-->

Selasa, 02 April 2019

Pujawali Pura Dangkahyangan Rambutsiwi

Pujawali Pura Dangkahyangan Rambutsiwi

Jembrana, Balikini.Net - Ada 3 tingkatan pelaksanaan Upacara Yajna bagi Umat Hindu terutama di Bali, yakni Nista, Madya dan Utama.
Pertama, Yajna pada tingkatan Nista artinya yajna tingkatan Kecil. Tingkatan Nista ini dibagi menjadi 3 lagi, diantaranya Nistaning Nista adalah terkecil diantara yang kecil, Madyaning Nista adalah Sedang diantara yang Kecil, Utamaning Nista adalah Terbesar diantara yang Kecil.
Kedua pada tingkatan Madya, artinya Sedang juga terbagi atas tiga kelompok yaitu Nistaning Madya adalah terkecil diantara yang Sedang, Madyaning Madya adalah Sedang diantara yang Sedang, Utamaning Madya adalah Terbesar diantara yang Sedang.
Ketiga pada tingkat Utama juga terbagi atas tiga tingkatan yakni Nistaning Utama adalah Terkecil diantara yang Besar, Madyaning Utama adalah Sedang diantara yang Besar dan Utamaning Utama adalah yang paling Besar.

Namun demikian, kesuksesan atau keberhasilan sebuah yajna bukan dinilai dari besar kecilnya materi yang dipersembahkan, melainkan sangat ditentukan oleh kesucian dan ketulusan hati serta ditentukan oleh kualitas dari yajna itu sendiri.

Pelaksana Harian Ketua Pangempon Pura Dangkahyanagan Rambutsiwi, I Gusti Made Sedana menjelaskan, terdapat 3 kwalitas atau golongan yajna dimaksud tersurat dalam Kitab Bhagavadgita, XVII. 11, 12, 13, meliputi, pertama Satwika Yajna adalah yajna yang dilaksanakan beradasarkan Sraddha (Bhakti), Lascarya (Ikhlas), Agama (Sastra), Daksina (Pengjormatan kepada Pemimpin Upacara diantaranya Sulinggih dan Pemangku, Mantra (Gita) Annasewa (ada Jamuan) dan Nasmita (tidak Pamer). Kedua, Tamasika Yajna adalah yadnya yang dilaksanakan tanpa mengindahkan petunjuk-petunjuk Sastra, Mantra, Kidung Suci (Gita), Daksina dan Sradha. Ketiga, Rajasika Yajna adalah yadnya yang dilaksanakan dengan penuh harapan akan hasilnya dan bersifat pamer serta kemewahan.

"Pujawali di Pura Dangkahyangan Rambutsiwi sejak tanggal 27 sd 31 Maret tahun ini telah memenuhi ciri atau syara-syarat Satwika Yajna seperti apa yang tersurat dalam Kitab Bhagavadgita", jelas I Gusti Made Sedana.

Sementara itu, Jro Mangku Suardana, Pemangku Pura Tirtha Lan Segara Dangkahyanagan Rambutsiwi yang juga merupakan anggota Korem 163/Wirasatya menjelaskan bahwa pelaksanaan Pujawali telah digelar dengan Labda Karya (sukses).

"Berdasarkan pengalaman selama kami ngayah menjadi Pemangku di Pura Tirtha Lan Segara Dangkahyanagan Rambutsiwi, mesti sempat ditandai turunnya hujan walau pelaksanaan Pujawali pada musim kemarau sekalipun. Inilah salah satu pertanda suksesnya sebuah Yajna, karena hal ini sudah jelas-jelas seperti apa yang tersurat pada Kitab Bhagavad Gita.III.14 bahwa dari makananlah munculnya mahluk hidup dan makanan ada karena hujan, adanya hujan berasal dari yajna dan yajna itu ada karena adanya karma. Sehingga ciri turunnya hujan itulah juga menjadi satu pertanda suksesnya setiap pelaksanaan yajna karena hujan bersumber dari adanya yajna", papar Jro Mangku Suardana.

Di lain sisi, Ni Luh Wartini alias ibu Dede asal Baluk, Jembrana, sebagai umat Hindu mengaku sangat yakin dan sudah menjadi kewajiban untuk melaksanakan persembahyangan bersama terutama disaat pelaksanaan Pujawali.

Hal senada juga disampaikan oleh Mbah Maekin, asal Jawa, "kami sebagai umat Hindu domisili asli asal Alas Purwo sengaja jauh-jauh datang untuk ngayah dan melakukan persembahyangan bersama saat pelaksanaan Pujawali di Pura Dangkahyangan Rambutsiwi karena kami yakin pelaksanaan Pujawali disetiap Pura manapun adalah merupakan salah satu pembumian dan pelestarian ajaran Weda demi tetap tegaknya Dharma di muka bumi ini. Pujawali juga ini merupakan implementasi dari Satyam (kebenaran), Siwam (kesucian) dan Sundaram (keindahan) yang pada akhirnya akan menciptakan Lokasamgraha (tempat yang damai), Dharma Sidhiyartha yang berdasarkan Iksa (tujuan), Sakti (kemampuan), Desa (tempat), Kala (waktu), Patra (keadaan) dan Tattwa (sastra suci)", jelasnya.[SR/R5]

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved