-->

Selasa, 20 Desember 2022

Melalui RRI Pro Singaraja, Ny. Putri Koster Bicara Peningkatan Ekonomi Keluarga Melalui Koperasi


BALIKINI.NET | SINGARAJA — Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster tampil sebagai narasumber di dua Radio yaitu RRI Pro Singaraja FM dan Singaraja FM yang mengusung tema ‘Peningkatan Ekonomi Keluarga Melalui Koperasi’ pada, Senin (19/12). 

Dalam pemaparannya, Ny. Putri Koster menyampaikan bahwa dari 10 Program Pokok PKK terdapat program nomor 8 yaitu pengembangan berkoperasi. Untuk itu, PKK memiliki tugas untuk turut memberikan sosialisasi dan literasi kepada masyarakat terkait fungsi dan peran koperasi dalam mensejahterakan keluarga. 

Menurut, Bunda Putri sapaan akrabnya Koperasi yang memiliki asas gotong royong dan kekeluargaan memiliki sejumlah fungsi dalam mewadahi kesejahteraan anggota dan masyarakat sekitarnya. Dengan asas kekeluargaan, mengharuskan setiap anggota koperasi memiliki kesadaran untuk melakukan yang terbaik di setiap kegiatan koperasi, dan hal-hal yang dianggap berguna untuk semua anggota dalam koperasi tersebut.

Sedangkan asas gotong royong dalam koperasi, mengamanahkan kepada anggota koperasi untuk menjalankan perekonomian rakyat secara bersama atau berkelompok membentuk suatu badan usaha, dengan cara mengelola modal bersama-sama, ujar Ny Putri Koster kepada pendengar radio. 

Dalam kesempatan itu, Ny Putri Koster yang menggandeng Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali I Wayan Ekadina, mengajak seluruh masyarakat Bali yang memiliki potensi lokal dalam memproduksi kerajinan tangannya untuk bergabung membentuk koperasi secara sadar dan bekerja sama mewujudkan asas yang berkeadilan dan pemerataan. Hal ini dimaksudkan bahwa setiap orang yang tergabung dalam kelompok kemudian membentuk koperasi sebagai wadah untuk menampung hasil karya atau produksi yang dihasilkan.

Selain itu, bahan-bahan produksi untuk kerajinannya juga disiapkan (hanya ditemukan/dijual) oleh koperasi itu sendiri, sehingga perputaran ekonomi akan jelas. “Saya contohkan produksi tenun. Jadi koperasi menyiapkan benang atau bahan kain tenun yang dijual dengan harga standar. Kemudian apabila benang ini sudah dirajut menjadi kain tradisional tenun maka koperasi tersebutlah yang akan menampung (membeli dari penenun yang juga termasuk menjadi anggota) dan kemudian menjualnya kembali kepada masyarakat,” ujar wanita yang akrab disapa Bunda Putri.

Bunda Putri menyebutkan, pengelolaan manajemen koperasi harus jujur, telaten dan berkeadilan agar tidak ada usaha pribadi di dalam koperasi. “Bahan-bahan yang disiapkan juga bersifat standar dan kain tradisional yang dijual juga akan standar, tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. Semua akan disesuaikan dengan harga bahan baku. Produksi kain juga tidak akan stagnan atau terhenti dalam waktu yang sangat lama lantaran menunggu hasil tenunan laku dulu,” imbuhnya. 

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali, I Wayan Ekadina mengatakan, anggota koperasi memegang peranan penting dalam bidang pemasaran, namun apabila mereka belum maksimal dalam melakukan promosinya, maka koperasi yang berperan untuk melatih dan mengelola pemasaran dari produk anggotanya, yang kemudian dipasarkan melalui E-Katalog.

Ia menjelaskan bahwa pemerintah juga menyerap hasil produksi lokal yang dihasilkan oleh anggota koperasi yang kemudian dimasukkan ke dalam Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), yang merupakan unit layanan penyelenggara sistem elektronik pengadaan barang/jasa. 

“Nah dari LPSE ini nantinya koperasi akan memasarkan komoditi produk lokal yang diproduksi oleh anggota koperasi tersebut, dan konsumen juga dapat memilih produk kerajinan yang diinginkan tanpa harus menunggu untuk datang ke toko dan bertatap muka dengan penjualnya. Di sini masyarakat juga harus memiliki rasa ‘jengah’ dan komitmen yang harus digerakkan, agar perputaran ekonomi dalam koperasi yang sedang dikelola akan tetap sehat dan bermanfaat secara maksimal baik untuk anggota dan masyarakat sekitarnya. Sehingga koperasi akan mampu mensejahterakan anggotanya,” ungkap Kadis Koperasi dan UKM Wayan Ekadina.

Dengan terbentuknya sebuah koperasi di tengah masyarakat, lanjut dia, maka secara tidak langsung akan mampu membangkitkan potensi lokal, anggota dan masyarakat sekitarnya yang berperan sebagai wadah perputaran ekonomi kreatif, karena semua orang bisa menjadi anggota koperasi dan semua memiliki peluang dalam membangun ekonomi melalui koperasi yang ada, namun harus memiliki komitmen, konsistensi dan dilakukan secara berkelanjutan (kontinyu).

Dijelaskan secara detail oleh Kadis Koperasi dan UKM Wayan Ekadina bahwa berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012, bahwa koperasi memiliki beberapa jenis berdasarkan fungsinya, yakni, Koperasi Konsumen, Koperasi Produsen, Koperasi Jasa, Koperasi Simpan Pinjam, dan Koperasi Serba Usaha 

Dijelaskannya lagi bahwa fungsi pertama dari koperasi adalah membangun sekaligus mengembangkan potensi dan kemampuan anggotanya secara khususnya dan masyarakat secara umum. Sekaligus juga untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan ekonomi rakyat.

Dalam dialog tersebut, Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana juga berkesempatan untuk mendampingi Ketua PKK Provinsi Bali pada dialog di RRI Pro Singaraja FM

Jumat, 06 Mei 2022

ABK Asal Turki Ditemukan Terdampar di Rumpon Laut Buleleng


BALIKINI.NET | SINGARAJA - Tim Intelijen dan Penindakan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja mengamankan seorang warga negara asing yang terdampar di Pantai Kubutambahan, Buleleng. Pria asal Turki tersebut langsung mendapat perawatan di Puskesmas Kubutambahan.

Jamaruli Manihuruk, Kepala Kemenkumham Bali dalam keterangannya yang diterima dari pihak Imigrasi Singaraja, WNA tersebut saat ditemukan warga sudah dalam keadaan lemah dan dehidrasi serta tidak membawa dokumen apapun. 

Setelah dilakukan pemeriksaan dan perawatan medis, WNA tersebut dibawa ke Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja untuk dimintai keterangan.

Diketahui pria berumur 39 tahun itu bernama Erhan, berkerja sebagai anak buah kapal ikan di Australia. "Ia mengaku terjatuh dari kapalnya yang berangkat dari Australia
menuju Vietnam. Pada saat kejadian, tidak ada awak kapal lainnya yang melihat karena posisinya berada dibelakang kapal," ungkap Jamaruli. 

Selama ini, Ia mengapung ditengah laut dengan memanfaatkan sampah balok kayu dan terdampar di sebelah Utara Pantai Segara Desa Kubutambahan tepatnya di Rumpon Serampang milik warga Banjar Dinas Kubuanyar, Desa Kubutambahan.

Menurut keterangan saksi Gede Budiasa seorang nelayan di Desa Kubutambahan. Bahwa pada Pukul 02.00 Wita, saksi saat melaut menuju rumpon serampangnya. Dalam perjalanan itu, mendengar suara orang berteriak teriak disebuah rumpon, seraya minta tolong. 

Jamaruli menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kedutaan Besar Turki di Jakarta. 

“Kedutaan Besar Turki menyampaikan bahwa WNA tersebut adalah warganya dan saat ini sedang disiapkan dokumen sebagai bukti identitasnya. Saat ini masih dalam pemulihan kesehatannya, WNA tersebut masih dalam pengawasan dan perlindungan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja," jelas Jamaruli.

Selasa, 13 Juli 2021

Sekda Dewa Indra Targetkan 1 Sekolah Tuntaskan Layanan Vaksinasi Anak 12-17 Tahun Dalam 2 Hari


 Dukung Program Percepatan Vaksinasi

Bali Kini , Singaraja - Dalam upaya memaksimalkan prakondisi anak-anak sekolah dapat melangsungkan kegiatan tatap muka kembali di sekolah sekaligus mendukung program percepatan vaksinasi, Sekretaris Daerah Provinsi Bali yang juga sebagai Ketua Harian Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali secara maraton meninjau pelaksanaan vaksinasi di sekolah-sekolah yang ditunjuk sebagai tempat layanan vaksinasi seluruh Bali. 


Seperti yang nampak selasa (13/7) siang tadi di tiga (3) sekolah yang ada di Singaraja. Sekda Dewa Indra melihat langsung kegiatan vaksinasi anak-anak di SMP Negeri 4 Singaraja, SMA Negeri 3 Singaraja dan SMK Negeri 3 Singaraja. 


Di SMP Negeri 4 Singaraja akan dilaksanakan layanan vaksinasi bagi seribu sembilan puluh delapan (1.098) siswa. 


Sekda Dewa Indra mengatakan pihaknya memberi target maksimum 3 hari pelaksanaan layanan vaksinasi bagi sekolah yang jumlah siswanya mencapai 2 ribu orang. Sedangkan bagi sekolah yang memiliki jumlah siswa berkisar seribu orang akan ditarget maksimum 2 hari layanan vaksinasi. "Target yang di berikan sesuai jumlah siswa ini tidak boleh lebih, harus bisa selesai sesuai target hari yang sudah ditentukan agar jadwal vaksinasi di sekolah yang lainnya tidak terlalu jauh bahkan tidak mendapatkan jadwal," tegas Dewa Indra.


Sesuai arahan Gubernur Bali bahwa vaksinasi anak-anak sekolah usia 12 s/d 17 tahun harus dipercepat dan dilaksanakan secara masif sehingga bisa terselesaikan dan tuntas pada akhir bulan Juli mendatang. 


Vaksinasi ini penting dilakukan untuk membangun imunitas masyarakat umum termasuk anak-anak, disamping juga sebagai salah satu upaya prakondisi untuk bisa memulai pembelajaran tatap muka. "Dengan dilaksanakannya program percepatan vaksinasi bagi masyarakat Bali, maka target menuntaskan vaksinasi di awal Agustus dapat tercapai, sehingga kesiapan untuk memulai pembelajaran tatap muka sudah matang. Dan perlu dilakukan pada terfokusnya kesiapan penyediaan protokol kesehatan bagi anak-anak, mulai dari penyiapan wastafel dengan air mengalir dan sabun, penyediaan hand sanitizer dan sejumlah disiplin protokol kesehatan yang diberlakukan bagi tenaga pendidikan dan siswa-siswi nantinya.


Dengan dilaksanakannya layanan vaksinasi di setiap sekolah maka Sekda Dewa Indra memastikan bahwa tidak ada alasan bagi satu siswa pun yang tidak mendapatkan vaksinasi, karena secara teknis layanan vaksinasi bagi anak-anak usia 12-17 tahun ini adalah yang paling mudah, dimana tempatnya jelas dengan sasaran yang juga jelas serta yang mengurusi juga ada yakni dipertanggung jawabkan oleh Kepala Sekolah dan para gurunya, sehingga tidak ada alasan jika vaksinasi anak-anak sekolah ini tidak tercapai.


Sekda Dewa Indra juga menambahkan secara tidak langsung kita semua dituntut untuk memperkuat dan membangun kompetensi penguasaan digital ditengah pandemi Covid-19 ini. "Yang mana sebelum pandemi kemungkinan masih ada beberapa guru senior yang belum menguasainya, namun saat ini dipaksa untuk beralih menyesuaikan pengajaran secara online (dalam jaringan). Hal ini berperan untuk menghindari kita mengalami "lost generations"," pungkasnya.


Digital adalah sesuatu yang harus dikuasai untuk perkembangan ke depan. Dan apabila dilihat secara positif, anak-anak ini tidak harus mengikuti pembelajaran khusus Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dan kebiasaan orangtua yang jika sebelumnya senang konsumtif dalam pola belanja, juga bisa di geser menjadi pemenuhan kebutuhan anak-anaknya untuk membelikan gadget, pulsa bahkan memasang WiFi untuk kepentingan belajar onlinenya," ungkap Dewa Indra saat wawancara disela peninjauan layanan vaksinasi di SMK Negeri 3 Singaraja.*

Sabtu, 26 Juni 2021

Selamatkan Kearifan Lokal, Pemprov Bali Bina Petani Arak di Kabupaten Buleleng


BALI KINI , BULELENG -
Pemprov Bali bersama instansi terkait kembali melakukan pembinaan dan pengawasan Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi. Kali ini Tim yang terdiri dari beberapa unsur Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Buleleng bertandang ke Banjar Selombo, Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng, Jumat (25/6).


Banjar Selombo merupakan salah satu sentra produksi arak di Kabupaten Buleleng. Di Banjar ini ada sebanyak 50 petani arak yang menggunakan bahan baku air aren (ental). Setiap harinya, mereka mampu mengolah 75 liter bahan baku melalui proses destilasi menjadi 24 liter arak dengan kadar alkohol 23 s.d 30 persen.


Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Wayan Jarta yang memimpin tim pembinaan mengatakan terbitnya Peraturan Gubernur Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali adalah bentuk komitmen Gubernur Bali Wayan Koster untuk tidak saja melindungi kearifan lokal, namun juga membangun ekonomi Bali sesuai dengan potensi yang dimilikinya sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.


“Ini komitmen Bapak Gubernur untuk melindungi arak Bali sebagai warisan leluhur yang harus ditingkatkan martabatnya agar sejajar dengan minuman-minuman lain yang datang dari luar Bali,” kata Jarta.


Ia menambahkan, seperti minuman beralkohol lainnya, minuman fermentasi dan/atau destilasi Khas Bali hanya dapat dijual di tempat-tempat tertentu atau untuk diekspor sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.


Masih di Kecamatan Tejakula, Tim juga melakukan pembinaan di Desa Les. Di Desa Les, para petani arak telah memiliki koperasi yang diberi nama ‘Bali Mula’.


Keberadaan koperasi ‘Bali Mula’ ini mendapat apresiasi dari Kadisperindag Provinsi Bali I Wayan Jarta. Ia berharap koperasi ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan para petani arak di Desa Les.


“Sesuai Pergub, Koperasi berfungsi mendukung Perajin dalam pelindungan aspek hukum, pemasaran bahan baku, pembinaan, permodalan, inovasi; dan kerjasama dengan Produsen,” kata mantan Kadis Ketahanan Pangan Provinsi Bali.


Sebelumnya Tim dari Pemprov Bali dan instansi terkait juga telah melakukan pembinaan dan pengawasan ke beberapa sentra petani minuman fermentasi dan/atau destilasi di Kabupaten Karangasem.[ls]

Senin, 02 September 2019

Hari Jadi Polwan Ke-71, Polwan Polres Buleleng Bagikan Bunga Mawar dan Helm Gratis

Singaraja , BaliKini.Net - Dalam rangka memperingati Hari Jadi Polwan ke-71 tahun 2019, puluhan Polwan Polres Buleleng dipimpin Kasat Lantas, AKP Putu Diah Kurniawandari, S.H., S.I.K. melaksanakan kegiatan simpatik di Jalan Ngurah Rai, tepatnya di depan taman Kota Singaraja, Minggu (1/9) sekitar pukul 07.30 Wita.

Kegiatan simpatik di car free day tersebut dirangkaikan dengan kegiatan Ops Patuh Agung-2019. Mereka menyapa warga dengan ramah pada saat membagikan brosur imbauan untuk tertib berlalulintas. Kemudian Srikandi Polres Buleleng juga memberikan hadiah Bunga Mawar kepada warga Buleleng yang sedang menikmati libur akhir pekan.

AKP Putu Diah Kurniawandari, S.H., S.I.K. selaku Senior Polwan Polres Buleleng menjelaskan, kegiatan simpatik ini sebagai upaya untuk mendekatkan Polwan dengan masyarakat sekaligus mensosialisasikan pelaksanaan Ops Patuh Agung-2019. "Polwan Polres Buleleng harus hadir ditengah-tengah masyarakat untuk memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan," ujarnya. 

Menurutnya, tema "Dengan Semangat Promoter Pengabdian Polwan untuk Masyarakat Bangsa dan Negara" sangat tepat dengan situasi sekarang ini. Polwan harus semangat, solid dan bersinergi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat untuk menunjukan bahwa peran Polwan tidak hanya sebagai seorang istri atau ibu, tetapi juga sebagai Srikandi Polri yang bertugas melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan membagikan helm SNI gratis kepada anak-anak yang kedapatan tidak menggunakan helm saat  dibonceng. "Saat kegiatan Ops Patuh Agung, kami membagikan helm, lalu mengajak pengendara agar tertib  berkendara, selalu menggunakan helm  SNI untuk melindungi kepala dari benturan apabila mengalami kecelakaan," terangnya.
[11:16, 9/1/2019] Swanjaya Polda Humas: Dalam Rangka “3rd World Irrigation Forum & 70th International Executive Council Meeting of ICID” Polda Bali Gelar Ops Gapura Agung IV 2019

Bertujuan untuk mempertemukan semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam World Irrigation Forum (WIF), ICID menyediakan platform untuk menemukan solusi, masalah-masalah yang mengganggu pertanian irigasi sebagai akibat dari pemanasan global dan perubahan iklim.

Pertemuan ini dilaksanakan di Bali, tepatnya di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) 1-7 September 2019. Maka dari itu, Polda Bali selaku lembaga penegak hukum di Bali berkewajiban mengamankan jalannya 3rd World Irrigation Forum & 70th International Executive Council Meeting of ICID.

Dengan sandi operasi Gapura Agung IV 2019, Polda Bali beserta jajarannya mengerahkan 240 personel untuk melaksanakan PAM pengamanan, dimulai dari tahap kedatangan sampai kepulangan para peserta meeting yang terlibat sebagai pemangku kepentingan.

Pada hari ini Minggu, 1 September 2019, Ops Gapura Agung IV 2019 resmi dimulai. Bertindak sebagai Wakaopspam Gapura Agung IV 2019, Wadir Polairud Polda Bali, AKBP Bambang Wiriawan, S.I.K., M.H. Pada apel kesiapan pasukan yang digelar di Lapangan Sepak Bola Mini depan Kantor ITDC Nusa Dua Bali, berpesan kepada anggota yang terlibat agar selalu waspada dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dilapangan.

“Kami akan mengerehkan kemampuan terbaik agar acara 3rd World Irrigation Forum & 70th International Executive Council Meeting of ICID dapat berjalan sesuai dengan rencana. Sehingga operasi ini berjalan dengan baik tanpa ada suatu hambatan yang berarti dan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri khususnya Polda Bali,” tutupnya. [rls/r5]

Selasa, 27 Agustus 2019

Begini Pejelesan Manajer UP3 PLN Saat Audensi Dengan Pemkab

Buleleng ,BaliKini.Net - Di ruang rapat Kantor Bupati Buleleng Jln. Pahlawan No. 1 Kelurahan Banjar Tegal, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Selasa (27/8) telah berlangsung Audiensi Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Bali Utara terkait alternatif pasokkan Listrik untuk wilayah Kabupaten Buleleng.

Kegiatan dihadiri sebanyak 10 orang peserta, diantaranya Bupati Buleleng (I Putu Agus Suradnyana, ST) dan Manajer UP3 PLN Bali Utara (I Gusti Made Aditya S.A) beserta jajarannya.

Dalam kesempatan itu, Manajer UP3 PLN Bali Utara menyampaikan terima kasih atas waktu dan kerja sama yang diberikan antara Pemerintah Kabupaten Buleleng dan PLN atas koordinasi serta sinkronisasi dari berbagai kegiatan yang sudah dirancang oleh PLN serta terkait alternatif pasokkan kelistrikan yang sebelumnya dari Pemaron, nantinya akan ditambahkan pula dari Baturiti. "Saat ini jumlah pasokan energi listrik sebanyak 1.228,7 MW, yang bersumber dari PLTDG Gilimanuk (Jembrana) dengan daya130,0 MW, PLTDG Pamaron (Buleleng) 80,0 MW, PLTDG Pesanggaran (Denpasar) 358,7 MW, PLTU Celukan Bawang (Buleleng) 380,0 MW, dan Kabel Laut (Jawa-Bali) 340,0 MW. Sedangkan untuk kebutuhan listrik saat beban puncak di Bali mencapai 900 MW", jelasnya.

Dijelaskan juga, dalam hal ini PLTU Celukan Bawang sendiri sewaktu-waktu harus melakukan pemeliharaan jaringan dan proses pemeliharaan unit ini memang harus dilakukan secara bertahap untuk mengantisipasi terjadinya gangguan jaringan yang akan berimbas pada penurunan pasokan 130 MW, dan jika proses pemeliharaan jaringan dilakukan pada lebih dari satu unit secara bersamaan, maka pasokan listrik untuk Bali dipastikan akan defisit. UP3 PLN Bali Utara juga akan mengupayakan mendapat tambahan pasokan listrik dari Gardu induk yang di Baturiti dengan menkoneksikan pada Gardu listrik yang di Pemaron, sehingga saat terjadi pemeliharaan jaringan masih dapat memenuhi kebutuhan listrik terutama yang diwilayah Kab. Buleleng.

Sementara itu, Bupati Buleleng juga menyampaikan terima kasih dan mendukung kegiatan yang sudah dirancang PLN, dimana Kabupaten Buleleng ini merupakan kabupaten paling luas wilayahnya dibandingkan dengan kabupaten di Bali. Untuk itu pasokan listrik sangat diperlukan di Buleleng bahwa memang saat ini kebutuhan listrik terus meningkat baik dalam melayani kebutuhan masyarakat maupun perusahaan pariwisata  dalam menunjang pembangunan di Buleleng dan Bali pada umumnya. "Saat ini Pemerintah Daerah Kab. Buleleng juga terus mendorong agar pembangunan tahap dua PLTU Celukan Bawang dapat segera dilaksanakan dalam upaya memenuhi kebutuhan listrik di Bali. Terkait saat ini masih terdapat kendala baik secara teknis maupun persetujuan dari pihak pemerintah pusat, kami mohon pihak UP3 PLN Bali Utara dapat bekerjasama memberikan yang terbaik untuk masyarakat, khususnya di wilayah Kab. Buleleng dalam kebutuhan listrik tersebut agar tetap dapat terpenuhi dan tidak terjadi permasalahan yang berdampak pada konflik sosial di masyarakat", jelas Bupati Buleleng.

Selama pelaksanaan Adiensi UP3 PLN Bali Utara berlangsung tertib aman dan lancar. (Suar/r5)
© Copyright 2021 BALIKINI.NET | BERIMBANG, OBYEKTIF, BERBUDAYA | All Right Reserved