastranya ada. Industri ini harus kita kembangkan," ujarnya.


Ke depan, calon yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PKPI, PKB dan PPP itu siap menggagas kerja sama dengan Universitas Udayana, Institut Hindu Dharma Indonesia (IHDN) dan Universitas Hindu Indonesia (UNHI) untuk laboratorium penelitiannya. "Obat-obatan kita hasil olahan herbal berdasarkan sastra Bali itu ada yang untuk menyembuhkan penyakit ginjal, jantung, kolesterol dan macam-macam jenis penyakit lainnya. Tanamannya ada, sastranya ada. Jadi, mari kita kembangkan ini, kita pusatkan di Bangli," katanya.


Menurut dia, potensi itu bisa dikembangkan olrh karena Bali mrmiliki segalanya. "Alamnya mendukung, tanahnya untuk tanaman ada, orang yang ahli membuatnya ada, sastranya ada, semua ada, lengkap. Laboratoriumnya nanti kita buat kerja sama dengan Unud, IHDN dan UNHI," papar dia.


Selama ini, Koster melanjutkan, industri herbal di Bali belim mendapat support memadai dari pemerintah. Ke depan, ia berkomitmen men-support penuh industri herbal Bali. "Sekarang memang belum difasilitasi pemerintah. Ke depan kita akan support. Penelitiannya, laboratoriumnya, permodalannya dan lainnya. Mari kita bangun Bali," ujarnya.[8r4]

Awali Operasi Patuh Agung 2018, Kapolres Badung Periksa Kelengkapan Anggota

Mangupura ,Balikini.Net -  Operasi Kepolisian yang mengedepankan Fungsi lalu Lintas telah dimulai,kamis (26/04). Operasi yang bersandikan Patuh Agung 2018 ini menyasar kepada Kepatuhan terhadap peraturan peraturan Berlalu Lintas guna menciptakan kamseltibcar lantas yang mantap.

Namun sebelum menertibkan masyarakat pengguna Jalan, Polres Badung mengawalinya dengan melakukan pemeriksaan terhadap administrasi kelengkapan berkendara anggota Polres Badung.

Kegiatan tersebut dipimpin langsung Kapolres badung AKBP Yudith Satriya Hananta,S.I.K didampingi kasi Propam Polres Badung. Satu persatu mulai dari Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Surat Ijin Mengemudi (SIM) serta administrasi Surat Nyata Diri anggota Polri diperiksa langsung Orang nomor satu di Polres Badung ini. Dari hasil pemeriksaan tersebut, tak satupun anggota Polres badung yang ditemukan pelanggaran, untuk itu dalam arahannya seusai kegiatan, AKBP Yudith Satriya Hananta,S.I.K mengucapkan terima kasih kepada seluruh personil Polres Badung karena telah mengikuti perintah pimpinan yaitu tertib dan Disiplin baik dalam sikap maupun administrasi.

“ Sebelum kami menertibkan masyarakat, tentunya kami harus tertib terlebih dahulu dimana awal Operasi patuh Agung 2018 di Polres Badung ini kami melakukan Gaktibplin terhadap anggota, tidak ada pelanggaran yang kami temukan da ini yang kami harapkan “ terang Perwira Melati dua asal Buleleng ini [pol/r2]

Selasa, 24 April 2018

Koster Gagas Industri Olahan Hasil Pertanian Bali

Bangli,Balikii.Net - Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster menegaskan keseriusannya dalam mengurusi pertanian Bali. Hal itu dikatakan Koster saat menggelar kampanye di Banjar Metra Tengah, Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Kabupaten Bangli. Bangli, ia melanjutkan, merupakan daerah dengan sektor pertanian dan perkebunan unggul di Bali. "Ada jetuk, kopi, sayur mayur dan lainnya," kata Koster, Senin 23 April 2018.


Ia tahu saban musim panen tiba, harga pertanian seringkali anjlok. Akibatnya petani tak mendapat seringkali merugi. "Seringkali saat panen harga justru anjlok, petani tidak dapat untung, sehingga petani kita pesimis karena tak ada kepastian pendapatan," ujar Koster.


Untuk itu, ia akan membuat peraturan khusus agar petani harus mendapatkan keuntungan minimal 20-30 persen dari biaya produksinya. "Saya akan buatkan peraturannya," papar dia. Tak hanya peraturan, Koster yang berpasangan dengan Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati juga akan menyiapkan pasar untuk petani. "Pasarnya kita buatkan. Jangan jauh-jauh dari petani itu berada agar wisatawannya mau datang ke sana," ucap dia.


Sektor pertanian juga akan diurus dari hulu hingga hilir. Mukai dari bibit, pupuk, teknologi hingga pemasarannya. "Teknologi untuk pengembangan bibit atau varietas unggul akan kita siapkan," tutur dia. Di sisi lain, lembaga penyalur hasil pertanian petani juga akan dibentuk. "Lembaganya dibuatkan, bisa badan usaha, Bumdes atau koperasi agar ada yang menangani secara langsung, agar petani tidak jalan sendiri," katanya.


"Nanti kita buatkan aturan juga agar hasil pertanian kita diserap oleh sektor pariwisata. Ada 110 ribu kamar hotel di Bali ini. Tamunya iyu sekitar 6 juta. Nanti lembaga itu yang akan beli hasil pertanian kita agar petani tidak rugi," ujarnya. 


Terkait pemasaran, Koster siap memfasilitasi perdagangan lintas provinsi di Indonesia. "Perdagangan akan dibuatkan kerja sama dengan pemerintah lain, tukar perdagangan. Perdagangannya juga dibuat online agar bisa diserap di luar Bali dan luar negeri bisa akses. Industri buah-buahan olahan dibuatkan. Misal jeruk jadi sirup dan lainnya," katanya. Cara seperti ini diyakininya akan memberikan nilai tambah bagi petani ke depan. Sebab, petani langsung berhubungan dengan lrmbaga yang dibentuk oleh pemerintah untuk penjualannya alias tidak lagi melalui tengkulak. 


"Agar tidak ada lagi tengkulak. Nanti brandingnya juga dibuatkan. Industri kerajinan rakyat juga akan saya berlakukan sama. Kan ada tenun dan lainnya. Ini harus disalurkan, dijual mahal. Harus dibuatkan desainnya. Kita punya ahlinya. Rumah desain untuk industri kerajinan rakyat itu nanti kita buatkan," tutup dia.[*]

Anggota DPR RI Kunjungi Bangli Hadiri Workshop Implementasi Siskeudes

Bangli,Balikini.Net -  Perbekel agar  menggunakan dana desa (DD) sesuai peruntukan dan peraturan yang berlaku. Jangan malah perbekel  menggunakan dana desa untuk kegiatan jalan-jalan seperti yang terjadi daerah lain. Bila ini dilakukan tentu perbekel harus siap-siap masuk jeruji besi dan mendapatkan makanan gratis disana.  Hal tersebut dipaparkan Anggota DPR RI dari Komisi XI, Gusti Agung Rai Wirajaya saat  menghadiri Workshop Implementasi  Sitem Keuangan Desa (Siskeudes)  , di Gedung Bhukti Mukti Bhakti (BMB) Kantor Bupati Bangli, Senin (23/04/2018).

Pada kesempatan itu, Rai Wirajaya memberikan apresisasi kepada desa-desa di Kabupaten Bangli yang terdepan menerapkan Sistem Keuangan Desa (Siskiudes) sesuai anjuran pihak BPK.  Dimana, kata dia, sesuai informasi yang dapat dari Kepala BPMD Kabupaten Bangli, bahwa desa-desa di Bangli telah menggunakan siskeudes pertama di Bali. Hal ini tentu sangat positif untuk kemajuan pembangunan dan pengelolaan sistem keuangan di desa. “Saya ucapkan selamat karena Bangli mampu meraih opini wajar Tanpa Pengecua laian (WTP) dari BPK RI.  Hal ini diraih atas kerja semua pihak di Pemkab Bangli termasuk desa yang sukses menerapkan siskeudes,”paparnya.

Terkait penggunaan Dana Desa (DD), lanjut anggota DPR RI asal Bali ini, secara umum pelaksanaan dana desa di  Bali telah berjalan baik. Tidak seperti di daearha lain, yakni di Jatim ada kepala desa yang menggunakan dana desa untuk kegiatan jalan-jalan ke Malaysia. “Hal ini kenyataan, karena informasinya saya dapat dari pihak BPK,”tegasnya.

Dia lantas mengingatkan, agar di Bali kejadian itu tidak sampai terjadi. Untuk itu, perbekel harus menggunakan dana desa sesuai atuaran yang ada. Jangan karena uang Rp 1 miliar, perbekel dapat makan gratis selama 5 tahun dan berpisah dari sanak saudara dan keluarga. Terlebih Operasi Tangkap Tangan (OTT), belakangan ini kerap terjadi.  Untuk itu,  perbekel maupun bupati agar  mengelola keuangan dengan baik.  “Kalau berani menggunakan dana desa untuk jalan-jalan, maka saat pulang perbekel harus berani  dijemput oleh petugas penehak hukum,”tegasnya.

Sementara Bupati Bangli I Made Gianyar pada kesempatan itu mengatakan   Kabupaten Bangli memiliki moto pembangunan, yakni membangun Bali dari Bangli dan membangun Bangli  dari desa (Gerbangdessigot) serta membangun desa dari keluarga (Posdaya). Motto ini kemudian ditindaklanjuti dengan  mengalokasi uang ke secara tersistem tahun 2011. “Sekarang kita telah mengalokasikan ADD Rp 100 milyar ke 68 desa. Jadi desa terkecil di Bangli telah menikmati ADD Rp 1 milyar,”jelasnya.

Kata dia, pengucuran alokasi dana desa (ADD) dalam jumlah banyak sejatinya sempat terjadi  tarik  menarik dalam setiap pembahasan APBD. Ada yang setuju dan tidak setuju, namun lebih persentase yang mendukung pengkucuran  alokasi dana desa ini lebih banyak. “Saya akhirya kumpulkan kepala desa dan BPD di tempat ini untuk dimintai pendapatnya. Akhirnya mereka sepakat untuk kucuran dana desa ditambah, karena selama ini sangat kecil,”ucapnya.

Terkait penerapan siskeudes, kata dia, juga sempat terjadi silang pendapat terutama terkait penerapan  Permendagri No. 113. Akhirnya, kata dia, setelah ditanyai pendapatnya kepala menyatakan kesanggupan untuk melaksanakan Permendagri No  113 yakni tentang Siskeudes. “Kita tahun 2016 telah menerapkan siskeudes, malahan kita dan kepala desa yang mampu menerapkan siskeudes dengan baik diundang ke Jakarta untuk melakukan pemaparan,”pungkasnya.[ag/r5]


Selasa, 17 April 2018

Upacara Kesadaran Nasional, Inspektur Upacara Tekankan Persatuan

Mangupura ,Balikini.Net -  Meningkatkan Rasa Nasionalisme, Persatuan merupakan salah satu Cara dalam menciptakan Kesadaran dalam Bernegara untuk membangun Bangsa yang memilki ribuan suku, ribuan bahasa dan kemajemukan Masyarakat seperti Indonesia.

Untuk membangun Rasa Nasionalisme tersebut, Polres Badung Rutin melaksanakan Upacara Kesadaran Nasional di Mapolres Badung. Upacara Kesadaran nasional Rutin dilaksanakan setiap bulan yaitu pada tanggal 17 setiap bulannya.

Hari ini, Selasa (17/04) Polres Badung menggelar Upacara kesadaran Nasional. Bertindak selaku Inspektur Upacara Kapolres Badung AKBP Yudith Satriya Hananta,S.I.K. Upacara tersebut diikuti oleh seluruh pejabat Utama Polres Badung, Seluruh Perwira dan Anggota Polres Badung.

Dalam amanatnya, Inspektur Upacara membacakan amanat Kapolda Bali yang pada intinya mengucap Syukur Kehadapan Tuhan karena telah dapat melaksanakan Upacara Kesadaran nasional yang dilaksanakan setiap Bulanya. Analisa dan Evaluasi pelaksanaan tugas pada bul;an lalu sudah cukup baik, namun tidak boleh terlena melainkan harus lebih ditingkatkan lagi. Hingga saat ini masih berlangsung Operasi Mantap Praja Agung 2018 serta mengucapkan terima kasih atas pelaksanaannya dimana hingga saat ini situasi masih Kondusif.

Untuk kedepan, akan banyak even even yang menjadi perhatian Khusus, untuk itu Personil agar mempersiapkan diri dan menjaga kesehatannya, berikan masyarakat perasaan yang aman , tenteram dimana kepolisian bertugas sebagai Pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat, semoga Tuhan melimpahkan rahmatnya kepada kita semua.

Seluruh rangkaian Upacara kesadaran nasional berjalan dengan Khidmat, aman dan lancar.

“ kami rutin melaksanakan Upacara kesadaran nasional setiap bulannya, Upacara ini dilaksanakan dalam memupuk rasa Nasionalisme dan membangun nilai nilai Persatuan”terang AKBP Yudith [pol /bd/r2]

Senin, 09 April 2018

Penambangan Batu Padas di Banjar Buungan Semakin Meluas

Bangli,Balikini.Net- Penggalian batu padas di sekitar Sungai Sangsang, tepatnya diperbatasan wilayah Lingkungan Penglipuran,Kelurahan Kubu, Bangli dan Banjar Buungan Desa Tiga, Susut setelah ditutup, dituding telah merusak lingkungan ,hingga sempat dinstruksikan penggali untuk menutup usaha alias menghentikan sementara aktifitas penggalian.Namin  kini kembali melakukan aktipitas. Terbukti saat media Balikini menyambangi lokasi galian batu padas,  seorang petugas penambang asal Banyuwangi, Jatim, yakni Sutris tetap beraktipitas.Terlihat ada tiga orang menggali batu padas yang berada  lokasi dan satu orang wanita untuk mengangkut hasilnya sampai dipinggir jalan raya..

Penambangan batu padas di daerah aliran sungai (DAS) di Tukad Sangsang, Desa Tiga, Susut, Bangli kian memperparah kerusakan lingkungan. Penambangan tersebut seperti ada pembiaran, sehingga penambang semakin memperluas wilayah penambangan kearah hilir sungai (ke selatan). Lingkungan hancur akibat penggalian dimaksud secara cepat dengan menggunakan mesin.Seorang petugas penambang asal Banyuwangi, Jatim, yakni Sutris ketika ditemui di lokasi penambangan, Senin (09/04/2018) dia mengatakan kalau dirinya hanya sebagai pekerja, bukan pemilik usaha itu. “Kami hanya sebagai pekerja, bos saya di Buungan”, ujar Sutris. Adapun batu padas yang dia hasilkan dengan ukuran 60x18 cm. Ada jenis batu padas berwarna coklat muda yang bercorak untuk jenis itu harga jualnya Rp. 28 ribu/biji. Sedangkan warna biasa dengan ukuran sama terjual Rp.20 ribu. Sutris mengakui sehari bisa menghasilkan sekitar 100 buah. “Kalau tak ada rintangan sehari kami bisa hasilkan 100 biji”, ujarnya.

Ditanya adakah larangan dari petugas untuk penggalian itu kepadanya, namun dengan sigap dia langsung menjawab kalau penggalian itu sudah mengantongi ijin. “Ini sudah ada ijinnya”, ujarnya.

Dari pantauan, penggalian tersebut rata-rata dengan ketebalan ke samping sekitar 3 meter, dengan ketinggian sekitar 8 meter. Beberapa pohon besar sampai tumbang akibat penggalian itu. Sedangkan panjangnya dari hulu ke hilir sudah sangat sulit dihitung. bisa berputar.Sampai-sampai warga Kayubihi ramai-ramai mendatangi tempat penambangan.

Sementara itu Sekretaris Dinas Pol PP Bangli, Dewa Agung Surya Darma ketika dikonfirmasi soal penambangan yang berbuah kerusakan lingkungan itu, Senin (9/4) dia mengatakan bahwa untuk hal itu sudah pernah ditangani dalam pertemuan  pihak kecamatan, namun hasilnya belum disampaikan .”ujarnya singkat via ponselnya [ag/r5]
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved