Jabar,Balikini.Net - Meluapnya air sungai Cibeet merendam sekitar 140 rumah di Desa Karangligar. Kecamatan Karawang Barat. Karawang, pada Sabtu pagi, (27/4) sekitar pukul 07.00 WIB.
Warga Karangligar. Suparman yang rumahnya juga ikut terendam banjir mengatakan banjir tersebut sudah langganan setiap sungai Cibeet meluap dipastikan terendam banjir, menurutnya banjir sudah dua kali dalam satu bulan ini dengan ketinghian bervatiasi mulai 50 hingga 30 centimeter.
"Sudah menjadi langganan banjir setiap sungai Cibeet meluap karena pemukinan warga tidak jauh dari bantaran sungai, " kata Suparman, Sabtu (27/4).
Dia menjelaskan banjir sekarang itu air datangnya secara langsung dan masuk ke pemukiman warga itu udah kaya yang ditumpahkan . Jadi tidak kaya banjir biasanya dimana air itu naiknya sedikit-sedikit dan tingginya pun hanya sekitar 20 centimeter, sedangkan warga kita di sini sedikitnya ada 140 rumah warga.
"Rumah yang terendam banjir ada sekitar 140 an rumah, "katanya.
Suparman sangat berharap agar pemerintah baik pusat maupun daerah segera mencari solusi terbaik, karena selama ini hanya menjadi wacana akan dibuatkan embung penampungan air dalam mengatasi dampak banjir luapan sungai Cibeet ,seharusnya rencana program itu agar segera direalisasikan sebab jika tidak, dengan cuaca musim hujan ini akan ada kiriman air lagi dari wilayah hulu sungai Cibeet.
“Kalo untuk korban Alhamdulillah tidak ada, tapi kalo harta benda, ya alat-alat elektronik dan barang berharga lainnua aja semuanya rusak tapi sekarang saya belum menghitung berapa kerugian yang saya alami,” tuturnya.
Sementara itu Petugas Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Karawang, Kaming mengatakan petugas dilapangan terus melakukan pemantauan dilapangan antispasi volume banjir naik, untuk evakuasi warga yang masih bertahan dirumah.
"Kita masih koordinasi dilapangan untuk antisipasi ketinggian air banjir naik, " tukasnya.[jb/r5]
Warga Karangligar. Suparman yang rumahnya juga ikut terendam banjir mengatakan banjir tersebut sudah langganan setiap sungai Cibeet meluap dipastikan terendam banjir, menurutnya banjir sudah dua kali dalam satu bulan ini dengan ketinghian bervatiasi mulai 50 hingga 30 centimeter.
"Sudah menjadi langganan banjir setiap sungai Cibeet meluap karena pemukinan warga tidak jauh dari bantaran sungai, " kata Suparman, Sabtu (27/4).
Dia menjelaskan banjir sekarang itu air datangnya secara langsung dan masuk ke pemukiman warga itu udah kaya yang ditumpahkan . Jadi tidak kaya banjir biasanya dimana air itu naiknya sedikit-sedikit dan tingginya pun hanya sekitar 20 centimeter, sedangkan warga kita di sini sedikitnya ada 140 rumah warga.
"Rumah yang terendam banjir ada sekitar 140 an rumah, "katanya.
Suparman sangat berharap agar pemerintah baik pusat maupun daerah segera mencari solusi terbaik, karena selama ini hanya menjadi wacana akan dibuatkan embung penampungan air dalam mengatasi dampak banjir luapan sungai Cibeet ,seharusnya rencana program itu agar segera direalisasikan sebab jika tidak, dengan cuaca musim hujan ini akan ada kiriman air lagi dari wilayah hulu sungai Cibeet.
“Kalo untuk korban Alhamdulillah tidak ada, tapi kalo harta benda, ya alat-alat elektronik dan barang berharga lainnua aja semuanya rusak tapi sekarang saya belum menghitung berapa kerugian yang saya alami,” tuturnya.
Sementara itu Petugas Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Karawang, Kaming mengatakan petugas dilapangan terus melakukan pemantauan dilapangan antispasi volume banjir naik, untuk evakuasi warga yang masih bertahan dirumah.
"Kita masih koordinasi dilapangan untuk antisipasi ketinggian air banjir naik, " tukasnya.[jb/r5]
FOLLOW THE BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram