-->

Rabu, 24 Oktober 2018

400 KOPAN Gianyar Siap Terjun Ke Masyarakat Berantas Narkoba

Gianyar,balikini.Net  - Setelah sukses menggelar pelatiha Kader Pemuda Anti Narkoba di Kabupaten Tabanan, Kementerian Pemuda dan Olahraga bekerjasama dengan Gema Desantara kembali menggelar acara serupa di Kabupaten Gianyar yang akan di ikuti oleh lebih dari 400 kader anti narkoba di daerah tersebut.

Pelatihan KOPAN yang digelar di Wantilan Pura Dalem Banjar Timbul,  Tegal Alang, Gianyar, Bali dibuka langsung oleh perwakilan Kemenpora, Arifin Majid didampingi oleh Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Gianyar, I Nyoman Tingkes dan disaksikan oleh para muspida serta perwakilan Gema Desantara, Rabu (24/10/2018) pagi tadi.

Dalam sambutannya, Majid menyampaikan jika pogram pelatihan kader pemuda anti narkoba ini merupakan salah satu program yang dimiliki Kemenpora setiap tahunnya. Ini adalah realisasi dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2018 untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat lewat peran serta para pemuda terhadap bahaya narkoba.

"Sebelumnya,  Kemenpora telah merekrut Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) di tingkat Provinsi untuk terjun di masyarakat dalam memberikan pengertian akan bahaya narkoba," ungkap Arifin Majid.

Mewakili Kemenpora, Majid tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bupati Gianyar serta muspida dan instansi terkait di Gianyar yang telah menerima dan mendukung pelatihan ini.

Kepala Kesbangpol Kabupaten Gianyar, I Nyoman Tingkes dalam sambutannya menyebut penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba menjadi salah satu ancaman paling berbahaya yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Bahkan, narkoba menempati posisi pertama setelah bahaya terorisme dan korupsi.

Nyoman bahkan mengibaratkan, bangsa ini seperti sebuah pohon. Maka,  bahaya terorisme itu mematahkan ranting-rantingnya. Sementara, bahaya korupsi itu seperti memakan buah-buahnya. Tapi bahaya narkoba, itu menghancurkan langsung pada akar-akar pohonnya. Pemuda itulah yang merupakan akar-akar bangsa ini. Bila sebuah akar hancur, maka pohon pun akan mati. Begitulah gambaran bahaya narkoba bila dibiarkan," tegasnya. 

Koordinator Gema Desantara Provinsi Bali, NLG. Vivin Sania Dewi, mengatakan, KOPAN jangan berhenti sampai di sini saja. Karena, kader-kader yang hari ini dilatih akan diadakan forum grup diskusi untuk membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) terhadap pencegahan penyalahgunaan narkoba.

"Kegiatan apa yang akan teman-teman lakukan setelah kegiatan ini, itu harus teman-teman realisasikan. Sebab, kita juga akan meminta dukungan kepada para stakeholder untuk terus memerangi narkoba secara masif," ungkap Vivin.

Sementara itu, Ketua Umum Dewan Koordinator Nasional Gema Desantara, Jaelani berharap, para peserta pelatihan KOPAN yang telah mengikuti pelatihan di Kabupaten Gianyar dapat berperan aktif dan masif dalam pencegahan penyalahgunaan narkotika di lingkungannya. Sehingga ke depan, Gianyar menjadi kabupaten yang bersih dari narkotika dan pemudanya pun dapat terus berkarya untuk kemajuan daerah.[rls/r5]

Kamis, 12 Juli 2018

Campus Orientation and Familiarization (COF) MelibatkanMahasiswa baru di Gianyar

Gianyar ,Balikini.Net - Kepala Dinas Tenaga Kerja Pemkab Gianyar, Anak Agung Dalem Jagadhita, SH., membuka kegiatan Campus Orientation and Familiarization (COF) yang melibatkan sejumlah mahasiswa baru dari lembaga pelatihan kerja Royal Bali, bertempat di lapangan umum Desa Batubulan Kecamatan Sukawati, Senin (11/7)

Kadisnaker Agung Dalem Jagadhitam dalam sambutannya menekankan persaingan dunia kerja ke depan swmakin ketat dan semakin kompelks. Karena itu, kepada mahasiswa yang  bernaung dibawah Yayasan Manggala Widya Sastra itu, Agung Dalem Jagadhita, berpesan kepada seluruh mahasiswa peserta  pelatihan itu untuk sungguh sungguh mengikuti pelatihan dan fokus agar dapat memahami seluruh materi pelatihan

"Persaingan lapangan kerja ke depan akan semakin ketat. Hal ini terkait dengan era kesejajaran yang diiringi keterbukaan serta globalisasi dini, karena itu seluruh peserta saya harapkan dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik serta menyimak dengan baik sehingga mampu memahami seluruh materi yang akan diberikan nantinya," tegas Kadis Naker Agung Dalem Jagadhita, dihadapan peserta pelatihan.

Pembukaan pelatihan yang dihadiri Ketua yayasa Manggala Widya Sastra, Mr. Rizal, serta pengurus yayasan lainnya ini juga dihadiri Kepala Desa Batu bulan Kangen bersama seluruh Kelian Banjar yang ada di desa tersebut. 

Ketua Yayasan Manggala Widya Sastra, Mr. Rizal, sebelumnya juga melaporkan kegiatan pelatihan bagi mahasiswa Royal Bali itu sebagai salah satu upaya, untuk meningkatkan kualitas serta kemampuan mahasiswa, sehinggga memiliki kompetensi sebelum memasuki dunia kerja.

Mr. Rizal juga mengakui selain pelatihan serupa kepada seluruh mahasiswa Royal Bali juga dibekali dengan berbagai pelatihan. Baik melalui teori yang disampaikan staf pengajar dan dosen yang memiliki kompetensi dibidangnya, serta dibekali dengan kerja praktik. Praktik di kampus yang ditunjang sarana dan prasarana memadai atau praktik di sejumlah hotel maupun sarana industri pariwisata yang ada di Bali maupun sekitarnya. 
Lembag Pelatihan Kerja Royal Bali yang melibatkan sepuluh pemakalah dan pembimbing dari kampus setempat ini, melibatkan 183 orang mahasiswa baru LPK Royal Bali dalam tahun ajaran 2018. Pelatihan yang juga sebagai kegiatan orientasi kampus itu, akan berlangsung selama 2 hari.[*/r4]

Senin, 04 Juni 2018

Disambut Ribuan Warga Taro, Aura Kemenangan Koster-Ace Makin Menguat

GIANYAR,Balikini.Net - Memasuki tahap akhir kampanye Pemilihan Gubernur Bali (Pilgub) Bali 2018, dukungan terhadap Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 1, Gubernur-Wakil Gubernur Nomor Urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Arta Ardana Sukawati (Koster-Ace) bukannya menyurut, sebaliknya justru makin menguat.


Terbukti, saat menghadiri simakrama di Desa Taro, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Senin (4/5), Paslon yang diusung PDIP, Hanura, PKB, PPP, PAN dan PKPI disambut oleh ribuan warga serta belasan beleganjur.


Sekitar 5 ribu warga se-Kecamatan Tegalalang terlihat begitu antusias menyambut pasangan calon pemimpin Bali periode 2018-2023. Akibat menyemutnya kerumunan warga, Koster-Ace mesti berjalan kaki menuju tempat acara sejauh 500 meter di Wantilan Desa Taro Kaja. Di sebelah  kanan-kiri jalan, warga berdiri berjejer mengeluk-elukan Koster-Ace. 


Ikut mendampingi Kadek Diana (anggota F-PDIP DPRD Bali), Made Budastra (anggota F-PDIP DPRD Bali), Nyoman Parta (F-PDIP DPRD Bali), Pengurus DPC PDIP Gianyar, PAC PDIP Tegalang, perwakilan parpol pengsung dan sejumlah tokoh masyarakat Tegalang serta Desa Taro.


Tokoh masyarakat Desa Taro, I Nyoman Ondo Wirawan menyatakan bahwa pihaknya optimis Koster-Ace akan terpilih sebagai gubernur-wakil gubernur Bali periode 2018-2023. "Beliau bukan lagi calon tapi sudah gubernur. Karena apa? Koster-Ace sudah menang mutlak di delapan kabupaten. Kami di Desa Taro yang terdiri dari 14 banjar sudah bulat mendukung Koster-Ace," tegasnya.


Selanjutnya Ondo Wirawan mengharapkan agar setelah Koster-Ace terpilih ikut membantu pelestarian lembu putih Taro yang disakralkan oleh umat Hindu di Bali. "Memang sudah ada bantuan dari kabupaten seluruh Bali, tapi masih kurang. Kami di sini tiap bulan mesti mengeluarkan Rp50 juta per bulan. Setelah Pak Koster terpilih, kami mohon agar nanti dibantu juga dari Pemprov Bali," harapnya.


Sementara Wayan Koster mengungkapkan merasa sangat bahagia mendapat dukungan antusias dari warga Desa Taro. "Suksma sampun nyarengin titiyang. Tiyang lascarya siap ngayah sekala lan niskala, setulus-tulusnya dan selurus-lurusnya untuk membangun alam, manusia dan budaya Bali," tegasnya.


Terkait opini yang berkembang di masyarakat Bali seperti dilontarkan Ondo Wirawan bahwa Koster-Ace akan memenangkan perhelatan Pilgub Bali pada 27 Juni 2018 nanti. "Berdasarkan hasil survei dari dua lembaga survei, kami sudah dinyatakan menang di delapan kabupaten, tinggal Denpasar masih tertinggal. Tapi kami akan berjuang agar juga menang di Denpasar meski selisihnya tipis," terangnya. (*)

Menang di Delapan Kabupaten, Koster-Ace Siap Ngayah untuk Bali

Gianyar,Balikini.Net - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) menggelar simakrama dengan ribuan warga Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar.


Sebelum memaparkan visi, misi dan program kerjanya, Wayan Koster yang didampingi Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) memaparkan terlebih dahulu hasil survei dua lembaga independen berkompeten mengenai Pilkada serentak 2018 di Provinsi Bali. Dari hasil survei itu, Koster menjelaskan jika ia ke luar sebagai pemenang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali mendekati target 70 persen.


Di enam kabupaten seperti Tabanan, Buleleng, Badung, Jembrana, Gianyar dan Bangli paket yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PKPI, PKB dan PPP itu menang mutlak. "Tinggal di Karangasem, Klungkung dan Denpasar saja," papar Koster, Senin 4 Juni 2018.


Kendati begitu, ia mengaju telah turun langsung menyapa masyarakat di Kabupaten Karangasem. Suasana kebatinan yang ia tangkap, antusiasme warga di Klungkung dan Karangasem amat besar untuk memenangkannya.


"Kader san masyarakat di Karangasem dan Klungkung amat bergairah memenangkan saya. Astungkara dari hasil survei itu juga saya menang dengan perolehan suara 60 persen di Karangasem dan Klungkung. Semua kompak bekerja gotong-royong memenangkan Koster-Ace," ujarnya.


Saat ini, tinggal menyisakan satu wilayah saja yakni Kota Denpasar di mana perolehan suara masih fluktuatif. Ia meminta semua kader terus bekerja keras menjaga kemenangan yang sudah diraih. "Sekarang tinggal Denpasar saja. Tapi saya tidak menyerah, agar menang juga di Denpasar. Menang tipis juga tak apa. Menang satu suara di Denpaar tak apa, yang penting menang," tegasnya.


Bersama Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati Koster menegaskan siap bekerja total dan tulus untuk Bali. "Kami berdua siap ngayah total, lascarya, sekala-niskala memimpin dan membangun Bali dengan setulus-tulusnya dan selurus-lurusnya menjalankan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali," papar dia.


Ia mengaku sudah siap betul memimpin Bali tanpa ada tendensi apapun. "Kami siap betul, tidak ada lagi urusan atau kepentingan pribadi. Istri satu, anak dua, sudah cukup. Sekarang tinggal ngayah," ujarnya. "Pak Tjok juga susah selsai. Tinggal mencari jalan hidup, tinggal mati saja. Kami siap memimpin supaya Bali ada perubahan fundamental," tambah Koster.*

Minggu, 03 Juni 2018

Sudikerta Ajak Masyarakat Perkokoh Desa Pakraman dan Cinta Produk Lokal

Gianyar,Balikinbi.Net - Calon Wakil Gubernur Bali nomor urut 2, I Ketut Sudikerta mengajak masyakat Bali untuk terus memperkokoh eksistensi desa pakraman dan selalu mencintai dan menggunakan produk lokal terutama buah lokal dalam berbagai upacara. Hal ini disampaikan Sudikerta saat menghadiri upacara peletakan batu pertama pembangunan Pura Gria Sakti Serongga, Kesiman, Kabupaten Gianyar, Sabtu (2/6/2018).                                  Dalam upacara tersebut, Sudikerta didampingi oleh para pengurus Partai Golkar dari DPD Gianyar, perwakilan Tim Koalisi Rakyat Bali (KRB) tingkat provinsi, tokoh-tokoh masyarakat, para relawan Mantra-Kerta dan pemimpin agama lainnya. Upacara tersebut dihadiri oleh ratusan peserta yang datang dari berbagai daerah di Gianyar. Hadir juga para tokoh dari Dadia Arya Wang Bang Pinatih.
Pada kesempatan itu, calon wakil gubernur dari Kuta Selatan tersebut diberikan kesempatan untuk memberikan arahan dan dharma wacana. Di hadapan ratusan masyarakat yang hadir, Sudikerta meminta agar masyarakat Bali umumnya, dan Gianyar khususnya agar terus memperkokoh desa pakraman sebagai benteng budaya Bali. “Untuk mendukung semangat krama dalam memperkokoh desa pakraman, Mantra-Kerta memprogramkan bantuan Rp 500 juta per tahun. Ini pasti bisa direalisasikan,” kata Sudikerta.                                                      Pihaknya juga mendorong krama desa lebih menggunakan dan mencintai produk lokal, terutama dalam upacara agama dan tradisi. Ia meminta agar masyarakat mengurangi produk import dalam berbagai sarana upacara terutama buah-buahan. "Kalau kita menggunakan produk lokal, buah-buah lokal maka petani buah di Bali akan sangat terbantu. Selain buahnya laku, juga buah lokal Bali akan terpromosi dengan sendirinya," ujarnya. Ia juga menyampaikan bahwa salah satu program unggulan Mantra-Kerta di bidang pertanian adalah memberikan perhatian lebih terhadap petani di Bali. Salah satunya adalah dengan memberikan kartu tani Nawacandra kepada petani. Dalam kartu tani Nawacandra itu, petani akan mendapatkan subsidi pupuk organik, subdisi bibit, dan berbagai bantuan lainnya. Pemerintah akan menyiapkan anggaran khusus bagi para petani di Bali untuk meningkatkan produksinya.  
Selain itu, Sudikerta juga mengajak masyarakat untuk tidak berlebihan atau boros dalam beryadnya atau saat menggelar upacara. "Beryadnya tidak harus berlebihan karena bisa memberatkan diri sendiri. Bukan berarti mengurangi dari yadnya tersebut. Yadnya seharusnya dilakukan dengan semampunya dan tidak mengurangi makna dari yadnya itu sendiri," ujarnya. Jangan sampai beryadnya itu membuat orang jadi susah, atau sebaliknya membuat orang menonjolkan diri. Maknanya dan niatnya jangan menjadi pudar karena sarana-sarana yang terlalu mewah dan berlebihan.(•)

Senin, 21 Mei 2018

Sudikerta Blusukan di Pasar Tradisional Gianyar

Gianyar ,Balikin.net -Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali nomor urut 2 dari Koalisi Rakyat Bali (KRB) I Ketut Sudikerta melakukan blusukan di beberapa pasar tradisional Gianyar, Senin (21/5). Dua pasar tradisional yang dipilih adalah Pasar Medahan dan Pasar Keramas, Gianyar. Dalam blusukan ke dua pasar tradisional tersebut, Sudikerta didampingi Sekretaris DPD Gerindra Bali Wayan Wiratmaja, para pengurus dari DPD 2 Golkar Kabupaten Gianyar, Perwakilan Tim KRB baik dari Bali maupun dari Gianyar serta para relawan. Turut hadir pula Calon Bupati Gianyar Tjokorda Kertiasa (Cok Ibah) yang ikut blusukan mendampingi Sudikerta ke Pasar Tradisional. 


Cawagub dari Partai Golkar Bali ini menyadari bahwa pasar tradisional merupakan pusat kegiatan ekonomi untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Dan pemilih terbanyak itu berada di pasar tradisional. Itulah sebabnya, meski dengan kondisi yang kurang fit serta diderai hujan, Sudikerta tetap dengan semangat menyambangi pedagang dan masyarakat yang sedang berbelanja di pasar-pasar tersebut. Untuk lebih dikenal warga, Sudikerta juga ikut berbelanja berbagai bahan pokok. Hasil belanjaanya dibagikan langsung kepada masyarakat kecil yang kebetulan lewat di pasar atau yang sedang berbelanja.


Dalam interaksi dengan para pedagang, Sudikerta menjelaskan jika pasar tradisional merupakan salah satu program unggulan dari pasangan nomor urut 2 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta). Dalam program tersebut, revitalisasi pasar tradisional menjadi pasar modern merupakan salah satu program yang akan dikerjakan bila Mantra-Kerta terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur nanti. Melihat kondisi pasar yang kurang tertata, kedepannya pasar-pasar tradisional tersebut akan ditata dan diperbaharui infrastrukturnya sebagaimana yang telah diprogramkan di dalam Nawacandra agar pasar tradisional dapat bersaing dengan pasar modern dan pembeli serta pedagang merasa nyaman melakukan transaksi pada pasar tersebut. "Kita ingin agar pasar tradisional harus bersaing dengan pasar modern. Infrastrukturnya tertata, barangnya berkualitas, harganya terjangkau, dan SDM pedagangan pun terus ditingkatkan. Karena apa? Karena pengunjung pasar tradisional itu lebih banyak dari pasar modern. Umumnya mereka itu berasal dari kelas menengah ke bawah. Ini yang harus diprioritaskan oleh pemerintah," ujarnya.


Salah satu pedagang daging, Putu Lionk mengeluhkan infrastruktur pasar yang belum optimal. Ia mengharapkan pula agar infrastruktur pasar tersebut lebih cepat diperbaharui supaya pedagang lebih betah di pasar. "Kami berharap setelah Mantra-Kerta terpilih agar infrastruktur ditata dengan segera. Supaya kami para pedagang merasa lebih nyaman untuk berdagang," harapnya.*

Senin, 23 April 2018

Warga Kampung Halamannya Cok Ace Merasa Malu Jika Tidak Satu Jalur

Ubud ,Balikini.Net - Calon Wakil Gubernur nomer urut 1 Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mendapat sambutan hangat daerah kelahirannya Ubud. Ini membuktikan, pasangan Wayan Koster ini mendapat dukungan total dari warga di kampung halamannya,

Cok Ace merasa terharu, dan menyatakan terima kasih atas besarnya dukungan masyarakat di Kecamatan Ubud. Hal ini disampaikannya disela-sela simakrama di Balai Desa Pakraman Singakerta, Kecamatan Ubud, Sabtu (21/4), yang dihadiri ribuan warga. 
Cok Ace yang hadir bersama Koster, serta calon bupati dan wakil bupati Gianyar Made Mahayastra dan AA Gede Mayun (AMAN) menegaskan tidak akan mengecewakan kepercayaan yang diberikan kepada masyarakat, apabila nanti dipercaya memimpin Bali bersama Koster. 
“Tyang (saya) bersama Bapak Wayan Koster, sudah bertekad ngayah sekala niskala untuk masyarakat Bali,”kata Cok Ace. Pelestarian, adat, agama, tradisi, seni dan budaya akan menjadi salah satu prioritas pemerintahan nantinya akan dijalankan dengan sebaik-baiknya, melalui visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. 
“Yang jelas tyang berterimakasih kepada masyarakat Ubud, masyarakat Gianyar atas besarnya dukungan kepada kami,”kata Cok Ace yang sempat memimpin Gianyar satu periode. Cok Ace yang hadir bersama istri tampak berbaur dengan sangat akrab dengan masyarakat, ini membuktikan kedekatan dan sikap penglingsir Puri Ubud yang merakyat.[*]

Warga Desa se-Kecamatan Sukawati Demi Bali Siap Menangkan Lewat Satu Jalur

Gianyar,Balikini.Net - Dukungan luas ditunjukkan oleh warga dari seluruh desa se-Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) dan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Gianyar nomor urut 2, Made Agus Mahayastra-Anak Agung Gde Mayun (AMAN). Ribuan warga se-Kecamatan Sukawati tumpah ruah di Balai Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati pada Sabtu malam, 21 April 2018. 


Mereka menyatakan kebulatan tekad mendukung, memenangkan dan memilih Koster-Ace dan paket AMAN dengan perolehan suara 90 persen. Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Gianyar sekaligus calon Bupati Kabupaten Gianyar nomor urut 2, Made Agus Mahayastra meminta kepada warga agar dukungan ini dijaga dengan baik. Ia memaparkan, proses pembangunan Bali akan bisa berjalan baik jika dilakukan dengan pola satu jalur kepemimpinan mulai dari pusat, provinsi hingga kabupaten.


"Tentu agar tak ada hambatan dalam pembangunan Bali ini. Jadi, Pilgub Bali ini bukan hanya memenangkan Koster saja, tapi mengawal pembangunan Bali," kata Mahayastra. Ia memaparkan karya nyata Wayan Koster untuk Kabupaten Gianyar. Sebagai Wakil Bupati Gianyar, Mahayastra tahu betul kontribusi Wayan Koster untuk wilayahnya. Ada banyak wantilan, Pura, sekolah dan universitas yang telah dibangun Wayan Koster di Gianyar. "PAK Wayan Koster ini KTP-nya memang Kabupaten Buleleng, tapi hatinya ada di Gianyar. Saya yang membantu menyiapkan keperluan beliau ketika reses dari Jakarta ke Bali sebagai anggota DPR RI. Beliau banyak menyalurkan bantuan di Bali di Gianyar," papar dia.


Di bawah kepemimpinan Wayan Koster nantinya, Mahayastra percaya sektor pertanian dan pariwisata akan makin membawa dampak yang cukup baik bagi Gianyar. "Pariwisata kita diharapkan bisa berkembang lebih baik seiring dengan pertanian. PAD Gianyar itu Rp700 miliar. 65 persennya dari PHR tiap tahun kita dapat," ujarnya. 


Wayan Koster terpukau dengan dukungan luas yang ditunjukkan warga Gianyar, khususnya Kecamatan Tampaksiring. "Luar biasa dukungannya. Ada dari desa pakraman, STT, PKK dan komponen lainnya. Di sini pantasnya 95 persen menangnya," kata Koster. Bagi dia, Pilgub Bali merupakan momentum penting untuk memilih pemimpin yang mempunyai kemampuan membangun Bali secsra holistik, merata, seimbang dan berkeadilan. "Saya berkomitmen menata Bali lebih baik ke depan melalui konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Ini bisa dilakukan kalau satu jalur mulai dsri pusat, provinsi dan kabupaten," ulas dia.[alt/*]

Sabtu, 21 April 2018

Kecamatan Ubud Komitmen Sapu Bersih Suara untuk Koster-Tjok Oka dan AMAN

Denpasar,Balikini.Net - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Tjok Oka) menggelar kampanye bersama calon Bupati dan Wakil Bupati Gianyar nomo urut 2, Made Agus Mahayastra-Anak Agung Mayun (AMAN). Ada beberapa titik lokasi digelarnya simakrama. Salah satunya adalah di Kecamatan Ubud. Mengambil lokasi di Balai Desa Pakraman Singakerta, Kecamatan Ubud hadir di antaranya PKK se-Kecamatan Ubud, desa pakraman se-Kecematan Ubud, Sekaa Teruna Teuni (STT) se-Kecamatan Ubud dan sejumlah perwakilan lainnya.


Ketua Tim Pemenangan Koster-Tjok Oka dan paket AMAN, I Wayan Tagel Winarta memperkenalkan kedua kandidat untuk Pilkada serentak 27 Juni 2018 mendatang. Ia percaya warga sudah mengenal dengan baik sosok paket AMAN maupun Wayan Koster dan Tjok Oka Artha Ardhama Sukawati. "Mari kita berikan suara terbaik di Ubud," ajak Tagel, Sabtu 21 April 2018.


Wayan Koster meminta warga makimal memberikan dukungan kepada dirinya dan juga paket AMAN. Ia percaya Kecamatan Ubud bisa memenangkan keduanya secara bersamaan. "Saya yakin di Kecamatan Ubud ini melihat antusiasmenya rasanya suara 95 persen bisa diraih untuk saya dan paket AMAN," tegas Koster diiyakan warga.


Di sisi lain, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati berkesempatan memaparkan lima program prioritas yang akan diperjuangkan dirinya bersama Wayan Koster lima tahun ke depan. Pertama, kata dia, sandang, pangan dan papan. "Kami akan melanjutkan program bedah rumah. Satuan biayanya akan ditambah menjadi Rp50 juta dari yang sebelumnya Rp30 juta. Yang sebelumnya sudah dapat bantuan bedah rumah, daftar lagi agar dapat sisanya sebesar Rp20 juta," papar Tjok Oka Sukawati.


Program kedua adalah pendidikan dan kesehatan. Di bidang pendidikan, ia bersama Wayan Koster berkomitmen menjalankan pendidikan wajib belajar 12 tahun gratis. Untuk kesehatan, program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) akan dilanjutkan pelaksanannya. Tentunya, program itu diperbaiki agar cakupannya bisa semakin luas. "Namanya nanti Krama Bali Sehat (KBS). Gratis untuk masyarakat," tegasnya.


Sementara program ketiga adalah Jaminan sosial dan ketenagakerjaan. Program keempat adalah adat, agama, tradisi, seni dan budaya. Program kelima, pariwisata. "Semua program itu satu jalur akan dijalankan di seluruh Bali. [alt/*]

Rabu, 11 April 2018

Tiru Gaya Jokowi Rai Mntara Blusukan Ke Sejumlah Pasar Seni di Gianyar

Gianyar,Balikini.Net -Blusukan Calon Gubernur Bali nomor urut dua, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra ke pasar-pasar kembali menjadi pusat perhatian, karena banjir dukungan pedagang dan masyarakat.                             

Kali ini calon gubernur yang berpasangan dengan cawagub I Ketut Sudikerta ini blusukan bersama Tim Pemenangan Mantra-Kerta Kabupaten Gianyar, diantaranya Ketua dan Sekretaris DPD Partai Golkar Gianyar Made Dauh Wijana dan Ketut Mariana, beserta Ketua DPD NasDem Gianyar Made Kariasa dan Wakil Ketua DPD Demokrat Bali Nengah Pringgo. Tiga pasar tradisional di Gianyar dikunjungi Rabu (11/4/2018).

Kunjungan diawali di Pasar Tradisional Desa Pakraman Sayan, Rai Mantra didamping tim pemenangan dari KRB langsung menyapa para pedagang sayur-mayur, kuliner, aneka buah serta pedagang kain dan pakaian. Di pasar ini rombongan juga menyempatkan diri untuk sarapan bagi bersama Nyoman Laci salah satu pedagang bubur yang sudah berjualan di Pasar Sayan selama 5 tahun, asal Banjar Sindu, Desa Sayan, Ubud. Pedagang Tahu, Putu Ariani dan pedagang buah Dewa Ketut Carma menyambut hangat kedatangan Calon Gubernur Bali Rai Mantra, karena dinilai sebagai tokoh jujur, bersih dan karismatik.

Ketua DPD Partai Golkar Gianyar, Made Dauh Wijana sangat bangga melihat sambutan hangat masyarakat atas kehadiran Rai Mantra di Pasar Sayan. Sosok Walikota Denpasar dua periode ini benar-benar dekat dengan pedagang utamanya di pasar tradisional. Perhatian Rai Mantra terhadap upaya revitalisasi pasar di Denpasar benar-benar dinilai telah mampu memberdayakan pedagang dan sudah sangat layak bila konsep ini diterapkan di seluruh pasar tradisional di Bali.

Pasar tradisional yang dibangun Rai Mantra benar-benar harus didukung pembangunan infrastruktur, manajemen dan penataan serta dari sisi sumber daya manusia. “Keberhasilan Rai Mantra menciptakan sistem pengelolaan pasar melalui revitalisasi dan standarisasi telah mampu meningkatkan daya saing pasar tradisional. Ini juga menjadi strategi besar bila ingin pasar tradiaional berdaya saing dan mampu menekan pertumbuhan pasar modern,” papar Dauh.

Kunjungan kedua menuju Pasar Umum Sukawati, disini Rai Mantra juga dielu-elukan pedagang, karena hadir sebagai sosok calon pemimpin karismatik.

Kunjungan terakhir dilakukan di Pasar Seni Sukawati, rombongan Tim Pemenangan Mantra-Kerta dari KRB juga menelusuri setiap lorong yang penuh dengan tumpukan kerajinan, aneka lukisan, kain dan baju. Para pedagang terlihat tak asing lagi dengan kehadiran sosok calon gubernur Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang kerap tampil di televisi dengan gaya blusukannya. Dauh Wijana menjelaskan kunjungan Rai Mantra ke Pasar Seni Sukawati untuk berinteraksi langsung dengan pedagang, sekaligus mendengarkan aspirasi serta keluhan.

Turunnya sosok Rai mantra ke tengah-tengah pedagang ini juga bertujuan untuk mengakhiri kesan bahwa kondisi Pasar Seni Sukawati yang selaku menjadi menarik sebagai janji di tahun politik pemilihan kepala daerah. “Rai Mantra ingin lihat langsung Pasar Seni Sukawati apakah bisa direvitalisasi atau harus direlokasi seperti harapan yang sempat muncul. Dengan melihat data secara langsung bagaimana tingkat penjualan yang dikatakan terus menurun sehingga mampu diprediksi kemungkinan kalau dikembangkan. Ini pentingnya calon gubernur turun, karena Rai Mantra dikenal pawai melakukan revitalisasi pasar,” papar Dauh Wijana. (•)
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved