-->

Sabtu, 20 November 2021

Kasus Sembuh dan Kasus Positif Covid-19 di Kota Denpasar Sama-Sama Bertambah 3 Orang


BALI KINI ■ Meski kasus sembuh terus bertambah, kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar masih terjadi. Berdasarkan data resmi pada Sabtu (20/11) diketahui kasus meninggal dunia nihil. Sementara itu kasus sembuh dan kasus positif Covid-19 sama-sama bertambah 3 orang. 

Dari data tersebut, secara komulatif kasus positif covid-19 di Kota Denpasar tercatat 37.849 kasus, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Denpasar mencapai angka 36.772 orang  (97,16) persen), meninggal dunia sebanyak 999 orang (2,64 persen) dan kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak 78 orang (0,20 persen).   

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai saat dikonfirmasi menjelaskan, kendati kasus covid 19 di Denpasar sudah semakin menurun dan melandai namun penularan virus covid 19 masih ditemukan, oleh karena itu ia tetap mengimbau masyarakat agar jangan sampai kendor menerapkan protokol kesehatan. 

"Kondisi  ini harus menjadi perhatian kita bersama, tidak boleh kendor dalam menerapkan protokol kesehatan, karena jika lengah dan abai dengan prokes tidak menutup kemungkinan kasus covid sewaktu waktu bisa kembali meningkat, sehingga diperlukan kerjasama berbagai pihak serta seluruh lapisan masyarakat, kita harus terus waspada dan disiplin prokes, taati aturan saat penerapan PPKM ," ujar Dewa Rai

Pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada dan tidak lengah atas perkembangan kasus saat ini. Dalam beraktifitas, penerapan protokol kesehatan tetap harus wajib dilaksanakan dengan berpedoman pada penerapan PPKM Level 2 Jawa-Bali. Terlebih lagi saat ini adanya mutasi Covid-19 dengan varian baru.

“Jangan mengurangi kewaspadaan, titik-titik lengah kemungkinan menyebabkan tingkat kasus Covid-19 di Denpasar meningkat, jadi intinya kapanpun dan dimanapun harus tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, terlebih saat ini virus sudah bermutasi,” imbuhnya.

Lebih lanjut Dewa Rai mengatakan bahwa berbagai upaya  terus dilaksanakan guna mendukung upaya penurunan zona resiko, penurunan tingkat penularan, meningkatkan angka kesembuhan pasien dan mencegah kematian.  Hal ini dilaksanakan dengan menggelar operasi yustisi protokol kesehatan, penyekatan, sosialisasi dan edukasi berkelanjutan secara rutin dengan  menggunakan mobil calling atau door to door, serta melaksanakan penyemprotan disinfektan serta eco enzym wilayah secara terpadu.

Selain itu, Pemkot Denpasar juga terus berupaya untuk memaksimalkan realisasi vaksinasi kepada masyarakat, dan vaksinasi  menyasar anak anak usia sekolah 12-17 tahun, ibu hamil dan disabilitas. 

“Mohon kepada masyarakat untuk  melakukan prokes secara ketat, termasuk saat di rumah wajib menerapkan prokes yang ketat untuk meminimalisir klaster keluarga, termasuk juga kami mengajak masyarakat untuk mensukseskan vaksinasi Covid-19," ajak Dewa Rai  

Terkait upaya menekan angka kematian akibat Covid-19, Dewa Rai mengatakan bahwa Satgas mengimbau kepada masyarakat yang memiliki penyakit bawaan atau yang berada pada usia rentan untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.   

"Hindari kerumunan, selalu gunakan masker dan sesering mungkin mencuci tangan setelah melakukan aktivitas, selain itu mari bersama terapkan 3 M (menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan)," kata Dewa Rai. (Dps)

Jaya Negara dan Arya Wibawa Ngaturang Bhakti Pujawali Di Pura Sakenan


BALI KINI ■ Rahina Suci Kuningan yang jatuh setiap Saniscara Kliwon Wuku Kuningan ini merupakan hari besar bagi umat Hindu yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Namun demikian, pada Hari Suci Kuningan juga merupakan hari Pujawali di Pura Sakenan, Kelurahan Serangan, Kota Denpasar. 

Sejak pagi tampak silih berganti dengan tertib  para pemedek sudah mendatangi area Pura Sakenan. Serangkaian Karya Bhakti Pujawali di Pura Sakenan yang mana Puncak Karya jatuh pada Rahina Suci Kuningan, Sabtu (20/11). Pelaksanaan Pujawali dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan diawasi oleh para pecalang. 

Rangkaian Upacara Pujawali diawali dengan sesolahan Tari Rejang Renteng, Tari Baris Tombak, Topeng Penasar serta Topeng Sidhakarya dan di akhir upacara ditutup dengan persembahyangan bersama yang dipuput oleh Ida Pedanda Sari Arimbawa, Griya Tegal. Turut hadir dalam kesempatan tersebut ngaturang bhakti Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara didampingi Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa didampingi Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa serta Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana didampingi Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana . Ikut hadir juga Kabag Kesra Made Raka Purwantara, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Dewa Gede Rai, Camat Denpasar Selatan Wayan Buda serta OPD terkait lainnya 

Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara usai persembahyangan mengatakan bahwa pelaksanaan Bhakti Pujawali ini dilaksanakan sebagai wujud sradha bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa untuk menciptakan kerahayuan jagat, serta diharapkan kepada masyarakat umat Hindu  yang hendak bersembahyang untuk tetap menjaga protokol kesehatan dalam melaksanakan persebahyangan dikarenakan masih dalam situasi pandemi Covid-1.9 

"Pelaksanaan persembahyangan kali ini tentu sedikit berbeda dibanding sebelumnya, hal ini mengingat bhakti piodalan di Pura Sakenan dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Sehingga penerapan protokol kesehatan wajib dilaksanakan dengan tidak mengurangi makna dalam prosesi upacara," ujar Jaya Negara 

Panglingsir Puri Kesiman sekaligus Prawartaka Karya, AA Ngurah Gede Kusuma Wardana mengatakan pelaksanaan Pujawali di Pura Sakenan Kota Denpasar kali ini tetap menerapkan protokol kesehatan, yakni pemedek wajib menggunakan masker, menjaga jarak aman, mencuci tangan, mengutamakan prilaku hidup bersih dan sehat, serta menyarankan bagi pemedek dengan gejala klinis untuk beristirahat dirumah. Kendati menerapkan protokol kesehatan, Pujawali dilaksanakan dengan tidak mengurangi makna yang terkandung dalam upacara. 

“Secara tatwa pelaksanaan upakara tetap sama, hanya saja tata pelaksanaanya menggunakan protokol kesehatan mengingat saat ini masih di masa penanganan pandemi Covid-19,” ujarnya. Penyineban akan dilaksanakan besok Minggu (21/11). (dps)

Jumat, 19 November 2021

Jaya Negara dan Arya Wibawa Ngaturang Bhakti Upacara Piodalan Di Padmasana Gedung Sewaka Dharma Lumintang


BALI KINI ■ Bertepatan dengan Purnama Keenam, Jumat (19/11), terlihat  pegawai dan staf dilingkungan Kantor Graha Sewaka Dharma (GSD) Lumintang secara tertib dan  khusyuk mengikuti persembahyangan Piodalan di Pura Padmasana Kantor Graha Sewaka Dharma Lumintang. 

Dimana piodalan yang dilaksanakan setiap tahunnya selalu memberikan nuansa spiritual bagi seluruh pegawai yang berkantor di Graha Sewaka Dharma  dan melaksanakan persembahyangan di Padmasana gedung GSD ini. 

Tak terkecuali Walikota Denpasar, IGN JAya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa bersama Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana dan beberapa Kepala OPD dilingkungan Gedung Sewaka Dharma terlihat hadir dan khusyuk mengikuti rentetan Upacara Piodalan Pujawali ini.

Sebelum persembahyangan di mulai, upacara di isi dengan tetabuhan dan kekidungan yang dibawakan oleh para pegawai yang ada di lingkungan Graha Sewaka Dharma sebagai persembahan piodalan di Padmasana GSD yang diselenggarakan setiap setahun sekali, dengan makna untuk menghaturkan terima kasih ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat beliaulah semuanya dapat berjalan dengan lancar dan baik. Hal ini dikatakan Kadis  DPMPTSP Kota Denpasar, IB Benny Pidada Rurus selaku penanggung jawab dalam piodalan ini, saat ditemui usai persembahyangan.

Lebih lanjut di katakan Piodalan di Graha Swaka Dharma dilaksanakan setiap Purnama Keenam, dimana piodalan kali ini dipuput oleh Ida Pedanda Putra Panasan dari Griya Panasan, Banjar Ujung, Kesiman. Piodalan kali ini di hadiri oleh  sebagian pegawai di Graha Sewaka Dharma antara lain dari Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Pariwisata, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu dan Penanaman Modal Kota Denpasar. Piodalan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. 

"Walaupun piodalan ini dilaksanakan di tengah pandemi,  Bhakti kami kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa tetap harus dilaksanakan walaupun dengan pembatasan. Mudah-mudahan dengan sujud bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa ini, kita semua bisa terus di berikan keharmonisan, kejujuran dan kemudahan di dalam melaksanakan tugas didalam memberikan pelayanan kepada masyarakat", ungkapnya. (ays).

Kasus Meninggal Dunia Nihil, Sebanyak 2 Orang Pasien Covid-19 di Kota Denpasar Sembuh


BALI KINI ■ Kota Denpasar kembali mencatatkan nihil penambahan kasus meninggal dunia dengan status terkonfirmasi Covid-19. Berdasarkan data resmi pada Jumat (19/11) diketahui kasus meninggal dunia nihil dan kasus sembuh bertambah 2 orang. Di hari yang sama, kasus positif Covid-19 bertambah 3 orang. 

Dari data tersebut, secara komulatif kasus positif covid-19 di Kota Denpasar tercatat 37.846 kasus, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Denpasar mencapai angka 36.769 orang  (97,16) persen), meninggal dunia sebanyak 999 orang (2,64 persen) dan kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak 78 orang (0,20 persen).   

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai saat dikonfirmasi menjelaskan, kendati kasus covid 19 di Denpasar sudah semakin menurun dan melandai namun penularan virus covid 19 masih ditemukan, oleh karena itu ia tetap mengimbau masyarakat agar jangan sampai kendor menerapkan protokol kesehatan. 

"Kondisi  ini harus menjadi perhatian kita bersama, tidak boleh kendor dalam menerapkan protokol kesehatan, karena jika lengah dan abai dengan prokes tidak menutup kemungkinan kasus covid sewaktu waktu bisa kembali meningkat, sehingga diperlukan kerjasama berbagai pihak serta seluruh lapisan masyarakat, kita harus terus waspada dan disiplin prokes, taati aturan saat penerapan PPKM ," ujar Dewa Rai

Pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada dan tidak lengah atas perkembangan kasus saat ini. Dalam beraktifitas, penerapan protokol kesehatan tetap harus wajib dilaksanakan dengan berpedoman pada penerapan PPKM Level 2 Jawa-Bali. Terlebih lagi saat ini adanya mutasi Covid-19 dengan varian baru.

“Jangan mengurangi kewaspadaan, titik-titik lengah kemungkinan menyebabkan tingkat kasus Covid-19 di Denpasar meningkat, jadi intinya kapanpun dan dimanapun harus tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, terlebih saat ini virus sudah bermutasi,” imbuhnya.

Lebih lanjut Dewa Rai mengatakan bahwa berbagai upaya  terus dilaksanakan guna mendukung upaya penurunan zona resiko, penurunan tingkat penularan, meningkatkan angka kesembuhan pasien dan mencegah kematian.  Hal ini dilaksanakan dengan menggelar operasi yustisi protokol kesehatan, penyekatan, sosialisasi dan edukasi berkelanjutan secara rutin dengan  menggunakan mobil calling atau door to door, serta melaksanakan penyemprotan disinfektan serta eco enzym wilayah secara terpadu.

Selain itu, Pemkot Denpasar juga terus berupaya untuk memaksimalkan realisasi vaksinasi kepada masyarakat, dan vaksinasi  menyasar anak anak usia sekolah 12-17 tahun, ibu hamil dan disabilitas. 

“Mohon kepada masyarakat untuk  melakukan prokes secara ketat, termasuk saat di rumah wajib menerapkan prokes yang ketat untuk meminimalisir klaster keluarga, termasuk juga kami mengajak masyarakat untuk mensukseskan vaksinasi Covid-19," ajak Dewa Rai  

Terkait upaya menekan angka kematian akibat Covid-19, Dewa Rai mengatakan bahwa Satgas mengimbau kepada masyarakat yang memiliki penyakit bawaan atau yang berada pada usia rentan untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.   

"Hindari kerumunan, selalu gunakan masker dan sesering mungkin mencuci tangan setelah melakukan aktivitas, selain itu mari bersama terapkan 3 M (menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan)," kata Dewa Rai. (Dps)

Pasangan Adi Wiguna - Adi Pranata Juara I Lomba Bapang Barong Kota Denpasar


BALI KINI ■ Komitmen Pemkot Denpasar dalam melastarikan, melindungi dan mengembangkan seni budaya Bali patut diacungi jempol. Hal ini terbukti lewat pelaksanaan lomba Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal yang berlangsung sukses dengan menetapkan sebanyak 6 pemenang untuk Lomba Bapang Barong Ket dan sebanyak 6 pemenang untuk lomba Mekendang Tunggal.

Adapun yang menjadi pemenang pada Lomba Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal yakni untuk Lomba Bapang Barong, Juara I yakni pasangan I Made Adi Wiguna dan Komang Putra Adi Pranata, Juara II yakni pasangan I Putu Arya Arsa Wiguna dan I Wayan Gede Bimantara, Juara III pasangan I Nyoman Adi Sugita dan I Kadek Mahardika Putra, Juara Harapan I yakni pasangan Ida Bagus Eka Harista dan Putu Prama Kesawa Ananda Putra, Juara Harapan II yakni Pasangan I Made Sadha Watugunawan dan I Gede Putra Yadnya, dan Juara III yakni I Kadek Satya Sasra Weda dan I Made Agustina Putra.

Selanjutnya untuk Lomba Mekendang Tunggal, Juara I yakni I Made Ari Mahaputra, Juara II yakni I Komang Wahyu Nugraha, Juara III yakni I Wayan Agus Herry Wahyudi, Juara Harapan I yakni Dwi Marta Adi Suryantara, Juara Harapan II yakni I Made Aridanta Wedasmara dan Juara Harapan III yakni I Nyoman Anom Saputra Jaya. Dimana, seluruh pemenang diberikan hadiah Piagam dan Uang Pembinaan.

Tak ketinggalan, setelah sehari sebelumnya membuka secara resmi, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana, dan Plt, Kadisbud Kota Denpasar, AA Gde RIsnawan kompak hadir di hari kedua untuk menyaksikan pelaksanaan lomba hingga akhir dan berkesempatan menyerahkan hadiah bagi pemenang lomba.

Usai pelaksanaan lomba, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, Pemerintah Kota Denpasar menggelar Lomba Tari Bapang Barong Ket dan Mekendang Tunggal guna memberikan pembinaan dan pengembangan sekaligus pelestarian sebuah kesenian sakral khususnya tari barong yang ada di Kota Denpasar. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada para generasi muda menujukkan tehniknya serta memanfaatkan olah kreativitas tangan dalam permainan kendang. 

Lebih lanjut dijelaskan, dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, diharapkan anak muda Kota Denpasar tidak berhenti berkreatifitas. Sehingga lomba ini dapat menjadi program padat karya berbasis seni budaya dan kreatifitas. Jaya Negara juga mengapresiasi antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan ini. 

"Sebagai Kota yang heterogen, lomba ini diikuti oleh peserta yang lumayan banyak, nantinya pemenang lomba akan terus dilaksanakan pembinaan untuk disiapkan sebagai Duta Kota Denpasar, kami bangga melihat anak-anak muda tetap berkreatifitas dan tidak kehilangan jati diri," ujar Jaya Negara.

Jaya Negara menjelaskan, nantinya para pemenang lomba, utamanya tiga besar terbaik akan diberikan pembinaan lanjutan. Hal ini dalam rangka mempersiapkan seniman muda Kota Denpasar untuk menjadi Duta Kota Denpasar pada gelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) serta kompetisi lainya.

“Bapang Barong ini jika diibaratkan olahraga kita sedang mempersiapkan atlet, dalam bidang seni kami mempersiapkan agar bisa tampil d PKB tahun depan, Juara I, II dan III ini akan kita latih dan bina sehingga dapat optimal nantinya menjadi Duta Kota Denpasar dan event atau kompetisi lainya,” ujar Jaya Negara

Pihaknya juga mengajak seluruh peserta yang belum mendapatkan juara agar tidak patah semangat. Hal ini lantaran kegiatan serupa akan digelar secara berkelanjutan untuk memberikan wadah kreatifitas bagi seniman muda Kota Denpasar.

“Yang belum juara jangan patah semangat, harus terus belajar dan berlatih, kedepan masih bisa terus berkompetisi yang utamanya untuk melestarikan seni dan budaya Bali,” ujarnya

Sementara, Pengamat Seni yang juga Guru Besar ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Dibia mengaku gembira dan bahagia lantaran Lomba Bapang Barong dan Mekendang ini mendapat respon besar dan tinggi dari anak muda dan pecinta seni bebarongan di Kota Denpasar. Lewat lomba ini, Kota Denpasar akan memiliki kader-kader penari barong yang handal untuk ditampilkan pada forum bergengsi di masa depan.

“Saya kira ini strategi yang sangat jitu dari Bapak Walikota untuk mempersiapkan bibit-bibit  penari dan juru kendang barong, ini potensi yang luar biasa yang perlu dicarikan pembinaan selanjutnya, agar mereka siap, bukan saja untuk festival, namun yang lebih penting dapat ngayah di wilayah atau Desa mereka masing-masing,” jelasnya

Selain itu Prof Dibia juga mengingatkan seluruh seniman muda agar memperhatikan teknik Ngunda Bayu. Sehingga penari tidak tergesa-gesa menjalang akhir pementasan lantaran kehabisan tenaga.

“Jadi Ngunda Bayu ini penting, dimana pembagian tenaga penting mulai dari gilak depan, condong, gowak macok, ngintip jangkrik dan omang, jika tenaga masih banyak dapat dihabiskan di omang, karena dalam Tari Barong ini ada tekhik Ngunda Bayu, intinya perlu dilatih lagi kedepannya agar lebih optimal,” jelasnya. (Ags/Dps). 

Kemenparekraf Evaluasi Penetapan Kabupaten Kota Kreatif Indonesia


BALI KINI ■ Kota Denpasar yang masuk dalam penetapan Kabupaten Kota (KaTa) Kreatif  Indonesia kembali mendapat program evaluasi Penetapan KaTa Kreatif Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan  Ekonomi Kreatif, pada Jumat (19/11). 

Pelaksanaan evaluasi dilaksanakan melalui Video Conference Zoom Meeting yang diikuti 10 KaTa Kreatif Indonesia. Dari Provinsi Bali masuk Kota Denpasar dan Kabupaten Gianyar dalam KaTa Kreatif Indonesia.

Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara memaparkan, program Pariwisata Budaya Sinergi Ekonomi Kreatif. 

"Denpasar tidak memiliki sumber daya alam untuk dieksplorasi. Karena itu kami memaksimalkan pembangunan sumber daya manusia. Sesuai Visi dan Misi Denpasar Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju," ujar Jaya Negara.

Lebih lanjut Jaya Negara yang didampingi Kadis Pariwisata Denpasar, M.A Dezire Mulyani, Kepala Bappeda I Putu Wisnu Wijaya Kusuma, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif I Wayan Hendaryana dan  Ketua Harian Bekraf Kota Denpasar, I Putu Yuliarta, menyampaikan Denpasar telah  membentuk Badan Kreatif dari tahun 2016 melalui riset dan pengembangannya. Selanjutnya melaksanakan  penyusunan rantai ekosistem yakni, Kreasi, Produksi, Distribusi, Konsumsi, Konservasi dan Kesinambungan.

Di bidang Kreasi, kami mengupayakan ketersediaan ruang kreatif, sarana pengembangan sumber daya manusia, serta fasilitasi pengembangan bisnis, kapasitas, dan keahlian. 

"Di bidang Produksi kami membangun  infrastruktur, sarana, dan prasarana produksi. Untuk Distribusi dan Konsumsi, kami membangun rantai distribusi untuk apresiasi, pemasaran, dan komersialisasi. Sehingga kami menjaga keberlangsungan dan kesinambungannya melalui program terpadu dan jangka panjang," ujar Jaya Negara.

Ditambahkan bahwa dalam ranah kreasi, Pemkot Denpasar telah mendirikan beberapa fasilitas. Antara lain Gedung Dharma Negara Alaya (DNA) yang merupakan pusat kreativitas yang memiliki fasilitas ruang pamer, bioskop, radio, ruang diskusi, panggung teater, dan beberapa area terbuka tempat anak muda berkreasi (extreme park, mural space dan youth park). 

Kreatif hub ini sudah dua kali menyelenggarakan kegiatan besar secara Hybrid. Pada tahun 2020 Denpasar Festival (Denfest)  ke-13 dengan  melibatkan 1500 kreator dan berkolaborasi dengan 10 sister city diantaranya Australia, Inggris, Jepang, Amerika, RRT, Italia, Swiss, Hungaria, Vietnam, dan Zimbabwe. 

" Tag line kami adalah Kreatifitas tidak boleh padam, maka di tahun 2021 ini kami menyelenggarakan event D'youthfest dan Denfest ke 14," ujarnya.

Sementara dalam ranah produksi, aktivitas Gedung DNA sebagai pusat pengembangan ekosistem kreatif melaksanakan beberapa program seperti BKraf Academy pelatihan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat. 

Dalam pelatihan tersebut terdapat pendampingan dalam berproduksi yakni BKraf Coaching Clinic adalah konsultasi di bidang bisnis kreatif. Dalam kaitan distribusi kami juga menginkubasi dan mendorong yakni start up Baliola untuk membangun marketplace berbasis blockchain berupa aset NFT pada karya seni sehingga menjadi aset digital yang dapat di ekspor ke seluruh penjuru dunia. 

Saat pandemi merebak pada tahun 2020 kami mendorong untuk bersama menggerakan ekonomi masyarakat, kami meresponsnya dengan membuat market place D'Market id. Dengan menampung produk UMKM di Kota Denpasar. 

"Kami bersyukur dalam 3 bulan perputaran ekonomi di situ terjadi transaksi sebesar  Rp. 3,38 Milyar dan sekitar 24 ribu transaksi," ujarnya. 

Selain itu kata Kaja Negara, pihaknya juga menyelenggarakan Pandemic Incubator Program, yang merupakan bantuan stimulus produktif untuk masyarakat terdampak dan penyandang disabilitas. Adapun program tersebut mencakup beberapa hal seperti fasilitasi KUR, Hingga Fasilitasi Perizinan. Pemkot Denpasar mengusung konsep pariwisata Budaya yang disinergikan. dengan Ekonomi Kreatif. 

Penguatan destinasi wisata dilakukan melalui peran serta masyarakat dengan melibatkan asosiasi, pokdarwis UMKM dan komunitas dalam upaya meningkatkan kualitas SDM di destinasi wisata serta meningkatkan daya saing produk di destinasi wisata dengan berbagai pelatihan dan event kreatif. (pur)

Kamis, 18 November 2021

Pemkot Denpasar Anggarkan Rp. 3 Miliar Lebih Untuk Santunan Kematian di APBD Perubahan


BALI KINI ■ Meski masih berada dalam masa penanganan pandemi Covid-19, Pemkot Denpasar terus berupaya untuk membantu masyarakat. Hal ini diwujudkan dengan tetap menganggarkan Santunan Kematian bagi warga Kota Denpasar dan Veteran Kota Denpasar.

Plt. Kadis Sosial Kota Denpasar, I Nyoman Artayasa saat dikonfirmasi Kamis (18/11) mengatakan, Pemkot Denpsar dalam hal ini bapak Walikota dan Wakil Walikota berkomitmen untuk membantu masyarakat meski di masa pandemi. Karenanya, anggaran Santunan Kematian bagi warga Kota Denpasar dan Veteran Kota Denpasar tetap dioptimalkan.

“Santunan Kematian bagi warga Kota Denpasar dan Veteran Kota Denpasar masih tetap diberikan, dan dianggarkan dalam APBD Perubahan Tahun 2021,” ujarnya

Lebih lanjut dijelaskan, secara teknis pemberian santunan kematian bagi warga Kota Denpasar dan Veteran yang semula  berada di BPKAD Kota Denpasar dengan rekening Bansos yang tidak di rencanakan, pada Tahun 2021 dengan berlakunya Permendagri No. 70 Tahun 2019 Tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) akun rekening bansos yang tidak direncanakan tidak ada lagi.

Sehingga kata Artayasa, pemberian santunan kematian bagi warga Denpasar dan veteran dianggarkan dalam bentuk kegiatan di Dinas Sosial Kota Denpasar yang mana besarannya, sesuai dengan Peraturan Walikota Denpasar No. 39 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota No. 5 Tahun 2013 tentang pemberian santuan kematian bagi warga Kota Denpasar dan Peraturan Walikota Denpasar No. 47 Tahun 2019  tentang perubahan atas Peraturan Walikota Denpasar No. 8 tahun 2014 tentang Pemberian santuan bagi veteran di Kota Denpasar.

Adapun besarannya yakni Santunan Kematian bagi warga Kota Denpasar sebesar Rp. 1 Juta dan Santunan kematian bagi Veteran sebesar Rp. 25 Juta. Dimana, santunan kematian ini dianggarkan dalam  APBD Perubahan Tahun 2021 sebesar Rp. 3.042.000.000.00’-.

“Tentunya harapan kami dapat meringankan beban masyarakat yang berduka, dan bagi masyarakat yang telah melaksanakan pengurusan paling lambat awal Bulan Desember Tahun 2021 sudah ditransfer ke rekening masing-masing penerima/ahli waris,” ujar Artayasa. (Dps/Ags).

35 orang Terjaring Melanggar Prokes, Tim Yustisi Denpasar Ketatkan Penertiban


BALI KINI ■ Tim Yustisi Kota Denpasar masih menemukan pelanggar protok kesehatan di Kota Denpasar. Hari ini Kamis ,(18/11) Tim Yustisi Kota Denpasar kembali menjaring 35 orang pelanggar protokol kesehatan  di Jalan Gunung Soputan Desa Padangsambian Kelod Kecamatan Denpasar Barat Kamis (18/11).

Kasatpol PP Kota Denpsar Dewa Gede Anom Sayoga mengatakan, dari 35 orang pelanggar yang ditemukan saat penertiban sebanyak 21 orang di berikan pembinaan karena salah menggunakan masker dan 14 orang di denda di tempat karena tidak menggunakan masker. "Untuk memberikan efek jera kami juga berikan sanksi fisik berupa push up di tempat," ungkap Sayoga.

Lebih lanjut Sayoga mengatakan, sebagian pelanggar mengaku lupa menggunakan masker karena jarak tempuh dekat rumahnya. Meskipun demikian mereka tetap diberikan sanksi. " Pemberian sanksi ini merupakan upaya pembinaan dan mengingatkan warga masyarakat agar disiplin menerapkan prokes karena pandemi belum usai," kata Sayoga.

Lebih lanjut Sayoga mengatakan  setiap penertiban masih saja ada yang melanggar protokol kesehatan, untuk itu pihaknya kedepan akan  semakin ketat melakukan penertiban di seluruh wilayah Kota Denpasar khususnya tempat yang menimbulkan kerakaian. Dalam penertiban pihaknya tidak lupa mengingatkan masyarakat agar selalu taat protokol kesehatan karena masih ada kasus covid 19. (dps)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved