-->

Jumat, 29 Oktober 2021

Sidak Pembangunan Jalan, Cek Kualitas Jalan, Bupati Tabanan Pastikan Program Prioritas Berjalan di Masa Pandemi


Tabanan ,Bali Kini  –
Memenuhi janji politik, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya S.E., M.M kembali melakukan sidak pembangunan jalan dan cek kualitas jalan di desa Pejaten, Kediri, Kabupaten Tabanan, Selasa (28/10). Pada kegiatan ini, Bupati Sanjaya didampingi oleh Asisten 2, Kapala Dinas PU, Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Dinas BPBD, Camat Pejaten, serta OPD terkait yang bertugas. 


Peninjauan Hotmix secara berkala dilakukan guna memenuhi janji politik masa pemerintahan Bupati Sanjaya, yakni pembangunan infrastrutur jalan yang merupakan skala prioritas pembangunan serta perkembangan Ekonomi di Tabanan dan seirama dengan Visi Tabanan, perlahan diwujudkan. Selain sektor pertanian, sektor pembangunan insfrastruktur merupakan sektor yang terus digencar. 


Proyek Pengaspalan di Desa Pejaten, mengambil panjang jalan sejauh 7,302 meter dengan ketebalan jalan setinggi 15cm dan proses pemadatan sesuai ketentuan teknis sebanyak 4cm yang mulai dikerjakan ini, selanjutnya akan diikuti dengan pengerasan dengan beton di bahu jalan. Sementara proyek ini dikerjaan di lebar jalan yang luasnya bervariasi, mulai dari 2,5 meter hingga yang terlebar 3,5 meter. 


Antusiasme masyarakat dalam menyambut perbaikan jalan ini pun mendapat apresiasi yang baik dari Pemkab Tabanan. Proyek ini juga diharapkan mampu mendongkrak stigma masyarakat yang sejak dahulu merasa banyak jalan di Tabanan yang rusak, sehingga impian dan apa yang menjadi harapan masyarakat untuk pembangunan infrastruktur Tabanan yang lebih baik, diupayakan untuk segera terwujud. “Komitmen kita di Pemkab Tabanan dalam mewujudkan Tabanan yang AUM (Aman, Unggul dan Madani) akhirnya kita buktikan, bukan hanya di Pejaten tapi di seluruh Tabanan akan kita lakukan” Ujar Sanjaya saat diwawancara di lokasi. 


Meskipun masa pandemi masih membelenggu, namun tidak menghentikan program prioritas Pemerintah untuk terus terlaksana. “Di Masa Pandemi ini, astungkara, kami pemerintahan Jaya Wira bisa melaksanakan tanggung jawab, khususnya melaksanakan pembangunan di bidang infrastruktur. Ini penting karena bisa mendongkrak sektor ekonomi. Usaha-usaha masyarakat, kalau infrastrukturnya bagus, maka ekonominya pasti mengikuti” sambungnya. 


Lebih lanjut ia juga berharap agar masyarakat bisa saling menjaga perbaikan jalan ini agar bisa kuat dan tahan lama dengan memberlakukan budaya tedun. “Lestarikanlah budaya tedun” ia berpesan pada pemerintah desa untuk membuat Perarem atau Perdes agar masyarakat bisa melaksanakan tedun setiap sebulan sekali. “Masyarakat supaya saling menjaga got-got yang ada di sini, karena aspal itu riskan dengan air hujan, kalau got sudah baik, hotmix bisa jadi kuat, harapan saya minimal di pekarangan masing-masing rumah saja, supaya tidak cepat rusak aspalnya” lanjutnya. Ia kemudian berpesan agar menerapkan sistem Sampah Berbasis Sumber, yang linear dengan program Pemkab Tabanan dan Provinsi [rl/2*]

Selasa, 26 Oktober 2021

Bupati Tabanan Buka Pelatihan Kedaulatan Pangan


BALI KINI ■ Memandang Pelatihan Kedaulatan Pangan mampu kembalikan taksu pertanian di Bali, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya S.E., M.M membuka sekaligus menjadi keynote speaker dalam acara Pelatihan dan Sosialisasi Kedaulatan Pangan Beras Dalam Mewujudkan Nangun Sat Kerthi Loka Bali di Kabupaten Tabanan, yang bertempat di Pesraman Lumajang, Desa Samsam, Tabanan, pada Selasa (26/10). 

Acara ini merupakan Kerjasama antara Yayasan Dharma Naradha dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Tabanan yang bertujuan untuk mensejahterakan petani guna menjaga kedaulatan pangan Tabanan sebagai lumbung pangannya Bali. 

Pelatihan ini juga dihadiri oleh Pemuka Yayasan Dharma Naradha, PLT Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Kadis Pertanian Kabupaten Tabanan, Sekda beserta para asisten Pemkab Tabanan, Camat Sekabupaten Tabanan, OPD terkait dan juga para petani Tabanan. 

Bupati Sanjaya sangat mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Yayasan Dharma Naradha ini, sebab selain mensejahterakan, juga meningkatkan kemampuan pekaseh dan petani yang ada di Tabanan sebagai bentuk pelaksanaan Visi nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani. Konsep pasraman, diakui Sanjaya merupakan konsep yang sangat aktual di era kekinian, sebagai salah satu kearifan lokal para leluhur sejak jaman dahulu. 

“Patut disyukuri bahwa kita hidup di Kabupaten Tabanan yang memperoleh limpahan anugerah berupa lahan pertanian yang subur, air yang berlimpah serta penduduk yang giat bekerja. Sebagai daerah agraris, Kabupaten Tabanan banyak menghasilkan produk unggulan yang tentu masih dapat ditingkatkan kembali secara kualitas dan kuantitas,” kata Sanjaya dalam sambutan pembukaannya. 

Ia juga menyampaikan tentang pentingnya sistem produksi, distribusi dan pemasaran pada sektor pertanian. Ia percaya sektor produksi sudah dikuasai dengan sangat baik oleh masyarakat Tabanan yang memiliki genetika agraris. 

Sementara dalam hal pendistribusian, Pemkab Tabanan sudah sangat berupaya dalam melakukan berbagai perbaikan infrastruktur khususnya jalan, guna memudahkan akses untuk para petani dan pedagang mengangkut hasil tani dan peternakan. 

Ia memandang dengan adanya pelatihan ini, nantinya mampu mengembalikan ketaksuan Bali, sebab sepanjang berlangsungnya pandemi Covid-19, sektor yang mampu bertahan adalah pertanian.

Patut disyukuri dengan adanya 133 desa di Tabanan, hampir 85% bergerak di sektor pertanian, yang artinya kedaulatan pangan sudah terbukti. Meskipun menjanjikan, sektor pemasaran dinilai masih lemah. Pemasaran, atau bagian hilir dinilai masih memerlukan perhatian lebih. Beragam upaya pemerintah untuk mensejahterakan petani utamanya agar harga tidak anjlok sebab dipermainkan oleh tengkulak, termasuk membangun kembali Perusda, Bumdes, dan konsep desa presisi yang saling terintegrasi, dengan hasil jual produksi yang memiliki harga kompetitif. 

Selanjutnya ia menyampaikan, untuk mendapatkan kualitas hasil pertanian yang baik, maka proses pengolahan tanah termasuk pemupukan secara alami atau organik menjadi hal utama yang patut diperhatikan. 

“Saya berharap dengan dilaksanakannya pelatihan dan peningkatan keterampilan pelaksanaan pertanian organik dalam suasana pesraman, maka tujuan acara ini yaitu “menuju kedaulatan pangan beras di kabupaten Tabanan” dapat terwujud,” ujarnya. 

Ia juga mempercayai bahwa pengolahan lahan pertanian bagi masyarakat Bali bukan hanya sekedar mata pencaharian, namun sebagai wujud Bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. 

Lebih lanjut, Bupati Sanjaya lakukan Penandatanganan Prasasti Gerakan KedaulatanPangan Nangun Sat Kerthi Loka Bali, diteruskan dengan penyerahan tanaman kelor dan panca toya kepada masyarakat Desa Samsam serta mengakhiri kunjungan kerja dengan meninjau langsung alat pengering gabah. (Tbn)

Pemkab Tabanan Buktikan Pemerintahan Yang Bersih Dari Penggunaan Narkoba


BALI KINI ■ Pemkab Tabanan dalam hal ini diwakili oleh Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan SE, Gelar Pelaksanaan Tes Urine bagi Pejabat di Lingkungan Pemkab Tabanan pada kegiatan Program Kerja Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Tabanan, di Ruang Rapat Lantai III, Kantor Bupati Tabanan, pada Selasa (26/10). 

Acara ini dihadiri oleh Kasat Narkoba Polres Tabanan, Kepala Kesbangpol, Petugas Medis BNK dan peserta tes di lingkungan pejabat Pemkab Tabanan. 

Prihatin dengan kondisi penggunaan narkoba yang masih ada di masyarakat Tabanan meskipun terbelenggu dalam pandemi Covid-19, Pemkab dan BNK Tabanan terus berupaya meminimalisir kasus narkoba di Kabupaten Tabanan dan langkah awal adalah melakukan testing. 

Para pejabat pemerintahan menjadi sasaran utama sebelum testing diberlakukan langsung di masyarakat, untuk membuktikan pemerintahan yang bersih tanpa narkoba. 

Kegiatan yang dilakukan rutin sebagai inisiasi pemerintah yang sekaligus memberantas kasus narkoba di Tabanan ini, merupakan yang ketiga kalinya di wilayah Pemerintah kabupaten, setelah sebelumnya dilakukan di Gedung DPRD dan lingkungan OPD Tabanan. 

Selain meninjau, Wabup Edi juga turut serta mengikuti tes urin yang diselenggarakan oleh BNK tersebut. 

Sebanyak 23 peserta tes di lingkungan pejabat datang ke kantor Bupati Tabanan dan langsung melakukan tes urin yang hasilnya dapat ditunggu. Keseluruhan hasil negatif narkoba yang ditunjukkan, membuktikan bahwa kalangan pemerintah mampu mengantisipasi masyarakat untuk senantiasa menjauhi narkoba. 

“Kegiatan ini berfungsi supaya kita tahu, bahwa wakil rakyat mampu menjadi contoh di masyarakat, sehingga mereka bisa memberitahu masyarakat bagaimana cara menghentikan pengedaran narkoba atau kecanduan ini,” ujar Edi yang pada kegiatan ini juga menghimbau para pemimpin untuk terus mengkomunikasikan dan mengedukasi masyarakat tentang bahaya penggunaan barang terlarang tersebut. 

Selanjutnya, ia berharap kepala OPD maupun OPD terkait di tingkat pemerintahan seluruhnya dan kedepannya tidak ada yang terjangkit narkoba. 

“Dari pemimpinnya kita tes dulu, tadi saya sendiri juga sudah melakukan tes urin” sambung Wabup Edi yang sekaligus sebagai Ketua BNK Kabupaten Tabanan tesebut. 

Ia menyampaikan untuk masyarakat yang kecanduan narkoba untuk segera melapor agar segera mendapat pembinaan, sebab jika pihak berwajib yang turun tangan, maka hukuman penjara sudah pasti menanti. “Oleh sebab itu kita jaga diri, jaga keluarga, sehingga kita tidak menjadi korban penggunaan narkoba itu sendiri,” tutupnya. (Tbn)

Senin, 25 Oktober 2021

FP Unwar Diminta Ambil Peran Dalam Pengembangan Agrowisata


BALI KINI ■ Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa (FP-Unwar) diminta untuk mengambil peran dalam pengembangan agrowisata, khususnya di Desa Pinge, Kecamatan Marga, Tabanan. Para akademisi FP Unwar diharapkan memberikan masukkan dan rekomendasi bagi pengembangan agrowisata yang sejalan dengan konsep pertanian berkelanjutan.

“Kita sangat tergantung dengan teknologi yang dikembangkan di bidang pertanian, jadi kita harapkan dari kampus melalui penelitian dan hasilnya pun lebih banyak juga nanti kalau misalkan kemudian disosialisasikan ke desa wisata” ungkap Ketua Pengelola Desa Wisata Pinge, Anak Agung Putra Arimbawa, SP disela-sela acara International  Community Service yang diselenggarakan oleh Prodi Agroteknologi, FP-Unwar secara Hybrid di Marga, Tabanan pada Senin (25/10).

Menurut Putra Arimbawa, masyarakat sangat membutuhkan pengetahuan dalam pengembangan agrowisata yang sejalan dengan pertanian organik. Mengingat selama ini para petani memiliki kemampuan terbatas dalam mengakses teknologi, sehingga peningkatan SDM melalui pelatihan menjadi penting.

“Peningkatan SDM sangat kita butuhkan dari para peneliti. Nantinya dapat dilakukan melalui penyuluhan dan pendampingan. Masukkan berguna bagi kami untuk melakukan perbaikkan,” kata Putra Arimbawa.

Ia mengaku memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh FP-Unwar yang melibatkan perguruan tinggi dari luar Indonesia yaitu Faculty of Plantation and Agrotechnology, Universiti Teknologi MARA. Keterlibatan lembaga luar negeri diyakini akan memberikan nilai tambah bagi petani, karena petani akan dapat membandingkan teknologi dari dua Negara.

Dekan Fakultas Pertanian Unwar, Ir. Dewa Nyoman Sadguna, M.Agb, berharap kegiatan pengabdian dalam meningkatkan keterampilan petani dalam menerapkan teknologi inovasi. Apalagi dalam pelaksanaan pengabdian disertai dengan paraktek penerapan dalam bentuk demotrasi plot (demplot).

“Penerapannya dalam bentuk Demonstrasi Plot kepada masyarakat sasaran terampil dalam penerapan inovasi teknologi tersebut, dan kemudian semua proses kegiatan akan selalu dilakukan monitoring evaluasi sesuai dengan target capaian,” jelas Dewa Sadguna.

Sedangkan keterlibatan perguruan tinggi dari Malaysia merupakan sebuah tanda bahwa terwujudnya simbiosis mutualisme hubungan yang saling menguntungkan bagi para mitra kerjsama. Dalam artian para Dosen Perguruan Tinggi masing-masing dapat melakukan proses pembelajaran dan pengabdian langsung ke masyarakat serta masyarakat mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sadguna menegaskan bahwa yang tak kalah pentingnya adalah saling membina kerukunan hidup, memupuk tali silaturahmi antar sesama. Tentu diawali dengan kegiatan community service ini maka diharapkan akan terus terjalin dan terbina kegiatan lain yang berkelanjutan, seperti riset kolaborasi, publikasi ilmiah, konferensi, Lecture and student exchange, kuliah umum, pelatihan-pelatihan, field project, dan bentuk-bentuk kerjasama lain yang relevan.

Dekan Faculty of Plantation and Agrotechnology, Universiti Teknologi MARA, Assoc. Prof. Ts. Dr Mohd Rasdi Zaini, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan kerjasama ini menjadi kebanggan. Kegiatan ini menjadikan salah satu kegiatan pengabdian bagi masyarakat.

“Melalui kegiatan ini, hasil pemikiran-pemikiran oleh akademik dan mahasiswa mampu diaplikasikan pada masyrakat dalam memingkatkan sektor pertanian. Hasil kegiatan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan pertanian serta saling berbagi pengetahuan dan wawasan dengan akademisi dan kelompok desa wisata” harap Rasdi.

Rasdi mengungkapkan bahwa dalam program ini para ahli yang terlibat akan memberikan ilmu dan pengetahuan dalam bidang pertanian. Dalam kesempatan ini juga nanti narasumber akan memberikan beberapa praktek tentang teknologi pertanian yang dapat diaplikasikan oleh masyarakat.

“Harapan dari kegiatan ini sasaran serta target dari kegiatan ini mampu dicapai serta kerjasama-kerjasama antara Perguruan Tinggi ini bisa terus berlanjut dan berkesinambungan. Kegiatan ini juga nanti bisa diaplikasikan di daerah lain luar Bali, dan bahkan di Malaysia,’ ungkapnya. 

Sementara Koordinator Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Prodi Agroteknologi, FP-Unwar, Dewa Gede Wiryangga Selangga, SP., M.Si menyampaikan bahwa penglisir dan tetua adat Banjar Pinge, Desa Baru mempunyai harapan besar untuk mengemas atraksi dan konsep wisata Desa Pinge kembali ke keunikan tradisi adat serta histori terbentuknya desa. Salah satu histori desa yang ingin dikembalikan dan dijadikan icon wisata adalah adanya pohon iconik yang menjadi asal nama dari Desa Pinge itu sendiri. Tanaman iconik tersebut adalah pohon bunga cempaka.

“Pohon Bunga Cempaka adalah pohon iconik dan memiliki landasan dari asal mula nama “Pinge” yang artinya putih. Secara fisik pohon ini awalnya dipelihara di kompleks cagar budaya Pura Natar Jemeng, Pinge, tetapi karena umur tanaman sudah tua, sehingga tidak bisa dipertahankan” papar Dewa Angga.

Merespons harapan tersebut, Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa, melalui panitia International Community Service mengupayakan bantuan bibit cempaka putih bekejasama dengan Persemaian Permanen Suwung, Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Unda Anyar. Bantuan bibit cempaka putih sebanyak 150 pohon dan beberapa bibit lain seperti alpokat, sirsak, sawo, rijasa, cendana diberikan secara serentak pada kegiatan program kemitraan masyarakat.

Harapan besar dari semua pihak agar Desa Wisata Pinge kembali memiliki kekhasan kultur dan budaya sehingga dapat menarik wisatawan domestic maupun mancanegara untuk berkunjung ke Pinge. Selain menawarkan wisata budaya dan pertanian, Desa Wisata Pinge memiliki bebera fasilitas seperti 70 Homestay, rest area, kebun bunga, dan menawarkan pemandangan yang eksotik.

“Semoga dengan adanya peran perguruan tinggi bersinergi dengan masyarakat dan pemerintah Desa Wista Pinge semakin terkenal dengan keunikannya dan dapat bersaing dengan desa wisata lainnya dalam menyongsong New Era, pasca Pandemi Covid-19,” harapnya.

Bupati Tabanan Teken MoU dengan Investor Pengembangan UKM di Tabanan


BALI KINI ■ Dalam upaya meningkatkan pemasaran produk perdesaan di Provinsi Bali, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., menghadiri Business Meeting “Accsess to Market” sekaligus penandatanganan MoU atas kerjasama Kementerian Desa, Pembangunan DaerahTertinggal dan Transmigrasi dengan Kementerian PPN/Bappenas dan National Support for Local Investment Climates (NSLIC) dalam Program Responsive Innovation Fund (RIF),  di Ballroom 2, The Stones Legian Hotel, Autograph Collection by Mariott, Bali, Senin, (25/10) pagi.

Turut hadir saat itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar dan jajaran. Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif Sandiaga Uno, Gubernur Bali yang diwakili Kadis PMDDukcapil Putu Anom Agustina, serta OPD terkait, Duta Besar Canada untuk Indonesia, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Sekda Tabanan dan OPD terkait. 

Forum tersebut juga dihadiri oleh para Mitra Pembangunan dan K/L yang telah memiliki solusi konkret akan memberikan dukungan upaya pengembangan produk desa sekaligus melaksanakan agreement kerjasama dengan para produsen dan pengusaha lokal.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, sangat mendukung dan mengapresiasi langkah efektif yang diambil Provinsi Bali, guna untuk menunjukan komoditas/produk lokal kepada investor dan stakeholder serta para pihak yang mendukung pelaku UMKM Bali. Ekonomi kreatif dikatakannya merupakan sumber pembangunan inklusif yang mampu mendukung dan memperkuat identitas daerah, sehingga bersama-sama harus mampu mendukung hal ini dalam membangun Desa untuk Indonesia Sejahtera.

Ia menambahkan, tentu dengan diselenggarakannya kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam mendukung meningkatkan kapasitas iklim investasi di tingkat lokal dengan pemasaran produk perdesaan ini, khususnya di Bali. Ia juga berharap pertemuan ini mendapatkan hasil yang maksimal, sehingga kedepan bukan hanya diterapkan di desa-desa di Bali, namun ini dapat memberikan efek domino dan bisa dikembangkan ke seluruh desa Indonesia.

Senada dengan Menteri Desa, Bupati Sanjaya menilai dan berkeyakinan kegiatan ini mampu membuka akses ke pasar domestik dan internasional yang kedepannya sangat menguntungkan pelaku UMKM khususnya di Tabanan. Saat ini terdapat 13 dari 22 produk komoditas di Kabupaten Buleleng, Klungkung, dan Tabanan, Provinsi Bali yang siap dihubungkan dengan para investor pasar nasional dan internasional.

Lebih lanjut, Bupati Sanjaya sangat mendukung inovasi tersebut, karena menurutnya Bali mempunyai potensi UKM berbasis ekonomi kreatif yang cukup besar. Apalagi Tabanan merupakan salah satu tempat pelaku UKM terbesar di Bali dengan berbagai produk lokal. Ia berharap dengan adanya pertemuan ini sekaligus penandatanganan kerjasama (MoU) dengan para mitra pembangunan ataupun investor dapat memberikan angin segar bagi pelaku UKM ataupun UMKM di Tabanan dan Bali pada umumnya untuk berinovasi guna menunjang perekonomian. (Tbn)

Jumat, 22 Oktober 2021

Bupati Tabanan Apresiasi Tinggi Persatuan Warga Merajan Kawitan Kabayan Belumbang


Tabanan ,Bali Kini 
– Bertepatan dengan rahina Sukra Umanis Warigadean, Jumat, (22/10), warga Merajan Kawitan Kabayan Banjar Belumbang Kaja, Desa Belumbang, Kerambitan, Tabanan, melaksanakan upacara Bhuta Yadnya Pecaruan Ngenteg Linggih dan Mupuk Pedagingan di  Merajan Kawitan Kabayan Belumbang.


Karya yang dilaksanakan dengan menerapkan prokes sesuai anjuran Pemerintah tersebut mendapat apresiasi dari Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., yang pada kesempatan itu didampingi oleh Anggota DPR RI I Made Urip, anggota DPRD Tabanan I Ketut Arsana Yasa, Sekda, OPD terkait, Camat Kerambitan dan unsur Muspika Kecamatan Kerambitan, Perbekel serta Bendesa Adat setempat.


Bupati Tabanan, Sanjaya memberikan apresiasi kepada warga Kawitan Kabayan Banjar Belumbang Kaja, Desa Belumbang, Kerambitan. Meskipun di masa pandemi, warga tetap mampu melaksanakan Karya dengan tetap menerapkan prokes dengan baik. Selaku Kepala Daerah Ia sangat berterimakasih dan mendoakan agar Karya ini berjalan dengan lancar serta warga Merajan Kawitan Kabayan diberikan keselamatan, kerahayuan dan kesejahteraan oleh Ida Sang Hyang Widhi.


Lebih lanjut, Bupati Sanjaya juga sangat menyadari kalau dalam membangun sebuah Karya itu tidak mudah dan pasti ada saja berbagai perbedaan antar warga. Untuk itu, Ia juga sangat berterimakasih karena warga Merajan Kawitan Kabayan Belumbang mampu mengatasi perbedaan itu. “Selaku Kepala Daerah, saya sangat bangga melihat persatuan ini. Saya berkomitmen akan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat untuk membantu segala kegiatan yang bersifat positif, baik sekala maupun niskala,” ujarnya.


Apalagi dalam mewujudkan visi dan program Pemkab, pembangunan sekala dan niskala dikatakannya sangat penting. “Untuk itu, sekali lagi saya sangat mengapresiasi dan berterimakasih atas pelaksanaan karya ini yang merupakan salah satu perwujudan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana di Kabupaten Tabanan menuju Tabanan Era Baru yang Aman Unggul dan Madani (AUM),” imbuh Sanjaya.


Sementara itu, I Ketut Artawinaya selaku Panitia Karya mengatakan, bahwa, pelaksanaan karya ini telah direncanakan dari lima tahun silam. Dikatakannya juga, warga pengempon Merajan Kawitan Kabayan Belumbang Kaja ini melakukan urunan setiap enam bulan sekali untuk pembiayaan karya. “Mewakili semua warga, saya mengucapkan terimakasih atas perhatian dan bantuan Bapak Bupati dan saya berharap karya ini berjalan lancar,” pungkasnya.[rl/r3]

Kamis, 21 Oktober 2021

Warga Pandak Gede Komitmen Dukung Tabanan Era Baru


BALIKINI ■ Sebagai wujud sradha bhakti sebagai seorang Kepala Daerah terhadap masyarakatnya, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., disela-sela kesibukannya menyempatkan diri menghadiri undangan masyarakat Banjar Kebon, Desa Pandak Gede, Kediri, Tabanan, terkait upacara Pemlaspasan Penyengker dan Apit Surang Pura Gede Penataran Banjar Kebon, Kamis, (21/10) siang.

Dengan didampingi oleh Sekda dan OPD terkait, Bupati Sanjaya menyampaikan terimakasih kepada masyarakat Banjar kebon. 

“Terimakasih atas undangannya karena saya bisa melakukan tatap muka dengan masyarakat disini disaat melaksanakan Karya. Saya juga melihat semangat gotong-royong masyarakat sangat luar biasa sekali. Hal inilah yang membuat saya bangga menjadi seorang Kepala Daerah ketika melihat masyarakatnya bersatu,” ucap Sanjaya.

Disamping itu, kegiatan ini juga dikatakannya sangat sesuai dengan sastra dan visi Kabupaten Tabanan. 

“Semua warga menyatukan tekad dan keyakinan dari jauh hari sebelumnya, sehingga mampu mewujudkan Karya dengan semangat persatuan dan gotong-royong yang tinggi. Inilah yang dinamakan dengan karya yang Satwika. Dimana dihadiri oleh Tri Upasaksi, yakni, seluruh warga mempunyai keyakinan yang tulus ikhlas melaksanakan karya dan dipuput oleh Ida Sulinggih, terlebih disaksikan oleh murdaning jagat (Bupati),” imbuh orang nomer satu di Tabanan tersebut.

Lebih jauh Ia mengatakan, akan sangat tidak masuk akal jika pemerintah tidak hadir dalam kegiatan positif yang dilakukan masyarakat. 

“Disinilah tugas pemerintah untuk hadir dalam memberikan apresiasi terhadap karya yang dilakukan masyarakat. Mari kita bersama-sama bersinergi membangun Tabanan karena Tabanan ini milik kita bersama. Hilangkan semua perbedaan dan mari kita Bangun Tabanan ini, sehingga Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola pembangunan Semesta berencana di Kabupaten Tabanan menuju Tabanan Era baru yang Aman, Unggul dan Madani, (AUM) dengan cepat bisa diwujudkan,” ajaknya.

Selebihnya, Sanjaya juga meminta agar apa yang telah dibangun ini bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan. 

“Selaku Kepala Daerah, saya sangat mengapresiasi seluruh pelaksanaan karya mulai dari semangat persatuan warga hingga penerapan prokes yang baik. Saya harapkan Karya ini berajalan dengan lancar tidak kurang apapun dan tetap terapkan prokes dengan baik serta jangan pernah abai sedikitpun, meskipun kasus pandemi Covid-19 di Kabupaten Tabanan terbilang telah mengalami tren menurun atau melandai,” pinta Sanjaya.

Pada kesempatan yang sama, Prawartaka Karya I Gede Made Budiartawan, mewakili seluruh warga Banjar Kebon mengucapkan terimakasih atas kehadiran dan apresiasi serta bantuan dari Bapak Bupati. Kedepannya, Ia juga mengatakan akan selalu berkomitmen dan mendukung penuh program Pemkab. Selebihnya, Ia juga berharap agar Bapak Bupati selaku Kepala Daerah bisa terus hadir ditengah-tengah masyarakat dalam membantu pembangunan di masyarakat. (Tbn)

Lantik PAW Perbekel Kerambitan, Ini Pesan Bupati Tabanan


BALI KINI ■ Mengisi kekosongan jabatan Perbekel di Desa Kerambitan, Kecamatan Kerambitan, Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., melantik dan mengambil sumpah PAW (Penggantian Antar Waktu) Perbekel Kerambitan A.A Mayun Widi Adnyana, menggantikan I Made Wiarta yang sebelumnya menjabat sebagai (Pj) Perbekel Desa Kerambitan.

Pelantikan Perbekel yang dipilih secara musyawarah dan mufakat dalam musyawarah Desa Kerambitan tersebut dilakukan secara langsung, pada Rabu, (20/10) di kantor Bupati Tabanan dengan tetap menerapkan prokes Covid-19. Turut hadir saat itu, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan I Made Dirga dan salah satu anggota DPRD I Wayan Lara, Sekda, Asisten III dan OPD terkait, Camat Kerambitan serta Perbekel terpilih.

Dalam kesempatan itu, Bupati Sanjaya mengucapkan selamat kepada Perbekel Kerambitan yang baru saja dilantik dan mengucap syukur karena proses pemilihan Perbekel di Desa Kerambitan berjalan dengan lancar. “Saya percaya bahwa saudara akan dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai tanggung jawab yang dibebankan di pundak saudara. Bekerjalah dengan giat, jujur, kreatif, professional dan bertanggungjawab,” ucap Bupati Sanjaya usai melakukan pelantikan.

Disamping itu, tantangan penyelenggaraan Desa kedepannya dikatakan Bupati Sanjaya pasti akan semakin kompleks. Desa berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014, bukan hanya sebagai obyek pembangunan tapi juga sebagai subyek pembangunan. “Oleh karena itu, perangkat Desa dan masyarakat harus bahu-membahu, bergotong-royong dalam menggali potensi dan sumber daya yang ada di Desa, sehingga bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat,” tegas Sanjaya.

Bukan hanya itu, Ia juga menegaskan bahwa Desa harus mampu menunjukan inovasi dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Melaksanakan program-program dengan baik sesuai dengan data yang akurat, maka diperlukan membangun data Desa yang presisi yang menjadi prioritas dalam Asta Program sebagai implementasi visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana di Kabupaten Tabanan menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani, (AUM).

Dalam mewujudkan hal tersebut, Bupati Sanjaya berharap kepada Perbekel yang baru dilantik mampu menjalin komunikasi, koordinasi dan bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang ada di Desa dan mampu menunjukan sinergi dengan masyarakat. “Semeton sareng sami, ritatkala ada perbedaan dalam kita melaksanakan tugas, mari persempit dan perkecil kalau bisa dihilangkan perbedaan itu. Ngiring bangun Tabanan niki karena Tabanan adalah milik kita bersama. Ayo kita bangun Tabanan ini bersama-sama untuk mewujudkan Tabanan yang AUM,” pinta Sanjaya.

Sementara, AA. Mayun Widi Adnyana selaku Perbekel kerambitan yang baru, mengucapkan terimakasih kepada Bupati Tabanan dan seluruh masyarakat Desa Kerambitan karena telah mempercayakan tanggungjawab ini di pundaknya. Ia berharap kedepannya mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dan juga untuk Pemkab Tabanan dalam mewujudkan segala program Pemkab di Desa. (Tbn)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved