-->

Senin, 07 Juni 2021

Sat Polairud Polres Karangasem Amankan Jalur Tikus di Pesisir, Ajak Masyarakat dan Nelayan Bekerjasama


Bali Kini, Karangasem -
Personel Sat Polairud Polres Karangasem dipimpin Kasubnit Binmas Air Sat Polairud Polres Karangasem Aiptu I Wayan Puspa, melaksanakan Patroli Sambang pesisir di seputaran pesisir Manggis tepatnya di pesisir Mendira Desa Sengkidu, Senin (7/6/2021) 


Pelaksanaan patroli pesisir saat ini diarahkan untuk menjaga kamtibmas wilayah hukum Polres Karangasem khususnya wilayah pesisir. Disamping itu juga dilaksanakan edukasi terhadap masyarakat terkait situasi Pandemi Covid 19 yang masih mewabah. 


Kasubnit Binmas Air Sat Polairud Polres Karangasem Aiptu I Wayan Puspa mengatakan jika keamanan wilayah pesisir merupakan tugas Sat Polair namun untuk lebih maksimal dalam menjaga keamanan dan ketertiban wilayah pesisir tentunya membutuhkan peran serta masyarakat secara luas, baik dari masyarakat pengunjung, masyarakat pesisir dan nelayan, temasuk perangkat desa setempat serta instansi terkait yang memanfaatkan wilayah pesisir untuk beroprasional. 


Lebih lanjut Wayan Puspa menjelaskan, "Atas dasar inilah melalui sambang pesisir mengajak masyarakat pesisir dan yang terkait untuk ikut menjaga kamtibmas dengan mengikuti aturan-aturan yang berlaku di masing-masing wilayah pesisir. Tetap menjaga tingkah-laku sehingga tidak menimbulkan gesekan antar masyarakat serta melaporkan bilamana menemukan kegiatan  yang dapat menimbulkan gangguan keamanan di pesisir, " Terangnya.


Terkait Protokol Kesehatan pihaknya juga tetap mengedukasi dan menyampaikan kepada masyakat agar selalu berpikir positif dan berupaya meningkatkan imunitas tubuh dalam pandemi Covid 19. Meskipun sebagian besar masyarakat sudah melaksanakan Vaksinasi Covid 19 sebanyak dua kali, tidak menutup kemungkinan masih bisa terpapar virus Corona. (Ami)

Bulan Bung Karno, Dispustaka Gelar Lomba Melukis "Seribu Wajah Bung Karno"


Bali Kini, Karangasem -
Memeriahkan Bulan Bung Karno dan HUT Kota Amlapura 2021 di Karangasem, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispustaka) Kabupaten Karangasem bekerjasama dengan Komunitas Literasi Karangasem (KLK) menggelar Melukis Seribu Wajah Bung Karno  dijadikan ajang. Peserta melibatkan dari kalangan anak didik SD/MI se-Kabupaten Karangasem.


Kepala Dispustaka Karangasem, Drs. I Wayan Astika, M.Si, Senin (7/6/2021) menjelaskan jika selain lomba Melukis Seribu Wajah Bung Karno, Dispustaka-KLK akan gelar lomba Mewarnai Gambar Bung Karno, pesertanya anak TK/PAUD se-Kabupaten Karangasem.


Penyelenggaraan Bulan Bung Karno bertujuan untuk menggali nilai spirit yang mengutamakan Pancasila dalam kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. “Ajang lomba memperkuat institusionalisasi nilai-nilai lokal kearifan lokal masyarakat dengan Pancasila serta memperkokoh inklusi sosial di tengah kontestasi nilai dan kepentingan yang mengarah kepada menguatnya rasa nasionalisme kebangsaan”, terang Astika.


Ketua Pantia Bulan Bung Karno, Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Dispustaka, I Ketut Suardana, S.H. menjelaskan persyaratan lomba Tema Melukis Seribu Wajah Bung Karno, Nasionalisme Jiwa NKRI dengan kriteria penilaian, ide (kesesuaian tematik konseptual), kreatifitas (keunikan dan daya cipta) dan harmoni (komposisi bentuk dan warna). Peserta melukis di atas kertas gambar ukuran A4, dan warna lukisan bebas.


Sedangkan lomba Mewarnai Gambar Bung Karno, tema Nasionalisme Jiwa NKRI dengan persyaratan; ukuran kertas gambar ukuran A4, warna crayon, dan gambar disediakan panitia. Kreteria penilaian meliputi, finishing (kerapian dan kebersihan), motorik (kecermatan/ketelitian) dan harmoni (komposisi warna). 


Ditegaskan Suardana, peserta lomba Mewarnai Gambar Bung Karno, memperlihatkan proses pengerjaan mewarnai utuh dalam bentuk rekaman video. 


"Karena masih suasana Pandemi Covid-19, kedua lomba dikirim kepada panitia secara online melalui email dispustaka21@gmail.com paling akhir tanggal 21 Juni 2021 mendatang, " Terangnya. 


Para pemenang I-III akan memperoleh hadiah berupa uang pembinaan dan souvenir. Sedangkan, penetapan dan penyerahan hadiah para pemenang akan digelar bertepatan dengan hari wafatnya Bung Karno tanggal 21 Juni 2021 mendatang.


Sementara Ketua Komunitas Literasi Karangasem, Dr. I Made Regeg, S.Pd, M.Pd, mengatakan melalui chat whatsaap, lomba Melukis Seribu Wajah Bung Karno, hal ini akan mampu meningkatkan rasa nasionalisme bagi anak dari usia dini. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai jasa para pahlawannya.


“Selain mengasah kreativitas dan menggali bakat anak sejak dini, lomba mewarnai bagi anak usia prasekolah juga bermanfaat melatih anak mandiri, kemampuan fokus, disiplin, lapang dada, dan berkenalan dengan lingkungan baru” ujar Regeg. (Ami)

Minggu, 06 Juni 2021

100 hari Kerja, Bupati Tamba Beberkan Capaian Program


Bali Kini , Jembana -
Bupati Jembrana  I Nengah Tamba  dan Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna   membeberkan capaian berbagai program  selama masa 100 Hari Kerja Kepemimpinan Tamba- Ipat.


Menurutnya ,  kurun waktu 100 hari digunakan membangun pondasi kokoh untuk mewujudkan mimpi besar dalam visi yang diutarakan pada saat kampanyenya, mewujudkan masyarakat Jembrana bahagia berlandaskan Tri Hita Karana dengan misi 'Nangun Sad Kerthi Loka Jembrana' .


Selanjutnya, bangunan akhir dari visi misi itu adalah terwujudnya masyarakat jembrana yang maju dan bahagia , diimplementasikan lewat sejumlah  terobosan dan beragam kemudahan.


Dijelaskannya, 100 hari kepemimpinan Tamba - Ipat telah meluncurkan inovasi program  yang memiliki konsep pelayanan untuk masyarakat .Seluruhnya ditujukan untuk memudahkan akses  masyarakat serta mendekatkan pelayanan.


Mulai dari  aplikasi kedaruratan JES ( Jembrana Emergency Service) , program JKJ Plus serta inovasi layanan Dokter Sayang (  dokumen terlengkap saat bayi pulang ) , yang memberikan kemudahan pengurusan dokumen bagi pasien pasca  melahirkan di RSU Negara .

" Berbagai terobosan itu wujud komitmen kerja kita kepada masyarakat.  Hal itu  untuk memberikan kemudahan akses serta mendekatkan pelayanan kepada mereka, " kata Tamba dalam paparannya menandai 100 hari kerja kepemimpinan di Stage Pura Jagatnatha sabtu malam ( 5/6/2021).


Lebih lanjut, Bupati Jembrana  menjelaskan beberapa jalinan kerjasama ( MOU ) telah dibangun dengan berbagai pihak. Ia menyadari ,  PAD  Jembrana salah satu terkecil  di Bali. Karena itu ,  investasi yang masuk itu diharapkan menumbuhkan ekonomi sekaligus membantu  menggenjot PAD yang masuk.


Ia mengatakan , promosi potensi investasi kepada investor telah  dilaksanakan. Demikian pula jalinan komunikasi dan penyampaian usulan bantuan kepada pemerintah pusat.

 

" Jadi ketika kita  bekerja mesti  melihat dulu  fakta sesungguhnya. Kita punya uang atau  tidak. Kalau  tidak punya uang tidak mungkin kita bisa kerja. Kemudian sisi birokrasi, keduanya  sebagai ekosistem pemerintahan.

Saya melihat potensi Jembrana ini bagus.Tinggal bagaimana menggalinya agar jadi pemasukan," papar Tamba.


Sebagai contoh Tamba menyebut perda perda yang yang lama perlu diperbaiki untuk menambah PAD. Contohnya perda penyewaan aset nilainya sangat murah, menara ( tower) banyak sekali di Jembrana serta tambak juga banyak tapi kecil sekali pendapatannya.


 " Kita ingin Menambah PAD tapi disatu sisi kita tidak punya aturan agar ada pemasukan/ retribusi . Ini yang ingin cepat kita selesaikan , " tandasnya.


Disektor pertanian , Tamba menyebut kakao Jembrana  sangat potensial sebagai produk hasil pertanian Jembrana yang sudah mendunia. Hanya saja saat ini masih parsial diantara para UMKM. . Belum merupakan satu kesatuan   kakao produk Kabupaten  Jembrana. 


“  formulanya akan kita cari , sehingga ada kontribusi lebih untuk daerah .Sehingga ketika ada perdagangan nasional maupun eksport , ada retribusi masuk, " jelasnya.


 Sebagai bahan evaluasinya , Ia menyadari potensi pariwisata di Jembrana sangat kecil. Justru sektor perikanan yang menjadi unggulan di Jembrana . “ Selama 100 hari ini kita sudah banyak mendekatkan diri dengan para investor, serta mejalin kedekatan pula dengan pemerintah dari provinsi hingga kepusat. Astungkara, hingga sampai hari ini kita sudah banyak melakukan MOU dengan perusahaan besar yang hasilnya nanti akan mampu meningkatkan PAD Jembrana , “ beber Bupati asal Desa Kaliakah ini .  

 

Selain capaian, Bupati Tamba juga memaparkan berbagai mimpi besarnya hendak dilaksanakan untuk membangun Jembrana kedepan. Mulai dari pembangunan sirkuit all in one di Desa Pengambengan  , wisata spiritual di Tibu Kleneng Perancak , pembangunan krematorium diKaliakah, pembangunan gedung perpustakaan yang baru ,  penataan sungai ijogading hingga membangun rumah tenun sebagai sentra tenun di Jembrana.


 Termasuk pula merampungkan investasi perusahaan perikanan di Perancak. “ Jika ini terwujud , hasilnya 3-4 tahun kedepan akan kelihatan . Jadi mohon doa restunya , karena dengan ini akan mampu membuka 2000-3000 lapangan kerja, serta ekonomi Jembrana bisa bergerak dan bangkit, “paparnya . 

 

Guna merealisasikan berbagai program itu Bupati Tamba menyebut dukungan dari seluruh OPD diperlukan . Apresiasi juga diberikannya kepada masyarakat Jembrana,  atas perjuangan bersama dirinya bersama patriana krisna dapat memimpin untuk mengawal perubahan di Bumi Mekepung 

. "Saya  berterimakasih atas dukungan tersebut. Kepada OPD yang langsung saya ajak "ngegas"  kerja   merealisasikan berbagai program sesuai visi misi. Terimakasih pula kepada   masyarakat Jembrana . Atas ijin dan perjuangan masyarakat Jembrana, saya dan Ipat dilantik 100 hari yang lalu menjadi bupati dan wakil bupati," ucapnya.


Acara penyampaian capaian 100 hari kepemimpinan Tamba- Ipat dihadiri terbatas oleh jajaran forkopimda, perwakilan investor , koalisi partai pendukung dengan menerapkan protokol keshatan ketat serta sejumlah pembatasan undangan yang hadir . Turut juga hadir anggota DPR RI AA Bagus Adhi Mahendra , konsulat  jenderal India di Bali  Prakash Chand. Bagi Tamba-Ipat ,  Pemaparan 100 hari ini , sekaligus momentum memberikan gambaran kepada berbagai pihak tentang apa yang sudah dan akan diperbuat. Serangkaian acara itu , juga dilaksanakan penandatangan MOU Pemkab Jembrana dengan beberapa instansi . Diantaranya ,  kantor wilayah direktorat jenderal perbendaharaan Provinsi Bali , PT ASDP Indonesia Ferry ,  MOU dengan lima kampus terkait pendidikan dan kewirausahaan ,  MOU antara PT Surya Sanjaya dan PT Bima Sakti Junlio dengan 3 bendesa adat  diantaranya bendesa adat kertajaya Pendem, bendesa Pekutatan serta Bendesa Adat Melaya disaksikan Bupati dan perwakilan Perusda Provinsi Bali.  


Ikut dilaunching malam itu ,   market place Jembrana , aplikasi yang memudahkan UMKM dan masyarakat Jembrana bertransaksi . Launching ditandai dengan pemesanan online pertama oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Jembrana , Ny . Chandra Tamba. ( abhi/r2 )


Bangkitkan Kembali Kepedulian Masyarakat Terhadap Kebersihan Lingkungan Walikota Jaya Negara Ajak Komunitas Sungai Denpasar


 Teks Foto : Walikota Denpasar, IGN. Jaya Negara saat menyerahkan sembako kepada KPS Kota Denpasar secara simbolis, Minggu Siang (6/6) di Warung Subak Peguyangan.


Bali Kini , Denpasar - Guna menggugah kembali kepedulian masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan terutama sungai di masa pandemi ini, Walikota Denpasar, IGN. Jaya Negara melakukan tatap muka bersama 35 Komunitas Peduli Sungai (KPS) Denpasar sebagai garda terdepan kelestarian sungai, Minggu siang (6/6), di  Peguyangan Denpasar.


Tampak hadir juga dalam kesempatan ini, Anggota DPR RI, Dapil Bali I Gusti Agung Rai Wirajaya, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Dandim 1611/Badung Kolonel Inf I Made Alit Yudana, Plt. Sekda Kota Denpasar, I Made Toya, Kepala Badan Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida Maryadi Utama dan OPD terkait lainya.


Walikota Jaya Negara  dalam kesempatan ini mengatakan, tatap muka yang dilaksanakan secara sederhana ini masih dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia dan bulan Bung Karno.


“Saya berharap agar di masa pandemi,  KPS Kota Denpasar dapat berperan nyata untuk mengembalikan pemahaman masyarakat mengenai fungsi wilayah sungai dalam menopang kehidupan masyarakat. Bila kebersihan dan kelestarian aliran sungai terjaga hingga bermuara kelaut akan sanggup menghidupi masyarakat,” ujarnya.


Lebih lanjut di katakan, Sungai bukan sebagai tempat membuang sampah, itu menjadi agenda penting KPS Denpasar yang secara berkesinambungan memberikan edukasi kepada masyarakat.


“Kebersihan sungai di Denpasar merupakan salah satu visi dan misi saya, kedepan saya ingin sungai-sungai yang ada di Denpasar bersih semuanya dan di tata dengan indah, untuk itu saya mengajak seluruh element baik itu pemerintah, tentara, komunitas untuk ikut serta berjalan bersama bahu membahu menjaga lingkungan dan sungai untuk tetap bersih," kata Jaya Negara


Selain itu juga dalam kegiatan ini juga di serahkan bantuan sembako kepada para komunitas peduli sungai Denpasar yang merupakan bantuan dari Anggota DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya secara simbolis oleh Walikota Jaya Negara, Wakil Walikota Arya Wibawa kepada KPS Denpasar. (ays/r1).

Baleganjur Duta Denpasar di PKB XLIII Tampil Apik dan Memukau. Bawakan Karya Tabuh Menur Tiga Sakti.

 


Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama istri, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Pj. Sekda Kota Denpasar, I Made Toya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan saat memberikan dukungan pada Perekaman Lomba Baleganjur Sekeha Tampak Swara Kencana, Banjar Tampak Gangsul, Duta Kota Denpasar pada PKB XLIII di Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Center, Sabtu (5/6).
 


Bali kini , Denpasar - Sebutan Denpasar sebagai kota berwawasan budaya memang bukan hanya sekadar kata. Pasalnya, pada gelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIII Tahun 2021 ini seluruh duta kesenian Kota Denpasar sukses tampil apik dan  maksimal. Bahkan, Duta Baleganjur Denpasar yang diwakili Sekeha Baleganjur Tampak Swara Kencana, Banjar Tampakgangsul ini tampil 'Nyakcakin' pada Perekaman Lomba Baleganjur PKB XLIII di Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Center, Sabtu (5/6). 


Hadir langsung untuk memberikan dukungan yakni Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama istri, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Pj. Sekda Kota Denpasar, I Made Toya, Kadis Kebudayaan IGNB. Mataram dan Kabag Humas dan Protokol Dewa Gede Rai dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. 


Dalam kesempatan tersebut baik Walikota Jaya Negara dan Wawali Arya Wibawa mengaku terkesima atas penampilan Baleganjur Duta Kota Denpasar. 


"Mantap, luar biasa Baleganjur Kota Denpasar," ujar Jaya Negara


Pihaknya mengatakan bahwa penampilan Baleganjur Duta Kota Denpasar sudah sangat baik dan apik. Dimana dari segi teknik, pukulan, penjiwaan serta gerakan sudah sangat atraktif dan mampu dibawakan dengan baik. 


"Sangat atraktif, kalau istilah Balinya nyakcakin, astungkara bisa juara," ujar Jaya Negara


Hal senada juga disampaikan Wakil Walikota Arya Wibawa. Pihaknya mengaku tidak bisa berkata apa atas penampilan Baleganjur Duta Kota Denpasar ini. 


"Tidak bisa ngomong apa, pokoknya Denpasar mantap luar biasa," jelasnya


Bahkan Jaya Negara dan Arya Wibawa pun kompak bersama seluruh sekeha Baleganjur Tampak Swara Kencana melontarkan pantun dengan penuh semangat. 


"Ke Pasar Meli Kaos, Denpasar Ne Bos," ujar Jaya Negara dan Arya Wibawa disambut gembira seluruh sekeha Baleganjur Tampak Swara Kencana, Banjar Tampak Gangsul. 


Kordinator Sekeha, I Made Buana mengatakan, dalam ajang PKB ini Sekeha Gong Tampak Swara Kencana yang dipercaya menjadi Duta Kota Denpasar  membawakan garapan tabuh berjudul Menur Tiga Sakti. 


Dikatakan Buana bahwa Menur Tiga Sakti menekankan pada permainan tempo, melodi, ritme, dinamika serta gerak yang atraktif  dengan mengarah ke tema dan konsep menjadi unsur  penting dalam wujud karya karawitan baleganjur ini.  


Dikatakanya, Menur Tiga Sakti merupakan pengejawantahan dari unsur-unsur musikal yang dibingkai oleh Satyam, Sivam, dan Sundaram. Hal ini direfleksikan pada tiga pohon yang menjadi kayu utama di sebuah “Setra”. Pohon tersebut adalah pohon Kepuh, pohon Kepah, dan pohon Rangdu. 


Dimana, Pohon Kepuh mewakili sifat keras yang mengacu kepada kecepatan tempo serta dinamika tegas dan meledak-ledak, pohon Kepah mewakili sifat lembut yang diaplikasikan pada alunan melodi yang mengalir dan ritme yang unik, serta pohon Rangdu sebagai penyeimbang atau penyelaras yang diaplikasikan pada bagian - bagian transisi karya ini. 


"Menyatunya ketiga kekuatan ini mampu membangun kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang untuk menuju kehidupan yang harmonis. Terwujudnya keharmonisan atau kosmik sebagai wujud “purna jiwa” yang bernafaskan “wana kertih”," pungkasnya. (Ags/r1).

Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Bupati Suwita Konsisten Perangi Sampah Plastik

 


Bali Kini , Klungkung -
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta memperingati Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia Tahun 2021 dengan beberapa rangkaian kegiatan di  TOSS Center, Dusun Karangdadi, Desa Kusamba Kecamatan Dawan Klungkung, Sabtu (5/6/2021). 

Turut hadir dalam Kegiatan tersebut, Ketua TP PKK Kabupaten Klungkung Ny. Ayu Suwirta, Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra dan undangan terkait lainnya. 


Serangkaian kegiatan tersebut yaitu penanaman pohon di sekitar area masuk TOSS Center, penandatanganan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Klungkung dengan Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI), serah terima bantuan sarana persampahan oleh APSI, kegiatan Gema Tansaplas oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Klungkung dan kegiatan penyemprotan eco-enzym menyasar TPA Sente, Pasar Galiran dan seputaran kota Semarapura yang dilepas langsung oleh Bupati Klungkung. 

Bantuan sarana pengelolaan persampahan oleh APSI tersebut berupa mesin conveyor, jembatan timbang (Platform Set Truck Scale), dan dua unit timbangan digital. Sedangkan kegiatan Gema Tansaplas oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Klungkung berupa pembersihan sampah plastik di sekitar area TOSS Center Karangdadi. 


Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemkab Klungkung selalu berupaya untuk menyelamatkan lingkungan dari hal terkecil sampai hal terbesar, dari yang tidak kelihatan sampai yang kelihatan, dari yang tanpa dana sampai ke yang ada dana. “Mari bersihkan ldan jangan kotori lingkungan kita dengan sampah plastik”, ajak Bupati Suwirta. 

“Mari tanamkan mindset kita, jika lingkungan bersih maka kita semua menjadi sehat, karena jika lingkungan kotor, biaya kesehatan akan menjadi semakin besar, tidak hanya uang tapi nyawa pun taruhannya," ujar Bupati Suwirta. 

Bupati Suwirta apresiasi kepada PKK Kabupaten dan Kepolisian Resort Klungkung serta semua pihak yang sudah berpartisipasi dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan Di Kabupaten Klungkung.


Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2021 akan dilanjutkan dengan beberapa kegiatan. Gerakan Bersama Membersihkan Sampah Plastik akan dilanjutkan oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Klungkung dan jajarannya serta instansi terkait lainnya pada  tanggal 21 Juni 2021 bertempat di Kawasan Pura Watu Klotok Kecamatan Klungkung. Gerakan Bersama Penanaman Pohon akan dilanjutkan pada 21 Juni 2021 di kawasan Desa Gelgel, Klungkung.


Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Pemkab Klungkung Ketut Suadnyana selaku Ketua Panitia menyampaikan bahwa dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Se-dunia tahun 2021 mengambil tema restorasi lingkungan, yakni mengembalikan ekosistem ke awal dengan langkah-langkah dan upaya-upaya pencegahan dan pelestariannya. 


Penandatangan kerjasama tersebut dilakukan antara Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dengan Ketua DPD APSI Bali Nusa Tenggara Putu Ivan Yunatana. Seusai penandatanganan dan serah terima bantuan, Bupati Suwirta menyerahkan bantuan bibit pohon cempaka, mahoni, cabai buya secara simbolis kepada masing-masing Ketua dan Wakil Ketua Organisasi Kewanitaan yang ada di Kabupaten Klungkung serta menyerahkan bantuan vitamin kepada petugas kebersihan.*


Sabtu, 05 Juni 2021

Fraksi Gerindra Pertanyakan Alasan Gubernur Pisahkan Bagian Kearsipan dan Perpustakaan


Bali Kini ,Denpasar -
Menanggapi Raperda Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 10 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Fraksi Partai Gerindra menanggapi masih ada beberapa hal penjelasan secara ditail oleh Gubernu I Wayan Koster pada agenda Paripurna berikutnya.


Fraksi Gerindra menilai raperda tersebut merupakan langkah dalam rangka mengefektifkan dan mengefesienkan birokrasi agar maksimal dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, hal itu tentu sangatlah didukung.


Namun, perlu dicermati lebih mendalam lagi Raperda tersebut, di mana Perpustakaan digabung dengan Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olah raga. Begitu juga Arsip Daerah yang digabung dengan Dinas Kebudayaan. 


Perpres Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah Pasal 18 ayat 4, menyatakan bahwa Kearsipan dan Perpustakaan adalah serumpun. 


"Mohon penjelasannya, mengapa kedua lembaga tersebut dipisah? Perlu disadari bahwa kita sangat lemah dalam hal kearsipan, keadministrasian, dan dokumentasi. Sadar dengan kelemahan tersebutlah maka, Pemerintah Pusat membentuk Badan Kearsipan dan Perpustaan yang serumpun," terang I Ketut Juliarta, SH., Menyampaikan pandangan dari Fraksi Partai Gerindra.[ar/r5]

Fraksi Gerindra DPRD Bali Berharap Desa Adat Lebih Otonom dan Mandiri


Bali Kini , Denpasar -
Fraksi Partai Gerindra DPRD Bali, berharap adanya Raperda Provinsi Bali tentang Baga Utsaha Praduwen Desa Adat di Bali, berharap dapat menjadikan desa adat lebih otonom dan mandiri.


Itu disampaikan Fraksi Partai Gerindra menanggapi penyampaian penjelasan Gubernur terhadap Raperda Provinsi Bali tentang Baga Utsaha Praduwen Desa Adat di Bali, di gedung Dewan Provinsi Bali. 


Pada prinsipnya Fraksi Gerindra mengapresiasi Raperda tersebut karena Desa Adat merupakan unit pemerintahan yang dikelola oleh Masyarakat Adat dan mempunyai hak untuk mengurus wilayah (hak ulayat) dan kehidupan masyarakat dalam lingkungan Desa Adat. 


"Dengan dibentuknya Perda Baga Utsaha Padruwen Desa Adat (BUPDA), kami Fraksi Gerindra berharap Desa Adat lebih otonom dan mandiri," demikian I Ketut Juliarta, SH., Menyampaikan pandangan dari Fraksi Partai Gerindra.


Namun, kata Juliarta dengan dibentuknya Perda BUPDA ini jangan sampai berbenturan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), ataupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 


"Jangan sampai ada kesan negara dalam negara yang akan memunculkan conflic of interest karena benturan ini sudah pernah terjadi di beberapa Desa Adat yang ditindak oleh Saber Pungli Kepolisian," kesannya mengingatkan.


Selanjutnya dibacakan Pasal 13 huruf c Ranperda BUPDA yang berbunyi “mengembangkan kerjasama usaha Desa Adat dengan Desa Adat lain/dan atau dengan pihak ketiga”. Sesuai penjelasan Raperda ini yang dimaksud pihak ketiga adalah pihak swasta. 


"Pertanyaannya adalah dimanakah posisi pemerintah apabila misalnya, Desa Adat mengelola sumber daya sejenis Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), sejenis Perusahaan Daerah Pasar (PD Pasar), atau sejenis Perusahaan Daerah Parkir (PD Parkir) yang sudah diatur dalam Peraturan Perundang-Undangan, Perda, atau Perbup/Perwali? Mohon penjelasannya," bebernya.


Fraksi Gerindra berpandangan bahwa di Desa Adat selama ini sudah ada Lembaga Perkreditan Desa (LPD), sedangkan dalam Ranperda BUPDA ini sangat memungkinkan BUPDA untuk membentuk usaha yang bergerak di sektor keuangan yang mirip dengan LPD. Bagaimanakah posisi LPD terhadap BUPDA?


Fraksi Gerindra tidak menginginkan LPD yang sudah terbukti mampu melindungi dan meringankan Desa Adat dengan Masyarakat Adatnya dalam menjalankan upacara adat maupun perbankan, menjadi saingan atau disaingi oleh sektor usaha yang sama dari BUPDA.[ar/r5]

Pandangan Fraksi Demokrat DPRD Bali Tentang BUPDA


Bali Kini ,Denpasar -
Raperda tentang Baga Utsaha Padruen Desa Adat (Bupda), Fraksi Partai Demokrat DPRD Bali sangat mengapreasi usulan Raperda tersebut yang diusulkan Gubernur Bali I Wayan Koster. 


Dalam hal ini, Fraksi Partai Demokrat memandang perlu Perda BUPDA sebagai amanat PERDA No 4 Tahun 2019 Tentang Desa Adat, untuk melakukan penguatan peran dan fungsi Desa Adat.


I Komang Nova Sewi Putra,SE.,membacakan pandangan dari Fraksi Demokrat, mengatakan bahwa Raperda BUPDA yang terdiri dari XV Bab dan 67 Pasal, secara tersirat maupun tersurat terdapat indikasi bahwa Raperda ini berpeluang besar untuk membuka ruang.


"Atau paling tidak ruang diskusi bagi eksistensi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang sudah mapan dan manfaatnyapun sudah sangat dirasakan oleh Masyarakat Adat," baca Komang Nova, didengarkan Ketua Dewan Sidang Paripurna Adi Wiryatama dan Wagub Cok Ace.


Disampaikannya, bahwa masih perlunya ada penjelasan yang disampaika  Gubernur dalam ketentuan Pasal 10 ayat (1), Pasal 12 ayat (3), Penjelasan Umum Pasal 12 huruf e, Pasal 16 ayat (1), Pasal 19, Penjelasan Pasal 19 huruf b, Penjelasan Pasal 21 Huruf b dan seterusnya.


Bahwa mengingat di Desa sudah ada Badan Usaha Desa (Bumdes) sesuai program Pemerintah Pusat, sedangkan Raperda ini merupakan pintu masuk atau ruang bagi Desa Adat untuk mendirikan BUPDA. 


Fraksi Demokrat mengkhawatirkan akan terjadi persaingan yang tidak sehat dan tidak harmonis antara Bumdes dan BUPDA karena subyek dan obyek hampir sama yaitu masyarakat yang sama karena selain sebagai Penduduk Administrasi juga sebagai Anggota Masyarakat Adat seperti yang kita lihat bersama sekarang ini adanya dualisme antara Kepala Desa/Perbekel dengan Bendesa Adat, mohon penjelasan. 


Ketentuan pada Pasal 24 Ayat (3) Masa jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diperpanjang paling banyak 2 (dua) kali berturut-turut.

Fraksi Partai Demokrat berpandangan bahwa dengan redaksi semacam ini dapat dimaknai bahwa masa perpanjangan masa jabatan bisa 2 kali, sehingga kalau diakumulasikan menjadi maksimal 3 kali.


"Mohon dijelaskan, atau mohon diperbaiki redaksinya menjadi: “Dapat diperpanjang paling banyak 1 (satu) kali masa perpanjangan”, tegasnya.


Pasal 26 ayat (1) diperbaiki redaksinya menjadi seperti: ditambahkan prasa”seperti”.

Mohon dijelaskan maksud dan tujuan dicantumkannya lembaga baru seperti dimaksud dalam Pasal 58 ayat (3) dan pejelasan umum: Rekening sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dibuka pada Labda Pacingkreman Desa Adat setempat atau Bank Umum. 


Serta, Penjelasan Umum yang berbunyi ”Yang dimaksud dengan Labda Pacingkreman Desa Adat yang selanjutnya disebut LPD merupakan Lembaga Perkreditan Desa milik Desa Adat yang berkedudukan di Wewidangan Desa Adat serta diakui keberadaannya berdasarkan Hukum Adat.


"Mengapa serta merta ada lembaga Labda Pacingkreman Desa Adat?, padahal baik dalam ketentuan umum maupun ruang lingkup Raperda dan batang tubuh tidak diatur," ungkapnya.


Selanjutnya Fraksi Partai Demokrat berpandangan bahwa secara Legal drafting bahwa Raperda yang terdiri dari XV Bab dan 67 Pasal sudah sesuai dengan UU No 12 Tahun 201, tentang tata cara pembentukan peraturan perundang-undangan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80, Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah.


Urgensi pembentukan Raperda BUPDA sesuai dengan amanat Perda No 4 Tahun 2019 Tentang Desa Adat, maka Fraksi Partai Demokrat memandang bahwa sudah sepatutnya bagi Saudara Gubernur bersama Dewan untuk bersama-sama segera melanjutkan pembahasan Raperda ini untuk bisa ditetapkan menjadi Perda.


"Setuju bahwa Raperda Baga Utsaha Padruen Desa Adat ini untuk dapat dibahas lebih lanjut  sesuai mekanisme dan prosedur yang ada agar bisa mendapatkan persetujuan bersama guna ditetapkan menjadi Perda," jelas Komang Nova, membacakan.[ar/r5]

Pemuda Asal Desa Abang Tewas Tertimpa Pohon Yang Ditebangnya


Bali Kini, Karangasem -
Nasib naas dialami I Made Rini (27) warga asal Banjar Dinas Kangkaang, Desa Kertamandala Kecamatan Abang, Karangasem yang kehilangan nyawanya saat hendak memotong pohon, Sabtu (5/6/2021). 


Menurut laporan yang di rilis Polsek Abang, kejadian dimulai ketika ada permintaan dari seorang warga untuk memotong pohon kayu Gondang disalah satu kebun milik warga yang berada di belakang Pura Bedugul di Banjar Dinas Kangkaang. Korban dihubungi lewat kakak korban yakni I Nengah Mertayasa, sekitar pukul 08.30 Wita. 


Nengah Mertayasa mengajak dua rekan lainnya yakni I Nyoman Yasa Dan I Gede Tiga untuk ikut membantu menarik pohon. Sementara korban bertugas untuk memotong pohon menggunakan gergaji mesin.


Namun naas, saat pohon tumbang bagian pangkal pohon terpental kemudian mengenai dada korban. Korban kemudian tersungkur dalam posisi tengkurap dengan  pohon masih berada di atas korban. Ketiga rekannya kemudian bergegas menyelamatkan korban dengan cara memotong kayu yang menimpa korban.


Setelah berhasil membangunkan korban dan memberi air minum, korban kemudian diangkat dan dilarikan ke Puskesmas Abang 2. "Saat korban diangkat dan dibawa sampai ke pinggir jalan, korban sempat alami muntah-muntah, namun sayang ketika sampai di Puskesmas korban sudah dinyatakan meninggal dunia" Ungkap Kapolsek Abang, AKP I Kadek Suadnyana ketika di konfirmasi. 


Petugas dari Polsek Abang yang mendapat laporan tersebut segera turun untuk mengecek ke lokasi namun TKP sudah dalam keadaan rusak akibat banyak warga yang berdatangan dan berlalu lalang. Peristiwa ini terjadi diduga akibat medan yang sulit untuk memotong pohon.

"Kemungkinan juga posisi korban cukup sulit sehingga tidak bisa menghindar, disamping membawa beban berat dari sensor, "imbuh Suadnyana. (Ami)

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved