-->

Senin, 21 Juli 2025

Remaja Asal Abang Jadi Korban Penusukan Usai Cekcok Di Labmilk, Dilarikan Ke RSUP Sanglah


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

KARANGASEM, Bali Kini – Seorang remaja bernama I Gede Dena Kusuma Dinata (17), warga Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, menjadi korban penusukan dalam insiden penganiayaan yang terjadi di pinggir jalan sebelah barat Warung Labmilk, Jalan veteran (Jalur 11) Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, Senin dini hari (21/7/2025).

Kasat Reskrim AKP Alberto Diovant membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebutkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan memburu pelaku yang melarikan diri usai kejadian. "Kami masih melakukan lidik, nanti kami informasikan detailnya melalui Humas Polres," Katanya. 

Peristiwa penusukan itu terjadi sekitar pukul 01.10 WITA, dan dilaporkan ke Polres Karangasem dua jam kemudian, pukul 03.10 WITA. Korban saat ini menjalani perawatan di RS Bali Med Karangasem akibat luka tusuk di bagian perut sebelah kiri, dalam video amatir yang beredar organ dalam perut korban hingga terlihat mencuat keluar. Akibat luka terlalu dalam lebar yakni mencapai 15 cm dan kondisi kritis, korban kini dirujuk ke RSUP Sanglah. 

Berdasarkan keterangan pelapor, I Gede Ananda Eka Putra (21), malam itu ia datang bersama lima orang temannya ke Warung Labmilk di Jalan Veteran, Amlapura. Mereka memesan dua botol minuman keras dan duduk bersama untuk minum. Sekitar pukul 00.30 WITA, korban sempat berjoget bersama pelapor di area warung sambil memutar lagu yang diminta.

Situasi memanas ketika korban dan pelapor bersenggolan dengan dua orang pria tak dikenal yang sudah lebih dulu berada di warung. Terjadi keributan kecil yang berlanjut hingga korban diajak keluar oleh salah satu terlapor menuju gang di sebelah barat warung. Seorang saksi, I Wayan Putu Yudi Adnyana (23), sempat melerai keributan dan teman terlapor bahkan sempat meminta maaf.

Namun setelah korban kembali ke depan warung, dia bertanya kepada terduga pelaku soal alasan diajak keluar. Terduga Pelaku yang berinisial IKE (23) ini tak menjawab dan justru kabur ke arah barat, dikejar oleh korban. Tak lama kemudian, korban kembali dengan kondisi berdarah dan mengaku telah mengalami penusukan.

Polisi yang menerima laporan langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), membuat sketsa lokasi, mencatat keterangan saksi, serta membuat laporan polisi untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Hingga kini kasus ini ditangani oleh Satreskrim Polres Karangasem. 

Baligia Utama Puri Karangasem: Lembu Putih, 104 Puspa, dan Harmoni Lintas Umat Warnai Upacara Sakral


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini - Puncak Karya Baligia Utama Puri Agung Karangasem berlangsung sakral di kawasan spiritual dan historis Taman Sukasada Ujung, Banjar Ujung, Tumbu, Kabupaten Karangasem, pada Minggu, 20 Juli 2025. Upacara ini merupakan bagian dari rangkaian panjang upacara Atma Wedana Utama atau Baligia, yang menjadi bentuk bakti kepada leluhur dan upaya pelestarian warisan budaya luhur Bali.

Dalam upacara ini, terdapat 104 puspa/sekah yang disucikan, termasuk 17 puspa dari Puri yang melibatkan nama-nama seperti Pengelingsir Prof. A.A. Agung Gede Putra Agung dan Anak Agung Istri Agung Raka Padmi. Sekah lainnya berasal dari berbagai daerah, termasuk Karangasem dan Lombok.

Keunikan Karya Baligia Utama ini tak hanya terlihat dari skala dan jumlah peserta, tetapi juga keterlibatan aktif lintas umat. Braya Muslim Karangasem turut berpartisipasi dalam gotong royong kebersihan, pengamanan lingkungan, hingga membuka stand minuman di area Nista Mandala. Mereka menjadi bagian dari keberlangsungan upacara, menunjukkan bahwa keharmonisan umat beragama bukan sekadar toleransi, melainkan bentuk nyata kebersamaan.

Karya ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti para Pengelingsir Puri se-Bali, Tokoh Keraton Nusantara, Pasemetonan Puri dan Angga Brahmana Griya, tokoh adat, tokoh masyarakat, hingga Ida Tjokorda Mengwi XIII. Keikutsertaan mereka menguatkan posisi Baligia sebagai pewaris nilai bakti, kesucian, dan keseimbangan antara sekala dan niskala.

Pengelingsir, Manggala Puri, sekaligus Pengerajeg Karya Baligia, Anak Agung Bagus Parta Wijaya bersama Prawartaka Karya Anak Agung Made Kosalia menegaskan, Baligia adalah momentum menyucikan roh leluhur (atma) agar mencapai Siwa Loka dan bersatu dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, menjadi Dewa Pitara. Upacara ini dilandaskan pada lontar suci Baligia.

Pelaksanaan Atma Wedana Utama menekankan bahwa tubuh manusia terdiri atas tiga unsur utama, yaitu Stula Sarira (badan kasar), Suksma Sarira (badan halus), dan Antahkarana Sarira (roh). Bila Ngaben menyucikan unsur kasar (Panca Maha Bhuta: Pertiwi, Apah, Teja, Bayu, dan Akasa), maka Baligia menyucikan unsur halus (Panca Tan Matra: Sabda, Sparsa, Rupa, Rasa, dan Ghanda).

Rangkaian panjang ritual dimulai sejak 22 Desember 2024 dengan pelaksanaan Parum Besar dan Upacara Ngaku Ngagem oleh seluruh Angga Puri dan Ida Pedanda Bhagawanta Sulinggih Siwa–Buda. Dilanjutkan dengan Bumi Sudha dan Nangiang Piadnyan (penyucian dan pembangunan altar suci) pada 14 Maret 2025.

Tahapan berikutnya termasuk Mendak Tirta, Ngajum, Ngulapin, Melaspas Padma, hingga Mapurwa Daksina. Puncak Karya Utama, yakni Utpeti, dilangsungkan pada 20 Juli 2025 sebagai simbol bangkitnya roh suci menuju alam Siwa Loka.

Prosesi diawali dengan Mepandes atau Metatah, yang dipimpin oleh Ida Pedanda Gede Putra Tamu dari Griya Bungaya dan Ida Pedanda Gede Wayahan Putra Sebali (Lombok), dibantu oleh empat sangging yaitu Ida Bagus Gede Diksa. Setelah itu, dilaksanakan Ngajum Betara Lingga Griya Sidemen oleh perwakilan Angga Puri, dengan Pemuput Karya Ida Pedanda Gede Pengajaran dari Griya Sidemen. Betara Lingga Griya Sidemen mependak di Pertigaan Tumbu sebelum upacara dilanjutkan.

Selesai Melaspas Padma atau Bukur, prosesi Mapurwa Daksina berlangsung. Seluruh sarana upakara mengitari Bale Piyadnyan sebanyak tiga kali, dipimpin Lembu Putih di depan, diikuti Puspa Sangge, Puspa Lingga, Puspa Angga Puri dan sekah pengiring. Prosesi Napak Titi Mamah Kebo pun dilaksanakan, diikuti oleh peserta metatah, menek kelih, dan mekupak.

Puncak Karya/Utpeti meliputi beberapa tahapan penting seperti Natak Tiis Ngayab, Mesolsolan, serta Mejaya-jaya untuk peserta Metatah, Menek Kelih, dan Mekupak. Upacara ini dipimpin oleh tujuh sulinggih, yaitu Ida Pedanda Ketut Pidada dari Griya Belong, Ida Pedanda Istri Ngurah dari Griya Sudi Katon, Ida Pedanda Gede Pengajaran dari Griya Sidemen, Ida Pedanda Gede Putra Tamu dari Griya Bungaya, Ida Pedanda Nyoman Karang Manuaba dari Griya Kecicang, Ida Pedanda Gede Putra Lusuh dari Griya Suci Celit Selat, serta Ida Pedanda Gede Swabawa Karang Adnyana dari Griya Jelantik Karang Budakeling.

Sementara itu, pelaksanaan upacara Memutru Saji dilakukan oleh Ida Pedanda Gede Meranggi dari Griya Pendem. Sedangkan Memutru Adi Parwa dipimpin oleh Ida Pedanda Gede Pidada Punia dari Griya Pidada Karangasem. “Warisan terbesar kepada anak cucu bukanlah uang atau kekayaan materi, tetapi adat dan budaya dari leluhur yang harus dilestarikan,” tutup Pengerajeg Karya Baligia, Anak Agung Bagus Parta Wijaya

Resi Bojana Baligia: Wujud Terima Kasih dan Harmoni Spiritual di Puri Agung Karangasem


Laporan reporter: Gusti Ayu Purnamiasih

Karangasem, Bali Kini – Rangkaian Upacara Baligia Utama di Puri Agung Karangasem pada Senin (21/7/2025) dilanjutkan dengan digelarnya Resi Bojana, sebuah upacara persembahan sebagai ungkapan terima kasih kepada Ide Pedande Sulinggih Siwa-Buda, baik lanang maupun istri, yang telah menjadi pemuput upacara. 100 sulinggih lanang dan istri yang telah memuput acara hadir dalam momen sakral ini.

Resi Bojana tak hanya menjadi bentuk penghormatan kepada para sulinggih, tetapi juga menandai berakhirnya rangkaian upacara Baligia secara harmonis dan penuh rasa syukur. Kehadiran para sulinggih suci dimaknai sebagai simbol kesucian dan keseimbangan spiritual.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula para undangan, terdiri dari Tokoh masyarakat, Kerabat keluarga Besar Puri dari seluruh Bali hingga raja Nusantara, berbagai tokoh penting lainnya seperti  budayawan, tokoh etnis, tokoh politik, tokoh pariwisata, hingga tokoh nasional lainnya. Kehadiran mereka membangkitkan kembali suasana mewah khas kerajaan dalam balutan nuansa spiritual dan adat Bali yang kuat.

Beberapa tokoh yang turut hadir di antaranya: Ni Luh Djelantik, aktivis yang tengah naik daun, I Ketut Putra Ismaya Jaya, tokoh politik Bali, Ibu Ayu Heni Losan, istri dari Menteri BUMN Erick Thohir. KGPAA Mangkunegoro X, pemimpin Mangkunegaran. Paduka YM SPDB Pangeran Edward Syah Pernong selaku Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan ke-23 Kepaksian Pernong Lampung, yang juga dalam kesempatan tersebut menyampaikan pidatonya.

Tak hanya para tokoh nasional dan adat, pejabat tinggi negara juga tampak menghadiri acara ini.

Sementara itu, pengusaha Kaori Wini yang hadir menjadi undangan, menyoroti pentingnya pelestarian makna dari upacara Baligia. Ia menyebut bahwa generasi muda harus mengetahui dan memahami nilai-nilai yang tersirat dalam upacara ini, bukan hanya melihat sisi kemewahan atau keramaian semata. “Baligia adalah tatanan sakral. Pertanyaannya: apakah dari tahun ke tahun ada peran aktif dari masyarakat dan desa adat? Ini yang harus dijaga agar warisan ini tetap hidup,” ujarnya.

Upacara Baligia tidak hanya menjadi ritual adat, tapi juga momentum spiritual dan budaya yang mempersatukan seluruh elemen masyarakat Bali dan Nusantara, sekaligus menjadi refleksi akan pentingnya menjaga warisan leluhur secara bermakna.

Minggu, 20 Juli 2025

Bupati Klungkung Hadiri Rangkaian Karya Agung di Pura Paibon Kawitan Ki Gusti Dauh Baingin Patra Arya Kuthawaringin


Laporan Reporter : Tim Lpt 

Klungkung , Bali Kini - Usai menghadiri puncak upacara Ngaben Massal di Desa Adat Batukandik, Bupati Klungkung I Made Satria lanjut menghadiri Karya Agung di Pura Paibon Kawitan Ki Gusti Dauh Baingin Patra Arya Kuthawaringin, Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan, Minggu (20/7).

Karya ini merupakan rangkaian upacara suci Mamungkah, Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan, Balik Sumpah, lan Pedudusan Alit sebagai bentuk bakti umat kepada Ida Bhatara Kawitan dan leluhur.

Bupati hadir didampingi oleh Camat Dawan I Dewa Gede Widiantara. Usai menghaturkan bhakti, Bupati juga menyerahkan punia kepada panitia karya, yang diterima langsung oleh Ketua Panitia sekaligus Kelihan Pura, I Komang Nova Swaryasa.

“Semoga karya ini berjalan lancar, dan seluruh krama pengempon diberkati kerahayuan lan labda karya,” ujar Bupati.

Karya agung ini diikuti oleh 74 pengempon dari wilayah Kabupaten Klungkung. Puncak upacara akan berlangsung pada 23 Juli 2025.

Wabup Tjok Surya Tekankan Jaga Kerukunan Umat Beragama di Klungkung


Laporan Reporter : Dearna / Tim Lpt 

Klungkung , Bali Kini - Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra menghadiri sekaligus menjadi Narasumber Dialog Kerukunan Umat Beragama yang berlangsung di Kantor Kecamatan Nusa Penida, Kamis (17/7). 

Wabup Tjok Surya menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan saling menghormati di tengah keberagaman yang ada. "Kerukunan umat beragama merupakan fondasi penting dalam menjaga keharmonisan dan stabilitas sosial di masyarakat. Melalui dialog ini, kami berharap dapat memperkuat komunikasi dan kerja sama antarumat beragama, sehingga tercipta lingkungan yang damai dan toleran," harap Wabup Tjok Surya. 

Dirinya juga mengatakan, peran pemerintah daerah sangat penting dalam menjaga kerukunan umat beragama menuju klungkung yang mahottama. “Mari persatukan apa yang sudah bersatu dan memahami pentingnya saling menghormati dan bekerja sama dalam menjaga kerukunan. Pemerintah Kabupaten Klungkung akan terus mendukung berbagai inisiatif yang bertujuan untuk menciptakan suasana yang damai dan harmonis di tengah masyarakat,” ajak Wabup Wabup Tjok Surya.

Pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada elemen masyarakat yang sudah mengerti arti penting sebuah kerukunan yang merupakan aset yang paling mahal. “Keberagaman ini sangat indah sehingga harus terus dijaga dan dirawat dengan baik sehingga terwujud kehidupan yang harmonis di tengah masyarakat,” imbuhnya

Sementara, Ketua FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kabupaten Klungkung adalah I Gusti Made Warsika Dialog ini bertujuan untuk mempererat hubungan antar umat beragama dan menciptakan suasana harmonis di tengah masyarakat Kecamatan Nusa Penida. “FKUB berkomitmen untuk terus mengadakan dialog serupa secara berkala sebagai upaya untuk memperkuat kerukunan dan toleransi di masyarakat,” ujarnya. 

Diketahui sebelumnya, kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Kabupaten Klungkung mendapat apresiasi dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Kemenag RI menganugerahi Pemkab Klungkung dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Klungkung penghargaan Harmony Award 2020. 

Bupati Satria Hadiri Acara Penutupan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025


Laporan Reporter : Tim Lpt bDenpasar 

Bali Kini - Bupati Klungkung I Made Satria bersama Ny. Eva Satria didampingi Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gde Surya Putra bersama Ny. Kusuma Surya menghadiri Acara Penutupan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 sekaligus Pembukaan Festival Seni Bali Jani ke-7 Tahun 2025 bertempat di panggung terbuka Ardha Candra Art Center Denpasar, Sabtu (19/7). 

Dalam pelaksanaan Acara Penutupan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 diisi dengan Penyerahan Penghargaan Pemenang Wimbakara (Lomba) Juara II, III dan Harapan Pesta Kesenian Bali XLVII Tahun 2025 dan penyerahan Penghargaan Pemenang Wimbakara (Lomba) Juara I, Penyerahan Adhi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni) dan Peluncuran Tema PKB XLVIII Tahun 2026 yakni "Atma Kerthi Jiwa Sidha Parisudha" Memuliakan Jiwa Paripurna. 

Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 resmi ditutup Gubernur Bali I Wayan Koster yang sekaligus membuka Festival Seni Bali Jani ke-7 Tahun 2025 secara simbolis dengan memutar Padma Asta Dala. Dalam rangka memeriahkan Pembukaan Festival Bali Jani ke-7 Tahun 2025 diselenggarakan pagelaran seni "Maya Kala Tekno" hasil Kolaborasi Sanggar Kokar Bali.  

Adapun Seniman asal Kabupaten Klungkung yang memperoleh penghargaan yakni, Sanggar Kayonan dari Klungkung Raih Juara 1 Lomba Bapang Barong Ket PKB XLVII, I Komang Sukarya S.Sn (Seniman Kerawitan) mendapatkan Penghargaan Adhi Sewaka Nugraha. Dan Sanggar Seni Tirta Puja Kabupaten Klungkung memperoleh Sertifikat Standarisasi dan Sertifikat Lembaga Seni tahun 2025.  

Bupati Klungkung I Made Satria menyatakan apresiasi atas prestasi /penghargaan yang sudah diperoleh oleh seniman asal Klungkung. 

"Semoga melalui prestasi/penghargaan ini dapat menjadi inspirasi bagi para seniman muda untuk terus berkarya dan mengembangkan potensi diri serta mampu melestarikan seni di Kabupaten Klungkung," ujar Bupati Satria. 

Turut hadir pada acara tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, dan Asisten Administrasi Umum Pemkab Klungkung Dewa Gde Darmawan serta undangan terkait. 

Bupati Klungkung Hadiri Puncak Upacara Ngaben Massal di Desa Adat Batukandik


 Laporan Reporter : Dearna / Tim Lpt 

Klungkung , Bali Kini - Bupati Klungkung I Made Satria menghadiri puncak karya Ngaben Massal yang dilaksanakan oleh Desa Adat Batukandik, Kecamatan Nusa Penida, pada Minggu (20/7).

Setibanya di lokasi, Bupati disambut oleh panitia upacara, I Putu Asta Sumara, bersama para tokoh adat dan masyarakat setempat.

Ngaben Massal kali ini melibatkan sebanyak 75 sawe dan 78 ngelungah, dalam prosesi yang dilaksanakan serentak oleh krama dari enam banjar adat: Banjar Buluh, Balalu, Bingin, Bangun Urip, Batukandik, dan Sukun. Upacara ini dipuput oleh Ida Pandita Mpu Soma B. M. dari Griya Bungamekar.


Bupati Klungkung menyampaikan apresiasi atas semangat gotong royong warga serta peran aktif Desa Adat dalam menyelenggarakan upacara besar secara massal.

“Ngaben ini tidak hanya sebagai sarana penyucian roh leluhur, tetapi juga menjadi momen mempererat solidaritas masyarakat adat di tengah arus modernisasi,” ujar Bupati Satria.

Kembang–Ipat Diskusi Strategi Pembangunan Bersama Kaum Muda Jembrana


Laporan Reporter : Ajb  / Bali Kini 

Jembrana , Bali Kini – Komunitas anak muda Lokal Perspektif menggelar diskusi publik bertajuk “Refleksi 100 Hari Kepemimpinan dan Analisis Strategi Bupati dan Wakil Bupati Jembrana Menuju Jembrana yang Maju, Harmoni, dan Bermartabat”, Sabtu (19/7), di Ireng Kopi, Dauhwaru.

Kegiatan ini menjadi ruang dialog terbuka antara pemerintah daerah dan masyarakat, khususnya generasi muda, untuk mengevaluasi capaian awal pemerintahan serta membahas strategi pembangunan daerah ke depan.

Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, hadir secara daring melalui sambungan video. Dalam pemaparannya, Bupati Kembang merefleksikan 100 hari pertama masa kepemimpinannya, termasuk pelaksanaan delapan program unggulan yang telah mulai berjalan. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai prioritas strategis untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan dan berpihak pada masyarakat.

Diskusi ini tidak hanya menjadi ajang penyampaian capaian, tetapi juga mencerminkan komitmen Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam membangun tata kelola yang inklusif, transparan, dan partisipatif.

Wakil Bupati Jembrana, IGN Patriana Krisna (Ipat), hadir langsung di tengah peserta dan memaparkan visi serta misi daerah yang tertuang dalam 24 program unggulan. Ia juga mengapresiasi antusiasme dan keterlibatan para peserta yang berasal dari kalangan pemuda, pelaku usaha, komunitas, dan organisasi lokal.

“Kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa masyarakat, khususnya anak muda, peduli terhadap arah pembangunan daerah. Pemerintah Kabupaten Jembrana sangat terbuka terhadap masukan dan evaluasi dari publik,” ujar Wabup Ipat.

Sementara itu, Founder Lokal Perspektif, I Komang Adi Muliana, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen komunitasnya untuk mendorong kesadaran publik, khususnya generasi muda, terhadap isu-isu pembangunan.

Menurutnya, acara ini menandai langkah penting dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor dan membuka ruang partisipasi anak muda dalam proses pembangunan daerah yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

“Diskusi ini tidak hanya ajang bertukar pikiran, tetapi juga diarahkan untuk menyusun rekomendasi kebijakan publik serta rencana kerja tindak lanjut bagi pemerintah daerah. Harapannya, kegiatan seperti ini bisa terus diadakan secara rutin dengan melibatkan berbagai elemen mulai dari masyarakat sipil, pelaku usaha, hingga akademisi,” jelasnya.

Banyubiru Festival Gelar Lomba Ogoh-Ogoh Mini, Tapel dan Sketsa Ogoh-Ogoh


Laporan Reporter : Ajb /Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini  -  Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) membuka secara resmi lomba ogoh-ogoh mini, tapel dan sketsa ogoh-ogoh dalam acara Banyubiru Festival 2025 bertempat di Balai Banjar Banyubiru, Desa Banyubiru , Sabtu (19/7).

Digagas oleh Sekaa Truna Truni (STT) Kembang Sari, Banyubiru Festival 2025 diisi dengan berbagai perlombaan menarik. Kegiatan dimulai dengan Lomba Layang-Layang Tradisional yang telah berlangsung pada 6 Juli lalu, dilanjutkan dengan lomba ogoh-ogoh mini, lomba tapel, dan lomba sketsa ogoh-ogoh

Dalam sambutanya Wabup Ipat mengapresiasi atas terselenggaranya Banyubiru Festival oleh STT Kembang Sari, yang dikenal aktif dalam berbagai kegiatan seni dan budaya di Jembrana. 

"Kita tentu merasa bangga melihat semangat dan kreativitas anak-anak muda Jembrana yang terus terlibat aktif dalam pelestarian budaya warisan leluhur," ucapnya.

Lomba ogoh-ogoh mini, tapel, dan sketsa ogoh-ogoh menurutnya menjadi wadah bagi para peserta untuk mengekspresikan ide dan kreativitas melalui karya seni dalam bentuk miniatur, tapel (topeng), maupun sketsa. Kegiatan ini mendorong keterlibatan aktif generasi muda dalam pelestarian budaya sekaligus mengembangkan potensi artistik.

"Kegiatan ini menjadi wadah ekspresi imajinasi dan kreativitas generasi muda dalam upaya pelestarian seni budaya Bali, sekaligus menepis stigma negatif melalui keterlibatan dalam aktivitas yang bernilai positif," ungkap Wabup Ipat.

Ia berharap Banyubiru Festival dapat terus dilaksanakan setiap tahun sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya, dengan kemeriahan dan antusiasme yang semakin meningkat.

"Saya berharap acara seperti ini bisa terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya dan hasil daripada miniatur maupun sketsa ogoh ogoh ini nantinya dapat direalisasikan menjadi wujud ogoh ogoh nantinya," harapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia I Kadek Dwi Mahendra Putra mengatakan peserta yang mengikuti perlombaan tersebut berjumblah 34 peserta.

"peserta lomba Ogoh-ogoh Mini diikuti oleh 8 peserta, lomba Tapel diikuti oleh 15 peserta, dan lomba Sketsa Ogoh-ogoh diikuti oleh 11 peserta," tandasnya.

Rakercab Pramuka Jembrana 2025, Fokus Tingkatkan Kompetensi Pembina


Laporan Reporter : Ajb / Tim Lpt 

Jembrana , Bali Kini  - Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Tahun 2025 yang merupakan agenda rutin Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Jembrana digelar di Aula Lantai II Jimbarwana, Kantor Bupati Jembrana pada Minggu (20/7).

Rakercab ini dibuka secara resmi oleh Sekda Jembrana I Made Budiasa dengan penyerahan Palu Rakercab kepada perwakilan Kwarcab Jembrana yang juga didampingi Sekretaris Kwarda Bali dan disaksikan seluruh peserta.

Rakercab menjadi saat yang sangat penting, karena sebagai momentum penyampaian laporan kegiatan dan keuangan tahun 2024, program kerja untuk tahun 2025 serta rencana program kerja tahun 2025.

Sekda Budiasa yang mewakili Bupati Jembrana menyampaikan kegiatan Rakercab wajib dilaksanakan sebagai pengendalian operasional Kwartir Cabang setiap tahun. Selain itu, Rakercab ini juga sangat penting untuk menyusun program kerja yang memang harus dilaksanakan berdasarkan kebutuhan. 

"Masukkan program-program yang bermanfaat serta mudah dikerjakan dan sesuaikan dengan ketersediaan anggaran," ungkapnya.

Sekda Budiasa yang juga selaku Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Jembrana mengharapkan hasil rakercab ini juga dapat disesuaikan dengan program kerja di masing-masing kwartir ranting.

"Saya juga berpesan agar semua hasil Rakercab dapat dibahas juga di tingkat ranting sehingga terjadi sinergi antara program kegiatan kwarcab dengan ranting," ucapnya.

Pihaknya juga menekankan pentingnya peningkatan kemampuan dan kualitas pembina Pramuka untuk bisa mendidik generasi muda agar berwatak, berkepribadian, berkarakter, berjiwa patriot dan memiliki jiwa bela negara yang didasari atas nilai-nilai Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka.

"Kegiatan ini juga diharapkan mampu untuk meningkatkan kompetensi Pembina yang disesuaikan dengan kurikulum pendidikan serta pelatihan kepramukaan," tegasnya. 

Sementara itu, Sekretaris Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bali, Ni Luh Putu Widyantari mengapresiasi dilaksanakannya Rakercab Pramuka Jembrana Tahun 2025.

"Saya mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya Rapat Kerja Cabang ini yang merupakan momentum penting bagi Kwartir Cabang Jembrana untuk mengevaluasi program kerja yang telah dilaporkan dan yang akan dilaksanakan dan direncanakan di tahun 2026," ucapnya.

Pihaknya mengharapkan program-program kerja yang disusun agar sesuai dengan visi misi baik di Kwarcab Jembrana maupun Kwarda Bali.

"Ini merupakan hal yang sangat penting, tentunya akan menyusun rencana strategis ke depannya serta melaksanakan program kerja sesuai visi-misi Kwartir Pramuka Cabang Jembrana dan sejalan dengan visi misi di Kwarda Bali," tandasnya.

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved