-->

Selasa, 13 Juli 2021

Sekda Dewa Indra Targetkan 1 Sekolah Tuntaskan Layanan Vaksinasi Anak 12-17 Tahun Dalam 2 Hari


 Dukung Program Percepatan Vaksinasi

Bali Kini , Singaraja - Dalam upaya memaksimalkan prakondisi anak-anak sekolah dapat melangsungkan kegiatan tatap muka kembali di sekolah sekaligus mendukung program percepatan vaksinasi, Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang juga sebagai Ketua Harian Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali secara maraton meninjau pelaksanaan vaksinasi di sekolah-sekolah yang ditunjuk sebagai tempat layanan vaksinasi seluruh Bali. 


Seperti yang nampak selasa (13/7) siang tadi di tiga (3) sekolah yang ada di Singaraja. Sekda Dewa Indra melihat langsung kegiatan vaksinasi anak-anak di SMP Negeri 4 Singaraja, SMA Negeri 3 Singaraja dan SMK Negeri 3 Singaraja. 


Di SMP Negeri 4 Singaraja akan dilaksanakan layanan vaksinasi bagi seribu sembilan puluh delapan (1.098) siswa. 


Sekda Dewa Indra mengatakan pihaknya memberi target maksimum 3 hari pelaksanaan layanan vaksinasi bagi sekolah yang jumlah siswanya mencapai 2 ribu orang. Sedangkan bagi sekolah yang memiliki jumlah siswa berkisar seribu orang akan ditarget maksimum 2 hari layanan vaksinasi. "Target yang di berikan sesuai jumlah siswa ini tidak boleh lebih, harus bisa selesai sesuai target hari yang sudah ditentukan agar jadwal vaksinasi di sekolah yang lainnya tidak terlalu jauh bahkan tidak mendapatkan jadwal," tegas Dewa Indra.


Sesuai arahan Gubernur Bali bahwa vaksinasi anak-anak sekolah usia 12 s/d 17 tahun harus dipercepat dan dilaksanakan secara masif sehingga bisa terselesaikan dan tuntas pada akhir bulan Juli mendatang. 


Vaksinasi ini penting dilakukan untuk membangun imunitas masyarakat umum termasuk anak-anak, disamping juga sebagai salah satu upaya prakondisi untuk bisa memulai pembelajaran tatap muka. "Dengan dilaksanakannya program percepatan vaksinasi bagi masyarakat Bali, maka target menuntaskan vaksinasi di awal Agustus dapat tercapai, sehingga kesiapan untuk memulai pembelajaran tatap muka sudah matang. Dan perlu dilakukan pada terfokusnya kesiapan penyediaan protokol kesehatan bagi anak-anak, mulai dari penyiapan wastafel dengan air mengalir dan sabun, penyediaan hand sanitizer dan sejumlah disiplin protokol kesehatan yang diberlakukan bagi tenaga pendidikan dan siswa-siswi nantinya.


Dengan dilaksanakannya layanan vaksinasi di setiap sekolah maka Sekda Dewa Indra memastikan bahwa tidak ada alasan bagi satu siswa pun yang tidak mendapatkan vaksinasi, karena secara teknis layanan vaksinasi bagi anak-anak usia 12-17 tahun ini adalah yang paling mudah, dimana tempatnya jelas dengan sasaran yang juga jelas serta yang mengurusi juga ada yakni dipertanggung jawabkan oleh Kepala Sekolah dan para gurunya, sehingga tidak ada alasan jika vaksinasi anak-anak sekolah ini tidak tercapai.


Sekda Dewa Indra juga menambahkan secara tidak langsung kita semua dituntut untuk memperkuat dan membangun kompetensi penguasaan digital ditengah pandemi Covid-19 ini. "Yang mana sebelum pandemi kemungkinan masih ada beberapa guru senior yang belum menguasainya, namun saat ini dipaksa untuk beralih menyesuaikan pengajaran secara online (dalam jaringan). Hal ini berperan untuk menghindari kita mengalami "lost generations"," pungkasnya.


Digital adalah sesuatu yang harus dikuasai untuk perkembangan ke depan. Dan apabila dilihat secara positif, anak-anak ini tidak harus mengikuti pembelajaran khusus Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dan kebiasaan orangtua yang jika sebelumnya senang konsumtif dalam pola belanja, juga bisa di geser menjadi pemenuhan kebutuhan anak-anaknya untuk membelikan gadget, pulsa bahkan memasang WiFi untuk kepentingan belajar onlinenya," ungkap Dewa Indra saat wawancara disela peninjauan layanan vaksinasi di SMK Negeri 3 Singaraja.*

Sabtu, 26 Juni 2021

Selamatkan Kearifan Lokal, Pemprov Bali Bina Petani Arak di Kabupaten Buleleng


BALI KINI , BULELENG -
Pemprov Bali bersama instansi terkait kembali melakukan pembinaan dan pengawasan Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi. Kali ini Tim yang terdiri dari beberapa unsur Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Buleleng bertandang ke Banjar Selombo, Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng, Jumat (25/6).


Banjar Selombo merupakan salah satu sentra produksi arak di Kabupaten Buleleng. Di Banjar ini ada sebanyak 50 petani arak yang menggunakan bahan baku air aren (ental). Setiap harinya, mereka mampu mengolah 75 liter bahan baku melalui proses destilasi menjadi 24 liter arak dengan kadar alkohol 23 s.d 30 persen.


Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jarta yang memimpin tim pembinaan mengatakan terbitnya Peraturan Gubernur Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali adalah bentuk komitmen Gubernur Bali Wayan Koster untuk tidak saja melindungi kearifan lokal, namun juga membangun ekonomi Bali sesuai dengan potensi yang dimilikinya sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.


“Ini komitmen Bapak Gubernur untuk melindungi arak Bali sebagai warisan leluhur yang harus ditingkatkan martabatnya agar sejajar dengan minuman-minuman lain yang datang dari luar Bali,” kata Jarta.


Ia menambahkan, seperti minuman beralkohol lainnya, minuman fermentasi dan/atau destilasi Khas Bali hanya dapat dijual di tempat-tempat tertentu atau untuk diekspor sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.


Masih di Kecamatan Tejakula, Tim juga melakukan pembinaan di Desa Les. Di Desa Les, para petani arak telah memiliki koperasi yang diberi nama ‘Bali Mula’.


Keberadaan koperasi ‘Bali Mula’ ini mendapat apresiasi dari Kadisperindag Provinsi Bali I Wayan Jarta. Ia berharap koperasi ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan para petani arak di Desa Les.


“Sesuai Pergub, Koperasi berfungsi mendukung Perajin dalam pelindungan aspek hukum, pemasaran bahan baku, pembinaan, permodalan, inovasi; dan kerjasama dengan Produsen,” kata mantan Kadis Ketahanan Pangan Provinsi Bali.


Sebelumnya Tim dari Pemprov Bali dan instansi terkait juga telah melakukan pembinaan dan pengawasan ke beberapa sentra petani minuman fermentasi dan/atau destilasi di Kabupaten Karangasem.[ls]

Senin, 02 September 2019

Hari Jadi Polwan Ke-71, Polwan Polres Buleleng Bagikan Bunga Mawar dan Helm Gratis

Singaraja , BaliKini.Net - Dalam rangka memperingati Hari Jadi Polwan ke-71 tahun 2019, puluhan Polwan Polres Buleleng dipimpin Kasat Lantas, AKP Putu Diah Kurniawandari, S.H., S.I.K. melaksanakan kegiatan simpatik di Jalan Ngurah Rai, tepatnya di depan taman Kota Singaraja, Minggu (1/9) sekitar pukul 07.30 Wita.

Kegiatan simpatik di car free day tersebut dirangkaikan dengan kegiatan Ops Patuh Agung-2019. Mereka menyapa warga dengan ramah pada saat membagikan brosur imbauan untuk tertib berlalulintas. Kemudian Srikandi Polres Buleleng juga memberikan hadiah Bunga Mawar kepada warga Buleleng yang sedang menikmati libur akhir pekan.

AKP Putu Diah Kurniawandari, S.H., S.I.K. selaku Senior Polwan Polres Buleleng menjelaskan, kegiatan simpatik ini sebagai upaya untuk mendekatkan Polwan dengan masyarakat sekaligus mensosialisasikan pelaksanaan Ops Patuh Agung-2019. "Polwan Polres Buleleng harus hadir ditengah-tengah masyarakat untuk memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan," ujarnya. 

Menurutnya, tema "Dengan Semangat Promoter Pengabdian Polwan untuk Masyarakat Bangsa dan Negara" sangat tepat dengan situasi sekarang ini. Polwan harus semangat, solid dan bersinergi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat untuk menunjukan bahwa peran Polwan tidak hanya sebagai seorang istri atau ibu, tetapi juga sebagai Srikandi Polri yang bertugas melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan membagikan helm SNI gratis kepada anak-anak yang kedapatan tidak menggunakan helm saat  dibonceng. "Saat kegiatan Ops Patuh Agung, kami membagikan helm, lalu mengajak pengendara agar tertib  berkendara, selalu menggunakan helm  SNI untuk melindungi kepala dari benturan apabila mengalami kecelakaan," terangnya.
[11:16, 9/1/2019] Swanjaya Polda Humas: Dalam Rangka “3rd World Irrigation Forum & 70th International Executive Council Meeting of ICID” Polda Bali Gelar Ops Gapura Agung IV 2019

Bertujuan untuk mempertemukan semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam World Irrigation Forum (WIF), ICID menyediakan platform untuk menemukan solusi, masalah-masalah yang mengganggu pertanian irigasi sebagai akibat dari pemanasan global dan perubahan iklim.

Pertemuan ini dilaksanakan di Bali, tepatnya di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) 1-7 September 2019. Maka dari itu, Polda Bali selaku lembaga penegak hukum di Bali berkewajiban mengamankan jalannya 3rd World Irrigation Forum & 70th International Executive Council Meeting of ICID.

Dengan sandi operasi Gapura Agung IV 2019, Polda Bali beserta jajarannya mengerahkan 240 personel untuk melaksanakan PAM pengamanan, dimulai dari tahap kedatangan sampai kepulangan para peserta meeting yang terlibat sebagai pemangku kepentingan.

Pada hari ini Minggu, 1 September 2019, Ops Gapura Agung IV 2019 resmi dimulai. Bertindak sebagai Wakaopspam Gapura Agung IV 2019, Wadir Polairud Polda Bali, AKBP Bambang Wiriawan, S.I.K., M.H. Pada apel kesiapan pasukan yang digelar di Lapangan Sepak Bola Mini depan Kantor ITDC Nusa Dua Bali, berpesan kepada anggota yang terlibat agar selalu waspada dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dilapangan.

“Kami akan mengerehkan kemampuan terbaik agar acara 3rd World Irrigation Forum & 70th International Executive Council Meeting of ICID dapat berjalan sesuai dengan rencana. Sehingga operasi ini berjalan dengan baik tanpa ada suatu hambatan yang berarti dan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri khususnya Polda Bali,” tutupnya. [rls/r5]

Selasa, 27 Agustus 2019

Begini Pejelesan Manajer UP3 PLN Saat Audensi Dengan Pemkab

Buleleng ,BaliKini.Net - Di ruang rapat Kantor Bupati Buleleng Jln. Pahlawan No. 1 Kelurahan Banjar Tegal, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Selasa (27/8) telah berlangsung Audiensi Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Bali Utara terkait alternatif pasokkan Listrik untuk wilayah Kabupaten Buleleng.

Kegiatan dihadiri sebanyak 10 orang peserta, diantaranya Bupati Buleleng (I Putu Agus Suradnyana, ST) dan Manajer UP3 PLN Bali Utara (I Gusti Made Aditya S.A) beserta jajarannya.

Dalam kesempatan itu, Manajer UP3 PLN Bali Utara menyampaikan terima kasih atas waktu dan kerja sama yang diberikan antara Pemerintah Kabupaten Buleleng dan PLN atas koordinasi serta sinkronisasi dari berbagai kegiatan yang sudah dirancang oleh PLN serta terkait alternatif pasokkan kelistrikan yang sebelumnya dari Pemaron, nantinya akan ditambahkan pula dari Baturiti. "Saat ini jumlah pasokan energi listrik sebanyak 1.228,7 MW, yang bersumber dari PLTDG Gilimanuk (Jembrana) dengan daya130,0 MW, PLTDG Pamaron (Buleleng) 80,0 MW, PLTDG Pesanggaran (Denpasar) 358,7 MW, PLTU Celukan Bawang (Buleleng) 380,0 MW, dan Kabel Laut (Jawa-Bali) 340,0 MW. Sedangkan untuk kebutuhan listrik saat beban puncak di Bali mencapai 900 MW", jelasnya.

Dijelaskan juga, dalam hal ini PLTU Celukan Bawang sendiri sewaktu-waktu harus melakukan pemeliharaan jaringan dan proses pemeliharaan unit ini memang harus dilakukan secara bertahap untuk mengantisipasi terjadinya gangguan jaringan yang akan berimbas pada penurunan pasokan 130 MW, dan jika proses pemeliharaan jaringan dilakukan pada lebih dari satu unit secara bersamaan, maka pasokan listrik untuk Bali dipastikan akan defisit. UP3 PLN Bali Utara juga akan mengupayakan mendapat tambahan pasokan listrik dari Gardu induk yang di Baturiti dengan menkoneksikan pada Gardu listrik yang di Pemaron, sehingga saat terjadi pemeliharaan jaringan masih dapat memenuhi kebutuhan listrik terutama yang diwilayah Kab. Buleleng.

Sementara itu, Bupati Buleleng juga menyampaikan terima kasih dan mendukung kegiatan yang sudah dirancang PLN, dimana Kabupaten Buleleng ini merupakan kabupaten paling luas wilayahnya dibandingkan dengan kabupaten di Bali. Untuk itu pasokan listrik sangat diperlukan di Buleleng bahwa memang saat ini kebutuhan listrik terus meningkat baik dalam melayani kebutuhan masyarakat maupun perusahaan pariwisata  dalam menunjang pembangunan di Buleleng dan Bali pada umumnya. "Saat ini Pemerintah Daerah Kab. Buleleng juga terus mendorong agar pembangunan tahap dua PLTU Celukan Bawang dapat segera dilaksanakan dalam upaya memenuhi kebutuhan listrik di Bali. Terkait saat ini masih terdapat kendala baik secara teknis maupun persetujuan dari pihak pemerintah pusat, kami mohon pihak UP3 PLN Bali Utara dapat bekerjasama memberikan yang terbaik untuk masyarakat, khususnya di wilayah Kab. Buleleng dalam kebutuhan listrik tersebut agar tetap dapat terpenuhi dan tidak terjadi permasalahan yang berdampak pada konflik sosial di masyarakat", jelas Bupati Buleleng.

Selama pelaksanaan Adiensi UP3 PLN Bali Utara berlangsung tertib aman dan lancar. (Suar/r5)

Rabu, 13 Juni 2018

Titip Tujuh Pokok-Pokok Pikiran Memimpin Bali

Singaraja,Balikini.Net - Selain memberikan dukungan dan doa restu kepada Calon Gubernur (Cagub) Nomor Urut 1, Wayan Koster, pesemetonan Puri se-Buleleng juga menitipkan 7 pokok-pokok pikiran aspirasi dari Pesemetonan Puri se-Buleleng kepada Koster-Ace. Tokoh Perwakilan Pesemetonan Puri se-Kabupaten Buleleng AA Ngurah Sudipta Panji mengungkapkan, awalnya ada sekitar 150 aspirasi. Namun setelah dikerucutkan, akhirnya hanya tinggal menjadi 7 pokok-pokok pikiran.
"Kalau dari tujuh pokok-pokok pikiran itu diperas lagi menjadi satu, maka intinya akan menjadi pesaje (benar-benar atau sungguh-sungguh berkomitmen)," sebutnya di Puri Kanginan, Selasa (12/6). Adapun di antara ketujuh pokok-pokok pikiran itu, adalah menjadi gubernur-wakil gubernur yang berpijak pada nilai-nilai yang terkandung dalam Tri Hita Karana yang bermakna keseimbangan di dalam membangun Bali secara keseluruhan. Selanjutnya berintegritas tinggi, berjiwa besar dan bertanggungjawab sebagai figur penyelenggara birokrasi pemerintahan yang profesional belandaskan bakti. Kemudian, sebagai pemimpin yang mengayomi semua masyarakat lintas etnis dan agama.  Disusul selanjutnya, mampu menjadi pemimpin yang membawa Bali mempunyai posisi tawar strategis di tingkat nasional dan internasional dengan berlandaskan budaya dan dharma.  Dan juga meletakan dasar pola pembangunan One Insland Management.  Kemudian selain itu, meningkatkan kualitas SDM Bali agar mampu bersaing tinggi. Terakhir, menjadi gubernur yang selalu berperilaku sederhana dan cepat tanggap terhadap kepentingan masyarakat. Kemudian ia berharap agar ketujuh pokok-pokok pikran itu, yang adalah aspirasi sekaligus amanah dari Pasemetonan Puri se-Buleleng agar mampu direalisasikan oleh Koster-Ace setelah terpilih nanti. "Semoga nantinya pesaje. Atau Tidak boleh ragu-ragu atau harus serius atau berkomitmen," tegasnya. 
Atas doa restu dan aspirasi sekaligus amanah dari Pesemetonan Puri se- Buleleng itu, Wayan Koster mengaku merasa sangat terharu. Ia pula mengucapkan terimakasih atas doa restu yang telah diberikan. "Terimakasih atas doa restu yang sudah diberikan oleh para penglingsir dan manggala puri se- Buleleng. Saya sangat bahagia dan terharu sekali," ungkapnya. Sedangkan terkait 7 pokok- pokok pikiran dari Pasemetonan Puri se-Buleleng, menurut dia sangat senafas dan sejalan dengan visi misi Koster-Ace yang dibingkai dalan konsep Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Dalam konsep ini ada tiga hal pokok yang harus jadi pertimbangan dalam membangun Bali yakni alam Bali, manusia dan kebudayaan Bali. "Maka pembangunan Bali ke depan akan dilakukan secara holistic (keseluruhan),” tegasnya.*

Sabtu, 09 Juni 2018

Rai Mantra Kaji Pembangunan Monumen Perang Banjar

Singaraja ,Balikini.Net - Calon Gubernur (Cagub) Bali nomor urut 2 yang diusung Koalisi Rakyat Bali (KRB) Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra menggelar kampanye dialogis di Desa Banjar, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng Bali. Sekalipun kampanye dialogis digelar di Desa Banjar, namun peserta kampanye bukan hanya berasal dari warga Desa Banjar. Massa yang hadir sekitar 2 ribu orang tersebut juga berasal dari Desa Sidatapa, Desa Cempaga, Desa Tigawasa, Desa Pedawe dan Desa Banyuseri. Pusat kampanye digelar di Balai Dusun Melanting. Sejak paginya, warga dari beberapa desa di Kecamatan Banjar antusias mendatangi lokasi. Sepanjang perjalanan ratusan warga meneriakan yel-yel Mantra-Kerta dengan mengacungkan salam dua jari. Dalam kampanye dialogis tersebut, Rai Mantra didampingi oleh politisi senior Partai Golkar Nyoman Sugawa Korry, para anggota Tim KRB Kabupate Buleleng dan Provinsi Bali, relawan Mantra-Kerta dan para simpatisan lainnya. Selain itu hadir juga kelompok-kelompok masyarakat, perwakilah dadya, perwakilan subak dalam menyambut Rai Mantra.

Dalam sambutannya, Rai Mantra mengatakan jika Paslon Mantra-Kerta sudah memiliki komitmen untuk membangun industri kreatif di Kecamatan Banjar dann Bali pada umumnya. "Saya berkomitmen untuk membangun industri kreatif masyarakat di seluruh Bali termasuk masyarakat di Kecamatan Banjar karena telah mampu mengembangkan industri keatif yang bagus. Kami akan fasilitasi pengembangan kualitas SDM, pemasaran, permodalan, tehnologi dan kemampuan manajemennya," ujarnya. Ia menyebut jika Bali tidak memiliki sumber daya alam seperti hutan, tambanh dan sebagainya. Bali hanya memiliki kreatifitas dan seni yang dipadukan dengan teknologi. "Makanya industri kreatif mutlak di Bali," ujarnya. 

Selain itu, Rai Mantra berkomitmen untuk mengkaji pembangunan Monumen Perang Banjar. Pembangunan Monumen Perang Banjar sangat beralasan karena di Kecamatan Banjar sendiri dalam sejarah pernah terjadi perang melawan penjajah. Peristiwa bersejarah yang Perang Banjar bila dilakonkan kembali akan memberikan inspirasi tersendiri bagi generasi muda Bali berikutnya. Perang Banjar adalah perang besar yang terjadi setelah perang jagaraga yang heroik tersebut banyak korban yang jatuh di pihak penjajah dan juga di pihak para pejuang kusuma bangsa yang pada saat itu dipimpin pejuan Ida Bagus Made Rai. *

Rabu, 06 Juni 2018

Terima Siswa Miskin, SMA/SMK Bali Mandara Tunjukkan Tanggung Jawab Pemerintah

Buleleng,Balikini.Net - Keberadaan SMA dan SMK Bali Mandara di Kubutambahan, Buleleng diprioritaskan untuk menerima siswa miskin di Bali. Bahkan meski IQ calon siswa rendah atau dibawah rata-rata, jika memang kondisinya miskin akan diprioritaskan untuk diterima. Dalam paparan hasil seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru SMA/SMK Negeri Bali Mandara tahun pelajaran 2018/2019 di hadapan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Kepala Sekolah SMA Bali Mandara Nyoman Darta mengatakan ada 17 calon peserta didik SMA Negeri Bali Mandara yang IQnya berada di bawah borderline atau moron. Meski ini tugas berat, Darta mengaku sudah berkomitmen untuk melaksanakan pesan Gubernur Pastika untuk bersama para pendidik di SMA Bali Mandara menjadikan siswa-siswa ini menjadi pintar.


Gubernur Bali Made Mangku Pastika memberi apresiasi hasil seleksi calon peserta didik SMA/SMK Bali Mandara TA 2018/2019. Ia berpesan agar proses penerimaan tetap sesuai standar yang mengutamakan masyarakat miskin. “Mari hitung berapa orang generasi ini yang akan hilang jika pemerintah tidak membantu mereka,” kata Pastika. Panitia seleksi menunjukkan beberapa hasil home visit yang menunjukkan kondisi kemiskinan calon siswa. Pastika berharap upaya pengentasan kemiskinan bisa terus berlanjut karena memang faktanya masih ada di Bali. 


Kepala SMK Bali Mandara mengatakan dari seluruh calon peserta didik yang lolos di SMK Bali Mandara, 9 diantaranya dalam kondisi sangat miskin dan sisanya dalam kondisi miskin. Mulai tahun ini, tes psikologi di SMK Bali Mandara dilakukan setelah proses penerimaan untuk mendapatkan penjurusan SMK yang lebih baik sesuai dengan minat dan bakat calon siswa. Kabupaten Buleleng masih menjadi kabupaten dengan persentase terbanyak penyumbang calon siswa SMA/SMK Bali Mandara.


Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali TIA Kusumawardani mengatakan sekolah ini sangat efektif untuk peningkatan kualitas pendidikan masyarakat miskin di Bali. Dengan mendidik para siswa miskin di tingkat SMA, para siswa ini bisa melanjutkan ke perguruan tinggi berkualitas dengan beasiswa yang ada di dalam maupun luar negeri. “Dengan anggaran 69 juta rupiah per siswa selama tiga tahun, selanjutnya siswa bisa melanjutkan pendidikan dan Pemda tak perlu keluar biaya lagi.[pr/r6]


Minggu, 27 Mei 2018

Penyair Syahruwardi Abbas Luncurkan Buku Puisi di Komunitas Mahima

Singaraja ,Balikini.Net - Penyair Ketut Swahruwardi Abbas meluncurkan buku antologi puisi pertamanya yang berjudul Antara Kita di Rumah Belajar Komunitas Mahima, Singaraja, Sabtu 26/5) malam.  Selain dimeriahkan pembacaan puisi dari berbagai komunitas seni dari Denpasar dan Singaraja, juga diisi pementasan musikalisasi dari Heri Windi Anggara.

Syahruwardi Abbas mengatakan puisi-puisi dalam buku itu sebagaian besar penciptaannya diilhami oelh hubungan-hubungan antarmanusia atau interaksi manusia, baik ia lihat di desanya di Pegayaman, di tempat kerja, dan dalam pergaulannya di sejumlah tempat. “Maka itulah judulnya bukunya “Antara Kita”, artinya cerita dan hal-hal apa pun yang terjadi antara kita sebagai manusian,” kata Abbas.

Sejumlah puisinya juga diciptakan ketika ia mengalami sakit dan dirawat di rumah sakit. Antara lain dalam puisi berjudul “Dari Bangsal RS”. 

“Puisi itu diciptakan setelah saya berada di antara hidup dan mati di rumah sakit. Bayangkan, semua tubuh saya dikurung kabel lalu suara-suara dari alat medis yang terengar begitu mengerikan. Besoknya ketika bangun, ternyata saya masih hidup. Saat itu saya menyatakan syukur yang amat besar pada Tuhan,” katanya.

Puisi lain yang sangat menyentuh adalah puisi yang ditulis kepada sahabatnya, Kadek Suardana, seorang tokoh teater Bali yang meninggal di Cina beberapa tahun lalu. Puisi itu berjudul “Kadek” yang kemudian ia baca dengan sangat mengharukan di Rumah Mahima. 

Buku puisi “Antara Kita” berisi 72 puisi yang ditulisnya dari tahun 1993 hingga 2017. Abbas yang lahir di Desa Pegayaman, Sukasada, Buleleng, mulai mengenal sastra sejak kanak-kanak ketika ia memenangkan lomba baca puisi di Lombok Barat, NTB.  Beberapa kali memenangi lomba penulisan puisi di Bali maupun tingkat nasional.

Kenapa baru menerbitkan buku setelah sekian lama menjadi penyair? Abbas mengatakan, dulu ia tak pernah berpikir menerbitkan buku puisi apalagi di tengah kesibukannya menjadi wartawan di sejumlah media. Namun belakangan atas desakan banyak teman ia akhirnya menerbitkan buku puisi pertamanya. “Apalagi buku adalah bagian dari sejarah kepenyairan kita,” katanya. 

Acara peluncuran buku puisi di Komunitas Mahima dimeriahkan dengan pembacaan puisi dari Frans Jatmiko, Kadek Sonia Piscayanti, Made Adnyana Ole, Desi Nurani, Sumhardika, dan seniman-seniman dari berbagai komunitas di Denpasar, Jembrana, dan Singaraja. Selain itu, pemusikalisasi puisi dari Kelompok Sekali Pentas, Heri Windi Anggara, menggubah puisi-puisi Syahruwardi Abbas untuk dipentaskan menjadi nyanyian.[set/r4]
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved