-->

Rabu, 01 November 2023

547 Hari Keliling Indonesia Tengku Faisal Dan Istri Berhasil Sambangi 30 Provinsi


Pensiun pegawai Bank Indonesia. Meski sudah tak muda lagi, Ia bersama istrinya dr. Indriati berhasil mengelilingi 30 provinsi di Indonesia selama 547 hari. 


Reporter ; Adong Eko 


Bali Kini - Selama 32 tahun bekerja di Bank Indonesia, Teuku Faisal pernah ditugaskan dibeberapa daerah Indonesia, seperti di pulai Jawa dan Sumatera. 


Teuku Faisal kerap berpindah-pindah tempat hingga akhirnya beberapa tahun menjelang pensiun ia ditugaskan untuk mengabdi di Bank Indonesia Thamrin, Jakarta. 


"2018 saya pensiun. Setelah masa kerja selesai saya bersama istri memilih kembali ke Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara," kata Teuku Faisal, ketika bercerita kepada penulis, pada Selasa, 3 Oktober 2023. 


Bagi pria kelahiran Banda Aceh itu alasan memilih menghabiskan waktu di Kota Padangsidimpuan adalah untuk mencari ketengan diri setelah puluhan tahun waktunya dihabiskan dengan hiruk pikuk pekerjaan di Bank Indonesia. 


"Padangsidimpuan itu kan kota Madya, tidak terlalu ramai. Jadi untuk mencari ketenangan dapatlah," ucap pria kelahiran 25 Desember 1961 itu. 


Selain menanggap Kota Padangsidimpuan daerah yang nyaman dan tenang, bagi Teuku Faisal kota itu menyimpan kenangan tersendiri baginya. Dimana pada saat pertama kali bekerja di Bank Indonesia, Padangsidimpuan adalah daerah penempatan pertama kalinya ketika ia diterima sebagai pegawai Bank Indonesia. 


" Tahun 1986 saya ditugaskan di Medan. 1987 sampai dengan tahun 2000 bertugas di Kota Padangsidimpuan. pindah ke Bank Indonesia Thamrin Jakarta sampai 2015, pindah lagi ke Medan sampai 2017 kembali lagi ke Bank Indonesia di Thamrin 2018 hingga pensiun," kata Faisal.


Kurang lebih 14 tahun menetap di Kota Padangsidimpuan bagi Teuku Faisal, daerah itu sudah seperti kampung halamannya sendiri. Di sana ia pun membangun kehidupannya layaknya orang-orang pada umumnya. Tak hanya itu, di sana ia juga mendirikan radio yang diberi nama, Radio Adi Utama (RAU) FM Padangsidimpuan.


"Kenapa saya setelah pensiun kembali ke Kota Padangsidimpuan? karena rumah ada di sana dan ada radio yang saya bangun pada tahun 1994 harus diurus kembali," tutur Faisal. 


Setelah tak lagi bekerja sebagai pegawai Bank Indonesia. Teuku Faisal menjalani hidup seperti pensiunan pada umumnya. Menikmati hari demi hari bersama istri tercintanya Indriati. Di rumah sederhana yang mereka tempati pun sudah tak ramai lagi. Karena kedua putranya sudah menata kehidupan rumah tangga sendiri. 


"Anak-anak saya sudah menikah. Mereka tinggal di Jakarta," kata pria yang kini dikaruniai lima orang cucu dari ketiga anaknya. 


Namun waktu untuk menikmati masa pensiun yang baru beberapa tahun dinikmati Teuku Faisal bersama istri terganggu. Wabah Covid-19 pada 2021 membuatnya tak bisa kemana-mana. Kehidupan menjadi terbatas. Berbagai aturan dikeluarkan pemerintah untuk mengantisipasi penularan virus yang mematikan itu. 


"Waktu pandemik Covid-19 kita kan tidak bisa kemana-mana. Mau ke Jakarta dan ke Medan juga tidak bisa," kata Teuku Faisal. 


Aktivitas yang dilakukan hanya bisa berada di rumah. Rutinitas yang dilakukan pun hanya menonton konten-konten di Youtube. Dimana satu ketika Teuku Faisal menonton konten orang-orang yang melakukan perjalanan keliling Indonesia. 



Konten-konten perjalanan keliling Indonesia itu menginspirasi Teuku Faisal untuk mencoba melakukan hal yang sama. Keinginan itu lalu ia sampaikan kepada istrinya. 


"Saya tanya istri mau tidak eksperimen? Keliling Indonesia. Dari pada hanya di rumah, nanti banyak penyakit yang datang," cerita pria kelahiran Banda Aceh itu. 


Ibarat dayung bersambut, Indriati yang mendengar keinginan suaminya itu pun menyetujui. Sepasang suami istri itu ternyata punya keinginan yang sama. Sama-sama ingin menikmati hari tua yang lebih indah dan penuh dengan kenangan. 


Setelah mendapat persetujuan sang Istri dan memastikan kekasih tercintanya akan ikut mendampingi perjalanan, Teuku Faisal mulai mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Perjalanan keliling Indonesia ini akan menjadi perjalanan yang tak akan pernah dilupakan sehingga perlu persiapan yang matang. 


"Di konten youtube itu, saya lihat sudah ada yang pakai motor, sepeda, mobil. Tapi yang kakek-nenek belum ada. Jadi ini mungkin cerita unik, kakek-nenek keliling Indonesia," tutur Teuku Faisal. 


Teuku Faisal pun mulai memodifikasi mobil Toyota Voxy miliknya. Mobil tersebut dimodifikasi bagaikan rumah berjalan. Didalamnya terdapat kamar, dapur dan gudang penyimpanan barang-barang bawaan yang dibutuhkan untuk mengelilingi satu demi satu provinsi yang ada di Indonesia. 


Modifikasi mobil seperti rumah berjalan itu sengaja dilakukan Teuku Faisal untuk mengantisipasi agar ketika tiba di daerah tujuan ia bersama istrinya tidak perlu menginap di hotel. 


"Mobilnya kami modifikasi di Jakarta. Jadi kami terbang dari Padangsidimpuan menuju Jakarta untuk melakukan perjalanan perdana," kata Teuku Faisal. 


Niat sudah matang, perlengkapan dalam perjalanan pun sudah dikemas kan. Keinginan menikmati keindahan alam Indonesia telah menggebu-gebu dalam hati dan pikiran, perjalanan pun segera dimulai. 


Bersama istri, Teuku Faisal meninggalkan rumahnya di Padangsidimpuan. Mereka terbang menuju Jakarta untuk memulai perjalanan perdana. Minggu 6 Februari 2022 adalah hari bersejarah dan tak akan pernah dilupakan bagi sepasang suami istri itu. Mereka memulai perjalanan dari Jakarta menuju Lampung. 


"Persiapan utama untuk memulai perjalanan ini sebenarnya mental. Mental ini harus benar-benar disiapkan agar kuat menghadapi lika liku perjalanan yang akan ditempuh," kata pria berkacamata itu. 


Rau FM Keliling Indonesia pun dimulai. Dari Jakarta menuju Lampung, satu demi satu provinsi berhasil pasangan suami istri itu kunjungi. Seperti Bengkulu, Sumatera, Banda Aceh, Jawa, Bali, Maluku, Sulawesi hingga Kalimantan. 


"Lama perjalanan yang kami lakukan  satu tahun tujuh bulan. 30 provinsi yang sudah dikunjungi," cerita Teuku Faisal. 


Selama kurang lebih 547 hari melakukan perjalanan keliling Indonesia, ada banyak cerita dan kenangan indah yang didapat oleh Teuku Faisal dan istri. Diantaranya ia dapat melihat betapa cantik dan indahnya tempat wisata yang dimiliki setiap provinsi. Seperti pantai yang ada di Sabang, Provinsinya Banda Aceh. Pantainya bagus, bersih dan orangnya ramah. 


Sepasang suami istri ini memang lebih memilih untuk menginap di pantai di setiap provinsi yang dikunjungi. Hal itu bukan tanpa alasan, selain ingin menikmati keindahan alam, mereka juga ingin mengeksplorasi tempat wisata yang ada di Indonesia sehingga dapat dikenal oleh warga di seluruh dunia. 


Suatu ketika, saat sedang bermalam di pantai Muko-muko di Provinsi Bengkulu, Teuku Faisal bersama istri, tiba-tiba disambangi oleh anggota polisi yang sedang melakukan patroli. Beberapa orang petugas datang mendekatinya, melihat mobil yang digunakan. 


"Di mobil kami itukan ada tulisan Padangsidimpuan, ternyata polisi yang patroli ini orang sana juga," cerita Teuku Faisal. 


Mengetahui di mobil terdapat tulisan Padangsidimpuan, salah satu anggota polisi tersebut ternyata merupakan orang asli Padangsidimpuan. Teuku Faisal dan istri bersama polisi tersebut akhirnya bercengkrama di tepi pantai Muko-muko hingga larut malam. 


Teuku Faisal tidak pernah menyangka, ketika berada di kampung orang ternyata malah bertemu dengan orang Padangsidimpuan. Yang mana rumahnya dekat dengan stasiun radio Rau FM. 


"Kami bercerita tentang kampung halaman. Bercerita tentang pengalaman kehidupan. Bagi saya ini pertemuan yang saya sangat berkesan. Jika tidak keliling Indonesia, mungkin tidak ada pertemuan di malam itu," kata Teuku Faisal. 



Meninggalkan Provinsi Bengkulu, Teuku Faisal melanjutkan perjalanan dari satu daerah ke daerah lainnya. Kali ini ia bergerak menuju Barus, Sumatera Utara. Wilayah yang berbatasan dengan Provinsi Banda Aceh. Di sana Teuku Faisal bersama istri menginap di pantai Barus, Kabupaten Tapanuli Selatan. 


"Ketika kami sedang memasang tenda untuk tidur, pemilik lahan datang. Ngobrol-ngobrol. Ternyata pemilik lahan ini orang Aceh sama dengan saya," cerita Teuku Faisal. 


Perjalanan awal menuju satu demi satu provinsi yang dilalui Teuku Faisal bersama istrinya sudah mulai mendapatkan berbagai pengalaman. Tentang indahnya wisata alam, baginya itu sudah tak lagi diragukan. Tapi bertemu dengan orang-orang baru, bersilaturahmi dengan yang belum pernah bertemu adalah bagian kisah yang tak akan dilupakannya. 


"Alhamdulillah dari perjalanan ini, saya bisa bersilaturahmi dengan orang-orang baru," kata Teuku Faisal. 


Ketika sedang melakukan perjalanan menuju Geurutee, Provinsi Banda Aceh, Teuku Faisal saat itu bertemu dengan pasangan suami istri yang juga melakukan perjalanan keliling Indonesia. Jika dirinya menggunakan mobil, pasang tersebut berkeliling menggunakan motor. 


"Awalnya salip-salipan. Mereka lambaikan tangan, kami juga lambaikan tangan. Waktu saya lihat mereka berhenti di warung kopi, saya pun berhenti untuk menemuinya," tutur Teuku Faisal. 


Saat berada di warung kopi yang sama, Teuku Faisal bersama istrinya langsung menyambangi pasangan suami istri tersebut. Mereka berbincang-bincang hingga terungkaplah jika pasangan suami istri tersebut berasal dari Kalimantan. 


"Nama suaminya yang saya ingat pak Anwar. Seorang pengusaha dari Sangatta, Kalimantan Timur " kata Teuku Faisal. 


Tak ingin jalinan silaturahmi selesai di meja warung kopi, Teuku Faisal lalu meminta nomor telepon pasang suami istri yang melakukan perjalanan keliling Indonesia menggunakan motor itu, dengan harapan suatu saat nanti akan kembali bertemu di tempat lain. 


"Setelah tukaran nomor handphone, kami pun melanjutkan perjalanan," terang Teuku Faisal. 


Setelah melakukan perjalanan untuk mengelilingi beberapa provinsi di Sumatera, Banda Aceh dan Riau, Teuku Faisal bersama istri lalu melanjutkan perjalanan untuk kembali ke Jakarta, pada 14 Mei 2022. 


Dari Jakarta, ia dan istri kembali melanjutkan perjalanan untuk menyusuri provinsi yang ada di pulau Jawa. Perjalanan dimulai dan provinsi pertama yang dikunjungi adalah Jawa Barat. Sama seperti di provinsi lainnya, di Jawa Barat Teuku Faisal dan istri memilih untuk mengunjungi objek wisata, seperti Cikole, salah satu desa di Kecamatan Lembang. 


Bagi Faisal Cikole adalah objek wisata alam yang masih asri. Suasana yang sejuk dengan udara bersih sangat tepat untuk dinikmati saat bersantai-santai setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang. Saat berada di Jawa Barat, Tak hanya objek wisata Cikole yang dikunjunginya, tempat-tempat wisata lainnya pun tak luput untuk datanginya, seperti Priangan. 


Setelah menikmati pemandangan indah di objek wisata yang ada di Jawa Barat, Teuku Faisal melanjutkan perjalanan menuju Jawa Tengah. Dimana objek wisata yang paling berkesan baginya adalah ketika mengunjungi air terjun Songgo Langit, yang berada di Desa Bucu, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara. 


"Yang paling berkesan itu ketika di Songgo Langit, karena kami bisa tidur di bawah air terjun," tutur Teuku Faisal..


Bagi Teuku Faisal tidur dibawah air terjun adalah kenangan yang tak akan pernah dapat dilupakan dalam perjalanan keliling Indonesia. Karena selama hidupnya belum pernah merasakan hal itu. 


"Tidur dibawah air terjun itu, tidur malam. Bayangkan, betapa nikmatnya tidur dengan langsung mendengar suara air dan suara alam di malam hari," kata Teuku Faisal. 


Setelah hampir satu bulan berada di Jawa Tengah, Teuku Faisal dan istri pun kembali melanjutkan perjalanan menuju Yogyakarta. Di kota pelajar itu, ia dan istri pun menyempatkan diri untuk mengunjungi dan bermalam di teras gunung Merapi yang berada Kabupaten Sleman. 


Di gunung Merapi yang terkenal dengan juru kuncinya almarhum Mbah Maridjan itu, Teuku Faisal dan istri tak ingin kehilangan moment. Mereka pun berniat mengabadikan keberadaannya dan pemandangan. 


Drone pun disiapkan untuk mengambil gambar, mesin kendali lalu diterbangkan untuk merekam keindahan pemandangan di sekitar gunung Merapi. Namun sayang drone milik Teuku Faisal tiba-tiba lepas kendali hingga jatuh dan hilang. 


"Ketika diterbangkan, drone saya lepas kendali. Jatuh dan hilang. Alhamdulillah dronenya ketemu berkat aplikasi GPS," cerita Teuku Faisal. 


Meninggalkan Daerah Istimewa Yogyakarta, Teuku Faisal dan istri kembali melanjutkan perjalanan menuju Jawa Timur. Ketika berada di Kabupaten Pacitan, ia dihubungi oleh Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi yang memintanya untuk mampir ke kantornya. 


"Ketika sampai di Pacitan, saya buat status whatsapp. Ternyata status itu dibaca oleh Kapolres Probolinggo," kata Teuku Faisal. 


Ketika tiba di Kabupaten Probolinggo, Teuku Faisal lalu menghubungi Kapolres menyampaikan jika dirinya sudah tiba di wilayahnya. Kehadiran Teuku Faisal dan istri pun langsung disambung hangat sang Kapolres. 


Teuku Faisal dan istri diajak Kapolres Probolinggo untuk bersantai di Bromo untuk menikmati makan siang bersama. Tak hanya itu, Kapolres pun menyediakan tempat penginapan bagi Teuku Faisal dah istri. 


"Jujur saya tidak pernah menyangka mendapat sambutan hangat dari Kapolres Probolinggo. Beliau melayani kami dengan baik," tutur Teuku Faisal. 


Selesai mengelilingi beberapa daerah di Jawa Timur, Teuku Faisal dan istri melanjutkan perjalanan menuju Bali. Di sana mereka hampir menetap selama satu bulan lamanya. 


"Setelah satu bulan di Bali, kami geser ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Bagi saya Lombok ini daerah paling indah, ada pantai, gunung dan air terjun. Dari Lombok, kami menuju Flores, Nusa Tenggara Tengah (NTT)," kata Teuku Faisal. 


Dari NTT, Teuku Faisal dan istri kembali melanjutkan perjalanan menuju Sulawesi Selatan. Setelah satu bulan di sana, perjalanan dilanjutkan menuju Sulawesi Barat. 


"Dari Sulawesi Barat, kami meneruskan perjalanan ke Maluku dan Papua. Lalu kembali ke Jakarta untuk melanjutkan perjalanan ke pulau Kalimantan," terang Teuku Faisal. 


Pada bulan Desember 2022, Teuku Faisal dan istri tiba di Ternate Provinsi Maluku. Di Sana mereka di sambut hangat oleh sahabatnya bernama Edo. Selama di Ternate, temannya selalu memantau perjalannya dan selalu bergabung ketika ia bersama istrinya bermalam di pantai, Sulamadahak. 


"Kepada kami bang Edo bercerita bahwa dulu dia dan kelompoknya membuat budidaya rumput laut, berhubung covid semua usaha mereka hancur," cerita Teuku Faisal. 


Mendengar cerita Edo, Teuku Faisal lalu terfikir untuk membantunya dengan memanfaatkan jaringan yang ia punya. Ia lalu memperkenalkan temannya dan kelompok budidaya rumput lautnya dengan Deputi Bank Indonesia Ternate yang waktu itu di jabat oleh Indra gunawan. 


Dari perkenalan tersebut, lanjut Teuku Faisal, Deputi Bank Indonesia Ternate meminta Edo dan kawan-kawannya membuat proposal. Perkenalan itu pun ternyata membuahkan hasil. beberapa bulan kemudian Edo menghubunginya menceritakan kabar gembira, jika kelompok budi daya rumput laut mereka dapat bantuan dari Bank Indonesia berupa perahu dan peralatan untuk budidaya rumput laut. 


"Kalau di hitung dengan uang kurang, bantuan yang didapat kurang lebih Rp180. Luar biasa dukungan dari bank Indonesia Ternate," cerita Teuku Faisal. 


Faisal mengatakan, dalam hatinya ia merasa senang dan bangga kerja keras temannya dan kelompok budidaya rumput laut dan dibantu  Deputi Bank Indonesia Ternate, Indra Gunawan membuahkan hasil. 


"Saya sebagai teman tentu berharap semoga budi daya rumput lautnya bisa berkembang hingga bisa merambah pasar Internasional," harap Teuku Faisal. 


Dari Ternate, Teuku Faisal dan istri kembali melanjutkan perjalanan. Mengunjungi daerah-daerah di Indonesian hingga perjalannya sampai di Pulau Kalimantan. Di pulau Kalimantan, provinsi pertama yang dikunjungi Teuku Faisal adalah Kalimantan Timur. Ketika berada di daerah Sangatta Utara, ia pun kembali bertemu dengan pasangan suami istri yang mengelilingi Indonesia menggunakan motor yang ditemui saat berada di Geurutee, Provinsi Banda Aceh. Pertemuan kali kedua ini terjadi karena memang Teuku Faisal dan istri sudah berniat sejak awal, ketika tiba di Kalimantan Timur akan menghubungi pasangan suami istri tersebut. 


"Waktu sampai di Kalimantan Timur, istri saya pasang status di whatsapp. Ternyata status itu dibaca mereka," cerita Teuku Faisal. 


Setelah satu tahun lebih tidak pernah bertemu sejak pertemuan di Geurutee, Teuku Faisal dan istri pun kembalikan bertemu dengan pasangan suami istri yang mengelilingi Indonesia dengan motor itu. Pertemuan itu pun berlangsung di Kota Samarinda. 


Di sana Teuku Faisal  disambut baik oleh Anwar dan istrinya. Mereka diminta untuk menginap di rumah pasangan suami istri tersebut. 


"Masya Allah, pasangan suami istri itu orang baik. Bahkan lebaran haji, kami merayakannya di rumah mereka," tutur Teuku Faisal. 


Kenangan terindah yang juga tak akan terlupakan oleh Teuku Faisal ketika di Kalimantan Timur adalah ketika dihubungi Kasdam VI Mulawarman, Brigjen TNI Susilo. Dimana ia bersama istri diminta untuk datang ke Kodam. 


"Kasdam ternyata tahu kami keliling Indonesia dari teman saya. Jujur saya kaget dihubungi Kasdam," ucap Teuku Faisal. 


Atas undangan itu, Teuku Faisal dan istri pun mendatangi Kodam VI Mulawarman yang berada di Balikpapan. Di sana ia dan istri dijamu makan. Tak hanya itu, Kasdam memerintahkan anggota Koramil Sepaku untuk membawa ia dan istri jalan-jalan untuk melihat proyek pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN). 


Dari Kalimantan Timur, Teuku Faisal melanjutkan perjalanan mengunjungi Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.


"Ketika tiba Pontianak, Kalimantan Barat, menetap beberapa hari di sana. Lalu saya bersama istri menyempatkan diri untuk melanjutkan perjalanan ke kuching Sarawak Malaysia - Brunei Darussalam - Kinabalu Sabah Malaysia. Banyak yang heran, kenapa bisa bawa mobil Indonesia ke sana," cerita Teuku Faisal sambil tertawa. 


Jika di Jawa Timur bertemu dan dijamu Kapolres Probolinggo, di Kalimantan Timur diundang makan dan diajak jalan-jalan ke IKN oleh Kasdam dan bertemu dengan pasangan suami istri yang berkeliling Indonesia menggunakan motor. Di Kalimantan Barat, Teuku Faisal dan istri punya cerita dan kenangan sendiri. 


Di Kota Khatulistiwa itu, Teuku Faisal kembali dipertemukan dengan sahabat lamanya ketika bertugas di Medan. Temannya itu adalah seorang polisi yang dulu sama-sama suka main motor. 


Keberadaan Teuku Faisal terpantau oleh teman lamanya itu dari , teman lamanya status Teuku Faisal di media sosial yang sedang mengelilingi Indonesia.Teman polisinya itu pun langsung menghubunginya lalu menyampaikan jika sampai agar datang menemuinya di Polda Kalimantan Barat. 


"Teman saya ini ternyata tugas di Polda Kalbar menjabat sebagai Karorena. Namanya Kombes Pol Marcelino Sampouw," kata Teuku Faisal. 


Bagi Teuku Faisal pertemuannya dengan teman lamanya itu adalah sebuah pertemuan yang mengulang kembali kisah lama mereka. Setelah sekian beberapa tahun lamanya tidak bertemu, mereka dipertemukan kembali di tempat yang mungkin tak pernah dipikirkan. 


"Setelah bertemu dengan teman lama, saya kembali dikejutkan. Pangdam XII Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Iwan Setiawan menghubungi saya. Disuruh datang ke Kodam. Ternyata kami diundang untuk sarapan pagi," tutur Teuku Faisal. 


Kalimantan Barat adalah provinsi yang ke 30 dikunjungi oleh Teuku Faisal dan istri. Berbagai daerah dan objek wisata pun sudah dikunjunginya, selain bertemu dengan kawan lama dan memenuhi undangan Pangdam XII Tanjungpura. 


Dari Kalimantan Barat, Teuku dan istri lalu kembali ke Jakarta, untuk berkumpul kembali bersama anak-anaknya. Selama satu tahun tujuh bulan melakukan perjalanan keliling Indonesia, pasangan suami istri tersebut menempuh perjalanan dengan mulus tanpa ada kendala yang membahayakan diri mereka. 


"Alhamdulillah selama perjalanan kami tidak menemukan masalah. Kalau ban bocor, biasalah," ucap Teuku Faisal. 


Lalu, apakah Teuku dan Faisal akan kembali melanjutkan perjalanannya, mengelilingi provinsi yang belum sempat dikunjungi atau memilih untuk beristirahat menikmati hari-hari tuanya? 


Bagi Teuku Faisal perjalanan keliling Indonesia akan terus dilanjutkan. Dirinya tak ingin berhenti hanya sampai di 30 provinsi. Ia bersama istri akan tetap melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi empat provinsi yang belum sempat dikunjungi, Seperti Banten, Kepulauan Riau dan beberapa provinsi di Papua. 


Tak hanya itu, Teuku Faisal dan istri pun bertekad, setelah mengunjungi empat  provinsi itu, ia akan melanjutkan perjalanan untuk mengelilingi negara-negara Asia. 


"Mimpi dan keinginan saya, perjalanan ke negara Asia itu saya bisa sampai ke Mekah, Arab Saudi. Syukur-syukur kalau bisa sekalian naik haji. Kalau pun tidak, ketika minimal saya dan istri bisa umroh," harap Teuku Faisal.[r3]

Jumat, 06 Agustus 2021

Dalam Rakor, Bupati Laporkan Penanganan Covid di Tabanan


BALI KINI ■ Bupati Tabanan Dr I Komang Gede Sanjaya SE MM, didampingi oleh Sekda, Asisten I, Asisten II, dan Kadis Kesehatan Tabanan, mengikuti Rapat Koordinasi terkait Penanganan Covid-19 Provinsi dan Kabupaten Kota Se-Bali, di TCC Kantor Bupati Tabanan, pada Jumat (6/8).

Kembali mengikuti Rakor rutin yang dilaksanakan secara mingguan terkait efektifitas penanganan kasus Covid-19, Bupati Sanjaya sampaikan beberapa kondisi yang dialami kabupaten Tabanan, salah satunya termasuk jumlah kasus aktif yang masih berada pada angka 19,43%, pada koordinasi yang dilakukan seluruh pimpinan daerah di Bali melalui tayangan daring / zoom meeting tersebut. 

Bedasarkan laporan kasus harian, jumlah pasien yang terpapar Covid -19 masih mengalami peningkatan. Hal tersebut tidak terlepas dari pemaksimalan program 3T (Testing, Tracing dan Treatment) yang diterapkan kabupaten Tabanan sebagai langkah optimal untuk penanganan kasus Covid-19. 

“Kasus harian memang bergerak tinggi dari sebelumnya dan kami sudah memaksimalkan pemberlakuan 3T dengan bantuan Satgas, puskesmas, TNI, Polri dan umumnya seluruh lini masyarakat. Setiap malam pun kami kompak melakukan sidak penyekatan sebagai upaya menekan laju penambahan kasus” Kata orang nomor 1 di Tabanan dalam Rakor mingguan tersebut. Ia juga menekankan keprihatinannya terhadap penambahan kasus yang terjadi. “Setiap 10 sampai 20 orang yang terpapar akan dilakukan testing dan tracing secara menyeluruh, sehingga bisa lebih cepat di-treatment dengan begitu, kita bisa memperkecil kasus yang ada di kabupaten Tabanan” lanjutnya. 

Bedasarkan situasi pemanfaatan tempat tidur (BOR) di Rumah Sakit dan Isoter di Tabanan, Penambahan Daya Tampung Ruang Isolasi pemakaian mencapai angka 77%, sementara ICU  terpakai sebanyak 50% dan daya tampung ruang Isoter Poltrada dipenuhi sebanyak 59%, yang pada intinya, Pemkab Tabanan dengan dukungan Pemprov selalu meningkatkan pelayanan kesehatan sebagai langkah penanganan paparan kasus Covid-19. 

Selain meningkatkan prokes 3M menjadi 6M, penambahan ruang isoter secara bertahap, penegakan disiplin prokes oleh Satgas dan OPD terkait, upaya kolaboratif lainnya seperti penyaluran bantuan sembako dan bansos terhadap warga yang terdampak juga dilakukan Pemkab Tabanan secara rutin. 

Sesuai himbauan Wayan Koster selaku Gubernur Bali, Pemkab Tabanan akan terus memaksimalkan Isolasi terpusat, pelaksanaan 3T, percepatan vaksinasi, dan mengoptimalkan operasi yustisi penertiban PPKM level 4 yang masih berlangsung hingga 9 Agustus mendatang, sebagai indikator utama pengendalian kasus Covid-19. (**)

Jumat, 02 Juli 2021

Polres Karangasem Gelar Upacara Korp Raport Kenaikan Pangkat Setingkat


Bali Kini, Karangasem -
Polres Karangasem gelar Upacara Korp Raport kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi yang merupakan kebanggaan anggota Polri, Jumat (2 /7/2021). Di lapangan Pesat Gatra Polres Karangasem. 


Upacara Kenaikan Pangkat diikuti oleh Waka Polres Karangasem Kompol I Dewa Putu Gede Anom Danujaya, S.H., S.I.K., M.H. , Para Pejabat Utama (PJU) Polres Karangasem, Para Perwira Polres Karangasem dan seluruh Personil polres Karangasem dengan Inspektur Upacara adalah Kapolres Karaangasem AKBP Ni Nyoman Suartini, S.I.K, M.M.Tr , Komandan Upacara Kasat Binmas Polres Karangasem AKP I Made Dwi Susial dan Perwira upacara Kasat Pol Airud  Polres Karangasem AKP I Gusti Agung Bagus Suteja, S.Ip., M.H. dan 30 personil lainnya. 


Kapolres Karangasem AKBP Ni Nyoman Suartini, S.I.K, M.M.Tr usai pelaksanaan upacara mengatakan jika, kegiatan akan kita  dilanjutkan dengan tradisi pengguyuran tirta (air suci), dimana tradisi pengguyuran tersebut  bermakna agar personil yang naik pangkat selalu mendapatkan keheningan, ketenangan dan kesejahtraan yang berlimpah atas Karunia Tuhan yang Maha Esa / Ida Sanghyang Widhi Wasa. "Sehingga mereka dapat melaksanakan tugas dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab," Tandasnya. 


Sementara dijelaskan Waka Polres Karangasem Kompol I Dewa Putu Gede Anom Danujaya mengatakan "Upacara kenaikan pangkat setingkat terhitung mulai tanggal 1 Juli 2021, hal ini merupakan penghargaan kepada personil yang sudah memenuhi syarat untuk pangkatnya dinaikan setingkat lebih tinggi atas pengadian dan dedikasinya terhadap Negara," Ujarnya. 


Sementara masing-masing kenaikan pangkat di kutip dari rilis Humas Polres Karangasem yakni:


A. Berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor: KEP/1061/VI/2021 tanggal 23 Juni 2021 telah dinaikan pangkat setingkat lebih tinggi dari Kompol ke AKBP.

B. Berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor: KEP/1059/VI/2021 tanggal 23 Juni 2021 telah dinaikkan pangkat setingkat lebih tinggi dari IPTU ke AKP.

C. Berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor: KEP/1067/VI/2021 tanggal 24 Juni 2021 telah dinaikkan pangkat setingkat lebih tinggi dari IPDA ke IPTU.

D. Berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor: KEP/1058/VI/2021 tanggal 23 Juni 2021 telah dinaikkan pangkat setingkat lebih tinggi dari AIPTU ke AIPDA.

E. Berdasarkan Keputusan Kapolda Bali Nomor: KEP/540/VI/2021 tanggal 10 Juni 2021 telah dinaikkan pangkat setingkat lebih tinggi dari AIPDA ke AIPTU.

F. Berdasarkan Keputusan Kapolda Bali Nomor: KEP/541/VI/2021 tanggal 10 Juni 2021 telah dinaikkan pangkat setingkat lebih tinggi dari BRIPKA ke AIPDA.

G. Berdasarkan Keputusan Kapolda Bali Nomor: KEP/542/VI/2021 tanggal 10 Juni 2021 telah dinaikkan pangkat setingkat lebih tinggi dari BRIGADIR ke BRIPKA.

H. Berdasarkan Keputusan Kapolda Bali Nomor: KEP/543/VI/2021 tanggal 10 Juni 2021 telah dinaikkan pangkat setingkat lebih tinggi dari BRIPDA ke BRIPTU. (Ami)

Rabu, 31 Maret 2021

Menyambut Datangnya Bulan Ramadhan Bersama favehotel Kuta Kartika Plaza


Bali, Indonesia,
April 2021 – Bulan April 2021 merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh saudara dan kerabat kita yang beragama Islam. Memasuki bulan April, semua masyarakat Muslim di seluruh dunia menyiapkan diri untuk mulai berpuasa Ramadhan. Bulan Ramadhan akan dimulai dari tanggal 13 April hingga 13 Mei 2021. Selama satu bulan penuh, nuansa dan suasana Ramadhan sangat kental mulai terasa, tidak terkecuali di Bali. 

Turut berpartisipasi dalam memeriahkan bulan Ramadhan, favehotel Kuta Kartika Plaza menawarkan promo menarik untuk kamar dan food & beverage, diantaranya promo bukber (buka puasa bersama) yang berlokasi di Impala 60’s Restaurant & Bar, restoran milik favehotel Kuta Kartika Plaza. Promo harga kamar mulai dari Rp. 300.000 nett sudah termasuk sarapan untuk 2 orang dan promo bukber mulai dari harga Rp. 15.000. Dengan menu yang sangat bervariasi mulai dari Nasi Goreng, Bakmi Goreng, Ayam Goreng, Ikan Asam Manis, dan masih banyak menu lainnya untuk menemani acara buka bersama keluarga, teman atau kerabat. 

“Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sudah ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Muslim di seluruh dunia. Meskipun di tengah pandemi seperti saat ini, antusias masyarakat untuk menjalani ibadah bulan Ramadhan dengan berpuasa masih sangat tinggi. Dengan menawarkan harga promo untuk kamar, makanan dan minuman kami berharap dapat memenuhi antusias tamu yang ingin mengadakan kegiatan buka puasa bersama selama bulan Ramadhan”, ujar Ni Luh Ratna Dewi selaku Hotel Manager di favehotel Kuta Kartika Plaza. 

###

Tentang Archipelago International

Archipelago Internationala adalah grup manajemen hotel milik swasta dan independen yang terbesar di Asia Tenggara dengan 150 operasional hotel dan 50+ properti baru lainnya yang sedang dikembangkan di Asia Tenggara, Karibia dan Timur Tengah. Dengan lebih dari 20.000 kamar di lebih dari 60 kota. Grup Archipelago International meliputi Aston, Huxley, The Alana, Kamuela Villa, Harper, Aston Heritage Collection, Quest Hotels, Hotel Neo, favehotels dan Nomad Hostels.

Silahkan kunjungi archipelagointernational.com


Minggu, 16 Februari 2020

Dr. Dewa Gede Sudika Mangku Jadi Mentor CPNS Undiksha

Foto: LATSAR-Instruktur dari Undiksha, Dr. Dewa Gede Sudika Mangku, S.H., LL.M., memberikan materi anti-korupsi pada Latihan Dasar (Latsar) CPNS Undiksha 2020.


SINGARAJA, BaliKini.Net - Puluhan dosen di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III. Pelatihan ini dibuka 28 Januari 2020 di Kampus Jinengdalem, Kabupaten Buleleng. Para dosen berbagai program studi ini diharapkan semakin berintegritas dan profesional.

Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., mengapresiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan karena telah memberikan kepercayaan kepada Undiksha sebagai salah satu penyelenggara kegiatan pelatihan ini. 

“Semoga ke depan, Undiksha bisa memiliki Lembaga Pendidikan dan Pelatihan. Karena sampai saat ini, kita sudah diberikan kepercayaan untuk melaksanakan Pelatihan dan Pendidikan Penguatan Kepala Sekolah,” ungkapnya.

Undiksha saat ini sudah memiliki 9 instruktur pelatihan dasar bagi CPNS. Diharapkan kedepannya bisa bertambah dan terus dapat menyempurnakan penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan.  

Khusus untuk pelatihan dasar ini, dijelaskan ada perbedaan yang cukup signifikan dengan Prajabatan, baik dari sisi durasi pelaksanaan, metode pengajaran, maupun kurikulumnya. “Pada Latsar ini ada metode On & Off Class, maupun On & Off Kampus,” paparnya.

Wakil Rektor II Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd., telah memperjuangan ke pusat sehingga Undiksha mampu melaksanakan Latsar di Undiksha khususnya di Jinengdalem untuk pertama kalinya dan hal ini merupakan capaian yang sangat luar biasa dan merupakan suatu kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian kepada Undiksha dan hal ini tidak lepas dari perjuangan Wakil Rektor II untuk memperjuangan hal tersebut.

Salah satu instruktur yang dimiliki Undiksha ialah Dr. Dewa Gede Sudika Mangku, S.H., LL.M yang sekaligus menjadi Ketua Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial. 

Dr. Dewa Mangku pada kesempatan Latsar tersebut membawakan materi tentang anti- korupsi yang dilaksanakan pada tanggal 7 Februari 2020 yang bertempat di Kampus Jinengdalem. 

Yang mana, mata pelatihan ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar anti korupsi pada peserta Pelatihan melalui pembelajaran penyadaran anti korupsi, menjauhi perilaku korupsi, membangun sistem integritas, dan proses internalisasi nilai- nilai dasar anti korupsi. 

Tujuan yang diharapkan dari pelatihan dengan tema ati korupsi ialah para peserta diharapkan mampu mengaktualisasikan sikap dan perilaku yang amanah, jujur, dan mampu mencegah terjadinya korupsi di lingkungannya. 

Serta indikator hasil pelatihan ini ialah Menyadari dampak perilaku dan tindak pidana korupsi bagi kehidupan diri pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsa; Menjelaskan cara-cara menghindari perilaku dan tindak pidana korupsi; Menjelaskan pembangunan sistem integritas untuk mencegah terjadinya korupsi di lingkungan; Mengaktualisasikan nilai dasar anti korupsi bagi kehidupan diri pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsa; dan Menganalisis kasus nilai anti korupsi. rl

Sabtu, 02 Juni 2018

Seniman Lingkungan Hidup Australia

Denpasar ,Balikini.net - Dr John Dahlsen adalah seniman lingkungan kontemporer, lulusan Victorian College of the Arts dan seorang penulis yang telah menerbitkan beberapa buku. John memenangkan penghargaan seni tertua di Australia, Wynne Prize di Galeri Seni NSW pada tahun 2000 dan pada tahun 2004, karya seninya mewakili Australia di Olimpiade Athena. Dia telah memamerkan dan mempertunjukkan karya-karyanya di berbagai pameran terbuka besar dan koleksi pribadi di Australia dan internasional. Pada tahun 2014, ia dianugerahi Churchill Fellowship. Karya-karyanya yang diterbitkan meliputi: An Artist’s Guide to a Successful Career (2013) and An Accidental Environmental Artist (2014) serta beberapa artikel jurnal. Seni lingkungan John menjelajahi perjalanan waktu di lanskap dan tempat manusia di dalamnya. Saat ini dia mengajar Visual Art di University of Canberra, Kampus Southbank Brisbane.*

Senin, 12 Maret 2018

Kisah Hidup Dr. Ketut Rochineng, SH.MH. Bocah Miskin Penjual Es Lilin hingga Menjabat Pj Bupati

MANGUPURA-Balikini.Net - Tepuk tangan terus menggema saat nama Dr. Ketut Rochineng, SH.MH dipanggil ke Podium Wisudawan ke-125 Universitas Udayana (Unud) di Gedung Auditorium Widya Sabha Kampus Bukit, Jimbaran, Badung, Sabtu (10/3).



Birokrat Pemprov Bali yang masa hidupnya sempat menjadi bocah miskin penjual es lilin itu, berhasil menyandang gelar Doktor Ilmu Hukum dengan nilai Cum Laude (Pujian) di Program Pasca Sarjana S3 Kampus terbesar dan terbaik di Bali itu.



Putra pasangan Nyoman Cawi (alm) yang kesehariannya menjadi Pegawai Mantri Kesehatan dengan Ni Nyoman Seneng (alm tahun 2018) adalah anak keempat dengan 8 bersaudara yang kini menjabat sebagai Penjabat Bupati Gianyar. 



Lahir dari keluarga sangat miskin dan serba kekurangan, tidak mengurangi semangat keluarga Rocky sapaan akrabnya yang kini masih menjabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali. Tak banyak yang tahu, Pejabat kelahiran Desa Petemon, Seririt, 10 September 1958 itu juga berhasil menjadi pengusaha sukses.



Hidup dari keluarga miskin memang berat, karena itu seluruh sodara Rochineng hidup menyebar mencari nafkah keluar daerah. "Saat hidup sudah sodara saya hidupnya menyebar, ada juga yang jadi perawat atau polisi. Tergantung yang menampung dan mengajaknya waktu itu," kenang Rochineng yang kini menempati rumah mewah di Jalan Buana Taman No.5 Padang Sambian, Denpasar.



Semasa kecil Rochineng bersekolah di SDN 1 Desa Petemon dan SDN 2 Bubunan tahun 1970 dan melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Seririt tahun 1973 sampai akhirnya belajar di SMAN 1 Seririt dengan hidup sangat sederhana, karena ditinggal orang tuannya meninggal sejak umur 8 tahun. Bahkan saking miskinnya, Rochineng sempat putus sekolah saat SMA tidak bisa melanjutkan kelas 2.



Akibat tidak punya biaya yang kemudian dibantu keluarga besarnya melanjutkan sekolah, karena hasil ulangan dan ujiannya saat itu minimal nilai 9 dan 10 untuk semua mata pelajaran.



"Saya juga pernah jadi buruh bangunan untuk tambahan biaya sekolah. Bahkan, semasa SMP dan SMA tidak pernah tidur di rumah, karena saya tak punya rumah sendiri melainkan tidur menumpang di rumah teman-teman secara bergiliran. Di sekolah juga sering bertarung adu panco dan sering menang, sehingga dapat uang sebagai hadiah sekedar untuk beli tipat cantok," sebutnya. 



Namun seperti kata pepatah, dibalik kesuksesan seseorang, pasti ada perempuan hebat dibalik itu. Ternyata hal itu benar terjadi, sejak kenal istrinya, Ni Made Sri Ardiani, S.Pd yang kesehariannya masih menjadi Guru SMPN 2 Denpasar, hidup Rochineng berubah drastis dan terus menuju kesuksesan.



"Dari sejak kelas II SMA sekitar tahun 1974 kenal dengan Bapak (Rochineng, red) sangat pintar, karena menjadi juara kelas terus dan baru menikah tahun 1986. Tapi ceritanya Bapak jadi body guardnya saya dulu. Pedalem dan saya kasian, karena dia sangat pinter, sehingga Ibu kagum dengan kepinterannya. Tapi sangat susah hidupnya waktu itu," kata Istri Rochineng kelahiran Singaraja, 20 Oktober 1959 menimpali.



Diceritakan, saat waktu kecil Istri Rochineng tinggal di Desa Bubunan dan baru setelah SMA kelas dua baru pindah ke Desa Petemon dekat rumah yang ditinggali Rochineng. Saat itu, tanpa malu-malu Rochineng mengaku masih berdagang es lilin keliling tidak saja di Desa Petemon, tapi juga sampai ke desa-desa lain, bahkan sampai Desa Bubunan.



"Makanya sering Ibu dulu juga beli es lilin Bapak. Karena ada pabrik es di dekat rumah dan Bapak terus jualan keliling ke desa-desa dengan jalan kaki," bebernya dan langsung ditanggapi Rochineng, sejak baru tamat SMA baru dicari oleh orang dari desa ke desa yang kebetulan Pejabat Kehutanan dan diajak mengikuti Pendidikan Kehutanan di Madiun dan Bogor. "Tamat Pendidikan Kehutanan saya langsung dipekerjakan keliling Bali sebagai Tenaga Penyuluh Kehutanan," sebut Rochineng.



Pertama kalinya dari 1978 sampai 1979, Rochineng menjadi penyuluh di Kecamatan Payangan, Gianyar baru lanjut ke Kecamatan Kubu, Karangasem sampai tahun 1983 bertugas di Nusa Penida, Klungkung serta sejumlah daerah lainnya hingga kariernya berubah tahun 2008 bergeser menjadi Sekretaris Kehutanan Provinsi Bali.



Selanjutnya tahun 2009 diangkat Gubernur Bali Made Mangku Pastika menjadi Kepala BKD Provinsi Bali sampai sekarang. "Begitu karier saya yang dimulai dari bersekolah di Patemon lanjut jadi penyuluh ke Seririt, terus sempat belajar di Fakultas Hukum Universitas Ngurah Rai di Payangan, sampai pindah ke Karangasem terus lanjut ke Klungkung dan kuliah S1 Hukum tamat tahun 1989 dan S2 di tahun 2004 dan di tahun 2018 baru meraih gelar Doktor," paparnya. 



Rochineng mengaku selama hidupnya mempunyai hobi bela diri dengan Silat Sitembak (Silat Bali) yang ditekuninya sejak kecil di Desa Patemon dan Bubunan, hingga terus bertanding dan jadi juara. Karena sempat pindah tugas antar kabupaten, akhirnya belajar Karate sekitar tahun 80-an dan tahun 1978 juga pernah belajar Karate di Payangan, Gianyar.



"Saya latihan dengan Pak Murti, disaat itu saya sudah bekerja dan terus berpindah tugas ke Buleleng. Tapi saya tetap ikut Karate yang diajar oleh Gus Lilik di Buleleng," ujarnya seraya mengaku selain olah raga silat juga aktif bermain tenis "Dari Seririt saya sudah mengawali bermain tenis dan sampai ke Klungkung hingga mendapatkan juara hampir tiap tahun saya memperoleh juara 3 besar," tandas Rochineng yang terus terpilih menjadi Ketua Umum Olah Raga Tenis dan Ketua Umum Karate Forki Bali itu.



Selanjutnya Pejabat multitalenta ini, juga menggeluti dunia tarik suara dengan menjadi penyanyi yang beken dikenal Rocky. N yang telah memiliki tiga album yaitu Bali Santi, Ngejuk Impian, Trisakti Pembangunan yang terispirasi dari Nawa Cita. "Kalau menyanyi ini seperti dadakan istilahnya, yang tidak diduga-duga.



Memang dari kecil saya suka mendengar musik karena tidak mempunyai sarana sehingga tidak tercapai mimpi saya. Tapi akhirnya sekarang, karena dukungan dari teman-teman serta para staf di kantor, akhirnya saya jadi penyanyi dan saya pun tidak pernah latihan menyanyi.



Apalagi kursus vokal, hanya saja setiap hari menonton Dangdut di TV, disanalah saya mengetahui teknik vokal dan mengevaluasi bagaimana menyanyi yang benar dari nada tempo, sampai pengaturan nafas serta teknik memenggal kata," tegas Ayah dengan Putra Tunggal bernama Gede Rai Ardian Machini Yasa, SH.MKn yang berprosesi sebagai Notaris yang menikah dengan Rai Irma Santini, SH sebagai PNS Kabupaten Badung itu.



Sedangkan di Laskar Bali, memang Rochineng mengawalinya dari anggota sekitar tahun 2000-an, karena sering aktif pada organisasi akhirnya dipercaya memegang Korlap Gunung Agung. "Dulunya karena saya senang berorganisasi dan terus aktif serta senang mencari teman yang banyak, sehingga saya diangkat akhirnya menjadi Sekjen," tegasnya sekaligus menyampaikan saat ini menjabat sebagai Penjabat Bupati (Pj) Gianyar.



"Sepertinya saya sedang melakukan napak tilas, sebab saya dulu pernah bekerja di daerah Payangan dan sekarang menjadi Penjabat Bupati di Gianyar. Saya berharap di Gianyar akan sukses untuk memimpin sebagai penjabat, sekalipun Gianyar relatif maju, tetapi dibalik majunya daerah tersebut pasti ada kantong-kantong kemiskinan, sehingga saya mau mempercepat pengentasan kemiskinan di Gianyar," ujar Kakek dengan 3 cucu ini, yakni Ni Putu Raysa Ayu Warmini Kirei (6 tahun), Made Kiandra Arka Dylan Machini (4 tahun) dan Ni Komang Rayna Lani Adriana (7 bulan).



Rochineng berambisi memajukan Gianyar, sebab data BPS Gianyar mempunyai angka kemiskinan cukup tinggi sebesar 4,06 persen. Guna mengurangi angka kemiskinan Rochineng akan terjun langsung ke lapangan dengan metode by name by addres, atau berdasarkan laporan akan datangi warga yang kurang mampu.



"Kemarin saja saya sudah mendapatkan 2 rumah dekat kota dengan jarak 5 kilometer dari kota, sudah mendapatkan orang miskin tak punya rumah sama sekali. Hnya menggunakan bedek beratapkan ilalang dan langsung minggu depannya saya kerjakan dengan staff saya dan dana saya ambil dari swadaya. Karena kalau menunggu dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar direncanakan pada bulan Oktober baru ada program bedah rumah, kan kasihan mereka harus menunggu lama. Sebab saya pernah merasakan bagaimana rasanya gak punya rumah dulu. Kalau bicara orang miskin pasti saya tanggapi. Sebab dulu saya pernah merasa miskin," tuturnya bersemangat. WP/r4

Senin, 12 Februari 2018

Erica Hestu Wahyuni, Pelukis Indonesia Bergaya Naif













Erica dengan salah satu lukisannya.

Seorang ibu yang sederhana dan ramah. Begitu kesan ketika menjumpainya di sanggar seninya di kawasan Nitiprayan, Kasihan, Yogyakarta. Erica Hestu Wahyuni, demikian nama lengkapnya, adalah seorang ibu dari tiga anak yang menekuni bakat seni lukis sekaligus hobinya itu, dan kini menjadi profesi yang bisa menghasilkan uang.
Yogjakarta ,Balikini.net - Keunikan karya lukisnya mengundang banyak perhatian para kolektor, museum seni maupun penggemar perorangan. Gaya lukisannya yang kekanak-kanakan, naif dengan warna-warni menyolok itulah yang membuat Erika menjadi pelukis dengan gaya seni tersendiri yang unik.
"Saya merasa ini kemampuan saya, saya tidak ke arah lukisan yang realis dan naturalis, meskipun hampir semua pelukis sebenarnya diwajibkan untuk mampu melukis gaya itu. Tapi saya cenderung untuk tidak meneruskan gaya itu, karena memang sejak kecil saya senang dan sering menjuarai lomba lukis anak-anak," tuturnya kepada Puspita Sariwati dari VOA.
Erica (kebaya biru) bersama suami (paling kiri) dan ketiga anak dan menantu laki-lakinya (paling kanan).
Erica (kebaya biru) bersama suami (paling kiri) dan ketiga anak dan menantu laki-lakinya (paling kanan).
Ketika ditanya mengenai apakah melukis itu bakat alam yang dimilikinya, Erica mengatakan, baginya yang penting menjadi manusia adalah berusaha keras, bukan hanya berbakat, tetapi bagaimana seseorang mengembangkan ketrampilan yang ia miliki. Kalau sudah berhasil, barulah bisa mengatakan kalau punya bakat, ujarnya. "Karena banyak orang yang berbakat, tetapi tidak berusaha, maka bakat itu tidak kelihatan," tambahnya.
Sebagai seorang pelukis yang juga seorang ibu, ia menceritakan pengalamannya sewaktu berpameran. Erica pernah mengamati anak-anak yang mengunjungi dan melihat lukisannya. "Ternyata anak-anak itu bisa bercerita tentang isi dan makna lukisan saya," ujarnya. Menurutnya itu keuntungan ganda buat dirinya. "Anak-anak senang, dia minta kepada ibunya, dan sebagian besar ibu mau membelikannya dan yang membayar bapaknya," katanya.
Erica yang lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu, juga pernah meneruskan belajar teknik melukis dan mencampur warna-warna cat di Rusia. Baginya, menjadi pelukis adalah freedom, bisa semaunya, tetapi kalau mampu memenuhi keinginan pelanggannya, itu merupakan nilai tambah bagi dirinya sebagai pelukis.
Kebebasan itu diterapkan sepulang Erica berpameran di Vietnam. Ia salah mengambil penerbangan pulang ke Indonesia, sehingga "terdampar" di sebuah kota kecil. Dalam kesendiriannya menunggu penerbangan selanjutnya, Erica melihat gunung-gunung dan pemandangan alam di daerah itu. Maka, ia langsung menggelar kanvasnya dan melukis di kamar hotelnya, apa yang ia lihat di tempat asing yang belum pernah ia singgahi karena salah pesawat tadi. Lukisan itu diberi judul, "Self Potrait" yang melukiskan dirinya memakai topi dan kacamata hitam, dengan latar belakang pemandangan, gunung, para petani dan ternak mereka.
Lukisan Erica yang diberi judul "Self Portrait".
Lukisan Erica yang diberi judul "Self Portrait".
Ketika VOA bertanya apakah sudah banyak kolektor dari luar negeri yang membeli lukisannya, Erica yang selalu melukis sambil menyalakan dupa harum itu mengatakan, lukisannya ada di tangan kolektor di Jerman, Perancis, Belanda, Amerika. Sekarang ini ia mendapat pesanan beberapa lukisan ukuran besar untuk hotel berbintang lima. Pemilik hotel itu tinggal di kawasan Beverly Hills, California, dan tidak ingin disebutkan namanya. Namun Erica bersedia memperlihatkan lukisan yang dipesan oleh pelanggannya itu, di antaranya, "Indonesian Harvesting," "Emperor Garden Palace" dan "Family Prosperity" yang berukuran 183 x 183 cm dengan akrilik.
Salah satu karya Erica "Indonesian Harvesting."
Salah satu karya Erica "Indonesian Harvesting."
Selain itu sebagai seorang pelukis yang aktif, Erica sering bekerjasama dengan sesama pelukis untuk mengadakan pameran di luar negeri, di antaranya di Thailand, Vietnam.
Erica yang merasa dirinya sebagai pelukis yang produktif itu, bisa melukis sekitar lima hingga tujuh lukisan besar dalam satu tahun. Lukisannya dijual dengan harga berkisar Rp. 30 - 400 juta.
Namun, Erica mengatakan, sebagian lukisannya tidak ia jual karena terkadang timbul rasa iri kepada orang yang membeli lukisannya. "Saya pikir aneh ya, mereka punya lukisan saya, beli dari saya, tetapi saya pelukisnya sendiri tidak memiliki lukisan hasil karya saya sendiri," ujarnya. Jadi ia menyimpan beberapa lukisan yang tidak dijual di sanggar seninya.
Sesuai dengan gaya lukisnya yang kekanak-kanakan, Erica yang pernah diundang ke Kanada itu, juga merasa bangga karena salah satu karya lukisnya dipajang di Musem Naif di Quebec, Kanada. [sub/voa/ ps]

Jumat, 01 September 2017

Polda Bali dan Kodam IX/Udayana Beri Penghargaan Kepada Personel Yang Berprestasi

Denpasar (balikini.net) - Polda Bali dan Kodam IX/Udayana memberikan penghargaan kepada personel TNI Polri yang berprestasi selama bertugas di kesatuan masing-masing, acara pemberian penghargaan tersebut diikuti oleh sekitar 500 orang anggota TNI Polri, pada Kamis (31/8) di halaman belakang Mapolda Bali.

Kapolda Bali, Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose didampingi Kasdam IX/Udayana, Brigjen TNI, Stephanus Tri Mulyono mengatakan, kegiatan penyerahan penghargaan kepada personel TNI Polri yang berprestasi adalah merupakan bentuk penghargaan dengan tujuan untuk memberikan motivasi kepada personel yang berprestasi dan juga bagi anggota yang lainnya untuk lebih giat berlatih dan mengasah kemampuan sesuai keahliannya masing-masing.

Kapolda Bali memberikan Tropi kepada Briptu I Putu Sukarya Yasa, anggota Brimobda Bali yang berhasil meraih dua medali ( Medali perak pada pertandingan Judo piala Polri kls 66 kg Putra, katagori Polri dan meraih Medali Emas beregu putra), kemudian kepada Bripda I Dewa Gde Wisnu Baruna Dit Sabara Polda Bali yang berhasil meraih tiga medali ( Medali Emas Judo kls 90 kg Putra dalam kategori Umum, Medali Emas Judo Kls 90 kg Putra Katagori Polri dan Medali Emas Judo beregu Putra) sertasekaligus menjadi atlit terbaik se Indonesia.

Sedangkan penghargaan kepada prajurit TNI diberikan kepada Serka Dewa Yadi Putu Suteja yang berasil meraih dua medali Emas perorangan ( Match 2 dan Match 3) dalam lomba tembak Piala Kasad. Kemudia untuk atlit pistol Putri yang mendapatkan juara 3 beregu di Match 1 atasnama, Serka (K) Lusi Ribut, Sertu (K) Siti Raodah Rauf dan Sertu (K) Kadek Nova dan untuk Atlet Pistol Putra yang meraih juara I  Match 3 atas nama, Serta Dewa Yadi Putu Suteja, Kopda Singgih dan Kopda Lasalihu.

Selain pemberian penghargaan kepada personel Polri yang meraih prestasi pada kejuaraan Judo dan beladiri Kapolri Cup, Kapolda juga memberikan penghargaan kepada  anggota Polri pada Pemilihan Polri Teladan tingkat Polda Bali. Dalam acara tersebut, Kapolda berharap, pemberian penghargaan ini dapat mendorong para personel TNI Polri untuk dapat berkontribusi positif kepada masyarakat. Sehingga ke depan, prajurit TNI Polri dapat lebih dekat dan dicintai masyarakat dan disamping itu kegiatan yang dilaksanakan ini adalah merupakan bentuk kegiatan sinergitas TNI Polri untuk mempersiapkan diri dalam berbagai kegiatan International kedepannya di wilayah Provinsi Bali, termasuk kegiatan IMF di Nusa Dua sehingga dengan adanya even turnamen itu dijadikan sebagai moment untuk meningkatkan kemampuan diri dalam latihan serta menambah keterampilan lainnya dihadapkan tugas pokok kedepannya. Tugas pokok TNI Polri sudah jelas sehingga jika TNI Polri bekerjasama dalam menjaga keutuhan NKRI maka tidak akan ada kelompok-kelompok Radikal yang akan mengganggu atau merubah Ideologi Pancasila.

Dipenghujung acara pemberian penghargaan kepada personel TNI Polri yang berprestasi ditampilkan atraksi Karate dari Polwan Polda Bali, hiburan oleh TNI dan Polri serta foto bersama. Hadir dalam acara tersebut antara lain Kapolda Bali, Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose, Kasdam IX/Udayana, Brigjen TNI, Stephanus Tri Mulyono, Waka Polda Bali, Brigjen Pol I Gede Alit Widana, Danrem 163/Wirasatya, Kolonel Arh. I Gede Widiyana, S.H., Dan Lanud Ngurah Rai, Dan Lanud Ngurah Rai, para pejabat Kodam IX/Udayana, para pejabat Utama Polda Bali, para Kapolres se-Bali, perwakilan anggota AL, AU dan Polda serta PNS Polda Bali. (Pendam IX/Udayana)

Rabu, 30 Agustus 2017

Delegasi NDC India Kunjungi Kodam IX/Udayana.

Denpasar (balikini.net) - Delegasi National Defence College (NDC) India mengunjungi Kodam IX/Udayana pada Rabu (30/8)  diterima oleh Pangdam IX/Udayana beserta para pejabat teras Kodam IX/Udayana di Ruang Sthana Yudha Makodam IX/Udayana.

Delegasi  NDC India setingkat LEMHANAS ini terdiri dari 3 perwakilan negara asing (India, Srilangka dan Egypt) dengan 16 orang personel dipimpin oleh pimpinan rombongan, Shri Abhay Tripathi, IAS AddI Secy dan SDS (CS), NDC, rombongan Delegasi  NDC  tiba di Makodam IX/Udayana pada pukul 08.45 wita  diawali dengan pemberian hormat berjajar oleh regu jaga Makodam IX/Udayana kepada pimpinan rombongan dan selanjutnya di sambut oleh para pejabat teras Kodam antara lain  Kasdam IX/Udayana, Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono, Irdam IX/Udayana, Danrem 163/Wira Satya, Asrendam, Para Asisten Kasdam, Staf Ahli, LO-AL, LO-AU dan para Kepala/Komandan Satuan Kodam IX/Udayana.

Selanjutnya Delegasi NDC India didaulat  memasuki Ruang Sthana Yudha diterima oleh Pangdam IX/Udayana dan pada kesempatan tersebut Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, S.I.P. M.Sc., mengucapkan selamat datang dan terimakasih atas kunjungannya ke Kodam IX/Udayana. Pangdam berharap mudah-mudahan kegiatan seperti ini di samping sebagai sarana silaturahmi juga dapat dijadikan wahana pertukaran informasi  atas dasar persahabatan dan saling menghormati.

 Setelah memperkenalkan para pejabat teras Kodam IX/Udayana yang mendampinginya, Pangdam menyampaikan tugas pokok Kodam IX/Udayana yang mewilayahi tiga provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur adalah menegakkan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah darat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia di wilayah daratan Bali dan Nusa Tenggara.

Selanjutnya Pangdam menyampaikan,Indonesia dan India memiliki hubungan kerjasama diplomatik yang sangat baik dalam melangsungkan pembangunan ekonomi dan pertahanan masing-masing negara, maka dibutuhkan situasi yang kondusif. Salah satu peran strategis guna mendukung kelancaran pembangunan pertahanan tersebut adalah keberadaan Tentara Nasional di masing-masing negara. Untuk itu kunjungan semacam ini saya nilai sangat penting dalam rangka meningkatkan hubungan kerjasama antara Tentara Nasional Indonesia dengan Tentara Nasional India.

Melalui kunjungan resmi ini kita dapat bertukar informasi, saling memberi masukan atau semacam studi banding guna mengoptimalkan peran dan tugas   Tentara Nasional kedua negara. Jika Tentara Nasional di masing-masing negara dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik maka akan tercipta situasi yang kondusif antara Indonesia dan India khususnya, dan kawasan Asia pada umumnya. Demikian ujar Pangdam.

Pimpinan Delegasi NDC India juga mengucapkan terimakasih atas kesediaan Pangdam IX/Udayana beserta para pejabat teras Kodam IX/Udayana yang ditengah kesibukan bersedia menerima kunjungannya beserta rombongan sehingga sudah cukup banyak mendapatkan masukan tentang wilayah dan tugas pokok Kodam IX/Udayana.

Pada acara tersebut Delegasi NDC India juga diajak menyaksikan film, profil Kodam IX/Udayana dan dilajutkan dengan Tanya jawab terutama yang berkaitan dengan tantangan tugas yang dihadapi oleh Kodam IX/Udayana dan keberadaan kapal yang digunakan untuk menjaga keamanan wilayah laut yang menjadi tangungjawab Kodam IX/Udayana, serta tugas-tugas TNI dalam membantu Pemerintah Daerah sesuai dengan Undang Undang yang berlaku.
Demikian acara kunjngan delegasi NDC India dapat berjalan dengan lancar dalam suasana kekeluargaan diakhiri dengan pertukaran cindramata dan foto bersama. (Pendam IX/Udayana).
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved