-->

Selasa, 18 Agustus 2020

Semangat Pahlawan Terdahulu Teladan Perang Melawan COVID 19 Saat Ini

Karangasem ,BaliKini.Net – Kemerdekaan tak lepas dari jasa pahlawan. Mereka rela berkorban jiwa dan raga demi melepaskan tanah air dari belenggu negara lain. Perjuangan para pahlawan patut diteladani. Jasa bakti mereka harus jadi panutan. Penghormatan kepada para Pahlawan tetap diberikan melalui Apel Kehormatan dan Renungan Suci (AKRS), di Tugu Pahlawan  Monumen Ciung Wanara , Amlapura, Senin (17/8) dini hari walaupun dalam masa pandemi.

“Para Pahlawan rela berkorban jiwa dan raga demi kemerdekaan, demi generasi bangsa agar terbebas dari penajajahan \. Sudah sepatutnya kita memberikan hormat sekaligus doa kepada mereka,” kata Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri selaku Inspektur Upacara.

Bupati Mas Sumatri mengajak merenung kembali atas jasa-jasa pahlawan yang telah gugur. Terutama merenungkan perjuangan mereka dalam berperang merebut kemerdekaan.

Perjuangan pahlawan, lanjut Bupati Mas Sumatri, tidaklah mudah. Memakan korban yang tak terhitung jumlahnya. Apel kehormatan dan renungan suci dilakukan sebagai bentuk kehormatan atas jasa para pahlawan.

"Sekaligus kita mendoakan semua pahlawan ini agar jasa baktinya dicatat sebagai amal ibadah dan arwahnya diterima Tuhan Yang Maha Kuasa," harapnya. 

Perjuangan pahlawan, kata Mas Sumatri, akan sia-sia jika generasi penerus tidak mengisi kemerdekaan untuk memajukan bangsa. Apalagi, generasi saat ini juga tengah dihadapkan dengan perang melawan Covid-19. Perang yang tak kalah hebatnya. Perang ini semakin sulit lantaran Covid-19 musuh tak kasat mata. Perjuangan para pahlawan terdahulu harus menjadi pelecut semangat untuk memenangkan peperangan kali ini. 

"Kalau para pahlawan terdahulu bisa mengusir penjajah yang sebegitu hebatnya, kita juga harus berhasil mengatasi musuh yang bernama Covid-19 ini," tegasnya. 

Kegiatan berlangsung khidmat dan tidak terlepas dari protokol kesehatan. Mulai pemakaian masker, pembatasan peserta, dan penerapan jaga jarak.

Turut Hadir dalam upacara ini, Bupati Karangasem selaku inspektur upacara. Wakil Bupati, I Wayan Artha Dipa,  Sekda I Ketut Sedana Merta, Dandim 1623/Karangasem Letkol Inf. Bima Santosa, Kapolres Karangasem AKBP Ni Nyoman Suartini, Kajari Kab. Karangasem Isaak Karaeng,  Kepala Pengadilan diwakilkan.

Hadir juga Ketua DPRD Kab. Karangasem I Gede Dana , Wakil Ketua DPRD I Nengah Sumardi, para OPD Kab. Karangasem, Para Staf Ahli, Asisten, Kabag Dinas Kab. Karangasem, Para Perwira TNI Kodim 1623/Karangasem dan Para Perwira Polres Karangasem.[wd/r3]

Sabtu, 15 Agustus 2020

Mas Sumatri Gugah Nasionalisme Masyarakat Karangasem Pandemi Jangan Kurangi Esensi Kemerdekaan

AMLAPURA - Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri didampingi Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa menggugah rasa nasionalisme Krama Karangasem dalam rangka menyambut Dirgahayu Republik Indonesia (RI) ke-75, yang jatuh pada 17 Agustus 2020.

Bupati perempuan pertama di Bumi Lahar tersebut meminta, segenap warga mengibarkan Sang Saka Merah Putih di depan rumah masing-masing sebagai wujud rasa cinta Tanah Air. Selain itu, sesuai surat edaran.

Peringatan HUT ke-75 RI yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2020 bertemakan “Indonesia Maju”. Sehubungan Pandemi Covid 19, Penyelenggaraan Upacara Peringatan  HUT Ke 75 RI tetap dilaksanakan dengan sederhana dan khidmat secara virtual.

“Pada tanggal 17 Agustus 2020 pukul 10.17 WIB selama 3 menit segenap masyarakat wajib mengentikan aktifitasnya sejenak berdiri tegap saat pengibaraan bendera sang merah putih diiringi lagu Indonesai raya secara serentak di berbagai lokasi,” terangnya.

Mengingat HUT RI tahun ini masih dikabungi pandemi global Covid-19, Bupati Mas Sumatri menganjurkan warga agar tidak menggelar beraneka lomba yang memicu kerumunan massa. 

"Suasana HUT RI ke-75 tahun ini memang paling berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kita harus mampu beradaptasi, tanpa mengurangi esensi kemerdekaan," kata Mas Sumatri, di Kantor Bupati Karangasem, kemarin.

Rasa nasionalisme, menurutnya, tidak harus diungkapkan dengan kegiatan seremonial, apalagi selama masa pandemi ini. Yang terpenting, ia mengajak seluruh warga Karangasem memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara sesuai profesi masing-masing.

"Kalau jadi petani, jadilah petani yang baik. Kalau jadi dokter jadilah dokter yang baik, kalau jadi pegawai negeri, berikan yang terbaik pada masyarakat. Begitu seterusnya. Berikanlah yang terbaik untuk negeri sesuai profesi masing-masing. Itulah cara kita menghargai jasa para Pahlawan dalam merebut kemerdekaan," jelasnya.

Lebih lanjut, Mas Sumatri mengingatkan, meskipun RI telah merdeka sejak 75 tahun silam, namun penjajah selalu mengintai di sekitar masyarakat. Hanya saja para penjajah itu tidak berbentuk fisik manusia. Misalnya, kemiskinan, kebodohan, penyalahgunaan narkoba serta dampak negatif teknologi.

Keempat 'penjajah' itulah yang harus ditumpas oleh segenap anak Bangsa agar kemerdekaan RI berbanding lurus dengan kualitas generasinya. Selaku bupati yang hampir lima tahun memimpin Karangasem, ia mengaku telah menerapkan nerbagai program untuk memerangi penjajahan model baru tersebut.

Misalnya program pemberantasan buta aksara, kemiskinan dan sosialisasi bahaya narkoba secara masif ke pelosok-pelosok desa. Tak lupa ia berpesan kepada warga Karangasem untuk berpartisipasi menggunakan hak pilih saat Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang, karena menggunakan hak pilih dengan baik juga bagian dari rasa nasionalisme. [*]

Pemkab Karangasem Jalin MoU Dengan UI

Karangasem ,Balikini.Net - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem resmi melakukan nota kesepakatan (MoU)  dengan Universitas Indonesia (UI) dalam hal Pendidikan, Riset dan Pengabdian kepada masyarakat.


Penandatangan nota kesepakatan dilakukan langsung Bupati Karangasem,  I Gusti Ayu Mas Sumatri bersama dengan Dr Muhammad Luthfi Zuhdi M.A,Wakil rektor Bidang SDM dan Aset UI,  Jumat (14/8) di Gedung rektorat Universitas Indonesia, Jl. Salemba Raya jakarta Pusat.


Bupati Karangasem,  IGA Mas Sumatri dalam sambutannya mengaku sangat bangga dan mengucapkan terimakasih atas dukungan dan perhatian Rektor Universitas Indonesia terhadap Kabupaten Karangasem. Ini terbukti dengan dilaksanakanya penandatanganan nota kesepakatan bersama antara Pemkab Karangasem dan UI dalam hal Pendidikan, Riset dan Pengabdian kepada masyarakat.

" Kami menyambut baik nota kesepakatan dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, kajian, riset  dan pengabdian pada masyarakat, ini juga untuk meningkatkan SDM di Karangasem sebagai upaya mewujudkan visi pak Presiden yakni SDM unggul Indonesia Maju,” ungkapnya.


Ia menjelaskan, Kabupaten Karangasem merupakan Kabupaten di Ujung Timur Pulau Bali. Berdasarkan data-data pembangunan daerah, Kabupaten Karangasem  menggambarkan prestasi yang cukup baik dalam pelaksanaan pembangunan. 

"Namun kami akui masih ada beberapa aspek pembangunan yang masih perlu untuk ditingkatkan, dalam upaya kami mewujudkan visi kabupaten Karangasem yakni mewujudkan Karangasem Cerdas, salah satunya mewujudkannya adalah melalui kerjasama dengan pihak universitas indonesia yang kita laksanakan pada saat ini,” akunya.


Untuk itu, setelah ditandatanganinya nota kesepakatan bersama ini, nantinya akan segera ditindak lanjuti dengan perjanjian kerjasama antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait lainnya di Kabupaten Karangasem. 

Ia berharap, nota kesepakatan bersama yang telah ditanda tangani dan akan ditindak lanjuti kerjasama dapat menjadi triger dan pilot project yang outputnya diharapkan memiliki daya ungkit dan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan positif pembangunan yang ada di Karangasem. 

“Kami berharap dukungan dari bapak Rektor UI beserta jajaran, baik berupa pemikiran maupun melalui kajian-kajian akademis serta kegiatan pendampingan lainnya dalam upaya kami mewujudkan cita-cita besar, mewujudkan kabupaten Karangasem yang bermartabat,  bersih dan cerdas ” mintanya.


Sementara itu, Dr Muhammad Luthfi Zuhdi M.A,Wakil rektor Bidang SDM dan Aset UI, mengaku senang dapat melakukan penandatangan nota kesepakatan bersama antara Pemerintah Kabupaten Karangasem , Provinsi Bali dengan Universitas Indonesia, mengenai penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Ia menjelaskan, bahwa UI sebagai universitas tertua dan terkemuka di Indonesia siap menjadi pelopor dan center of excellence, serta sebagai Guru Bangsa. Sesuai dengan namanya yang mengemban nama Negara, maka motto UI ialah UI Untuk Indonesia. Sehingga keberadaannya harus dapat dirasakan dalam mendukung pembangunan di berbagai wilayah di Indonesia.

Untuk itu,  pada kesempatan ini kami menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Karangasem Provinsi Bali,” tuturnya.

Ia menambahkan, bahwa UI terus membangun tradisi kebersamaan dan resource sharing dalam menyelesaikan masalah nasional dan global di segala bidang kehidupan, khususnya bersinergi dalam meningkatkan kinerja kelembagaan diawali melalui peningkatan kualitas SDM pemda melalui reformasi birokrasi. Tradisi kebersamaan, kolaborasi dan resource sharing dilakukan secara terintegrasi dan stimulan antara Akademisi (Perguruan Tinggi), Pemerintah, Industri, Masyarakat dan Media yang kami sebut sebagai kerjasama Penta Helix.


“UI yang berbasiskan akademisi, berperan dalam mendesain program sesuai permasalahan yang ada dimasyarakat berdasarkan kajian multidisplin ilmu, serta melakukan transfer knowledge atau teknologi sesuai kebutuhan masyarakat yang aplikatif atau tepat guna. Hari ini merupakan momentum sangat baik bagi UI maupun Pemkab Karangasem untuk bisa saling bersinergi dengan memperhatikan semua potensi dan unggulan sumber daya masing-masing, guna mempercepat terwujudnya tujuan pembangunan nasional,” pungkasnya [wd/r3]

Jumat, 14 Agustus 2020

Warga Karangasem Ngruduk DPRD Bali Terkait Dugaan Penyimpangan Penyaluran BSU

Denpasar ,BaliKini.Net - Ratusan warga dari delapan kecamatan di Kabupaten Karangasem mengadu ke DPRD Bali, Jumat (14/8). Terkait persoalan penyaluran Bantuan Stimulus Usaha (BSU) untuk penanganan dampak pandemi Covid-19 dari Pemprov Bali yang dinilai tidak tepat sasaran.

Mereka diterima oleh Ketua Komisi II DPRD Bali IGK Kresna Budi dan anggota Kade Dharma Susila di Wantilan Gedung DPRD Bali. Pada kesempatan itu mereka menyerahkan data penyaluran BSU yang tidak tepat sasaran di tiga kecamatan, yakni di Karangasem, Abang dan Kubu. 

"Kami menyampaikan aspirasi tentang kekisruhan dana BSU di Karangasem," kata Koordinator masyarakat tersebut, I Gusti Putu Dharma Putra.

Ia membeberkan sejumlah persoalan penyaluran BSU tersebut. Ada yang sudah mendapatkan bantuan lain misalkan BLT (bantuan langsung tunai) juga mendapatkan dana BSU. 

"Yang kami permasalahkan, yang harus berhak mendapatkan justru tidak mendapatkan. Sudah dapat surat rekomendasi dari klien dinas, Dusun sudah memenuhi syarat tapi mereka tidak dapat. Itu yang mereka tanyakan di sini," katanya.

Disebutkan juga ada istri PNS dan pegawai desa juga mendapatkan dana tersebut, padahal sesuai ketentuan mereka tidak diperbolehkan. Di sisi lain, banyak masyarakat yang sudah melengkapi berkas dan dinyatakan memenuhi syarat namun tidak mendapatkan dana BSU tersebut. 

Bahkan di Dusun di Munti Gunung, yang daerahnya tandus terdapat ribuan masyarakat yang mengusulkan diri sebagai calon penerima BSU, namun tidak mendapatkan dana tersebut. 

Ketua Komisi II DPRD Bali, IGK Kresna Budi menyayangkan jika ada penyimpangan penyaluran BSU itu. Ia pun meminta Gubernur turun langsung untuk menyelesaikan masalah ini. "Kalau bisa Pak Gubernur turun langsung ke lapangan menyakan itu," kata Kresna Budi.

Jika benar ada salah sasaran penyaluran BSU itu, politikus Golkar ini meminta penerimanya untuk mengembalikan dana tersebut, dan selanjutnya bisa diberikan kepada mereka yang memenuhi syarat. "Kejaksaan bisa turun kalau dana tidak dikembalikan," tegasnya.

Anggota Komisi II DPRD Bali I Kade Darma Susila menambahkan, pihaknya akan membentuk Tim untuk memverifikasi data dugaan penyimpangan penyaluran BSU. Tim ini akan turun ke lapangan. 

"Data ini belum bisa dipastikan benar atau tidak. Nanti kita buatkan semacam tim di komisi untuk memantau sampai ke bawah," kata Politikus partai Gerindra ini.[ar/r5]

Sabtu, 11 Juli 2020

Kasus Positif Corona Di Karangasem 82 % Transmisi Lokal

Karangasem,BaliKini.Net - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kabupaten Karangasem merilis,  kumulatif kasus positif yang ada  di Karangasem saat ini berjumlah 122 kasus. Dari jumlah itu 82 % diantarannya kasus transmisi lokal dan 18 % (8 kasus) lainnya adalah pelaku perjalanan luar negeri atau Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Koordinator Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kabupaten Karangasem, dr I Gusti Bagus Putra Pertama, Sabtu (11/7/20) mengatakan, dari  jumlah kasus kumulatif  itu (122 kasus Red), 84  diantaranya sudah sembuh, 2 meninggal dunia dan  44 orang masih menjalani perawatan di Denpasar.

“Kasus positif transmisi lokal  terus mengalami peningkatan, bahkan angkanya mencapai 82 persen,” ucap dokter kalem yang juga sebagai Kapala Dinas Kesehatan, Kabupaten Karangasem itu.

Dijelaskan,  44 kasus positif yang masih dalam penanganan di Bapelkes Denpasar itu, termasuk tambahan enam kasus  baru transmisi lokal  yang ada di wilayahnya.  “Tambahan enam kasus ini tersebar di  empat kecamatan, yakni Kecamatan Rendang, Sidemen, Karangasem dan Kecamatan Selat,” ucap Bagus Putra Pertama.

Dia merinci,   Kecamatan Rendang terdapat tambahan satu kasus baru, menimpa seorang wanita asal Desa Nongan. Di Kecamatan Selat juga terjadi satu tambahan kasus baru, korbannya seorang wanita asal Desa Duda.  Sedangkan di Kecamatan Karangasem terdapat 3 kasus baru.  Satu kasus berada di Desa Pertima dengan korban laki-laki dan dua kasus ada di Desa Bugbug,   menimpa dua orang wanita.  Satu lagi tambahan kasus baru transmisi lokal di Desa Talibeng, Kecamatan Sidemen dengan  korban wanita.

“Hari ini tidak ada tambahan  pasien  terkonfirmasi positif yang dinyatakan sembuh, namun yang ada  hanya tambahan enam kasus baru dan semuanya sudah kita rujuk ke Bapelkes Denpasar untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” jelasnya.

Semakin kencang peningkatan kasus transmisi lokal tersebut, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid 19, Kabupaten Karangasem  tak henti-henti  mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar selalu disiplin, baik dalam menggunakan masker dengan benar,  rajin mencuci tangan dengan sabun, selalu menjaga jarak minimal 1 meter, serta  mulai meningkatkan perilaku  hidup bersih dan sehat. (Ar/R5)

Minggu, 05 Juli 2020

Bupati Mas Sumatri Alirkan Air Telaga Waja Bagi Ribuan Masyarakat Tianyar Barat

Karangasem,BaliKini.Net - Setelah penantian yang cukup panjang dan berkat kerja keras Pemerintah Kabupaten Karangasem, akhirnya air Telaga Waja bisa mengalir dengan debit tinggi di Desa Tianyar Barat, Kecamatan, Kubu, Karangasem. Keberhasilan luar biasa ini disambut suka cita oleh Bupati Karangasem dan masyarakat Desa Tianyar Barat, karena setelah berjuang cukup lama air Telaga Waja bisa mengalir di daerah paling tandus di Gumi Lahar Karangasem. 

Bupati Karangasem, Minggu (5/7/2020) secara khusus hadir untuk bersama-sama masyarakat desa setempat mengikuti upacara ritual Mendak Tirta yang digelar di Reservoar Telaga Waja yang berlokasi di Banjar Dinas Taman Sari, Desa Tianyar Barat Kubu. Usai upacara mendak tirta, bupati langsung naik keatas reservoar guna melihat langsung jernihnya air telaga waja yang mengalir memenuhi reservoar, sebelum kemudian membuka keran umum dan mencoba segarnya air telaga waja tersebut dengan meminum dan membasuh muka. 

Dengan mengalirnya air baku Telaga Waja di Desa Tianyar Barat, Kubu, ini sekaligus menjawab kegundahan dan rasa pesimisme warga di Kecamatan Kubu yang hampir 15 tahun memimpikan air telaga waja bisa mengalir sampai ke Kecamatan Kubu. Dan dengan berbagai upaya yang dilakukan, akhirnya dimasa pemerintahan Bupati Mas Sumatri, air baku dari Sungai Telaga Waja, Rendang, yang terkenal kejernihannya itu bisa mengalir dan dinikmati oleh masyarakat di Kecamatan Kubu. 

“Ini anugrah tuhan yang sangat luar biasa yang patut kita syukuri. Saya atas nama pemerintah dan masyarakat Karangasem, menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini BWS Bali Penida, Kementrian PU. Ini kerja keras kita bersama, dan semoga ini menjadi awal bagi kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Kubu,” ungkapnya. 

Selanjutnya pihaknya mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga dan merawat aset yang paling berharga tersebut dan memanfaatkannya dengan sebaik baiknya. “Dengan mengalirnya air Telaga Waja ini, masyarakat tidak perlu lagi membeli air yang harganya lumayan mahal,” tandasnya. Kedepannya pihaknya akan berjuang lebih keras lagi melobi pusat agar air Telaga Waja bisa mengali di seluruh desa di Kecamatan Kubu. 

Sementara itu, PPK Penyediaan Air Baku (PPK-PAB) Balai Wilayah Sungai Bali Penida, I Made Duarsa Aimarta, kepada media mengatakan untuk debit air Telaga Waja yang mengalir dan ditampung direservoar Tianyar Barat ini lima liter perdetik. Artinya debit airnya lumayan besar, sehingga dengan debit segitu bisa melayani sekitar 1000 Sambungan Rumah (SR). “Untuk pengembangan dan perluasan jaringan di Kecamatan Kubu, kita perlu melakukan koordinasi dengan Cipta Karya di Pusat, Provinsi dan Kabupaten. Kalau dari sisi kualitas air, ini merupakan air baku,” tuntasnya. 

Ditempat yang sama, Jro Mangku Gunawan, tokoh masyarakat Desa Tianyar Barat, mengatakan jika warganya sudah cukuplama mengalami kesulitan air bersih. Bahkan untuk mendapatkan satu ember air bersih, warga di desanya harus berjalan hingga dua kilometer. Sementara kalau memberi air besih dari mobil tangki menurutnya sangat mahal yakni Rp. 150.000 pertangki, dan itupun isinya hanya lima kubik. 

“Karena itu kami sangat berterimakasih kepada BWS dan Bupati Karangasem yang telah berjuang untuk masyarakat kami, sehingga air Telaga Waja bisa mengalir hingga ke Desa Tianyar Barat,” ucapnya. Dan air telaga waja yang telah mengalir di desanya itu akan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk keperluan minum, memasak dan mencuci. Namun kedepannya warga desa setempat berharap ada kemudahan dari pemerintah untuk membantu air untuk keperluan pertanian. (Hms/R8)

Senin, 15 Juni 2020

Pemkab Karangasem Raih WTP Kelima Kalinya

Karangasem,BaliKini.Net - Pemerintah Kabupaten Karangasem kembali  mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk kelima kalinya berturut-turut sejak tahun 2016.

Penyerahan laporan hasil pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah daerah tahun 2019  serta  IHPS Semester II Tahun 2019 diserahkan di Ruang Arjuna Lantai III Kantor BPK Perwakilan Provinsi Bali, Senin (15/6).

Kepala Perwakilan BPK Provinsi Bali Dr. Drs. Sri Haryoso Suliyanto, M.Si., CSFA menyerahkan hasil audit kepada Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri. Acara penyerahan juga dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Karangasem, I Gede Dana, S.Pd., M.Si., Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa dan Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem, I Gede Darmawa, SE.,M Si.

Bupati Mas Sumatri  mengatakan, opini WTP diraih Kabupaten Karangasem kelima kali itu  menjadi tantangan bagi pemerintah daerah. Karena pada dasarnya, menurut Mas Sumatri,  untuk tata kelola keuangan daerah tidak serta merta berpuas diri setelah mendapat opini WTP tersebut.

“Kita tidak puas dengan WTP yang diterima untuk kelima kali ini. Namun yang kita harapkan adalah, tata kelola keuangan di Kabupaten Karangasem terus semakin membaik, tingkat kesalahan terus semakin kecil, sehingga dapat memacu semangat bagi kami dalam tata kelola keuangan daerah,”ujar bupati.

Dalam kesempatan itu,  Bupati juga mengharapkan,  kerjasama seluruh pimpinan OPD dan ASN di Karangasem agar bekerja lebih tertib, lebih taat pada aturan perundang-undangan dan yang paling utama berhati-hati dalam mengelola keuangan. Diutarakannya,  pihaknya menindaklanjuti apa yang disampaikan Kepala Perwakilan BPK Provinsi Bali terkait  temuan dan mengusahakan sebelum 60 hari langsung diselesaikan.

Sementara itu,  Kepala Perwakilan BPK Provinsi Bali Sri Haryoso Suliyanto mengapresiasi kabupaten/kota yang semuanya berhasil meraih WTP. Ia menyebut,  prestasi telah dicapai bisa kembali dipertahankan dengan terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Lebih lanjut dia mengemukakan,  ada permasalahan-permasalahan yang patut menjadi perhatian Kabupaten Karangasem diantaranya, tarif pemungutan retribusi pasar dan sewa toilet tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kemudian , pengelolaan dan penatausahaan aset tetap Pemerintah Kabupaten Karangasem belum tertib. Masih ditemukan juga sebanyak 129 penerima bantuan bedah rumah dari BKK belum menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban. 

Kepala Perwakilan BPK Perwakilan Provinsi Bali mengingatkan bahwa Laporan Hasil Pemeriksaan ini akan lebih bermanfaat apabila diikuti dengan tindak lanjut sebagaimana yang direkomendasikan oleh BPK. Hal ini sesuai dengan Pasal 20 ayat (3) Undang-Undang No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

“Pemerintah Kabupaten Karangasem wajib menindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh BPK RI selambat-lambatnya 60 hari setelah Laporan Hasil Pemeriksaan ini diterima,” ungkapnya.

Selain itu, BPK Perwakilan Provinsi Bali juga menyampaikan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II Tahun 2019 Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang Undang No 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Keuangan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara pasal 18. IHPS II Tahun 2019 ini merupakan ikhtisar dari 488 Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang terdiri atas 71 LHP pada pemerintah pusat, 397 LHP pada pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan Badan Layanan Umum. (Ar/R5)

Selasa, 02 Juni 2020

Timbangan Beras Bantuan Covid -19 Berkurang, Pemkab Karangasem Bergerak Cepat Untuk Menyelidikinya.

Karangasem,BaliKini.Net - Tim dari Pemkab Karangasem yang terdiri dari Kadis Sosial, I Made Basma, Camat Rendang, I Wayan Mastra, Kabag Humas Protokol Pemkab Karangasem, Edi Setiadi Dwijantoro, langsung bergerak cepat menelusuri kebenaran dan mencari fakta kebenaran laporan terkait kurangnya timbangan pada zak beras bantuan Pemkab Karangasem seperti yang diberitakan oleh tiga media Online. 

Didampingi oleh Sekdes Besakih, I Nyoman Artna, Kadus Banjar Dinas Palak, Desa Besakih, I Wayan kerta, Kadus Banjar Dinas Batu Madeg, I Putu Eka Januarta, dan Pendamping Keluarga Harapan, I Gusti Ayu Winda Purnami, serta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) I Made Dastra, tim langsung bergerak menelusuri laporan dengan mendatangi langsung warga penerima bersangkutan seperti yang diberitakan tersebut.

Ternyata banyak pemberitaan yang dimuat tiga media Online tersebut tidak sesuai fakta, dan bahkan warga penerima bersangkutan mengaku sama sekali tidak pernah dihubungi wartawan apalagi di wawancarai atau memberikan kekterangan kepada wartawan tiga media online tersebut. 

Lantas seperti apa fakta sesungguhnya yang diperoleh tim dari Pemkab Karangasem? Tim pertama kali mendatangi kediaman warga penerima atas nama I Gusti Aji Mangku di Banjar Dinas Palak, Desa Besakih. Dimana sebelumnya dalam berita di tiga media online yang bersangkutan mengaku mendapatkan beras bantuan yang timbangannya kurang dari 5 Kg atau berkurang 1 Kg dari yang semestinya diterima. 

Di rumah warga bersangkutan Tim kemudian menimbang beras bantuan tersebut dengan dua timbangan berbeda yang berada disana, dan hasilnya pada timbangan pertama hasilnya tertera 4.5 Kg sedangkan pada timbangan kedua hasilnya berbeda yakni tertera 4.7 Kg, atau beratnya kurang dari 3 Ons. Beras bantuan tersebut kemudian dibawa oleh tim ke Kantor Desa Besakih untuk ditimbang ulang dimana di Kantor Desa Besakih sudah hadir I Gusti Nyoman Kariada dari UD Mawar Sari rekanan penyedia yang ditunjuk oleh Pemkab Karangasem. 

Dengan timbangan yang sudah di Tera ulang oleh Badan Meterologi yang dibawa oleh rekanan tersebut, beras bantuan tersebut ditimbang ulang, dan hasilnya ternyata beras yang awalnya pada dua timbangan sebelumnya seberat 4,5 Kg dan 4.7 Kg, diketahui hasilnya hanya kekurangan 200 gram atau 2 Ons saja dan tidak sampai 0.5 kg. 

Berdasarkan penelusuran, dua timbangan yang dipergunakan oleh I Gusti Aji Mangku Ngurah, belum dilakukan tera ulang, sehingga hasilnya tidak akurat. Kekurangan berat beras tersebut menjadi tanggungjawab distributor di Jawa Timur, dan atas kekurangan tersebut pihak penyedia telah melakukan penggantian.

Kemudian tim menelusuri laporan dari keluhan serupa yang disampaikan oleh I Gusti Rai, warga dari Banjar Dinas Besakih Kangin, dimana dalam berita yang di tulis tiga media online tersebut, I Gusti Kariadi mengaku beras bantuan yang diproduksi oleh CV Sido Makmur yang diterimanya dalam kemasan tertulis 5 Kg namun setelah ditimbang hanya sebera 4.5 Kg. Dalam berita juga disebutkan jika pernyataan itu langsung disampaikan oleh sumber I Gusti Rai. 

Berdasarkan penjelasan Kadus Besakih Kangin, I Gusti Ngurah Doni Indrawan, bahwa di Dusunnya di Besakih Kangin, tercatat ada tiga orang warga yang bernama I Gusti Rai. Dua warga di antaranya memang tercatat menerima bantuan sembako dari Pemkab Karangasem, dan setelah dilakukan konfirmasi diperoleh fakta jika kedua nama I Gusti Rai tersebut ternyata tidak pernah sama sekali dihubungi oleh wartawan dan sama sekali tidak pernah menyampaikan pernyataan apapun kepada wartawan. “Dari penjelasan Kadus setempat, disebutkan memang ada dua warganya atas nama I Gusti Rai yang menerima bantuan beras Sembako dari Pemkab Karangasem, tapi setelah menerima, bantuan beras itu sudah langsung di masak,” tegas Kabag Humas Pemkab Karangasem, Edi Setiadi Dwijantoro. 

Dalam berita di tiga media Online tersebut juga disebutkan, jika seorang warga bernama I Gusti Aji Alit, warga Banjar Dinas Palak, Desa Besakih, juga mengeluhkan bantuan beras yang dalam kemasannya tertulis 5 Kg, namun setelah ditimbang ternyata beratnya hanya 4.5 kg. Tim pun langsung melakukan penelusuran, dan hasilnya mengejutkan karena ternyata I Gusti Aji Alit selama tiga hari tidak ada dirumahnya dan sebaliknya yang bersangkutan saat penyaluran bantuan itu tengah berada di Kuta, Badung. 

Kepada tim, I Gusti Aji Alit dengan tegas menyatakan jika dirinya sama sekali tidak pernah bertemu apalagi di wawancarai oleh wartawan dari media manapun. Namun dirinya membenarkan mendaptkan bantuan beras Sembako dari Pepmkab Karangasem dan ketika ditimbang beratnya pas 5 Kg.

“Kami berharap seluruh jurnalis media massa yang bertugas di Karangasem untuk senantiasa menggali informasi, fakta dan data secara akurat kepada sumber primer sehingga kebenaran dan akurasi fakta yang  disajikan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum,” tandas Edi Setiadi.

Pihaknya juga berharap pemberitaan yang dimuat betul-betul dalam cover both side, dengan melakukan confirmasi kepada sumber terpercaya yang dirugikan atas pemberitaan dimaksud, sebelum berita tersebut ditulis atau dimuat. “Sebab dalam beberapa kali pemberitaan, dari satu dua media, kami menangkap bahwa prinsip-prinsip etika jurnalistik ini kurang ditaati sehingga merugikan upaya kita bersama untuk ikut mengurangi dampak ekonomi dan kesehatan akibat wabah Pandemi Covid-19 di Kabupaten Karangasem,” ucapnya. Dan pihaknya menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi seluruh jajaran media massa yang sungguh-sungguh taat pada Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers, serta membantu upaya pemulihan dan penanganan Covid 19 di Karangasem. (Hms/R8)

Kamis, 14 Mei 2020

50 Persen Pasien Covid 19 Sembuh di Karangasem



Mas Sumatri Buka Pembatasan Wilayah Padangkerta Kaler

Karangasem,Balikini.Net - Warga Padangkerta Kaler, Kecamatan Karangasem kini tampaknya bisa bernafas lega. Pemkab Karangasem akhirnya mencabut status Zona Merah penyebaran Covid 19 di wilayah tersebut. Hal ini menyusul dilaporkannya data Diskes Kesehatan Karangasem atas kesembuhan Pasien Positiv Corona yang mencapai presentase 50 persen.

“Saya merasa bangga terhadap tim kesehatan di Kabupaten Karangasem. Selaku Bupati beserta jajaran Forkopimda mengucapkan selamat kepada semeton sereng sami  (seluruh warga), karena sekarang sudah bebas dari karantina,” kata Mas Sumatri saat bertatap muka langsung dengan warga di Balai Masyarakat Desa Adat Padangkerta Kaler. Kamis (14/5/2020).

Meski karantina wilayah telah resmi dibuka, Mas Sumatri menghimbau agar warga tetap melaksanakan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid 19 dengan disiplin. “Saya berharap semeton tetap mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. 
Ini adalah bagian dari ujian Tuhan yang Maha Esa, dimana musibah ini , tidak hanya indonesia, tapi di alami seluruh dunia. Alam semesta sesungguhnya sedang membutuhkan pertolongan kita, karena alam semesta menginginkan dirinya untuk tenang dulu,” ujarnya.

Ia juga menegaskan, setelah pembatasan wilayah Padangkerta Kaler dibuka, pemerintah daerah dan provinsi tetap menyalurkan berbagai bantuan. Satgas Gotong Royong Desa juga diminta tetap melakukan pengawasan agar masyarakat tidak lengah dengan situasi yang mulai membaik saat ini. “Pantau terus warga, jangan ada aktivitas yang melibatkan banyak orang. Disiplin menggunakan masker saat berada di luar rumah. Jangan lupa data tiap PMI yang baru pulang, himbau untuk melaksanakan karantina secara mandiri dan disiplin,” tegasnya.

Usai berdialog dengan warga setempat, Bupati Mas Sumatri menyerahkan sembako secara pribadi dan surat keterangan sehat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem kepada masing-masing kepala keluarga. “Kalau ada warga yang mengalami sesuatu yang janggal, maka segera periksakanlah ke Puskesmas atau ke rumah sakit. surat kesehatan yang saya bagikan ini ,nantinya bisa dibawa kemana mana. Ini adalah bukti bahwa anda sudah sehat,” terangnya.

Terkait bantuan sembako, dikatakan sebanyak 800 paket sembako kembali dterima Pemerintah Kabupaten dari bantuan CSR. Nantinya bantuan ini akan dibagikan kepada kurang lebih 350 ribu masyarakat yang belum mendapat bantuan dari pusat. “Saya juga berharap masyarakat di Padangkerta harus jujur. Kalau memang sudah dapat bantuan atau masih merasa mampu, jangan mengambil sembako. Silakan koordinasikan kembali dengan perangkat desa atau satgas desa. Kita sepatutnya bersyukur,karena kita sudah sembuh,” tuturnya.



Sebelumnya, sejak ditemukannya  kasus pasien positif Covid 19 akibat transmisi lokal di wilayah Padangkerta Kaler pada tanggal 15 April 2020 lalu, Pemkab Karangasem di bawah pengawasan Satgas Kelurahan Padangkerta, Satgas Gotong Royong Lingkungan Padangkerta Kaler dan TNI/Polri, telah memberlakukan karantina wilayah selama 14 hari pertanggal 1 Mei 2020.

Dalam prosesnya, pemerintah Kabupaten Karangasem juga telah menjamin seluruh kebutuhan pokok warga selama pelaksanaan karantina rumah disebagian wilayah Lingkungan Padangkerta Kaler tersebut. 
Koordinator bidang kesehatan, gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Karangasem, dr. I Gusti Bagus Putra Pertama menjelaskan, pada 30 April 2020, Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem juga telah melakukan Rapid test kepada 181 orang warga Padangkerta Kaler yang diduga sempat kontak langsung dengan empat orang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebelumnya. 
Hasilnya, dari jumlah warga yang mengikuti Rapid tes, sebanyak 12 orang diantaranya menunjukkan hasil Rapid test reaktif. Untuk warga dengan hasil test reaktif, sambil menunggu swab dilakukan karantina yang terpusat di BLK Pering Gianyar. Hasil pemeriksaan lanjutan sampai tanggal 3 Mei 2020,  ada 9 warga yang positif terinfeksi virus. Satgas Kabupaten  dibantu Satgas Desa langsung melakukan tracking , ditemukan 48 orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien, hasilnya 1 orang yang menunjukan hasil rapid tes reaktif dan akhirnya dikarantina bersama 9 orang pasien positif sebelumnya di Bapekesmas Denpasar.
Sampai diputuskan pembukaan pembatasan wilayah Padangkerta, sehari sebelumnya, pada tanggal 13 Mei 2020 kembali dilaksanakan pemeriksaan rapid test terhadap 135 warga padangkerta kaler dan hasilnya negatif. Dari 10 orang pasien positif , 5 orang diantaranya pun telah dinyatakan sembuh.

“Dengan angka kesembuhan di tingkat 50 persen, maka kami tidak meneruskan karantina wilayah ini, tetapi menetapkan pelaksanaan protokol kesehatan secara disiplin untuk warga mencegah kembali terjadinya penularan secara transimis lokal,” jelasnya.[wi/r9]

Datangi Rumah Warga, Bupati Mas Sumatri Serahkan Paket Sembako

Karangasem,BaliKini.Net  - Bantuan sosial (Bansos) berupa paket sembako, kembali disalurkan Pemerintah Kabupaten Karangasem (Pemkab) Karangasem, Selasa (12/5/2020). 

Pendistribusian sembako yang berjumlah 50 paket dari BUMN ini, diserahkan Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri secara langsung ke rumah – rumah warga di lingkungan Bangras dan Karanglangko, Kecamatan Karangasem. 

Dengan melibatkan Forkopimca dan Perangkat Daerah Lingkup Pemkab Karangasem, sembako di serahkan secara simbolis kepada warga lansia dan disabilitas. 

“Sisanya akan dibagikan melalui kepala lingkungan masing-masing. Tolong prioritaskan yang benar-benar membutuhkan,” tegas Mas Sumatri.

Bantuan paket sembako dengan cara door to door bertujuan menghindari kerumunan warga yang ingin mendapatkan sembako. Hal ini dilakukan Bupati Mas Sumatri agar dapat sembari berbincang dengan para penerima manfaat. 
“Jadi pemberian bantuan dari pihak BUMN ini akan dibagikan secara bertahap. Semoga dapat meringankan beban masyarakat di tengah Pandemi Covid 19,” tuturnya.
Menurut Bupati Mas Sumatri, pemberian bantuan ini merupakan penyerahan lanjutan dari sejumlah bantuan yang telah dan akan disalurkan terus ke masyarakat terdampak Covid-19, baik yang bersumber dari Pemerintah pusat, Pemkab Karangasem dan pihak swasta melalui Pimpinan Daerah.
“Ini merupakan lanjutan dari bantuan yang telah saya serahkan untuk masyarakat, khususnya yang terdampak Covid-19. Kegiatan yang sama akan terus dilanjutkan sambil menunggu data dari Dinas Sosial Kabuputaen Karangasem agar tersalurkan secara efektif dan tepat sasaran”, tambahnya.
Bupati Mas Sumagtri juga memohon doa dan dukungan seluruh masyarakat agar Pandemi ini segera berakhir. Menurutnya, kedisiplinan seluruh warga dalam menggunakan masker, phisycal distancing dan sosial distancing akan mempercepat pemutusan mata rantai virus covid-19. 

“Saya menyampaikan arahan pak Gubernur dan harapan seluruh pimpinan daerah se Bali, bahwa akhir Mei, jika zero kasus atau sudah nol, maka bulan Juni kita bisa beraktifitas normal kembali. Jadi mari kita disiplinkan diri ikuti arahan Pemerintah,” ungkapnya.

Bupati Mas Sumatri juga menghimbau warga yang didominasi umat beragama islam di wilayah Karanglako dan Bangras agar tidak mudik saat lebaran tiba. “Jika ada keluarga bapak ibu dari luar kota, daerah atau pun pulau, kami himbau jangan mudik dulu. Kita tidak tahu siapa yang terinfeksi virus dan bisa jadi penyebar virus ini, jadi sayangi keluarga. Lanjutkan silaturahmi melalui media elektronik yang ada saat ini,” pinta Bupati perempuan pertama di Karangasem ini.[wi/r9]
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved