-->

Rabu, 27 Maret 2024

BUPATI DANA MENYAPA UMAT MUSLIM DI MASJID AL-FALAH KOMPLEKS ASDP PADANGBAY


Karangasem, Bali Kini
- Bupati Karangasem, I Gede Dana, kembali melaksanakan agenda Bupati Menyapa Umat Muslim pada hari Rabu, 27 Maret 2024. Kali ini, Bupati Dana menyapa umat Muslim di Masjid Al-Falah Kompleks ASDP Padangbay, Desa Padang Bay, Kecamatan Manggis.

Dalam sambutannya, Bupati Dana mengucapkan selamat menjalankan Ibadah Puasa kepada umat Muslim yang telah memulai ibadah puasa sejak tanggal 12 Maret 2024. Beliau berharap agar umat Muslim diberikan kemudahan dan kesehatan dalam menjalankan kewajiban tersebut.

Kegiatan Bupati Menyapa Umat Muslim dengan Buka Puasa Bersama merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Karangasem, berdasarkan usulan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Karangasem. Hal ini sejalan dengan Visi Misi Pembangunan Karangasem, serta arah kebijakan dan program pembangunan Karangasem sebagai pelaksanaan Pola Pembangunan Semesta Berencana, terutama dalam Implementasi dari Program Prioritas Bidang 4 (Empat) yaitu, Adat, Agama, Tradisi, Seni, dan Budaya.

Bupati Dana juga menjelaskan bahwa kegiatan Bupati Menyapa Umat Muslim merupakan salah satu bentuk moderasi beragama untuk menjaga kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Karangasem. "Keberadaan Umat Muslim di Kabupaten Karangasem memiliki sejarah yang panjang, dimulai sejak abad ke-16. Umat Muslim yang dikenal sebagai Nyame Selam hidup rukun berdampingan dengan Nyame Bali yang beragama Hindu," ujarnya.

Kedekatan hubungan dan persaudaraan antara Nyame Bali dan Nyame Selam di Karangasem telah melahirkan akulturasi budaya yang unik. Salah satunya adalah penggunaan nama depan orang Bali di Kampung Saren Jawa, penggunaan bahasa Bali di beberapa kampung Islam di Karangasem, dan tradisi-tradisi lainnya yang menggabungkan adat budaya Bali dengan prinsip-prinsip Syari'at Islam.

Bupati Dana mengajak para Ulama, para tokoh masyarakat, dan seluruh masyarakat yang hadir pada kesempatan ini untuk saling bergandengan tangan dan bersatu dalam memperkuat moderasi beragama demi menjaga keamanan dan kedamaian di Kabupaten Karangasem. "Mari umat Muslim khususnya di Karangasem, agar senantiasa bersinergi dengan Pemerintah daerah dalam mendukung visi dan misi Pemerintah Kabupaten Karangasem "Nangun Sat Kertih Loka Bali" di Karangasem melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana untuk mewujudkan Karangasem Era Baru yang pradnyan, kertih, shanti, dan nadi,"tutupnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Karangasem, Ketua DPRD Kabupaten Karangasem, Dandim 1623 Kabupaten Karangasem, Kapolres Karangasem, Kepala Kejaksaan Negeri Karangasem, Ketua Pengadilan Negeri Amlapura, Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Karangasem, Kabag Pemkesra pada Setda Kabupaten Karangasem, Camat Karangasem, Perbekel Padangbay, Ketua FKUB Kabupaten Karangasem, dan Ketua MUI Kabupaten Karangasem. (Ami)

Keharmonisan Hindu dan Islam Desa Bukit, Terlukis Dalam Giat Tahunan Ini


Karangasem, Bali Kini -
Toleransi antar umat beragama di Kabupaten Karangasem berjalan serasi dan harmonis, ini tergambar dari tradisi turun temurun yang dilaksanakan warga Desa Bukit, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali yang terdiri dari 5 kampung yang memeluk agama Islam dan 8 kampung yang warganya beragama Hindu. 


Rabu (27/3/2024) warga Desa Bukit yang terdiri dari lintas agama ini berbondong-bondong berjalan beriringan menuju pesisi Pantai Ujung, Tumbu, Kabupaten Karangasem. Baik warga penganut Hindu maupun Islam sama-sama menggiring pajegan Sarin Taun (buah-buahan panca Pala) untuk dibawa ke tempat ibadah mereka masing-masing. Hingga sampai di pertigaan Ujung, rombongan umat Hindu dan umat Islam ini berpisah. Penganut agama Hindu berjalan menuju ke Pura Lingga Yoni untuk melakukan persembahyangan melasti, dalam rangka Nyegara Gunung yang rangkaiannya telah dilaksanakan sejak Purnama Kedasa kemarin. Sementara penganut agama Islam berjalan menuju Makam Datok Mas Pakel Sunan Mumbul untuk berziarah. Dimana tempat ziarah ataupun persembahyangan mereka masing-masing ini jaraknya cukup dekat. 


"Tradisi kita ini sudah dilakukan secara turun temurun jadi leluhur kita sudah mempersatukan kita seperti ini sejak dulu dan kami laksanakan setiap tahun. Biasanya kami berjalan kaki bersama-sama, namun untuk tahun ini karena umat Islam melaksanakan Ibadah Puasa, maka mereka mempergunakan kendaraan (mobil-motor). Sementara umat Hindu tetap berjalan kaki, namun masih dalam satu barisan," Tandas Perbekel Bukit, I Gusti Ngurah Widnyana yang ditemui turut berkunjung ke Makam. 


"Kami sangat berharap kegiatan yang seperti ini tetap dapat dilaksanakan, dan dapat mempererat persaudaraan kami yang notabene nya ada dua agama yakni Hindu dan Islam, agar persaudaraan kami semakin erat," Harapnya. (Ami)

Selasa, 26 Maret 2024

Pemkab Karangasem Tanggapi Catatan Dewan Terkait Catatan Strategis dan Rekomendasi DPRD Terhadap LKPJ Tahun 2023


Karangasem, Bali Kini
- Bupati Karangasem, I Gede Dana menghadiri Rapat Paripurna Istimewa tentang penyampaian catatan strategis dan rekomendasi DPRD terhadap LKPJ Bupati Karangasem Tahun 2023 yang di laksanakan di Gedung DPRD Karangasem, Senin (25/3/2024). Dimana berbagai catatan strategis disampaikan dewan berkaitan dengan pelaksanaan APBD Karangasem Tahun 2023. 

Kepada awak media, Sekda Karangasem I Ketut Sedana Merta, Selasa (26/3/2024) menyampaikan jika materi LKPJ yang disampaikan tersebut telah mendapatkan pembahasan secara internal di DPRD Karangasem. Dan ada beberapa catatan strategis yang disampaikan dewan, salah satunya terkait dengan Sisa Lebih Penghitungan Anggaran (SILPA). 

Sedana Merta mengaku telah mengkonfirmasi hal tersebut dengan Kepala BPKAD Kabupaten Karangasem, I Wayan Ardika. BPKAD mengklarifikasi angka yang disebutkan oleh dewan, dimana SILPA Tahun 2023 itu bukan Rp. 238 Milyar melainkan sebesar Rp. 177 Milyar. 


"DPRD menyampaikan total Silpa 2023 sejumlah Rp 238 milyar, itu sebenarnya data sementara, yang dikirim BPKAD pada saat penyusunan LKPJ 2023 pada 20 Januari 2024," ungkap Sedana Merta. 


Sekda menambahkan, bahwa nilai besaran SILPA Tahun 2023 itu sejatinya belum bisa dipastikan karena Laporan Keuangan Pemerintah Daerah 2023 masih dalam audit BPK. Pada saat itu Silpa belum bisa ditentukan berapa angka pastinya karena masih menunggu laporan pendapatan dan belanja Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang dikelola Disdikpora dan Dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) yang dikelola Dinas kesehatan. 

"Baru setelah tanggal 28 Januari 2024 dapat diketahui keseluruhan pendapatan dan belanja disemua OPD, sehingga muncul catatan laporan Keuangan Pemkab Karangasem UNAUDITED BPK SILPA 2023, sejumlah Rp. 177 Milyar," jelas Sekda Sedana Merta.

Dari jumlah 177 Milyar itu, dapat dirinci pengunaannya kedepan dengan rincian SILPA terikat sekitar Rp. 53 Milyar, untuk menutupi Devisit/SILPA berjalan 2024 sebesar 61 M, dan silpa yg sifatnya bebas sekitar Rp. 61 M. SILPA bebas ini akibat adanya pelampauan pendapatan dan sisa tender proyek.

Dikonfirmasi kembali, terkait dengan target dan capaian PAD 2023, Sekda Sedana Merta juga mengatakan telah mendapatkan laporan dari Kepala BPKAD Karangasem, I Wayan Ardika. Pihaknya juga mengklarifikasi angka realisasi PAD yang disebutkan oleh dewan sebesar Rp. 253 Milyar, yang benar adalah RP. 381 Milyar. "Terkait target dan capaian PAD merupakan keputusan dan kesepakatan yang dicapai dalam pembahasan antara legislatif dan eksekutif. Namun, sesuai dengan usul dan saran anggota DPRD Karangasem, kami akan terus menggali potensi-potensi yang dimiliki Karangasem dalam rangka meningkatkan PAD Kabupaten Karangasem," imbuhnya.

Dan peningkatan PAD ini akan digunakan untuk belanja BKK ke Desa Adat, Banjar Adat dan Subak serta tambahan untuk Dana Desa yang merupakan Dana Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah. Juga peningkatan pendapatan ini akan digunakan untuk meningkatkan pelayanan antar jemput pasien.

Dalam konferensi pers, Sekda Sedana Merta juga menjelaskan berkaitan dengan jumlah tenaga kontrak atau pegawai Non ASN yang jumlahnya melebihi jumlah PNS dan PPPK yang masuk dalam catatan Dewan. Diakuinya keberadaan tenaga Non ASN dalam lingkup pemeritahan daerah sangat penting untuk memenuhi kekurangan tenagga PNS dan PPPK. 

“Memang dari sisi gaji yang diberikan kepada tenaga non ASN saat belum maksimal sesuai dengan UMK, namun demikian kami tetap berusaha memberikan yang terbaik dan penghasilan yang layak menyesuaikaan dengan kemampuan keuangan daerah,” ujar Sedana Merta. 

Dari hasil Rakor Bupati Karangasem dengan Kementrian PANRB beberapa waktu lalu, untuk tahun ini, ditegaskan Sedana Merta, Pemkab Karangasem mendapatkan alokasi formasi ASN sebanyak 2.848 orang, terdiri dari formasi PNS sebanyak 172 dan formasi PPPK sebanyak 2.676. Formasi PPPK sebanyak 2.676 ini, sesuai dengan usulan kebutuhan yang sebelumnya telah disampaikan Pemerintah Kabupaten Karangasem, dimana tenaga non ASN sesuai pada pangkalan database BKN tercatatkan sebanyak 2.676 orang. Hal ini selaras dengan kebijakan pemerintah pusat berencana menuntaskan keberadaan tenaga non ASN sampai akhir tahun 2024.

“Inilah perjuangan Bapak Bupati, dan kami beraharap tenaga Non ASN bisa mempersiapkan diri untuk bisa ikut dalam seleksi CPNS dan PPPK yang sesuai rencana akan dilaksanakan tahun 2024 ini,” tegasnya. 

Sementara, terkait Pokir sejatinya semuanya usulannya sudah masuk dalam Musrenbang secara berjenjang, hanya saja usulan-usulan yang mendesak atau urgen yang masuk skala prioritas utama untuk dianggarkan dan dilaksanakan lebih dulu. Sementara usulan lainnya akan dilaksanakan pada tahun anggaran berikutnya menyesuaikan dengan kondisi anggaran pemerintah.

Sekda Sedana Merta juga menyampaikan pesan Bupati Karangasem bahwa rekomendasi dan catatan strategis DPRD yang diberikan terhadap LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2023 sangat positif bagi pemerintahan daerah. "Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, rekomendasi DPRD terhadap LKPJ kami jadikan sebagai bahan dalam Penyusunan perencanaan pada tahun berjalan dan tahun berikutnya, Penyusunan anggaran pada tahun berjalan dan tahun berikutnya dan Penyusunan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan atau kebijakan strategis kepala daerah," jelasnya.

"Bapak Bupati mengucapkan terima kasih atas pembahasan yang telah dilaksanakan terhadap LKPJ Kepala Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2023 dan atas rekomendasi dan catatan strategis DPRD yang sudah dirumuskan kemarin. Menurutnya, hal tersebut adalah demi kemajuan Kabupaten Karangasem," tutupnya. (*)

Senin, 25 Maret 2024

Hadiri Pengukuhan Bendesa di Tiga Desa Adat, Ini Pesan Bupati Tamba


Jembrana  , Bali Kini
-  Bertepatan dengan rahina Purnama Kadasa, Minggu (24/3), Bupati Jembrana I Nengah Tamba secara marathon menghadiri acara Pengukuhan Bendesa dan Prajuru Desa Adat diwilayah kecamatan Melaya dan Negara.


Diawali dengan pengukuhan Bendesa dan Prajuru Desa Adat Melaya yang dilaksanakan di Wantilan Pura Puseh Desa Adat Melaya, kemudian pengukuhan Bendesa dan Prajuru Desa Adat Tuwed di Wantilan Pura Puseh Desa Adat Tuwed dan yang terakhir pengukuhan Bendesa dan Prajuru Desa Adat Puseh Agung Kecamatan Negara.


Pengukuhan Bendesa Adat masa ayahan 2024– 2029 dilakukan oleh Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Jembrana.  Ir. I Komang Suarditha dikukuhkan sebagai Bendesa Adat Melaya dan I Made Warken sebagai Bendesa Adat Tuwed. Keduanya tersebut merupakan petahana yang kembali dipercaya mengemban tugas sebagai bendesa adat oleh krama di masing-masing desa.


Sedangkan untuk Bendesa Desa Adat Puseh Agung Kecamatan Negara kini dijabat oleh I Ketut Budiarsa  mengganti Bendesa yang lama I Ketut Sujana yang telah usai masa jabatanya.


Hadir pada kesempatan itu, Ketua MDA (Majelis Desa Adat) Jembrana, I Nengah Subagia, Kepala OPD terkait, Camat, perwakilan PHDI, Prebekel dan Bendesa serta krama masyarakat.


Ditemui usai pengukuhan 3 (tiga) Bendesa, Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengucapkan selamat atas dikukuhkannya Bendesa dan Prajuru Desa Adat. 


Pihaknya berpesan kepada Bendesa agar dapat bertugas dengan baik. Desa Adat dan Desa Dinas harus selaras dan harmonis. 


"Jangan sampai ada ketidakharmonisan, mari ajegan Adat dan Budaya Bali serta dukung dan sampaikan program – program pemerintah dalam mewujudkan Jembrana Emas 2026. Bendesa dan Prajuru adat yang telah dikukuhkan agar dapat mengemban tugas dan kewajibannya dengan baik," ungkapnya.


Tamba menuturkan dewasa ini ditengah derasnya arus perubahan yang terjadi menjadi tantangan tersendiri bagi Desa Adat dalam mengembangkan perannya serta memperkuat jati diri sebagai modal utama mendukung pembangunan yang berwawasan budaya. 


Dengan dilantiknya Bendesa dan Prajuru Desa Adat  , Ia mengajak bersama-sama menjaga dan memperkuat Desa Adat di era globalisasi ini.

“Ini merupakan wujud nyata memaksimalkan peran Desa Adat di dalam menentukan arah kebijakannya mendukung pembangunan dan memperkuat jati diri masyarakat Bali,” ucapnya.


Bupati Tamba juga menyampaikan terima kasih kepada Bendesa dan Prajuru sebelumnya yang sudah mengakhiri tugasnya dalam pengabdian . “Karena kami di Kabupaten sangat berkepentingan, kalau desa adat aman dan lancar akan meringankan tugas kami di Pemkab Jembrana karena program yang dirancang akan berjalan lancar,” tutupnya. (Ari)


Walikota Jaya Negara Hadiri Upacara Melaspas dan Pujawali di Pura Desa lan Puseh Desa Adat Kesiman.


Denpasar, Bali Kini -
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede menghadiri Upacara Melaspas dan Pujawali di Pura Desa lan Puseh Desa Adat Kesiman bertepatan dengan Rahina Purnama Kadasa, Minggu (24/3). Upacara melaspas ini dilaksanakan setelah Bangunan Padma Sari, Pelinggih Ida Bhatara dan Tembok Penyengker tuntas di renovasi. 


Dalam kesempatan tersebut, Walikota Jaya Negara turut mendem pedagingan di Pelinggih Padma Sari. Diiringi suara gambelan dan kidung Bali, rangkaian upacara diawali dengan pementasan Tari Rejang Penauh Ayu, Tari Topeng Wali, dan Tari Baris Tanda ini menjadi momentum sakral bagi seluruh warga. Rangkaian upacara berlangsung khidmat yang diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput oleh Ida Pedande Gerya Timbul Kesiman.


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan bahwa upacara melaspas dan pujawali ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat umat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Hal ini juga menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari ajaran Tri Hita Karana. Termasuk juga kebersamaan dalam menjaga kelestarian budaya dan spiritualitas.


“Dengan pelaksanaan upacara melaspas dan pujawali ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ujar Jaya Negara. 


Kelian Pemaksan Pura Desa dan Puseh Desa Adat Kesiman, Wayan Suastika, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar, terutama kepada Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara atas dukungan dan dana yang diberikan untuk pemugaran atau renovasi penyengker pura. Ia juga mengapresiasi kehadiran Walikota Jaya Negara dalam prosesi upacara piodalan dan pemelaspan.


Suastika menjelaskan bahwa piodalan di Pura Desa lan Pusen Desa Adat Kesiman dilaksanakan setiap Purnama Kadasa. Meski demikian, kali ini sedikit berbeda lantaran dalam piodalan kali ini turut dilaksanakan upacara melaspas penyengker pura. Dalam pelaksanaan upacara ini, sebanyak 60 orang pemaksan pura turut hadir dan berpartisipasi dalam upacara ini. 


 "Berlangsungnya upacara kami harapan kesucian dan kerahayuan senantiasa menyertai seluruh masyarakat Kesiman," harap Suastika. (Ayu)

Minggu, 24 Maret 2024

Upacara Ida Bethara Turun Kabeh di Pura Besakih, Polres Karangasem Kerahkan 190 Personel Keamanan


Karangasem, Bali Kini -
Puncak Upacara Ida Bethara Turun Kabeh Tahun 2024 di Pura Penataran Agung Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem berlangsung dengan khidmat pada hari Minggu, (24/3/2024). 


Kapolres Karangasem, AKBP I Nengah Sadiarta menyampaikan bahwa kegiatan Piodalan Pura Agung Besakih akan berlangsung mulai tanggal 24 Maret 2024 hingga 14 April 2024. "Pengamanan dari Polres Karangasem menerjunkan sebanyak 190 personel yang terbagi dalam 3 shift, mereka akan ditempatkan di titik-titik rawan kemacetan dan tempat-tempat strategis lainnya," Katanya. 


Puncak Upacara yang dilaksanakan bertepatan Purnama Kedasa ini dipuput oleh 11 Ida Pedanda. Hadir berbagai pejabat penting, termasuk Pj. Gubernur Bali, Irjen. Pol. (Purn) Drs. Sang Made Mahendra Jaya, M.H., Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara, Komjen Pol. Putu Jayan Danu Putra, S.H., M.Su., Kapolda Bali yang diwakili oleh Kapolres Karangasem, AKBP I Nengah Sadiarta, S.I.K., S.H., M.K.P., Ketua DPR Prov. Bali, I Nyoman Adi Wiryatama, S.Sos., M.Si., dan para undangan lainnya.


Rangkaian kegiatan dimulai dengan Ngaturang Bakti Puncak Karya pada pukul 10.00 WITA, dilanjutkan dengan Tari Wali pada pukul 10.10 WITA, dan puncaknya adalah Giat Sembahyang Puncak Karya pada pukul 12.00 WITA. Kegiatan persembahyangan berakhir pada pukul 12.30 WITA.


Upacara Ida Bethara Turun Kabeh merupakan salah satu upacara terbesar di Bali yang dilaksanakan setiap tahun sekali bertepatan dengan Redite Kliwon Pujut atau Purnama Kadasa. Upacara ini bertujuan untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia. (Ami)

Sabtu, 23 Maret 2024

DHARMA SANTHI KABUPATEN BANGLI SERANGKAIAN PERAYAAN NYEPI TAHUN BARU SAKA 1946


BANGLI , Bali Kini -
Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar membuka Dharma Shanti Kabupaten Bangli sebagai rangkaian dari perayaan Hari Raya Nyepi yang secara filosofi mengandung makna saling memaafkan antara sesama untuk meraih kedamaian. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Bangli, melaksanakan Dharma Shanti sebagai rangkaian perayaan Nyepi Tahun Saka 1946, di Halaman Kantor Bupati Bangli, Jumat (22/3).


Dalam sambutannya Wakil Bupati Bangli mengungkapkan perasaan senang, karena Dharma Santhi bisa dilaksanakan lagi setelah tiga tahun tidak terlaksana akibat wabah Covid 19 dan semoga tahun depan dan seterusnya nya Dharma Shanti Kabupaten Bangli bisa terus dilaksanakan untuk menjalin silahturahmi kepada Ida Sulinggih dan ke sesama umat. Saya berharap di tahun ini semoga kita bisa menjalankan tugas kita masing masing dengan berdasarkan pikiran suci dan rasa jengah untuk membangun Bangli menuju Bangli Era Baru yang sesuai dengan ajaran agama Hindu "Mokshartam Jagadhitha Ya Ca Iti Dharma" Dan dengan terlaksananya catur bratha penyepian,  yang didasari dengan pikiran yang suci untuk berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga alam beserta seluruh isinya bisa berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Bangli menyampaikan Terimakasih kepada para Sulinggih, PHDI, Majelis Desa Adat, para Bendesa serta Prajuru Adat lainnya yang sudah berusaha menjaga kelancaran dari  rangkaian Upacara Nyepi kali ini. tutup nya. 


Acara tersebut dilanjutkan dengan penyerahan Punia kepada Para Sulinggih yang hadir dalam acara Dharma Shanti Kabupaten Bangli tahun 2024.

Dimana dalam acara tersebut dihadiri oleh Para Sulinggih Se Kabupaten Bangli, Perwakilan Jro Gede Batur, Jro Gede Kehen, Ketua WHDI Kabupaten Bangli, Anggota Forkopimda Kabupaten Bangli, Staf Ahli Bupati, Para Asisten, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bangli, Pimpinan Perangkat Daerah di Lingkungan Pemkab. Bangli, Kepala BPD Bali Cabang Bangli, Pimpinan Perusda Kab. Bangli, Ketua MDA Kab.Bangli, Perwakilan PHDI Kab.Bangli, Ketua FKUB Kab.Bangli dan undangan lainnya.[rls]

Selasa, 19 Maret 2024

Walikota Jaya Negara ‘Ngaturang Bhakti Pujawali’ di Pura Luhur Uluwatu.


 Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Sekda Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa didampingi Pengempon Pura Luhur Uluwatu yang merupakan Panglingsir Puri Agung Jro Kuta, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya saat melaksanakan bhakti Pujawali di Pura Luhur Uluwatu, Badung pada Anggarakasih Medangsia, Selasa (19/3).


Badung , Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara ngaturang bhakti serangkaian Pujawali Pura Luhur Uluwatu pada  Anggarakasih Medangsia, Selasa (19/3). Berbaur bersama pemedek dan masyarakat, Walikota Jaya Negara tampak hadir bersama Sekda Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa serta Penglingsir Puri Agung Jro Kuta, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya. 


Tampak hadir pula Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara. Serangkaian pujawali tersebut Walikota Jaya Negara turut mulang pakelem di segara Pura Luhur Uluwatu sebagai persembahan untuk menjaga keseimbangan alam semesta.  


Diriingi suara gambelan dan kidung, pelaksanaan pujawali berlangsung khidmat. Tampak silih berganti masyarakat datang untuk ngaturang bhakti. Diawali dengan pangilen Tari Wirayuda, Topeng Wali, Tari Rejang Taman Sari, Tari Rejang Renteng, dan Tari Rejang Sari, rangkaian pujawali diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa, Griya Tegal Sari dan Ida Pedanda Gede Made Karang, Griya Gede Karang Klui Denpasar. 


Pengempon Pura Luhur Uluwatu yang merupakan Panglingsir Puri Agung Jro Kuta, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya yang akrab dipanggil Turah Joko didampingi Bandesa Adat Pecatu, I Wayan Sumerta mengatakan bahwa, rangkaian acara pujawali diawali dengan prosesi nedunang Ida Bhatara Dewa Agung Sakti dari Pura Pererepan Desa Adat Pecatu yang selanjutnya menuju pura Luhur Uluwatu. Kemudian dilanjutkan prosesi ngaturang pujawali dan Nyapsap Kulit Gede Ida Bhatara ring Luhur Pura Uluwatu.


Lebih lanjut Jaka Pratidnya menambahkan, setelah pujawali dilaksanakan, pada hari Rabu (20/3) sampai dengan hari Jumat (22/3) akan dilanjutkan dengan bakti penganyar berturut-turut dari Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Kuta dan Penyineban dilaksanakan oleh Kecamatan Kuta Selatan bersama Desa Adat Pecatu dan Puri Agung Jro Kuta.


"Dengan melakukan srada bhakti kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa, astungkara mudah-mudahan seluruh umat di Bali pada khususnya dan Indonesia pada umumnya dijauhkan dari bencanaa serta diberikan kekuatan dan keselamatan sehingga semua umat bisa rahayu, serta keseimbangan alam semesta tetap terjaga," ujar Turah Joko sembari menekankan pelaksanaan pujawali di Pura Luhur Uluwatu juga meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai. Sehingga diimbau untuk tidak menggunakan plastik untuk membawa sarana upacara atau banten.


Sementara, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan bahwa pujawali ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Pujawali ini juga diharapka menjadi sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana.


“Dengan pelaksanaan pujawali ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ujar Jaya Negara. (Ags/H)


Sabtu, 16 Maret 2024

Festival Lelakut digelar dukung kearifan lokal


Jembrana , Bali Kini -
Puluhan Orang Orangan Sawah atau disebut Lelakut dengan berbagai kreasi ramaikan Festival Lelakut 2024 yang digagas Majelis Alit Subak Kecamatan Negara bertempat di Musium Subak, Subak Basah Tegal Berkis Desa Kaliakah, Sabtu (16/3). Selain Festival Lelakut pada waktu yang bersamaan juga diresmikanya Musium Subak sebagai sarana edukasi.

Bagi kalangan petani lelakut (orang-orangan sawah) sudah tidak asing lagi tetapi dimasa sekarang masyarakat umum atau generasi muda mungkin tidak banyak tau tentang lelakut.

Ketua Panitia I Gede Merta yang juga selaku Ketua Majelis Alit Subak Kecamatan Negara menjelaskan Festival Lelakut 2024 bertujuan untuk melestarikan tradisi adat budaya dan kearifan lokal mengingat hilangnya nilai-nilai mistis yang ada di areal subak.

"Lelakut merupakan suatu bentuk kreatifitas para petani dan sekaligus menjadi penghormatan budaya leluhur yang saat ini trus dilestarikan sehingga generasi muda tidak kehilangan salah satu warisan budaya yang syarat akan makna dan filosofi," ujarnya.

Gede Merta menambahkan lelakut merupakan suatu sarana tradisional petani untuk menakut nakuti burung pipit yang suka memakan padi, uniknya lelakut yang telah diberi mantra dan sesaji khusus juga berfungsi sebagai penolak bala untuk menjaga agar sawah dijauhi dari hal hal buruk.

"Dijaman sekarang lelakut hanya dibuat sekedarnya hanya menggunakan bahan limbah yang sederhana agar sawah rame dan burung burung tidak berani mendekat, dengan memadukan tradisi dan seni lelakut dapat dibuat lebih menarik bukan sekedar menakut nakuti burung ada hal yang lebih dari itu dan juga akan membuat indahnya pemandangan bagi masyarakat yang sedang melewati sawah," imbuhnya.

Dalam festival lelakut kali ini selain memamerkan kreatifitas para petani juga mengedukasi bawasanya terdapat tatacara yang benar untuk pembuatan lelakut.

"Lelakut yang dibuat dengan bahan bahan pilihan dan telah diisi mantra dan sesaji biasanya sangat ampuh untuk menangkal ilmu hitam, tetapi sekarang lelakut yang berfungsi sebagai penolak bala sangat jarang ditemukan karena banyak petani yang tidak mengerti tatacara membuat lelakut bertuah," ungkap Gede Merta.

Sementara itu, Bupati Jembrana yang diwakili Kepala BPKAD I Komang Wiasa mengapresiasi terselenggaranya Festival Lelakut 2024 dengan tujuan meningkatkan semangat petani serta menjadikan sarana edukasi bagi generasi muda untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal.

"Kedepan festival seperti ini diharapkan dapat diselenggarakan dengan lebih besar lagi dengan harapan petani menjadi semangat, memikat generasi muda untuk bertani dan tentu harga komoditi petani meningkat menuju jembrana emas 2026," pungkas I Komang Wiasa. (kmg/hms).

Walikota Jaya Negara Tinjau Pemasangan Penjor Ngerebong STT se-Desa Kesiman,


 Ket foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede saat meninjau Pemasangan Penjor Ngerebong oleh STT se-Desa Adat Kesiman di Pura Agung Petilan Pengerebongan, Sabtu (16/3).

Apresiasi Kreatifitas dan Keteguhan Menjaga Tradisi, Adat, Seni dan Budaya. 


Denpasar, Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede melaksanakan peninjauan Pemasangan Penjor Ngerebong oleh STT se-Desa Adat Kesiman di Pura Agung Petilan Pengerebongan, Sabtu (16/3). Kunjungan sekaligus peninjauan ini dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi atas kreatifitas dan keteguhan Desa Adat Kesiman dalam menjaga tradisi, adat, seni dan budaya. 


Sejak tiba, Walikota Jaya Negara langsung meninjau satu persatu Penjor karya STT se-Desa Adat Kesiman. Silih berganti penjor karya STT datang menempati lokasi yang telah ditetapkan. Tampak seluruh STT sedang melaksanakan persiapan untuk penancaban penjor. Ada yang sedang memasang janur, memasang sampian penjor hingga memasang lampion. 


Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi atas semangat berkreatifitas dan berkarya STT se-Desa Adat Kesiman. Pihaknya mengaku kagum atas karya penjor oleh STT yang sangat luar biasa ini. Terlebih waktu yang ada tergolong singkat dalam melaksanakan persiapan dan proses pembuatan. 


Lebih lanjut dikatakan, Penjor Agung ini merupakan salah satu perlengkapan atau uperengga Tradisi Ngerebong di Desa Adat Kesiman. Dimana, Ngerebong merupakan salah satu tradisi yang sudah diakui sebagai warisan budaya tak benda. Sehingga pelaksanaan Lomba Penjor ini merupakan langkah positif dalam menjaga dan melestarikan tradisi, seni, budaya dan adat Bali. 


"Yang pertama kami sangat mengapresiasi penjor karya STT se-Desa Adat Kesiman, ini merupakan karya yang luar biasa, yang kedua kami mengapresiasi Desa Adat Kesiman yang telah konsisten dan berkelanjutan menjadi pilar penting dalam menjaga adat, tradisi, budaya dan seni, khususnya di Kota Denpasar," ujar Jaya Negara


Sementara, Bendesa Adat Kesiman, I Ketut Wisna menjelaskan, Festival/Lomba Penjor bagi STT se-Desa Adat Kesiman ini dilaksanakan sersngkaian Upacara Pengerebongan. Hal ini merupakan bentuk persembahan dan bhakti kepada Ida Bhatara Sesuhunan. Sehingga sudah menjadi tradisi untuk memasang Penjor Agung di kawasan Pura Agung Petilan Pengerebongan. 


Dikatakannya, serangkaian Festival/Lomba Penjor kali ini diikuti oleh 32 peserta yang merupakan STT se-Desa Adat Kesiman. Dimana, dalam lomba yang merupakan sinergi antara Desa Adat Kesiman dan Sabha Yowana Desa Adat Kesiman ini seluruh perlengkapan penjor wajib dibuat oleh masing-masing STT. Sehingga tidak diperkenankan untuk membeli. 


"Ini merupakan murni karya STT se-Desa Adat Kesiman, semoga dapat memantik generasi muda untuk mencintai budaya, berkreatifitas, serta menjaga tradisi warisan leluhur di Desa Adat Kesiman," ujar Ketut Wisna. (Ags/Hu). 

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved