-->

Rabu, 18 September 2024

Pedagang Mulai Tempati Pasar Negara Bahagia , Bupati Tamba : Semangat Baru untuk Meningkatkan Ekonomi Jembrana


Jembrana , Bali Kini -
Pasar Negara Bahagia  yang telah resmi dibuka ditandai soft opening kini mulai ditempati oleh para pedagang. Pantauan dilokasi , selasa ( 17/9) sebanyak 181 pedagang yang memiliki kios dan 220 pedagang dengan los telah pindah dan siap berjualan.


 Sementara , esoknya ( 18/9), pedagang isidentil yang saat ini berjualan dipasar ijogading secara bertahap juga akan pindah .  Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Jembrana untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta menyediakan fasilitas yang lebih nyaman dan modern namun tanpa meninggalkan kesan tradisional  bagi pedagang dan pembeli.

Perpindahan pedagang ke Pasar  Negara Bahagia  ini berjalan lancar dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah. Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan berbagai fasilitasi yang dibangun diPasar Negara Bahagia  bertujuan untuk menjadi pusat perekonomian dan niaga diKabupaten Jembrana. Dilengkapi dengan lapak yang lebih tertata, area parkir luas, serta fasilitas umum yang memadai, Pasar Negara Bahagia  diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan ekonomi yang lebih produktif dan teratur. Saat memantau proses perpindahan pedagang , Bupati Jembrana I Nengah Tamba memberikan semangat kepada para pedagang di pasar yang baru.

 Menurutnya ,  dengan bangunan pasar yang baru, pedagang harus lebih semangat lagi berjualan sehingga bisa meningkatkan perekonomian keluarga dan Jembrana.

“  Pasar Negara Bahagia hadiah dari kunjungan Presiden Jokowi ke Jembrana . Ini juga semangat  kebangkitan ekonomi Jembrana menuju Jembrana Emas 2026,” sebutnya .



Disisi lain , Sejumlah pedagang menyampaikan apresiasinya kepada Bupati Tamba karena telah memfasilitasi pedagang dengan tempat berjualan yang baru. Pedagang antusias memindahkan berbagai  dagangannya  ke pasar baru hingga malam hari agar bisa segera berjualan. ”Terimakasih kepada bupati, sudah dibuatkan pasar baru yang bagus seperti ini," ujar Bu Jero, pedagang  jajanan Bali.

Pedagang berharap dengan bangunan pasar yang  baru ini, pasar bisa lebih ramai sehingga perekonomian bangkit. Pedagang yang belum pindah ke pasar baru, diharapkan bisa lebih cepat pindah agar aktivitas niaga di pasar bisa lebih cepat pulih. ”Semoga rejeki dilancarkan,” ungkapnya.

Pasar  Negara Bahagia  yang dulu dikenal dengan   Pasar Umum  Negara  dibangun dengan alokasi anggaran dari pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR sekitar Rp 140 miliar. Pembangunan pasar yang dimulai pada bulan September 2023, sudah selesai dan bertahap pedagang sudah pindah dari tempat relokasi sementara ke pasar baru. 


Keberadaan Pasar  Negara Bahagia  usai direvitalisasi , tidak hanya sebagai pusat niaga tetapi juga sebagai pusat wisata. Karena sesuai tujuan awal, Pasar Negara Bahagia ini sebagai pasar tematik niaga dan wisata. Pendukung bisa datang ke pasar tradisional dengan gaya modern dari segi arsitektur, sarana dan prasarana yang ada. Termasuk berbagai fasilitas yang bisa dinikmati anak anak muda.

Pasar Negara Bahagia  ini, juga sebagai salah satu dari triangle yang digagas Bupati Tamba.

 Pasar  Negara Bahagia  sebagai pusat niaga dan wisata, ada juga Gedung Kesenian Ir. Soekarno sebagai pusat olahraga, seni dan budaya. Serta ada Pura Jagatnatha yang di kelilingi Kebun Raya, sebagai salah satu pura terbesar sebagai tempat peribadatan dan kegiatan keagamaan . ( abhi )

Kamis, 20 Juni 2024

Akademisi Unwar Dorong KWT Berperan Dalam Pengembangan Usaha Tani


Denpasar , Bali Kini
– Akademisi Universitas Warmadewa (Unwar) mendorong Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk berperan aktif dalam pengembangan usaha tani di Bali. Peningkatan produktifitas tenaga kerja wanita tani memiliki peran dan potensi yang strategis dalam mendukung peningkatan maupun perolehan pendapatan rumah tangga pertanian  dipedesaan


Akademisi Fakultas Ekonomi, Universitas Warmadewa (FE-Unwar), Ni Made Rustini,SE.M.Agb menyampaikan bahwa KWT memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mengembangkan usaha tani di Bali. "KWT memiliki anggota yang mayoritas adalah wanita, yang memiliki peran penting dalam keluarga dan masyarakat," kata Rustini saat ditemui di Denpasar pada Kamis (20/6). 


Rustini menyatakan KWT dapat berperan dalam berbagai aspek pengembangan usaha tani, seperti penyuluhan pertanian, pengolahan hasil panen, pemasaran produk pertanian, dan akses permodalan. "KWT juga dapat menjadi wadah bagi wanita tani untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang pertanian," paparnya.


Rustini menegaskan bahwa KWT perlu dibekali dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan untuk dapat berperan aktif dalam pengembangan usaha tani. "KWT perlu dilatih tentang budidaya tanaman, pengolahan hasil panen, manajemen keuangan, dan pemasaran," tuturnya.


Menurutnya, KWT juga perlu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan perguruan tinggi. "Kerjasama ini dapat membantu KWT dalam mendapatkan akses permodalan, pelatihan, dan teknologi pertanian," jelasnya.


Diharapkan, KWT di Bali dapat semakin berperan aktif dalam pengembangan usaha tani dan meningkatkan kesejahteraan petani. Guna memperkuat peran KWT, Rustini mengakui telah beberapa kali melakukan pembinaan kepada KWT.


Pembinaan KWT salah satunya telah dilakukan kepada Kelompok Wanita Buruh Tani (KWBT), Subak Mabi Desa Belantih pada 5 Juni 2024. Pembinaan dilakukan serangkaian program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).[rl/ar]

Senin, 19 Februari 2024

Rejeki Tahunan Penjual Ogoh Ogoh Mini Jelang Nyepi


Denpasar , Bali Kini
- Jelang hari raya Nyepi penjualan ogoh ogoh mini di sentra pedagang di kawasan Sempidi Badung ini sudah mulai marak dan peminatnya pun banyak dari kalangan anak kecil. Rejeki dadakan ini selalu hadir setiap tahunnya saat akan menyambut tahun baru Caka.

Pembeli pun banyak datang dari luar kota tak hanya dari Badung saja. Dibandrol dari harga puluhan ribu hingga ratusan ribu sesuai dengan besar kecilnya ogoh ogoh. Umumnya para pedagang berharap habis terjual sebelum Pengerupukan sehari sebelum hari raya Nyepi. "Biasanya mulai ramai pembeli, sehari sebelum upacara pengrupukan," aku salah seorang pedagang.[jr]

Sabtu, 17 Februari 2024

Wawali Arya Wibawa Buka Turnamen Futsal Buana Santi Cup 2024


 Ket foto : Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat membuka secara resmi Turnamen Futsal Buana Santi Cup 2024 yang digelar Karang Taruna Bhuana Santi, Desa Ubung Kaja, di Restu Futsal, Desa Ubung Kaja, Sabtu (17/2).


Denpasar , Bali Kini - Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa membuka secara resmi Turnamen Futsal Buana Santi Cup 2024 yang digelar Karang Taruna Bhuana Santi, Desa Ubung Kaja, di Restu Futsal, Desa Ubung Kaja, Sabtu (17/2).

Ketua panitia Turnamen Futsal Buana Santi Cup, I Putu Adichandra Suputra saat ditemui mengatakan turnamen futsal ini dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT ke-236 Kota Denpasar oleh Karang Taruna Buana Santi Desa Ubung Kaja.

Lebih lanjut dikatakannya, yang mana peserta dari turnamen ini diikuti sebanyak 12 tim/banjar dan dikhususkan kepada sekaa taruna yang ada di Desa Ubung Kaja dengan memperebutkan juara I, juara II, Jiara III dan Harapan I, serta top score untuk perorangan.

"Tentu kami berharap pelaksanaan ini dapat terus dilaksanakan sehingga dapat meningkatkan silahturahmi dan kebersamaan antar sekaa teruna di Desa Ubung Kaja," kata Putu Adichandra.

Sementara Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengapresiasi kegiatan turnament futsal yang digelar oleh Karang Taruna Buana Santi Desa Ubung Kaja.

"Kami atas nama Pemerintah Kota Denpasar, turut mengapresiasi atas digelarnya Turnamen Futsal Buana Santi Cup 2024 oleh Karang Taruna Buana Santi. Dan tidak hanya futsal, kegiatan apapun yang dilakukan oleh anak muda di Kota Denpasar selama itu membawa dampak yang positif, kami akan selalu mendukung,” pungkas Wawali Arya Wibawa usai membuka turnamen yang ditandai penendangan bola pertama.

Hadir pada kesempatan tersebut anggota DPRD Kota Denpasar, I Nyoman Gede Sumara Putra, Anggota DPRD Kota Denpasar, Agus Wirajaya, Anggota DPRD Provinsi Bali, Grace Anastasia Surya Widjaja, Perbekel Desa Ubung Kaja, I Wayan Astika, serta undangan lainnya. (Arm)

Rabu, 24 Januari 2024

Pemkot Denpasar Tanam 100 Lebih Pohon Perindang di Jalan A. Yani Utara, Ciptakan Suasama Asri Pasca Penataan.


Denpasar, Bali Kini -
Pemkot Denpasar melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) serta Kelurahan Peguyangan menanam kembali 100 pohon perindang di Jalan A. Yani Utara, Wilayah Kelurahan Peguyangan, Rabu (24/1). Hal tersebut dilaksanakan setelah pentaan Jalan, Trotoar dan Drainase tuntas dikerjakan. 


Turut hadir dalam giat tersebut Anggota DPR RI Dapil Bali, I Gusti Agung Rai Wirajaya, Kadis DLHK Kota Denpasar, Ida Bagus Putra Wirabawa, Camat Denpasar Utara, I Wayan Yusswara, serta undangan lainnya. 


Kadis DLHK Kota Denpasar, Ida Bagus Putra Wirabawa dalam kesempatan tersebut menjelaskan, penanaman kembali ini merupakan upaya untuk mengembalikan pohon perindang yang sebelumnya terdampaj penataan. Sehingga dengan penanaman kembali ini dapat memberikan kerindangan dan keasrian di Kawasan Jalan A. Yani Utara ini. 


Lebih lanjut dijelaskan, sebanyak lebih dari 100 pohon jenis tabebuya turut ditanam. Diharapkan nantinya seluruh masyarakat ikut menjaga dan merawat bersama pohon perindang ini, sehingga dapat memberikan suasana asri dalam berkendara atau berjalan kaki di kawasan tersebut. 


"Tentu dengan penanaman kembali ini kawasan Jalan A. Yani Utara kembali asri dan rindang, serta nyaman bagi penggunannya," ujarnya


Lurah Peguyangan I Gede Sudi Arcana memberikan apresiasi atas penanaman kembali pohon perindang di kawasan Jalan A. Yani Utara. Dimana, perbaikan dan penataan Jalan A Yani Utara ini merupakan perbaikan yang kembali dilakukan sejak hampir 30 tahun lebih tidak mendapatkan perbaikan yang segnifikan. 


“Tujuanya tidak lain adalah membuat rindang dan asri di sepanjang jalan A Yani Utara yang saat ini telah rampung diperbaiki. Acara kali ini kita pusatkan di SD Negeri 1 Peguyangan, dengan menanam pohon Tabebuya secara simbolis secara bersama-sama," ujarnya


Dia menambahkan, dengan penanaman inj diharapkan dapat menambah keindahan kawasan Jalan A. Yani Utara, serta mampu memberikan kenyamanan bagi penggunannya. 


“Kita harapkan dengan ditanamnya pohon perindang ini dapat menambah keasrian di sepanjang Jalan A Yani Utara, kedepan diharapkan dapat menanam lebih banyak lagi agar lingkungan semakin asri, mari kita rawat sama-sama pohon yang kita tanam ini, agar dapat betul-betul dapat bermanfaat nantinya.” pungkas Gede Arcana.


Salah satu warga Peguyangan, Budiasa mengaku sangat terbantu dengan rampungnya perbaikan jalan A Yani yang sudah sejak lama tidak dilakukan perbaikan.


 “ Sekarang sudah bagus jalanya, tidak berlubang, sehingga tidak membahayakan kami selaku warga ketika ingin pulang khususnya saat malam hari, apalagi dengan ditambahnya penataan trotoar drainase serta penanaman pohon perindang seperti saat ini ini menambah keindahan Jalan A Yani Utara,” ungkapnya.[r1]

Kamis, 21 Desember 2023

KETUT "MACAN" MUDIA PENSIUNAN MAYOR TNI KINI GELUTI TERNAK LELE


Karangasem, Bali Kini -
Banyak orang jelang memasuki atau telah pensiun/purnatugas dari tempat kerja merasa bingung kegiatan atau pekerjaan apa yang akan dijalani nanti. Ada yang istirahat santai di rumah saja, ngemong cucu, dan ada pula mengisi kegiatan usaha ekonomi untuk menambah pendapatan.


Adalah I Ketut Mudia yang kerap disapa “Macan” oleh teman-teman akrabnya, warga Kampung Bangras, Kelurahan Karangasem, Karangasem yang telah pensiun tahun 2019 lalu dari perwira TNI Angkatan Darat berpangkat Mayor memilih masa pensiunnya tidak diam santai dan ngemong cucu saja tapi semangat mengisi hidup dengan beralih geluti usaha ternak ikan lele. 


Semangat pantang mnyerah mengisi hidup Mudia banyak terinsiprasi dari semangat juangnya ketika masih aktif di TNI mulai dari bawah Secaba Milsuk Infanteri tahun 1983/1984.


Ditemui penulis Kamis (21/12/2023) di rumahnya Kampung Bangras, belakang SDN 3 Karangasem, Jalan Diponogoro Amlapura. Sembari memberikan makan ikan peliharaannya di tegalan belakang rumah tempat tinggalnya seluas sekitar 4 are, Mudia bers cerita terkait dirinya yang kini geluti kegiatan perternakan lele. 


Ia mulai menggeluti dunia peternak di tahun 2011 yakni dengan beternak babi yang jumlahnya mencapai puluhan ekor. Waktu itu dirinya masih aktif, dimana waktu pengelolaan ternaknya dibantu oleh sang istrinya, dengan memanfaatkan tegalan di belakang rumahnya. 


Karena akhir-akhir ini harga penjualan babi hidup, menurun dimana harga jual tidak sebanding dengan harga pakannya yang sangat mahal, sehingga dirinya memutuskan menjual babinya dengan harga murah dan beralih ke ternak jenis lele.


Kata Mudia, awal tahun 2023 pengetahuan ternak lele awalnya diperoleh dari dorongan menantunya Ni Kadek Mira Puspita Yanti yang juga Penyuluh Agama Hindu Kantor Kementeraian Agama Hindu Kabupaten Karangasem dapat informasi dari masyarakat peternak, karena prospek kedepan ternak lele cukup menjajikan, semua kalangan masyarakat bisa menkonsumsinya.


Dorongan menantu dan keluarga menjadi pelecut dengan kata “siap” semangat jiwa TNI-nya ketika masih aktif. “Saya belajar dari media sosial yutub dan media lainnya, tidak terlalu sulit memeliharanya yang penting ada air, kolam dan tekun, akhirnya saya tertarik juga”, ujar Mudia sembari menaburkan pakan ternak ke kolam ternak ikan peliharaannya.


Kini Mudia telah memiliki sebanyak 10 ribu ikan lele tersebar di 3 kolam ukuran 12 meter persegi, dan dalam jangka waktu setiap sekitar 3 bulan lele sudah siap panen di datangi para pelanggan. Bagi Mudia dan keluarga, pemberdayaan ekonomi keluarga sangat berarti menambah gaji pensiun kebutuhan ekonomi sehari-hari. 


Lokasi kolamnya sangat strategis menguntungkan karena tegalan belakang rumahnya berada di bantaran pinggiran sungai sehingga sirkulasi air sangat mudah dan tidak perlu membeli air dari PDAM. 


Terkait soal pemasaran hasil panen katanya tidak ada kendala bahkan sangat laris manis orderan. 


Untuk mengembangkan usaha, dirinya telah bersinergi dengan pengusaha ternak lele dari luar Kabupaten Karangasem yaitu Kabupaten Tabanan. Bibit lele dibeli dibawakan langsung oleh pengusaha tersebut, sedangkan sebaliknya panen lelenya dibeli oleh pengusaha tersebut. Pangsa pasar lele sehari-hari dibeli eceran oleh para pedagang pecel lele di Kota Amlapura langsung ke lokasi ternaknya. “Saya sangat kualahan menerima pesanan lele untuk konsumsi khususnya pesanan pengusaha dari Tabanan untuk dijual kembali memenuhi pesanan hotel dan restoran di Bali,” ujarnya. Lanjut Mudia, dirinya akan mengembangkan usaha ternak lelenya dengan membuat lagi beberapa tambahan kolam di areal tegalan masih kosong.


"Sekarang harga bibit lele perekor berkisar Rp275-300, sedangkan lele ukuran layak konsumsi berkisar seharga Rp20-25 ribu perkilogram, " tuturnya


Dirinya tidak sendirian mengelola ternak lelenya, ia dibantu oleh keluarga sang, istri Ni Luh Kertiwati, anak laki sematang wayangnya, I Gede Juliantara, dan menantu Ni Kadek Mira Puspita Yanti.


Bagi Mudia sangat senang menikmati sekali melakoni ternak lele disamping usaha ekonomi juga sambil rekreasi menemani momong kedua cucunya yang masih kecil menaburkan mekanan lele di kolam.


Cerita ke belakang tentang dirinya lakoni petani ternak, alumnus SMAN Karangasem (kini SMAN 1 Karangasem) angkatan tahun 1978 itu, tidak heran, Mudia kecil sudah akrab dengan dunia air sungai dan lumpur, karena semasa masih kanak-kanak dirinya hampir setiap hari membantu kedua orang tuanya sebagai petani sawah menanam kangkung. Maklum saudaranya banyak, orang tuanya hanya mengandalkan hidup dari garapan sawah.


Tutur Mudia kecil cukup mengharukan, untuk bawa bekal uang sekolah pagi sehari-hari dirinya harus menunggu dari jualan kangkung laku dulu ibunya di pasar Amlapura dekat tempat tinggalnya. (Komang Pasek Antara, Ami)

Sabtu, 25 November 2023

PUPAR Unud Berbagi Strategi Pengembangan Pariwisata Desa Tulungrejo


JATIM , Bali Kini -
Pusat Unggulan Pariwisata  Lembaga Penelitian dan Pengabadian kepada Masyarakat (PUPAR LPPM) Unud menerima kunjungan perangkat desa dikunjungi rombongan perangkat desa dari Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur Jumat (24/11). Rombongan beranggotakan 25 orang dipimpin Sekretaris Desa Tulungrejo Herdi Saxono bertujuan mendapatkan langkah-langkah praktis dan strategis pengembangan wisata perdesaan di desa tersebut.

Rombongan diterima peneliti PUPAR Unud Dr. I Made Sarjana, SP., M.Sc. dan Agus Muriawan Putra, STTPar,. M.Par yang berbagi strategi percepatan pengembangan pariwisata di desa tersebut. Dr. Made Sarjana menceritakan pariwisata perdesaan dibangun untuk menciptakan lapangan kerja dan juga kesempatan masyarakat desa sehingga masyarakat lokal dapat meningkatkan pendapatan keluarga. “Pariwisata perdesaan merupakan implementasi pembangunan pariwisata berkelanjutan juga harus memperhatikan kelestarian lingkungan serta didukung masyarakat setempat,” tegasnya. Ketua Lab. Subak dan Agrowisata itu menambahkan keterlibatan masyarakat mulai perencanaan, pelaksanaan, pengawasan hingga evaluasi menjadi factor kunci keberlanjutan pariwisata perdesaan termasuk di Desa Tulungrejo. 

Lebih jauh, Dr. I Made Sarjana memaparkan PUPAR Unud berupaya berkontribusi terhadap pengembangan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di seluruh pelosok nusantara. PUPAR hadir disejumlah provinsi maupun daerah tingkat II di Indonesia seperti Provinsi Maluku Tenggara, Kabupaten Merauke (Papua), Mahakam Ulu (Kaltim), maupun Kaimana (Papua Barat). “Kami juga terlibat pengembangan pariwisata di tingkat desa seperti pengembangan masterplan RATU BHASMA di Desa Babahan dan Masterplan “Astungkara” di Desa Angseri Kabupaten Tabanan. Kami berhasil mengidentifikasi keunikan potensi desa secara baik karena dukungan masyarakat sehingga tematik yang ditawarkan sebagai produk pariwisata menjadi spesifik dan inovatif,” tuturnya.

Agus Muriawan Putra, M.Par memberikan paparan yang menukik tajam terkait pariwisata perdesaan di Desa Tulungrejo. “Tulungrejo memiliki potensi wisata yang sangat beragam dan unik, seperti Pura Luhur Giri Arjuno, serta potensi pertanian seperti perkebunan dan peternakan,” tutur Dosen Fakultas Pariwisata Unud itu. Ditambahkan, pihaknya yang beberapa kali berkunjung ke Tulungrejo dengan tujuan perjalanan spiritual (tirtayatra) dan juga mendampingi mahasiswa praktek lapangan (PL) meyakini Desa Tulungrejo mampu dikembangkan sebagai destinasi wisata impian karena suasana perdesaan yang sejuk dan pemandangan yang indah. UMKM mendukung pengembangan wisata perdesaan, jelasnya, juga sudah berkembang baik seperti adanya olahan pangan lokal berupa camilan kering yang menjadi cendera mata. Ditambahkan untuk menakar seberapa jauh pariwisata mampu berkontribusi secara baik kepada desa memang perlu evaluasi dan penyusunan masterplan.

Iwan dan Eka Ayu Ananda mengapresiasi paparan peneliti PUPAR tersebut. Iwan menjelaskan pertemuan tersebut sesuai dengan ekspektasinya dalam kunjungannya ke PUPAR mendapatkan sesuatu yang bermanfaat. Disebutkan, ada dua kendala krusial dalam pembangunan pariwisata di Desa Tulungrejo yakni proses perizinan pengembangan DTW buatan yang berbelit, dan juga mengintegrasikan pengelolaan seluruh Daya Tarik Wisata dalam satu pintu dibawah pemerintahan desa. Agus Muriawan Putra menanggapi terkait rumitnya perizinan harus ditelusuri secara baik apa penyebabnya. Misalnya, peruntukan tempat yang dibangun tidak sesuai seperti kawasan pertanian/hutan lindung yang tidak seharusnya dialihfungsikan diusulkan pengembangan fasilitas pariwisata maka situasi semacam ini menghambat proses pembangunan. “Jadi rencana pembangunan disesuaikan dengan peruntukkan kawasan di Rencana Detail Tata Ruangnya, untuk itu dibutuhkan  penyusunan masterplan, “ tuturnya. 

Sementara itu, Dr. I Made Sarjana menyarankan dialog secara terbuka antara pemangku kepentingan pariwisata untuk mencari titik temu pengelolaan DTW secara integrasi. Diakhir pertemuan, perangkat desa Tulungrejo meminta penjelasan terkait mekanisme pengajuan kerjasama pengembangan pariwisata dengan PUPAR Unud. Acara tersebut ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dan foto bersama. (*)

Senin, 20 November 2023

Didepan PJ Gubernur ,Bupati Tamba Pamerkan hasil pengolahan Hutan Kelompok Pengelola Hutan Jembrana


Jembrana , Bali Kini 
- Bupati Jembrana I Nengah Tamba mendampingi Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya dalam tatap muka Pj. Gubernur Bali dengan Kelompok Pengelola Perhutanan Sosial di Wilayah UPTD( KPH Bali Barat) di Kelompok Tani Hutan Pulukan, Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Minggu (19/11) . Dalam acara itu, Pj Gubernur disuguhkan berbagai hasil perkebunan dan budi daya hasil pengelolaan lahan perhutanan oleh kelompok tani hutan Jembrana.


Turut hadir dalam acara tersebut  Sekda Kabupaten Jembrana, Dandim 16/17,  Staf Ahli, Asisten Sekda, beserta para Kepala OPD di Lingkup Pemkab Jembrana. 

Luas pengelolaan Kelompak  Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Barat seluas 37 ribu Hektar. Luasan lahan itu dengan dukungan Pemerintah Kabupaten Jembrana melalui SK Bupati untuk membangun  ruang kolaborasi lintas sektor ,mendampingi begitu banyaknya masyarakat yang dipercaya negara untuk mengelola hutan.


Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan ,  Pj Gubernur sudah bisa hadir untuk melihat bagaimana hasil dari pengelolaan hutan oleh kelompok  sebagai aktivitas bersama, sebagaimana tujuan yang telah ditetapkan  bersama. Ia juga merasa bangga akan hasil hasil lahan hutan yang diolah kelompok sehingga menghasilkan buah buahan yang mendukung komoditi Jembrana .

" Bapak Ibu sebagai petani, bapak ibu sebagai pendukung kebutuhan buah yang ada di Kabupaten Jembrana semoga ini tetap dipertahankan, " ucapnya 

Bupati Tamba juga menambahkan Kelompok Tani Hutan yang ditetapkan ini  resmi, dan sudah terlihat  hasilnya sekarang.

"Beberapa buah sudah sangat luar biasa tinggal ditambah variannya dan ini nanti merupakan bagian dari pada pendukung dari pada jembrana emas yang kita dambakan di tahun 2026, "ujarnya 

Dirinya juga mengingatkan Kelompok Tani Hutan (KTH)  sebagai Jaga Wana dan sampai hari ini harus dipertahankan.

"Saya minta seluruh kepada pemegang hak pengelola hutan ini, sekaligus juga sebagai pelindung dan penjaga hutan. Kita tidak mau lagi hutan kita  tercela dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, " tandasnya.

Disisi lain Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menyebut pentingnya keberadaan  hutan dengan segudang manfaat.  Tidak hanya daerah serapan air, juga bisa mengurangi emisi karbon.
 Selain itu ,  hutan disebutnya  juga bisa membuat masyarakatnya sejahtera , membuat masyarakatnya tersenyum dengan hasil yang luar biasa.

"Saya sangat bersyukur diajak Pak Bupati bertemu ditempat yang luar biasa ini dengan orang-orang yang hebat, yang mau merawat, menjaga bumi biar tetap lestari, " ucapnya

Dirinya juga mengatakan untuk mendukung kegiatan KTH ini,  Provinsi Bali siap  memfasilitasi Bibit untuk meningkatkan hasil dan nilai jual produk bagi Petani Hutan. 
 
"Terkait masalah bibit saya minta kadis KLH untuk memfasilitasi ketersediaan bibit untuk membantu bapak-bapak sekalian.
Harapan saya bibitnya juga yang difasilitasi bukan hanya sekedar bibit biasa, bibit-bibit yang unggul, bibit-bibit kualitas eksport sehingga ditanam dan hasilnya memiliki nilai jual tinggi," ujarnya


Selaku PJ Gubernur  Bali dirinya sangat bangga dan bersyukur bertemu dengan bapak-bapak Ibu-ibu yang hebat, yang mau merawat Bumi ini, menjaga bumi ini. 

"Saya minta tetap seperti itu, saya percaya kita semua mau menjaga, merawat Bumi, bumi itu akan menjadi baik dengan kita, kalau kita biarkan rusak nanti bumi marah," ucapnya


Terkait pengelolaan hutan Bali Barat, KPH Bali Barat menjadi satu-satunya KPH yang selama dua  tahun berturut turut mampu melaksanakan kewajiban pembayaran penerimaan negara bukan pajak dari sektor hasil hutan bukan kayu. 
KPH bali barat tahun 2023 awal dinobatkan sebagai KPH efektif versi kemetrian dalam negeri dan KLHK dengan capaian outcome tertinggi nasional.
 
 Sehingga  KPH Bali Barat mampu melaksanakan bersama masyarakat pengelola untuk hilirisasi produk hasil hutan bukan kayu. (Hum/rls)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved