-->

Selasa, 16 September 2025

Upacara Karya Pura Merajan Nyuhungan Dalem Miyukut Banjar Adat Serangen, Desa Ped


Laporan Reporter  : Tim Lpt Hms

Klungkung , Bali Kini - Bupati Klungkung I Made Satria bersama Camat Nusa Penida Kadek Yoga Kusuma menghadiri rangkaian Upacara Dewa Yadnya "Karya Melaspas Ngenteg Linggih, Mapedudusan Alit, Resi Gana Manca Rupa di Pura Merajan Nyuhungan Dalem Miyukut Banjar Adat Serangen, Desa Ped Kecamatan Nusa Penida,  Senin (15/9). Upacara ini bertujuan untuk mensucikan seluruh area pura yang beberapa pelinggihnya selesai direnovasi.


Bupati Satria dan Camat Nusa Penida dalam kehadirannya menghaturkan sembah bakti dan dilanjutkan dengan penyerahan punia kepada ketua panitia Karya Agung ini.


"Dumogi labda karya, sida sidaning don dan seluruh rangkaian upacara karya ini bisa dilalui serta berjalan lancar dengan semangat gotong royong seluruh pengempon pura. Astungkara semua umatnya akan dikaruniai kerahayuan, kemakmuran dan keselamatan," ujar Bupati Satria. 

Senin, 15 September 2025

Hadiri Upacara Ngaben Massal di Nusa Penida, Bupati Satria Serahkan Bantuan Sesajen


Laporan : Tim lpt 

Klungkung , Bali kini -Bupati Klungkung, I Made Satria kembali menyerahkan bantuan Sesajen Ngaben Massal sebesar Rp. 150 juta rupiah saat menghadiri Puncak Karya Pelebon Masa Kenimbulan, Asti Wedana dan Mendak Nuntun di Desa Adat Batumulapan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Minggu (14/9). 


“Jadi hari ini saya menyerahkan bantuan Sesajen Ngaben Masa, dimana bantuan ini merupakan program dari kepedulian dan bentuk perhatian Pemerintah Daerah (Pemkab) Klungkung kepada masyarakat, sehingga dari program ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat terutama disaat menggelar upacara adat Ngaben Massal ini,” ujar Bupati Satria.


Bupati Satria juga menyampaikan bahwa sebelumnya dirinya juga sudah menyerahkan bantuan program ngaben masa ini di Desa Adat Tusan, Kecamatan Banjarangkan. Selain itu, hal terpenting yang ditekankan Bupati agar krama bisa memperkuat kerukunan pasemetonan untuk bersama-sama ngayah dengan niat tulus ikhlas sehingga upacara dapat berjalan lancar. “Mari perkuat pasemetonan dan gotong royong ngayah dengan niat tulus ikhlas sehingga upacara nanti berjalan lancar lan labda karya,” harapnya. 


Bendesa Adat Batumulapan, I Made Sutarsa menyampaikan bahwa Karya Pelebon Masa Kenimbulan, Asti Wedana dan Mendak Nuntun di Desa Adat Batumulapan ini mengupacarai sebanyak 34 sawe dan Puncak Upacara dilaksanakan hari ini tanggal 14 September 2025 bertepatan dengan rahina Redite Wage, Landep. 


Rabu, 10 September 2025

Bupati Sanjaya hadiri Upacara Pemelaspasan di Desa Adat Buahan, Tabanan


Laporan : Tim Lpt 

Tabanan , Bali Kini  – Sebagai wujud dukungan Pemerintah Kabupaten Tabanan terhadap pelestarian adat, agama, tradisi dan budaya, Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., menghadiri Upacara Pemelaspasan Bangunan Bale Kidung, Bale Pawedan, Bale Manik Galih, Gedong Simpen, Penyengker serta bangunan lainnya, sekaligus prosesi Mendem Dasar di Natar Pura Puseh, Desa Adat Buahan, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, Minggu (7/9). Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, Sekda, pimpinan Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemkab Tabanan, Jero Bendesa Adat, tokoh masyarakat serta krama Desa Adat Buahan.


Melali sambrama wacananya, Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan Dewa Yadnya ini sebagai bentuk nyata upaya merestorasi bangunan suci. Ia menilai karya arsitektur yang dihasilkan masyarakat Buahan sangatlah agung dan sarat nuansa klasik khas Bali. “Tiang tadi bersama Pak Wakil dan Pak DPR melihat suasananya agung pisan, becik pisan. Tidak salah semeton desa adat Buahan memiliki arsitek dan undagi yang hebat-hebat. Suasananya klasik, ini bisa disebut gaya Bali klasik,” ungkapnya.


Lebih lanjut, Politisi asal Dauh Pala tersebut menekankan bahwa semangat gotong royong yang ditunjukkan masyarakat Buahan merupakan wujud komitmen dalam menjaga kelestarian adat dan tradisi. Ia menyebutkan bahwa sejak dahulu, desa adat di Bali telah memiliki konsensus untuk menjaga keberadaan Tri Kahyangan—Pura Puseh, Desa, dan Dalem Prajapati—sebagai pusat spiritual dan sosial masyarakat. “Ini sudah menjadi konsensus dan kesepakatan di Bali jauh sebelum Republik Indonesia merdeka, tepatnya di Pura Samuan Agung, Gianyar. Sejak saat itu, desa pakraman terbentuk sebagai wadah kebersamaan masyarakat dalam menjaga tradisi dan adat leluhur,” tambah Sanjaya.


Lebih lanjut, Ia juga mengingatkan kembali sejarah Kota Tabanan yang berakar dari Desa Buahan. “Desa Buahan selalu disebutkan bahwa dari sinilah asal kota Tabanan maka dari itu tiang hadir hari ini di Desa Buahan ngupasaksi Yadnya pemlaspasan niki. Dumogi apa yang diharapkan karma niki yangi dalam rangka untuk melestarikan pelestarian adat agama, tradisi dan budaya niki betul-betul memiliki nilai sejarah yang sangat luar biasa. banggalah kita selaku warga Buahan yang memiliki warisan-warisan budaya yang adiluhung, sampai saat ini yang masih tetap dipertahankan,” tegas Sanjaya.


Di kesempatan yang sama selaku Bendesa Adat Buahan, I Wayan Muliada menyampaikan, rangkaian upacara pemelaspasan ini puncaknya jatuh pada 7 September 2025. Pelaksanaan upacara Dewa yadnya ini merupakan wujud gotong royong krama desa Buahan yang terdiri dari 635 KK. Melalui kesempatan tersebut Wayan Muliada juga sampaikan ucapan terima kasih mewakili seluruh krama kepada Bupati dan jajaran 

Sabtu, 06 September 2025

Ratusan Peserta Ikuti Mepandes Massal di Jembrana, Wujudkan Spirit Kebersamaan dan Kepedulian


Laporan : Ajb Tim Lpt 

Jembrana Bali Kini – Ratusan umat Hindu mengikuti rangkaian upacara Mepandes Massal (Metatah) dan Manusa Yadnya yang digelar secara gratis di Pasraman Santi Yadnya, Banjar Tegalasih, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Jumat (5/9). Kegiatan ini terselenggara atas inisiatif Yayasan Angel Hearts Bali sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, khususnya mereka yang kurang mampu.

Upacara ini dipuput oleh tiga sulinggih, yakni Ida Pedanda Gede Manubawa Manuaba, Ida Pandita Empu Nabe Jaya Reka Kusuma, dan Shri Bhagawan Siddhananda Saraswati.

Rangkaian upacara dimulai sejak Kamis (4/9), meliputi beberapa prosesi penting dalam tradisi Hindu Bali seperti Suddhi Wadhani, Upacara Tiga Bulanan, Mepetik, Otonan, Mesayut Ketusan, Menek Kelih, dan Mepasar, yang diikuti oleh peserta yang belum pernah melaksanakannya sebelumnya. Tercatat, jumlah peserta keseluruhan mencapai 178 orang, dengan rincian, Mepandes (Metatah) 135 peserta, Tiga Bulanan 6 peserta, Mepetik 69 peserta, Otonan 14 peserta, Menek Kelih 73 peserta, Suddhi Wadhani 5 peserta

Puncak acara Mepandes digelar sejak pukul 06.00 WITA dan ditutup dengan pertunjukan Topeng Sidakarya sebagai penutup upacara.

Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, hadir langsung dalam kegiatan tersebut dan menyampaikan apresiasinya kepada panitia serta seluruh peserta. Ia menilai kegiatan ini sebagai wujud nyata kepedulian sosial dan pelestarian adat istiadat Bali.

“Saya sangat bangga dan bahagia karena acara Manusa Yadnya ini telah diikuti hampir 300 orang. Ini membuktikan bahwa inisiatif Yayasan Angel Hearts Bali sangat bermanfaat bagi masyarakat, bahkan sebelum pemerintah daerah merencanakan kegiatan serupa,” ujar Bupati Kembang.

Sementara itu, Ketua panitia, I Putu Fery Priyandana, berharap kegiatan Mepandes Massal ini dapat terus berlanjut ke depannya.

“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin sebagai bentuk penguatan nilai-nilai religius serta mempererat rasa persaudaraan di tengah masyarakat Jembrana,” ujarnya.

Jumat, 05 September 2025

Walikota Jaya Negara Ngayah Nyangging Metatah Massal Banjar Tunjung Sari


Teks Foto : Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara Ngayah Nyanggingin serangkaian Karya Mapetik, Menek Kelih dan Metatah Masal yang digelar di Banjar Tunjung Sari, Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Jumat (5/9) pagi. 


Laporan Reporter : Eka 

Denpasar, Bali Kini - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara Ngayah Nyanggingin serangkaian Karya Mapetik, Menek Kelih dan Metatah Masal yang digelar di Banjar Tunjung Sari, Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Jumat (5/9) pagi. 


Karya Manusa Yadnya yang digelar ini turut dihadiri Wakil Walikota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, Kepala Bagian Kesra Setda Kota Denpasar, IB. Alit Surya Antara, Camat Denpasar Utara, Wayan Yusswara, Perbekel serta tokoh masyarakat setempat. 


Terlihat sejak pagi ratusan warga tampak memadati area Bale Peyadnyan untuk mengikuti prosesi Metatah Massal. Diiringi lantunan kidung dan suara gender, satu per satu rangkaian Metatah dilaksanakan secara khidmat. 

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan tersebut menyampaikan, prosesi mepandes yang merupakan upacara manusa yadnya ini wajib dilakukan oleh umat Hindu khususnya pada anak yang baru beranjak dewasa. Sehingga, selain merupakan sebuah kewajiban, upacara mepandes atau metatah ini merupakan sebuah upacara untuk mentralisisr sifat buruk yang ada pada diri manusia atau yang dalam Hindu disebut Sad Ripu.

"Metatah massal mencerminkan sifat menyama braya atau Vasudhaiva Kutumbakam untuk bergotong royong melakukan wujud bhakti kepada Sang Pencipta. Dan dengan pelaksanaan ini tentu kami berharap kedepannya dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, begitupun manusia dengan alam lingkungan harus tetap dijaga sebagaimana mestinya sehingga kehidupan tetap harmonis," kata Jaya Negara.

Sementara itu, Ketua Panitia Wayan Dana menyampaikan terima kasih atas dukungan Walikota Jaya Negara. Ia menyebutkan, upacara Manusa Yadnya ini diikuti oleh 42 peserta mapetik, 61 peserta menek kelih, dan 104 peserta metatah.


“Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Pemkot Denpasar. Bantuan yang diberikan sangat membantu meringankan beban krama,” tutupnya. 

Wali Kota Jaya Negara Nyangging Peserta Metatah Massal di Desa Pemecutan Kelod


Laporan Reporter : Ayu 

Denpasar, Bali Kini - Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menghadiri sekaligus menjadi panyangging dalam pelaksanaan Metatah Massal yang digelar Pemerintah Desa Pemecutan Kelod, Jumat (5/9) di Pura Dalem Ulunsuan, Banjar Abiantimbul, Denpasar Barat. Kegiatan ini juga turut disaksikan oleh Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa.


Perbekel Desa Pemecutan Kelod, I Wayan Tantra, menjelaskan bahwa kegiatan metatah massal ini dilaksanakan dalam rangka melestarikan kearifan lokal, sesuai dengan Permendagri Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Asal Usul Desa. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan membantu masyarakat, khususnya umat Hindu, yang kurang mampu dalam melaksanakan yadnya.


“Metatah massal kali ini diikuti oleh 112 peserta dari 15 banjar yang ada di Desa Pemecutan Kelod. Karena di masing-masing banjar juga memiliki program yadnya di pura, maka kegiatan ini tidak bisa dilakukan setiap tahun. Pelaksanaannya menyasar banjar yang belum memiliki program serupa,” jelasnya.


Lebih lanjut, Tantra berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut sehingga masyarakat semakin banyak yang bisa terbantu. “Harapan kami sebagai pemerintah desa, setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat benar-benar menyentuh masyarakat secara luas,” ujarnya.


Sementara itu, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan apresiasi sekaligus berterima kasih kepada Pemerintah Desa Pemecutan Kelod atas terselenggaranya kegiatan yadnya ini.


“Tentu pelaksanaan metatah massal ini sangat bermanfaat, terutama bagi masyarakat yang kurang mampu. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berkelanjutan sehingga semakin banyak warga yang mendapatkan manfaatnya,” kata Jaya Negara. 

Jumat, 29 Agustus 2025

Desa Batumadeg Nusa Penida Segera Miliki Sekolah PAUD Negeri


Laporan Reporter : Dearna 

Klungkung , Bali Kini - Bupati Klungkung I Made Satria melakukan peletakan batu pertama pembangunan Unit Sekolah Baru PAUD di dusun Saren Desa Batumadeg, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Kamis (28/8). Dana pembangunan gedung ini bersumber dari Kemendikdasmen pusat senilai Rp 1,6 miliar.

" Kami selaku Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung sangat berharap dengan dibangunnya sekolah ini akan semakin meningkatkan minat warga untuk menyekolahkan anak anaknya yang berusia dini untuk belajar dan bermain disekolah," ujar Bupati Made Satria.

Sementara itu Sekertaris Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga I Nyoman Sukadana menyampaikan pembangunan dilakukan diatas lahan seluas 10 are. Bantuan tidak hanya pada gedung dengan 2 ruang kelas, ruang guru, UKS, toilet namun juga dilengkapi ruang jaga, tembok penyengker, aula, meubelair serta APE indor dan APE outdor.

Turut hadir Camat Nusa Penida, Kabid Paud, Kepala desa, kadus Saren, Jero Bendesa serta tokoh masyarakat.

Minggu, 24 Agustus 2025

Ajang Pelestarian Warisan Leluhur dan Gali Potensi Lokal - Tanah Lot Art & Food Festival Ke 6


Laporan : Tim Lpt Hms 

Tabanan , Bali Kini  - Suasana meriah menyelimuti kawasan Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, Desa Beraban, Kediri, Tabanan, Jumat (22/8), saat digelarnya pembukaan Tanah Lot Art & Food Festival Ke 6 Tahun 2025. Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., melalui Wakil Bupati Tabanan, I Made Dirga, hadir secara resmi membuka festival seni, budaya, dan kuliner yang sudah menjadi agenda tahunan kebanggaan masyarakat Tabanan ini.

Acara pembukaan tersebut dihadiri oleh jajaran pejabat penting Kabupaten Tabanan, mulai dari Ketua DPRD Kabupaten Tabanan beserta anggota, Ida Tjokorda Anglurah Tabanan, Danrindam IX Tabanan, jajaran Forkopimda, serta 

Ny. Budiasih Dirga, yang mewakili Ketua TP PKK Kabupaten Tabanan. Turut hadir para asisten Setda, kepala OPD di lingkungan Pemkab Tabanan, Penglingsir Puri, dan Manager DTW Tanah Lot.

Kehadiran masyarakat pun begitu antusias, memadati kawasan acara memberi warna tersendiri dalam mendukung event budaya besar yang mengangkat potensi daerah, baik dari segi seni maupun ekonomi kreatif dengan tema tahun ini “Parajyana Samudrasya Adiswara”. Memiliki makna persembahan dan pengorbanan terhadap kekuatan samudra menuju keharmonisan, keagungan, dan kemuliaan Tanah Lot.

Selama lima hari penuh, mulai 21–25 Agustus 2025, festival ini akan menampilkan beragam pertunjukan bernuansa seni, budaya, dan tradisi adat Bali. Mulai dari parade budaya, tari-tarian, hingga festival musik yang dipersembahkan oleh puluhan desa se-Kabupaten Tabanan. Tak hanya itu, pengunjung juga dimanjakan dengan festival kuliner yang menghadirkan aneka makanan lokal serta pameran UMKM kesenian yang menampilkan kreativitas masyarakat.

Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wabup Dirga, Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi besar terhadap terselenggaranya festival ini yang setiap tahun ke tahun semakin inovatif. “Saya atas nama pribadi dan selaku kepala daerah, memberikan apresiasi atas diselenggarakannya event festival Tanah Lot ini yang menampilkan tradisi, budaya, dan kuliner tradisional. Sudah tentu hal ini turut mampu meningkatkan perekonomian, khususnya masyarakat sekitar," ujarnya.

Wabup Dirga juga menyampaikan arahan Bupati Sanjaya, sekaligus menegaskan bahwa Pura Tanah Lot telah dikenal luas hingga ke mancanegara sebagai destinasi wisata ikonik. Hal ini diharapkan harus terus dipertahankan, dan adanya festival tanah lot ini mampu menjaga nilai-nilai tersebut. “Pura ini berdiri di atas batu karang besar yang menjorok ke laut dan saat air pasang, pura terlihat seolah-olah terapung. Pura dengan arsitektur khas Bali ini didukung dengan keberadaan Pura Batu Bolong, Batu Mejan, dan pura-pura lainnya yang ada di sekitar kawasan pantai,” imbuhnya. 

Dengan mengambil tema ‘Prayajana Samudrasya Adiswara’, pihaknya berharap Pura Tanah Lot sebagai Kahyangan Jagat tetap dijaga taksu dan kesuciannya, sehingga bisa memberikan berkah bagi masyarakat yang mencari nafkah di wewidangan Pura Luhur Tanah Lot. Hal ini sesuai dengan visi Tabanan, yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui pola pembangunan semesta berencana dalam Bali Era Baru di Kabupaten Tabanan, Tabanan Era Baru, Aman, Unggul dan Madani (AUM).

Pada kesempatan tersebut, Wabup Dirga juga menyampaikan pesan dan harapan Bupati, agar festival ini kedepannya bisa berkembang menjadi event pariwisata berskala internasional. “Saya sangat berharap akan ada event-event pariwisata di Tanah Lot yang benar-benar mampu menarik wisatawan mancanegara, selain tentunya wisatawan domestik. Untuk itu, saya meminta kepada manajemen DTW Tanah Lot agar selalu melakukan terobosan strategis dan inovasi sehingga Tanah Lot bisa tetap menjadi tujuan wisata religius di tingkat internasional,” pungkasnya.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan antusiasme masyarakat, Tanah Lot Art & Food Festival #6 tahun ini dipastikan menjadi momentum penting dalam menguatkan pariwisata Tabanan. Festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan dan promosi wisata, tetapi juga pengingat bahwa seni, budaya, dan warisan leluhur adalah pondasi penting dalam membangun daerah menuju masa depan yang lebih gemilang. Adapun berkah yang dihasilkan dari hal tersebut tentunya akan memberikan manfaat positif bagi masyarakat.

© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved